Anda di halaman 1dari 22

Cerebral Palsy

DEFINISI

Cerebral Palsy (CP, Kelumpuhan Otak Besar) adalah suatu keadaan yang ditandai
dengan buruknya pengendalian otot, kekakuan, kelumpuhan dan gangguan fungsi saraf
lainnya.

CP bukan merupakan penyakit dan tidak bersifat progresif (semakin memburuk).


Pada bayi dan bayi prematur, bagian otak yang mengendalikan pergerakan otot sangat
rentan terhadap cedera
CP terjadi pada 1-2 dari 1.000 bayi, tetapi 10 kali lebih sering ditemukan pada bayi
prematur dan lebih sering ditemukan pada bayi yang sangat kecil.

PENYEBAB

CP bisa disebabkan oleh cedera otak yang terjadi pada saat:


- bayi masih berada dalam kandungan
- proses persalinan berlangsung
- bayi baru lahir
- anak berumur kurang dari 5 tahun.
Tetapi kebanyakkan penyebabnya tidak diketahui.

10-15% kasus terjadi akibat cedera lahir dan berkurangnya aliran darah ke otak sebelum,
selama dan segera setelah bayi lahir.
Bayi prematur sangat rentan terhadap CP, kemungkinan karena pembuluh darah ke otak
belum berkembang secara sempurna dan mudah mengalami perdarahan atau karena tidak
dapat mengalirkan oksigen dalam jumlah yang memadai ke otak.

Cedera otak bisa disebabkan oleh:

Kadar bilirubin yang tinggi di dalam darah (sering ditemukan pada bayi baru lahir),
bisa menyebabkan kernikterus dan kerusakan otak
Penyakit berat pada tahun pertama kehidupan bayi (misalnya ensefalitis, meningitis,
sepsis, trauma dan dehidrasi berat)
Cedera kepala karena hematom subdural
Cedera pembuluh darah.

GEJALA

Gejala biasanya timbul sebelum anak berumur 2 tahun dan pada kasus yang berat, bisa
muncul pada saat anak berumur 3 bulan.
Gejalanya bervariasi, mulai dari kejanggalan yang tidak tampak nyata sampai kekakuan
yang berat, yang menyebabkan perubahan bentuk lengan dan tungkai sehingga anak
harus memakai kursi roda.

CP dibagi menjadi 4 kelompok:

1. Tipe Spastik (50% dari semua kasus CP), otot-otot menjadi kaku dan
lemah.
Kekakuan yang terjadi bisa berupa:
- Kuadriplegia (kedua lengan dan kedua tungkai)
- Diplegia (kedua tungkai)
- Hemiplegia (lengan dan tungkai pada satu sisi tubuh)

2. Tipe Diskinetik (Koreoatetoid, 20% dari semua kasus CP), otot lengan,
tungkai dan badan secara spontan bergerak perlahan, menggeliat dan tak
terkendali; tetapi bisa juga timbul gerakan yang kasar dan mengejang. Luapan
emosi menyebabkan keadaan semakin memburuk, gerakan akan menghilang jika
anak tidur

3. Tipe Ataksik, (10% dari semua kasus CP), terdiri dari tremor, langkah
yang goyah dengan kedua tungkai terpisah jauh, gangguan koordinasi dan
gerakan abnormal.

4. Tipe Campuran (20% dari semua kasus CP), merupakan gabungan dari 2
jenis diatas, yang sering ditemukan adalah gabungan dari tipe spastik dan
koreoatetoid.

Gejala lain yang juga bisa ditemukan pada CP:


- Kecerdasan di bawah normal
- Keterbelakangan mental
- Kejang/epilepsi (terutama pada tipe spastik)
- Gangguan menghisap atau makan
- Pernafasan yang tidak teratur
- Gangguan perkembangan kemampuan motorik (misalnya menggapai sesuatu, duduk,
berguling, merangkak, berjalan)
- Gangguan berbicara (disartria)
- Gangguan penglihatan
- Gangguan pendengaran
- Kontraktur persendian
- Gerakan menjadi terbatas.

DIAGNOSA

Pada pemeriksaan akan ditemukan tertundanya perkembangan kemampuan motorik.


Refleks infantil (misalnya menghisap dan terkejut) tetap ada meskipun seharusnya sudah
menghilang.
Tremor otot atau kekakuan tampak dengan jelas, dan anak cenderung melipat lengannya
ke arah samping, tungkainya bergerak seperti gunting atau gerakan abnormal lainnya.

Berbagai pemeriksaan laboratorium bisa dilakukan untuk menyingkirkan penyebab


lainnya:

MRI kepala menunjukkan adanya kelainan struktur maupun kelainan bawaan


CT scan kepala menunjukkan adanya kelainan struktur maupun kelainan bawaan
Pemeriksaan pendengaran (untuk menentukan status fungsi pendengaran)
Pemeriksaan penglihatan (untuk menentukan status fungsi penglihatan)
EEG
Biopsi otot.

PENGOBATAN

CP tidak dapat disembuhkan dan merupakan kelainan yang berlangsung seumur hidup.
Tetapi banyak hal yang dapat dilakukan agar anak bisa hidup semandiri mungkin.

Pengobatan yang dilakukan biasanya tergantung kepada gejala dan bisa berupa:
- terapi fisik
- braces (penyangga)
- kaca mata
- alat bantu dengar
- pendidikan dan sekolah khusus
- obat anti-kejang
- obat pengendur otot (untuk mengurangi tremor dan kekakuan)
- terapi okupasional
- bedah ortopedik
- terapi wicara bisa memperjelas pembicaraan anak dan membantu mengatasi masalah
makan
- perawatan (untuk kasus yang berat).

Jika tidak terdapat gangguan fisik dan kecerdasan yang berat, banyak anak dengan CP
yang tumbuh secara normal dan masuk ke sekolah biasa.
Anak lainnya memerlukan terapi fisik yang luas, pendidikan khusus dan selalu
memerlukan bantuan dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari.

Pada beberapa kasus, untuk membebaskan kontraktur persendian yang semakin


memburuk akibat kekakuan otot, mungkin perlu dilakukan pembedahan.
Pembedahan juga perlu dilakukan untuk memasang selang makanan dan untuk
mengendalikan refluks gastroesofageal.

PROGNOSIS
Prognosis biasanya tergantung kepada jenis dan beratnya CP.
Lebih dari 90% anak dengan CP bisa bertahan hidup sampai dewasa.

Bayi Baru Lahir & Bayi Normal


DEFINISI

PERAWATAN AWAL

Peralihan yang berhasil dari janin yang terendam dalam cairan ketuban dan sepenuhnya
bergantung pada plasenta (ari-ari) untuk pemenuhan kebutuhan makanan dan
oksigennya, menjadi bayi yang menangis keras dan bernafas menghirup udara,
merupakan suatu keajaiban.
Bayi baru lahir yang sehat memerlukan perawatan yang baik agar dapat tumbuh secara
normal dan sehat.

Segera setelah lahir, dokter atau perawat dengan lembut akan membersihkan lendir dan
benda-benda lain dari mulut, hidung dan tenggorokan bayi dengan alat penghisap.
Bayi akan segera bernafas sendiri.

Tali pusat dijepit pada dua tempat dan dipotong diantaranya.


Bayi kemudian dikeringkan dan dibaringkan diatas selimut hangat yang steril atau diatas
perut ibunya.

Bayi kemudian ditimbang dan diukur panjangnya.


Dokter akan memeriksa adanya kelainan yang jelas terlihat, sedangkan pemeriksaan fisik
secara lengkap akan dilakukan kemudian.

Kondisi bayi secara keseluruhan dinilai pada menit pertama dan 5 menit setelah kelahiran
dengan menggunakan skor Apgar.
Skor Apgar adalah penilaian bayi baru lahir yang didasarkan pada:
- Warna kulit bayi (merah muda atau biru)
- Denyut jantung
- Pernafasan
- Respon bayi
- Ketegangan otot (lemah atau aktif).

Menjaga kehangatan bayi baru lahir adalah suatu hal yang sangat penting.
Sesegera mungkin bayi diberi baju dari bahan yang nyaman, dibedong dan kepalanya
ditutup untuk mengurangi kehilangan panas tubuh.
Diberikan tetes mata perak nitrat atau antibiotik untuk perlindungan terhadap infeksi
akibat kontak dengan organisme berbahaya selama persalinan.

Setelah dipindahkan ke ruang perawatan, bayi ditempatkan dalam tempat tidur bayi yang
kecil dalam posisi miring dan menjaganya tetap hangat.
Menidurkan bayi dalam posisi miring akan mencegah penyumbatan saluran pernafasan
oleh cairan atau lendir yang bisa menghalangi pernafasan.

Karena semua bayi baru lahir memiliki sedikit jumlah vitamin K, dokter atau perawat
memberikan suntikan vitamin K untuk mencegah perdarahan (penyakit perdarahan pada
bayi baru lahir).
Larutan antiseptik dioleskan pada tali pusat yang baru dipotong untuk mencegah infeksi.

Sekitar 6 jam atau lebih setelah lahir, bayi dimandikan.


Perawat mencoba untuk tidak membersihkan bahan putih berminyak (verniks kaseosa)
yang menutupi hampir seluruh kulit bayi baru lahir, karena bahan ini membantu
melindungi terhadap infeksi.

Penyebab bayi baru lahir lebih besar atau lebih kecil dari normal

1. Lebih besar dari normal


- Ibu menderita diabetes
- Ibu dengan kelebihan berat badan
- Bayi dengan kelainan jantung
- Keturunan

2. Lebih kecil dari normal


- Ibu memakai obat atau alkohol selama kehamilan
- Ibu merokok selama kehamilan
- Ibu dengan konsumsi gizi yang buruk selama kehamilan
- Ibu yang tidak melakukan perawatan kehamilan dengan baik
- Bayi yang terinfeksi dalam kandungan
- Bayi dengan kelainan kromosom.

PEMERIKSAAN FISIK

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dalam 12 jam pertama
setelah bayi lahir.

Pemeriksaan dimulai dengan serangkaian pengukuran seperti:


- Menimbang berat badan, rata-rata bayi baru lahir beratnya adalah 3,5 kg
- Mengukur panjang badan, rata-rata panjang bayi baru lahir adalah 50 cm
- Mengukur lingkar kepala.
Selanjutnya dokter akan menilai kulit, kepala dan wajah, jantung dan paru-paru, sistem
saraf, perut dan alat kelamin bayi.
Kulit biasanya kemerahan, walaupun jari-jari tangan dan jari-jari kaki nampak agak
kebiruan karena sirkulasi darah yang kurang baik dalam jam-jam pertama kehidupan bayi
baru lahir.

Persalinan normal dengan bagian kepala yang lebih dahulu keluar, akan mengakibatkan
bentuk kepala bayi berubah dan hal ini menetap selama beberapa hari.
Tulang-tulang yang membentuk tengkorak kepala saling bertumpuk untuk memudahkan
lahirnya kepala melalui jalan lahir.
Memar dan pembengkakan di kulit kepala adalah hal yang sering ditemui.

Pada persalinan sungsang dimana bokong lahir terlebih dahulu, biasanya tidak terjadi
perubahan bentuk kepala bayi, sebagai gantinya anggota tubuh yang mengalami
pembengkakan dan memar adalah bokong, alat kelamin dan kaki.
Kadang-kadang bisa terjadi perdarahan dari tulang kepala dan lapisan penutupnya
(periosteum), mengakibatkan timbulnya benjolan di kepala (sefal hematom) yang akan
menghilang dalam beberapa minggu.

Penekanan selama proses persalinan normal bisa menimbulkan memar pada wajah.
Tekanan ini juga bisa menyebabkan wajah terlihat tidak simetris.
Asimetri pada wajah juga bisa terjadi karena kerusakan pada salah satu saraf wajah.
Penyembuhan pada umumnya akan terjadi secara perlahan-lahan dalam beberapa
minggu.

Pemeriksaan jantung dan paru-paru dilakukan dengan stetoskop untuk memeriksa adanya
suatu kelainan.
Kelainan pada salah satu dari organ ini juga bisa terlihat melalui warna kulit bayi dan
keadaannya secara umum.
Dilakukan pemeriksaan terhadap denyut nadi di lipat paha.

Dokter juga akan memeriksa adanya kelainan pada saraf-saraf dan menguji refleks bayi.
Refleks penting pada bayi baru lahir adalah refleks Moro, refleks mencucur dan refleks
menghisap:
Refleks Moro : bila bayi baru lahir dikejutkan, tangan dan kakinya akan terentang ke
depan tubuhnya seperti mencari pegangan, dengan jari-jari terbuka.
Refleks Mencucur : bila salah satu sudut mulut bayi disentuh, bayi akan memalingkan
kepalanya ke sisi tersebut.
Refleks ini membantu bayi baru lahir untuk menemukan putting.
Refleks Menghisap : bila suatu benda diletakkan dalam mulut bayi, maka bayi akan
segera menghisapnya.

