PENDAHULUAN
2.2. Skenario
Tn. Angky, 40 tahun , sudah bekerja selama 10 tahun sebagai seorang sopir bus
antar provinsi datang ke praktik dokter dengan keluhan nyeri punggung bawah dan
sendi lutut. Pada saat dilakukan anamnesis, Tn. Angky mengatakan bahwa dia
bekerja selama 14 jam sehari.
b. Anatomi tubuh manakah yang digunakan Tn. Angky saat mengendarai bus?
Jawab:
1) Ekstrimitas Superior.
2) Ekstrimitas Inferior.
3) Columna Vertebrae.
2) Otot
Otot pada punggung dibagi menjadi tiga kelompok utama:
a) Otot-otot Superficial
-M trapezius
-M Latissimus dorsi
-M levator scapulae
-M Rhomboideus major
-M rhomboideus minor
b) Otot-otot Intermedia
-M serratus posterior
-M serratus anterior
3) Sendi
Discus Intervertebralis berperan sebagai peredam benturan . Terdiri dari
Anulus Fibrosus dan Nucleus Pulposus. Anulus Fibrosus merupakan
bagian pinggir discus, terdiri dari jaringan fibrocartilago, didalamnya
terdapat serabut-serabut kolagen yang tersusun dalam lamel yang
konsentris. Nucleus Pulposus merupakan masa yang lonjong dan zat
gelatin yang banyak mengandung air, sedikit serabut kolagen dan sedikit
sel-sel tulang rawa.
(Snell, 2006)
Persendian
Permukaan tulang yang bersendi pada synovial joint ini ditutupi oleh lapisan
hyaline cartilage yang tipis yang disebut articular cartilage, yang merupakan
bantalan pada persambungan tulang. Pada daerah ini terdapat rongga yang
dikelilingi oleh kapsul sendi. Dalam hal ini kapsul sendi merupakan pengikat
kedua tulang yang bersendi agar tulang tetap berada pada tempatnya pada waktu
terjadi gerakan.
h. Apa penyebab nyeri punggung bawah dan sendi lutut pada Tn. Angky?
Jawab:
1) Degenerasi fungsi tubuh.
2) Kondisi duduk yang statis.
-Saat manusia duduk, beban maksimal lebih berat 6-7 kali dari berdiri.
Tulang atlas yang menyangga tengkorak mengalami beban terberat, jika
riding position-nya salah, bagian tulang belakang yakni vertebrae lumbalis
2-3 (mendekati tulang piggul) akan terserang nyeri punggung bawah.
(Sukarto, 2007)
b. Bagaimana akibat duduk sebagai sopir bus antar provinsi selama 14 jam
sehari terhadap tulang punggung?
Jawab:
Posisi duduk yang salah dalam waktu lama dapat menyebabkan kelainan
pada columna vertebralis:
1) Kyphosis
Kyphosis adalah lengkung sagital yang berlebihan di daerah thoracal
columna vertebralis. Keadaan ini disebabkan oleh kelemahan otot atau
perubahan struktur corpus vertebrae atau discus intervertebralis.
2) Lordosis
Lordosis adalah lengkung sagital yang berlebihan di daerah lumbal.
Lordosis dapat disebabkan oleh bertambahnya isis abdomen, misalnya
pada orang hamil.
3) Scoliosis
Scoliosis adalah deviasi lateral pada columna vertebralis. Scoliosis
paling sering ditemukan di daerah thoracal.
(Snell, 2006)
Gambar 6 Lordosis
Gambar 7 Scoliosis
Nyeri punggung
bawah dan sendi lutut.
2.3.5 Kesimpulan
Tn. Angky, 40 tahun, bekerja sebagai sopir bus antar provinsi selama 10 tahun
mengalami nyeri punggung, nyeri sendi lutut dikarenakan faktor usia dan lama
pekerjaan yang menyebabkan degenerasi fungsi tubuh, posisi duduk yang statis dan
obstruksi pembuluh darah.
2) Otot
Otot pada punggung dibagi menjadi tiga kelompok utama:
a) Otot-otot Superficial
-M trapezius
b) Otot-otot Intermedia
-M serratus posterior
-M serratus anterior
-M serratus superior
-M serratus inferior
-M levatores costarum
3) Sendi
Discus Intervertebralis berperan sebagai peredam benturan .
Terdiri dari Anulus Fibrosus dan Nucleus Pulposus. Anulus Fibrosus
merupakan bagian pinggir discus, terdiri dari jaringan fibrocartilago,
didalamnya terdapat serabut-serabut kolagen yang tersusun dalam lamel
Persendian
Permukaan tulang yang bersendi pada synovial joint ini ditutupi oleh lapisan
hyaline cartilage yang tipis yang disebut articular cartilage, yang merupakan
bantalan pada persambungan tulang. Pada daerah ini terdapat rongga yang
dikelilingi oleh kapsul sendi. Dalam hal ini kapsul sendi merupakan pengikat
kedua tulang yang bersendi agar tulang tetap berada pada tempatnya pada waktu
terjadi gerakan.
