VISI
MISI
MEMBERDAYAKAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO
KECIL MENENGAH UNTUK MENINGKATKAN
PENDAPATAN, MEMPERLUAS LAPANGAN USAHA
MELALUI:
1. Merevitalisasi Koperasi dan Merestrukturisasi Lembaga LKM Sentra
Sebagai akses permodalan masyarakat
2. Menumbuhkan Kemitraan Antar Pelaku Usaha
3. Meningkatkan Inovasi Produk Kumkm Yang Mampu Mengimbangi
Kebutuhan Pasar
4. Menumbuhkan Minat Wirausaha Muda
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas kehendak-Nya
Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UKM (Renstra) Kabupaten Sampang Tahun 2013
2018 telah dapat kami susun. Renstra ini merupakan amanat yang harus disusun oleh Dinas
Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang sebagaimana ditetapkan dalam Undang Undang
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dokumen ini disusun sesuai dengan
pedoman penyusunan yang ditetapkan dalam peraturan menteri dalam negeri nomor 54
tahun 2010 tentang pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
RENSTRA ini diharapkan menjadi bahan acuan bagi satuan kerja dalam menyusun
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), acuan dalam penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala
Daerah, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) dan tolok ukur kinerja Kepala Daerah.
Secara Substantif RENSTRA ini disusun sebagai pedoman Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Sampang dalam melakukan pembangunan di daerah. Arah pembangunan dan
target target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen ini harus dipahami dan
menjadi ukuran bagi setiap pembangunan yang akan dilakukan.
Akhirnya, kami berharap RENSTRA ini dapat diterima dan dipedomani oleh semua
pihak yang memiliki komitmen terhadap pelaksanaan pembangunan di Kabupaten
Sampang.
DAFTAR ISI
BAB IV. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategis dan Kebijakan
4.1. Visi dan Misi Dinas Koperasi dan UKM ............................................................ IV - 1
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ............................................................. IV - 4
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Koperasi dan UKM .............................................. IV - 5
4.3.1Penentuan Stratege ................................................................................... IV - 6
4.3.2 Kebijakan .................................................................................................. IV - 7
BAB V. Rencana Program dan Kegiatan, idikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif .. V - 1
BAB VI. Indikator Kinerja Dinas Koperasi dan UKM yang Mengecu Pada Tujuan dan
Sasaran RPJM. .......................................................................................... VI - 1
Lampiran :
1. Matriks Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, Dan
Pendanaan Indikat
BAB I
PENDAHULUAN
Fungsi Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sampang
merupakan Salah satu aspek dan sekaligus menjadi bagian dari Pembangunan
Nasional adalah pembangunan dibidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yaitu
melalui upaya pemberdayaan ekonomi rakyat terutama melalui Koperasi, Usaha
Mikro kecil dan Menengah di Kabupaten Sampang.
Sehubungan dengan itu, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten
Sampang berupaya melakukan pembenahan diri sesuai dengan tuntutan
perubahan yang terjadi pada saat ini. Dalam rangka melaksanakan pemerintahan
yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih, bermartabat dan bertanggung
jawab serta sesuai tuntutan masyarakat agar tercipta Good Governance. Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil menengah juga melakukan fungsi pembinaan melalui
penerapan mekanisme pertanggungjawaban yang tepat, jelas terukur dan sah
sesuai dengan perkembangan dinamika perubahan pada lapisan masyarakat pelaku
ekonomi.
usaha yang ditandai dengan makin ketatnya persaingan. Krisis Global yang terjadi
akhir-akhir ini menuntut kemandirian dan kemampuan Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah perlu ditingkatkan sehingga peran sertanya dapat mewujudkan
kontribusi yang lebih besar dalam menumbuhkan kehidupan perekonomian rakyat
yang berdampak pada penciptaan lapangan kerja. Untuk itu adanya peningkatan
pembinaan dan pengawasan agar Koperasi dan UMKM menjadi badan usaha yang
mandiri, profesional dan memiliki daya saing yang tinggi
Renja Dinas koperai dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sampang Tahun
2014 disusun berdasarkan pada :
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian;
2. Undang-undang Nomor 20 TAHUN 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah;
3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
4. Undang-undang RI Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 1999 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
6. Undang-undang RI Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang No. 1 tahun 2002 tentang Pembentukan
Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang No. 3 tahun 2002 tentang Pembentukan
Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sampang;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang No. 4 tahun 2002 tentang Pembentukan
13. Surat Keputusan Bupati Sampang No. 46 tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi Dinas Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
14. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sampang Tahun 2005-2025.
15. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD dan Staf Ahli (Lembaran Daerah
Kabupaten Sampang Tahun 2008 Nomor 10);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 12 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2013-2018
18 Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Sampang;
a. MAKSUD
Memberikan arah kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan
untuk jangka waktu lima tahun kedepan
b. TUJUAN :
Bab I PENDAHULUAN.
Adalah berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan,
Sistematika Penulisan,
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD, Sumber Daya SKPD, Kinerja
Pelayanan SKPD, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
SKPD.
Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD, Strategi
dan Kebijakan SKPD Dinas Koperasi dan UKM.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sampang dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Sampang (Lembaran Daerah Sampang Tahun 2008 Nomor 11) . Sebagai unsur
pelaksana Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati No. 46 Tahun
2008, Tentang Fungsi dan Tata Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten
sampang dan mempunyai tugas pokok :
MEMBANTU BUPATI DALAM MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH BIDANG
KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sampang mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis dalam rangka, perencanaan pembinaan dan
pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;
b. Pemberian Akte Pendirian Badan Hukum Koperasi dan Pengesahannya;
c. Pelaksanaan koordinasi dengan unsur terkait dalam rangka penyelenggaraan kegiatan
dibidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;
d. Pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan
kerumahtanggaan, hukum, kelembagaan serta tugas-tugas hubungan masyarakat;
e. Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian kegiatan Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah;
f. Pelaksanaan Evaluasi Program Pelaporan hasil-hasil pembinaan dan pengembangan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;
g. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah;
h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya;
Untuk menyelenggarakan organisasi, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Kabupaten Sampang didukung struktur organisasi , Sumber Daya Manusia dan Sarana
Prasarana sebagai berikut :
1. Struktur organisasi
Peraturan Bupati Sampang Nomor 46 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sampang.
Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan Daerah Bidang Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah
c. Bidang Kelembagaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai
tugas pelayanan pembentukan dan pengesahan Akte Pendirian , Perubahan
Anggaran Dasar dan pembubaran koperasi,serta pengembangan standarisasi
organisasi .untuk tugas sebagaimana tersebut maka bidang kelembagaan
mempunyai fungsi pengembangan kelembagaan dan SDM , menyusun pedoman,
pelaksanaan Advokasi, Konsultasi Hukum , dan penyuluhan perkoperasian
Bidang Kelembagaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah membawahi :
3. Seksi Fasilitasi Akses Penjamin Permodalan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
f. Bidang Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah mempunyai tugas melakukan Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi
yaitu penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan akuntabilitas,melaksanakan
penelitian koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
membawahi :
2. Seksi Penelitian dan Pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah;
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KOPERASI & UKM USAHA KOPERASI UMKM MONEV KOP & UMKM
KOPERASI AKUNTABILITAS
SEKSI SEKSI SEKSI PEMBINAAN SEKSI
PENATAAN KEMITRAAN DAN PENELITIAN DAN
UMKM
Penyelenggaraan kegiatan organisasi Dinas Koperasi dan Uusaha Kecil Menengah didukung
dengan sumber daya manusia (SDM), yang merupakan asset bagi suatu orgamisasi dan
sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan untuk terwujudnya tujuan organisasi.
Sebagai gambaran berikut ini adalah jumlah PNS Dinas Koperasi, dan Usaha Kecil
Menengah Kabupaten Sampang pada akhir Desember 2012 yang dirinci berdasarkan
Pangkat/Golongan, dan Pendidikan dapat dilihat pada Tabel dan grafik berikut :
Tabel I
Data Administrasi Kepegawaian Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Sampang Menurut Jenis Kelamin
Uraian Satuan Jumlah
a. Jenis Kelamin
1). Laki-laki Orang 20
2). Perempuan Orang 10
Jumlah Orang 30
Tabel II
Data Administrasi Kepegawaian Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Sampang Menurut Golongan dan Jabatan
Uraian Satuan Jumlah
a. Jumlah PNS
1). Golongan I Orang 1
2). Golongan II Orang 1
3). Golongan III Orang 20
4). Golongan IV Orang 7
Jumlah PNS Orang 29
b. Pejabat Struktural
1). Eselon II Orang 1
2). Eselon III Orang 5
3). Eselon IV Orang 12
Jumlah Pejabat Struktural Orang 18
c. Jumlah Pejabat Fungsional Orang 0
d. Jumlah Staf PNS Orang 11
Jumlah Orang 11
Sumber Data : Kepegawaian Dinas Koperasi dan UKM Kab.Sampang
Tabel III
Asset/ Modal Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang merupakan asset yang sudah
di Inventarisasi. Yaitu dengan melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil
pendataan barang milik daerah yang hasilnya akhirnya memuat data barang yang
digunakan oleh masing-masing pengguna yang disebut daftar barang pengguna /BDP
Standarisasi sarana dan prasarana kerja Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang
dilakukan dengan pembakuan pada tiap-tiap serta penetaan besaran harga barang sesuai
jenis,spesifikasi dan pengelolahannya dilakukan secara terpisah berdasarkan asas
fungsional, kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan
kepastian nilai
Perencanaan kebutuhan barang Asset / Modal milik Koperasi dan UKM Kabupaten
Sampang disusun dalam rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah setelah
memperhatikan ketersediaan barang milik daerah yang ada. Perencanaan kebutuhan
pemeliharaan barang milik daerah disusun dalam Rencanan Kerja dan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah dengan memperhatikan data barang yang ada dalam pemakaian.
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sampang telah melaksanakan
Pemberdayaan dan Usaha Mikro, Kecil Menengah agar mampu menjadi pelaku utama
dalam perekonomian nasional. Upaya dan langkah-langkah melaksanakan pemberdayaan
Koperasi dan UMKM dilaksanakan secara sistemastis, konsisten dan berkesinambungan
pada masa mendatang, Untuk itu perlu dikaji lingkungan strategis yang akan
mempengaruhi proses pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang akan dilaksanakan dimasa
mendatang. Tugas pokok dan fungsinya Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
memberi pelayanan kepada masyarakat yang berkualitas dan melayani, untuk peningkatan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas, Meningkatkan Partisipasi masyarakat
dan kapasitas kelembagaan pemerintahan.
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten
Sampang jika dilihat dari indikator utama yaitu jumlah koperasi dan UMKM maka dapat
diterjemahkan bahwa jumlah peningkatan koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah
dalam kurun waktu periode renstra atau lima tahunan mengalami peningkatan dari terget
yang dicanangkan, sekalipun demikian pada proses pertumbuhannya pada tahun tahun
tertentu menggalami penurunan dari target tahun yang ditentukan akan tetapi secara
kualitatif telah memenuhi target pencapaian, sedangkan jika di nilai dari kualitasnya maka
berbanding terbalik. Dari Pencapaian pertumbhan koperasi dan UKM mengharuskan perlu
adanya pembinaan yang intensif dan perhatian secara khusus terhadap pertumbuhan
tersebut, sehingga pertumbuhan koperasi dan UKM yang ada berbanding lurus antara
kuantitas dan kualitas.