Pemeriksaan daerah perut dilakukan dengan menilai bentuknya, dan memeriksa ukuran,
bentuk dan posisi alat-alat dalam seperti ginjal, hati dan limpa.
Pembesaran ginjal bisa menunjukkan adanya sumbatan pada aliran keluar dari air kemih.
Pemeriksaan lengan, tungkai dan pinggul dilakukan dengan menilai kelenturan dan
kemampuan geraknya.
Masalah yang sering dijumpai pada bayi baru lahir adalah dislokasi panggul. Keadaan ini
bisa diatasi dengan memasang atau menyimpan dua atau tiga lapis popok pada bayi untuk
menahan panggul pada posisi normalnya, sampai sembuh. Jika perlu, bisa dipasang bidai
oleh seorang ahli tulang.

Pemeriksaan alat kelamin pada anak laki-laki salah satunya untuk memastikan bahwa
kedua buah pelirnya lengkap dalam kantong buah zakar.
Meskipun jarang dan tidak menimbulkan rasa nyeri pada bayi baru lahir, buah pelir bisa
terpelintir (torsio testis), yang perlu diatasi dengan tindakan pembedahan darurat.

Pada bayi perempuan, bibir vaginanya menonjol.


Sisa hormon ibu yang didapat selama dalam kandungan akan menyebabkan bibir vagina
ini membengkak selama beberapa minggu pertama.

BEBERAPA HARI PERTAMA

Segera setelah persalinan normal, ibu dibantu oleh petugas ruang persalinan untuk
menggendong bayinya.
Jika ibunya menginginkan, pemberian air susu ibu bisa dimulai pada saat ini.
Sang ayah juga didorong untuk menggendong bayinya dan melewatkan saat-saat indah
ini bersama.

Beberapa ahli percaya bahwa kontak fisik secara dini dengan bayi akan membantu
terbentuknya ikatan yang kuat.
Tetapi orang tua bisa membentuk ikatan yang kuat dengan bayinya meskipun pada jam-
jam pertama mereka tidak bersama-sama.

Selama beberapa hari pertama setelah kelahiran anaknya, orang tua belajar untuk
memberi makan, memandikan dan memakaikan baju bayi dan akan segera terbiasa
dengan kegiatan ini.
Meskipun ibu dan bayi harus tinggal selama seminggu bahkan lebih di rumah sakit,
dewasa ini masa perawatan di rumah sakit hanya berkisar antara 2-3 hari saja.

Penjepit plastik pada tali pusar bayi akan dilepas dalam waktu 24 jam.
Setelah itu tali pusat yang tersisa harus selalu dibasahi dengan larutan alkohol, untuk
mempercepat pengeringan dan mengurangi resiko terjadinya infeksi.

Penyunatan (sirkumsisi), kalau diinginkan, biasanya dilakukan dalam hari-hari pertama.


Tetapi prosedur ini harus ditunda jika penis abnormal, dimana kulit depannya mungkin
memerlukan reparasi melalui bedah plastik.

Keputusan untuk melakukan sunat tergantung sepenuhnya pada keyakinan orang tua bayi.
Secara medis tindakan ini dimaksudkan untuk menghilangkan kelebihan kulit yang bisa
menghambat aliran urin.
Alasan lain seperti mengurangi resiko kanker penis masih dalam perdebatan.

Sunat bisa beresiko bila dalam keluarga ada riwayat penyakit kelainan darah.
Sunat juga harus ditunda bila selama hamil ibunya mengkonsumsi obat-obatan yang
meningkatkan resiko perdarahan seperti antikoagulan atau aspirin.
Dokter akan menunggu sampai semua jenis obat-obatan ini tidak terdapat lagi dalam
sirkulasi bayi.
Bayi juga mendapat vitamin K untuk menghalangi anti pembekuan ini.

Kebanyakan bayi baru lahir akan mengalami ruam kulit dalam minggu-minggu pertama.
Ruam biasanya muncul di tempat kulit bergesekan dengan baju seperti lengan, tungkai
dan punggung. Tetapi bisa juga muncul di wajah.

Ruam ini cenderung menghilang sendiri tanpa pengobatan.


Penggunaan lotion atau bedak, sabun wangi, air panas untuk mandi dan celana plastik
untuk bayi akan memperburuk keadaan ini, terutama pada cuaca panas.
Pengeringan dan pengelupasan kulit sering terjadi setelah beberapa hari, terutama di
lipatan pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

Bayi baru lahir memiliki beberapa benjolan keras dibawah kulitnya (nekrosis lemak
subkutaneus), dimana penekanan tulang merusak beberapa jaringan lemak.
Pada persalinan dengan pertolongan forsep, benjolan tertentu sering ditemukan di kepala,
pipi dan leher.
Benjolan bisa pecah menembus permukaan kulit, mengeluarkan cairan kuning jernih,
tetapi biasanya akan segera sembuh.

Bayi yang sebetulnya normal akan tampak sedikit kuning pada hari kedua.
Yang harus diperhatikan adalah bila kuning muncul sebelum bayi berusia 24 jam.

Air kemih pertama yang dikeluarkan bayi bersifat pekat dan mengandung zat kimia urat
yang tampak sebagai pewarnaan merah muda pada popok.
Dokter akan memeriksa penyebabnya, bila bayi belum berkemih dalam 24 jam.

Penundaan berkemih lebih sering terjadi pada bayi laki-laki.


Penundaan ini mungkin disebabkan karena kulit depan penisnya terlalu erat atau karena
pembengkakan sementara dari penis setelah disunat.

Tinja yang pertama keluar disebut mekonium, konsistensinya lengket berwarna hitam
kehijauan.
Setiap bayi harus mengeluarkan mekonium dalam 24 jam setelah kelahiran.

Kegagalan pengeluaran mekonium biasanya disebabkan mengerasnya mekonium dalam


usus bayi, yang biasanya bisa dikeluarkan dengan satu atau dua enema secara lembut.
Cacat bawaan bisa menyebabkan penyumbatan yang lebih serius.
Bayi baru lahir akan kehilangan 5-10% dari berat badannya dalam beberapa hari pertama.

