TINJAUAN PUSTAKA
tentang Pengaruh Excess Air Terhadap Flue Gas Di PLTU Tanjung Jati B
Unit 2. Metode perhitungan yang digunakan adalah metode ASME PTC 4.1
dan ASME PTC19.1. Hasil penelitian menunjukkan nilai excess air terendah
15,395 % memiliki nilai kerugian dry flue gas sebesar 4,492 % dan nilai
efisiensi sebesar 89,824 %. Sementara itu, nilai excess air tertinggi 23,207%
memiliki nilai kerugian flue gas sebesar 5,573% dan efisiensi sebesar
kuantitas produk flue gas berupa CO dan CO2, memiliki tren penurunan
perhitungan ASME PTC 4.3. Hasil penelitian penggunaan air heater pada unit
tertinggi terdapat pada 69,060 %. Untuk kondisi beban yang relatif sama, nilai
efisiensi semakin tinggi, berbanding lurus dengan nilai kalori batubara yang
digunakan. Pada sampel perhitungan, nilai efisiensi sisi gas tertinggi terdapat
yang mempengaruhi nilai efisiensi air heater. Semakin kecil leakage maka
5
6
efisiensi sisi gas akan semakin baik, karena gas buang dan akan lebih optimal
shell tertinggi yaitu sebesar 441,8 Btu/jam.ft2.oF pada suhu 588,2 oF, dan
Btu/jam.ft2.oF pada suhu 568,4 oF. Pada bagian fin, diketahui koefisien
suhu 360,5 oF, dan koefisien perpindahan panas fin terendah yaitu sebesar
7113,22 Btu/jam.ft2.oF pada suhu 386,6 oF. Pada bulan Juli 2013 efisiensi
efektif tertinggi yang dicapai heat exchanger yaitu sebesar 53,92 %, dan
Esti Ratnasari, Dr. Ridho Hantoro, ST., MT dan Nur Laila Hamidah,
nilai perpindahan panas tertinggi diperoleh dari variasi diameter luar fin 50
Heat Transfer pada Economizer PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk P-12.
pada pembebanan tinggi adalah 44% dan pembebanan rendah adalah 39%.
Penukar Kalor pada Ketel Uap. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
dengan kenaikan temperatur air umpan pada alat penukar kalor sebesar
133oC sampai dengan 139oC dan jumlah bahan bakar yang digunakan
sebesar 50% sampai dengan 100% maka dapat menghemat bahan bakar
sebesar 6,23 %. Tetapi berbeda jika pada mesin tersebut tidak menggunakan
alat penukar kalor, maka boiler tersebut akan menghasilkan uap panas yang
tidak pakai / terbuang sia-sia. Oleh karena itu, uap panas tersebut
dimanfaatkan untuk pemanasan air pada alat penukar kalor sebesar 103oC
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang
dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap kering.
terutama batu bara dan minyak bakar untuk start up awal. Salah satu PLTU
1. Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas
2. Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran.
Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
berupa putaran.
9
dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
sebagai air pengisi boiler. Demikian siklus ini berlangsung terus menerus
dan berulang-ulang.
Siklus kerja yang digunakan pada PLTU adalah siklus rankine, ciri
utama siklus rankine adalah fluida kerja yang digunakan yaitu air. Siklus
Pada siklus rankine ideal sederhana terdiri dari 4 proses yang dapat
1 2 Fluida kerja/ air dipompa dari tekanan rendah ke tekanan tinggi dan
pada proses ini fluida kerja masih berfase cair sehingga tidak
10
mengalami perubahan fase cair dan uap serta 100% uap kering.
3 4 Proses ini terjadi pada turbin uap. Uap kering dari boiler masuk ke
4 1 Uap air yang keluar dari turbin uap masuk ke kondensor dan
siklus.
Pada siklus Rankine reheat ideal terjadi 2 kali proses ekspansi. Pada
kondensor. Pada siklus rankine reheat ideal dapat dilihat pada gambar
pump.
3 4 Pemanasan air menjadi uap air pada wall tube dan downcomer di
dalam boiler.
pada superheater.
6 7 Pemanasan kembali uap yang keluar dari high pressure turbine yang
turbine.
pemanasan ulang.
