PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perkembangan Komunikasi Pada Bayi
2. Bagaimana Bentuk Komunikasi Prabicara pada bayi
3. Bagaimana Komunikasi Dengan Bayi Menggunakan Teknik Verbal dan Non
Verbal ?
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa tahu bagaimana perkembangan komunikasi pada bayi
2. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana bentuk komunikasi prabicara pada bayi
3. Agar mahasiswa tahu bagaimana teknik komunikasi dengan bayi
4. Agar mahasiswa tahu bagaimana tekhnik verbal dan non verbal
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bayi
1. Pengertian bayi
Bayi adalah mahkluk yang hadir kedunia dengan sebuah meknisme bawaan untuk
menyenangkan orang lain, dan hanya meminta balasan berupa kondisi lingkungan
yang tepat, yang memungkinkan pertumbuhan kembangnya Benih sifat pengasih
yang secara alami telah ada dalam dirinya (lama, 2010).
Bayi merupakan individu dengan pola pertumbuhan dan perkembangan yang unik (
Lewis, 2010).
Bayi merupakan suatu tahap perkembangan manusia setelah dilahirkan (Puspita,
2010).
2. Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-6 bulan dan Stimulasi Pendukungnya
Berikut gambaran umum tumbuh kembang bayi umur 0-6 bulan :
a. Tumbuh Kembang Bayi usia 0-6 bulan
Mulai mampu mengontrol gerakan-gerakan otot-ototnya, megerakkan tangan
dan kakinya, ketika dia bergerak seolah-olah kejang itu adalah cara dia belajar
mengendalikan diri.
b. Tumbuh Kembang Bayi Usia 1,5-3 bulan
Umumnya sudah mulai mampu mengangkat kepala diposisi telungkup. Aktif
belajar mengontrol dan mengendalikan gerakan otot tangan dan kaki,
menggenggam benda-benda kecil disekitar atau yang diberikan kepadanya.
c. Tumbuh Kembang Bayi Usia 3-6 Bulan
Motoric kasar
Mampu mengangakat dan menahan kepalanya beberapa saat lamanya.mampu
menggunakan kedua tangan untuk menahan tubuhnya sambal bergerak maju
pada posisi telungkupkan.
3
Motoric halus
Mampu menggunakan kedua tangan untuk meraih dan menggenggam sebuah
benda. Mulai memasukkan semua benda yang dipegangnya kedua mulut untuk
mengenal benda-benda/ mainannya (Rahman, 2012).
B. Pengertian Komunikasi
a. Komunikasi menurut Laswell
Komunikasi adalah sebuah proses yang memberikan gambaran siapa, megatakan
apa, dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.
b. Komunikasi menurut Mr. Carl I. Hovland
Komunikasi sebagai proses komunikator memberikan stimulan yang umunya
terdiri atas lambing-lambang Bahasa (verbal atau non verbal) sehingga terjadinya
perubahan tingkah laku penerima/orang lain.
c. Komunikasi Menurut Theodorson
Komunikasi kepada wilayah ide dan emosi yaitu penyebaran informasi, ide-ide
sebagai sikap atau emosi dari suatu individu kepada individu lain terutama melalui
symbol-simbol.
d. Menurun Mr. Deltene
Komunikasi adalah sebagai suatu proses interaksi yang memiliki arti antara sesame
manusia.
Jadi dapat disimpulkan komunikasi yaitu suatu proses dalam mana seseorang atau bebrapa
orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar
berhubungan dengan lingkungan dan orang lain.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Perlu diingat bahwa bayi berkomunikasi pada tingkat yang berbeda sehingga anda
dapat menstimulasi kemampuan berbicara dengan mengajaknya mendengarkan cerita
ketika sedang melakukan aktivitas misalnya setelah mandi atau menggunakan pakaian.
