Anda di halaman 1dari 11

PROPOSALKUNJUNGAN BELAJAR MATA KULIAH

PENGEMBANGANMASYARAKAT

DI SERDANG BEDAGE DELI SERDANG

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

REGULER SEMESTER VI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HELVETIA MEDAN

TAHUN 2016
PANITIA KUNJUNGAN MATA KULIAH PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HELVETIA MEDAN
Jl. Kapt.Sumarsono No. 107 Helvetia Medan

Latar Belakang
Tahun 2016 ini banyak terjadi pembaharuan, tidak hanya dibidang pendidikan tapi
kesehatan juga banyak sekali pembaharuan. Jaminan kesehatan terus ditingkatkan seiring
bertambahnya jenis penyakit. Penyakit jaman dulu di dominasi oleh penyakit infeksi. Tapi di
jaman yang serba maju ini, banyak sekali bermunculan penyakit yang diakibatkan oleh
perubahan gaya hidup.
Perubahan gaya hidup yang semakin menyimpang menyebabkan banyaknya kasus
penyakit yang diakibatkan oleh individunya sendiri. Gaya hidup yang menjurus ke arah
modern menjadikan individunya mempunyai perilaku menghalalkan segala cara untuk dapat
memenuhi kebutuhannya. Budaya yang semakin modern menyebabkan setiap individu
menghilangkan nilai-nilai dan norma-norma yang ada.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perwujudan riil paradigma sehat
dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan
untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat diharapkan dapat mendukung
upaya mencapai program Indonesia Sehat secara Mandiri 2020. Ada beberapa macam bentuk
PHBS itu sendiri. Salah satu diantaranya adalah PHBS di Rumah Tangga dimana peranan
keluarga dalam sebuah rumah memegang kunci utama untuk meningkatkan kualitas
kesehatan di masyarakat sekitarnya . Perilaku hidup bersih dan sehat selayaknya harus
ditanamkan kepada seluruh keluarga sejak dini. Karena jika keluarga sehat, akan membentuk
masyarakat yang sehat pula. Untuk itu, Sehat harus diawali dari dalam rumah sendiri.
Data survey PHBS dari DINKES tahun 2013 menunjukan bahwa pencapaian rumah
tangga sehat baru berkisar 62 %. Target tahun 2015 diharapkan capaian Rumah tangga yang
PANITIA KUNJUNGAN MATA KULIAH PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HELVETIA MEDAN
Jl. Kapt.Sumarsono No. 107 Helvetia Medan

ber-PHBS 80 % secara nasional. Untuk itu, berbagai langkah sosialisasi dan strategi terus
dilakukan Dinas Kesehatan agar target rumah tangga sehat dapat meningkat.
Secara umum PHBS dalam rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di rumah tangga. PHBS di rumah tangga
dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. PHBS di Rumah Tangga Sehat adalah
rumah tangga yang melakukan 10 indikator PHBS di Rumah Tangga, yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,
2. Memberi bayi ASI eksekutif,
3. Menimbang bayi dan balita,
4. Menggunakan air bersih,
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
6. Menggunakan jamban sehat,
7. Memberantas jentik di rumah,
8.Makan buah dan sayur setiap hari,
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari,
10. Tidak merokok dalam rumah.
Setiap rumah tangga dianjurkan untuk dapat melaksanakan semua perilaku kesehatan,
yang akan berdampak pada kesehatan diri dan anggota keluarganya. Manfaat dari perilaku itu
adalah setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan
cerdas, anggota keluarga giat bekerja, pengeluaran biaya rumah tangga dapat di gunakan
untuk memenuhi gizi keluarga, dan dapat mendorong terciptanya lingkungan serta
masyarakat yang bersih dan sehat.
Salah satu contoh indikator dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga
adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Hasil yang diharapkan adalah meningkatnya
pengetahuan keluarga tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun untuk mencegah timbulnya
PANITIA KUNJUNGAN MATA KULIAH PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HELVETIA MEDAN
Jl. Kapt.Sumarsono No. 107 Helvetia Medan

berbagai penyakit serta meningkatkan kemampuan keluarga untuk mencuci tangan secara
baik dan benar.
Sangat banyak penyakit yang dapat ditimbulkan akibat dari tidaknya kita mencuci
tangan yaitu seperti penyakit diare, cacingan, demam karena flu, infeksi mata dan
scabies.Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mencuci tangan pakai sabun hingga kini masih
tergolong rendah, indikasinya dapat terlihat dengan tingginya prevalensi penyakit diare. Data WHO
menunjukkan setiap tahun rata-rata 100 ribu anak di Indonesia meninggal dunia karena diare.
Kajian WHO menyatakan cuci tangan memakai sabun dapat mengurangi angka diare hingga
47%.
Penyebab utama terjadinya penyakit di atas adalah kurangnya perilaku hidup sehat di
masyarakat, salah satunya kurangnya pemahaman mengenai cara cuci tangan dengan sabun
secara baik dan benar menggunakan air bersih yang mengalir. Pencegahan terjadinya
penyakit itu pada anak dapat diatasi oleh pengaruh dari orang terdekatnya, orang terdekat
bagi anak adalah Ibu. Peran ibu sangat penting untuk memantau tumbuh kembang anak,
selain itu juga mengawasi kesehatan sang anak.
Apabila ibu tidak menyadari pentingnya dan manfaat dari cuci tangan pakai sabun,
maka akan berakibat buruk bagi sang anak karena ibu yang sadar masalah cuci tangan akan
berbeda dengan ibu yang tidak sadar tentang pentingnya cuci tangan. Oleh karena itu
pengetahuan ibu sangat diperlukan untuk mengawasi kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Pengetahuan ibu tentang cuci tangan juga dapat meningkatkan derajat kesehatan bagi anak,
karena pengetahuan ibu tentang cuci tangan dapat menjadi proteksi terhadap tubuh anak.
Berdasarkan latar belakang diatas kami mahasiswa STIKES Helvetia khususnya
semester VI prodi IKM Reguler tertarik untuk melakukan kunjungan belajar mata kuliah
Pengembangan Masyarakat.
PANITIA KUNJUNGAN MATA KULIAH PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HELVETIA MEDAN
Jl. Kapt.Sumarsono No. 107 Helvetia Medan

Tujuan
1. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Rumah Tangga menuju peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa/i IKM Reguler Semester VI tentang
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
3. Melakukan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan atau Pembelajaran
terhadap Masyarakat.

Sasaran

1. Mahasiswa / i Prodi IKM Reguler Semester VI STIKES Helvetia Medan.


2. Masyarakat setempat di

Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan kunjungan mata kuliah Pengembangan Masyarakat


diselenggarakan pada :

Hari / Tanggal : Selasa / 31 Mei 2016


Pukul : 09.00 WIB - Selesai
Tempat :

Deskripsi Acara

Kegiatan yang bertajuk kunjungan belajar mata kuliah pengembangan masyarakat yang
akan diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2016 ini merupakan kegiatan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengembangan Masyarakat. Pelaksana kegiatan ini adalah Mahasiswa/i
semester VI prodi IKM Reguler STIKES Helvetia Medan.
Bentuk kegiatan yang akan dilakukan pada waktu kunjungan belajar mata kuliah
Pengembangan Masyarakat berupa Sharing informasi tentang pemberdayaan masyarakat
nelayan di..dan Penyuluhan tentang PHBS Rumah Tangga. Sehingga dalam
kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dan masyarakat dapat menambah pengetahuan
tentang Pengembangan Masyarakat dan PHBS Rumah Tangga.

Penutup
Demikian proposal ini kami buat, besar harapan kami kegiatan kunjungan belajar
mata kuliah pengembangan masyarakat ini mendapat dukungan dari semua pihak
sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan dapat mewujudkan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
PANITIA KUNJUNGAN MATA KULIAH PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HELVETIA MEDAN
Jl. Kapt.Sumarsono No. 107 Helvetia Medan

Lampiran I

SUSUNAN ACARA
KUNJUNGAN BELAJAR MATA KULIAH PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Waktu Kegiatan Penyaji

09.00-10.00 Pembukaan MC

10.15-10.30 Kata Sambutan dari Dosen


Pembimbing
10.35-10.50 Kata Sambutan dari Perwakilan
Masyarakat Setempat
10.55-11.15 Kata Sambutan dari Ketua Panitia

11.20-11.50 Kegiatan Penyuluhan


Materi 1
Diskusi Tanya Jawab
11.55-12.25 Sharing informasi tentang
pemberdayaan masyarakat
nelayan di
12.30-13.30 Makan Siang

13.35 13.50 Penutupan


PANITIA KUNJUNGAN MATA KULIAH
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HELVETIA MEDAN
Jl. Kapt.Sumarsono No. 107 Helvetia Medan

Lampiran II

ANGGARAN DANA

1. Pemakaian
Seksi Kebutuhan dan Biaya @ Total
Jasa
Perlengkapan Sound
System
Infokus
Transportasi Bus
Kesekretariatan Proposal Rp.10.000 Rp.50.000,00
Total Rp.30.000,00

2. Kenang-kenangan
Jumlah Biaya Total
1 Rp. 300.000 Rp. 300.000

3. Biaya dosen pembimbing


Dosen Jumlah Biaya Total
Dosen Pembimbing 2 Orang Rp.150.000 Rp.300.000,00

4. Konsumsi
Konsumsi Jumlah Biaya Total
Makan/Minum 59 Orang Rp.35000 Rp.2.065.000,00

5. Konstribusi
Sumber Jumlah Biaya Total
Mahasiswa 55 Orang Rp.35.000 Rp.1.925.000,00

6. Total pengeluaran dan pendapatan


Biaya Total
Pengeluaran
- Pemakaian Rp. 50.000
- Cinderamata Rp. 300.000
- Dosen Pembimbing Rp. 300.000
- Konsumsi Rp. 2.065.000
Jumlah Rp. 2.715.000
Pemasukan
Kontribusi mahasiswa/i Rp. 35.000 Rp. 2.065.000

PANITIA KUNJUNGAN MATA KULIAH


PENGEMBANGAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HELVETIA MEDAN
Jl. Kapt.Sumarsono No. 107 Helvetia Medan

Lampiran III

SUSUNAN PANITIA

KUNJUNGAN BELAJAR MATA KULIAH PENGEMBANGAN MASYARAKAT

SELASA, 31 MEI 2016

Ketua Ajeng Sutrismia Sari


Sekretaris Rional Situmeang
Bendahara Novika Hariyanti Purba
Seksi Acara Koordinator : Ayu Dwi Saputri
Anggota : Harisman Pratama
Novita Rosadi
Veronika Temmy
Seksi Perlengkapan Koordinator : Ilham Fahmi
Anggota : Abu Hasan Alan Sari
Eka Sartika Banchin
Karina Dimas
Seksi Humas Koordinator : Ade Dwi Putriyanti
Anggota : Syahrizal Aruan
Asmianti
Ritha Dwi Hastuti Hia
Seksi Dokumentasi Koordinator : Sukran
PANITIA KUNJUNGAN MATA KULIAH
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HELVETIA MEDAN
Jl. Kapt.Sumarsono No. 107 Helvetia Medan

LEMBAR PENGESAHAN

KUNJUNGAN BELAJAR MATA KULIAH PENGEMBANGAN MASYARAKAT

KETUA PANITIA SEKRETARIS PANITIA

AJENG SUTRISMIA SARI RIONAL SITUMEANG

MENGETAHUI

WAKET III STIKES HELVETIA KA PRODI

VIVI EULIS DIANA,S.Si,M.EM,Apt DIAN MAYA SARI SIREGAR, SKM,MKES

DISETUJUI

KETUA STIKes HELVETIA KETUA BPH YAYASAN STIKes HELVETIA


DR.AYI DARMANA,M.Si Drs.ISMAIL EFENDI,M.Si

Anda mungkin juga menyukai