SDP Exs Inspektorat
SDP Exs Inspektorat
Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi
Untuk
Pengadaan
KEGIATAN
REHAB SEDANG BERAT GEDUNG KANTOR
PEKERJAAN
REHAB GEDUNG EX. INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
LOKASI
Palangka Raya, Jl. RTA. Milono No. 1
DAFTAR ISI
F. PENETAPAN PEMENANG............................................................................................. 38
31. Penetapan Pemenang........................................................................................... 38
32. Pengumuman Pemenang ..................................................................................... 39
ii
33. Sanggahan............................................................................................................ 39
G. PENUNJUKAN PEMENANG ......................................................................................... 40
34. Penunjukan Penyedia Barang/Jasa...................................................................... 40
35. BAHP, Berita Acara Lainnya, dan Kerahasiaan Proses ........................................ 42
H. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL ........................ 42
36. Pelelangan Gagal ................................................................................................. 42
37. Tindak Lanjut Pelelangan Gagal.......................................................................... 43
I. JAMINAN PELAKSANAAN ........................................................................................... 48
38. Jaminan Pelaksanaan ........................................................................................... 48
J. PENANDATANGANAN KONTRAK .............................................................................. 50
39. Penanda-tanganan Kontrak................................................................................. 50
BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) ..................................................................... 53
A. LINGKUP PEKERJAAN .......................................................................................... 53
B. SUMBER DANA .................................................................................................... 53
C. JADWAL TAHAPAN PEMILIHAN ......................................................................... 53
D. PENINJAUAN LAPANGAN [apabila diperlukan] ................................................. 53
E. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN .................................... 54
F. MASA BERLAKUNYA PENAWARAN .................................................................... 54
G. JADWAL PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN ............................................. 54
H. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN .......................................... 54
I. PEMBUKAAN PENAWARAN ................................................................................ 54
J. DOKUMEN PENAWARAN ................................................................................... 54
K. [AMBANG BATAS SISTIM GUGUR] ..................................................................... 55
L. SANGGAHAN, PENGADUAN ............................................................................... 55
M. JAMINAN PELAKSANAAN.................................................................................... 55
N. JAMINAN UANG MUKA ...................................................................................... 56
BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)..................................................................... 57
A. LINGKUP KUALIFIKASI .............................................................................................. 57
B. PERSYARATAN KUALIFIKASI ....................................................................................... 57
BAB VI. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN.................................................................... 59
A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN (KSO)
(UNTUK 1 (SATU) FILE) ....................................................................................... 59
B. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA PERORANGAN
(UNTUK 1 (SATU) FILE) ....................................................................................... 61
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO) ..................... 63
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS (UNTUK 1 (SATU) FILE)................. 65
E. BENTUK SURAT PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS
(PENAWARAN FILE I, METODE 2 FILE) ............................................................... 66
F. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA PERORANGAN (PENAWARAN FILE I,
METODE 2 FILE)................................................................................................... 68
G. BENTUK SURAT PENAWARAN HARGA (PENAWARAN FILE II, METODE 2 FILE)69
F. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS (METODE 2 FILE)........................... 70
H. [BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN
DALAM NEGERI (TKDN), apabila diberikan preferensi harga ........................... 71
I. BENTUK PAKTA INTEGRITAS............................................................................... 72
L. DATA ISIAN KUALIFIKASI .................................................................................. 74
BAB I. UMUM
D. Pemilihan Langsung ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang
berbentuk badan usaha atau kemitraan/KSO serta perorangan.
3. Peserta 3.1 Pemilihan Langsung ini terbuka dan dapat diikuti oleh
Pemilihan semua peserta yang berbentuk badan usaha
Langsung (perusahaan/ koperasi), kemitraan/KSO atau peserta
perorangan yang memenuhi kualifikasi.
4. Larangan 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
Korupsi, Kolusi, berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan
dan Nepotisme dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
(KKN), a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam
Persekongkolan bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi
serta Penipuan keinginan peserta yang bertentangan dengan
Dokumen Pengadaan, dan/atau peraturan
perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain
untuk mengatur hasil pelelangan sehingga
mengurangi/menghambat/
memperkecil/meniadakan persaingan yang sehat
dan/atau merugikan pihak lain; dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen
dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pengadaan
ini.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
7. Satu Penawaran Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota
Tiap Peserta kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu penawaran
untuk satu paket pekerjaan.
B. DOKUMEN PENGADAAN
11. Perubahan 11.1 Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-
Dokumen hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu
Pengadaan ditampung, maka Pokja ULP menuangkan ke dalam
Adendum Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian
tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.
13. Biaya dalam 13.1 Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan
Penyiapan dan penyampaian penawaran.
Penawaran
13.2 Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas kerugian
apapun yang ditanggung oleh peserta.
17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk
Penawaran mata uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
dan Cara
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
20. Pakta 20.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
Integritas melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN), serta
akan mengikuti proses pengadaan secara bersih,
transparan, dan profesional.
24. Penawaran Aplikasi SPSE menolak setiap file penawaran yang dikirimkan
Terlambat setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran kirim.
Dokumen Pemilihan;
3) hasil koreksi aritmatik pada bagian Lump
Sum tidak boleh mengubah nilai total
harga penawaran]
26.1.B) Total harga penawaran setelah koreksi aritmatik
yang melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur.
G. PENUNJUKAN PEMENANG
34. BAHP, Berita 35.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau Berita
Acara Lainnya, Acara tambahan lainnya segala hal terkait proses
dan pemilihan penyedia secara elektronik yang tidak dapat
Kerahasiaan diakomodir atau difasilitasi aplikasi SPSE.
Proses
35.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana
dimaksud pada angka 35.1 diunggah (upload) oleh
Pokja ULP menggunakan menu upload informasi
lainnya pada aplikasi SPSE.
dari HPS;]
d. sanggahan dari peserta yang memasukkan
Dokumen Penawaran atas pelaksanaan pelelangan
yang tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan
aturan turunanya serta Dokumen Pengadaan
ternyata benar;
e. sanggahan dari peserta yang memasukkan
Dokumen Penawaran atas kesalahan substansi
Dokumen Pengadaan ternyata benar; atau
f. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1
dan 2, setelah dilakukan evaluasi dengan sengaja
tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau pembuktian
kualifikasi.
I. JAMINAN PELAKSANAAN
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
3. Website : www.lpse.kalteng.go.id
4. Website LPSE : www.lpse.kalteng.go.id
5. Nama paket pekerjaan : Rehab Gedung Ex. Inspektorat
Provinsi Kalimantan Tengah.
A. Tenaga Ahli :
Pengalalaman
No Posisi Kualifikasi Ju h Keterangan persyaratan
(tahun)
1 Manajer Proyek S1- Teknik Sipil Min 4 Tahun 1 Org SKA Ahli Manajemen Proyek
(Madya)
2 Pelaksana Sipil S1- Teknik Sipil Min 3 Tahun 1 Org SKA Ahli Teknik Bangunan
Gedung(Madya)
3 Quality Control S1- Teknik Sipil Min 3 Tahun 1 Org SKA Ahli Sistem Manajemen
Mutu (Madya)
4 Pelaksana K3 S1- Teknik Sipil Min 3 Tahun 1 Org SKA Tenaga Ahli
K3 Konstruksi (Madya)
5 Pelaksana DIII Teknik Min 3 Tahun 1 Org SKA Tenaga Ahli Muda
Listrik Elektro Teknik Listrik
B. Tenaga Terampil.
Pengalalaman
No Posisi Kualifikasi Jumlah Keterangan Persyaratan
(tahun)
P. JAMINAN UANG 1. Nilai Jaminan Uang Muka sebesar Rp. 20-30% dari nilai
MUKA Kontrak.
Website : www.lpse.kalteng.go.id
B. Persyaratan 1. peserta yang berbadan usaha harus memiliki surat izin usaha :
Kualifikasi a. SIUJK yang masih berlaku
b. SBU Klasifikasi Bangunan Gedung Sub Klasifikasi Jasa
Pelaksana untuk Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya
(BG009)
c. TDP yang masih berlaku
d. SITU yang masih berlaku
e. Ijin Reklame yang masih berlaku
Tenaga Ahli :
Pengalalaman
No Posisi Kualifikasi Jmh Keterangan persyaratan
(tahun)
1 Manajer Proyek S1- Teknik Sipil Min 4 Tahun 1 Org SKA Ahli Manajemen Proyek
(Madya)
2 Pelaksana Sipil S1- Teknik Sipil Min 3 Tahun 1 Org SKA Ahli Teknik Bangunan
Gedung(Madya)
3 Quality Control S1- Teknik Sipil Min 3 Tahun 1 Org SKA Ahli Sistem Manajemen
Mutu (Madya)
4 Pelaksana K3 S1- Teknik Sipil Min 3 Tahun 1 Org SKA Tenaga Ahli
K3 Konstruksi (Madya)
5 Pelaksana DIII Teknik Min 3 Tahun 1 Org SKA Tenaga Ahli Muda
Listrik Elektro Teknik Listrik
Kepada Yth.:
Pokja Biro Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
di
Palangka Raya
Penawaran ini berlaku selama 45 (Empat puluh lima) hari kalender sejak
batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran.
PT/CV..................
..............................
.................................
Formulasi perhitungan:
[tanda tangan]
[nama wakil sah badan usaha/pemimpin
Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta
telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
2. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai
dengan K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:
1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan/KSO berbentuk Form
Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE
A. Data Administrasi
D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha ________ : _______Tanggal ______
2. Masa berlaku izin usaha : __________
3. Instansi pemberi izin usaha : __________
4. Kualifikasi Usaha : ___________
5. Klasifikasi Usaha : ___________
F. Data Keuangan
2. Pajak
Jabatan Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No Nama dalam Sertifikat/
lahir Pendidikan Kerja (tahun) keahlian
pekerjaan Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
BA
Alamat/ No /
Nama Nilai Kontrak Serah
Telepon Tanggal
Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L. Modal Kerja
Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya
wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
PT/CV/Firma/Koperasi
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang
dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang
yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
D. Izin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-
undangan, contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa
Kontruksi (IUJK).
F. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik saham/persero,
dan persentase kepemilikan saham/persero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir
berupa SPT Tahunan.
3. [Persyaratan perpajakan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dikecualikan
untuk Penyedia Asing (khusus untuk International Competitive Biding)]
G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan,
lama pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan
Ahli/Surat Keterangan Terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari
setiap tenaga ahli/teknis/terampil yang diperlukan.
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat
ini, merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi
keberadaan saat ini dan status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/dukungan
sewa) dari masing-masing fasilitas/peralatan/ perlengkapan yang diperlukan.
Bukti status kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian
Kualifikasi.
L. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat
dukungan keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai paket (HPS).
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing
kualifikasi badan usahanya.
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta
perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam;
12. untuk usaha non-kecil, memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan
yang sejenis dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
a. KD = 3 NPt
B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta
dalam Dokumen Kualifikasi dengan data kualifikasi peserta yang tercantum
pada aplikasi SPSE dalam hal:
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak
digugurkan, peserta diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan
peraturan perundangan-perundangan.
D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP
dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun
tidak boleh mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui
aplikasi SPSE.
SURAT PERJANJIAN
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
__________
Nomor: __________
MENGINGAT BAHWA:
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut:
1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump
sum, ditulis sebagai berikut:
total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar
Rp________________ (_______________________ rupiah);]
[untuk kontrak lump sum, ditulis sebagai berikut:
total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
adalah sebesar Rp________________ (_______________________ rupiah);]
2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya:
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan,
dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana
diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli [tanda tangan dan cap (jika salinan asli
ini untuk Penyedia maka rekatkan ini untuk satuan kerja PPK maka
materai Rp 6.000,- )] rekatkan materai Rp 6.000,- )]
Halaman __ dari __
PAKET PEKERJAAN: __________ NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN:
SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata anggaran
kegiatan __________
NILAI PEKERJAAN
Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :
INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan dalam SPK ini
dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar
1/1000 (satu per seribu) dari nilai Kontrak atau sisa nilai bagian Kontrak untuk setiap hari kalender keterlambatan . Selain tunduk
kepada ketentuan dalam SPK ini, penyedia berkewajiban untuk mematuhi Syarat Umum SPK terlampir.
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama penyedia
Pejabat Pembuat Komitmen __________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk penyedia maka [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk satuan kerja
rekatkan materai Rp 6.000,- )] Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume,
spesifikasi teknis dan harga yang tercantum dalam SPK.
3. ITIKAD BAIK
a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam SPK.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.
c. Apabila selama pelaksanaan SPK, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi
keadaan tersebut.
4. PENYEDIA MANDIRI
Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta pekerjaan yang dilakukan.
5. HARGA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan atau
kontrak gabungan harga satuan dan lump sum).
6. HAK KEPEMILIKAN
a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan sehubungan dengan jasa yang
diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal
pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum yang berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan semua peralatan tersebut
harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan tersebut
harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada penyedia dengan pengecualian keausan akibat
pemakaian yang wajar.
7. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap cacat mutu yang
ditemukan. PPK dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan yang
dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu. Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah
terima hasil pekerjaan.
8. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh hukum yang berlaku
atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SPK.
10. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya dan
penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas
penyedia dengan adendum SPK.
11. ASURANSI
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja
untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak
dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam harga SPK.
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;
b. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua risiko
kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian atau
kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban penanggungan dalam syarat ini.
d. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai
Kerja dan batas akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya sendiri jika
kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.
15. PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam
Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk
menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa
Kompensasi.
h. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir
pekerjaan.
i. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan
dengan baik. PPK wajib melakukan pembayaran sisa harga SPK yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan
Pemeliharaan.
j. Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK berhak menggunakan uang
retensi untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan Pemeliharaan.
8) PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana tercantum
dalam SPK;
9) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
10) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
e. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia:
1) penyedia membayar denda; dan/atau
2) penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggaran
persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.
25. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara sekaligus];
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, kecuali peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari
hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan;
4) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), pajak dan uang retensi.
b. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara penyerahan
pertama pekerjaan diterbitkan.
c. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari penyedia harus sudah
mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat
meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang
menjadi perselisihan.
26. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap
kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan
penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.
melaksanakan pekerjaan.
1.23 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah
bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, yang
pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
1.24 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya
Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan
kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.
1.25 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja
penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK.
1.26 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal
penyerahan pertama pekerjaan selesai, dinyatakan
dalam Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan
yang diterbitkan oleh PPK.
1.27 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang
ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak,
dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan
sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
1.28 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan
yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan
sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian
maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan
pengguna atau penyedia.
1.29 Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang
setelah diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK
dan terlebih dahulu diperiksa serta diterima oleh
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi
tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun
sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat,
keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau
keselamatan umum.
7. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK
atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat
yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk penyedia
perseorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.
11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka
pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-
menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi
pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain.
Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan
secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang
melakukan pengabaian.
19. Rapat Persiapan 19.1 PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan,
Pelaksanaan dan unsur pengawasan, harus sudah
Kontrak menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan
kontrak.
c. mendatangkan personil-personil.
24. Akses ke Lokasi Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah
Kerja PPK dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi
lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.
31. Serah Terima 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus),
Pekerjaan penyedia mengajukan permintaan secara tertulis
kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.
32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam
jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.
37. Keadaan Kahar 37.1 Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi
diluar kehendak para pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi.
39. Pemutusan 39.1 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PPK
Kontrak atau pihak Penyedia.
40. Pemutusan 40.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak oleh PPK Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat
memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis
kepada Penyedia setelah terjadinya hal-hal sebagai
berikut:
a. Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan batas akhir pelaksanaan pekerjaan
dan kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda
melebihi batas berakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan
mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50
(lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
41. Pemutusan 41.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak oleh Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat
Penyedia memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis
kepada PPK apabila PPK tidak memenuhi kewajibannya
sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
47. Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau
Kekayaan klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak
Intelektual Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh penyedia.
56. Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Usaha Kecil dan koperasi kecil, antra lain dengan
Koperasi Kecil mensubkontrakkan sebagian pekerjaanya.
58. Keselamatan dan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan
Kesehatan Kerja kerja semua pihak di lokasi kerja.
62. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana
atau kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam
SSKK untuk kelancaran pelaksanan pekerjaan ini.
64. Personil Inti 64.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan
dan/atau harus sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Peralatan Penawaran.
65. Harga Kontrak 65.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.
67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya
disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran
ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat
diperiksa oleh PPK.
67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
70. [Penyesuaian 70.1 [Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah
Harga (Untuk akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan
Kontrak Harga peraturan yang berlaku.
Satuan atau
Kontrak 70.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun
Gabungan Lump Jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua
Sum dan Harga belas) bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga
Satuan)] belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.
70.3 Penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak
Tahun Jamak yang berbentuk Kontrak Harga Satuan
atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan
yang mengacu pada Dokumen Pengadaan dan/atau
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil
Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas
setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas
Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan
dan mengungkapkan Cacat Mutu, serta menguji Hasil
Pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan
mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas
perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan Masa
Pemeliharaan.
75. Perbaikan Cacat 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan
Mutu pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera
setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia
bertanggung jawab atas cacat mutu selama Masa
Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya
yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam
kontrak.
Penyedia:
Nama :__________
Alamat :__________ _______
Telepon :__________ _______
Website :__________ _______
Faksimili :__________ _______
e-mail :__________
[jika YA]
Uang muka diberikan sebesar __% (________ per seratus) dari
Nilai Kontrak
S. Denda dan ganti 1. Besaran denda dibayarkan oleh penyedia apabila PPK
rugi memutuskan kontrak secara sepihak adalah:
__________________
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab
kerja, minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut
uraian personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]
SPESIFIKASI TEKNIS
A. PENDAHULUAN
16. Latar Belakang Sesuai dengan rencana penataan gedung kantor di lingkungan Kantor
Gubernur Kalimantan Tengah, Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah melalui Biro Umum telah memprogramkan untuk melakukan
rehab gedung kantor Eks Inspektorat Provinsi Kalimantan Tengah pada
Tahun Anggaran 2015.
17. Maksud dan Kerangka Acuan Kerja / Pengarahan Penugasan ini dimaksudkan sebagai
Tujuan petunjuk bagi Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diiterpretasikan ke
dalam pelaksanaan tugas pekerjaan di lapangan. Dengan Pengarahan
Penugasan ini diharapkan kontraktor pelaksana dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan
baik dari sisi kualitas, volume, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan
pekerjaan serta kelengkapan administrasi yang diperlukan.
18. Sasaran Sasaran yang hendak dicapai dalam pekerjaan ini adalah terpelihara dan
meningkatnya kualitas sarana dan prasarana di lingkungan Kantor
Gubernur Kalimantan Tengah yang diharapkan dapat meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat.
19. Lokasi Pekerjaan
3.4 Di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, JL. RTA Milono
Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
20. Sumber 3.5 Kegiatan ini dibiayai dari APBD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
Pendanaan Anggaran 2015 yang dialokasikan melalui DPA-SKPD Nomor
188.44/735/DPA-SKPD/2014 Tanggal 17 Desember 2014, program :
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, kegiatan : Rehabilitasi
Sedang/Berat Gedung Kantor, pekerjaan : Rehab Ex Kantor Inspektorat
Provinsi Kalimantan Tengah dengan Kode Rekening 5.2.3.49.01 dan nilai
pagu sebesar Rp. 6.780.000.000,-
22. Data Dasar 3.7 Bangunan Gedung eks Inspektorat yang akan dibangun merupakan bangunan
gedung dengan klasifikasi Bangunan Gedung Negara Bertingkat Sederhana,
dua-lantai, direncanakan dengan memakai konstruksi beton bertulang sebagai
pengaku struktural dan dinding bata sebagai penyekat.
Lokasi pekerjaan terletak di dalam kompleks Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah, berdampingan dengan bangunan kantor yang telah ada.
25. Keluaran 14. Produk akhir yang diharapkan adalah bangunan Gedung eks Inspektorat yang
terbangun dengan kuantitas dan kualitas sesuai dengan perencanaan, rapi, dan
siap digunakan sesuai fungsinya.
