Anda di halaman 1dari 6

NEURO-ONKOLOGI o intraventrikel (2%)

o Cerebellopontin angle
o Tentorium cerebelli
o Sinus kavernosus/fissura orbitalis
1. Meningioma
2. Astrositoma superior
3. Tumor hipofisis o dll
4. Neurinoma Akustik
5. Tumor medulla spinalis Pemeriksaan Penunjang
6. Tumor metastasis
Foto polos kepala:
o Erosi klinoid posterior karena
MENINGIOMA peningkatan TIK yang lama
o Hiperostosis tulang pada dasar
Epidemiologi tumor
o Kalsifikasi pada massa tumor
Tumor jinak intrakranial:
(15% kasus)
o 1520% dari seluruh tumor
o Dilatasi sulkus meningea media
intrakranial
karena dilatasi arteri
o 25% dari seluruh tumor
CT scan kepala/MRI
intraspinal
o Pre-kontras: lesi berbatas tegas,
Wanita : pria = 3:2 berkaitan dengan
hiperdens-intens/isodens-intens,
hormon:
edema tentakel, kalsifikasi (+/-)
o Reseptor estrogen pada 30%
o Kontras: penyangatan homogen
kasus meningioma
Angiografi
o Reseptor progesteron pada 70%)
Patologi anatomi
kasus
o WHO: klasik, angioblasti, agresif,
Sporadis atau bagian dari
maligna
neurofibromatosis tipe 2
o Ropper: meningothelial (syncytial)
Etiologi >>, hemangiopericytoma,
fibroblastoma, chondrosarcoma
Berasal dari sel arakhnoid tumor o Lindsay: syncytial, transitional,
ekstra-aksial fibroblastik, angioblastik
Delesi pada lengan panjang kromosom o Gambaran khas: sel arachnoid dg
22 (lokasi gen supresor tumor) sel inti memanjang membentuk
araknoid tumbuh secara berlebihan susunan melingkar satu sama lain
(whorls), dengan kalsifikasi
Gejala Klinis: (psammoma bodies)
pertumbuhan lambat prognosis
Nyeri kepala kronik progresif disertai
baik
muntah
Kejang Terapi
Perubahan status mental
Defisit neurologis fokal Definitif :
Gejala terkait lokasi: o Pembedahan
o Parasagital/falx (25%) seizure, Reseksi total tumor
hemiparese, gangguan gait meningioma konveksitas
o konveksitas (20%) (dura direseksi)
o sphenoid wing (10%) en Indikasi reseksi parsial:
plaque (meningioma bentuk meningioma medial
sferis) sphenoid wing, orbita,
o olfactory groove (10%) sinus sagital, ventrikuler,
o suprasella (10%) CPA, selubung N. II,
o fossa posterior (10%) klivus
o Radioterapi Grade IV: Glioblastoma
Indikasi radioterapi multiforme
(radiasi eksternal) GBM:
Tumor inoperable o Tumor ganas intrakranial 33
Recurrent tumor 45 % dari seluruh otak primer
Ada residu tumor o Primer akibat:
pasca operasi Peningkatan EGFR
Histologis Mutasi MMAC-1
tanda Delesi protein P16
keganasan/atypic o Sekunder akibat mutasi p53
al (grade II Lokasi: lobus frontal dan temporal
keatas) Berkaitan dengan neurofibromatosis tipe
Dosis radiasi eksternal 1
180-200 cGy/hari selama
5-6 minggu total 5000- Patologi:
5500 cGy
Astrositoma
Stereotactic radiosurgery
Oligodendroglioma
tumor ukuran <3 cm
Ependimoma
dan tidak melibatkan
nervus optikus/struktur Garding menurut WHO
vital lainnya, lokasi Grad WHO Kriteria utk Tumor Kriteria utk Grade
brainstem/dekat e
I Pilocytic Bipolar & multipolar Sel piloid,
brainstem astrocytoma astrocyte long rosenthal
o Anti-progesteron (mifepriston) processus, eosinophyllic
microcyste granular bodies,
