PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem yang sangat berperan dalam
keseluruhan aktifitas tubuh. Melalui peredaran darah zat makanan hasil pencernaan
diedarkan ke seluruh tubuh yang memerlukan.
Oksigen yang diperoleh dari sistem pernapasan disebarkan melalui peredaran darah
dan karbon dioksida pun diangkut oleh peredaran darah untuk dikeluarkan melalui paru-
paru. Sisa makanan dan zat-zat yang tidak diperlukan tubuh akan dibawa oleh aliran darah
ke ginjal dan usus besar untuk dibuang. Bahkan sistem saraf pun akan terganggu kerjanya
jika aliran darah ke otak tidak mengalir dengan benar.
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem
sirkulasi darah yang terdiri dari jantung komponen darah dan pembuluh darah. Pusat
peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang
berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah
mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri,
arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan
sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-obatan
ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam
hal ini, faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem
kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi fisiologi
yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai problematika
berkaitan dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan
neglicent( kelalaian). Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami anantomi fisiologi
1
kardiovaskuler yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi
dalam tubuh dalam proses kehidupan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. BATASAN MASALAH
Agar masalah dalam makalah ini tidak meluas dan menjadi lebih terfokus maka
pembahasan dalam makalah ini terbatas pada komponen darah manusia, bagaimana intasan
sirkulasi darah manusia, bagaimana kontraksi otot jantung memberikan efek tekanan nadi
sistol dan diastol.
D. TUJUAN
E. MANFAAT
2
Makalah ini disusun dengan harapan agar dapat menambah wawasan bagi pembaca
terutama mahasiswa/siswi tentang lintasan sirkulasi darah manusia, kontraksi otot jantung
dan sekaligus menjadi renungan bersama akan kebesaran sang pencipta.
BAB II
3
PEMBAHASAN
A. Pengertian Darah
Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk
membantu proses fisiologis. Dalam kondisi normal, volume darah setiap orang kurang lebih
8% dari berat badannya. Pada orang dewasa yang beratnya 65 kg volumenya kurang lebih 5
liter.
1. Transport:
- Darah membawa oksigen dari paru-paru menuju seuruh jaringan tubuh ketika darah juga
membawa karbon dioksida dari jaringan tersebut menuju paru-paru untuk dikeluarkan
- Darah membawa nutrien dari jaringan sistem pencernaan dan menyebarkannya ke
seluruh jaringan tubuh.
- Darah membawa sisa metabolisme ke ginjal untuk dikeluarkan.
- Darah membawa hormon dari sel endokrin menuju organ yang dituju.
- Darah juga membawa berbagai kerangka sel dari sumsum tulang belakang dan tempat
asal lainnya menuju jaringan dimana sel itu tinggal dan berkembang.
2. Proteksi:
4
- Darah berperan dalam beberapa peradangan, sebuah mekanisme untuk menekan
penyebaran infeksi.
- Sel darah putih dapat menghancurkan mikroorganisme dan sel kanker
- Antibodi dan protein darah lainnya dapat menetralkan toksin dan membantu dalam
menghancurkan patogen
- Trombosit yang dapat membantu dalam pembekuan darah untuk meminimalisir
kehilangan darah.
3. Regulasi:
- Dengan menyerap dan mengeluarkan cairan dibawah berbagai kondisi yang berbeda,
kapiler-kapiler darah membantu untuk menstabilkan distribusi cairan di dalam tubuh.
- Darah dapat membantu dalam menstabiblkan pH di cairan extraselular
- Darah dapat membantu dalam mengatur suhu tubuh.
Darah terbagi atas dua komponen utama, yaitu plasma darah dan sel darah.
1. Plasma Darah
Plasma darah, terdiri atas air ( 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein darah,
sari-sari makanan (glukosa dan asam amino), enzim, antibodi, hormon, dan zat sisa
metabolisme, serta gas-gas (oksigen, karbondioksida, dan nitrogen). Di dalam plasma
darah terdapat pula fibrinogen yang dapat berubah menjadi benang-benang fibrin,
yang berguna untuk menutup luka. Plasma darah yang telah dipisahkan fibrinogennya
dinamakan serum. Cairan darah atau plasma darah mengangkut sari-sari makanan dari
usus kemudian ke hati, dari hati diedarkan ke seluruh bagian tubuh. Plasma darah
mengangkut sisa metabolisme berupa karbondioksida (sebagian diangkut oleh darah
merah) kembali dari jaringan ke jantung kemudian ke paru-paru.