Memperhatikan keadaan pertumbuhan koperasi dan UKM yang ada maka pembinaan
kedepannya lebih diarah kan pada peningkatan kualitas baik dari segi usahanya, SDM
pengelolahnya, kelembagaanya, dan aspek permodalannya. Sehingga Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah kedepannya perlu memberdayakan tenaga pembina yang kridibel
sebagai penggerak untuk peningkatan kualitas koperasi dan UKM yang sudah ada.
Pada aspek indicator yang kurang memenuhi target Renstra maka dapat dijelaskan karena
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang tidak melakukan pemberdayaan secara
maksimal terhadap koperasi gerakan dan UMKM utamanya di wilayah kawasan kampong
produk unggulan, sentra, dan LKM .Hal ini dikarenakan jumlah tenaga Pembina yang benar
menguasai perkoperasi sangat terbatas ,juga tingkat efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
program kegiatan tidak maksimal semisal ada kebijakan politis yang tidak mendukung
sehingga mempengaruhi pada tataran pelaksanaan program kegiatan target tahunan
disamping itu factor penyebab Kendala SKPD dalam melaksanakan program dan kegiatan
a. Terbatasnya SDM Dinas Koperasi dan UKM sebagai tenaga tekhnis Pembina di
Lapangan maupun Pembina administrasi Pembukuan Koperasi.
b. Luasnya lokasi jangkauan Koperasi dan UKM
c. Terbatasnya sarana yang ada
Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD *) Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Kabupaten Sampang
Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Indikator Kinerja sesuai Tugas Target Target
NO Indikator
dan Fungsi SKPD SPM IKK
Lainnya 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 20122
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 Jumlah Koperasi aktif 168 280 384 394 404 180 218 358 380 386 107.14 128.44 93.23 96.45 95.54
________________ x 100 %
Jumlah koperasi yang ada 217 304 408 418 428 221 226 407 430 440 98.19 74.34 99.75 102.87 102.80
77.42 92.11 94.12 94.26 94.39 81.45 96.46 87.96 88.37 87.73 105.21 104.72 93.46 93.75 92.94
2 Jumlah UMKM 15.500 20.000 21.000 22.000 23.000 15.481 19.982 20.000 20.820 26.655 99.88 99.91 95.24 90.52 115.89
Realisasi capaian idikator kinerja pada jumlah koperasi aktif berbanding dengan jumlah koperasi yang ada mengalami Penambahan dari target yang ditentukan. hal tersebut
dikarenakan ada pembentukan koperasi secara regular yang difasilitasi oleh propinsi jawa timur dalam rangka pemberdayan masyarakat perempuan dengan membentuk koperasi
wanita ( Kopwan ), program tersebut member kontribusi pencapaian terhadap target, sehingga target yang ada di renstra untuk capaian jumlah koperasi aktif mengalami
pertumbuhan yang meningkat, disisi lain peningkatan tersebut dikarenakan adanya pembentukan koperasi yang datang dari masyarakat sendiri atau secara SWADAYA. Akan tetapi
Pada tahun-tahun setelah selesai pembentukan koperasi secara regular mengalami penurunan capaian target hal tersebut di karenakan target yang dicanangkan dalam renstra
terlalu tinggi sehingga mengalami penurunan dari tahun pada saat ada program dari propinsi tersebut
Pada sektor pertumbuhan jumlah Usaha Mikro Kecil Dan Menengah terus mengalami perkembangan hal ini dikarenakan sektor UMKM adalah sektor yang bertahan terhadap
terpaan krisis moneter dan disamping Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan pelaku usaha yang jumlahnya mendominasi karena disamping UMKM memiliki keunggulan
potensi usaha ekonomi lokal, menyebar luas di seluruh pelosok wilayah, dan UMKM bergerak di hampir seluruh bidang / lapangan usaha merupakan sektor yang mudah digarap.
Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Kabupaten Sampang
Rasio antara Realisasi
dan Anggaran Tahun
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- ke- Rata-rata Pertumbuhan
Uraia
n ***) THN 2008 THN 2009 THN 2010 THN 2011 THN 2012 THN 2008 THN 2009 THN 2010 THN 2011 THN 2012 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
1 1 1 1
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 2 3 4 5 16 -17 -18
BELANJ
A 2,851,255,176 4,866,264,965 3,981,267,355 6,243,568,013 5,655,156,702 2,549,319,216 4,218,293,069 3,698,162,846 5,954,732,038 5,191,576,592 89 87 93 95 92 560,780,305 528,451,475
BTL
1,024,342,676 1,582,784,765 1,502,579,563 1,600,107,023 1,742,745,167 987,664,224 1,365,486,897 1,457,263,425 1,574,834,798 1,024,342,676 96 86 97 98 96 143,680,498 7,335,690
BL
1,826,912,500 3,283,480,200 2,478,687,792 4,643,460,990 3,912,411,535 1,561,654,992 2,852,806,172 2,240,899,421 4,379,897,240 3,522,942,755 85 87 90 94 90 417,099,807 392,257,553
.
*) diisikan dengan nama SKPD
**) diisikan dengan nama Provinsi/Kabupaten/Kota
***) disesuaikan dengan kewenangan SKPD
Pagu anggaran pada tahun awal renstra 2008 lebih renda dari tahun 2009 hal ini dikarena pada renstra terdapat prioritas kegiatan yang dilaksanakan untuk tahun ke dua sehingga
membutuhkan dana yang lebih, hal ini karena ada kemauan baik secara politis untuk memberdayakan masyarakat Miskin terutama pelaku usaha mikro kecil dam menengah. Pada
tahun ketiga karena ada Surat Gubernur tanggal 3 September 2009 Nomor : 518/6396/103.2/2009, tentang Pembentukan Koperasi Wanita Tingkat Kabupaten/Kota mengharuskan
melakukan pendampingan sehingga segenap kemampuan tercurah demi terlaksananya pembentukan kopwan yang belum selesai di tahun 2009 . Maka program kegiatan
pembentukan koperasi wanita yang belum diselesaikan akan dilaksanakan tahun 2010 akibatnya skala prioritas tugas yang belum terselesaikan itu menjadi tuntutan sehingga
mengakibatkan pendanaan mengalami pengurangan dari tahun sebelumnya. Sehingga tahun ke 2 periode rensta merupakan tahun anggaran dan realisasi yang dapat dikatakan baik.
Sedangkan rasio rata-rata pertumbuhan antara anggaran dan realisasi anggaran selama periode renstra menunjukan kesesuai artinya tidak terlalu banyak selisih antara anggaran dan
realisasi. Sedangkan pada Belanja tidak langsung rata-rata pertumbuhan mengalami gep perbedaan yang sangat signifikan, hal ini dikarenakan pada perode akhir renstra yaitu tahun
2012 mutasi kepegawai serta banyaknya pegawai yang purna tugas mengakibatkan belanja tidak langsung seringkali teradopsi SKPD lain sehingga diperlukan optimalisasi
penggunaan dana pemberdayaan untuk memberdayakan Koperasi dan UMKM, yang meliputi peningkatan kapasitas usaha dan kompetensi SDM pengelola Koperasi dan UMK Jadi
secara umum penyerapan realisai anggaran selama periode renstra mengalami peningkatan dari tahun ketahun, Anggaran 2009 hanya terserap 86,89 persen, lalu menjadi 92,89
persen pada 2010. tahun berikutnya 2011 menjadi 95,37 persen kecuali tahun 2012 penyerapan anggaran berkutat pada angka 91,80
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS KOPERSI DAN UKM
KABUPATEN SAMPANG
Bagian ini mengemukakan hasil analisis Renstra K/L dan dan Renstra Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Sampang, Hasil telaahan terhadap RTRW, dan Hasil analisis terhadap KLHS. Hasil tersebut
akan berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Renstra Dinas
Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam
pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang
dibutuhkan.
Tabel.T-IV.C.1
Komparasi Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/kota
terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L
Bahwa Capaian sasaran pelaksanaan Renstra Dinas Koperasi dan UKM kabupaten Sampang yaitu
peningkatan jumlah koperasi yang aktif dan jumlah UMKM menunjukan peningkatan dari tahun
ketahun sehingga secara langsung pertumbuhan ini member kontribusi terhadap pencapaian jumlah
koperasi dan jumlah UMKM pada dinas Koperasi dan UMKM Provinsi jawa Timur serta penumbuhan
jumlah Koperasi dan UMKM di tingkat Kementerian. Berdasarkan data kementerian koperasi dan UKM
Tahun 2012 menunjukan bahwa jumlah koperasi pada akhir mei 2012 sebesar 192.443 unit hal ini
mengalami kenaikan sebesar 2,26% apabila disbanding tahun 2011 sebanyak 188.181 unit. Sedangkan
jumlah pelaku UMKM mencapai 55,2 juta init data akhir tahun 2011.
Tabel.T-IV.C.2
Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah
Kabupaten Sampang
Indikasi
Program
Pengaruh Rencana
Rencana Struktur Pemanfaatan
Struktur Ruang Arahan Lokasi Pengembangan
No Struktur Ruang Ruang pada
terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD
Ruang Saat Ini Periode
Pelayanan SKPD
Perencanaan
Berkenaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Wilayah
pelayanannya
Klaster
meliputi Pengembangan dan
bisnis Terbentuknya Peningkatan jumlah
Kecamatan pemantapan Perkotaan
dengan klaster bisnis usaha baru yang
1 Sampang, Sampang sebagai Pusat
Pusat diwilayah memenuhi standart
Camplong, Kegiatan Lokal (PKL) atau
Perkotaan kecamatan tata ruang wilayah
Sreseh, Torjun, sebagai ibukota kabupaten
Sampang
Jrengik dan
Pengarengan
wilayah
pelayanan
Pengembangan perkotaan
adalah PKL
Terbentuknya Peningkatan jumlah Pusat Kegiatan Lokal
Kecamatan dengan
paguyupan usaha baru yang promosi(PKLp) yaitu
2 Ketapang, pusat
diwilayah memenuhi standart perkotaan perkotaan
Kecamatan Perkotaan
kecamatan tata ruang wilayah Kedungdung dan perkotaan
Banyuates dan Ketapang
Ketapang
Kecamatan
Sokobanah.
