Bab 1 Pak Iman METOPEL
Bab 1 Pak Iman METOPEL
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Berkat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penelitian yang berjudul Hubungan Sikap dan Pengetahuan Masyarakat
Tentang Pemberantasan Jentik Nyamuk Dengan Kejadian Demam Berdarah
Di Dusun II Sidodadi, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang dan
dengan harapan semoga penelitian ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi
bagi kita..
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam kesehatan di
masyarakat. Manfaat PHBS rumah tangga bagi masyarakat yaitu mampu
mengupayakan lingkungan sehat, mencegah dan menanggulangin masalah-maslah
kesehatan yang ada.
Dewasa ini masih banyak masyarakat yang masih belum paham tentang
apa itu DBD dan juga penyebarannya. Sehingga banyak masyarakat yang
menderita DBD. . Demam Berdarah Dengue merupakan masalah utama
penyakit menular di berbagai belahan dunia. Selama 1 dekade angka kejadian
Incidence Rate (IR) DBD meningkat dengan pesat di seluruh belahan dunia.
Diperkirakan 50 juta orang terinfeksi DBD setiap tahunnya dan 2,5 miliar
(1/5 penduduk dunia) orang tinggal di daerah endemik DBD.
Pada tahun 2007, dalam angka case fatality rate (CFR) untuk kasus DBD
di Indonesia menempatin urutan ke empat di ASEAN dengan CFR 1.01
setelah Bhutan, India, dan Myanmar berurutan dari yang tertinggi. Sampai
bulan September 2008, didapatkan CFR untuk kasus DBD menurun menjapai
0.73, namun naik menjadi peringkat ke dua di ASEAN setelah Bhutan. Puncak
terjadinya DBD di Indonesia adalah pada bulan Oktober-Februari, sehingga
perhitungan CFR hanya sampai bulan September di tahun 2008 belum tepat
untuk menggambarkan CFR pada tahun 2008 (WHO, 2009a).
Angka kejadian DBD di Kota Medan selama tiga tahun terakhir ini
menunjukan adanya fluktuasi yaitu dari 97.6 per 100.000 penduduk pada
tahun 2005 kemudian menurun menjadi 62.8 per 100.000 penduduk, pada
tahun 2006 kemudian meningkat lagi menjadi 95.8 per 100.000 pada tahun
2007. Untuk angka kematian dikota medan juga mengalami fluktuasi yakni
dari 1.2 pada tahun 2005 meningkat menjadi 1.5 di tahun 2006 lalu menurun
ditahun 2007menjadi 0.9 (Dinkes Kota Medan, 2008).
Namun, dilihat dari Incidence Rate (IR) dari jumlah kasus dibagi jumlah
penduduk dikali 100.000 penduduk yang tertinggi ada di Sibolga 289.7, Pematang
Siantar 209.0 dan Tebing Tinggi 101.6, kata Hikmet kepada SIB di ruang
kerjanya.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
Pengetahuan ialah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia yaitu : indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga (Soekidjo, Notoadmodjo 2003).
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, segala sesuatu yang diketahui
berkenaan dengan hal mata pelajaran
A. Pengetahuan (knowledge)
Mencakup ketrampilan mengingat kembali faktor-faktor yang pernah
dipelajari.
B. Pemahaman (comprehension)
Meliputi pemahaman terhadap informasi yang ada.
C. Penerapan (application)
Mencakup ketrampilan menerapkan informasi atau pengetahuan yang telah
dipelajari ke dalam situasi yang baru.
D. Analisis (analysis)
Meliputi pemilahan informasi menjadi bagian-bagian atau meneliti dan
mencoba memahami struktur informasi.
E. Sintesis (synthesis)
Mencakup menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah ada
untuk menggabungkan elemen-elemen menjadi suatu pola yang tidak ada
sebelumnya.
F. Evaluasi (evaluation)
Meliputi pengambilan keputusan atau menyimpulkan berdasarkan kriteria-
kriteria yang ada biasanya pertanyaan memakai kata: pertimbangkanlah,
bagaimana kesimpulannya.
