SISTEM VAKUM
Vakum berasal dari kata latin, Vacuus, berarti Kosong. Kata dasar dari
kata vacuum tersebut merupakan Vakum yang ideal atau Vakum yang sempurna
(Vacuum perfect), tekanan mutlak ini seperti temperatur mutlak, dalam dunia
nyata Sistem Vakum tidak dapat dinyatakan, tetapi merupakan suatu acuan dalam
pengukuran tekanan.
vakum perlu untuk mengeluarkan udara dari sistem, ini merupakan prinsip dasar
Prinsip dasar dari vakum distilasi, dimana proses tetap pada ruang hampa,
aliran cairan dan uap air sangat diperlukan pada langkah-langkah untuk mencapai
mudah menguap dan uap air diperkaya pada destilasi dalam vakum,
olehnya barometer air raksa pada tahun 1643. barometer air raksa tersebut adalah
sebuah tabung gelas yang panjang telah diisi dengan air raksa dan dibalikkan
tekanan tersebut dapat diabaikan besarnya, dapat dilihat bahwa tekanan atmosfer
Tekanan atmosfer disuatu titik secara numerik adalah sama dengan berat
kolom udara sebanyak satu satuan luas penampang yang membentang dari titik
tersebut ke puncak atmosfer. Maka, tekanan atmosfer disuatu titik, akan berkurang
karena atmosfer tersebut tidaklah statik. Kolom air raksa didalam barometer
berubah karena tekanan atmosfer. Suatu tekanan yang dikerahkan oleh persis 76
cm air raksa pada 0 0 C dibawah gravitasi standart, g = 9,80 m/s2, dinamakan satu
atmosfer (1 atm). Massa jenis air raksa pada temperatur ini adalah 13,6 x 103
Kg/m3.
didalam atmosfir bumi jika massa jenis adalah sebanding dengan P, jika
dan juga mengangap variasi g dengan ketinggian dapat diabaikan, maka dapat
dicari tekanan P diatas suatu ketinggian y diatas permukaan laut, maka didapat
persamaan (1).
dp
g ...................(1)
dy
dapat dijelaskan bahwa tekanan berubah dengan elevasi diatas suatu permukaan
referensi didalam suatu fluida yang berada didalam kesetimbangan statik. Jika
elevasi bertambah (dy positif), maka tekanan berkurang (dp negatif). Penyebab
variasi tekanan ini adalah berat persatuan luas penampang lapisan lapisan fluida
yang terletak diantara titik titik yang perbedaan tekanannya sedang diukur.
Maka;
...(2)
0 0
dp p ...(3)
g 0
dy p0
sehingga
dp g. p0 ...................(4)
dy
p p0
p g. 0
ln y ...................(5)
p0 p0
atau
p p0e g 0 / p0 y ...................(6)
akan tetapi,
g = 9,80 m/s2,
sehingga m kg
9,80 2 x 1,20 3
g . 0 S m
p0 kg
1,01 x105
m. S 2
1,16 x10 4 m 1 1,16 x10 4 x103 km 1
0,116 km 1
maka
p p0e g . y ...................(7)
lapisan lapisan yang sebelah bawah tidak terlihat dikompresikan oleh berat
lapisan lapisan atas yang dilapiskan diatas lapisan lapisan bawah tersebut dan
temperaturnya umum maka massa jenis dari setiap lapisan adalah sebanding
dengan tekanan p dilapisan tersebut. Variasi tekanan dengan jarak diatas alas
fluida untuk suatu gas adalah berbeda dari variasi tekanan dengan jarak untuk
suatu cairan. Dapat dimisalkan pada Gambar 2.2 distribusi tekanan didalam udara
dan air.
maka udara tersebut bisa menimbulkan tekanan pada permukaan bumi. Rapat
massa udara tidak konstan, yang tergantung pada ketinggian, temperatur dan
kelembaban. Oleh karena itu tekanan atmosfir, yang disebabkan oleh berat
Tekanan atmosfir dapat diukur berdasarkan tinggi kolom zat cair yang bisa
ditahan. Di permukaan laut, tekanan yang ditimbulkan oleh kolom udara seluas
2
1 cm dan setinggi atmosfir adalah 1,03 kg. Dengan demikian tekanan atmosfir
2
pada permukaan air laut adalah 1,03 kg/cm atau setara dengan 10,3 m air atau
76 cm air raksa (Hg). Tekanan atmosfir akan berkurang dengan elevasi atau
ketinggian tempat.