12
2.5 Boiler
menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan
air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil
ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar. Uap yang
dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang
panas, laju aliran dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang
konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem uap dan sistem
bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis
mengontrol produksi steam dalam boiler. Sistem bahan bakar adalah semua
Economizer : 4.371 M2
13
Superheater : 1.519 M2
Coal Size : 0 13 mm
pembakaran batubara terdiri atas udara primer dan udara sekunder. Udara
primer yang bersuhu 40C dihisap oleh primary air fan setelah sebelumnya
melalui filter udara. Udara ini kemudian dipanaskan pada tri-sector air
heater.
gabungan udara dingin dan udara panas sesuai dengan jumlah dan
sebesar mesh menuju ke burner pada boiler. Jadi udara primer berfungsi
yang dihasilkan force draft fan kemudian menuju ke secondary air heater
karena panas (radiasi) api, jadi fungsi dari udara sekunder adalah sebagai
yang kemudian dibakar. Hasil pembakaran berupa gas panas dan abu.
steam drum, pipa-pipa wall tube dan down comer, pipa pemanas lanjut
sebagai sumber untuk memanaskan udara pada air heater. Keluar dari
Sedang sisanya terbawa bersama udara dihisap oleh induced draft fan dan
Air heater adalah salah satu alat penukar panas. Alat penukar panas
adalah alat yang menghasilkan perpindahan panas dari satu fluida ke fluida
media atau secara langsung sehingga akan terjadi perubahan sesuai dengan
Hal ini dapat meningkatkan efisiensi boiler secara keseluruhan efisiensi yang
temperatur udara yang akan masuk kedalam boiler. Air heater terletak
air heater menerima flue gas dari economizer dan udara dingin dari forced
draft fan dan primary air fan. Udara panas yang dihasilkan oleh air heater
Air heater memiliki beberapa jenis atau macam yang biasa digunakan
beberapa industri memiliki tujuan dan rancangan berbeda dalam memilih jenis
air heater.
yang padat memisahkan aliran panas dari aliran yang dingin. Pada recuperatif
Tubular air heater memiliki ciri-ciri yaitu energi yang ditransfer dari
panas flue gas mengalir di dalam tabung yang berdinding tipis dan didinginkan
oleh udara yang berada diluar tabung sehingga temperatur udara yang berada
19
di luar tabung menaik. Tubular air heater memiliki ciri-ciri yaitu unit tersusun
dari tumpukan tabung berbentuk lurus yang menggulung atau di las kedalam
lapisan tabung dan tertutup dalam casing baja. Casing berfungsi sebagai
penutup udara atau gas dan memiliki lubang masuk dan lubang keluar udara
dan gas.
Material pada tubular air heater biasanya adalah baja karbon atau
material tabung logam tahan korosi yang digunakan dalam tabung dengan
diameter yang berkisar 1,5-4 inci (38-102 mm) dan memiliki ketebalan dinding
1.24 - 3,05 mm. Tubular air heater dilengkapi dengan uap atau udara
sootblowers untuk menghilangkan akumulasi debu dari bagian pipa gas yang
terbuka selama operasi. Pengaturan aliran yang paling umum adalah counter
Aliran yaitu gas naik secara vertical melalui tabung dan udara mengalir secara
horizontal dalam satu atau lebih jalur di luar tabung. Satu variasi dari
namun ada juga yang digunakan pada unit utilitas listrik. Besi cor digunakan
secara membujur dirakit dari dua pelat besi cor dan tabung tunggal yang
dirakit ke dalam bagian pemanas udara seperti split tubes. Air heater
biasanya diatur untuk sebuah jalur gas tunggal dan jalur udara ganda bersama
Plate air heater memindahkan panas dari aliran gas panas yang
berada di salah satu sisi plat ke aliran udara dingin di sisi yang berlawanan,
biasanya dalam aliran silang dan juga elemen pemanas terdiri dari tumpukan
pelat paralel. Plate air heater adalah beberapa jenis pertama yang digunakan,