26. Ijin yang harus SIUJK Kegiatan Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi, klasifikasi
dipenuhi penyedia Bangunan Gedung.
SBU klasifikasi bidang usaha Bangunan Gedung, Sub klasifikasi Jasa
Pelaksana untuk Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya, kualifikasi :
BESAR
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta
uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang diuraikan di dalam dokumen
ini. Bila terdapat ketidakjelasan dan atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian
ini, kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Pengawas untuk
mendapatkan penyelesaian.
2. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan meliputi semua atau salah satu yang berikut ini :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN TANAH
III. PEKERJAAN BESI
IV. PEKERJAAN BETON
V. PEKERJAAN DINDING
VI. PEKERJAAN PLESTERAN
VII. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING
VIII. PEKERJAAN KUSEN PINTU JENDELA, KUNCI, KACA DAN PENGGANTUNG
IX. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
X. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
XI. PEKERJAAN SANITASI DAN WC
XII. PEKERJAAN PENGECETAN
XIII. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
3. Sarana Kerja
1). Kontraktor wajib memasukkan rencana kerja, jadwal kerja dalam bentuk bar chart
lengkap dengan kurva S, Net Work Planning dan skema organisasi proyek.
2). Kontraktor wajib memasukkan identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan
keahlian masing-masing anggota kontraktor, serta menginventarisasi peralatan
dalam melaksanakan proyek.
3). Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material di area/lokasi
yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang menganggu jalannya
pekerjaan.
4). Kontraktor wajib menyediakan segala peralatan baik yang umum maupun yang
khusus, yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan baik dan sempurna,
termasuk membongkar/ merapikan/membawa keluar segala peralatan tersebut
setelah tidak diperlukan lagi.
5). Segala biaya yang diperlukan untuk penyediaan peralatan termasuk biaya
operasional, perawatan, perbaikan dan pengembalian kembali peralatan tersebut
sudah termasuk didalam penawaran.
4. Gambar Dokumen
1). Dalam hal terjadi adanya perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar
yang ada maupun yang terjadi akibat keadaan dilokasi, kontraktor diwajibkan
melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Pengawas untuk mendapatkan
penyelesaian
2). Semua ukuran yang tertera dalm gambar adalah adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/ terpasang.
3). Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, kontraktor diwajibkan memperhatikan
dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum dalam gambar seperti
peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan luas penampang, dan lain-lainnya sebelum
memulai pekerjaan.
4). Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan pengawas. Bila hal
tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab kontraktor
baik dari segi biaya maupun waktu.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
5). Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan
gambar-gambar, spesifikasi teknis, addendum, berita-berita acara perubahan dan
gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui direksi.
5. Jaminan Kualitas
1) Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Pengawas, bahwa semua bahan dan
perlengkapan untuk pekerjaan, adalah sama sekali baru kecuali ditentukan lain.
Kontraktor menetukan dan menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan
dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta bahan-bahan tersebut memenuhi
atau melebihi persyaratan yang telah ditentukan sesuai dengan Dokumen Kontrak.
2). Apabila diminta, kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti (sertifikat produk)
mengenai hal-hal tersebut pada butir a.
3). Sebelum mendapat persetujuan dari pengawas bahwa pekerjaan telah diselesaikan
dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab kontraktor
sepenuhnya.
4). Standar standar
Standar standar yang dipakai menjadi acuan termasuk, namun tidak terbatas pada standar
yang dicantumkan di bawah ini :
Peraturan Beton Indonesia disingkat SK SNI T15-1991-03.
Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia disingkat PKKI-NI-1961.
Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia/1983.
Pedoman Plumbing Indonesia, tahun 1979.
Peraturan Dinas Pemadam Kebakaran.
Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Umum Listrik Negara.
Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum.
Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Umum Telekomunikasi.
Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung Negara oleh
Kementerian Pekerjaan Umum.
Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia disingkat PUBI-1982.
Peraturan Cat Indonesia N4.
7. Mobilisasi
Umum
1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan
yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan kegiatan.
Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan pekerjaan.
2) Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan tenaga
pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu memberikan pelatihan yang memadai.
3) Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, Kontraktor harus menggunakan rute
(jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan kendaraan yang ukurannya sesuai dengan
kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan
jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat kegiatan.
4) Mobilisasi peralatan - peralatan dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakan
pada waktu aktivitas kantor sepi.
Penyiapan Lapangan
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
1) Kontraktor akan menguasai lahan yang diperuntukan bagi kegiatan kegiatan pengelolaan
dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah kegiatan.
2) Kontraktor harus mengikuti hal hal berikut:
Memenuhi persyaratan Peraturan peraturan Nasional dan Peraturan Peraturan Daerah
yang berlaku..
Mengadakan konsultasi dengan Direksi Teknik sebelum penempatan dan pembuatan
Kantor Kegiatan dan gudang-gudang serta pemasangan peralatan produksi konstruksi.
Mencegah polusi terhadap milik di sekitarnya sebagai akibat dari operasi pelaksanaan.
3) Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan pekerjaan setelah
selesai kontrak, meliputi pembongkaran semua instalasi, plant dan peralatan konstruksi.
serta semua bahan bahan lebihan, semuanya berdasarkan persetujuan Direksi Teknik.
Umum
1) Semua material yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
2) Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan bahan dan kecakapan kerja untuk
3) pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan menurut perintah Direksi
Teknik.
4) Pengujian pengujian akan dilaksanakan oleh laboratoriurn kabupaten atau propinsi yang sesuai
dengan pengaturan oleh Direksi Teknik, Pengujian khusus di laboratoriurn pusat harus juga
dilaksanakan bila diminta demikian oleh Direksi Teknik.
Pengendalian Lingkungan
1) Kontraktor harus menjamin bahwa akan di berikan perhatian yang penuh terhadap pengendalian
pengaruh lingkungan dan bahwa semua syarat-syarat desain serta persyaratan spesifikasi yang
berhubungan dengan polusi lingkungan dan perlindungan taman serta lintasan air di sekitarnya akan
ditata.
2) Kontraktor tidak boleh menggunakan kendaraan kendaraan yang memancarkan suara sangat keras
(gaduh), dan di dalam daerah pernukiman suatu peredam kebisingan harus dipasang serta dipelihara
selalu dalam kondisi baik pada semua peralatan dengan motor, dibawah pengendalian Kontraktor.
3) Kontraktor harus juga menghindari penggunaan peralatan berat atau peralatan yang berisik dalam
daerah daerah tertentu sampai larut malam atau dalam daerah daerah rawan seperti dekat Rumah
Sakit.
4) Untuk mencegah polusi debu selama musim kering, Kontraktor harus melakukan penyiraman secara
teratur kepada jalan angkutan tanah atau jalan angkutan kerikil dan harus menutupi truk angkutan
dengan terpal.
Pemakaian Ukuran
1) Kontraktor tetap bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan yang tercantum dalam
rencana kerja dan gambar kerja berikut tambahan dan perubahannya.
2) Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupun bagian- bagiannya
dan memberitahukan Direksi Lapangan tentang setiap perbedaan yang ditemukannya didalam
Rencana Kerja dan Syarat dan Gambar Kerja maupun dalam Pelaksanaan. Kontraktor baru diijinkan
membetulkan kesalahan gambar dan melaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari Direksi
Lapangan.
3) Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam hal apapun menjadi tanggung
jawab Kontraktor. Oleh karena itu sebelumnya, kepadanya diwajibkan mengadakan pemeriksaan
menyeluruh terhadap semua gambar kerja yang ada.
1) Perubahan Perubahan pekerjaan dapat dirintis oleh pemimpin kegiatan (atau oleh Direksi Teknik jika
dikuasakan demikian oleh Pemimpin Kegiatan untuk bertindak atas namanya) atau oleh kontraktor,
dan akan disetujui dengan cara satu perintah perubahan yang ditandatangani oleh kedua belah
pihak. Perintah perubahan tersebut akan dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu addendum.
2) Addendum tersebut akan menguraikan setiap perubahan kontraktual, perubahan teknik maupun
perubahan volume dalam pekerjaan, tarnbahan maupun penghapusan beserta revisi Dokumen
Kontrak untuk menetapkan perincian perubahan dimaksud.
3) Addendum tersebut akan menyediakan satu perhitungan ringkas setiap tambahan atau penyesuaian
Harga Satuan Item Pembayaran beserta satu perubahan jumlah Kontrak atau penyesuaian dalam
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
V. PENGAWASAN
1) Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Konsultan Supervisi/ Direksi
Lapangan dimana setiap saat Konsultan Supervisi/Direksi Lapangan harus dapat dengan mudah
mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor harus
mengadakan fasilitas fasilitas yang diperlukan.
2) Bagianbagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengawasan Konsultan
Supervisi/Direksi Lapangan adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor. Pekerjaan tersebut jika
diperlukan harus segera dibuka / dibongkar sebagian atau seluruhnya.
3) Jika Kontraktor perlu melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja sehingga diperlukan pengawasan
pekerjaan oleh Direksi Lapangan, maka segala biaya untuk itu menjadi beban Kontraktor.
4) Wewenang dalam memberikan keputusan petugas-petugas Direksi Lapangan adalah terbatas pada
soal-soal yang jelas tercantum/dimasukan di dalam gambar dan Rencana Kerja dan Syarat serta
Risalah Penjelasan. Penyimpangan daripadanya haruslah seijin Pemilik Kegiatan.
Dokumentasi
Kontraktor harus membuat dokumentasi pekerjaan berupa foto-foto berukuran Post Card pada
bagian-bagian pekerjaan yang penting sedapat mungkin diusahakan dengan foto warna :
a)Sebelum pekerjaan dimulai prestasi 0 (nol) persen.
b)Saat pembongkaran
c) Saat pekerjaan dalam prestasi 55%, 75% dan 100% serta setelah masa pemeliharaan atau pada
waktu pekerjaan diserah terimakan .
d)Setelah pekerjaan berakhir Kontraktor harus menyerahkan album foto sebanyak 3 (tiga) set kepada
Pemberi Tugas dimana 1(satu) set untuk arsip dan 2 (dua) set untuk arsip Pemberi Tugas.
e)Untuk setiap pengajuan pembayaran angsuran Kontraktor harus melampirkan foto kemajuan
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pelaksanaan :
1) Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan
kedalamankedalaman yang disyaratkan atau ditentukan dan diindikasikan dalam gambar
dengan cara yang sedemikian rupa, sehingga persyaratan dari pekerjaan selanjutnya
terpenuhi.