wilayah
Terbentunya
pelayanan
pusat tempat
adalah
sentra
Kecamatan
Sentra kerajinan di
Kedungdung, Pengembangan perkotaan
bisnis wilayah Peningkatan jumlah
Kecamatan Pusat Kegiatan Lokal
dengan karang usaha baru yang
3 Robatal, promosi(PKLp) yaitu
pusat penang dan memenuhi standart
Kecamatan perkotaan perkotaan
karang paguyupan di tata ruang wilayah
Karangpenang, Kedungdung
penang wilayah
Kecamatan
kedungdung
Omben dan
dan
Kecamatan
tambelangan
Tambelangan
dst
*) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
Cara pengisian tabel diatas:
Telaah terhadap Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Sampang menghasilkan pembagian wilayah
pelayanan untuk penumbuhan usaha bagi masyarakat. Pembagian tersebut didasarkan pada potensi
produk unggulan wilayah yang berkembang. Arahan Lokasi Pengembangan meliputi:
1. Pengembangan dan pemantapan Perkotaan Sampang sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) atau
sebagai ibukota kabupaten
Tabel.T-IV.C.3
Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kabupaten Sampang
Telaahan Pola Ruang Wilayah Kabupaten Sampang menghasilkan penentuan idikator pemanfaatan
ruang wilayah yang menjadi titik focus lokasi usaha bagi PKL untuk kedepannya akan dilakukan
pembinaan terhadap pemanfaatan lokasi oleh pelaku usaha PKL. Rencana pola ruang itu adalah ;
1. Kawasan Monument, indoor, tadden dengan pengalokasian untuk Pkl sepanjang jalan pasar
srimangunan, dan dirumah masing-masing
2. Jl. Raya banyuates, Jl. Raya Ketapang dengan pengalokasian untuk paguyupan dan PKL Sepanjang
potensi wilayah masing-masing, dirumah-rumah
3. Jl. Raya kedungdung, Jl. Raya pangarengan, dengan pengalokasian untuk Sentra dan PKL Sepanjang
potensi wilayah masing-masing, dirumah-rumah
Tabel.T-IV.C.4
Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS
Kabupaten Sampang
Dinas Koperasi dan UKM
Catatan bagi
Implikasi terhadap
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Perumusan Program
Pelayanan SKPD
dan Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
a. Pengemban
gan Perkotaan Pusat
Kegiatan Lokal Promosi Dampak positif
(PKL). terhadap isu
strategis muncul
b. Penyusunan dari kegiatan
rencana rinci kawasan PKLp penyusunan studi
Kapasitas daya pengembangan
dukung dan daya c. Pengemban Pembinaan kawasan industri
1. tampung lingkungan gan pusat perdagangan dan terhadap pelaku dan sentra industri
hidup untuk jasa usaha sektor real karena dalam studi
pembangunan tersebut akan dikaji
d. Pengemban bagaimana
gan jasa transportasi yang mewujudkan
saling terkoneksi kawasan industri
e. Pengemban yang berwawasan
gan agribisnis lingkungan.
Pengembangan terminal tipe
C
. Suatu
program/kegiatan
dalam
pembiayaannya
tidak harus 100%
dari pemerintah,
menimbulkan multiplier effek namun bisa juga
secera ekonomi. dengan bantuan
Terhambatnya jalur
Pembangunan yang semakin swadaya masyarakat
distribusi barang
Perkiraan mengenai meningkat disertai dengan jika memungkinkan,
dan jasa serta tidak
2. dampak dan risiko peningkatan jumlah seperti
menentunya
lingkungan hidup penduduk di setiap tahun, pembangunan
aktifitas jual beli
mempunyai konsekuensi infrastruktur
oleh pelaku usaha
terhadap meningkatnya maupun fasilitas
timbulan volume sampah yang lain, maupun
kemitraan dengan
pihak swasta.
Pemberdayaan
masyarakat.
Kemitraan dengan
pihak swasta.
1. Mengoptimalkan konsep
agrowisata
Pelayanan
2. Pengembangan
terhadap Penumbuhan wira
agroindustri
penerapan konsep usaha disektor reel
3. Pengembangan
agrowisata, seperti agrowisata,
agropolitan
Kinerja layanan/jasa agroindustri, agroindustri,
3. Pengembangan sentra-
ekosistem agropolitan dan agropolitan dan
sentra pertanian dan
pengembangan pengembangan
pariwisata agribisnis
industri industri pengolahan
4. Pengembangan industri
pengolahan berbasis pertanian
pengolahan berbasis
berbasis pertanian
pertanian
Pembinaan
Peningkatan Usaha
Efisiensi Peningkatan kapasitas fasilitasi terhadap
Ekonomi Produktif
4. pemanfaatan sumber produktivitas pertanian kampong produk
dan Kreatif bagi
daya alam sustainable yang bertumpu
KUMKM
pada potensi local
Catatan bagi
Implikasi terhadap
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Perumusan Program
Pelayanan SKPD
dan Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
Fasilitasi
kemudahan
Kejadian alam yang berulang
formalisasi badan
setiap tahun di Kabupaten
Tingkat kerentanan usaha kecil Program Penciptaan
Sampang, seperti kekeringan
dan kapasitas menengah dan Iklim Usaha Kecil
5. pada saat musim kemarau
adaptasi terhadap Fasilitas Menengah yang
dan banjir saat musim
perubahan iklim Pengembangan Kondusif
penghujan berdampak pada
Usaha Kecil
aktifitas ekonomi masyarakat
Menengah
Pendampingan
Peningkatan
Produksi Usaha Program
Tingkat ketahanan Produktivitas dan komuditas Koperasi di Bidang Pengembangan
dan potensi Keanekaragaman hayati Pertanian, Sistem Pendukung
6.
keanekaragaman belum belum member nilai Perikanan, Usaha bagi Koperasi
hayati tambah maksimal Peternakan, dan Usaha Mikro
Industri dan Kecil Menengah
Perdagangan
Catatan perumusan program dan kegiatan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten sampang dari hasil
telaahan terhadap memuat kajian KLHS member arahan untuk:
1. penyusunan studi pengembangan kawasan industri dan sentra industry;
2. pembangunan infrastruktur maupun fasilitas yang lain, maupun kemitraan dengan pihak
swasta.Pemberdayaan masyarakat.Kemitraan dengan pihak swasta.
3. Penumbuhan wira usaha disektor reel seperti agrowisata, agroindustri, agropolitan dan
pengembangan industri pengolahan berbasis pertanian;
4. Peningkatan Usaha Ekonomi Produktif dan Kreatif bagi KUMKM;
5. Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif;
6. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi hal yang harus diperhatikan
atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD
dimasa mendatang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak
diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak
dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam
jangka panjang.
Permasalahan yang kerap kali terjadi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi adalah belum
terumusnya kebijakan teknis pada obyek sasaran program kegiatan sehingga target sasaran pada RPJM
seringkali tidak diembannya pada Renca Kerja Tahunan dan juga belum dipunyainya data keragaan
Koperasi dan UKM yang akurat yang menjadi pijakan dalam pengambilan keputusan sehingga arah
pembinaan belum menghasilkan manfaat/Benefit dan Dampak yang benar dapat dirasakan oleh
masyarakat.
Informasi yang diperlukan dalam perumusan isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsiini
adalah:
1. Hasil analisis gambaran pelayanan SKPD ;
2. Hasil analisis Renstra K/L dan Renstra-SKPD provinsi/kabupaten/kota;
3. Hasil telaahan RTRW; dan
4. Hasil analisis KLHS
Informasi tersebut dapat disusun kedalam contoh tabel matriks sebagai berikut:
Tabel.T-IV.C.5
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD
Kabupaten Sampang
Faktor yang Mempengaruhi
Standar yang EKSTERNAL
Aspek Capaian/Kondisi INTERNAL Permasalahan
Digunakan (DILUAR
Kajian Saat ini (KEWENANGAN Pelayanan SKPD
KEWENANGAN
SKPD)
SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jumlah Tenaga
Hasil Peningkatan Perubahan pola pembinaan
Analisis Pembinaan pada koperasi yang kurang dan
Kualitas Jumlah Target Sasaran
gambaran koperasi gerakan, berdasar kegotong lemahnya
Koperasi aktif Lainnya
pelayanan Minimnya tenaga royongan menjadi kompetensi
SKPD enterpreneur asas capitalis person di bidang
koperasian
Akses pendanaan/
Minimnya dana
Pemberian dan jumlah Maningkatnya
Fasilitasi UMKM KUMKM yang Jumlah UMKM
Jumlah UMKM Target dan (Belum difasilitasi dalam yang belum
yang terus Sasaran dibuatkan grand kegiatan pameran terdata
miningkat Lainnya Desain baik tingkat berdasarkan
pengembangan nasional maupun urusan bidang
produk daerah ) regional Bahan jenis usahanya
Baku dan
Teknologi,
Tidak focusnya
Pembinaan,
Melemahnya
Pengembangan
Kelembagaan LKM
Jumlah LKM yang Target Minimnya Dana dan Pengawasan
sebagai akses
aktif Sasaran pembinaan pada LKM sebagai
permodalan bagi
Lainnya LKM Penunjang
masyarakat
pemberdayaan
UMKM
Hasil
Kualitas
Analisis Penumbuhan Target
pembinaan yang system berbasisi kompetensi SDM
Renstra K/L Kinerja Usaha Sasaran
berkesinambunga capitalis masih minim
dan Renstra Koperasi Lainnya
n
Provinsi
Masih minimnya
pemberdayaan attitude, skill, SKPD
Penumbuhan
Target bagi lulusan knowledge, memanfaatkan
Wirausaha Baru
Sasaran Sarjana yang experience, potensi sarjana
dan Kualitas
Lainnya masih responsibilities muda
UMKM
menganggur dan accountability pengangguran
Pengembangan
dan pemantapan
Perkotaan Dokumen Minimnya
Hasil Maping WUB,
Sampang sebagai RTRW Pengrelokasian Pengelompokan
telaahan Sentra, Klaster ,
Pusat Kegiatan Kabupaten PKL melalui Perda Data pelaku
RTRW paguyuban PKL
Lokal (PKL) atau Sampang Usaha
sebagai ibu kota
kabupaten
kawasan
permukiman,
pertanian,
Di Kabupaten
perikanan,
Dokumen Sampang terdapat
pariwisata, Pemberdayaan Penataan para
Hasil KLHS 2 unit pasar umum
industri, kawasan terhadap para pedagang PKL
Analisis Kabupaten dan 59 pasar desa
hutan/lindung pelaku usaha dan penempatan
KLHS Sampang yang tersebar di
kritis, perkebunan, KUMKM relokasinya
seluruh
dan
kecamatan
pertambangan/
penggalian.
isu-isu strategis yang diuraikan dalam bab ini dirumuskan melalui analisis kondisi daerah,
lingkungan eksternal dan masukan dari seluruh unit kerja (Satuan Kerja Pemerintah Daerah/SKPD)
maupun stakeholders di wilayah Kabupaten Sampang. Kondisi daerah yang dianalisis meliputi kondisi
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Sampang sebagai Satuan Kerja
Perangkat Daerah bertugas merumuskan, melaksanakan dan mengendalikan kebijkan teknis di bidang
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah beserta pemangku kepentingan lainnya, hal ini didasarkan
pada keadaan kondisional yang setiap waktu akan selalu berubah sesuai dinamika isu-isu terkini oleh
kerenanya perlua adanya klasifikasi terhada isu isu yang terus berkembang hal ini di maksudkan agar
didapat isu strategis yang nantinya dapat mendukung terhadap pencapaian Visi Misi dari kepala daerah
sebagai amanah yang harus diemban oleh SKPD sesuai dengan bidang urusanya masing masing.