dan anti-estrogen (tamoksifen) low cellularity
II Astrocytoma Well-differentiated Nuclear atypia,
tidak efektif fibrillary type fibrillary/astrocyte high cellulerity
Simptomatik/suportif neoplastic
III Anaplastic Nuclear atypia,
o Penurunan TIK: kortikosteroid, astrocytoma mitosis
IV Glioblastoma Nuclear atypia,
manitol, elevasi 30 multiforme mitosis, proliferasi
o Seizure: antikonvulsan endotel, necrosis
II Oligodendroglio Rounded tumor cell Nuclear atypia,
o Nyeri kepala: analgetik ma (Fried egg occasional mitosis
o Muntah: antiemetik appearance),
network of branching
ccapillary
III Anaplastic Nuclear atypia,
oligodendroglio mitosis, proliferasi
ma endotel
ASTROSITOMA mikrovaskuler,
nekrosis
II Ependymoma Perivascular Well-differentiated,
Epidemiologi pseudorossette moderately
cellularity
III Anaplastic Mitosis, proliferasi
Pria : wanita = 3:2 ependymoma endotel
Tipe: mikrovaskuler,
pseudopallisading
o Low-grade pada usia lebih necrosis

muda (40 tahun) Indeks label sel secara aktif di siklus sel,
Grade I : pilocytic tumor contoh: Ki-67Ag/index MIB-1 untuk
Grade II: fibrillary type klasifikasi malignant potential tumor
mengandung GFAP prognosis jelek
penting untuk marker
Gejala Klinis
diagnostik pada
spesimen biopsi Kompresi dan infiltrasi oleh tumor ke
o High-grade pada usia lebih tua jaringan sekitar gangguan hormonal
(55 tahun)
Kompresi vaskuler edema vaasogenik
Grade III: malignant
Peningkatan TIK:
astrocytoma
o Umum: nyeri kepala, muntah, o Kombinasi procarbazine,
papiledema lomustine (CCNU), dan vinkristin
o Fokal: sesuai lokasi tumor utk anaplastic
hemiparese, afasia motorik, oligodendroglioma
kejang fokal, gangguan perilaku,
afasia sensorik, gangguan
memori
TUMOR HIPOFISIS
Pemeriksaan Penunjang
Epidemiologi
Foto polos kepala: pergeseran pineal
520% dari seluruh kejadian tumor
yang mengalami kalsifikasi dan erosi
intrakranial ketiga terbanyak setelah
dorsum sellae menunjukkan adanya
glioma dan meningioma
massa intrakranial
Pria = wanita
CT scan:
Masuk dalam syndrom MEN 1: tumor
o High grade:
hipofisis, pankreas, dan paratiroid
Terdapat efek massa:
Makroadenoma (> 10 mm) >>>
kompresi ventrikel,
hipersekresi kelenjar GH (akromegali,
midline shift, edema
gigantisme), ACTH (cushing disease),
vasogenik (tentakel)
prolaktin (amenore-galaktorrea,
Kontras penyangatan,
penurunan libido)
hipodens dibagian tengah
(nekrosis atau kistik) Etiologi
Batas tidak tegas antara
tumor dan jaringan otak Hilang/mutasi/deaktivasi alel gen
infiltrasi tumor supresor tumor pada lokus 11q13
o Low grade: ekspresi gen tumor meningkat
Area hipodense tanpa hipersekresi releasing hormon dan
penyangatan kontras hiposekresi inhibitory hormon dari
tumor infiltratif hipotalamus
Kalsifikasi (+/-)
MRI T1 hipointens, T2 hiperintens ok Gejala Klinis
edema peritumor, menyangat dengan
kontras Efek massa lokal
o Nyeri kepala
Terapi o Defek lapang pandang dan visus
o Kompresi sinus kavernosus
Kortikosteroid mengurangi edema o Kompresi hipotalamus
serebri: deksametason 4-6 mg/6 jam o Complex partial seizure
Manitol: 0,25-1 g/kgBB o CSF epitaxis
