LAPORAN KEUANGAN
UPT PUSKESMAS BEJI
01-Jan-15
1
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 2
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 3
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
a) Pendapatan
b) Belanja
c) Surplus/Defisit
d) Pembiayaan
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 4
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
a. Pendapatan
b. Belanja
Belanja diklasifikasikan menurut organisasi ,
fungsi dan ekonomi. Klasifikasi menurut organisasi
artinya anggaran dialokasikan ke organisasi sesuai
dengan struktur organisasi pemerintah daerah
yang bersangkutan. Klasifikasi organisasi ini tidak
disajikan dilembar muka laporan keungan,
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 5
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
c. Transfer
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 6
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
d. Surplus/ Defisit
e. Pembiayaan ( Financing)
f. Pembiayaan Neto
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 7
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
B. NERACA
Laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi
keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut.
Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan
ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi
berikut:
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 8
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Menurut PSAK No.2 (2002:5) Arus kas adalah arus masuk dan
arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan
revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan
bagaimana mereka membelanjakannya.Laporan arus kas
merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun
buku).
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 9
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
a. Hasil,penjualan,produk/jasa,perusahaan.
b. ,Penagihan,piutang,dari,penjualan,kredit
c. Penjualan,aktiva,tetap,yang,ada.
d. Penerimaan investasi dari pemilik atau saham, bila
perseroan ,terbatas.
e. Pinjaman/hutang,dari,pihak,lain.
f. Penerimaan,sewa,dan,pendapatan,lain.
2.Cash,out,flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan
transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus
kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
a. Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung
dan,biaya,pabrik,lain-lain.
b. Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi
penjualan.
c. Pembelian aktiva tetap.
d. Pembayaran,hutang-hutang,perusahaan.
e. Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
f. Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan
pengeluaran,lain-lain.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan
tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan
dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan
transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi
dan,pendanaan.
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 10
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Aktivitas,Operasi
Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari
operasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas
operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan
dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas
melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas
terbesar dari operasi berasal dari pengumpulan kas dari
langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah
penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi
saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran
terhadap pemasok dan karyawan, serta
pembayaran,bunga,dan,pajak.
Aktivitas,Investasi
Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva
jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk
melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva
tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan
kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau
penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari
perusahaan,lain.
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 11
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Aktivitas,Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas
dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan
dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan
mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan
mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan
saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang
saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan.
Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran
pokok pinjaman.
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 12
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
1. Kebijakann Akuntansi
Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri
dari satu atau lebihentitas akuntansi yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan wajibmenyampaikan Laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
Entitas pelaporan dalam hal ini adalah DinasPendapatan dan
Pengelolaan Keuangan yang mempunyai kewajiban menyusun
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sebagai bentuk
pertanggungjawabanpelaksanaan APBD. Sedangkan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalahentitas akuntansi yang
berkewajiban menyusun laporan keuangan atas
pertangungjawaban pelaksanaan APBD di SKPD selaku
PenggunaAnggaran/Pengguna Barang.
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 13
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
b. Belanja
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari
Rekening Kas Umum Daerah. Khusus pengeluaran
melalui Bendahara Pengeluaran berupa Uang Persediaan,
Pengakuan Belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan
oleh fungsi Perbendaharaan denganditerbitkannya SP2D
GU/Nihil.
c. Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada
rekening Kas Daerah sedangkan pengeluaran
pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari rekening
kas daerah.
Transaksi dalam mata uang asing
Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan
dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan jumlah
mata uang asing tersebut menurut kurs tengah Bank
Indonesia pada tanggal transaksi.
Kas dan Setara Kas
Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang
setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan
pemerintahan. Uang tunai terdiri atas uang kertas dan
logam. Kas juga meliputi seluruh Uang Yang Harus
Dipertanggungjawabkan (UYHD)/Uang Persediaan (UP)
yang belum dipertanggungjawabkan hingga tanggal
neraca. Termasuk setara kas yaituinvestasi jangka
pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan menjadi
kasyang mempunyai masa jatuh tempo yang pendek
yaitu kurang dari tiga bulan sejak tanggal perolehannya.
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 14
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 15
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Piutang
Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada
pemerintah daerah dan/atau hak pemerintah daerah
yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian
atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang
undangan atau akibat lainnya yang sah.
Piutang antara lain terdiri dari :
a. Piutang Pajak
b. Piutang Retribusi
c. Piutang Dana Bagi Hasil
d. Piutang Dana Alokasi Umum
e. Piutang Dana Alokasi Khusus
Pengakuan piutang terjadi pada akhir periode ketika
akan disusun neraca dan diakui sebesar Surat Ketetapan
tentang Piutang yang belum dilunasi atau pada saat
terjadinya pengakuan hak untuk menagih piutang yaitu
pada saat
terbitnya Surat Ketetapan tentang Piutang. Piutang
dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah
piutang yang belum dilunasi.
Agar nilai piutang sama dengan nilai bersih yang dapat
direalisasikan (Net Realizable Value) maka disesuaikan
dengan melakukan penyisihan piutang tidak tertagih.
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 16
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Piutang Lain-Lain
Pada dasarnya tidak terdapat perbedaan definisi antara
piutang dengan piutang lain-lain, hanya klasifikasinya
saja yang berbeda. Piutang Lain-Lain terdiri dari :
a. Piutang Bagian Lancar Penjualan Angsuran
b. Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah
c. Piutang Hasil Penjualan Barang Milik Daerah
d. Piutang Dividen
e. Piutang Bagi Hasil Laba usaha Perusahaan Daerah
f. Piutang Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan operasional Pemerintah Daerah, dan barang-
barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan merupakan aset yang berwujud :
a. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan
dalam rangkakegiatan operasional pemerintah daerah
b. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan
dalam proses produksi
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 17
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 18
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
a. Metode Biaya
Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat
sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi
tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan
tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan
usaha/badan hukum yang terkait. Kriterianya adalah
kepemilikan kurang dari 20%.
b. Metode Ekuitas
Dengan menggunakan metode ekuitas, pemerintah
mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan
ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi
pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 19
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 20
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan
dalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.
Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus
berwujud dan memenuhi kriteria :
1. mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan
2. biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
3. tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal
entitas
4. diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk
digunakan
Selain itu juga mempunyai nilai yang material sesuai
nilai minimum kapitalisasi sebagaimana diatur dalam
kebijakan akuntansi Puskesmas. Untuk penilaian asset
sesuai nilai minimum kapitalisasi akan dilakukan secara
bertahap oleh Bagian Perlengkapan. Aset tetap dinilai
dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap
dengan menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada
nilai wajar pada saat perolehan.
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 21
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 22
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Dana Cadangan
Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk
beberapa tahun anggaran menampung kebutuhan yang
memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi
dalam satu tahun anggaran. Pembentukan maupun
peruntukan dana cadangan harus diatur dengan
peraturan daerah, sehingga dana cadangan tidak dapat
digunakan untuk peruntukan yang lain. Biasanya
digunakan untuk pembangunan aset, misalnyarumah
sakit, pasar induk, atau gedung olah raga
Lainnya
Aset lainnya adalah aset pemerintah daerah yang tidak
dapatdikelompokkan ke dalam aset lancar, investasi
jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Aset
lainnya terdiri atas:
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 23
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 24
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 25
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 26
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
5. Aset Lain-Lain
Pos aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset
lainnya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
Aset Tak Berwujud, Tagihan PenjualanAngsuran,
Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan
Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-
lain adalah aset tetap yang dihentikan dari
penggunaan aktif Pemerintah Daerah.
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 27
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Utang Bunga
Utang bunga timbul karena pemerintah daerah
mempunyai kewajiban untuk membayar beban bunga
atas utang.
Nilai yang dicantumkan adalah sebesar biaya bunga yang
telah terjaditetapi belum dibayar oleh pemerintah daerah.
Utang bunga terdiri dari : Utang Bunga kepada
Pemerintah Pusat, UtangBunga kepada Daerah Otonom
Lainnya, Utang Bunga kepada BUMN/BUMD, Utang
Bunga kepada Bank/Lembaga Keuangan, UtangBunga
Dalam Negeri Lainnya, Utang Bunga Luar Negeri.
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 28
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 29
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Ekuitas Dana
Ekuitas dana adalah kekayaan bersih Pemerintah Daerah
yang merupakanselisih antara aset dan kewajiban
Pemerintah Daerah.
Ekuitas Dana diklasifikasikan ke dalam :
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 30
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 31
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 32
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 33
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 34
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 35
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
ANGGARAN
NO %
URAIAN SETELAH REALISASI LEBIH/ KURANG
URUT Realisasi
PERUBAHAN
1 2 3 4 5
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 36
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
2.3 Neraca
PEMERINTAH DAERAH KOTA DEPOK
PUSKESMAS BEJI
NERACA
Per 31 Desember Tahun 2014 dan tahun 2013
TAHUN 2014 TAHUN 2013 TAHUN 2012
Jumlah
ASET TETAP 11.196.648.660,00 10.750.171.889,00 9.995.164.183,00
Tanah 1.400.089.700,00 1.400.089.700,00 1.400.089.700,00
Gedung dan Bangunan 6.656.709.814,00 6.264.683.914,00 5.541.227.628,00
Peralatan dan Mesin 3.038.969.782,00 2.984.518.911,00 2.952.967.491,00
Jalan, Irigasi dan Jaringan 89.950.614,00 89.950.614,00 89.950.614,00
Aset Tetap Lainnya 10.928.750,00 10.928.750,00 10.928.750,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 37
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Jumlah -454.750.830,00
EKUITAS DANA INVESTASI 11.196.648.660,00 10.750.171.889,00 9.995.164.183,00
Diinvestasikan dalam Aset Tetap 11.196.648.660,00 10.750.171.889,00
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 38
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 39
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 40
BAGIAN II INFORMASI MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setelah ditetapkan ketentuan BPJS, maka peran
Puskesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan tingkat
pertama menjadi semakin vital. Puskesmas menjadi ujung
tombak pelayanan kesehatan, sehingga BPJS memandang
perlu untuk mentransfer dana kapitasi langsung ke rekening
Puskesmas. Muncul permasalahan, karena Puskesmas sebagai
Unit Pelaksana Teknis di bawah Dinas Kesehatan, terikat
dengan ketentuan penggunaan dan pelaporan keuangan
dengan mekanisme APBD, maka dana tersebut tidak bisa di
gunakan secara langsung, permasalahan ini bisa diatasai
dengan menjadikan Puskesmas menjadi Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD). BLUD memiliki beberapa fleksibilitas yaitu
dapat menggunakan dana kapitasi secara langsung,
mengunakan fleksibilitas penggunaan anggaran yaitu ambang
batas, dan mengintegrasikan anggaran ke RKA ( Rencana
Kegiatan dan Anggaran) Dinas Kesehatan. Namaun disisi lain
tuntutan akuntabilitas BLUD juga sangat tinggi, yaitu harus
menyusun Tata Kelola, Rencana Bisnis dan Anggaran ( RBA ),
Laporan Keuangan dan Standar Pelayanan Minimal ( SPM )
Puskesmas yang telah ditetapkan sebagai Badan Layanan
Umum (BLU) memiliki kewajiban untuk menyusun laporan
keuangan pokok atau prognosa / proyeksi laporan keuangan
sesuai dengan Permendagri No. 61 tahun 2007 pasal 16 yang
terdiri dari Laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas
41
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 42
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
C. LANDASAN HUKUM
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 43
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
BAB II
EKONOMI MAKRO KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN
TARGET YANG TELAH DITETAPKAN
A. EKONOMI MAKRO
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 44
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 45
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Pengangguran
Jumlah pengangguran di sebuah ekonomi diukur dengan
angka pengangguran, yaitu persentase pekerja-pekerja tanpa
pekerjaan yang ada di dalam angkatan kerja.Angkatan kerja
hanya memasukan pekerja yang aktif mencari kerja.Orang-
orang pensiunan, mengejar pendidikan atau yang tidak
mendapat dukungan mencari kerja karena ketiadaan prospek
kerja, tidaklah termasuk di dalam angkatan kerja.
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 46
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
B. KEBIJAKAN KEUANGAN
Kebijakan Keuangan Daerah
Implementasi Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 dan
Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 yang disempurnakan
menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-
Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
membawa angin segar terhadap demokratisasi dan pembangunan
di daerah. Sebab, dengan diimplementasikannya undang-undang
tersebut berarti daerah memiliki kewenangan yang semakin besar
dalam hal mengurus rumah tangga sendiri, termasuk di dalamnya
adalah kewenangan yang lebih besar dalam hal penyusunan
anggaran.
Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
menegaskan dalam pasal 8 bahwa APBD disusun dengan
pendekatan kinerja. Peraturan ini mengubah sistem anggaran dari
sistem anggaran yang disusun dengan metode incremental
menjadi sistem anggaran yang berbasis pada kinerja. Dengan
sistem ini menuntut adanya transparansi, akuntabilitas, dan
evaluasi yang memadai dari semua stakeholder yang
berkepentingan. Lebih jelasnya perspektif perubahan pengelolaan
anggaran ini adalah sebagai berikut menurut para pakar adalah
sebagai berikut :
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 47
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 48
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 49
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
Tabel 1
Ikhtisan Target dan Realisasi Puskesmas Beji
Tahun 2014
ANGGARAN
NO %
URAIAN SETELAH REALISASI LEBIH/ KURANG
URUT Realisasi
PERUBAHAN
1 2 3 4 5
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 50
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 51
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
BAB IV
INFORMASI MANAJEMEN LAINNYA
NO PELAYANAN INDIKATOR
TAHUN
a. Perspektif Pelanggan
Salah satu kinerja pelayanan adalah bagaimana memperoleh
gambaran dari perilaku pelanggan. Terdapat tiga indikator yang
dapat menunjukkan perilaku pelanggan, yaitu:
1) Customer Acquisition.
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 52
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
B. KINERJA PELAYANAN
Puskesmas Beji adalah salah satu unit pelayanan kesehatan di
wilayah Kota Depok Namun demikian derajat kesehatan
masyarakat masih di bawah harapan, yang ditunjukkan
dengan masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia.
Untuk mengangkat IPM tersebut, salah satu upaya yang harus
dilakukan adalah meningkatkan peran puskesmas Hal yang
perlu diperhatikan adalah kondisi lingkungan baik yang
mendukung maupun yang menghambat. Setidaknya rumah
puskesmas lebih diuntungkan, karena sebagian anggaran
belanja puskesmas masih ditopang dari subsidi pemerintah,
hampir seratus prosen infrastruktur dan belanja pegawai yang
sebagian besar PNS daerah dibayar dari APBN dan APBD
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 53
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 54
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
1) Pengembangan Infrastruktur
Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran lainnya adalah kondisi infrastruktur puskesmas
Dalam menilai kondisi infrastruktur digunakan dua indikator
yaitu ketersediaan peralatan dan ruangan. Ketersediaan
peralatan diukur dengan 3 proxy yaitu (1) kelengkapan
peralatan, (2) kalibrasi, dan (3) kondisi peralatan pada layanan
rawat jalan, penunjang medis, dan non medis. Sedangkan
ketersediaan ruangan diukur dengan pemenuhan standar
minimum luas ruangan pada layanan rawat jalan, penunjang
medis, dan non medis.
Dari kinerja indikator perspektif pelanggan di atas dapat
disimpulkan bahwa penyediaan sumber daya pelayanan berupa
SDM dan infrastruktur masih belum memadai dalam rangka
memberikan pelayanan kesehatan yang prima.
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 55
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 56
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI 2015
BAB V
PENUTUP
Semoga buku laporan keuangan untuk dapat bermanfaat bagi semua pihak
unutk terus meningkatkan kualitas kinerja pengelolaan keuangan daerah yang tertib
dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Lpo
LAPORAN KEUANGAN UPT PUSKESMAS BEJI halaman 57