Pergerakan ini adalah relatif terhadap tubuh, dan bukan terhadap posisi tubuh di
dalam ruang.
1. Anterior atau Ventral bagian depan tubuh.
2. Posterior atau Dorsal bagian belakang tubuh.
3. Superior bagian atas tubuh.
4. Inferior bagian bawah tubuh.
5. Medial menuju garis tengah tubuh.
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO A BLOK 4 Page 19
6. Lateral menjauh dari garis tengah tubuh.
7. Proksimal mendekati batang tubuh.
8. Distal menjauhi batang tubuh.
9. Superficial dekat dari permukaan tubuh.
10. Deep jauh di bawah permukaan tubuh.
11. Cephalic berkaitan arah kepala.
12. Caudal berkaitan dengan tulang ekor.
13. Unilateral, Ipsilateral, Isolateral mengacu pada satu sisi.
14. Bilateral mengacu pada kedua belah sisi.
BIDANG ANATOMIS
Gerak manusia digambarkan dalam tiga dimensi berdasarkan sistem bidang dan
sumbu. Tiga bidang imajiner diposisikan membelah tubuh pada sudut sedemikian
sehingga saling berpotongan di pusat massa tubuh. Dalam posisi anatomisnya, pusat
gravitasi (COG = centre of Gravity) manusia berada di promontori sakrum (sacral
promontory).
1. Bidang Sagital juga dikenal sebagai Bidang Median atau Anteroposterior adalah
bidang imajiner yang membentang dari depan ke belakang dan dari atas ke bawah.
Bidang ini membelah tubuh menjadi bagian medial (kiri) dan bagian lateral (kanan).
2. Bidang Frontal juga dikenal sebagai bidang Coronal atau Lateral membentang
dari sisi ke sisi dan dari atas ke bawah. Bidang ini membelah tubuh menjadi bagian
anterior (depan) dan belakang (posterior).
3. Bidang Transversal atau bidang Horizontal, membentang dari sisi ke sisi dan dari
depan ke belakang, membelah tubuh menjadi bagian superior (atas) dan inferior
(bawah).
Bidang sagital tegak lurus terhadap bidang frontal yang tegak lurus terhadap bidang
horizontal. Bidang-bidang ini hanyalah titik acuan. Ketiganya adalah sarana untuk
menggambarkan gerak.
SUMBU ANATOMIS
1. Fleksi suatu gerak sendi yang memperkecil sudut sendi di antara dua tulang atau
lebih. Gerak ini terjadi di sekitar sumbu transversal. Gerak fleksi menggerakkan
sendi dari posisi netral ke posisi apapun pada arah yang sama dengan gerak natural
sendi. Atau, jika Anda telah pada posisi ekstensi, gerak fleksi mengembalikan sendi
ke posisi netral.
2. Ekstensi gerak kebalikan dari fleksi. Ekstensi adalah gerak meluruskan di sekitar
sumbu transversal ketika sendi bergerak dari posisi fleksi kembali ke posisi
anatomis netral pada bidang sagital.
3. Hiper-ekstensi adalah gerakan melampaui posisi netral atau lebih dari nol derajat.
Hiper dalam konteks ini bukan berarti berlebihan, atau lebih besar dari normal, atau
terlalu banyak tapi sekadar di lebih dari netral atau nol.
4. Dorsifleksi gerak fleksi pada sendi pergelangan kaki ke arah atas, membawa kaki
mendekati tungkai bawah.
5. Plantar fleksi gerak fleksi pada sendi pergelangan kaki ke arah bawah telapak
kaki, membawa kaki menjauhi tungkai bawah.
1. Abduksi horizontal suatu gerak unik pada bidang transversal. Misalnya, berdiri
dengan lengan lurus terentang ke samping, lurus setinggi bahu dan sejajar lantai.
Pindahkan lengan ke arah depan tubuh, sepanjang garis bahu dan sejajar lantai.
2. Adduksi horizontal kebalikan abduksi horisontal. Misalnya, berdiri dengan
kedua lengan terjulur ke depan tubuh, sejajar lantai. Pindahkan lengan ke
samping tubuh, sepanjang garis bahu, sejajar lantai.
2.5.4 Nyeri
a. Klasifikasi Nyeri
Penggolongan nyeri yang sering digunakan adalah klasifikasi berdasarkan satu
dimensi yaitu berdasarkan patofisiologi (nosiseptif vs neuropatik) ataupun berdasarkan
durasinya (nyeri akut vs kronik).