Antikonvulsan sebelum dan sesudah o Obstructive hydrocephalus
operasi (6-12 bulan pasca operasi) Efek endokrin/hormon
Analgetik o Hipersekresi
Operasi biopsi dan reseksi Prolaktin (> 100 ng/ml):
Radioterapi Pria: impotensi
o External beam radiotherapy Wanita:
(konvensional) amenorea,
o Stereotactic radiotherapy utk galaktorea,
tumor rekuren pasca reseksi atau infertilitas
radioterapi konvensional ACTH:
Kemoterapi: Cushing
o Carmustin (BCNU), temozolamide syndrome: moon
150 mg/m2 face, acne,
hirsutism, mg tiap bbrp hari sampai
baldness, buffalo didapatkan respon terapi
type obesity, o Analog somatostatin (octreotid)
purple striae over untuk tumor yang mensekresikan
abdomen, GH dan ACTH, dosis 200 mg/hari
bruising, muscle dinaikkan 200 mg tiap minggu
weakness and dosis maksimal 1600mg/hari
wasting, Non-farmakologis
osteoporosis, o Operasi
hypertension, Trans-sfenoid >>, trans-
diabetes mellitus ethmoid, trans-frontal
o Hiposekresi (panhipopituitarisme) Komplikasi >>
Gonadotropin diabetes insipidus,
o Pituitary apoplexy perdarahan (apoplexy),
perdarahan/infark pada massa kematian
tumor hipofisis nyeri kepala Untuk antisipasi diabetes
mendadak (ok SAH), penurunan insipidus
visus progresif dan parese otot Preoperatif:
ekstraokuler akibat insufisiensi glukokortikoid
hipofisis secara akut, nausea, Postoperatif:
vomiting, doc radioterapi
o Radioterapi
Diagnosis Banding

Tumor intrasellar: tumor primer hipofisis,


kraniofaringioma, kista celah rathke NEURINOMA AKUSTIK
Tumor suprasellar: Adenoma hipofisis,
hamartoma, aneurisma ACA/ACI, Epidemiologi
arachnoiditis, glioma
3 8% dari semua tumor primer
Tumor parasellar: tumor di sinus
intrakanial >> usia 50 tahun
kavernosus,
Pria > wanita
Diagnosis Terutama terletak di sudut serebellopontin
(cerebello-pontine angle / CPA)
Foto polos sella: Tumor CPA 90% schwannoma
o Pelebaran (balloning), erosi, dan vestibular, sedangkan 10% tumor jenis
destruksi sella yang luas lain, seperti meningioma, hemangioma,
CT scan: hipodens/isodens, tidak kolesteatom, kista subaraknoid, atau
menyangat dengan kontras lipoma
MRI: hipointens pada T1 dan hiperintens Neurofibromatosis tipe 2 usia >> muda
pada T2 yang tidak menyangat dengan (15-25 tahun)
kontras
Angiografi menyingkirkan diagnosis Etiologi
aneurisma
Mutasi pada kromosom 22 bersifat
Skrining hormon prolaktin, GH, kortisol
autosom dominan
darah, ACTH, LH/FSH, subunit tiroksin,
Pertumbuhan sel schwann di MAI
dan TSH
pelebaran meatus akustikus internus
Terapi (MAI) mengisi ruang CPA menekan
batang otak dan serebelum
Farmakologis
Patologi
o Bromokriptin (dopamin agonis)
untuk prolaktinoma, dosis 0,5- Antoni tipe A: membentuk pusaran
1,25 mg/hari ditingkatkan 2,5 Antoni tipe B: membentuk jaring
Lebih sedikit dibandingkan tumor
intrakranial rasio 1 : 4
>> usia muda
>> jinak tx: eksisi
Segmen yang paling sering terkena
Gejala Klinis torakal (50%), servikal (25%), dan
lumbosakral (20%)
N. VIII: tuli sensorineural gradual, vertigo,
tinnitus Klasifikasi
N. V: rasa tebal wajah, parestesi wajah, Tumor ekstradural (55%) >>
refleks kornea (-) metastasis jenis terbanyak