Steam coil and water coil re-cuperative air heater adalah pemanas
korosi dan penyumbatan pada cold end dalam air heater utama. Steam coil
tumpukan diameter kecil tabung bersirip eksternal yang diatur horizontal atau
vertikal di pipa antara combustion air fan dan air heater utama. Udara
21
pembakaran yang melewati aliran silang di luar tabung, dipanaskan oleh uap
ekstraksi turbin atau feedwater yang mengalir di dalam tabung. Glikol etilena
bagian panas dan dingin oleh putaran atau pergantian katup. Pada
rapat berfungsi sebagai media penyimpanan. Dalam unit ini baik pelat baja
atau elemen permukaan berputar melalui udara dan aliran gas atau berputar
melalui saluran udara langsung dan uap gas melalui elemen permukaan
statis. Regeneratif air heater relatif padat dan merupakan jenis yang paling
Ljungstrom Air Heater adalah yang paling umum pada tipe regeneratif
elemen pemanasan yang diputar dan dilalui udara primer dan sekunder yang
berlawanan dengan aliran gas. Rotor ini dibatasi oleh penempatan tetap yang
Udara mengalir melalui setengah dari rotor dan aliran gas melalui
mengantar rotor pada pusat poros. Kecepatan rotor pada tipe Ljungstrom yaitu
satu sampai tiga rpm. Desain poros baik vertikal maupun horisontal digunakan
22
poros vertikal lebih umum dipakai pada tipe Ljungstrom air heater.
Pengaturan aliran yang paling umum adalah aliran counter flow yaitu
gas panas yang memasuki bagian atas rotor dan udara dingin memasuki
diidentifikasi sebagai hot end on top dan cold end on bottom. Dalam
pengoperasiannya, rotor terkena suhu yang berbeda, panas pada bagian atas
(atau mengubah bentuk) ke atas. Perubahan bentuk rotor ini membuka celah
antara rotor itu sendiri yang menyebabkan kebocoran terjadi antara bagian
residu bahan bakar selama operasi. Selain harus ada perangkat sootblower
23
pemanas dengan aliran counter flow, salah satu aliran arus yang berada di
dalam penutup adalah aliran udara dan aliran lain di luar penutup adalah aliran
flue gas.
2.7 Losses
lainnya yang berasal dari gas buang dan dapat menyebabkan kerak
dari hubungan
1 1
=
Dimana :
udara yang ikut terbawa keluar dari sisi udara bakar (air side) ke
di antara sisi udara masuk (air inlet) dan sisi keluar gas buang (gas
outlet).
2 2
% = 0,9100%
21 2
25
Dimana :
0,9 = faktor
pada kedua hot end dan cold end dari air heater. Pada sisi flue
dan sector plates pada kedua hot-end dan cold-end. Sealing ini
pembakaran dan ikut keluar bersama gas buang pada gas side.
Kebocoran yang terjadi dari air side ke gas side pada air heater
arah radial. Ketika rotor berputar, radial seal ini bekerja dengan
presentase suatu aliran gas (gas flow) dari air heater yang
gas outlet.
Pressure drop
penting dalam desain alat penukar panas. Penurunan tekanan ini semakin besar
penggunaan
alat terlalu lama. Dalam pemanas udara tipe rotary, penurunan tekanan pada sisi
gas (gas side) dan sisi udara (air side) muncul dari hambatan (gesek) terhadap
Perpindahan kalor dari suatu zat ke zat lain seringkali terjadi dalam
proses berlangsung. Kalor sendiri adalah salah satu bentuk energi. Hukum
hukum kekekalan massa dan momentum, ini artinya kalor tidak hilang.
Energi hanya berubah bentuk dari bentuk yang pertama ke bentuk yang
2.8.1 Radiasi
ke zat yang lain. Semua benda memancarkan ka1or. Keadaan ini baru
dalam bahan, dan sebagian akan menembusi bahan dan terus ke luar. Jadi
2.8.2 Konduksi
dalam karena proses perpindahan kalor ini hanya terjadi di dalam bahan.
Arah aliran energi kalor adalah dari titik bersuhu tinggi ke titik bersuhu
dengan cepat. Untuk bahan isolator koefisien ini bernilai kecil. Pada
(logam) merupakan penghantar yang baik juga untuk kalor dan sebaliknya.
dan salah satu ujungnya diulurkan ke dalam nyala api. Dapat diperhatikan
bagaimana kalor dipindahkan dari ujung yang panas ke ujung yang dingin.