berdasarkan tekanan atmosfir. Tekanan ini bisa lebih besar (tekanan positif) atau
lebih kecil (tekanan negatif atau vakum) dari tekanan atmosfir. Sedangkan
tekanan absolut atau tekanan mutlak atau tekanan sebenarnya adalah merupakan
jumlah dari tekanan atmosfir dan tekanan terukur. Apabila tekanan terukur negatif
maka tekanan mutlak adalah tekanan atmosfir dikurangi tekanan terukur, hal ini
dapat dilihat melalui Gambar 2.3 pembagian tekanan atmosfir, terukur, dan
absolut.
berada dibawah tekanan atmosfir yaitu 1 atm. Satu standart atmosfir berlaku yaitu
760 torr.
Volume yang ditentukan .Tekanan dan Volume dihubungkan oleh hukum Boyle.
Pada Gambar 2.4 Volume gas V1 pada tekanan P1 (dalam satuan Absolut).
sampai sebesar P2, apabila piston ditekan tekanan P2 akan naik dan V2 akan
P1 . V1 = P2 . V2 ...(8)
Apabila temperatur gas tidak berubah selama kompresi, suatu reduksi tekanan
temperatur, agar persamaan diatas berguna, maka gas harus kembali ke temperatur
semula.
Dipanaskan
dengan 1 Kelvin dari temperatur 273 K dibawah tekanan konstan, hal ini
ditunjukkan oleh Hukum Gay Lussac yang menyatakan bahwa terjadi perubahan
V1 T1
...(9)
V2 T2
P1 .V1 P2 .V2
Kons tan .............(10)
T1 T2
T = Temperatur (0 C)
II.2 Tekanan
Tekanan terjadi dalam suatu Fluida bila fluida tersebut dikenai suatu gaya.
Pada Gambar 2.6 sebuah gaya F diberikan pada fluida tertutup lewat sebuah
piston dengan luas A, ini menghasilkan tekanan P dalam Fluida, dengan demikian
pada saat Gaya dinaikkan / diperbesar, tekanan akan naik secara Proporsional.
yang bekerja per satuan luas, atau dapat dilihat pada persamaan (11) berikut;
F
P ...(11)
A
Keterangan;
P = Tekanan (N/m2)
Tekanan juga dapat muncul dalam suatu fluida akibat berat fluida itu
sendiri. Tekanan ini biasanya dikenal sebagai tekanan Head dan bergantung pada
ketinggian fluida. Dalam Gambar 2.7 Tekanan didasar Fluida sebanding dengan
ketinggian h.
P = .h ..(12)
Dengan ;
h = Ketinggian (m)
P = .g.h ...(13)
tekanan head ekuivalen. Satuan umumnya adalah millimeter air raksa dan
centimeter, inci, atau meter air. Imbuhan wg ( dari water gauge = tinggi air)
antara dua port masukan. Ini dikenal sebagai tekanan diffrensial, dan transmitter
tekanan yang mengacu ke vakum. Ini dikenal sebagai tekanan absolut dan tekanan
senyawa suatu bahan yang masih memiliki semua sifat-sifat kimia bahan tersebut.
yang disebut atom, yang merupakan elemen dasar seperti hidrogen dan oksigen.
senyawa tersebut dinyatakan dengan rumus kimia H2O, yang memiliki molekul
yang tersusun dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Air jumlahnya
sangat melimpah di muka bumi adalah karena hidrogen dan oksigen merupakan
unsur yang paling melimpah di jagat raya ini. Karbon merupakan unsur lain yang
juga cukup signifikan, dan merupakan unsur kunci seluruh bahan organik. Hampir
seluruh unsur mineral dapat berada pada tiga keadaan fisiknya (padat, cair dan
uap) yang merupakan fasenya. Dalam hal H2O, istilah es, air dan steam digunakan
masih lebih kecil dari satu diameter molekul karena seringnya terjadi tarik-
menarik dan tumbukan. Penambahan panas yang lebih banyak akan meningkatkan
molekul mendapatkan energi kinetik yang cukup untuk mencapai kecepatan yang
lebih besar dan sejumlah molekul dengan energi cukup untuk meninggalkan
uap, masuk akal bahwa densitas steam lebih kecil dari air, sebab molekul steam
terpisah jauh satu dengan yang lainnya. Ruang yang secara tiba-tiba terjadi diatas
permukaan air menjadi terisi dengan molekul steam yang kurang padat. Jika
jumlah molekul yang meninggalkan permukaan cairan lebih besar dari yang
masuk kembali, maka air menguap dengan bebasnya. Pada titik ini air telah
kenaikan suhu lebih lanjut namun menyebabkan air membentuk steam jenuh.