2.2. Sikap
2.2.1. Pengertian Sikap
Sebagai referensi pengetahuan khusus bagi guru-guru PKn atau PPKn pada
kesempatan ini saya mencoba membahas kembali tentang pengertian Sikap,
unsur-unsur Sikap dan cara mengukur Sikap. Tulisan ini terbagi dalam tiga bagian
yakni bagian pertama membahas pengertian Sikap, bagian kedua membahas
unsur-unsur Sikap, dan bagian ketiga membahas cara mengukurSikap Mari kita
awali dengan pembahasan tentang pengertian Sikap.
Sikap merupakan salah istilah yang sering digunakan dalam mengkaji atau
membahas tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sikap yang ada
pada seseorang akan membawa warna dan corak pada tindakan, baik menerima
maupun menolak dalam menanggapi sesuatu hal yang ada diluar dirinya. Melalui
pengetahuan tentang Sikap akan dapat menduga tindakan yang akan diambil
seseorang terhadap sesuatu yang dihadapinya. Meneliti Sikap akan membantu
untuk mengerti tingkah laku seseorang.
Sementara itu menurut D. Krech dan RS. Crutchfield yang dikutip oleh
Ahmadi (2007:159) Sikap adalah organisasi yang tetap dari proses motivasi,
persepsi atau pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan individu. Pendapat ini
mempertegas hubungan antara Sikap dengan motivasi maupun persepsi.
Hubungan ini dapat berlangsung dua arah atau saling mempengaruhi. Sikap dapat
dipengaruhi oleh motivasi dan persepsi seseorang terhadap suatu objek atau
keadaan tertentu atau sebaliknya motivasi dan persepsi seseorang dipengaruhi
oleh Sikap seseorang terhadap suatu objek atau keadaan tertentu.
Travers (1977), Gagne (1977), dan Cronbach (1977) yang dikutip Ahmadi
(2007:151-152) mengungkapkan ada tiga unsur yang terdapat dalamSikap, yaitu:
A. Komponen cognitive, berupa pengetahuan, kepercayaan atau pikiran
yang didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan objek.
B. Komponen affective, menunjuk pada dimensi emosional dari Sikap,
yaitu emosi yang berhubungan dengan objek. Objek di sini dirasakan
sebagai menyenangkan atau tidak menyenangkan.
C. Komponen behavior atau conative, melibatkan salah satu predisposisi
(keadaan mudah terpengaruh) untuk bertindak terhadap objek.
d. Fungsi pengetahuan
Menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin
tahu, untuk mencari penalaran dan untuk mengorganisasikan
pengalamannya. Sikapberfungsi sebagai suatu skema, yaitu suatu cara
strukturisasi agar dunia di sekitar tampak logis dan masuk
akal. Sikap digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap fenomena luar
yang ada dan mengorganisasikannya.
Sejauh ini di Indonesia dikenal dua jenis vektor demam berdarah dengue
yaitu nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Siklus normal infeksi demam
berdarah dengue terjadi antara manusia nyamuk Aedes manusia. Dari darah
penderita yang dihisap, nyamuk betina dapat menularkan virus dengue setelah
melewati masa inkubasi - hari yang membuat virus mengalami replikasi
(perbanyakan) dan penyebaran yang berakhir pada infeksi saluran kelenjar ludah
sehingga nyamuk menjadi tertular selama hidupnya. Sekali nyamuk tertular virus
seumur hidupnya akan menjadi nyamuk yang infektif dan mampu menyebarkan
virus ke inang lain ketika menghisap darah berikutnya. Nyamuk infektif ini juga
dapat menularkan virus ke generasi berikutnya secara transovarial melalui telur,
tetapi peranannya dalam melanjutkan transmisi virus pada manusia belum
diketahui.