2) Galian mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan dan bahan lain yang dijumpai
dalam pelaksanaan pekerjaan.
3) Galian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk membangun maupun
memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan, dan juga untuk mengadakan
pembersihan.
4) Jika terdapat air menggenang dalam parit/galian pondasi harus dipompa keluar, sehingga
pada waktu pemasangan pondasi parit/galian pondasi dalam keadaan kering.
5) Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit / galian pondasi harus digali dan
ditimbun kembali dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik, disiram air dan
dipadatkan.
6) Galian harus mencapai kedalaman seperti tercantum dalam gambar bestek dan cukup
lebar untuk bekerja dengan leluasa.
7) Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai
kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian
harus diurug kembali dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik. Biaya
akibat pekerjaan tersebut menjadi beban kontraktor.
8) Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada kedalaman yang diperlihatkan
dalam gambar-gambar, penggalian harus dilanjutkan/diperbesar atau diubah sampai
disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik.
9) Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dapat dipakai kembali akan ditimbun
ditempat yang ditunjuk untuk digunakan dalam pekerjaan landscaping.
10) Jika dalam pelaksanaan pekerjaan galian dijumpai akar-akar/bahan-bahan yang bisa lapuk
pada kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar, maka akar-akar/bahan-bahan tersebut
harus diangkat dan diurug dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik
sampai padat.
B. PEKERJAAN URUGAN
Umum
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan urugan mencakup tetapi tidak terbatas pada :
a) Urugan pasir di bawah pondasi
b) Urugan tanah di bawah lantai
c) Urugan pasir di bawah lantai
d) Urugan pasir pada pipa sanitasi dan pipa air bersih
2) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan
a) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok
b) Pengukuran dan papan bangunan
Bahan
1) Tanah urug yang digunakan adalah tanah non plastis, minimal digolongkan dalam klasifikasi
A-2-7 (Pasir lanauan atau lempungan, AASHTO).
2) Pasir urug yang digunakan adalah material yang digolongkan dalam klasifikasi A-1-b
(Fragmen batuan kerikil dan pasir, AASHTO)
3) Khusus untuk urugan pasir pada pipa sanitasi dan pipa air bersih dan urugan pasir pada
peresapan, material yang digunakan adalah material yang digolongkan dalam klasifikasi A-
3 (Pasir halus, AASHTO)
4) Seluruh material yang digunakan harus bebas dari kandungan garam-garaman yang
berlebihan
Pelaksanaan :
1) Urugan tanah dan pasir dilaksanakan di bawah lantai seperti tertera pada gambar, dan
pelaksanaannya harus lapis demi lapis dengan batas maksimum 30 cm untuk hamparan
setiap lapisan. Dalam setiap lapisannya, urugan harus dipadatkan dengan alat pemadat
yang disetujui sampai dicapai tingkat kepadatan lapangan yang cukup baik, sesuai dengan
petunjuk Direksi Teknik.
2) Seluruh bagian bangunan yang direncanakan harus ditimbun sampai mencapai ketinggian
yang ditentukan, dengan menggunakan bahan timbunan yang cukup baik, bebas dari
sisasisa rumput, akar-akar dan lain-lainnya serta dapat mencapai nilai CBR minimal 4 %
rendam air. Dalam hal ini harus mengikuti petunjuk-petunjuk Direksi Teknik.
3) Untuk pekerjaan penimbunan kembali dibawah atau disekitar bangunan dan perkerasan
harus sesuai dengan gambar rencana.
4) Pengurugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan dengan menggunakan
alat pemadat sehingga minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.
5) Pekerjaan penimbunan kembali harus disertai dengan pekerjaan pemadatan, Diana dalam
proses pemadatan tersebut kadar air optimum harus dipertahankan (jika kondisi urugan
terlalu kering, harus ditambahkan dengan air/disiram)
6) Urugan tanah harus dilaksanakan setelah urugan kembali dari parit / galian pondasi kaki
kolom selesai dikerjakan agar cukup waktu untuk dipadatkan.
Kalau tidak disebutkan adanya Tiang pancang galam percobaan pada rincian volume dan
gambar rencana, semua tiang disediakan dengan panjang yang sesuai seperti tertera pada
gambar rencana.
Dalam hal ditetapkannya adanya Tiang pancang galam percobaan tertera pada gambar
rencana atau rincian volume, kontraktor akan menyediakan dan memancang tiang tersebut,
panjang serta letak seperti yang tertera pada gambar rencana. Bila tiang percobaan
ternyata kurang panjang untuk memberikan test penetrasi yang disyaratkan, maka tiang
tersebut harus diperpanjang dan dipancang lebih lanjut sehingga dicapai test penetrasi
yang disyaratkan.
Setelah pemancangan tiang pancang galam percobaan, maka Direksi akan menentukan peil
ujung tiang yang akan digunakan bagi seluruh tiang-tiang pancang galam lainnya dan akan
menyampaikan secara tertulis kepada kontraktor.
Berdasarkan itu, kontraktor akan mendatangkan atau menyiapkan seluruh tiang-tiang sesuai
dengan peil yang ditetapkan.
Bila ternyata masih diperlukan perpanjangan tiang-tiang, Direksi akan menetapkan apakah
perpanjangan tersebut akan berlaku bagi seluruh tiang-tiang pancang galam lainnya atau
sebagian.
D. PEKERJAAN BETON
Umum
1) Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua macam beton biasa, beton
bertulang dengan penulangannya termasuk bekisting dan perancah. Finishing dan
pekerjaan-pekerjaan lain sesuai dengan gambar dan persyaratan yang ditentukan
2) Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
Bahan-bahan dan penyimpanan
Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok
Pengukuran dan papan bangunan
Bahan
1) Agregat
Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari campuran agregat kasar dan halus,
berisi batu kerikil sungai yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai alam atau
kerikil dan pasir dari sumber yang disaring, semua agregat alam harus dicuci.
Ukuran maximum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari tiga perempat ruang
bebas minimum diantara batang-batang tulangan atau antara batang tulangan dan
cetakan (acuan).
Agregat halus harus bergradasi baik dari kasar sampai halus dengan hampir seluruh
partikel lolos saringan 4,75 mm.
Semua agregat halus, harus bebas dari sejumlah cacat kotoran organik dan jika
dimintakan demikian oleh Direksi Teknik harus diadakan pengujian kandungan organik
menggunakan standar SNI 03-2816.1-1992. Setiap agregat yang gagal pada Test
warna, harus ditolak.
Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi. Pasir harus diambil dari
sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah akan
diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi pasir yang ada tidak memenuhi
gradasinya. Kandungan maksimum terhadap lempung dan lanau tidak boleh lebih dari
3 % perbandingan berat.
2) Semen
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, harus sesuai
dengan SK SNI T-15 1991, Kontraktor harus menyediakan contoh semen apabila
diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang Kontraktor di lapangan dan
dari pabrik. Portland cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus memenuhi
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pelaksanaan
1) Bekisting
Bekisting harus dibuat tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan untuk
memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan Kontraktor harus menyerahkan rencana-
rencana dan penjelasan tentang bekisting dan harus membuat contoh-contoh bekisting untuk
mendapat pengesahan Direksi.
Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat mencegah defleksi bahan-bahan
bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga dapat mencegah
kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus
disediakan didalam bekisting untuk memudahkan pembersihan bekisting
Bekisting harus dipasang sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran yang benar dari
pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar, cara pendukungan yang akan menghasilkan
lubang-lubang atau tali-tali kawat yang membentang pada seluruh lebar dari permukaan ke
permukaan beton tidak dibenarkan.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Bekisting untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya bahan-
bahan dari beton dan bisa menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika dibutuhkan oleh
Direksi bekisting untuk permukaan beton yang kelihatannya harus sedemikian rupa sehingga
menghasilkan permukaan yang halus tanpa adanya garis atau kelihatan terputus.
Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti dan dibersihkan.
Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Direksi sudah memeriksa dan memberi persetujuan
terhadap bekisting yang telah dibangun.
Untuk pembetonan dicuaca panas atau kering, Kontraktor harus membuat rencana bekisting dan
membukanya, sehingga permukaan-permukan beton dapat terlihat untuk dimulai perawatan
sesegera mungkin.
Bekisting hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dan pekerjaan pembukaan setelah mendapat
ijin harus dilaksanakan dibawah pengawasan seorang mandor yang berwenang. Harus diberi
perhatian yang luar biasa pada waktu membuka bekisting untuk menghindari kegoncangan atau
pembalikan tegangan beton.
Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usulan Kontraktor untuk membuka bekisting belum
pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan alasan lainnya, maka ia boleh
memerintahkan Kontraktor untuk menunda pembukaan bekisting dan Kontraktor tidak boleh
menuntut kerugian atas penundaan tersebut
Untuk beton dengan semen Portland biasa waktu paling sedikit untuk pembukaan bekisting
harus menurut daftar dibawah ini :
Muka sisi balok, lantai dan dinding : 1 hari
Bagian bawah : 21 hari
2) Baja Tulangan
Kontraktor harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan dalam gambar dan
spesifikasi, kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai dalam pekerjaan. Daftar
bengkokan yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada Kontraktor harus diperiksa dan diteliti.
Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus, yang bebas dari belitan dan bengkokan
atau kerusakan lainnya dan dibengkokan dalam keadaan dingin oleh tukang yang
berpengalaman. Batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus dibengkokan dengan
mesin pembengkokan yang direncanakan untuk itu dan disetujui oleh Direksi. Ukuran
pembengkokan harus sesuai dengan SK SNI T-15 1991 kecuali jika ditentukan lain atau
diperintahkan oleh Direksi. Bentuk-bentuk tulangan baja harus sesuai dengan gambar, tidak
boleh menyambung tulangan tanpa persetujuan Direksi
Kontraktor harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada tempat
kedudukan yang ditunjukan dalam gambar dan harus ada jaminan bahwa tulangan itu akan tetap
pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton. Dalam keadaan apapun, penulangan
dilarang terletak langsung diatas acuan/cetakan. Pengelasan tempel dengan adanya persetujuan
Direksi lebih dahulu dapat diijinkan untuk menyambung tulangan-tulangannya yang saling
menyilang dengan sudut tegak lurus, tetapi cara pengelasan lain tidak akan dibolehkan.
Penggunaan ganjal, alat perenggang dan kawat harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Perengangan dari beton harus dibuat dari beton dengan mutu yang sama seperti mutu beton
yang akan dicor. Perenggangan tulangan dari besi beton dan kawat harus sepadan dengan
bahan tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus terpelihara. Batang utama dari
tulangan anyaman eks pabrik yang berdampingan harus disambung dengan overlap 300 mm
dan batang melintang dengan overlap 150 mm. Kontraktor tidak boleh mengecor beton menutup
tulangan baja, sebelum Direksi memeriksa dan menyetujuinya.
Penulangan harus segera dibersihkan sebelum penggunaan, untuk menjamin kondisi pengikatan
yang baik.
Penyambungan batang baja penulangan harus disesuaikan dengan SK SNI T-15 1991 03 dan
diuraikan lebih lanjut di bawah ini :
Semua baja tulangan harus dipasang menurut panjang sepenuhnya seperti dinyatakan
dalam gambar. Penyambungan batang baja, kecuali apabila ditunjukkan lain pada gambar,
tidak akan diizinkan tanpa persetujuan Direksi Teknik. Setiap penyambungan demikian yang
disetujui harus selang-seling sejauh mungkin dan ditetapkan pada titik tegangan tarik
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
minimum.
Apabila sambungan bertindih (lapped splice) disetujui, panjang tindihan harus 40 kali
diameter dan batang-batang harus dilengkapi dengan kait.
Pengelasan batang baja tulangan tidak diizinkan kecuali terinci pada gambar atau diizinkan
secara tertulis oleh Direksi Teknik.
Kawat ikat harus kokoh dengan akhir puntiran menghadap kedalam beton.
Jarak antara penulangan yang sejajar tidak boleh kurang dari diameter batang atau ukuran
maksimum agregat kasar ditambah 10 mm, dengan minimal 30 mm, yang mana lebih besar.
Apabila penulangan dalam balok terdiri dari lebih satu lapis batang, penulangan lapis atas
diletakkan tepat di atas lapis bawah penulangan dengan ruang bebas / jarak vertikal minimum 25
mm.
Batang tulangan baja harus diletakkan sedemikian sehingga selimut beton minimum menutupi
pinggir luar penulangan.
Bahan
a. Batu Bata
Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-patah. Ukuran yang dianjurkan
adalah 5,5 cm 7 cm x 11 cm x 22 cm dengan toleransi panjang dan lebar 0,5 cm.
Direksi Teknik berhak menolak batu bata bila tidak memenuhi syarat seperti :
Pembakaran kurang matang/merata.
Banyak mengandung retak-retak/keropos.
Bentuk tidak simetris / siku dan tidak rata.
b. Pasir
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik.
c. Semen
Semen yang digunakan adalah semen type I, yaitu semen portland untuk penggunaan umum yang
tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis lain (SII 0013-
81).
d. Air
Air yang dipakai harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali dan garamgaraman.
e. Adukan
Adukan yang digunakan untuk pasangan bata adalah :
Pasangan bata biasa adalah campuran 1 PC : 4 Pasir
Pasangan bata kedap air (traasram) menggunakan campuran 1 PC : 2 Pasir, yaitu pada daerah
setinggi 30 Cm dari permukaan lantai , dinding KM/WC dan yang ditentukan dalam gambar
bestek dan gambar detail.
Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa sehingga jumlah dari
setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan Direksi.
Apabila mesin aduk yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih dahulu di
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
dalam mesin selama paling tidak 2 menit. Bila pengadukan dilakukan dengan tangan, bahan
adukan harus dicampur di dalam semacam kotak diaduk 2 kali secara kering dan akhirnya 3 kali
setelah diberi air sampai adukan sewarna semua dan merata. Adukan harus dicampur sebanyak
yang diperlukan untuk dipakai, adukan yang tidak dipakai selama 2 (dua) jam harus dibuang.
Pemakaian kembali adukan tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus
dibersihkan setiap akhir dari hari kerja.
Pelaksanaan
a. Kondisi lapangan pekerjaan
Pengecoran sloof beton telah selesai dilaksanakan dan telah dalam kondisi stabil dan dijamin
tidak akan terjadi keruntuhan setelah beban pasangan bata bekerja.
Peralatan utama dan steger telah disiapkan.
Bowplank, peil dan segala titik referensi yang dibutuhkan telah terpasang dengan baik, sehingga
akan menjamin hasil akhir sesuai dengan gambar rencana.
b. Pelaksanaan Pekerjaan
Pasangan dinding batu bata umumnya adalah 1/2 batu, kecuali Direksi memberikan petunjuk
lain.
Pemasangan batu bata harus lurus dan tegak, lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang lot,
kecuali bilamana tidak diperlihatkan dalam gambar maka setiap lajur bata harus putus
sambungan dengan lajur dibawahnya. Selain itu pola ikatan pasangan harus terjaga baik
diseluruh pekerjaan.
Pada jarak-jarak tertentu pasangan batu tersebut perlu diperkuat dengan kolom praktis (beton),
dengan dimensi, penulangan dan penempatan sesuai gambar.
Sebelum bata dipasang hendaknya direndam dalam air sampai jenuh, dan pemasangannya
harus rapi sesuai dengan syarat pekerjaan yang baik. Batu bata potongan tidak boleh
dipakai/dipasang, terkecuali pada pertemuan-pertemuan dengan kosen/kolom.
Untuk perkuatan antara dinding, kosen dan kolom utama maka pada kolom utama dipasang
angker berupa besi beton dia. 12 mm panjang minimal 25 cm setiap jarak 100 cm yang dipasang
pada waktu pengecoran kolom utama.
Bahan
a. Pasir
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik. Pasir untuk plesteran harus diayak cukup halus, dan pasir laut atau
pasir yang memiliki kandungan tanah tidak diperkenankan untuk digunakan.
b. Semen
Semen yang digunakan adalah semen type I, yaitu semen portland untuk penggunaan umum yang
tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis lain (SII 0013-
81).
c. Air
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Air yang dipakai harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali dan garam-garaman.
d. Adukan
Adukan yang digunakan untuk plesteran adalah :
Plesteran dinding non traasram biasa adalah campuran 1 PC : 4 Pasir
Plesteran traasram menggunakan campuran 1 PC : 2 Pasir, yaitu pada dinding KM/WC dan
Dinding setinggi 30 Cm dari permukaan lantai atau yang ditentukan dalam gambar bestek
dan gambar detail.
Plesteran untuk semua dinding beton dan kaki pondasi 1 PC : 2 Pasir
Acian, hanya digunakan pada dinding-dinding terplester yang akan dicat. Formula acian adalah
sebagai berikut :
1 PC dipakai pada dinding dinding terplester yang akan dicat
Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa sehingga jumlah dari
setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan Direksi. Buat
adukan dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu 45 menit. Adukan/Plesteran dapat
dipakai sampai batas adukan/plesteran tidak dapat lagi diolah (lebih kurang 90 menit setelah
adukan jadi). Pemakaian kembali adukan tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk
harus dibersihkan setiap akhir dari hari kerja.
Pelaksanaan
a. Kondisi lapangan pekerjaan
Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan, semua bidang yang akan diplester harus disiram air
sampai jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk sedalam lebih kurang 1 cm
Pelaksanaan pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan setelah pipa-pipa air dan listrik sudah
terpasang.
Sebelum melanjutkan ke pekerjaan acian, permukaan plesteran telah rata, lurus dan tegak satu
sama lain. Penggunaan mistar perata kayu (belabas) sangat dianjurkan.
Merupakan permukaan plesteran basah (bukan dibasahi). Tidak dibenarkan meninggalkan
pekerjaan plesteran sampai kering sebelum dilanjutkan dengan pekerjaan acian.
b. Pelaksanaan pekerjaan
Sedapat mungkin mempergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang
memadai. Persiapkan dan bersihkan permukaan-permukaan yang akan diplester, dari kotoran-
kotoran dan bahan bahan lain yang dapat merusak plesteran. Tukang- tukang plester yang dinilai
tidak cakap, karena pekerjaan yang buruk harus diganti dengan yang baik.
Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis ini harus disingkirkan dari
pekerjaan.
Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya, dan pekerjaan yang tidak rata
harus diperbaiki sesuai perintah Direksi Teknik.
Tebal plesteran yang dimaksud, kecuali bila dinyatakan lain adalah 10 mm dengan toleransi
maksimum 15 mm. Bilamana ketebalan toleransi ini ternyata dilampaui karena kondisi
permukaan dinding harus diperbaiki.
Untuk bidang yang akan dipasangi dinding keramik, maka permukaan pleseteran harus
dikasarkan dan tidak perlu di aci, untuk menjamin kelekatan yang sempurna antara tembok dan
keramik.
Bahan
a. Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 1500-78A.
b. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.
c. Kerikil/split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/ 0087-75/ 0075-75.
d. Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 82 pasal 9, AFNOR P.18-303 dan NZS-3121/1974.
e. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan : PBI 1971 (NI-2) PUBI 1982
dan (NI-8).
f. Bahan yang digunakan :
Lantai dan dinding keramik
Keramik ukuran 80 x 80 cm, 40x 40 cm dan 30 x 60 cm, sesuai gambar.
Keramik-keramik tersebut diatas sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari Direksi
setelah berkonsultasi dengan Perencana dan Pemilik Proyek.