Pengklasifikasian ini dapat mendorong kita untuk berpikir tentang masa depan secara kreatif tanpa
memikirkan kendala seperti anggaran, Preseden.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih
Menelaah Visi, Misi dan Program kepala Daerah dan wakil kepala daerah terpilih ditujukan
untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Adapun visi Pemerintah Kabupaten Sampang yang telah
dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Sampang adalah :
Dinas koperasi dan UKM Kabupaten Sampang terkait visi dan misi kepala daerah yaitu
mempunyai tugas dan fungsi Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Bupati No. 46 Tahun 2008, Tentang Fungsi dan Tata Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Kabupaten sampang dan mempunyai tugas pokok :
Membantu Bupati Dalam Melaksanakan Urusan Pemerintah Daerah Bidang Koperasi Dan
Usaha Kecil Menengah.
yaitu mengemban misi 4 yang berorentasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi dan berkualitas dengan menciptakan investasi yang kondusif bagi pertumbuhan Koperasi dan
UMKM, Menciptakan Daya Beli Masyarakat yang tinggi pelalui peningkatan pendapatan sektor koperasi
dan UMKM, menciptakan lapangan kerja lewat penumbuhan wira usaha baru UMKM, mengembangkan
sentra industri UMKM melalui bahan baku lokal
Visi : Mewujudkan system Birokrasi yang sehat, Masyarakat yang kuat, dan
Lingkungan Bersahabat, demi Terciptanya Kabupaten Sampang Yang
Bermartabat
Misi dan Program Faktor
Permasalahan Pelayanan
No KDH dan Wakil KDH
SKPD Penghambat Pendorong
terpilih
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Misi 4 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas
Pembuatan grand
Desain
Program penciptaan Akses pendanaan/
Peningkatan Jumlah pengembangan
iklim Usaha Kecil modal minim, Bahan
1 Menengah yang
UMKM (UMKM)
Baku dan Teknologi,
produk daerah
UMKM,
kondusif serta
Tercukupinya Dana
Belum optimalnya
kelembagaan dan
Jumlah Kemitraan
manajerial koperasi
antara Koperasi dengan Program PKBL
karena rendahnya
Program BUMN/S (Unit) /SCR, ,
kualitas sumberdaya
Pengembangan
manusia
Kewirausahaan dan
2 Keunggulan
Kodisi usaha dan
Kompetitif Usaha
Jumlah Kemitraan jaringan pasar
Kecil Menengah Magang, alih
antara UMKM dengan KUMKM sangat
teknologi,
BUMN/S (UMKM) terbatas, Legalitas
Enterpreneur
usaha dan
administrasi
kelembagaan yang
sangat tidak
memadai,
Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi ini mengemukakan apa saja faktor-faktor
penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan
pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi dan
menyusun factor faktor baik yang bersifat menghambat maupun yang bersifat mendorong yang akan
mempengaruhi penenganan permasalahan.Identifikasi faktor tersebut dapat disusun pada tabel berikut:
Tabel.T-IV.C.1
Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
Sasaran Strategis Jangka Menengah Renstra K/L merupakan penjabaran dari sasaran umum dan
gambaran ranah dalam pencapaian tujuan kementerian Koperasi dan UKM. Masing-masing Sasaran
Strategis dilengkapi dengan permaslahan pelayanan yang menjadi asumsi untuk dapat diselesaikan
dalam rangka mencapai sasaran yang sudah dicanangkan yang didalamnya termuat juga target kinerja
yang dapat menjadi ukuran keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi kementerian Koperasi dan
UKM, disamping itu memberikan arahan ada nya factor penghambat dan pendorong untuk mencapai
sasaran sehingga lebih terarah dan focus.
Seluruh upaya pencapaian sasaran kinerja yang dilaksanakan melalui program, kegiatan maupun
output, harus dilaksanakan secara sikron dan terintegrasi. Kementerian koperasi dan UKM melaksankan
kemitraan strategis dengan kementerian/ Lembaga/Daerah/ Masyarakat serta organisasi
masyarakt,lembaga profesi, pelaku usaha berdasarkan prinsip kesetaraan
Tabel TIV.C.1
Permasalahan Pelayanan SKPD Kabupaten Berdasarkan Sasaran Telaahan Renstra Kementerian Koperasi dan
UKM RI beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Belum maksimal
peningkatan akses
melalui KUR
Koperasi dan UMKM
sebagai bagian
kepada sumber daya
penting untuk
produktif terutama peningkatan akses
meningkatkan
berkaitan teknologi, akses
usaha
Peningkatan akses kepada dengan jangkauan dan pasar dan
2 masyarakat
sumber daya produktif jenis sumber pembiayaan pemasaran bagi
yang dapat
yang sesuai dengan koperasi dan UMKM
menurunkan
kebutuhan dan masih rendah.
tingkat
perkembangan usaha
kemiskinan
Koperasi dan
UMKM
Disorentasi kegiatan
usaha koperasi dari memfasilitasi
Masih lemahnya untuk
untuk memenuhi perkembangan
pengembangan praktek
kebutuahan usaha anggota
Penguatan kelembagaan berkoperasi yang sesuai
4 anggota menjadi dan
Koperasi nilai, jati
keperluan peningkatan
diri, prinsip dan asas
pengembangan kesejahteraan
Koperasi.
bisnis koperasi anggota
Sasaran pemberdayaan Koperasi dan UMKM adalah meningkatkan posisi tawar dan efisiensi serta
menguatnya kelembagaan koperasi sehingga dapat turut memperbaiki kondisi persaingan usaha di
pasar melalui dampak eksternalitas positif yang ditimbulkannya. Sedangkan sasaran pemberdayaan
UMKM adalah makin meluasnya lapangan kerja yang bisa disediakan, meningkatnya secara signifikan
kontribusi UMKM terhadap perekonomian daerah dan makin meningkatnya pemerataan pendapatan.
Adapun sasaran pemberdayaan Koperasi dan UMKM secara umum sebagai mana tersebut diatas itu
memberikan arahan tujuan yang hendak diacapai oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur
Sasaran strategis Dinas koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur memuat juga permaslahan
pelayanan yang menjadi asumsi untuk dapat diselesaikan dalam rangka mencapai sasaran yang sudah
dicanangkan yang didalamnya terdapat juga target kinerja yang terukur dalam formulasi untuk waktu
periode renstar 5 tahun dan target itu akan dijabarkan dalam bentuk program kegiatan yang diemban
tiap tahun oleh SKPD Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan
SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi Rencana Tata Ruang
Wilayah /RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis /KLHS, Analisis adanya RTRW Kabupaten yang
disusun dengan kedalaman substansi sesuai dengan ketelitian atau skala petanya yang disertai dengan
unit analisis yang digunakan dalam RTRW kabupaten adalah unit kecamatan dengan sistem pemenuhan
prasarana dan sarana dasar.
Rencana untuk pembentukan pusat pelayanan yang terintegrasi dan berhirarki di Sampang
dengan:
a) Pengembangan dan pemantapan Perkotaan Sampang sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
atau sebagai ibukota kabupaten;
b) Pengembangan perkotaan Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKL) yaitu perkotaan perkotaan
Kedungdung dan perkotaan Ketapang; serta
c) Pengembangan perkotaan ibukota kecamatan yang bukan sebagai PKL yaitu sebagai Pusat
Pelayanan Kawasan (PPK).
Tabel.T-IV.C.1
Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya
Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi SKPD Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten
Sampang adalah rencana wilayah pelayanan yang menjadi kewenangang dinas untuk melakukan
pembinaan terhadap pelaku usaha di bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sehinggga ada
kejelasan formulasi pemetaan wilayah untuk diarahkan pada pembentukan paguyupan, sentra, klaster
dan pengalokasian para pedagang PKL.
Dinas Koperasi dan UKM Kabupten Sampang melakukan pengelompokan wilayah menjadi tiga
wilayah pelayan yaitu meliputi Wilayah pelayanan 1 untuk PKL dan Sentra meliputi Kecamatan
Sampang, Camplong, Sreseh, Torjun, Jrengik dan Pengarengan. wilayah pelayanan 2 untuk PKL dan
pengrajin batik adalah Kecamatan Ketapang, Kecamatan Banyuates dan Kecamatan Sokobanah. wilayah
pelayanan 3 untuk PKL dan Sentra adalah Kecamatan Kedungdung, Robatal, Karangpenang, Omben dan
Tambelangan. Terhadap pengelompokan wilayah tersebut akan dilakukan pembentukan dan
penggelompokan jenis usaha sehingga kemudahan pembinaan dan akses usaha lebih terarah dan dapat
dengan mudah dukenal oleh masyarakat.
Demikian pula selanjutnya dilakukan hal yang sama pada hasil telaahan terhadap KLHS.
Tabel.T-IV.C.2
Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
Penanganannya
Faktor
Hasil KLHS terkait Tugas dan Permasalahan
No
Fungsi SKPD Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
Analisa isu-isu strategis dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Kabupaten Sampang dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi obyektif daerah dan perkembangan
yang terjadi Kabupaten Sampang selama pelaksanaan pembangunan 5 (lima) tahun terakhir (2008-
2013) serta merupakan dasar utama visi dan misi pembangunan jangka menengah yang juga akan
menentukan kinerja pembangunan dalam 5 tahun mendatang (2013-2018)
3.5.1 Permasalahan
1. Penguasaan dan penerapan teknologi bagi Koperasi dan UMKM masih kurang;
2. Kualitas kelembagaan dan manajemen pengelolaan usaha bagi Koperasi dan UMKM belum
optimal;
3. Inovasi produk belum mampu mengimbangi kebutuhan pasar;
4. Akses permodalan bagi Koperasi dan UMKM masih rendah;
Analisis terhadap Faktor-faktor pelayanan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang
yang mempengaruhi Permasalahan Pelayanan adalah dengan melakukan identifikasi dan evaluasi
kekuatan dan kelemahan secara intern Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang. Adapun
analisis internal Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sampang, sebagai berikut :
1. Masih diperlukan inovasi dalam pengembangan KUMKM dalam bidang manajemen, informasi,
pemasaran, bahan baku, permodalan dan perkuatan kapasitas pengelola usahanya
2. Diperlukan optimalisasi pemberdayaan SDM dilingkungan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten
Sampang, khususnya dalam peningkatan kompetensi untuk menunjang kelancaran sesuai tugas
pokok dan fungsinya termasuk kompetensi teknis serta pengelolaan keuangan.
3. Dinas Koperai dan UKM Kabupaten Sampang masih minim dalam hal Sarana dan prasarana
sehingga seringkali dalam melakukan pembinaan jangkauan wilayah terpensil mengalami
kendala
4. Masih diperlukan optimalisasi penggunaan dana pemberdayaan untuk memberdayakan Koperasi
dan UMKM, yang meliputi peningkatan kapasitas usaha dan kompetensi SDM pengelola Koperasi
dan UMKM.
Isu Strategis pada urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah masih kurangnya
kualitas manajemen pengelolaan usaha bagi Koperasi dan UMKM, Inovasi produk belum mampu
mengimbangi kebutuhan pasar, dan belum optimalnya kemitraan antar pelaku usaha serta
lemahnya LKM sebagai akses permodalan ditengah masyarakat.
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Visi Dinas koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi
masa depan yang ingin dicapai Dinas koperasi dan Usaha Kecil Menengah melalui penyelenggaraan
tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi dan misi Dinas koperasi dan
Usaha Kecil Menengah harus jelas menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan terbaik Dinas
koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sampang. baik dalam upaya mewujudkan visi dan misi
kepala daerah maupun dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah pada aspek kesejahteraan,
layanan, dan peningkatan daya saing daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu
strategis yang relevan.
Perumusan visi dilakukan untuk menindaklanjuti hasil analisis isu-isu strategis dan permasalahan
pembangunan daerah untuk menemukan perwujudan visi. Kedua hal tersebut terlebih dahulu dibuat
analisis keterhubungan antara permasalahan pembangunan dengan isu strategis.
Untuk memperjelas gambaran suatu perwujudan visi dapat ditambahkan dengan atribut atau ciri-
ciri lain tentang suatu wujud visi, dengan mengisi table dibawah ini dan member tanda ( x )
ketidaksesuaian / () kesesuaian.