Apabila ujung batang logam tadi menerima energi kalor dari api, energi ini
2.8.3 Konveksi
bahan. Jadi dalam proses ini struktur bagian dalam bahan kurang penting.
bahan akan berbeda dari suhu sekelilingnya. Dalam hal ini terdapat
teredam oleh viskositas fluida tersebut dan aliran fluida tersebut disebut
turbulen.
adalah bahwa gerak olakan / acak pada aliran turbulen jauh lebih efektif
setengah empiris. Kondisi aliran yang laminar dan turbulen ini dapat
.. .
= = ............................................................... (2.7)
Keterangan :
= Densitas fluida, /3
= Panjang karakteristik,
garis garis aliran secara teratur. Aliran turbulen terjadi saat molekul-
Aliran transisi adalah aliran yang berada diantara kondisi laminar dan
4/5
= 0,023 .................................................. (2.8)
Dimana :
0,6 Pr 160
10.000
10
Semakin besar nilai bilangan nusselt maka konveksi yang
satu, gradien suhu di dekat permukaan lebih landai dari pada gradien
= = .................................................................
Dimana :
= viskositas kg/s
Nilai bilangan Prandtl berkisar pada nilai 0.01 untuk logam cair, 1
untuk gas, 10 untuk air, dan 10000 untuk minyak berat. Difusivitas
kalor akan berlangsung dengan cepat pada logam cair (Pr << 1) dan
h x h () = C x C () ..................... (2.9)
Keterangan :
33
T = Temperatur fluida,
dapat terjadi pada salah satu atau kedua fluida dalam penukar panas
Aliran Counterflow
Keterangan :
t2 t1
LMTD = Tlm = t ...................................................... (2.10)
t2
1
Dimana :
t1 = 2 1
t 2 = 1 2
Thermal Unit per jam (Btu/h), serta yang umum kita gunakan adalah
satuan Joule per second (J/s) yang juga biasa disebut Watt (W).
= ................................
Dimana :
2.2
Gambar 2.7 Sirip Economizer PLTU PT. Wijaya Tri Utama unit 2
(Sumber : Dokumentasi PLTU PT. Wijaya Tri Utama unit 2)
36
dibersihkan.
Data spesifikasi ini diambil dari Operating Manual Book, Jinan Boiler
Group C., Ltd. (lampiran 10 13) data spesifikasi tersebut sebagai berikut :
Economizer : 4.371 M2
d = 32 mm 426,4 Pa
Tujuan dari penggunaan efisiensi dari ketel disamping untuk mencegah agar
suhu air dalam boiler tidak mendadak naiknya atau dengan kata lain
mengabsorbsi kembali panas flue gas. Semakin rendah suhu gas asap keluar
corong asap, makin kecil pula kerugian corong asap dan semakin berkurang
pula kebutuhan bahan bakar untuk membentuk uap pada kondisi tertentu. Jadi
keuntungan lain, yaitu air pengisian (feed water) dimasukkan kedalam ketel
dengan suhu yang lebih tinggi, sehingga air ketel tidak banyak mengalami
pembuatan uap tidak banyak terganggu. Adapun cara yang dilakukan untuk
hasil pembakaran yang berada diluar tube. Kontak antara gas asap dengan
air umpan alirannya teratur secara berlawanan arah. Sedangkan gas asap
39
yang masuk kedalam economizer diatur dan dikontrol oleh pengaturan aliran
gas. Selanjutnya air umpan yang telah dipanaskan dikirim ke steam drum
a. Dinding ketel tidak mengalami pengerutan sehingga drum ketel dapat lebih
halnya jika air yang masuk dalam keadaan dingin, dinding drum akan
cukup tinggi untuk memanasi air sebelum masuk ke drum ketel, berarti
d. Bila air telah dalam keadaan panas memasuki drum ketel maka untuk
ukuran-ukuran tungku menjadi lebih kecil dan harga tungku menjadi lebih
murah atau secara keseluruhan harga investasi tungku menjadi lebih kecil.