Plasma darah memiliki 3 jenis plasma protein, yaitu albumin, globulin dan
fibrinogen. Albumin adalah protein yang terkecil namun paling banyak berada di dalam
plasma protein. Fungsi dari albumin adalah untuk mengedarkan berbagai zat dan
mengatur pH di dalam plasma darah. Walaupun demikian, perubahan konsentrasi
albumin di dalam darah, dapat memberikan efek pada tvolume darah, tekanan darah dan
aliran darah. Globulin terbagi menjadi 3 jenis yaitu, alpha (), beta () dan gamma ()
globulin. Fibrinogen adalah zat yang menjadi sebagai fibrin, suatu protein yang dapat
membantu saat kulit luka.
5
Sisa metabolisme lain berupa zat urea diangkut dari jaringan ke organ
pengeluaran, yaitu ginjal. Plasma darah mengangkut hormon dari kelenjar buntu ke
bagian tubuh yang memerlukan. Plasma darah juga berfungsi sebagai penjaga tekanan
osmosis cairan tubuh karena plasma darah mengandung molekul-molekul protein dan
garam-garam tertentu.
2. Sel Darah
Jangka hidup eritrosit kira-kira 120 hari. Eritrosit yang telah tua akan ditelan
oleh sel-sel fagosit yang terdapat dalam hati dan limfa. Didalam hati, hemoglobin
diubah menjadi bilirubin yang berwarna kehijauan. Pigmen empedu diekskresikan
oleh hati kedalam empedu. Zat besi dari hemoglobin tidak di ekskresikan untuk
membuat eritrosit baru.
6
Gambar ertrosit (sel darah merah)
a) Neutrofil memiliki nikleus yang terdiri dari dua sampai lima lobus
(ruang). Sel-sel ini berukuran sekitar 8 m dalam keadaan segar.
Neutrofil bersifat fogosit dengan cara masuk ke jaringan yang
terinfeksi. Saat mendekati suatu pertikel untuk difagositosis, sel-sel
neutrofil mula-mula melekat pada reseptor yang terdapat pada partikel,
kemudian membuat ruangan tertutup yang berisi partikel-partikel yang
sudah di fagositosis. Setelah itu ruangan itua akan melekuk kedalam
rongga sitoplasma dan akan melepaskan diri dengan bagian luar
7
membrane sel membentuk gelembung faguositik yang mengapung
dengan bebas. Sebuah sel neotropil dapat memfagositosis 5-20 bakteri
sebelum sel neutrofil menjadi inaktif dan mati. Neutrofil hanyak aktif
sekitar 6-20 jam.
a) Monosit memiliki satu nucleus besar dan berbentuk tapal kuda atau
ginjal. Monosit berdiameter 12-20 m. monosit berpindah dari aliran
darah kejaringan. Didalam jaringan monosit membesar dan bersifat
fagosit dan menjadi makrofag. Makrofag bersama neotrofil
merupakan leukosit fagosit utama, paling efektif, dan berumur
panjang.
Trombosit berperan dalam pembekuan darah. Trombosit pada luka yang akan pecah
dan mengeluarkan enzim trombokinase. Protombin merupakan protein tidak stabil yang
tidak dengan mudah dapat pecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih kecil salah satunya
adalah trombin. Pembentukan protombin dipengaruhi oleh vitamin K. Trombin adalah
9
sebuah enzim yang mengkatalis perubahan fibrinogen (protein plasma yang dapat larut
dalam plasma darah) menjadi fibrin (protein yang tidak dapat larut dalam plasma darah).
Pembentukan benag-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup.
1. Jantung
Jantung merupakan alat pemompa darah yang terdiri dari dua pompa yang terpisah
yaitu jantung kanan yang memompa darah menuju paru-paru dan jantung kiri yang
memompakan darah menuju arteri, vena dan kapiler
Setiap bagian jantung yang terpisah dua ruang pompa yang dapat berdenyut yaitu
atrium dan ventrikel. Fungsi utama atrium adalah tempat masuknya darah dan
membantu mengalirkan darah masuk kedalam ventrikel. Fungsi ventrikel adalah
menyediakan tenaga utama untuk mendoron darah.