Berat ini akan segera kembali setelah bayi mulai menerima makanan dari luar.

PEMBERIAN MAKAN

Bayi normal memiliki refleks mencucur dan refleks menghisap yang aktif, dan dapat
segera mulai makan setelah lahir.
Jika bayi tidak disusui oleh ibunya di ruang persalinan, pemberian makanan biasanya
dimulai dalam 4 jam setelah kelahiran.

Meludah dan memuntahkan lendir adalah hal yang biasa terjadi pada hari pertama.
Jika hal ini terjadi lebih lama lagi, dokter atau perawat bisa membuang sisa lendir dari
lambung dengan memasukkan selang secara perlahan melalui hidung menuju ke
lambung.

Bayi baru lahir yang diberi susu botol bisa muntah karena alergi terhadap susu.
Sebagai gantinya diberikan formula yang rendah alergi.

Bila bayi masih muntah, harus dicari penyebabnya.


Muntah terus menerus pada bayi yang mendapat ASI bisa disebabkan oleh sumbatan pada
saluran cerna yang menghalangi pengosongan lambung.
Bayi tidak pernah alergi terhadap ASI.

Bayi baru lahir akan berkemih sebanyak 6-8 kali sehari.


Mereka juga buang air besar setiap hari, menangis keras, keadaan kulitnya bagus dan
mempunyai refleks menghisap yang kuat.
Semua ciri-ciri ini menandakan bahwa bayi mendapat cukup ASI atau susu formula.
Penambahan berat badan akan memperkuat hal tersebut.

Waktu tidur yang panjang diantara waktu makan menunjukkan bahwa bayi mendapat
susu dalam jumlah yang cukup.
Meskipun kadang-kadang bayi yang mendapat ASI bisa tidur lama padahal tidak
mendapatkan susu yang cukup.
Karena itu, bayi yang mendapat ASI, harus diperiksa secara dini dan secara rutin oleh
dokter untuk memastikan bahwa pemberian makanannya mencukupi.

Pemberian Susu botol.

Bayi yang disusui melalui botol sering diberikan air suling yang steril pada saat
pemberian makanan pertama, untuk meyakinkan bahwa mereka bisa mengisap dan
menelan dan bahwa refleks muntahnya berfungsi dengan baik.
Air ini tidak membahayakan bayi yang memiliki masalah pemberian makanan.
Jika bayi tidak meludahkan air ini, bisa diberikan formula pada pemberian makanan
berikutnya.

Di rumah sakit, bayi-bayi biasanya diberi makan setiap 4 jam untuk alasan efisiensi.

Susu formula yang mengandung kalori dan vitamin yang memadai bisa diberikan dalam
botol steril.
Ibu tidak boleh memaksa bayinya untuk cepat-cepat menghabiskan susunya. Biarkanlah
bayi minum sebanyak yang dia mau.
Pemberian makanan ini harus ditingkatkan secara bertahap selama minggu pertama
kehidupan bayi.

Formula bayi yang diperjualbelikan lebih disukai dari pada susu sapi, yang tidak tepat
untuk minggu pertama kehidupan bayi.
Meskipun susu sapi memiliki komposisi gizi yang seimbang untuk bayi, tetapi kandungan
zat besinya kurang. Padahal zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah.

Multivitamin yang diteteskan, yang mengandung vitamin A, C dan D, harus diberikan


setiap hari kepada bayi yang mendapat formula atau ASI selama tahun pertama dan pada
musim dingin, dimana sinar matahari dan aktivasi vitamin D terbatas.
Fluor bisa ditambahkan ke dalam formula, jika tidak tersedia air yang mengandung fluor.

Bayi yang diberi susu botol harus diberi air putih diantara pemberian susunya, terutama
jika cuaca panas atau lingkungannya panas dan kering.
Kadang-kadang bayi yang tidak cukup diberi makan bisa memerlukan pemberian
makanan tambahan melalui infus. Dokter kemudian akan mencoba mencari tahu apa
penyebabnya.

Pemberian Air Susu Ibu.

Air susu ibu adalah makanan yang paling ideal untuk bayi.
Kelebihan yang dimiliki ASI dibandingkan susu botol adalah:
ASI menyediakan zat-zat gizi yang diperlukan bayi dalam bentuk yang paling mudah
dicerna dan paling mudah diserap
ASI mengandung antibodi dan sel-sel darah putih yang melindungi bayi terhadap
infeksi
ASI bisa merubah keasaman tinja dan flora usus sehingga melindungi bayi terhadap
diare karena bakteri.

Karena sifat perlindungan tersebut, bayi yang diberi ASI pada umumnya lebih jarang
terkena infeksi dibandingkan bayi yang diberi susu botol.
Keuntungan bagi ibu adalah ikatan batin dengan bayi lebih kuat dan ibu merasa dekat
dengan bayinya.

Cairan encer kekuningan, yang disebut kolostrum, mengalir dari puting ibu sebelum ASI
diproduksi. Kolostrum kaya akan kalori, protein dan antibodi.
Antibodi dalam kolostrum akan sangat berharga bila diserap langsung ke dalam tubuh
dari lambung. Dengan jalan ini, bayi terlindungi dari penyakit yang antibodinya telah
dibentuk oleh ibu.

Puting ibu tidak memerlukan persiapan khusus sebelum digunakan untuk menyusui.
Mengeluarkan cairan secara manual sebelum persalinan bahkan pada awal persalinan,
bisa menyebabkan infeksi payudara (mastitis).
Secara alami, dihasilkan pelumas untuk melindungi permukaan areola dan puting yang
dipersiapkan untuk diisap. Pelumas ini tidak boleh dibersihkan/diseka.

Ibu mengambil posisi yang nyaman dan santai, mungkin berbaring hampir mendatar dan
berganti posisi untuk payudara kiri dan kanan. Bayi menghadap ke ibu.
Ibu memegang payudaranya, dengan ibu jari dan telunjuk di puncak payudara dan jari
lainnya di bawah payudara, dan menyentuhkan putingnya ke bibir bawah bayi. Ini akan
merangsang bayi untuk membuka mulutnya (refleks mencucur) dan melahap payudara
ibu.
Ibu mendorong puting dan areola payudara ke dalam mulut bayi, memastikan bahwa
puting berada di tengah-tengah untuk mencegah terjadinya luka pada puting payudara.
Sebelum menjauhkan bayi dari puting payudara, ibu menghentikan kegiatan menyusui ini
dengan memasukkan jarinya ke dalam mulut bayi dan dengan lembut menekan dagu bayi
ke bawah.