40
deposit pada permukaan perpindahan panas dari bahan atau senyawa yang
tidak diinginkan. Bahan atau senyawa itu berupa kristal, sedimen, senyawa
biologi, produk reaksi kimia ataupun korosi. Pembentukan lapisan deposit ini
penurunan performa alat penukar kalor yang terus berlanjut dan terjadinya
schedule).
lainnya yang terangkut oleh aliran fluida. Pertumbuhan lapisan tersebut dapat
cukup kuat. Gradien temperatur yang cukup besar antara aliran dengan
berbeda-beda.
41
Gambar 2.9 Pengotoran Tube bagian luar Economizer PLTU Wijaya unit 2
(Sumber : Dokumentasi PLTU PT. Wijaya Tri Utama unit 2)
sulfat, dll.
perpindahan panas.
42
panas dimana panas mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah
yang bersuhu rendah dalam suatu medium (padat, cair atau gas) atau
qk = k A ..................................................................... (2.1)
Keterangan :
A = Luas Penampang, 2 ( 2 )
dT = Perbedaan Temperatur, ()
T= Perubahan Suhu, ()
= Perbedaan Jarak,
dan gradien yang terdapat pada permukaan tersebut berlaku pada setiap
titik dalam suatu benda pada setiap waktu yang dikenal dengan hukum
A
qk = (T2 T1) ............................................................ (2.2)
Keterangan :
= Tebal dinding,
T1, T2 = Suhu muka dinding, ()
44
2.1 berikut.
yang terjadi dari satu tempat ke tempat lain dengan gerakan partikel secara
fisis. Perpindahan panas secara konveksi ini juga diakibatkan oleh molekul-
atau proses perpindahan panas dari satu titik ke titik lain dalam fluida
konveksi dipaksa karena laju panas yang dipindahkan naik dengan adanya
= hc (Ts T)...................................................................... (2.4)
Keterangan :
. 2 )
T= Temperatur fluida, ()
udara.
qr = A T4 ............................................................................ (2.5)
Keterangan :
= Emisivitas benda
(/. 2 . R4 )
A = Luas permukaan, 2 ( 2 )
= ......................................................................... (2.6)
48
Keterangan :
/2 . K (/. 2 . )
= Nusselt number
= Diameter dalam,
4 Reynold Number
.. .
= = ............................................................... (2.7)
Keterangan :
= Densitas fluida, /3
= Panjang karakteristik,
garis garis aliran secara teratur. Aliran turbulen terjadi saat molekul-
Aliran transisi adalah aliran yang berada diantara kondisi laminar dan
turbulen penuh.
5 Nusselt Number
4/5
= 0,023 .................................................. (2.8)
Dimana :
0,6 Pr 160
10.000
10
50
6 Neraca Panas
h x h () = C x C () ..................... (2.9)
Keterangan :
T = Temperatur fluida,
dapat terjadi pada salah satu atau kedua fluida dalam penukar panas
Aliran Counterflow
Keterangan :
t2 t1
LMTD = Tlm = t ...................................................... (2.10)
t2
1
Dimana :
t1 = 2 1
t 2 = 1 2
tc = t1 + Fc (t 2 t1 ) ......................................................... (2.13)
Keterangan :
perpindahan panas dari heat exchanger pada saat bersih dan belum
x
= + ................................................................... (2.14)
(t c )
maka = Fc
ID
= OD
................................................................ (2.15)
53
1
= 1 1 ......................................................... (2.16)
Keterangan :
Btu/h. 2 .
Q
= .............................................................. (2.17)
A x Tlm
A = .......................................................... (2.18)
Keterangan :
= Length of tube,
= Number of tubes
54
10 Fouling Factor
(U). Semakin tebal kotoran pada tube maka akan semakin besar pula
1 1
Rd = = ............................................. (2.19)
Keterangan :
Rd = Faktor pengotoran h. 2 . /
/. 2 .
kotoran, /. 2 .
11 Efisiensi Efektif
panas atau energi yang diterima oleh fluida dingin dengan panas
penukar kalor itu, yaitu selisih antara suhu masuk fluida panas dan
fluida dingin.
55
. . 1 2
= = .................................................... (2.20)
. . 1 1
Keterangan :