1) Nosiseptik vs Neuropatik
Berdasarkan patofisiologinya nyeri dibagi menjadi nyeri nosiseptik dan nyeri
neuropatik. Nyeri nosiseptif adalah nyeri yang disebabkan oleh adanya stimuli noksius
(trauma, penyakit atau proses radang). Dapat diklasifikasikan menjadi nyeri visceral
(berasal dari rangsangan pada organ viseral), atau nyeri somatik (berasal dari jaringan
seperti kulit, otot, tulang atau sendi). Nyeri somatik sendiri dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu superfisial (dari kulit) dan dalam (dari yang lain). Pada nyeri
nosiseptik sistem saraf nyeri berfungsi secara normal, secara umum ada hubungan yang
jelas antara persepsi dan intensitas stimuli dan nyerinya mengindikasikan kerusakan
jaringan. Perbedaan yang terjadi dari bagaimana stimuli diproses melalui tipe jaringan
menyebabkan timbulnya perbedaan karakteristik. Sebagai contoh nyeri somatik
superfisial digambarkan sebagai sensasi tajam dengan lokasi yang jelas, atau rasa
terbakar. Nyeri somatik dalam digambarkan sebagai sensasi tumpul yang difus. Sedang
2) Akut vs Kronik
Nyeri akut diartikan sebagai pengalaman tidak menyenangkan yang kompleks
berkaitan dengan sensorik, kognitif dan emosional yang berkaitan dengan trauma
jaringan, proses penyakit, atau fungsi abnormal dari otot atau organ visera. Nyeri akut
berperan sebagai alarm protektif terhadap cedera jaringan. Reflek protektif (reflek
menjauhi sumber stimuli, spasme otot, dan respon autonom) sering mengikuti nyeri
akut. Secara patofisiologi yang mendasari dapat berupa nyeri nosiseptif ataupun nyeri
neuropatik. Nyeri kronik diartikan sebagai nyeri yang menetap melebihi proses yang
terjadi akibat penyakitnya atau melebihi waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan,
biasanya 1 atau 6 bulan setelah onset, dengan kesulitan ditemukannya patologi yang
b. Penyebab Nyeri
Pekerja yang lama duduknya 90-300 menit terbukti meningkatkan faktor resiko
terjadinya nyeri punggung, adanya gerakan sendi secara terus menerus selama 14 jam
bisa menyebabkan nyeri pada lutut. (kurt J, 1996). Semakin lama duduk, bekerja lebih
dari 12 jam sehari bisa meningkatkan resiko nyeri sebesar 1,6 %.
Pada 70 % pasien setengah baya , nyeri punggung dapat terjadi dikarenakan
adanya degeneratif vertebra lumbosakral, stress, trauma, dan adanya pekerjaan yang
memaksa untukl mengangkat beban berat, terjadinya spondi lolistesis, spondilitis
ankilosis, kelelahan, dan karena duduk atau beridir yang terlalu lama. (Buku Ajar
Kedokteran ed1, J. jeyaratnam, david koh, alih bahasa : dr suryadi, editor alih bahasa :
dr retna neary elseria sihombong dan palupi widyastuti,SKM))
Usia merupakan faktor yang mendukung terjadinya nyeri punggung belakang,
karena pada usia lanjut terjadilah penurunan fungsi-fungsi tubuh (degeneratif fungsi
tubuh), terutama tulangnya sehingga tidak lagi elastis seperti diwaktu muda, selain itu
tulang rawan yang melapisi lutut akan menipis, dan berkurangnya cairan synovial.
Pada usia lanjut biasanya osteoarthritis (radang sendi menurun) menyebabkan
tulang rawan yang melindungi dan menjaga tulang belakang menjadi memburuk.
Gangguan ini dipikirkan menjadi penyebab, setidaknya pada bagian, terhadap
penggunaan dan sobekan pada tahun-tahun penggunaan. Piringan diantara tulang
belakang memburuk, mempersempit ruang disana dan menekan akar saraf tulang
belakang. Tonjolan tulang yang tidak biasa (spurs) bisa terbentuk pada tulang belakang
dan juga menekan akar saraf tulang belakang. Seluruh perubahan ini dapat
menyebabkan nyeri tulang belakang seperti kekakuan.