Pada awalnya, bayi menyusu hanya beberapa menit setiap kalinya.


Refleks umpan balik (refleks let-down) dalam tubuh ibu akan memacu pembentukan ASI.

Pengisapan yang berlebihan pada awal menyusui harus dihindari.


Puting yang luka merupakan akibat dari posisi menyusui yang salah dan lebih sulit untuk
mengobatinya.

Pada sisi yang lain, produksi ASI tergantung pada waktu menyusui yang memadai. Waktu
menyusui akan meningkat secara bertahap sampai produksi ASI benar-benar stabil.
Mulanya bayi disusui sekitar 10 menit, kemudian disusui selama bayi menginginkannya.

Untuk anak pertama, produksi ASI biasanya terjadi dalam 72-97 jam setelah persalinan.
Untuk anak berikutnya, ASI akan lebih cepat terbentuk.
Jika ibu merasa lelah selama malam-malam pertama, pemberian ASI pada tengah malam
(jam 2 malam) bisa diganti dengan air. Tetapi tenggang waktu antara menyusui tidak
boleh lebih dari 6 jam.

Menyusui hendaknya berdasarkan kemauan bayi, tidak berdasarkan waktu. Demikian


pula halnya dengan lamanya menyusui, harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan
bayi.

Ibu harus memeriksakan bayinya ke dokter, terutama pada anak pertama, pada 7-10 hari
setelah persalinan sehingga dokter bisa mengetahui bagaimana proses menyusui
berlangsung dan menjawab berbagai pertanyaan mengenai menyusui.
Payudara cenderung membengkak dan menimbulkan rasa tidak nyaman selama hari-hari
pertama menyusui. Pembengkakan ini bisa dikurangi dengan lebih sering menyusui.
Mengenakan BH yang nyaman selama 24 jam sehari bisa membantu mengurangi nyeri.
Mengeluarkan ASI dengan tangan juga akan mengurangi tekanan.

Ibu mungkin perlu mengeluarkan ASInya secara manual sebelum menyusui agar mulut
bayi dapat mencakup daerah areola yang membengkak.
Tetapi pengeluaran berlebihan diantara waktu menyusui cenderung menyebabkan
pembengkakan yang berlanjut dan pengeluaran secara manual seharusnya hanya
dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman.

Posisi yang salah dari bayi juga bisa menyebabkan luka pada puting ibu. Kadang-kadang
bayi menarik bibir bawahnya dan mengisapnya, menimbulkan iritasi pada puting. Bila
hal ini terjadi, ibu dapat melepaskan bibir bayi dengan jari ibu.

Setelah menyusui, ASI yang tersisa di puting dibiarkan mengering dengan sendirinya,
jangan dilap atau dicuci. Bisa juga dikeringkan dengan pengering rambut dengan panas
yang rendah.
Pada iklim yang sangat kering, lanolin hipoalergenik atau salep bisa dioleskan pada
puting. BH yang dilapisi plastik harus dihindari.

Seorang ibu yang menyusukan ASInya, memerlukan zat gizi tambahan terutama kalsium.
Hasil olahan susu merupakan sumber kalsium yang sangat baik. Tetapi jika ibu tidak
menyukai susu, bisa diganti dengan kacang-kacangan dan sayuran hijau. Atau ibu juga
bisa mengkonsumsi kalsium tambahan dalam bentuk tablet.
Vitamin tambahan tidak diperlukan lagi bila kebutuhan gizi sudah terpenuhi dalam
makanan ibu, yang terutama harus mengandung vitamin C, vitamin B6 dan vitamin B12
yang cukup.

Kapan saatnya bayi disapih (berhenti mendapatkan ASI), tergantung kepada kebutuhan
dan keinginan dari ibu dan bayi. Pemberian ASI selama minimal 6 bulan akan sangat
menguntungkan.
Penyapihan secara bertahap akan lebih mudah, baik bagi ibu maupun bayi, dari pada
pemberhentian secara tiba-tiba.

Pada saat disapih, biasanya bayi diperkenalkan kepada makanan padat. ASI diberikan
sebanyak 8-10 kali/hari, dan makanan padat diberikan sampai 3 kali/hari. Pemberian ASI
secara bertahap lalu dikurangi.

Bila bayi sudah berumur 7 bulan, satu kali menyusui ASI hendaknya diganti dengan
sebotol jus buah, ASI yang diperas atau formula.
Belajar minum dari gelas merupakan saat perkembangan yang penting dan biasanya bisa
terlaksana pada saat bayi berusia 10 bulan.

Beberapa bayi tetap memerlukan 1-2 kali/hari menyusu kepada ibunya sampai berusia
18-24 bulan.
Jika menyusui berlangsung lebih lama, anak juga harus diberi makanan padat dan diajari
minum dengan gelas.

Pemberian Makanan Padat.

Waktu untuk mulai memberikan makanan padat tergantung pada kebutuhan dan kesiapan
bayi.
Biasanya sebelum mencapai umur 6 bulan, bayi tidak memerlukan makanan padat,
meskipun mereka sudah bisa menelan makanan pada usia 3 atau 4 bulan.

Kadang-kadang orang tua memaksakan bayi untuk banyak memakan makanan padat agar
tidur lelap di malam hari. Tapi hal ini tidak akan berhasil dan bisa menimbulkan masalah
pemberian makanan di kemudian hari.
Banyak bayi yang mendapatkan makanan padatnya setelah minum susu botol atau ASl,
sehingga kebutuhan menghisapnya sudah terpenuhi dan rasa laparnya sudah hilang.

Pertama kali biasanya diberikan bubur gandum, lalu buah-buahan dan sayuran.
Alergi atau sensitivitas terhadap makanan lebih mudah diketahui bila bayi diberikan
bubur, buah atau sayuran yang sama selama beberapa hari.

Makanan ini hendaknya diberikan dengan sendok sehingga bayi belajar cara makan yang
baru.

Kebanyakan makanan bayi yang diperjualbelikan, terutama jenis makanan penutup dan
sup, mengandung tepung dalam kadar tinggi. Tepung tidak mengandung vitamin atau
mineral, kalorinya tinggi dan sulit dicerna oleh bayi.
Beberapa makanan bayi instan juga mengandung natrium dalam kadar sangat tinggi.