Tabel.T-IV.C.7
Perumusan Perwujudan Visi
1 masih
kurangnya
kualitas 4 melemahnya
2 Inovasi produk
Isu Strategis pengembangan 3 belum LKM sebagai
belum mampu
Permasalahan kelembagaan optimalnya akses
mengimbangi
Pembangunan Daerah dan manajemen kemitraan antar permodalan
kebutuhan pasar
pengelolaan pelaku usaha ditengah
usaha bagi masyarakat.
KUMKM
Dari keseluruhan pokok-pokok visi dibuatlah pernyataan visi, sehingga keseluruhan langkah diatas
dituangkan dalam table sebagaiberikut:
Tabel T-IV.C.2
PerumusanVisi
N
PerwujudanVisi Pokok-pokok Visi PernyataanVisi
o.
Kualitas pengembangan kelembagaan
dan manajemen pengelolaan usaha bagi Pengembangan usaha Koperasi
Koperasi dan UMKM dan UMKM
Pengembangan Koperasi dan
terwujudnya Inovasi produk yang UMKM yang Maju dan Inovasi
mampu mengimbangi kebutuhan pasar Inovasi produk Produk berbasis Optimalisasi
Kemitraan
Terwujudnya optimallisasi kemitraan
antar pelaku usaha Optimalisasi Kemitraan
Penjelasan visi dibuat untuk menjelaskan masing-masing pokok visi, dengan mengisi table
sebagai berikut:
Tabel.T-IV.C.8
PenyusunanPenjelasanVisi
Selanjutnya, Misi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang adalah rumusan umum
mengenai upaya-upaya apa yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut. Rumusan misi
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang yang baik membantu lebih jelas penggambaran visi Dinas
Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang
harus dilakukan oleh SKPD bersangkutan. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi
penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan menentukan jalan
yang akan ditempuh untuk mencapai visi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang.
Tabel.T-IV.C.9
Perumusan Misi
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
IDIKATOR INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
NO. TUJUAN SASARAN
TUJUAN SASARAN 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Meningkatnya Jumlah Presentase
Meningkatnya
kuantitas dan Koperasi koperasi yang
kapasitas
1.1 kualitas aktif aktif 87,87 88,00 88,13 56,05 57,17
pengelola
koperasi dan
koperasi
UMKM
Jumlah Meningkatnya Jumlah UKM
Meningkatan UMKM Jumlah UMKM non BPR/LKM
jumlah UKM UKM (UKM
26,870 27,120 27,370 27,620 28,870
Non BPR/LKM aktif)
(UKM Aktif ) jum UMKM
Binaan
Jumlah
Meningkatkan Meningkatnya
BPR/LKM Jumlah BPR /
Jumlah BPR / jumlah UMKM
(BPR/LKM LKM (BPR/LKM
LKM meningkatnya 5 7 8 9 10
aktif) aktif) juml
(BPR/LKM jum umkm yg
jum Pra prokop
aktif) menjadi prakop
Koperasi
Jumlah
kemitraan Jumlah
Menumbuhka
yang terjalin Terwujudnya Kemitraan
n Kemitraan
peningkatan antar pelaku
1.2 antar pelaku 35 40 45 50 55
Kemitraan antar usaha Koperasi
usaha yang
pelaku usaha dengan
belum optimal
BUMN/S
Jumlah
Kemitraan
antar pelaku
usaha UMKM 14 16 18 20 22
dengan
BUMN/S
Jumlah
sarjana/santri
Terwujudnya
yang
penumbuhan
menciptakan 2 5 9 14 20
minat wirausaha
usaha baru
baru/ muda
WUB
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Sampang dalam lima tahun mendatang. strategi dan kebijakan Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Sampang ini untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang selaras
dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD.
dan juga menunjukkan bagaimana cara Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang mencapai tujuan,
sasaran jangka menengah SKPD, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang
menjadi tugas dan fungsi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang. Strategi dan kebijakan dalam
Renstra Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang selanjutnya menjadi dasar perumusan kegiatan
SKPD bagi setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Sampang, berikut alternative strategi pencapaian indicator sasaran
Tabel.T-IV.C.10
Penentuan Alternatif Strategi
Pencapaian Indikator Sasaran:Dinas koperasi dan UKM Kab. Sampang
Kekuatan (Strength/S) Kelemahan
1. Adanya tenaga PPKL dan TKB 1. Sebagian besar pengelolaan KUD masih buruk
2. Adanya resi gudang dan lantai 2. Rendahnya kontribusi dan kepedulian pengurus
Faktor Internal jemur KUD koperasi
3. Adanya program untuk 3. Terbatasnya SDM tenaga Pembina dari Diskop
memberikan keterampilan teknis UKM
4. Tersedianya dana pinjaman 4. Rendahnya minat berwirausaha dari kalangan
permodalan untuk koperasi dan pemuda
UKM 5. Terbatasnya akses pasar produk UMKM keluar
5. Adanya program yang daerah
mendukung pertumbuhan 6. Lemahnya data keragaan UMKM yang dipunya
koperasi dan UKM oleh Diskop dan UKM
6. Pameran Produk unggulan 7. Rendahnya koordinasi antar SKPD yang terkait
8. Amanat UU No 17 tentang penjenisan koperasi
9. Lemahnya Lembaga LKM Sebagai akses
FaktorEksternal permodalan masyarakat
Peluang/Opportunity/O) Strategi SO Strategi WO
1. Adanya Program 1. Memanfaatkan program 1. Mengatasi kendala buruknya pengelolaan KUD
Revitalisasi KUD dari revitalisai KUD serta 2. Meningkatkan mekanisme reward-punishment
Kementerian Koperasi mengoptimalkan peranan PPKL dan insentif-disinsentif
UKM dan TKB untuk membina KUD. 3. Melakukan pendataan tentang usaha
2. Adanya program 2. Mengoptimalkan program UMKM/WUB
peningkatan kualitas peningkatan kualitas 4. Melakukan Restrukturisasi penjenisan usaha
kelembagaan koperasi kelembagaan koperaasi koperasi
dalamPermendagri 13 3. Memfasilitasi peningkatan 5. Memberdayakan LKM Sebagai akses permodalan
Tahun 2006 kemitraan investasi Usaha masyarakat
3. Adanya program KUMKM
kemitraan dengan BUMN, 4. Pemberian Fasilitasi
BUMD, maupun BUMS Pengamanan kawasan Usaha
4. Adanya program Bapak Kecil Menengah Melalui bapak
Angkat Angkat/asuh (REGULASI)
5. Adanya program magang 5. Mengoptimalkan kekayaan
keterampilan dengan potensi local dalam satu daerah
UMKM luar daerah satu produk unggulan
6. Adanya kekayaan potensi 6. Mengikutsertakan Kelompok
local Informasi Masyarakat dalam
7. UU Perkoperasian no 17 Pameran
thn 2012
8. UU NO 1 Tahun 2013 ttg
LKM
9. Jumlah UMKM yang
banyak
Tantangan
1. Banyaknya lulusan sarjana 1. Memberikan fasilitasi pelatihan 1. Meningkatkan skill para lulusan usahawan/wati
dan santri yang dan permodalan untuk yg menganggur dan memperkuat kelembagaan
menganggur penumbuhan wirausaha baru KUD
2. Masih lemahnya daya khususnya bagi lulusan 2. Menyediakan ruang fasilitas usaha,permodalan,
saing produk daerah sarjana/santri yang masih managemen dan pemasaran
3. Masuknya produk luar menganggur. 3. Meningkatkan koordinas antar stakeholder
negeri, pabrikan, dan dari 2. memfasilitasi peningkatan (pemerintah, Pelaku usaha)
daerah lain dengan pertumbuhan koperasi produksi, 4. Adanya paguyupan koperasi ritel sebagai
kualitas dan harga yang konsumsi, jasa dan Simpan pemasok
bersaing Pinjam
4. Minimnya masyarakat 3. Memfasilitasi peningkatan
yang mengetahui pola kemitraan usaha KUMKM
kemitraaan dengan
BUMD/S dan Kalangan
swasta
5. Banyaknya koperasi yang
usahanya tidak efektif
karena tidak mampu
memangkas jalur distribusi
bahan baku
Pemberian Fasilitasi
Terwujudnya Peningkatan jumlah Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Pengamanan kawasan
UKM Non BPR/LKM (UKM Aktif ) (UMKM aktif) Usaha Kecil
Menengah
Melakukan pendataan
tentang usaha
UMKM/WUB
Memberdayakan LKM
Sebagai akses
Tercapainya Peningkatkan Jumlah
Jumlah BPR / LKM (BPR/LKM aktif ) permodalan
BPR / LKM (BPR/LKM aktif)
masyarakat
Tercapainya layanan survey pada meningkatnya kualitas pelayanan Nilai hasil survey IKM
masyarakat aparatur
Memfasilitasi
peningkatan
Terwujudnya peningkatan Kemitraan Jumlah Kemitraan antar pelaku usaha
kemitraan investasi
antar pelaku usaha Koperasi dengan BUMN/S
Usaha Koperasi
Memfasilitasi
peningkatan
Jumlah Kemitraan antar pelaku usaha
kemitraan investasi
UMKM dengan BUMN/S
Usaha UMKM
Memberikan fasilitasi
pelatihan dan
permodalan untuk
Terwujudnya penumbuhkan minat Jumlah sarjana/santri yang penumbuhan
wirausaha muda menciptakan usaha baru wirausaha baru
khususnya bagi
lulusan sarjana/santri
yang masih
4.3.2 KEBIJAKAN
Dalam mencapai tujuan pembangunan Koperasi, UMKM, yang telah tersusun dalam sasaran
strategi, perlu dijabarkan dalam bentuk kebijakan sebagai berikut yaitu :
1. Optimalisasi pemanfaatan fasilitas/asset daerah
2. Revitalisasi koperasi dan Merestrukturisasi Lembaga LKM Sebagai akses permodalan masyarakat
3. Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/ KUD dan peningkatan kemitraan pelaku KUMKM
4. Pemberdayaan dan Fasilitas Pengembangan Koperasi dan UMKM
5. Mengikut sertakan Kelompok Informasi Masyarakat /KIM dalam Pameran produk unggulan
6. Pengembangan usaha agribisnis dan peningkatan produksi, produktivitas dan nilai tambah.
Tabel.T-IV.C.11
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI : TERWUJUDNYA PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM YANG MAJU DAN INOVATIF BERBASISI
KEMITRAAN
MISI I : Memberdayakan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah untuk meningkatkan
pendapatan,
memperluas lapangan usaha, melalui :
5. Merevitalisasi koperasi dan Merestrukturisasi Lembaga LKM Sentra Sebagai akses permodalan
masyarakat
6. Menumbuhkan Kemitraan antar pelaku usaha
7. Meningkatkan Inovasi produk KUMKM yang mampu mengimbangi kebutuhan pasar
8. Menumbuhkan minat wirausaha muda
VISI : TERWUJUDNYA PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM YANG MAJU DAN INOVATIF BERBASISI
KEMITRAAN
MISI I : Memberdayakan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah untuk meningkatkan
pendapatan,
memperluas lapangan usaha, melalui :
5. Merevitalisasi koperasi dan Merestrukturisasi Lembaga LKM Sentra Sebagai akses permodalan
masyarakat
6. Menumbuhkan Kemitraan antar pelaku usaha
7. Meningkatkan Inovasi produk KUMKM yang mampu mengimbangi kebutuhan pasar
8. Menumbuhkan minat wirausaha muda
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN
PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran, dan pendanaan indikatif . Program Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menenggah SKPD
merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD. Rencana program
prioritas beserta indicator keluaran program dan pagu per SKPD sebagaimana tercantum dalam
rancangan awal RPJMD, selanjutnya dijabarkan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menenggah kedalam
rencana kegiatan untuk setiap program prioritas tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing
program prioritas ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah Dinas Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah
Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif dapat
ditampilkan pada Data terlampir.