Kompresi aquaduktus sylvii Tumor intraduralekstrameduler (40%)
hidrosefalus obstruktif >> meningioma dan neurofibroma
N. VII: parese oto wajah LMN Tumor intrameduler (5%) astrositoma
N. IX, X, XI: jarang dan ependimoma
Serebelum: ataksia , inkoordinasi,
dismetria, disdiadokokinesia, hipotonia, Gejala Klinis
nystagmus pendular, dll Sindroma traktus sensorimotor ok
kompresi, invasi, dan destruksi traktus-
Pemeriksaan penunjang:
traktus panjang di medula spinalis:
Tes garpu tala: rinne, weber, schwabach o Kelemahan spastik asimetris
Audiometri, speech audiometry, BAEP, pada tungkai jika lesi di
tes kalori torakolumbal, lengan dan tungkai
CT scan: isointens, menyangat dengan jika lesi di servikal.
kontras, bone window menunjukkan o Menurunnya sensibilitas nyeri dan
dilatasi MAI suhu di bawah lesi
MRI: lesi iso/hipointens (T1 dan T2) yang o Tanda-tanda kolumna posterior
sangat menyangat pada T1-gadolinium
o Spastic bladder
CT/MRI dapat digunakan untuk melihat
perluasan tumor yang dikelompokkan Sindroma radikuler bisa timbul
menjadi 4 kategori; tumor terlokalisir di bersamaan dengan sindroma kompresi
dalam meatus (T1), sebagian tumor rasa nyeri seperti diiris, tumpul, dan
menjalar ke distal sesuai dengan daerah
terletak di luar meatus (T2), tumor di intra-
distribusi saraf, yang bertambah berat jika
ekstra meatus hingga di sisterna batuk, bersin, atau mengedan
serebellopontin (T3), dan tumor menekan
batang otak (T4) Sindroma intramedularsyringomyelik
sindroma substansia grisea. disosiasi
Terapi sensorik hilangnya rasa nyeri dan suhu
dengan kualitas sensorik lain masih baik.
Pembedahan: reseksi total tumor
ukuran sedang-besar pendekatan: Pemeriksaan Penunjang
translabirin, fossa media, atau melalui Foto polos
suboksipital retrosigmoid LCS
Stereotactic radiosurgery dengan gamma Myelografi:
knife dan linear accelerator tumor o Membedakan letak tumor
ukuran kecil (diameter sampai 2 3 cm) ekstradural, intradural
Pasca-operasi dapat diberikan ekstrameduler, atau intrameduler
deksametason 8 mg intravena tiap 6 jam o Menentukan adanya blok parsial
atau total
MRI: lesi isointens atau sedikit hipointens
TUMOR MEDULA SPINALIS pada T1 dibanding jaringan sekitarnya,
Epidemiologi dan menyangat setelah pemberian
kontras
Terapi CT scan atau MRI organ lain atas
indikasi
Operatif untuk dekompresi dan
penegakan diagnosis histopatologis Terapi
Radioterapi pasca operasi pada kasus
Kortikosteroid utk turunkan
high grade astrocytoma dan ependimoma
permeabilitas vaskuler dan edema
Rehabilitasi
vasogenik deksametason 4 mg iv/6
jam efek mineralokortikoid rendah
Antikonvulsan atas indikasi
TUMOR METASTASIS
Operasi
Epidemiologi Whole brain radiotherapy dengan/tanpa
Paling sering dibanding tumor primer otak operasi
Hampir 30% tumor pada dewasa dan 6 Radiosurgery utk tumor diameter < 3
10% tumor pada anak-anak akan cm
bermetastasis ke otak terutama dari Kemoterapi dapat melewati BBB
keganasan di paru, payudara, dan karena BBB telah rusak jika sudah
melanoma ditemukan lesi metastasis yang berukuran
Tumor metastasis di serebrum > > 1 mm