Plint
Digunakan Keramik ukuran yang sesuai dan serasi pada seluruh area yang ditunjuk dalam
gambar
g. Warna akan ditentukan kemudian. Masing-masing warna harus sesuai dengan warna pada
keterangan gambar.
h. Tebal bahan minimal 8 mm atau sesuai dengan standard pabrik, dengan kekuatan lentur 250 kg/cm2
dan mutu tingkat I (Grade 1).
i. Bahan pengisi semen warna, sewarna dengan keramik. Untuk daerah basah ditambahkan liquid grout
additive sebagai pengganti air, dengan ketentuan sesuai pabrik.
j. Bahan perekat menggunakan perekat, untuk daerah basah menggunakan perekat khusus dengan
persyaratan sesuai standard pabrik.
k. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM, Peraturan
Keramik Indonesia (NI-19) dan dari distributor bahan pengisi siar serta bahan perekat harus
memberikan supervisi dan garansi pemasangan selama 5 tahun.
l. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya
untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas setelah berkonsultasi dengan Perencana dan Pemilik
Proyek.
m. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif dari pabrik
sebagai informasi bagi Direksi.
n. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus benar-benar baru, berkualitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui Direksi.
o. Toleransi terhadap panjang = 0,5 %, toleransi terhadap tebal = 0,8%
Pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya,
untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus
disetujui Direksi.
c. Pekerjaan sub lantai dilakukan langsung diatas tanah, maka sebelum pasangan sub lantai
dilaksanakan terlebih dahulu lapisan urug dibawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
(telah dipadatkan sesuai persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung
maksimum.
d. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan kerikil atau split dengan
perbandingan 1:3:5.
e. Tebal lapisan sub lantai minimal dihuat 50 mm atau sesuai yang disebutkan/ disyaratkan dalam detail
gambar.
f. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpass, kecuali pada lantai ruangan-ruangan yang
disyaratkan dengan kemiringan tertentu. Perlu diperhatikan mengenai kemiringan lantai agar sesuai
yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi.
g. Pemasangan lantai dilakukan setelah alas dari lantai Keramik sudah selesai dengan baik dan
sempurna serta disetujui Direksi, baru pemasangan Keramik dilaksanakan. Kering sempurna dari
lantai beton adalah minimum berusia 28 hari.
h. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.
i. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
j. Jarak antara unit-unit pemasangan Keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus sama lebar
serapat mungkin atau maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm atau sesuai detail gambar
serta petunjuk Direksi. Siar-siar harus membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan
sama dalamnya. Untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk siku dan saling berpotongan
tegak lurus sesamanya.
k. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan, dengan warna
bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang dipasangnya.
l. Pemotongan unit-unit Keramik harus menggunakan alat pemotong khusus (mesin elektrik) sesuai
persyaratan dari pabrik bersangkutan.
m. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang terjadi pada
permukaan hingga betul-betul bersih.
n. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan atau hal-hal lain seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
o. Pinggulan pasangan bila terjadi, harus dilakukan dengan gurinda, sehingga diperoleh hasil
pengerjaan yang rapi, siku, lurus dengan tepian yang sempurna.
p. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3x24 jam dan
dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.
q. Rencana pemasangan keramik dengan memperhatikan :
Tetapkan data level lantai yang tepat
Kontrol level finish lantai melalui beberapa spot level
Untuk menghindari atau mengurangi pemotongan keramik
Untuk memastikan unit Keramik yang terpotong menyajikan penampilan yang seimbang ketika
dipasang dan terpasang sebesar mungkin.
Untuk memastikan lokasi naat dan pola lantai sesuai dengan persetujuan.
Bila tidak ada ketentuan lain dalam gambar, Keramik akan dipasang mulai dari center dari tiap-
tiap bagian ruang dan pertemuan antara lantai dengan plint adalah rata / lurus.
r. Grouting
Keramik diberi grout ketika Keramik sudah terpasang dengan tepat, setelah naat
dibersihkan dari kotoran/pencemaran dengan menggunakan compresor (ditiup).
Bersihkan grout yang berlebih dan buat bentuk naat sesuai yang diinginkan.
Ketika grout sudah mengeras, basahi Keramik dengan air dan akhimya poles dengan
kain.
H. PEMASANGAN WALLPAPER
Umum
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan
pasangan seperti yang tercantum dalam spesifikasi dan gambar.
Persyaratan Bahan
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Wallpaper
Lem wallpaper
b. Alat :
Pemotong wallpaper
Tangga dan andang
Kuas roll
Alat perata pemasangan wallpaper
Pelaksanaan pekerjaan :
Dinding harus benar- benar rata dan bersih dari noda- noda minyak dan kotoran lainnya.
Pemasangan wallpaper harus dilakukan oleh ahli pemasangan wallpaper. Karena wallpaper
adalah pekerjaan yang spesifik menggunakan bahan dan keahlian pemasangan.
Pada pemasangan wallpaper tidak diperkenankan terlihat dengan jelas adanya sambungan antar
bahan.
Bahan
Bahan :
Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, seragam dalam pemilihan
warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi.
Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.
Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal terbuat dari pelat aluminium yang
tertera nomor pengenalnya. Pelat ini dihubungkan dengan anak kunci dengan cincin nikel. Untuk
anak-anak kunci harus disediakan sebuah lemari anak kunci dengan backed enamel finish
dilengkapi kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor-nomor pengenal. Lemari ini
harus menggunakan engsel piano serta dilengkapi denah.
Seluruh kunci pintu yang akan dipasang harus direncanakan. Setiap kunci pintu dilengkapi
3(tiga) buah anak kunci.
Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun pintu.
Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang menempel pada
kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.
Pemasangan door closer pada rangka kusen dan daun pintu, diatur sedemikian rupa sehingga
pintu selalu menutup rapat pada kusen pintu, serta dapat berfungsi dengan baik.
Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka, diberi door stop dari merk dan
type seperti yang telah disyaratkan, dipasang dengan baik pada dinding atau pada lantai (sesuai
kondisi yang memungkinkan) dengan menggunakan sekrup dan nylon plug.
Pelaksanaan
a. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/ Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Pengajuan / penyerahan harus disertai brosur/spesifikisi dari pabrik yang bersangkutan.
b. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel bawah
dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel tengah dipasang pada
jarak 20 cm (as) dibawah engsel atas.
c. Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah daun pintu dengan jarak sama.
d. Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai setempat.
e. Posisi lock dan latch harus diajukan oleh Kontraktor kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.
f. Door closer yang digunakan type hydrolic, automatic back chek dengan 'adjustable force'. Pengatur
kecepatan closing dan latch, dikehendaki jenis "holdopen, yaitu pintu dapat menutup secara regular
dan dapat berhenti dalam posisi terbuka dengan sudut buka tertentu seperti yang dikehendaki dalam
ruang-ruang yang membutuhkan seperti yang tertera pada pelengkap gambar.
g. Engsel sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan karat.
Bahan
a. Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai ketebalan yang
sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik, gilas dan
pengembangan (Float glass).
b. Toleransi lebar dan panjang
Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik.
c. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata
dan lurus, toleransi kesikuan maximum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.
d. Cacat- cacat :
Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari pabrik.
Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas yang terdapat
pada kaca).
Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu pandangan.
Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau seluruh tebal
kaca).
Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar karah luar/ masuk.
Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah cacat garis timbul yang
tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca yang berobah dan mengganggu
pandangan.
Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch).
Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
Mutu kaca lembaran yang digunakan AA.
Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang ditentukan oleh
pabrik.
Untuk ketebalan kaca 6 mm kira-kira 0,3 mm.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
e. Bahan kaca dan cermin, harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982.
f. Kaca untuk semua jendela kaca kulit luar lantai 1 dan 2, tebal 5 mm atau disesuaikan gambar.
g. Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan
Perencana/Konsultan Pengawas Konstruksi.
h. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus digurinda/dihaluskan,
hingga membentuk temberang.
Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan
dalam buku ini.
b. Pekerjaan ini memerlukan keakhlian dan ketelitian.
c. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujuai oleh Perencana/Konsultan Pengawas
Konstruksi.
d. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda untuk
mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari
potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aji.
e. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus.
f. Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 cm masuk kedalam alurkaca pada
kosen.
g. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan menggunakan cairan
pembersih kaca.
h. Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa malalui kosen, harus diisi dengan
lem silikon produk setara GE. Warna transparant cara pemasangan dan persiapan-persiapan
pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
i. Cermin dan kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenan-kan retak dan
pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
j. Cermin yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah diserahkan dan semua yang terpasang
harus disetujui Perencana/Konsultan pengawas Konstruksi.
k. Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat potong kaca khusus.
l. Pemasangan Cermin :
Cermin ditempel dengan dasar kayu lapis jenis MR yang disekrupkan pada klos- klos di
dinding, kemudian dilapis dengan plastik busa tebal 1 cm. Pemasangan cermin
menggunakan penjepit aluminium siku atau sekrup-sekrup kaca yang mempunyai dop
penutup stainless steel.
Setelah terpasang cermin harus dibersihkan dengan cairan pembersih.
Bahan
a. Bahan :
Bahan : Dari bahan Aluminium framing system ex YKK, Alcan.
Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/Konsultan Pengawas.
Warna Profil : Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan Kontraktor).
Lebar Profil : Tebal 4 (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
Pewarnaan : Natural Anodize sesuai standart produksi pabrik.
Nilai Deformasi : Diijinkan maksimal 1 mm.
b. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan
aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
c. Konstruksi kosen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan gambar termasuk bentuk dan
ukurannya Kosen-kosen Aluminium khususnya Pintu harus mampu untuk menahan engsel-engsel
pintu.
d. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test, minimum 100 kg/m2.
e. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap tekanan air 15 kg/m2 yang harus
disertai hasil Test.
f. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi
ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan. Untuk
keseragaman warna disyaratkan proses fabrikasi warna profil-profil sebelum harus diseleksi secermat
mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil harus
diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan memotong,
punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai
untuk jendela, dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
Untuk diagonal 2 mm.
g. Accesssories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat alat
penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan sealant.
Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan
lapisan zink tidak kurang dari (13) mikron sehingga dapat bergeser
h. Bahan finishing
Treatment untuk permukaan kosen jendela dan pintu yang bersentuhan dengan bahan alkaline
seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finis dari laquer yang
jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish seperti asphaltic varnish atau
bahan insulation lainnya.
Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi dilapangan
(ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil
aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.
b. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap
dahulu shop drawing dengan petunjuk Perencana/Konsultan Pengawas meliputi gambar denah,
lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran.
c. Semua frame/kosen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti
sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan
debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan
hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
e. Pengelasan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian dibenarkan dalam agar
sambungannya tidak tampak oleh mata.
f. Akhir bagian kosen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus
cocok.
g. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
h. Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate setebal 2 - 3 mm dan
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Bahan
a. Bahan :
Material : Calsiboard
Size : 600 x 1200 mm, atau sesuai dengan gambar.
Tebal : 4 mm
Material : Gypsum
Size : 600 x 1200 mm, atau sesuai dengan gambar.
Tebal : 9 mm
Material : Alumunium
Size : 8 cm atau sesuai dengan gambar.
Tebal : 1,6 mm
Material : Rangka holow alumunium
Size : 4x4 cm dan 2x4 cm, atau sesuai dengan gambar.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
b. Penutup langit-langit :
Digunakan calsiboard, gipsum Board, alumunium yang bermutu baik, yang telah disetujui dalam arti
ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut.
c. Bahan finishing penutup plafond :
Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar cat yang bermutu baik
produk yang telah disetujui Direksi. Sebelum pengecatan semua sambungan/pertemuan harus
rata dan halus (ditreatment). Plafond & list plafond gypsum ini difinish dengan cat.
Warna dan corak sesuai gambar/ditentukan kemudian.
d. Lis plafond gipsum profil.
Pelaksanaan
a. Sebelum Kontraktor melakukan pemesanan, terlebih dahulu mengajukan contoh dari bahan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis. Bahan penutup plafond yang datang harus
dalam pembungkus asli.
b. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya
untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/ Pengawas.
c. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif dari pabrik
sebagai informasi bagi Direksi.
d. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi diperlukan untuk penyelesaian /
penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus benar-benar baru, berkualitas terbaik dari jenisnya
dan harus disetujui Direksi.
e. Batang-batang profil untuk rangka langit-langit yang dipasang dengan baik, lurus, rata, tidak ada
bagian yang bengkok atau melengkung, atau cacat-cacat lainnya, dan telah disetujui oleh Direksi.
f. Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton dan dibuat sedemikian rupa sehingga
seluruh rangka dapat melekat dengan baik dan kuat pada pelat beton/rangka atap dan tidak dapat
berubah-ubah bentuk lagi.
g. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan
waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang, dan batang-batang rangka harus saling tegak lurus.
h. Bahan penutup langit-langit yang digunakan dengan ukuran sesuai gambar produk yang dipakai.
i. Setelah dipasang, semua bidang plafon dicek levelnya serta rata permukaannya.
j. Pekerjaan ini dikerjakan oleh Pemborong yang berpengalaman dibawah supervisi/perwakilan dari
pabrik bersangkutan dan dengan tenaga-tenaga ahli.
k. Pada pekerjaan langit-langit perlu diperhatikan akan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit seperti peletakan lampu,
diffuser, fire detector dan lain-lain.
l. Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang berada diatasnya harus sudah
terpasang dengan baik dan sempurna.
m. Harus diperhatikan adanya disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal dan perlengkapan
instalasiyangdiperlukan. Bila pekerjaan tersebut tidak tercantum dalam gambar rencana langit-langit,
harus diteliti dalam gambar Elektrikal, Plumbing, AC dan lain-lain.
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site, perangkaian (assembling) dan ereksi (erection)
seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan seperti tercantum dalam gambar kerja meliputi :
a. Pekerjaan rangka atap (roof truss)
b. Pekerjaan reng (batten)
c. Pekerjaan jurai dalam (valley gutter)
Persyaratan Bahan
a. Rangka kuda-kuda mengunakan kuda-kuda dengan bahan dari baja ringan.
b. Baja ringan kuda-kuda yang dipakai adalah baja ringan setara Smart Truss dengan sistem
sambungan menggunakan Baut/Screw dan Dynabolt.
c. Material struktur rangka atap
Properti mekanis baja (steel mechanical properties)
- Baja mutu tinggi G550
- Tegangan leleh minimum 550 MPa
- Modulus elastisitas 2,1 x 105 MPa
- Modulus geser 8 x 104 MPa
Lapisan pelindung terhadap korosi (protective coating)
Lapisan seng dan alumunium dengan komposisi sebagai berikut :
- 55 % Alumunium
- 43,5 % Seng (Zinc)
- 1,5 % Silicon (Si)
- Ketebalan pelapisan 50 gr/m2 dan 150 gr/m2 (AZ 50-AZ 150)
d. Profil material
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip channel
1. C 75.100 (tinggi profil 75 mm dan tebal dasar baja 0.75 mm) berat 1,29 kg/m
2. Reng (U Type) 0,6 TCT
Persyaratan Design
a. Desain rangka atap harus didukung oleh laporan analisis perhitungan yang akurat serta memenuhi
kaidah-kaidah teknik yang benar dalam perancangan standar batas desain struktur baja cetak dingin
(Limit State Cold Formed Steel Structure Design), disertai juga dengan garansi struktur tersebut
selama 15 tahun.
b. Kontraktor wajib menyerahkan mill certificate (sertifikat pabrik) dari material baja yang akan
digunakan serta dokumen data-data produk.
dan Tim Perencanaa untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis. Semua perubahan yang
disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali
untuk perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan
tambah kurang.
d. Sebaiknya sebanyak mungkin bahan untuk konstruksi baja ringan dipabrikasi di workshop, baik
workshop permanent maupun workshop sementara. Kontraktor bertanggung jawab atas semua
kesalahan detail, fabrikasi dan ketetapan pemasangan semua komponen struktur konstruksi baja
ringan.
Persyaratan Konstruksi
Alat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi adalah baut
menakik sendiri (self drilling screw) dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Kelas ketahanan korosi minimum (Minimum Corrosion Rating) : class 2
2. Ukuran baut untuk struktur rangka atap (Truss Fastener) adalah type 12-14x210, dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Diameter ulir : 12 Gauge (5,5 mm)
b. Jumlah ulir per inchi
(Threads Per Inch/TPI) : 14 TPI
c. Panjang : 20 mm
d. Ukuran kepala baut : 5/16 (8 mm hEks Socket)
e. Material : AISI 1022 heat treated carbon steel
f. Kuat geser rata-rata (shear average) : 8,8 KN
g. Kuat tarik minimum (tensile min) : 15,3 KN
h. Kuat torsi minimum (torque min) : 13,2 KNm
3. Ukuran baut untuk struktur reng (batten fartener) adalah type 10-16x16, dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Diameter ulir : 10 Gauge (4,87 mm)
b. Jumlah ulir per inchi
(Threads Per Inch/TPI) : 16 TPI
c. Panjang : 16 mm
d. Ukuran kepala baut : 5/16 (8 mm hEks Socket)
e. Material : AISI 1022 heat treated carbon steel
f. Kuat geser rata-rata (shear average) : 6,8 KN
g. Kuat tarik minimum (tensile min) : 11,9 KN
h. Kuat torsi minimum (torque min) : 8,4 KNm
4. Pemasangan jumlah baut harus sesuai dengan detail sambungan pada gambar kerja.
5. Pemasangan baut harus menggunakan alat bor listrik 560 watt dengan kemampuan putaran alat
minimal 2000 rpm.
6. Pemotongan material :
a. Pekerjaan pemotongan material baja ringan harus menggunakan peralatan yang sesuai, alat
potong listrik dan gunting, dan telah ditentukan oleh pabrik.
b. Alat potong harus dalam kondisi baik.
c. Pemotongan material harus mengikuti gambar kerja.
d. Bagian bekas irisan harus benar benar datar, lurus dan bersih.
Pelaksanaan
1. Jarak kuda-kuda/gording maximal adalah 1,50 m, permukaan atas semua gording atau rangka harus
satu bidang sesuai dengan kemiringan atap yang direncanakan.
2. Pemasangan Reng/topspan dengan jarak 38 cm.
3. Atap dipasangkan ke rangka atap dengan cara dibaut/screw.
4. Lisplank menggunakan bahan zincalum setara produk smarttrust dengan ukuran lebar 30 cm, tebal
plat 2 mm.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
5. Setelah Kuda-kuda baja ringan selesai dipasang dalam keadaan baik, kuat dan kokoh, pelaksana
harus memberitahukan dan meminta persetujuan dari konsultan pengawas sebelum dipasangi
penutup atap.
M. PENUTUP ATAP
Umum
a. Lingkup Pekerjaan meliputi :
Pemasangan atas penutup atap lengkap dengan segala acesoriesnya paku, skrup, atau pengait
lainnya dan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan, sesuai gambar.
b. Bahan/ Material.
1. Bahan Utama : Galvalum.
2. Mutu : SNI bergaransi pabrik tebal 0.25mm
3. Bubungan : Galvalum
c. Pelaksanaan.
Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya kepada Pengawas/Direksi untuk mendapatkan persetujuannya, baik type maupun
warna finishingnya.
Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada Pengawas/ Direksi
mendapatkan persetujuan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan pengganti harus
disetujui Direksi yang didasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
Kecuali peralatan/bahan yang tampak pada gambar, Kontraktor tidak diperkenankan untuk
memasang bahan lain tanpa persetujuan Direksi.
Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, maka Kontraktor
harus segera melaporkan kepada Direksi.
Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/perbedaan
ditempat itu, sebelum kelainan/perbedaan tersebut terselesaikan.
Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan
tersebut bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.
Pemasangan Galvalum
Kecuali dengan ijin tertulis dari Direksi, Kontraktor tidak diperkenankan melakukan
pemasangan galvalum sebelum konstruksi utama atap siap, dan sudah dilakukan
pengecekan.
Pemasangan galvalum, baik urut-urutan maupun jarak over lapping dan toleransi-
toleransi yang diperkenankan, harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
Setelah galvalum terpasang, susunannya harus rapi sehingga jika pada susunan
tersebut ditarik garis horizontal maupun diagonal, garis tersebut harus lurus.
Overlapping galvalum harus tepat, sehingga tidak terjadi kebocoran karena tampias.