Makanan yang dibuat di rumah harganya jauh lebih murah dan nutrisinya jauh lebih baik.

Daging dapat diberikan setelah bayi berumur 7 bulan. Daging lebih baik dibandingkan
makanan kaya karbohidrat, karena bayi memerlukan protein dalam jumlah besar.
Karena kebanyakan bayi tidak menyukai daging, pemberiannya harus hati-hati dan penuh
perhatian.

Banyak anak alergi terhadap gandum, telur dan coklat sehingga pemberiannya pada bayi
sebaiknya ditunda sampai usia 1 tahun.
Memberikan makanan ini akan menyebabkan alergi di kemudian hari.

Pemberian madu sebaiknya setelah usia 1 tahun, karena kemungkinan adanya spora
Clostridium botulinum.
Spora ini bisa menyebabkan botulisme pada bayi, tapi tidak berbahaya pada anak yang
lebih tua.
PERKEMBANGAN FISIK

Perkembangan fisik bayi tergantung kepada faktor keturunan, gizi dan lingkungan.
Kelainan fisik dan psikis juga bisa mempengaruhi pertumbuhannya.
Pertumbuhan optimal memerlukan gizi dan kesehatan yang optimal pula.

Panjang badan bayi bertambah sekitar 30% pada usia 5 bulan dan lebih dari 50% dalam
setahun.
Berat badannya akan menjadi dua kali lipat dalam 3 bulan dan tiga kali lipat dalam 1
tahun.

Organ-organ yang berbeda tumbuh dengan tingkatan yang berbeda.


Misalnya sistem reproduksi berubah sangat sedikit sebelum masa pubertas. Sementara
perkembangan otak hampir seluruhnya terpenuhi selama tahun pertama kehidupan
seorang anak. Pada saat dilahirkan ukuran otak kira-kira 1/4 ukurannnya di saat dewasa.
Pada usia satu tahun ukurannya 3/4 ukuran dewasa.

Fungsi ginjal pada akhir tahun pertama sudah mencapai fungsi dewasanya.
Gigi depan bawah akan muncul pada umur 5-9 bulan. Gigi depan atas akan muncul pada
umur 8-12 bulan.

PERKEMBANGAN PERILAKU & INTELEKTUAL

Tingkat perkembangan perilaku dan intelektual berbeda antara anak yang satu dengan
lainnya.
Kadang-kadang terdapat pola tertentu dalam suatu keluarga seperti terlambat berjalan
atau terlambat bicara.

Faktor lingkungan seperti kurangnya stimulasi bisa menghambat perkembangan normal.


Faktor fisik seperti tuli juga bisa memperlambat perkembangan bayi.
Meskipun perkembangan anak-anak biasanya terus berkelanjutan, tapi bisa terhenti pada
suatu fungsi tertentu, misalnya bicara.

Pada awalnya bayi tidur hampir sepanjang waktu.


Bayi bisa makan, batuk bila saluran nafasnya terganggu dan menangis sebagai reaksi
terhadap gangguan atau ketidaknyamanan.

Pada usia 6 minggu bayi akan melihat langsung pada objek yang berada langsung di
depannya dan tersenyum bila diajak bicara. Kepalanya masih bergoyang kalau bayi
ditarik ke posisi duduk.

Pada usia 3 bulan bayi tersenyum bila mendengar suara ibunya, membuat suara-suara
pertamanya dan mengikuti objek bergerak. Kepala sudah mantap bila bayi dalam posisi
duduk. Bayi akan menggenggam objek dalam tangannya.
Pada usia 6 bulan, bayi bisa duduk dengan bantuan dan berguling. Kebanyakan bayi bisa
berdiri dengan bantuan dan bisa memindahkan suatu benda dari tangan yang satu ke
tangan yang lain. Bayi mengeluarkan suara bila sedang bermain.

Pada usia 9 bulan bayi bisa duduk dengan baik dan merangkak, menarik dirinya ke posisi
berdiri dan mengatakan "mama" dan "papa" dengan jelas.

Pada usia 12 bulan bayi biasanya sudah bisa berjalan dengan memegang tangan
seseorang dan mengucapkan beberapa kata.

PEMERIKSAAN PADA TAHUN PERTAMA

Tes penyaringan (screening test) dimaksudkan untuk mengetahui adanya kelainan pada
tahap awal.
Diagnosis dini dan pengelolaan tepat bisa mengurangi atau mencegah kelainan yang akan
mempengaruhi perkembangan kesehatan bayi.

Sebelum meninggalkan rumah sakit, bayi baru lahir diambil darahnya untuk sejumlah
pemeriksaan laboratorium.
Contohnya untuk mengetahui kadar hormon tiroid dalam darah, karena kadar yang
rendah bisa menyebabkan kretinisme, suatu kelainan tiroid menahun yang ditandai
dengan perkembangan fisik dan mental yang terhambat.
Seorang bayi baru lahir dengan kadar hormon tiroid yang rendah mendapatkan
pengobatan hormon tiroid per-oral (melalui mulut) pada hari ke7-10.
Penyakit lainnya, fenilketonuria, jika tidak diobati bisa menyebabkan keterbelakangan
mental.

Banyak tes uji saring lainnya yang bisa dilakukan.


Contohnya uji saring terhadap homosistinuria, penyakit kemih sirup mapel, galaktosemia
dan penyakit sel sabit.
Kadang-kadang uji saring ini dilakukan berdasarkan latar belakang suku bangsa dan
genetik dari orang tuanya.

Panjang badan, berat badan dan lingkar kepala selalu diperiksa pada setiap kunjungan
rutin ke dokter dalam tahun pertama.
Pada setiap kunjungan dokter akan mendengarkan bunyi jantung bayi dengan stetoskop.
Suatu kelainan bunyi bisa menandakan adanya penyakit jantung.

Pada setiap kunjungan, dokter juga akan memeriksa perut bayi karena beberapa kanker
yang jarang seperti tumor Wilm dan neuroblastoma dapat diketahui hanya sejalan dengan
pertumbuhan bayi.

Bayi yang dilahirkan prematur secara berkala akan menjalani pemeriksaan mata untuk
menemukan adanya retinopati karena prematuritas.
IMUNISASI

Anak-anak harus diimunisasi untuk melindungi mereka terhadap penyakit menular.


