Laporan PJBL 2 ASKEP
Laporan PJBL 2 ASKEP
Laporan PJBL 2 ASKEP
46
ANALISA DATA
47
ANALISA DATA
- GCS 224
berdandan,
Makan/ Minum, Mandi,
toiletting, mobilitas
Berpakaian/ Berdandan,
di tempat tidur,
Toiletting, Mobilitas di Tempat
berpindah di rumah
Tidur, Berpindah di Rumah Sakit
sakit dibantu
Dibantu Sepenuhnya.
sepenuhnya.
- Pasien bedrest total
Pasien Tidak Dapat Memenuhi
dan mengalami
ADL Secara Mandiri
penurunan
kesadaran
Tidak Dapat Melakukan
- tidak dapat
Mobilisasi
melakukan
mobilisasi
Hambatan mobilitas fisik
- Pasien tidak dapat
memenuhi ADL
secara mandiri
48
ANALISA DATA
49
ANALISA DATA
50
Kemerahan di Punggung
Resiko Kerusakan Integritas Kulit
51
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
52
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO INDIKATOR 1 2 3 4 5
1 Saturasi Oksigen
2 Nafas dengan bibir bergetar
3 Samnolence
4 Diaphoresis
Keterangan Penilaian :
1. : parah
2. : substansial
3. : sedang
4. : ringan
5. : tidak ada
Intervensi NIC : Airway Management
53
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO INDIKATOR 1 2 3 4 5
1 Kesadaran (GCS 224 335)
2 Kontrol motorik pusat (M2 M3)
3 Fungsi sensorik dan motorik kranial
4 Tekanan intrakranial
5 Komunikasi yang tepat terhadap situasi
Keterangan Penilaian :
1 : terancam
2 : terganggu
3 : cukup terganggu
4 : agak terganggu
5 : tidak terganggu
54
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO INDIKATOR 1 2 3 4 5
1. Kontraksi otot
2. Motorik halus
3. Ketegangan otot
4. Muscle tone
KeteranganPenilaian :
1. : severely compromised
2. : subtantially compromised
3. : moderatelly compromised
4. : mildly compromised
5. : not compromised
55
8. Ajarkan ROM pasiv untuk melatih motorik
9. Monitor level kesadaran
10. Monitor GCS
11. Monitor peningkatan respon
12. Beritahukan perubahan kodisi fisik pasien
56
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO INDIKATOR 1 2 3 4 5
1 Penggunaan bahasa lisan : (vocal)
V2V3
2 Kejelasan Bicara
3 Pesan Langsung untuk membenarkan
penerima
Keterangan Penilaian :
1 : Parah
2 : Berat
3 : Sedang
4 : Sedikit
5 : Sembuh
57
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO INDIKATOR 1 2 3 4 5
1 Mengetahui faktor risiko
2 Memantau faktor risiko lingkungan
3 Memantau faktor risiko perilaku pribadi
4 Mengembangkan strategi pengendalian
risiko yang efektif
Keterangan Penilaian :
1 : tak pernah
2 : jarang
3 : kadang-kadang
4 : sering
5 : konsisten
58
4. Monitor kulit akan adanya kemerahan
5. Oleskan lotion pada daerah yang tertekan
6. Inspeksi kulit pada tulang-tulang yang menonjol dan titik-titik tekan yang
ketika merubah posisi pasien
59
RINGKASAN
DEFINISI STROKE
Stroke adalah gangguan sirkulasi serebral yang disebabkan oleh sumbatan atau
penyempitan pembuluh darah oleh karena emboli, trombosis atau perdarahan serebral
sehingga terjadi penurunan aliran darah ke otak yang timbulnya secara mendadak
sitandai dengan gangguan fungsional otak fokal maupun global yang berlangsung lebih
dari 24 jam.
KLASIFIKASI STROKE
2. Stroke Non-Hemoragik
Dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosis serebri, Tidak terjadi
perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya
dapat timbul edema sekunder.
60
3. Stroke komplet. Gangguan neurologi yang timbul sudah menetap atau
permanen. Sesuai dengan istilahnya stroke komplet dapat diawali oleh serangan
TIA berulang
EPIDEMIOLOGI STROKE
Di AS, stroke merupakan penyebab kematian ke-3 setelah jantung dan kanker,
diderita oleh 500.000 orang per tahunnya. Di Indonesia, menurut SKRT th 1995, stroke
termasuk penyebab kematian utama, dengan 3 per 1000 penduduk menderita penyakit
stroke dan jantung iskemik. Di dunia, menurut SEAMIC Health Statistic 2000, penyakit
serbiovaskuler seperti jantung koroner dan stroke berada di urutan kedua penyebab
kematian tertinggi di dunia. Secara umum, 85% kejadian stroke adalah stroke oklusif,
15% adalah stroke hemoragik.Angka kematian pada orang amerika keturunan afika lebih
besar daripada pada orang keturunan kaukasian. Dua per tiga kasus stroke yang terjadi
menyerang pada usia lebih dari 65 tahun.
61
PATOFISIOLOGI STROKE
62
FAKTOR RESIKO STROKE
63
5. Defisit Kognitif
6. Defisit Emosional
PENATALAKSANAAN STROKE
a) Penatalaksanaan Medis
Secara praktis penanganan terhadap ischemia serebri adalah :
1) Penanganan suportif imun
2) Meningkatkan darah cerebral (pada stroke non hemoragi)
3) Pengontrolan tekanan intracranial
4) Sedangkan menurut Lumban Tobing (2002 : 2) macam-macam obat yang
digunakan :
Obat anti agregrasi trombosit (aspirasi)
Obat anti koagulasi : heparin.
Obat trombolik (obat yang dapat menghancurkan trombus).
64
Obat untuk edema otak (larutan manitol 20%, obat dexametason)
b) Penatalaksanaan Keperawatan
Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi miring jika muntah dan
boleh dimulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil
Tanda-tanda vital diusahakan stabil
Bed rest
Hindari kenaikan suhu, batuk, konstipasi, atau suction berlebih yang dapat
meningkatkan TIK.
Nutrisi per oral hanya diberikan jika fungsi menelan baik. Jika kesadaran
menurun atau ada gangguan menelan sebaiknya dipasang NGT.
Bila penderita tidak mampu menggunakan anggota gerak, gerakkan tiap
anggota gerak secara pasif seluas geraknya.
Berikan pengaman pada tempat tidur untuk mencegah pasien jatuh.
c) Perawatan pasca stroke oleh keluarga di rumah
Fisioterapi mutlak dilakukan secara rutin baik oleh fisoterapis maupun keluarga
dirumah sesering mungkin yang masih bisa ditoleransi oleh penderita.
65
DAFTAR PUSTAKA
66