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja
yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran RPJMD.Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah
indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Indikator kinerja SKPDyang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMDini ditampilkan dalam Tabel 6.1
Tabel 6.1
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Kondisi
Kinerja Kondisi
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kinerja
NO Indikator periode pada akhir
RPJMD periode
RPJMD
Tahun 0 TH 2013 TH 2014 TH 2015 TH 2016 TH 2017
Bahwa pencapaian Presentase Koperasi Aktif didukung oleh program Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan Koperasi. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas kelembagaan dan
organisasi Koperasi agar Koperasi mampu tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai jati dirinya
menjadi wadah kepentingan bersama bagi anggotanya untuk memperoleh efisiensi kolektif, sehingga
citra koperasi menjadi semakin baik. Kelembagaan dan organisasi Koperasi ditingkat primer dan
sekunder diharapkan akan tertata, dan berfungsi dengan baik, infrastruktur pendukung pengembangan
koperasi semakin lengkap dan berkualitas, lembaga gerakan koperasi semakin berfungsi efektif dan
mandiri, serta praktik berkoperasi yang baik (best practices) semakin berkembang dikalangan
masyarakat luas.
Terwujudnya Peningkatan jumlah UKM Non BPR/LKM (UKM Aktif ) didukung oleh Program
Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif. Program ini bertujuan memfasilitasi
terselenggaranya lingkungan usaha yang efisien secara ekonomi, sehat dalam persaingan, dan non-
diskriminasi bagi kelangsungan dan peningkatan kinerja usaha UMKM, sehingga dapat mengurangi
beban administrasi, hambatan usaha dan biaya usaha maupun meningkatkan rata-rata skala usaha,
mutu layanan fasilitasi pendirian usaha, dan partisipasi stakeholders dalam pengembangan kebijakan
UMKM.
Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan difokuskan, antara lain pada :
1. Meningkatkan Inovasi produk KUMKM yang mampu mengimbangi kebutuhan pasar
2. Menumbuhkan Kemitraan antar pelaku usaha yg belum optimal
3. Meningkatkan Ketersediaan bahan baku industri masih terbatas
4. Menumbuhkan minat wirausaha muda
Jumlah BPR / LKM (BPR/LKM aktif) didukung oleh Program Utama Pemberdayaan Usaha Skala
Mikro Program ini bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat yang bergerak dalam kegiatan
usaha ekonomi berskala mikro Program ini akan memfasilitasi peningkatan kapasitas usaha mikro, dan
ketrampilan pengelolaan usaha, serta sekaligus mendorong adanya kepastian, perlindungan, dan
pembinaan usaha. Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan difokuskan, antara lain pada :
1. Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro ( LKM ) dan Sentra
2. Peningkatan dan pengembangan LKM
3. Merestrukturisasi Lembaga LKM Sebagai akses permodalan masyarakat Penyediaan skim-skim
pembiayaan alternatif, seperti sistem bagi hasil (pola syariah)
4. Peningkatan akses pelaku usaha mikro terhadap permodalan dan kredit melalui pengembangan
sistem perbankan alternatif yang mengadaptasi Grameen Bank System.
.
BAB VII
PENUTUP
Dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten
Sampang 2013 2018 telah jelas arah pembangunan selama lima tahun ke depan. Dalam Renstra ini
memuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan, Kebijakan Umum dan Program
Pembangunan Daerah, Indikasi Rencana Program Prioritas disertai Kebutuhan Pendanaan, Penetapan
Indikator dan Kinerja Daerah serta dengan memperhatikan RPJMD Kabupaten Sampang dan RPJM
Provinsi Jawa Timur serta RPJM nasional dalam kerangka sinkronisasi pembangunan regional dan
nasional.
Oleh karena itu Rencana Strategis Tahun 2013 2018 diharapkan mampu memberikan arahan
dan dorongan dalam melaksanakan kegiatan bagi setiap pelaksanaan kegiatan Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Sampang untuk menumbuhkan kesatuan gerak dan langkah seluruh komponen-komponen
organisasi dalam melaksanakan visi dan misi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang yang telah
ditetapkan. Renstra SKPD yang telah disusun sebelumnya, Dengan demikian proses pembangunan
dilaksanakan berdasarkan kerangka sistem perencanaan pembangunan nasional. Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) berkewajiban untuk menyusun Renstra SKPD yang memuat visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi satuan
kerja yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Kabupaten Sampang Tahun 2013-2018 yang nantinya akan menjadi pedoman dalam penyusunan
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD);
Dengan demikian untuk keberhasilan pencapaian visi dan misi Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Sampang yang telah ditetapkan. Maka kepada seluruh personil dituntut untuk berkerja keras
dan pro aktif untuk mendukung tujuan Pembangunan Nasional adalah Pembangunan dibidang Koperasi
dan Usaha Mikro Kecil Menengah yaitu melalui pemberdayaan ekonomi rakyat terutama Koperasi dan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah dikabupaten Sampang.
Diharapkan pula Rencana kerja ini merupakan awal perencanaan pembangunan di kabupaten
sampang khususnya didalam memberdayakan Koperasi Koperasi dan UKM yang tidak menimbulkan
adanya duplikasi dan tupang tindih.
Semoga langkah awal yang baik ini akan berdampak pada hal-hal yang positif diwaktu
mendatang demi keberhasilan dan kesuksesan serta kemajuan Koperasi dan UKM di kabupaten
sampang.
KOPERASI
DAN USAHA
1 15
KECIL
MENENGAH
DINAS
1 15 01 KOPERASI
DAN UKM
BELANJA
LANGSUNG
Penyediaan
Pengiriman
1 15 01 01 01 Jasa surat 750 2.500.000 750 2.500.000 800 800 3.500.000 1000 800 4.500.000 4700 srt 20.518.000
Surat 3.000.000 4.518.000
menyurat
pembayaran
Penyediaan jasa
Tagihan
komunikasi
1 15 01 01 02 Telpon, 12 66.000.000 12 69.000.000 12 12 80.000.000 12 12 72 bln 440.000.000
sumber daya air 75.000.000 60.000.000 90.000.000
internet, air dan
dan listrik
Listrik
Penyediaan
Penyediaan kebutuhan
Jasa peralatan
1 15 01 01 08 17 5.930.000 20 7.500.000 20 17 8.700.000 20 20 96 jenis 49.630.000
Kebersihan kebersihan dan 8.500.000 9.000.000 10.000.000
Kantor bahan
pembersih
Kebutuhan
Penyediaan alat
1 15 01 01 10 ATK selama 1 39 30.822.000 30 35.000.000 30 39 39.000.000 30 30 438 jenis 224.322.000
tulis kantor 37.500.000 40.000.000 42.000.000
tahun
Penyediaan
barang cetakan Cetak dan 100
1 15 01 01 11 100 27.840.345 100 30.000.000 100 100 35.500.000 100 600 rim 200.840.345
dan penggandaan 35.000.000 36.000.000 rim 36.500.000
penggandaan
Penyediaan penyediaan
komponen komponen
instalasi instalasi
1 15 01 01 12 9 6.500.000 10 7.500.000 10 9 9.500.000 10 10 48 jenis 53.500.000
listrik/peneranga listrik/penerang 8.500.000 10.500.000 11.000.000
n bangunan an bangunan
kantor kantor
Penyediaan
Peralatan dan
peralatan dan
1 15 01 01 13 perlengkapan 4 27.035.000 5 35.000.000 5 5 30.000.000 7 4 30 buah 190.035.000
perlengkapan 35.500.000 30.500.000 32.000.000
kantor (AC)
kantor
Penyediaan
bahan bacaan
Surat kabar 12
1 15 01 01 15 dan peraturan 12 2.500.000 12 3.000.000 12 12 4.500.000 12 5.500.000 72 bln 23.140.742
Jawa Pos 2.640.742 5.000.000 bulan
perundang-
undangan
Penyediaan
Penyediaan makanan dan
840 3984
1 15 01 01 17 makanan dan minuman 780 12.300.000 780 15.000.000 744 840 19.000.000 840 103.100.000
17.300.000 19.500.000 krywn 20.000.000 krywn
minuman karyawan/wati
dan tamu
315
60 60 65 70 60 60 org 0
Tamu
Mengikuti
rakor, rakornas
Rapat-rapat
maupun
koordinasi dan
1 15 01 01 18 konsultasi ke 70 95.290.000 75 80 85 110.000.000 90 95 kl 495 kl 644.290.000
konsultasi 100.000.000 109.000.000 110.000.000 120.000.000
Dinas Propinsi
keluar daerah
Jatim maupun
Pusat
Penyediaan jasa
tenaga 1 1 1 1 1
Pembayaran 1 orang
1 15 01 01 19 pendukung 11.100.000 orang 13.000.000 orang orang 13.000.000 orang orang 72 bln 76.600.000
honor daerah 12 bln 12.500.000 13.000.000 14.000.000
administrasi/tek 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln
nis/keamanan
Rapat-rapat,
Rapat-rapat konsultasi,
koordinasi dan koordinasi
1 15 01 01 20 240 13.650.000 108 10.000.000 110 120 12.000.000 125 125 kl 828 kl 74.150.000
konsultasi dalam lingkup 11.500.000 13.000.000 14.000.000