Pemasangan Talang Jurai
Sebelum dilakukan pelapisan seng talang, papan harus terpasang keseluruhan dan
telah/diperiksa oleh Direksi .
Papan talang harus terpasang dengan kuat dan lebar talang harus sama dari bawah
keatas.
Pelapisan papan talang dengan seng harus benar-benar mengikuti bentuk talang. Dan
pada potongan melintang talang, tidak diperkenankan adanya sambungan seng.
Tekukan seng untuk tumpang tindih dengan genteng, minimal 20 cm, untuk
menghindarkan rembusan air kebawah genteng.
Pemakuan seng ke papan talang hanya dilakukan pada sisi talang.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
N. PEKERJAAN PLUMBING
Umum
1) Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada paket pekerjaan sistem Plumbing adalah Sistem Plumbing air bersih, air
bekas, air kotoran.
2) Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
Pekerjaan Waterproofing.
Pekerjaan sanitari.
Bahan
Pemipaan Air PVC, Klas AW, 10 kg/cm2 dia. , 1, 2,3 dan 4 Standar Industri Indonesia (SII) 034 -
82/ISO 4065 - JIS.K.674 979 dan JIS.K.6742-1979.
Pelaksanaan
a. Pemborong harus membuat jadwal/schedule waktu yang terperinci untuk setiap pekerjaannya dan
diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas/ Perencana atau pihak yang ditunjuk untuk
mendapatkan persetujuannya.
b. Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan pekerjaannya setiap minggu serta perbandingannya
dengan jadwal yang telah tersusun. Bilamana terjadi perbedaan harus disertakan juga alasan-alasan
serta cara-cara penanggulangannya.
c. Bagi setiap tahap-tahap instalasi yang telah selesai dikerjakannya Pemborong harus mendapatkan
pernyataan tertulis dari pihak pemilik proyek/Pengawas/ Perencana dan pihak yang ditunjuk bahwa
tahap instalasi ini telah selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada. Tahap-tahap
instalasi ini ditentukan kemudian berdasarkan jadwal perincian wakta yang diserah kan oleh
Pemborong
d. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan trial run sistem instalasi ini haruslah pula
dihadiri pihak pemilik proyek/Pengawas /Perencana dan Ahli serta pihak-pihak lain yang
bersangkutan. Untuk ini hendaklah diberikan pula sertifikat pernyataan hasil pengujian oleh yang
berwenang memberikannya.
e. Pemborong wajib melaporkan kepada pemilik proyek/Pengawas/ Perencana atau Ahli yang
ditugaskan bilamana sekiranya terjadi kesulitan atau gangguan-gangguan yang mungkin ada.
f. Air kerja dan listrik kerja untuk keperluan test merupakan tanggung jawab Pemborong dan sudah
termasuk dalam item penawarannya.
g. Lapangan yang dipergunakan setiap hari harus dibesihkan setelah selesai bekerja. Pemborong
hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi pembersihan lapangan.
h. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa bahan
pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama pemeliharaan.
O. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Umum
1) Lingkup Pekerjaan
Instalasi ini meliputi pekerjaan-pekerjaan diantaranya :
Pelaksanaan pekerjaan sistem Distribusi Listrik ini menyangkut hal-hal sebagai berikut :
mengadakan, membuat, memasang, menyetel dan menguji peralatan Sistem Ditribusi
Listrik sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Pekerjaan yang harus dikerjakan Sistem Distribusi Listrik ini adalah :
Penarikan kabel sesuai dengan Gambar Perencanaan.
Instalasi Daya.
Instalasi Penerangan.
2) Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
Pekerjaan plafond.
Pekerjaan dinding.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Bahan
Bahan :
Lampu PL 14 watt + armatur down light 4"
Lampu PL 14 watt + armatur plafond
Lampu baret 14 watt + armatur
Titik lampu + instalasi beton
Stop kontak + instalasi beton
Stop kontak antena
Stop kontak lantai
Stop kontak AC + instalasi beton
Schakelar (standar)
Exhaustfan
Pelaksanaan
KABEL DAYA
a. Kabel yang digunakan dari type NYM, dengan luas penampang dan jumlah inti sesuai dengan
Gambar Perencanaan.
b. Kabel daya tidak diperkenankan adanya sambungan-sambungan.
c. Kabel-kabel yang digunakan harus memenuhi standar VDE dan PUIL serta mempunyai sertifikat
pengujian dari LMK.
d. Kontraktor harus mengadakan test kabel kontinuitas, tahanan isolasi kabel antara phasa dengan
phasa, phasa dengan netral, phasa dengan tanah dan lain-lain.
e. Kabel harus disusun rapi dan radius pembelokan harus sesuai dengan ukuran kabel dan dililit dengan
exelcior.
f. Setiap kabel harus diklem dengan rak kabel setiap jarak minimal 1 meter kecuali disebutkan lain pada
gambar.
g. Pemasangan kabel didalam tanah harus dengan cara sedemikian rupa sehingga kabel itu terlindung
dari kerukan mekanis dan kimiawi yang mungkin timbul pada tempat dimana kabel tersebut dipasang.
Letak kabel tanah tersebut harus ditandai dengan patokan tanda kabel yang kuat, jelas, dan tidak
mudah hilang. Perlindungan terhadap kerusakan mekanis dianggap mencukupi apabila kabel ditanam
minimum 0,8 m dibawah permukaan tanah.
h. Warna kabel.
i. Peraturan warna kabel ini sesuai dengan PUIL 1977 pasal 720, berlaku untuk semua instalasi.
j. Pada dasarnya semua instalasi adalah arus bolak-balik. Aturan tersebut adalah:
INSTALASI DAYA
a. Yang dimaksud dengan instalasi daya disini adalah semua penyambungan dari panel PP ke titik-titik
beban dan stop kontak daya termasuk stop kontaknya.
b. Kabel instalasi dari kabel type NYM dengan ukuran dan jumlah inti sesuai dengan yang ditunjukkan
pada Gambar Perencanaan.
c. Kabel yang dipasang didalam dinding maupun yang diklem pada ceiling harus dilindung dengan pipa
PVC, dengan diameter minimum 3/4" dimana setiap ujung pipa harus dipasang tules.
d. Kabel yang digunakan mempunyai persyaratan yang sama dengan kabel daya.
e. Tidak diperkenenankannya adanya sambungan kebel daya dan percabangan harus dilakukan dalam
doos.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
f. Untuk pipa PVC setiap jarak 8 m, diberi doos sambungan diantara 2 elbow dipasang doos.
g. Pemasangan pipa di dalam tembok harus diklem dengan jarak paling jauh 2 m.
h. Kontraktor harus mengadakan pengecekan ulang terhadap besaran Rating Circuit Breaker serta
besaran diameter kabel terhadap spesifikasi listrik alatalat Mekanikal dan Plumbing sebelum
pelaksanaan instalasi penyediaan daya alat tersebut dilaksanakan di lapangan.
INSTALASI PENERANGAN
a. Yang dimaksud dengan instalasi penerangan disini adalah semua instalasi yang keluar dari LP
(Lighting Panel) ke titik beban termasuk kabel, pipa pipa PVC dan peralatan bantunya.
b. Kabel yang digunakan dari Type NYM (1000 V) dengan ukuran minimum 2,5 mm2 seperti ditunjukkan
dalam Gambar.
c. Kabel untuk instalasi AC standing floor adalah Kabel NYM 2 x 4 mm.
d. Ketentuan-ketentuan pemasangan kabel pipa listrik dan peralatan bantunya sesuai dengan yang
disebut dalam instalasi daya. Flexible conduit harus dipasang untuk melindungi kabel antara doos
sambungan dengan armatur lampu.
e. Saklar dinding adalah tunggal atau ganda seperti ditunjukkan dalam gambar, berbentuk segi empat,
ampere rating minimal 10 A, pemasangan inbow (doos inbow dari metal box). Pemasangan dengan
sekrup dan ketinggian pemasangan 150 cm dari lantai, kecuali jika pada ketinggian tersebut, ada
jendela kaca, maka ketinggian pemasangan 70 cm dari lantai atau disesuaikan dengan keadaan
lantai setempat.
f. Lampu PL dan SL harus mendapat persetujuan pemberi tugas.
Pemasangan instalasi listrik ini hendaknya dilakukan dengan memperhatikan syarat-syarat konstruksi
seperti yang tersebut pada spesifikasi ini dan syarat-syarat keamanan dalam bidang kelistrikan seperti
standart-standart yang di keluarkan oleh Perusahaan Listrik Negara dan standart-standart yang dipakai
oleh Peraturan Umum Instalasi Listrik dan sebagainya.
C. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai bahan acuan bagi kontraktor pelaksana
untuk selanjutnya dapat memahami, mengiterprestasikan dan mendefinisikan tugas yang diberikan
secara tepat dan benar, sehingga dapat menghasilkan suatu pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan.
Hal-hal lain yang belum tercakup dalam Dokumen ini, akan dilaksanakan melalui kelaziman,
normalisasi dan ketentuan-ketentuan / peraturan-peraturan yang berlaku dan akan diatur dalam
suatu addendum atau diatur dalam berita acara penjelasan atau Surat Perjanjian / Kontrak yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini.
N.
=================================
SPESIFIKASI GAMBAR
Terlampir
TERLAMPIR
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba,
pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan
kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
Kepada Yth.
__________
di __________
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatangan surat perjanjian. Kegagalan Saudara untuk menerima
penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran
Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No.
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
perubahannya dan aturan turunannya.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja ULP]
......... dst
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan __________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. _______________ tanggal
________________untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
______________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima
Jaminan atas uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan _______________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan
Kontrak No. _______________ tanggal _____________________ dari
PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]
Contoh Surat Dukungan Suplay
Perihal: Penawaran atas Paket Pengadaan Barang __________[judul dan nomor paket
pengadaan]
Bersama ini pula kami menjamin sebagai produsen untuk memberikan garansi
penuh dan layanan purnajual terhadap barang yang ditawarkan oleh
__________[nama lengkap peserta pengadaan] sesuai yang disyaratkan dalam LDK
pada lampiran surat penawaran untuk paket pengadaan tersebut di atas.
__________[nama produsen]