serebelum (rasio 8:1) terutama di Prognosis
pertemuan area putih dan abu-abu (grey
white matter junction) dan daerah Baik jika:
watershed ok terperangkapnya sel o Lesi tunggal, ukuran kecil
tumor pada ujung-ujung kapiler, dengan o Tidak ada penyakit ekstrakranial
proporsi aliran darah ke otak yang lebih o Skor Karnofsky > 70
banyak ke kompartemen supratentorial o Usia < 69 tahun
o Jenis kelamin wanita
Tumor-tumor yang berasal dari pelvis dan
o Letak tumor di supratentorial
abdomen cenderung bermetastasis ke
fosa posterior
Karakteristik tumor
Tumbuh secara efisien
Mampu penetrasi pembuluh darah dan
limfe, termasuk BBB
Mampu bertahan di sirkulasi darah,
terperangkap di mikrosirkulasi organ
target, mengalami ekstravasasi, migrasi
ke organ target, dan tumbuh.
Mampu melewati matriks ekstraselular
dan mengeluarkan enzim-enzim yang
dapat melisiskan matriks tersebut
Gejala Klinis
Sama dengan gejala klinis pada tumor
otak primer
Terdapat gejala klinis dari metastase dari
tempat lain, misalnya paru
Pemeriksaan Penunjang
CT scan dan MRI kepala
Tumor marker
USG

Anda mungkin juga menyukai

  • Ihq
    Ihq
    Dokumen13 halaman
    Ihq
    Uswatun Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Kuis IHQ
    Kuis IHQ
    Dokumen1 halaman
    Kuis IHQ
    Uswatun Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Poster Mioma Uteri
    Poster Mioma Uteri
    Dokumen1 halaman
    Poster Mioma Uteri
    Uswatun Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Neuro Otologi
    Neuro Otologi
    Dokumen8 halaman
    Neuro Otologi
    Uswatun Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Drdtyhtdyfujgujkhh
    Drdtyhtdyfujgujkhh
    Dokumen7 halaman
    Drdtyhtdyfujgujkhh
    Uswatun Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Neuoto
    Neuoto
    Dokumen8 halaman
    Neuoto
    Uswatun Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Ihq
    Ihq
    Dokumen13 halaman
    Ihq
    Uswatun Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Protap Perinatologi Sanglah
    Protap Perinatologi Sanglah
    Dokumen80 halaman
    Protap Perinatologi Sanglah
    Manik Adityaswara
    Belum ada peringkat
  • Doen 2013
    Doen 2013
    Dokumen65 halaman
    Doen 2013
    Muhammad Khairun N
    Belum ada peringkat
  • XCVBNM
    XCVBNM
    Dokumen17 halaman
    XCVBNM
    Uswatun Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Nyeri Kepala
    Nyeri Kepala
    Dokumen5 halaman
    Nyeri Kepala
    Uswatun Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Sleep 2
    Sleep 2
    Dokumen9 halaman
    Sleep 2
    Uswatun Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Algoritma HPP
    Algoritma HPP
    Dokumen8 halaman
    Algoritma HPP
    Uswatun Hasanah
    Belum ada peringkat
  • REKOMENDASI PE Dan HPP - PENAKIB (Update) PDF
    REKOMENDASI PE Dan HPP - PENAKIB (Update) PDF
    Dokumen29 halaman
    REKOMENDASI PE Dan HPP - PENAKIB (Update) PDF
    Kotarumalos Ifah
    100% (2)
  • HEMOROID
    HEMOROID
    Dokumen12 halaman
    HEMOROID
    Uswatun Hasanah
    Belum ada peringkat