dalam daerah Kabupaten
Sampang
Terwujudnya
Tata Program
peningkatan
Kelola peningkatan
Kualitas
Pemerinta 1 15 01 02 sarana dan 100% 307.897.000 374.045.439 2.245.921.524
sarana dan 207.500.000 265.000.000 782.479.085 309.000.000
han yang prasarana
prasarana
baik aparatur
aparatur
Pengadaan
Pengadaan
kendaraan
kendaraan 1 unit
1 15 01 02 05 dinas/operasio 29/4 - - 0 - 2 unit - - 2 unit 5 unit 369.000.000
dinas/operasion 34.000.000 roda 4 300.000.000 35.000.000
nal roda 2 dan
al
4
Meja komputer 10 10
Pengadaan 5 unit/ 5 unit/ 5 unit/ 35unit/
1 15 01 02 10 dan lemari, unit/ 25.000.000 unit/ 20.000.000 134.000.000
mebeleur 34.000.000 15 unit 20 unit 25.000.000 20 unit 30.000.000 135 unit
kursi rapat 40 unit 40 unit
Pengadaan
1 15 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 12 unit 221.300.000
Komputer,
Pengadaan
01 02 11 laptop 2 unit 30.300.000 2 unit 30.000.000 2 unit 2 unit 40.000.000 2 unit 2 unit 12 unit 0
Komputer 35.000.000 42.000.000 44.000.000
Printer 4 unit 4 unit 3 unit 4 unit 4 unit 4 unit 23 unit 0
0
Pemeliharaan
Pemeliharaan
rutin gedung
1 15 01 02 22 rutin/berkala 2 unit. 15.247.000 2 unit. 25.000.000 2 unit. 2 unit. 29.645.439 2 unit. 2 unit. 12 unit 198.892.439
kantor dan 29.000.000 50.000.000 50.000.000
gedung kantor
pagar
Pemeliharaan
Pemeliharaan
kendaraan
rutin/berkala
Dinas/Operasio 12 kali/ 12 kali/ 12 kali/ 12 kali/ 12 kali/ 12 kali/ 72 kali/
1 15 01 02 24 kendaraan 84.000.000 90.000.000 95.000.000 574.000.000
nal roda 4 bln bln bln 95.000.000 bln bln 100.000.000 bln 110.000.000 bln
dinas/operasion
sebanyak 3
al
unit
Pemeliharaan
Pemeliharaan
rutin/berkala
1 15 01 02 28 alat-alat kantor 38 unit 17.700.000 50 unit 30.000.000 50 unit 55 unit 27.750.000 55 unit 55 unit 303 unit 167.450.000
peralatan 30.000.000 30.000.000 32.000.000
dan inventaris
gedung kantor
Pemeliharaan pemeliharaan
1 15 01 02 29 rutin/berkala Meubeler 33 unit 6.600.000 33 unit 7.500.000 33 unit 33 unit 6.600.000 33 unit 33 unit 8.000.000 198 unit 44.200.000
8.000.000 7.500.000
meubelair kantor
Rehabilitasi
perbaikan
sedang/berat
1 15 01 02 40 gedung lantai 2 jenis 134.050.000 0 - 0 - 2 jenis 155.050.000 1 pkt 0 - 6 jenis 489.100.000
rumah gedung 200.000.000
dan pagar
kantor
Terwujudnya
kelancaran
Pembangunan 1 pkt ( 2
1 15 01 02 43 kegiatan 1 pkt 20.000.000 0 - 0 - - - 1 pkt 0 - 47.979.085
website 27.979.085 kl )
operasional
kantor
Tata
Program Terlaksananya
Kelola
Peningkatan Peningkatan
Pemerinta 1 15 01 03 100% 10.400.000 0 - 0 - 12.400.000 0 - 0 117.800.000
Disiplin Disiplin 35.000.000 60.000.000
han yang
Aparatur Aparatur
baik
Pengadaan Pengadaan
Pakaian Dinas pakaian Dinas
35 35
1 15 01 03 02 Beserta beserta - 0 - - 0 - 70 org 95.000.000
orang 35.000.000 orang 60.000.000
Perlengkapanny perlengkapann
a ya
Terlaksananya
Pengadaan
1 15 01 03 04 Pengadaan 32 org 4.800.000 0 - 0 - 32 org 5.800.000 0 - 0 64 org 10.600.000
pakaian korpri
pakaian korpri
terlaksananya
Pengadaan
1 15 01 03 06 Pengadaan 32 org 5.600.000 0 - 0 - 32 org 6.600.000 0 - 0 64 org 12.200.000
pakaian senam
pakaian senam
Tercapa
mening
inya Program
katnya
layanan peningkatan
kualitas Nilai hasil
survey IKM 1 15 01 05 kapasitas 78.00 31.250.000 50.000.000 33.250.000 225.409.675
pelayan survey IKM 40.000.000 35.000.000 35.909.675
pada sumber daya
an
masyar aparatur
aparatur
akat
Bimbingan
Bintek
Teknis
Implemetasi
Implementasi 5
1 15 01 05 03 Peraturan 7 31.250.000 5 50.000.000 5 5 33.250.000 5 34 0rg 225.409.675
Peraturan 40.000.000 35.000.000 orang 35.909.675
Perundang-
Perundang-
undangan
undangan
Terlaksananya
Program
tertib
Tata Peningkatan
administrasi
Kelola Sistem
sistem
Pemerinta 1 15 01 06 Pelaporan 100% 15.999.630 16.500.000 20.099.645 121.099.275
pelaporan 20.000.000 23.500.000 25.000.000
han yang Capaian
capaian
baik Kinerja &
kinerja dan
Keuangan
keuangan
Penyusunan
Penyusunan
laporan
laporan capaian
capaian kinerja 1200
1 15 01 06 01 kinerja dan 200 3.999.940 200 3.000.000 200 200 3.999.940 200 200 5.000.000 24.499.880
dan ikhtisar 4.000.000 4.500.000 Exps
iktisar realisasi Exps
realisasi kinerja
kinerja SKPD
SKPD
Penyusunan Penyusunan
laporan capaian laporan 4 buku
24 buku
1 15 01 06 02 kinerja dan capaian kinerja 250 2.999.840 250 3.000.000 250 250 2.999.840 250 250 5.000.000 22.499.680
4.000.000 4.500.000 1500Expr
keuangan dan keuangan Expr
semester semester
Penyusunan
Penyusunan
laporan
pelaporan 24 buku
1 15 01 06 04 capaian kinerja 4 2.999.865 4 3.000.000 4 4 3.099.865 4 4 buku 5.000.000 22.599.730
keuangan akhir 4.000.000 4.500.000 300 Expr
dan keuangan
tahun
akhir tahun
Penyusunan
Penyusunan
Renja dan
Renja dan RKA- 50 300
1 15 01 06 05 RKA-SKPD 50 5.999.985 50 7.500.000 50 50 10.000.000 50 51.499.985
SKPD dan DPA- 8.000.000 10.000.000 buku 10.000.000 buku
dan DPA-
SKPD
SKPD
Terwuju
Mening dnya
Jumlah
katan Peningk Program Perluasan
UKM non
jumlah atan Penciptaan akses
BPR/LKM
UKM jumlah Iklim Usaha penciptaan
UKM 1 15 01 15 26,655 428.000.000 0 550.334.517 2.992.138.234
Non UKM Kecil iklim usaha 220.000.000 492.865.366 551.675.057 749.263.294
(UKM
BPR/LK Non Menengah bagi UKM Dan
aktif)
M (UKM BPR/LK yang Kondusif Koperasi
27,870
Aktif ) M (UKM
Aktif )
Sosialisasi
Sosialisasi 12 12 12 12 12
Kebijakan 12
Kebijakan edisi/5 edisi/5 edisi/5 edisi/5 edisi/5 72 edisi/
1 15 O1 15 02 tentang Usaha edisi/50 120.000.000 142.000.000 801.000.000
tentang Usaha 00 120.000.000 00 142.000.000 00 00 132.000.000 00 145.000.000 3000
Kecil 0 explr
Kecil Menengah explr explr explr explr explr
Menengah
Terlaksananya
Fasilitasi Fasilitasi
kemudahan kemudahan 10 5 10 25
1 15 O1 15 03 formalisasi formalisasi - - 0 - LKM/5 - - LKM/5 LKM/5 LKM/15 170.192.366
70.192.366 50.000.000 50.000.000
badan usaha LKM sesuai uu Sentra Sentra Sentra sentra
kecil menengah no 1 tahun
2013
Bantuan tenda,
Fasilitas
perlengkapand
Pengembangan 24
1 15 O1 15 08 an 24 308.000.000 15 18 20 243.334.517 22 123 PKL 1.415.945.868
Usaha Kecil 100.000.000 205.673.000 269.675.057 PKL 289.263.294
Pembangunan
Menengah
sarana PKL
Fasilitasi
Permasalahan Terlaksananya 5 5 5 15
1 15 O1 15 09 Proses Produksi Bintek Gugus - - 0 - 0 - Kop/50 90.000.000 Kop/50 Kop/50 kop/150 340.000.000
100.000.000 150.000.000
usaha kecil Kendali Mutu UKM UKM UKM ukm
menengah
Terlaksananya
Pemberian relokasi
Fasilitasi renofasi
5
1 15 O1 15 10 Pengamanan pedagang pkl 3 3 75.000.000 15 lokasi 265.000.000
75.000.000 lokasi 115.000.000
kawasan Usaha dan
Kecil Menengah pembentukan
paguyupan pkl
Mening
katkan
Inovasi Terwuju Jumlah Program
produk dnya KUMKM Pengembangan
KUMKM Kemitra yang Kewirausahaan Peningkatan
yang an Melakuka dan Jumlah UMKM
1 15 01 16 26,655 52.272.500 70.000.000 1.292.842.904
mampu UMKM n keunggulan melalui akses 200.000.000 172.000.000 381.606.919 416.963.485
mengim dan Kemitraan kompetitif kemitraan
bangi Koperas Dengan usaha kecil
kebutuh i BUMN/S menengah
an
pasar
Terciptanya 1 pkt
Fasilitas
sarana promosi sarana
Pengembangan
1 15 O1 16 05 produk promo 1 pkt 100.000.000
Sarana Promosi 100.000.000
unggulan si di
Hasil Produksi
UMKM mall
Penyelenggaraa Pembinaan
120 120 120
1 15 1 16 06 n Pelatihan dan Pelatihan 50 26 org 70.000.000 90 org 760.000.000
100.000.000 org 100.000.000 org 245.000.000 org 245.000.000
Kewirausahaan WUB
Pelatihan
manajemen Terlaksananya
13
1 15 1 16 07 pengelolaan Diklat Teknis 13 KUD 84.334.419
KUD 84.334.419
Koperasi/ KUD Perkoperasian
16.07
Sarjana
mendapat
bantuan modal
Penciptaan dan pelatihan
20
1 15 01 16 15 Sarjana desain dan 0 - 20 org 72.000.000
72.000.000 Sarjana
Wirausaha Baru teknologi untuk
menjadi
Wirausaha
Baru
Mempertemuka
Memfasilitasi n Usaha Kecil
peningkatan dangan Usaha
kemitraan Besar dalam 55
investasi Usaha rangka Kop/ 55 Kop/
1 15 01 16 16 96.963.485
Kecil Menengah peningkatan 40 96.963.485 40 UKM
dengan nilai tambah UKM
perusahaan atau value
asing added dalam
satu produk
Menum
Terwujudn
buhkan
ya 2.Jumlah
Kemitra
Jumlah peningkat Kemitraan
an antar
kemitra an antara
pelaku 30 Kop
an yang Kemitraan Koperasi
usaha
terjalin antar dengan
yang
pelaku BUMN/S (Unit)
belum
usaha
optimal
3.Jumlah
Kemitraan
antara UMKM
16 UMKM
dengan
BUMN/S
(UMKM)
Meningkatnya
pemahaman
Sosialisasi peraturan per
dukungan UU informasi
35 10 15
1 15 01 17 01 informasi penyediaan 53.000.000 60 lkm 453.000.000
LKM LKM 150.000.000 LKM 250.000.000