Jantung juga memiliki katup yang berfungsi agar darah tidak mengalir kearah
sebaliknya. Jenis-jenis katup antara lain:
a. Katup Trikuspidalis : terletak diantara atrium kanan dengan ventrikel kanan, Katup
ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kanan tidak masuk
kembali ke atrium kanan, Terdiri dari 3 daun katup.
10
b. Katup Bikuspidalis : terletak diantara atrium kiri dengan ventrikel kiri, Katup ini
berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kiri tidak mengalir kembali
ke atrium kiri, katup ini sering disebut juga katup mitral, terdiri dari 2 daun katup.
c. Katup Aorta : terletak diantara ventrikel kiri dan aorta, katup ini berfungsi
mengalirkan darah dari ventrikel kiri ke aorta dan tidak sebaliknya, katup ini
disebut juga katup semilunaris aorta, terdiri dari 3 daun katup.
d. Katup Pulmonalis : Terletak diantara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis, katup
ini berfungsi mengalirkan darah dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan tidak
sebaliknya, katup ini disebut juga katup semilunaris pulmonalis, terdiri dari 3 daun
katup.
Jantung manusia terdiri dari empat ruangan yaitu atrium kanan, atrium kiri vertikel
kanan dan vertikel kiri. Diantara atrium kanan dengan vertikel kanan terdapat katub
trikuspidalis yang berfungsi mencegah agar darah dalam ventrikel kanan tidak masuk
kembali ke atrium kanan. Diantara atrium kiri dengan ventrikel kiri terdapat katub
dikuspidalis yang berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kiri tidak
mengalir kembali ke antrium kiri.
Cara kerja jantung, yaitu darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar
(vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan
mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
11
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat
kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap
oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium
kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup
bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup
aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini
disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya. Jantung memegang
peranan penting dalam menentukan berapa banyak darah yang dipompa dalam satu
periode tertentu. Misalnya, pada waktu istirahat jantung berdenyut 70 kali per menit
(pada laki-laki dewasa) dengan memompa kira-kira 5 liter darah. Darah yang dipompa
keluar jantung diteruskan oleh arteri (pembuluh nadi).
Sifat arteri yang elastis menyebabkan arteri ikut berdenyut. Denyut jantung pada
saat istirahat tersebut berbeda dengan denyut jantung ketika orang tersebut sedang
berolahraga atau sedang tidur, disinilah peran jantung dalam menentukan berapa
banyak darah yang dipompa dalam satu periode tertentu.
12
a) Luar/pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus
jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan rawan
iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan
viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk
menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu jantung.
b) Tengah/ miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan
miokardium yaitu:
i. Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan
dalam mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar
mencakup kedua atria.
ii. Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler
sampai ke apeks jantung.
iii. Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium dan
ventrikel).
2. Pembuluh Darah
13
Berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi:
Arteri memiliki tiga lapis dinding yang tebal. Lapisan otot halus dan lapisan
jaringan ikat yang bersifat elastis membuat arteri mampu menahan darah yang
memiliki tekanan tinggi akibat pompaan jantung. Pembuluh nadi utama ada dua
buah, yaitu aorta dan arteri pulmonalis. Aorta adalah pembuluh nadi utama yang
membawa darah dari jantung. Arteri pulmonalis adalah arteri yang mengandung
darah yang miskin oksigen untuk dibawa ke paru-paru. Arteriol adalah arteri kecil
yang menjadi penyambung dari arteri yang lebih besar dengan pembuluh kapiler.
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh darah yang datang menuju ke jantung,
tepatnya ke serambi kiri dan kanan. Dinding pembuluh balik lebih tipis dan lebih
elastis, serta letaknya lebih ke permukaan tubuh.
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh darah yang datang menuju ke
jantung, tepatnya ke serambi kiri dan kanan. Dinding pembuluh balik lebih tipis dan
lebih elastis, serta letaknya lebih ke permukaan tubuh. Pembuluh balik yang menuju
ke serambi kanan berasal dari vena kava anterior yaitu pembuluh balik yang berasal
dari bagian atas tubuh, dan vena kava posterior yaitu pembuluh balik yang berasal
dari bagian bawah. Darah di dalam vena kava posterior dan vena kava anterior
mengandung gas karbon dioksida yang banyak. Cabang-cabang pembuluh balik
disebut venula.