Suhu air mendidih dengan steam jenuh dalam sistem yang sama adalah sama,
akan tetapi energi panas per satuan massa nya lebih besar pada steam.
tekanannya bertambah, maka akan ada penambahan lebih banyak panas yang
peningkatan suhu tanpa perubahan fase. Oleh karena itu, kenaikan tekanan secara
efektif akan meningkatkan entalpi air dan suhu jenuh. Hubungan antara suhu
jenuh dan tekanan dikenal sebagai kurva uap jenuh (Gambar 2.11).
beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau
optimisasi dimana hal ini dapat diperoleh berdasarkan fungsi daripada system
(correction).
Hal yang paling banyak dijumpai dalam dunia industri yaitu pengontrolan
pengontrolan jarak jauh, lebih mudah diperoleh dan responnya lebih cepat,
diagram dapat dilihat pada Gambar 2.12 Diagram Blok Sistem Kontrol Rangkaian
Tertutup.
yang dikontrol tidak dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan, diagram
dapat dilihat pada Gambar 2.13 Diagram Blok Sistem Kontrol Rangkaian
Terbuka.
Aplikasi sistem jaringan terbuka dan tertutup juga ditemui dalam proses
proses lain. Salah satu contoh dalam kehidupan sehari hari adalah sebagai
dengan cara mengamati kondisi lalu lintas dan mengendalikan setir, rem, dan alat
alat pengontrol lainnya. Jika dia ingin memelihara kecepatan pada suatu harga
yang konstan (sebagai keluaran) maka dia dapat mengaturnya melalui pedal
percepatan (gas) dan harga ini secara tepat dapat diperoleh dengan mengamati
besarnya keluaran tersebut setiap saat berarti kita memberikan informasi / efek
terhadap masukan (dalam hal ini adalah pengendara dan pedal gas), sehingga jika
tertutup, dan akan berubah menjadi sistem terbuka jika kendaraan tersebut tidak
dilengkapi dengan speedometer. Tanpa adanya alat penunjuk kecepatan ini maka
tersebut setiap saat; yang berarti juga bahwa tidak dapat mengendalikan
dan 2.14b. pada Gambar 2.14a. ditunjukkan sistem tertutup, sedang pada Gambar
Pedal Gas C
A
Pengendara Kaki Hubungan ke Kendaraan
mesin Karburator
B
Speedometer
Pedal gas
a hubungan ke c
Pengendara Kaki mesin karburator Kendaraan
b
Gambar 2.14b diagram sistem kontrol loop terbuka
lain.
a. Integral (I) ; keluaran selalu berubah selama terjadi deviasi, dan kecepatan
tekanan gas.
b. Diffrensial
c. Kombinasi P, I dan D.
Penggabungan ini akan diperoleh suatu sistem kontrol yang lebih stabil
Pengontrolan tekanan pada tanki secara sederhana dapat dilihat pada Gambar 2.15
PT
P1
F1 R1
P2
P3
R2 F0
Dari Gambar 2.15 diatas maka dapat diambil suatu analogi, keadaan
pertama apabila aliran (Flow) dari F1 mengalir masuk kedalam tanki kemudian
dari sisi aliran F0 mengalir keluar tanki dan sehingga menyebabkan F1 = F0 maka
tekanan didalam tanki (tanki keadaan tertutup penuh) sama dengan konstan,
dimana tekanan aliran sama dari kedua sisi baik F1 atau F0.
Keadaan kedua apabila aliran dan tekanan dari F1 lebih besar dikarenakan
bukaan valve yaitu R1 lebih besar dari bukaan R2 akan menyebabkan aliran dari
sebaliknya apabila F1 < F0 keadaan tekanan didalam tanki akan rendah dan
pada tanki.
F1 = F0 P2 Konstan (1 atm)