Sendi pinggul dan lutut adalah dua sendi yang paling sering terasa nyeri karena
paling banyak menerima beban. Penyebab utama nyeri kedua sendi tersebut juga bukan
penyakit rematik atau asam urat. Pada usia di bawah 45 tahun, penyebab utama nyeri
kedua sendi ini adalah peradangan otot dan kapsul pembungkus sendi akibat peregangan
Dari Miqdan r.a. dari Nabi Muhammad Saw, bersabda: Tidaklah seseorang makan
lebih baik dari hasil usahanya sendiri. Sesungguhnya Nabi Daud a.s., makan dari hasil
usahanya sendiri. (H.R. Bukhari)
Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad Saw: Sesungguhnya Nabi Daud a.s.,
tidak makan kecuali dari hasil usahanya sendiri. (HR. Bukhari)
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Sungguh, seandainya
salah seorang di antara kalian mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu, maka
itu lebih baik, daripada ia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu
memberinya ataupun tidak. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Abdullah Az-Zubair bin Al-Awwam r.a., ia berkata: Rasulullah Saw
bersabda: Sungguh seandainya salah seorang di antara kalian mengambil beberapa
utas tali, kemudian pergi ke gunung dan kembali dengan memikul seikat kayu bakar
dan menjualnya, kemudian dengan hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu
lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik mereka memberi
ataupun tidak. (HR. Bukhari)
Dalam sebuah hadits Rasul saw bersabda: Barang siapa pada malam hari merasakan
kelelahan karena bekerja pada siang hari, maka pada malam itu ia diampuni
Allah (Hadits Riwayat Ahmad & Ibnu Asakir )
Rasulullah saw pernah ditanya, Pekerjaan apakah yang paling baik? Beliau
menjawab, Pekerjaan terbaik adalah usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan
semua perjualbelian yang dianggap baik, (HR Ahmad dan Baihaqi).
Posisi duduk yang salah dalam waktu lama dapat menyebabkan kelainan pada
columna vertebralis:
1) Kyphosis
Kyphosis adalah lengkung sagital yang berlebihan di daerah thoracal columna
vertebralis. Keadaan ini disebabkan oleh kelemahan otot atau perubahan struktur corpus
vertebrae atau discus intervertebralis. Misalnyapada remaja yang sakit-sakitan, tonus
otot yag berkurang karena belajar dalam waktu lama atau bekerja berjam-jam dengan
meja yang rendah. Pasien ini disebut berbahu bundar. Crush fractures atau destruksi
oleh tuberkulosis pada corpus vertebrae mengakibatkan kyphosis angular acutacolumn
vertebralis. Pada orang tua, osteoporosis (penipisan tulang abnormal) dan/atau
degenerasi discus intervertebralis menyebabkan kyphosis senilis, yang mengenai
columna vertebralis daerah cervical, thoracal dan lumbal.
2) Lordosis
Lordosis adalah lengkung sagital yang berlebihan di daerah lumbal. Lordosis
dapat disebabkan oleh bertambahnya isi abdomen, seeperti pada orang hamil atau
adanyatumor ovarii yang besar, atau dapat pula disebabkan oleh penyakit pada columna
vertebralis seperti pada spondylolisthesis. Kemungkinan keadaan ini merupakan
kompensasi postural pada kyphosis thoracicus atau penyakit articulatio coxae
(dislocatio congenitalis) tidak boleh dilupakan.
3) Scoliosis
Scoliosis adalah deviasi lateral pada columna vertebralis. Scoliosis paling sering
ditemukan di daerah thoracal dan dapat diakibatkan oleh kerusakan otot atau vertebrae.
Kelumpuhan otot-otot akibat poliomielitis dapat menimbulkan scoliosis hebat. Adanya
hemivertebrata kongenital dapat juga menyebabkan skoliosis. Seringkali scoliosis
bersifat kompensasi pada kaki yang pendek sebelah atau penyakit panggul (Snell,
2006).
Alcouffe, J dkk., 1999. Analysis by Sex Love Back Pain Among Workers from Small
Companies in the Paris Area : Sevety and Occupational Consequence.
Anonim. 2013. Nyeri Sendi. http://www.pantirapih.or.id [diakses tanggal 14 Januari
2014].
Fitriningsih,w.hariyono. 2013. Hubungan Umur, Beban Kerja dan Posisi Duduk Saat
Bekerja dengan Keluhan Nyeri Punggung pada Pengemudi Angkutan Kota di
Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Jurnal KESMAD UAD.5(2):162-232)
Issebacher, KJ dkk., 2012. Prinsip Ilmu Penyait Dalam. Jakarta : EGC.
Guyton & Hall., 2007. Fisiologi. Jakarta : EGC.
Jeyaratman, J dan Koh, D., 2013. Buku Ajar Kedokteran ed1. Jakarta : EGC.
Price, SA dan Wilson, LM., 2002. Patofisiologi. Jakarta:EGC.
Mansjoer, A, dkk., 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
Meliala, L. 2004. Terapi Rasional Nyeri. Medika Gama Press, Yogyakarta.
Painedu.org, 2008., Physiology of Pain. http://www.painedu.org [diakses tanggal 14
Januari 2014].
Price, SA dan Wilson, LM., 2002. Patofisiologi. Jakarta:EGC.
Snell,RS. 2006., Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta : EGC.
Setyanegara, Hasan,YR, dan Abubakar, S., 2013. Ilmu Bedah Saraf.
http://health.liputan6.com [diakses tanggal 14 Januari 2014].