penyediaan permodalan
permodalan LKM dan BPR
serta bantuan
perlengkapan
Bermitranya
KUMKM
dengan BUMN,
Peningkatan
BUMD, Swasta 25 25 25 25
Jaringan 520
1 15 1 17 07 dan Bintek 100 51.919.900 85 60.000.000 Kop/5 Kop/5 90.000.000 Kop/5 Kop/5 566.919.900
Kerjasama 90.000.000 125.000.000 150.000.000 KUMKM
Ritel Koperasi UMKM UMKM UMKM UMKM
Antar Lembaga
dan smesco
produk hasil
koperasi
1 1 1 2 2
Penyelenggaraa 3 Lokal Lokal, Lokal, Lokal, Lokal, Lokal, 10 Lokal,
Pameran
n Promosi 2 3 2 2 3 3 15
produk
1 15 1 17 09 Produk Usaha regional 327.969.480 Region Region Region 320.000.000 Region Region Regional, 2.147.969.480
unggulan 300.000.000 320.000.000 430.000.000 450.000.000
Mikro Kecil ,3 al, 3 al, 4 al, 4 al, 4 al, 4 22
UMKM
Menengah nasional Nasion Nasion Nasion Nasion Nasion Nasional
al al al al al
Pengembanga
n UMKM
Pengembangan
Kawasan
Kebijakan dan
Kampung 13 13 13 14 14 14
1 15 1 17 10 Program 329.195.000 300.000.000 80 lokasi 2.129.195.000
produk lokasi lokasi 350.000.000 lokasi 300.000.000 lokasi Lokasi 425.000.000 lokasi 425.000.000
Peningkatan
Unggulan dan
Ekonomi Lokal
bantuan
peraslatan
Pendampingan
Pengembanga
Produksi Usaha
n UMKM
Koperasi di
Kawasan
bidang
Kampung 20
1 15 1 17 12 Pertanian, 100.000.000
produk Kop 100.000.000
Perikanan,
Unggulan dan
Peternakan,
bantuan
Industri, dan
peralatan
Perdagangan
Ghatering
terlaksananya
prancipel
pengembangan
1 15 1 17 15 dengan 30 org 30 org 100.000.000
unit usaha 100.000.000
pengelola
retail koperasi
usahakoperasi
Meningkatka
Peningkatan n Kinerja SDM
Kapasitas lebih
100
1 15 1 17 18 Pengelolaan Profesional 50 kop 101.745.800 30 Kop 75.000.000 30 Kop 84.376.643 30 Kop 30 Kop 200 kop 641.122.443
80.000.000 Kop 150.000.000 150.000.000
KSP/USP- serta bantuan
Koperasi prasarana
kelengkapan
Peserta
pelatihan
keterampilan
Usaha
Ekonomi 13 12 14 13 13 13 78 kec
Produktif (
UEP ) bagi
Anggota
Koperasi
Peningkatan
Usaha Ekonomi
1 15 01 17 20 Produktif dan 220.254.050 375.000.000 2.309.143.160
Jumlah 375.000.000 368.556.501 493.490.000 476.842.609
Kreatif bagu
Produksi
KUMKM
Usaha
Koperasi di
bidang
0 0 30 0 30 40 125 org
Pertanian,
Perikanan,
Peternakan,
Industri, dan
Perdagangan
Jumlah
Koperasi
mempertemuka 0 30 30 30 0 90 kop
n dengan
principle
Jumlah
Bintek Ritel
dibidang 0 0 60 0 40 85 185 kop
pemasaran
sektor riil
Sosialisasi Terlaksanan
Peraturan ya sosialisasi,
Pemerintah dan pembinaan
Permenkop lembagan 45 100 45
1 15 1 17 22 3 kop 48.451.000 0 - - - 98 kop 438.451.000
tentang keuangan KOP 60.000.000 org 130.000.000 KOP 200.000.000
Pelaksanaan syariah dan
Kegiatan bantuan
KSP/USP-Kop prasarananya
Fasilitasi
pembiayaan
1 15 1 17 24 bagi koperasi 3 Kop 50.000.000 50.000.000
dengan Pola
Syariah
Diharapkan
Koperasi
Capacity
mempunyai
Buillding SAK- 100 150
Acuan dalam
1 15 1 17 25 ETAP dan - - 0 - Kopera - - Kopera 0 - 250 Kop 205.000.000
pelaksanaan 75.000.000 130.000.000
Penilaian si si
Kegiatan
Kesehatan
Usaha
Koperasi
Pembangunan
Pembangunan
pagar paving
Prasarana
1 15 1 17 27 dan renovasi 0 - 1 kgt 180.000.000 2 kgt 2 kgt 5 kgt 610.000.000
Pasar 200.000.000 230.000.000
pasar
Tradisional
tradisional
Terwuju
Mening dnya Program
katan peningk Presentas peningkatan Jumlah
jumlah atan e koperasi 1 15 1 18 kualitas Persentase 87,73% 550.675.500 772.197.609 5.093.145.250
525.000.000 637.825.768 1.094.684.456 1.512.761.917
koperas jumlah yang aktif kelembagaan Koperasi Aktif
i aktif koperas Koperasi
i aktif
study banding
Koordinasi untuk
pelaksanaan meningkatkan
kebijakan dan wawasan
1 15 01 18 01 0 - 50 Kop 90.000.000 50 Kop 100 kop 170.000.000
program perkoperasian 80.000.000
pembangunan dibidang usaha
koperasi bagi koperasi
wanita
Pembangunan
Pembangunan jaringan
Sistem informasi
Informasi KUMKM 2kgt/14
1 15 01 18 03 - - 0 - 0 - - 14 kec 14 kec 186.934.456
Perencanaan dengan 106.934.456 80.000.000 kec
Pengembangan Kecamatan
Perkoperasian dan pembinaan
KIM
Sosialisasi Sosialisasi
112 100 212
prinsip-prinsip perundang- 100
1 15 01 18 04 - - KOP/2 Kop/30 - - 0 - kop/524 325.000.000
pemahaman undang yang 125.000.000 100.000.000 org 100.000.000
24 org 0 org org
perkoperasian baru
Bintek
penilainan
Pembinaan,Pen kesehatan 20 Kop 20 Kop 20 Kop 20 Kop 20 Kop 20 Kop
gawasan dan kopersi
1 15 01 18 05 Penghargaan 171.625.000 141.447.609 1.042.072.609
175.000.000 162.000.000 172.000.000 220.000.000
Koperasi
Berprestasi
Jumlah Bintek
Pengawasan 50 50 50 50 50
bagi Koperasi 50 Kop
Kop Kop Kop Kop Kop
HUT Koperasi
ke 68 Tahun
2015 1 kl 1 kl 1 kl 1 kl 1 kl 1 kl
Penilaian
Koperasi dan
50 50 50 50 50
UMKM Award 50
KUMK KUMK KUMK KUMK KUMK
yang KUMKM
M M M M M
berprestasi
Jumlah 50
KUMKM yang 50 50 25 50 25 KUMK
di monev M
penilainan
kesehatan 0 20 0 0 60
kopersi
Jumlah peserts
HUT Koperasi
dan Jambore 500 500 500 500 500
500 org
harkop org org org org org
Jumlah peserta
cerdas cermat
Tk. SLTA 45 org 45 org 45 org 45 org 45 org 45 org
Jumlah
khitanan
massal 64 org 64 org 64 org 64 org 64 org 64 org
Jumlah peserta
Jalan Jantung 500 500 750
Sehat 500 org 0 0
org org org
Sarasehan 300
0 0 300 0
org
Peningkatan
Pembentukan
dan
jaringan usaha
1 15 01 18 06 Pengembangan - - 0 - 6 kop - - 14 Kop 14 kop 34 Kop 420.000.000
di wilayah 70.000.000 200.000.000 150.000.000
jaringan kerja
Senkuko
usaha koperasi
Pendampingan
terhadap
Managing
15
Monitoring, problem loan ( 65
kop/
1 15 01 18 24 evaluasi dan penyelesaian - - 0 - 0 - KUMK 2 kgt 140.000.000
70.000.000 50 70.000.000
pelaporan dan M
UMKM
penyelamatan
kridit
bermasalah )
Terlaksananya
Penata Pembinaan
24 24 50
1 15 01 18 17 kelembagaan dan Penataan 50 kop. 171.500.000 75.000.000 124 kop 471.500.000
kop kop 75.000.000 Kop 150.000.000
koperasi kelembagaan
Koperasi
KSP/USP
Sosialisasi dapatt
Lembaga meningkatkan
70
1 15 01 18 19 Penjamin Kredit Permodalan 0 - 0 - 70.000.000 75 kop 145 kop 145.000.000
kop 75.000.000
Bagi KSP/USP- untuk usaha
Kop melalui
Jamkrida
Pelatihan Meningkatnya
ketrampilan bagi minat pengurus 50 50 50 50
1 15 01 18 22 pengurus dan koperasi untuk koperas 55.750.000 0 - kopera 55.750.000 kopera kopera 150 kop 242.250.000
55.750.000 75.000.000
anggota berusaha di i si si si
koperasi bidang kuliner
Bintek dan
bantuan
Pelatihan
komputer untuk 42 42
Komputerisasi 20
kopwan yang 42 Kopwa Kopwa 92
1 15 01 18 21 dan Penguatan 78.325.000 0 - - 75.000.000 Kopwa 311.086.917
berprestasi kopwan n/6 n/6 75.000.000 82.761.917 kopwan
Kelembagaan n
untuk unit unit
Koperasi Wanita
pelaporan dan
jasa layanan
Mengevaluasi
kinerja kopwan
Peningkatan yang mendapat 75
Kapasitas dan bantuan hibah Kopwa
28 78
Kualitas dari propinsi 50 n 231
1 15 01 18 22 73.475.500 Kopwa 50.000.000 Kopwa 324.301.268
Layanan jatim dan 10 kopwan bentuk 100.825.768 100.000.000 kopwan
n n
Koperasi Wanita sertifikasi an
(baru) katagori umum
kopwan paling
bagus
10
25
Pembentukan 10 kop/2
0 - 10 kop 7 kop 8 kop kop/10
Koperasi baru kop revitali
revit
sasi
Kegiatan
2 5
Revitalisasi 3 Revit 5 kop
Revit Revit
Sosialisasi dan Koperasi
Advokasi
1 15 01 18 23 70.000.000 615.000.000
Pengembangan 100.000.000 145.000.000 100.000.000 200.000.000
Koperasi Bintek
112
Perkoperasian 70 org
org
advokasi
Pelatihan
Akuntansi
(berbasis
Komputer)
Pembubaran
Koperasi yang 12 kop 19 kop
tidak aktif
Pembinaan
administrasi
Penataan dan
dan manjemen
Penguatan
pegolaan 90 90 100
1 15 01 18 25 Organisasi dan 0 - 70 70.000.000 170 kop 275.000.000
keuangan pada 60.000.000 kop kop 70.000.000 kop 75.000.000
Tatalaksana
pengurus dan
Koperasi
anggota
koperasi
Pemetaan
Pemetaan Koperasi dan
150 194
Koperasi di Pengklaifikasia
1 15 01 18 27 0 - Kopera 55.000.000 Kopera 388 kop 135.000.000
Kabupaten n Koperasi 80.000.000
si si
Sampang Aktif dan Tidak
Aktif
Tercapa
Mening inya
katkan Peningk
Jumlah Peningkata
Jumlah atkan Program Utama
BPR / n
BPR / Jumlah Pemberdayaan
LKM 1 15 1 19 Kesehatan 5 84.329.000 50.000.000 57.000.000 - - 241.329.000
LKM BPR / Usaha Skala 50.000.000
(BPR/LKM Lembaga
(BPR/L LKM Mikro.
aktif) 10 LKM
KM (BPR/L
aktif) KM
aktif)
Peningkata
n
kesehatan
24% 0
lembaga
Sentra
(sentra)
Meningkatnya
Pemberdayaan lembaga LKM
Lembaga sebaai akses 4 LKM 4 LKM 5 LKM
20 LKM/
1 15 1 19 01 Keuangan Mikro permodalan 7 LKM 84.329.000 /4 50.000.000 /4 /5 57.000.000 241.329.000
50.000.000 13 Sentra
( LKM ) dan dan Sentra Sentra Sentra
Sentra meningkatnya
Sentra