Vaksin sangat aman dan efektif, walaupun beberapa anak bisa saja mengalami reaksi
ringan setelah diimunisasi.
Kebanyakan vaksin diberikan melalui suntikan dan beberapa melalui mulut, misalnya
polio.

Vaksin pertama yang diterima bayi adalah vaksin Hepatitis B, lalu dosis pertama vaksin
ini diberkan selama minggu pertama kehidupan, kadang keitka bayi masih di rumah sakit.
Imunisasi rutin lainnya dimulai pada minggu ke 6-8.
Imunisasi tidak boleh ditunda, meskipun bayi sedang mengalami demam ringan karena
infeksi ringan biasa.

Banyak vaksin memerlukan lebih dari satu dosis untuk memberikan perlindungan penuh.
Jadwal imunisasi yang harus diberikan bukanlah jadwal yang kaku. Orang tua sebaiknya
berusaha membawa anaknya untuk imunisasi sesuai jadwal, tapi bila terjadi penundaan,
hasil akhir kekebalan yang didapat tidak akan terpengaruh. Juga tidak diperlukan
pengulangan serial vaksin dari awal.
Beberapa vaksin dianjurkan diberikan pada keadaan tertentu. Misalnya, vaksin Hepatitis
A diberikan kepada orang-orang yang melanjutkan sekolahnya atau bepergian ke luar
negeri.

Pada satu kali kunjungan ke dokter, mungkin diberikan lebih dari satu vaksin. Tetapi
beberapa vaksin sering dicampurkan dalam satu suntikan, misalnya vaksin pertusis,
difteri, tetanus dan Hemophilus influenzae tipe B.
Suatu vaksin kombinasi mengurangi jumlah suntikan tetapi tidak menjamin kemanan dan
efektivitas vaksinnya.

Untuk membantu mencegah gastroenteritis berat karena infeksi rotavirus, bisa diberikan
vaksin rotavirus per-oral (melalui mulut).

KEJADIAN PENTING DALAM TAHUN PERTAMA

1 bulan
- Membawa tangannya menuju ke mata dan mulut
- Menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri jika ditengkurapkan
- Mengikuti pergerakan benda pada jarak sekitar 15 cm dari garis tengah mukanya (tepat
di depannya)
- Bereaksi terhadap suara berupa kaget, menangis atau terdiam
- Berpaling kepada suara atau bunyi yang dikenalnya
- Memperhatikan wajah seseorang

3 bulan
- Mengangkat kepala 45 derajat (mungkin sampai 90 derajat) jika ditengkurapkan
- Membuka dan menutup tangannya
- Jika diberdirikan diatas permukaan yang datar, kakinya menekan ke bawah
- Mengikuti gerakan mainan yang bergoyang dan berusaha mencapainya
- Mengikuti pergerakan benda di depan wajahnya, dari kanan ke kiri atau sebaliknya
- Memperhatikan wajah lebih seksama
- Tersenyum mendengar suara ibunya
- Mulai mengeluarkan suara-suara

5 bulan
- Mulai bisa menegakkan kepalanya dengan mantap
- Berguling dari tengkurap ke terlentang
- Menggapai benda
- Mengenali orang pada jarak tertentu
- Mendengarkan suara orang dengan seksama
- Tersenyum spontan
- Menjerit dengan gembira

7 bulan
- Duduk tanpa bantuan
- Bila diberdirikan, bisa menahan beberapa berat badannya
- Memindahkan benda dari tangan kanan ke tangan kiri atau sebaliknya
- Memperhatikan benda yang dijatuhkan
- Bereaksi bila namanya dipanggil
- Bereaksi bila dilarang
- Mengoceh, menggabungkan vokal dan konsonan
- Bergoyang dengan penuh suka cita bila diajak bermain
- Bermain ciluk-ba

9 bulan
- Berusaha menggapai mainan yang berada diluar jangkauannya
- Tampak keberatan bila mainannya diambil
- Merangkak atau melata pada tangan dan lutunya
- Berusaha untuk berdiri
- Berdiri dengan berpegangan
- Mengucapkan 'mama' atau 'papa'

12 bulan
- Duduk dari posisi tengkurap
- Berjalan dengan berpegangan, mungkin melangkah 1-2 langkah tanpa bantuan
- Berdiri tegak tanpa bantuan untuk beberapa saat
- Memanggil orangtuanya dengan menyebut 'mama' atau 'papa'
- Minum dari gelas
- Bertepuk tangan dan melambaikan tangannya.
Kejang Demam
DEFINISI

Kejang Demam (Febrile Convulsion) adalah kejang pada bayi atau anak-anak yang
terjadi akibat demam, tanpa adanya infeksi pada susunan saraf pusat maupun kelainan
saraf lainnya.

Seorang anak yang mengalami kejang demam, tidak berarti dia menderita epilepsi karena
epilepsi ditandai dengan kejang berulang yang tidak dipicu oleh adanya demam.

Hampir sebanyak 1 dari setiap 25 anak pernah mengalami kejang demam dan lebih dari
sepertiga dari anak-anak tersebut mengalaminya lebih dari 1 kali.
Kejang demam biasanya terjadi pada anak-anak yang berusia antara 6 bulan-5 tahun dan
jarang terjadi sebelum usia 6 bulan maupun sesudah 3 tahun.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang:

Usia ketika pertama kali terserang kejang demam (kurang dari 15 bulan)
Sering mengalami demam
Riwayat keluarga yang juga menderita kejang demam.
Jika kejang terjadi segera setelah demam atau jika suhu tubuh relatif rendah, maka besar
kemungkinannya akan terjadi kembali kejang demam.

Kejang demam bisa membuat orang tua cemas, tetapi sebetulnya tidak berbahaya. Selama
kejang berlangsung, ada kemungkinan bahwa anak akan mengalami cedera karena
terjatuh atau tersedak makanan maupun ludahnya sendiri.

Belum bisa dibuktikan bahwa kejang demam bisa menyebabkan kerusakan otak.
Penelitian menunjukkan, anak-anak yang pernah mengalami kejang demam memiliki
prestasi dan kecerdasan yang normal di sekolahnya.

95-98% dari anak-anak yang pernah mengalami kejang demam, tidak berlanjut menjadi
epilepsi. Tetapi beberapa anak memiliki resiko tinggi menderita epilepsi, jika:
- kejang demam berlangsung lama
- kejang hanya mengenai bagian tubuh tertentu
- kejang demam yang berulang dalam waktu 24 jam
- anak menderita cerebral palsy, gangguan pertumbuhan atau kelainan saraf lainnya.