14
tubuh. Dindingnya lebih tipis dan tidak elastis,terdiri atas 3 lapis jaringan: ikat, otot
polos, endotelium, tekanan lebih lemah dibanding tekanan buluh nadi, terdapat
katub yag menjaga agar aliran darah tidak berbalik kembali. Terdapat katup yang
berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan menjaga agar darah tak
berbalik arah terdiri dari :
1. Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh
menuju serambi kanan jantung.
2. Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke
serambi kanan jantung.
3) Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan ujung yang paling akhir dari arteri maupun vena.
Boleh dikatakan sebagai penghubung antara venula dengan arteriol. Pembuluh
kapiler terletak di dalam jaringan tubuh. Kapiler darah di dalam jaringan
membentuk suatu anyaman cukup rumit. Kapiler memiliki dinding pembuluh yang
sangat tipis, yaitu hanya terdiri dari satu lapis endotelium. Sebagian dari dinding
pembuluh kapiler memiliki lubang antara sel-sel endoteliumnya, sehingga dapat
terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbon dioksida, sari-sari makanan dan sisa
metabolisme serta hormon pun dapat menembus dinding tersebut.
C. Tekanan Darah
Tekanan darah biasanya menunjukan tekanan dalam arteri utama. Tekanan darah ialah
tekanan tekanan yang diberikan oleh darah yang mengalir terhadap pembuluh darah (arteri,
kapiler, vena). Jadi tekanan darah terdapat baik pada arteri, kapiler, maupun vena.
15
Tekanan darah pada saat jantung mengembang dan darah mengalir kedalam jantung
disebut DIASTOL. Sebaliknya, tekanan darah saat otot jantung berkontraksi, sehingga
jantung mengempis dan darah dipompa keluar dari jantung disebut SISTOL.
16
Proses jantung saat memompa darah (siklus jantung)
Bila SA Node (Sinoatrium Node)terdapat pada atrium kanan mengeluarkan impuls akan
menyebabkan atrium berkontraksi sehingga darah dipompa menuju ke ventrikel. Impuls
yang mengalir akhirnya merangsang AV Node (Atrioventricular Node) terdapat pada sekat
antara atrium dan ventrikel sehingga juga mengeluarkan impuls yang menyebabkan otot
ventrikel berkontraksi, dan darah dipompa keluar jantung.
Bila ventrikel kiri berkontraksi darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta (nadi
besar). Darah yang mengalir ini kaya akan oksigen dan nutrisi. Di jaringan tubuh nutrisi dan
oksigen diambil oleh sel-sel tubuh. Kemudian sel melepaskan CO 2 dan sisa metabolisme
yang kemudian diangkut oleh darah melalui pembuluh vena cava superior dan vena cava
inferior kembali menuju atrium kanan. Pola peredaran ini disebut peredaran darah besar.
17
Perhatikan pola peredaran darah pada manusia, urut sesuai nomor.
Dari atrium kanan darah dipompa masuk ke ventrikel kanan lalu mengalir
meninggalkan jantung menuju ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah yang
mengalir ini membawa banyak CO2 yang hendak dibuang. Di paru-paru CO2 dilepaskan
dan oksigen diikat, lalu darah mengalir melalui vena pulmonalis kembali ke jantung
masuk ke atrium kiri. Pola peredarah ini disebut peredaran darah kecil. Dari atrium
kiri darah masuk ke ventrikel kiri, dan siklus yang sama terulang.
Perlu diperhatikan bahwa kontraksi atrium kanan dan kiri berlangsung bersamaan.
Demikian pula kontraksi ventrikel kanan dan kiri juga bersamaan. Jadi aliran darah pada
peredaran darah besar dan kecil berlangsung serentak, dan bukannya bergantian.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dari pemaparan diatas, penulis memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan maupun
ilmu alam lainnya penting sekali memahai anatomi sistem kardiovaskuler secara tepat
agar terhindar dari kelalaian baik itu dirumah sakit maupun di alam yang berkaitan dengan
perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya aktifitas positif untuk memberikan kesehatan
terhadap jantung sebagai pusat kehidupan.
19