PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
a) Mengetahui Pengertian dan Sumber Energi
b) Mengetahui Pembangkit Listrik dan Kompenen Pembangkit
c) Mengetahui Penyimpanan dan Pemanfaatan Energi Listrik
1.3. Manfaat
a) Menambah wawasan pengetahuan dan aplikasi pembangkit listrik
tenega diesel (PLTD) bagi penulis dan pembaca.
b) Memberikan informasi bagi masyarakat dan kalangan industri mengenai
pembangkit listrik tenega diesel (PLTD).
c) Diharapkan makalah ini dapat dikarya ilmiahkan sebagai tugas akhir.
Sumber
Pembangkit Listrik
Penyimpanan Listrik
Penyaluran Listrik
Mesin diesel 2 langkah adalah mesin yang setiap langkahnya terjadi satu
kali langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil ledakan/pembakaran. Secara
teoritis mesin 2 Langkah dengan dimensi dan jumlah putaran per detik yang sama
seperti pada mesin 4 langkah, maka mesin 2 langkah ini akan menghasilkan daya 2
kali lebih besar. Namun dalam praktik, angka 2 kali lebih besar untuk daya yang di
dapat pada mesin diesel 2 langkah tidak tercapai (hanya sekitar 1,8 kali). Hal ini
disebabkan karena pembilasan ruang bakar silinder mesin diesel 2 langkah tidak
sebersih pada mesin diesel 4 langkah sehingga proses pembakarannya tidak
sempurna seperti pada mesin diesel 4 langkah. Maka efisiensi mesin 2 langkah ini
tidak sebaik efisiensi pada mesin diesel 4 langkah. Pada pemakaian bensinnya pun
lebih boros dibanding mesin diesel 4 langkah. Mesin 2 langkah ini biasanya lebih
cocok digunakan pada keperluan yang memerlukan penghematan ruangan, seperti
pada lokomotif kereta api atau pada kapal laut. Adapun Cara kerja dari mesin diesel
2 langkah ini adalah sebagai berikut
Langkah 1A Charging
Gambar 4. Kompresi
Piston akan bergerak ke atas, P dan E dalam keadaan tertutup oleh dinding
piston. Udara bersih yang berada dalam silinder akan dimampatkan. Kemudian
bahan bakar disemprotkan dan akan terjadi ledakan.
Langkah 2A Combustion
Piston akan bergerak ke bawah dengan dorongan gas yang diledakkan
Gambar 5. Combustion
Langkah 2B Exhaust
Pada bagian akhir gerakan, piston akan bergerak ke bawah dimana E sudah
terbuka sehingga gas hasil pembakaran mulai keluar karena efek dari aktifitas
pemompaan.
Langkah Kompresi
Langkah Usaha
Pada langkah ini kedua katup masih tertutup, akibat semprotan bahan bakar
di ruang bakar akan menyebabkan terjadi ledakan pembakaran yang akan
meningkatkan suhu dan tekanan di ruang bakar. Tekanan yang besar tersebut
akan mendorong piston ke bawah yang menyebkan terjadi gaya aksial. Gaya
aksial ini dirubah dan diteruskan oleh poros engkol menjadi gaya radial (putar).
Langkah Buang
Single Point Injection (SPI) atau biasa disebut Throttle Body Injection (TBI)
atau Central Fuel Injection System: yaitu hanya menggunakan satu Fuel
Injector untuk beberapa Cylinder. Injektornya dipasang sebelum saluran isap
yaitu di atas katup throttle. Prinsip kerjanya satu injektor memasok bensin
untuk keperluan beberapa silinder sekaligus.
Multi Point Fuel Injection (MPI) disebut juga port fuel injection (PFI),
menempatkan injektor di atas lubang isap (intake port). Setiap silinder memiliki
satu injektor. Jadi, bila mesin terdiri dari 4 silinder berarti ada 4 injektor yang
a) Direct Injection
1. Piston ( Torak )
3. Bearing ( Bantalan )
2.4.2. Peralatan Tambahan (Alat Bantu) Pada Instalasi Mesin Diesel (PLTD)
A. Keunggulan PLTD
- Dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih tersediannya bahan
bakar.
- Dalam operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA.
- Investasi awal pembangunan PLTD relatif murah dibanding
pembangkit listrik lain.
B. Kekurangan PLTD
- Ongkos bahan bakarnya tergolong mahal dan bergantung dengan
perubahan harga minyak dunia yang cenderung meningkat dari
tahun ke tahun.
- Menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran
bahan bakar konvensional yang kadang kurang sempurna.
- Memerlukan pemeliharaan rutin.
- Sistem operasi tidak efisien bahkan tergolong boros pada kondisi
beban rendah.
Tegangan distribusi primer yang digunakan pada saat ini adalah tegangan 20
kV. Jaringan setelah keluar dari GI disebut jaringan distribusi, sedangkan jaringan
antara Pusat Listrik dengan GI disebut jaringan transmisi. Setelah tenaga listrik
disalurkan melalui jaringan distribusi primer, maka kemudian tenaga listrik
diturunkan tegangannya dalam gardu-gardu distribusi menjadi tegangan rendah
dengan tegangan 380/220 Volt, kemudian disalurkan melalui Jaringan Tegangan
1. Baterai Akumulator
Batere akumulator adalah sel listrik dimana didalamnya berlangsung proses
Elektrokimia revesibel (dapat berbalikan) dengan efesiensinya yang tinggi. Yang
dimaksud dengan proses Elektrokimia revesibel adalah didalam battere dapat
berlangsung proses perubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses
pengosongan/discharge), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia
(proses pangisian/charging) dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang
dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang