1. Hipersomnia
Excessive Daytime Sleepiness
o Insufficient sleep (sleep deprivation/restriction)
Pembatasan jumlah waktu tidur dalam sehari < 7 jam
Mengantuk siang hari + perubahan mood dan psikomotor
Tatalaksana:
Non-medikamentosa:
o Meningkatkan waktu tidur total 8 jam
o Perubahan pola hidup dan pekerjaan
Medikamentosa neurostimulan:
o Metilfenidat 5-80 mg (1-3x/hari)
o Dextroamfetamin 5-60 mg (1-3x/hari)
o Modafinil 100-400 mg (1-2x/hari)
Diagnosis PSG:
Multiple sleep latency tima (MSLT) px diberi kesempatan tidur
singkat sebanyak 5x dengan jarak masing-masing 2 jam, dan dimulai
2 jam setelah bangun abnormal: rata-rata sleep latensi dari 5 tes
< 8 menit
Sleep-onset REM period (SOREM) < 15 menit minimal pada 2
dari 5 kesempatan tidur kecil selama periode MSLT
Sleep latency < 10 menit
REM sleep latency < 20 menit
o Karena obat sedatif
Adanya pemakaian obat-obat yg mempunyai efek sedatif seperti obat
hipnotik, antipsikotik (CPZ, Thioridazine), TCA, antikonvulsan, anxiolitik,
antihistamin, antihipertensi (alfa-agonis/bloker), melatonin, dan putus obat
gol. Amfetamin
Tatalaksana:
Non-medikamentosa:
o Stop obat/ganti obat dengan gol lain yg kurang memiliki
efek sedatif
Medikamentosa neurostimulan:
o Metilfenidat 5-80 mg (1-3x/hari)
o Dextroamfetamin 5-60 mg (1-3x/hari)
o Modafinil 100-400 mg (1-2x/hari)
Diagnosis PSG:
Multiple sleep latency tima (MSLT): rata-rata sleep latensi dari 5
tes < 8 menit
Sleep-onset REM period (SOREM) < 15 menit minimal pada 2
dari 5 kesempatan tidur kecil selama periode MSLT
Sleep latency < 10 menit
REM sleep latency < 20 menit
Sleep Disordered Breathing
o Terdiri dari:
Obstruktive sleep apnea (OSA)
Episode kollaps faring berulang selama tidur ok otot dilator
faring kurang aktif selama tidur, uvula & lidah jatuh menyumbat
jalan napas
Terjadi obstruksi parsial atau komplit, disertai usaha bernapas
Faktor resiko: obesitas, usia tua, laki-laki, kelainan anatomi
(retrognatia, makroglosia, dll)
Kriteria diagnosis:
o Suara ngorok
o Gelisah selama tidur dengan gerakan-gerakan jerky
o Sering terbangun dari tidur malam, ngantuk berat siang hari
o Gejala: nocturia, gastroesofageal refluks, keringat
berlebihan, angina pectoris
o Gangguan kognitif
o Sakit kepala, nyeri tenggorok, impotensi
Pemeriksaan penunjang: fungsi tiroid, BGA, Hb, EKG &
ekokardiografi, Ro dada, tes faal paru, PSG
PSG overnight:
o Dihitung frekuensi apnea per jam tidur (AHI/apneu-
hypopnea index atau RDI/respiratory disturbance index)
derajat berat OSA:
Normal : <5 apnea/jam
OSA ringan : 5-15 apnea/jam
OSA sedang : 15-30 apnea/jam
OSA berat : > 30 apnea/jam
Terapi:
o Konservatif penurunan berat badan & hindari hindari
obat sedatif
o CPAP atau BiPAP modalitas terapi primer efek:
penurunan rasa kantuk siang hari, perbaikan ADL,
penurunan TD
o Oral appliance untuk membuka mandibula
memperlebar faring
o Pembedahan: radiofrequency uvular ablation &
uvulopalatopharyngoplasty (UPPP)
o Farmakologis:
Metilfenidat 5-80 mg (1-3x/hari)
Dextroamfetamin 5-60 mg (1-3x/hari)
Modafinil 100-400 mg (1-2x/hari)
Central sleep apnea (CSA)
Periode hilangnya usaha napas (sentral) bisa sporadik atau ritmik
(Cheyne stokes)
Faktor resiko: obat-obat yang mempengaruhi dorongan napas,
patologi di medulla (Chiary malformation), idiopatik, CHF, kelainan
neurodegeneratif
Sleep related hypoventilation syndrome
Periode penurunan ventilasi dengan hiperkapnea yang jelas
terutama berhubungan dengan kelemahan dinding dada atau
abnormalitas dinding thoraks
Diperberat dg muscle inactivity selama tidur REM disaat ventilasi
tu dipertahankan oleh aktivasi diafragma
Narkolepsi
o Onset pada dekade ke-2
o Terdiri dari tetrad klasik:
Hipersomnia nagntuk berat siang hari segera membaik dan segar
kembali setelah tidur singkat < 30 menit
Katapleksi hilang tonus otot mendadak & sesaat khas terjadi saat
sedang emosi kuat, misal: tertawa terbahak, marah berlebihan
Sleep paralysis tidak mampu utk bergerak & bicara, terjadi awal
(hipnagogik) atau akhir tidur (hipnopompik)
Hipnagogik/hipnopompik hallucination halusinasi
penglihatan/pendengaran yg muncul sebagai representasi mimpi & terjadi
segera pada awal tidur (hipnagogik) atau akhir tidur (hipnopompik)
berupa bayangan orang yg mengancam disertai rasa takut yg hebat
o Trias gejala penyerta:
Automatic behavior saat px ngantuk berat & berusaha mengatasinya,
tiba-tiba muncul aktivitas yg terjadi dialam bawah sadar px dapat
melanjutkan tugasnya dg benar, namun tidak dapat dapat menjawab
pertanyaan yg kompleks px mengalami amnesia terhadap aktivitasnya
tersebut
Disrupted sleep tidur terputus-putus terbangun beberapa kali dalam
semalam
Sleep apnea
o Etiologi
Berkaitan dengan HLA DQB1*0602
Penurunan jumlah neuron hipotalamus oreksigenik sekresi
hipokretin/oreksin menurun
o Diagnosis
PSG:
Multiple sleep latency tima (MSLT) < 8 menit
Sleep-onset REM period (SOREM) minimal pada 2 dari 5
kesempatan tidur kecil (REM muncul dalam 15 menit setelah
tertidur)
Sleep latency < 10 menit
REM sleep latency < 20 menit
LCS: kadar hipokretin-1 110 pg/ml (1/3 nilai normal)
o Tatalaksana:
Non-farmakologi:
Tidur malam yg cukup dengan jam yang teratur
Tidur siang singkat dan terencana siang hari
Farmakologis:
Untuk hipersomnia:
o Modafinil 100-400 mg (1-2x/hari) lini pertama
o Metilfenidat 5-80 mg (1-3x/hari)
o Dextroamfetamin 5-60 mg (1-3x/hari)
Untuk katapleksi, sleep paralysis, & halusinasi obat supresan REM
SSRI:
o Klomipramin 25-75 mg/hari
o Imipramin 75-150 mg/hari
o Fluoxetine 20-40 mg/hari
o Sertraline 50-200 mg/hari
Idiopatik
o Tidur malam normal, tapi mengalami kesulitan bangun dari tidur yg berat pada pagi
hari atau saat tidur siang
o Tidur siang lebioh lama dari narkolepsi (2-3 jam) tapi tetap tdk segar sepenuhnya
saat bangun
o Diagnosis:
Overnight PSG: efisiensi tidur yg tinggi, MSLT < 8 menit, SOREM (-) selama
tidur siang
o Tatalaksana:
Modafinil 200-800 mg/hari
2. Insomnia
Acute/adjustment Insomnia
o Durasi 1-3 minggu
o Etiologi: berhubungan dengan perubahan lingkungan tidur, stres situasional,
penyakit medis akut/nyeri akut, shift work, penggunaan kafein/alkohol
o Tatalaksana:
Perbaiki penyakit yg mendasari
Benzodiazepin reseptor agonis lini pertama untuk penggunaan jangka
pendek:
Clonazepam: 0,5-1 mg/hari
Alprazolam 0,25-1 mg/hari
Zolpidem 5-10 mg/hari
Sedating antidepressant:
Amitriptilin 25-100 mg/hari
Doxepin 25-100 mg/hari
Agen sedatif lainnya:
Gabapentin 300-1200 mg/hari
Primary Insomnia, terdiri dari 3 subtipe:
o Psychophysiologic (conditioned ) insomnia
Dimulai dg insomnia karena penyebab lain berkembang menjadi
insomnia kronik
Px sering mengeluh kecemasan berlebihan terhadap tidur, kesulitan tidur
saat berbaring di tempat tidur, namun bisa tidur saat melakukan aktivitas
monoton &/ tidur lebih baik di tempat yg jauh dari rumah
o Idiopathic insomnia
Biasanya terjadi sepanjang hidup tanpa periode remisi
Seringkali muncul saat bayi/anak-anak tanpa faktor pencetus yang jelas
o Paradoxical insomnia (sleep-state misperception) disparitas antara rekaman tidur
saat PSG dan persepsi pasien bahwa tidurnya inadekuat
o PSG tidak rutin dilakukan kecuali pada sleep-state misperception
o Terapi:
Sleep hygiene:
Usahakan tidur dalam jumlah jam cukup (7-9 jam sehari)
Siang hari gunakan pencahayaan yg cukup, sore hari kurangi cahaya
Hindari tidur siang menjelang sore
Hindari minum kopi
Hindari alkohol menjelang waktu tidur
Cognitive behavior therapy gunakan tempat tidur hanya untuk tidur
Sleep restriction therapy kurangi jam tidur (5-6 jam sehari) shg terjadi
sleep deprivation lebih mudah tidur setelah membaik tambah 30
menit/malam/minggu sampai mencapai durasi tidur yg normal
Relaxation procedure relaksasi oto, biofeedback, meditasi
Obat hipnotik & anxiolitik:
Clonazepam: 0,5-1 mg/hari
Alprazolam 0,25-1 mg/hari
Zolpidem 5-10 mg/hari
Restless Leg Syndrome (RLS)
o Sensasi tidak nyaman di ekstremitas seperti kesemutan, sensasi creepy crawly,
tersetrum, nyeri berkurang dengan gerakan
o Ditemukan pada kondisi CKD, def Fe, RA, penggunaan antidepresan, kehamilan
o Sepertiga RLS autosomal dominan
o Tx:
Suplementasi Fe jika kadar Fe 50 ug/L
Pramipexole: dosis awal 0,25 mg dinaikkan 0,25 mg tiap 3 hari hingga
dosis efektif biasanya 0,25-1 mg
Ropinirole: 0,25-2 mg, 2 jam sebelum onset gejala
L-dopa/carbidopa (25/100 100/400 mg) diberikan 1 jam sebelum onset
gejala penting diberikan setiap 4-6 jam
Opioid oksikodon & kodein dosis rendah
Gabapentin 300-1800 mg (dibagi menjadi 2x/hari)
Periodic Limb Movement Disorder (PLMD)
o Gerakan yg umum terjadi pada waktu tidur dorsofleksi kaki &/ tungkai bawah
berulang
o Memiliki periodisitas gerakan interval 15-30 detik saat tidur durasi 2 detik
o Faktor resiko: usia tua, pengguna antidepresan, CKD, CHF, DM, OSA, narkolepsi, PD,
MS
o PSG gerakan tungkai saat tidur frekuensi 15x/jam
o Terapi = RLS
3. Gangguan Ritme Sirkadian
Delayed Sleep Phase Syndrome (DSPS)
o Kelainan hubungan antara fase tidur yg diinginkan dan sistem sirkadian
o Munculnya kecenderungan utk tidur jauh setelah waktu yg diinginkan, dan bangun
lebih siang daripada populasi umum
o Penyebab insomnia yg sering pada usia dewasa muda
o Terapi:
Chronotherapy
Fototerapi (terapi cahaya)
Melatonin 1x5 mg
Vitamin B12
Advanced Sleep Phase Syndrome (DSPS)
o malam biologis px menjadi terkunci keinginan tidur muncul bbrp jam
sebelum waktu tidur yg sebenarnya
o Sering muncul pada usia tua & familial
o Terapi:
Chronotherapy
Fototerapi (terapi cahaya)
Melatonin 1x5 mg
Vitamin B12
Jet lag
o Desinkronisasi antara malam di lingkungan dan pada kondisi biologis terjadi
saat perjalanan melintasi zona waktu yg singkat
o Penyesuaian pada perjalanan ke Timur lebih sulit dibanding perjalan ke Barat