Bagian yang paling jelas adalah perbedaan bentuk sisik sikat (comb scales)
dan gigi pekten (pecten teeth), dan sikat ventral yang terdiri atas empat pasang
rambut pada Aedes albopictus dan lima pasang pada Aedes aegypti.Selama ini
stadium pradewasa Aedes aegypti dikenal mempunyai kebiasaan hidup pada
genangan air jernih pada bejana buatan manusia yang berada di dalam dan luar
rumah, nyamuk dewasanya beristirahat dan aktif menggigit di siang hari didalam
rumah (endofilik-endofagik).Umumnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus
betina mempunyai daya terbang sejauh - meter. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus berbiak didalam wadah (container breeding) dengan penyebaran di
seluruh daerah tropis maupun subtropis. Tempat perkembangbiakan larva nyamuk
Aedes aegypti adalah tempat yang digunakan oleh manusia sehari-hari seperti bak
mandi, drum air, kaleng bekas, ketiak daun dan lubang batu. Tipe kontainer baik
yang kecil maupun yang besar yang mengandung air merupakan tempat
perkembangbiakan yang baik bagi stadium pra dewasa nyamuk Aedes aegypti.
2.3.2 Penularan Penyakit DBD
penularan penyakit DBD memiliki tiga faktor yang memegang
peranan pada penularan infeksi virus, yaitu manusia, virus dan vector perentara
(Hadinegoro et al, 2001). Lebih jelasnya Depkes RI,2005 menjelaskan mekanisme
penularan penyakit DBD dan tempat pontensial penularannya.
1. Mekanisme Penularan DBD
Seseorang yang didalam darahnya mengandung virus
dengue merupakan sumber penularan DBD. Virus dengue berada
didalam darah selama 4-7 hari mulai 1-2 hari sebelum demam.bila
DBD digit nyamuk penular, maka virus dalam akan ikut terhisap
masuk kedalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan
memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh
nyamuk, termasuk didalam kelenjar liyurnya. Kira-kira 1 minggu
setelah mengisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk
menularkan kepada orang lain ( masa inkubasi ekstrinsik). Virus ini
akan berada didalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya.oleh
karena itu, nyamuk aedes aegypty yang telah mengisap virus
dengue menjadi penular sepanjang hidupnya. Penularan ini terjadi.
Karena setiap kali menusuk (menggigit), sebelum menghisap,darah
akan mengelurkan air liur melalui alat tusuknya (proboscis), agar
darah yang di isap tidak membeku.bersamaan air liur tersebut virus
dengue dipindakan dari nyamuk ke orang lain.
2.4 HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan
dan sikap masyarakat tentang pemberantasan jentik nyamuk dengan
kejadian BDB di dusun II sidodadi desa sei mayang kec. Medan
Sunggal kabupaten deli serdang.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
Data primer yang digunakan dalam pelitian ini kami peroleh dari
hasil kuesioner dari masyarakat.
1. Identitas responden
No. Responden
Nama
Umur
Jenis Kelamin: 1. Laki laki
2.perempuan
1. Pendidikan Terakhir;1. SD
2. SMP
3. SMA/Sederajat
4. Perguruan Tinggi
II. Pertanyaan
A. Pengetahuan Responden Tentang Jentik Nyamuk
1. Apakah anda tahu jentik nyamuk?
a. Tahu
b. Tidak tahu
2. Apakah andah tahu memberantas jentik nyamuk?
a. Tahu
b. Tidak tahu
3. Apakah andah tahu tempat berkembang biak jentik nyamuk dbd?
a. Tahu
b. Tidak tahu
C. Kejadian DBD
1. Apakah andah atau anggota keluarga andah pernah
terkena penyakit DBD?
a. Pernah
b. Tidak pernah
DAFTAR PUSTAKA
(Tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia,2002).
Benjamin Bloom (1956),
http://anakdankeluarga.blog.com
s
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT
TENTANG PEMBERANTASAN JENTIK NYAMUK DENGAN
KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DUSUN II SIDODADI
DESA SEI SEMAYANG KECAMATAN SUNGGAL
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2016
OLEH :
ASMIANTI : 1313192008
MEDAN
2016