PENYEBAB

Penyebab yang pasti dari terjadinya kejang demam tidak diketahui.


Kejang demam biasanya berhubungan dengan demam yang tiba-tiba tinggi dan
kebanyakan terjadi pada hari pertama anak mengalami demam.
Kejang berlangsung selama beberapa detik sampai beberapa menit.

Kejang demam cenderung ditemukan dalam satu keluarga, sehingga diduga melibatkan
faktor keturunan (faktor genetik).
Kadang kejang yang berhubungan dengan demam disebabkan oleh penyakit lain, seperti
keracunan, meningitis atau ensefalitis.

Roseola atau infeksi oleh virus herpes manusia 6 juga sering menyebabkan kejang
demam pada anak-anak. Disentri karena Shigella juga sering menyebakan demam tinggi
dan kejang demam pada anak-anak.

GEJALA

Gejalanya berupa:
- Demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang tejradi secara tiba-tiba)
- Kejang tonik-klonik atau grand mal
- Pingsan yang berlangsung selama 30 detik-5 menit (hampir selalu terjadi pada anak-
anak yang mengalami kejang demam)
- Postur tonik (kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh yang biasanya berlangsung
selama 10-20 detik)
- Gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat dan berirama, biasanya
berlangsung selama 1-2 menit)
- Lidah atau pipinya tergigit
- Gigi atau rahangnya terkatup rapat
- Inkontinensia (mengeluarkan air kemih atau tinja diluar kesadarannya)
- Gangguan pernafasan
- Apneu (henti nafas)
- Kulitnya kebiruan.

Setelah mengalami kejang, biasanya:


- akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit atau tertidur selama 1 jam atau lebih
- terjadi amnesia (tidak ingat apa yang telah terjadi) - sakit kepala
- mengantuk
- linglung (sementara dan sifatnya ringan).

Jika kejang tunggal berlangsung kurang dari 5 menit, maka kemungkinan terjadinya
cedera otak atau kejang menahun adalah kecil.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya kejang pada seorang anak yang mengalami
demam dan sebelumnya tidak ada riwayat epilepsi. Suhu tubuh yang diukur dengan cara
memasukkan termometer ke dalam lubang dubur, menunjukkan angka lebih besar dari
38,9 Celsius.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah:

EEG (perekaman aktivitas listrik di otak)


CT scan kepala
Pungsi lumbal
Pemeriksaan neurologis.

PENGOBATAN

Orang tua sebaiknya tetap tenang dan mengawasi anaknya. Untuk mencegah terjadinya
cedera, sebaiknya anak dibaringkan di lantai atau tanah, singkirkan benda-benda yang
bisa melukai anak. Jangan menahan atau menggendong anak selama kejang berlangsung.
Supaya tidak tersedak, baringkan anak dalam posisi miring atau telungkup. Jangan
memasukkan apapun ke dalam mulut anak karena bisa melukai dan menyumbat saluran
pernafasan.
Jika kejang berlangsung selama lebih dari 10 menit, anak harus segera dibawa ke rumah
sakit terdekat.

Untuk mengatasi demam bisa diberikan asetaminofen atau ibuprofen.


Aspirin sebaiknya tidak digunakan untuk mengobati demam pada anak-anak karena
resiko terjadinya sindroma Reye.

Penyebab demam harus diobati.

PENCEGAHAN

Kejang bisa terjadi jika suhu tubuh naik atau turun dengan cepat. Pada sebagian besar
kasus, kejang terjadi tanpa terduga atau tidak dapat dicegah.
Dulu digunakan obat anti kejang sebagai tindakan pencegahan pada anak-anak yang
sering mengalami kejang demam. Tetapi hal ini sekarang sudah jarang dilakukan.
Kepada anak-anak yang cenderung mengalami kejang demam, pada saat mereka
menderita demam, bisa diberikan diazepam (baik yang melalui mulut maupun melalui
rektal).

Sindroma Kematian Bayi Mendadak


DEFINISI
Sindroma Kematian Bayi Mendadak (SIDS, Sudden Infant Death Syndrome) adalah suatu
kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya sehat.

SIDS merupakan penyebab kematian yang paling sering ditemukan pada bayi yang
berusia 2 minggu-1 tahun.
3 dari 2000 bayi mengalami SIDS dan hampir selalu ketika mereka sedang tidur.
Kebanyakan SIDS terjadi pada usia 2-4 bulan dan terjadi di seluruh dunia.

PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa SIDS lebih sering terjadi pada bayi yang tidurnya
tengkurap dibandingkan dengan bayi yang tidurnya terlentang atau miring. Karena itu
sebaiknya bayi ditidurkan dalam posisi terlentang atau miring.
Resiko terjadinya SIDS juga ditemukan pada bayi yang pada saat tidur wajahnya
menghadap ke kasur atau selimut yang lembut/empuk. Karena itu sebaiknya bayi
ditidurkan diatas kasur yang keras.

Faktor resiko terjadinya SIDS:

Tidur tengkurap (pada bayi kurang dari 4 bulan)


Kasur yang lembut (pada bayi kuran dari 1 tahun)
Bayi prematur
Riwayat SIDS pada saudara kandung
Banyak anak
Musim dingin
Ibunya perokok
Ibunya pecandu obat terlarang
Ibunya berusia muda
Jarak yang pendek diantara 2 kehamilan
Perawatan selama kehamilan yang kurang
Golongan sosial-ekonomi rendah.
SIDS lebih banyak ditemukan pada bayi laki-laki.

GEJALA

Tidak ada gejala yang mendahului terjadinya SIDS. .

DIAGNOSA

SIDS didiagnosis jika seorang bayi yang tampaknya sehat tiba-tiba meninggal dan hasil
otopsi tidak menunjukkan adanya penyebab kematian yang jelas.
PENGOBATAN

Orang tua yang kehilangan anaknya karena SIDS memerlukan dukungan emosional.
Penyebab kematian anaknya tidak diketahui, sehingga mereka seringkali merasa bersalah.

Mungkin ada baiknya jika orang tua merencanakan untuk memiliki anak lagi.

PENCEGAHAN

Angka kejadian SIDS telah menurun secara berarti (hampir mendekati 50%) sejak para
orang tua dianjurkan untuk menidurkan bayinya dalam posisi terlentang atau miring
(terutama ke kanan).

Anda mungkin juga menyukai