Bayi usia ini suka dirangsang oleh permainan dan interaksi vokal. Bayi akan senang
ketika kita mengajaknya untuk berbisik. Dia akan mampu meniru suara vokal
kemudian berkata-kata sederhana dengan bantuan vokal yang bayi kuasai. Kita dapat
membuat percakapan dengannya sehingga memberikan kesempatan dia untuk bercakap
kemudian anda menjawab atau sebaliknya. Tanggapi dengan antusias sehingga bayi
akanterespon untuk melakukan vokal selanjutnya. Perkenalkan bayi dengan kata-kata
sederhana yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Gunakan kata-kata dewasa, penelitian ahli menyatakan bahwa bayi dapat memahami
kata-kata panjang sebelum mereka mampu mengucapkanya dan kebiasaan
5
bicara yang baik membantu membentuk pola bicara bayi. Ketika Anda berbicara
dengan bayi Anda, memperlambat bicara Anda dan menekankan kata-kata tunggal
kemudian anda dapat menunjukan objek yang dibicarakan untuk menambahnya
semakin tertarik berkomunikasi dengan anda.
6
usia lebih dari enam bulan., dan perhatiannya berpusat pada ibunya. Oleh karena itu,
perhatikan saat berkomunikasi dengannya. Jangan langsung ingin menggendong atau
memangkunya karena bayi aakan merasa takut. Lakukan komunikasi terlebih dahulu
dengan ibunya, dan/atau mainan yang dipegangnya. Tunjukkan bahwa kita ingin
membina hubungan yang baik dengannya dan ibunya ( Yupi Supartini, 2004 : 81-82)
Perawat harus banyak berlatih mengenal macam macam arti tangisan bayi untuk
memenuhi kebutuhannya dan mengajarkan kepada ibu, karena ibu muda memerlukan
bantuan ini.
2. Isyarat
Yaitu gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap
bicara.
7
Tersenyum dan mengacungkan tangan artinya ingin digendong
Mengeliat, meronta, menangis, selama berpakaian & mandi artinya tidak suka
akan pembatasan gerak.
Ungkapan emosional :
Adalah ungkapan emosional melalui perubahan tubuh & roman muka.
Contoh :
a) Mengendurkan badan, mengangkat tangan/kaki, tersenyum & ramah
b) Maneragangkan badan, gerakanmembanting tangan/kaki,roman muka tegang &
menangis.
8
c. Fasilitasi anak untuk berespons
Satu hal yang penting yang harus diingat, selama berkomunikasi jangan
menimbulkan kesan bahwa hanya kita yang dominan berbicara pada anak, tetapi
fasilitasi juga anak untuk berespons terhadap pesan yang kita sampaiakan.
Dengarkan ungkapanya dengan baik, tetapi hati-hati dalam merefleksikan
ungkapan yang negatif. Misalnya, saat anak bicara, saya mau pulang, saya tidak
ada suka tinggal di rumah sakit . Untuk merespons perkataan anak seperti ini
katakan, tentu saja kamu akan pulang jika... supaya kamu senang berada dirumah
sakit bagaimana kalau kita buat permainan yang lain setiap harinya. Suster akan
merencanakanya kalau kamu setuju.
(Yupi Supartini, 2002 : 87)
d. Meminta anak untuk menyebutkan keinginanya
Untuk mengetahui apa yang sedang dikeluhkan anak, minta anak untuk
menyebutkan keinginanya. Katakan apabila suster menawarkan pilihan keinginan,
apa yang paling diinginkan anak saat itu. Keinginan yang diungkapkanya akan
meningkatkan perasaan dan pikirannya saat itu sehingga dapat mengetahui
masalah dan potensial yang dapat terjadi pada anak. (Yupi Supartini, 2002 : 87)
e. Biblioterapi
Buku atau majalah dapat juga digunakan untuk membantu anak mengekspresikan
pikiran dan perasaanya. Bantu anak mengekspresikan perasanya dengan
menceritakan isi buku atau majalah. Untuk itu perawat harus tahu terlebih dahulu
ini dari buku atau majalah tersebut dan simpulkan pesan yang ada didalamnya
sebelum bercerita pada anak.
(Yupi Supartini, 2002 : 87)
f. Pilihan pro dan kontra
Cara lain untuk mengetahui perasaan dan pikiran anak adalah dengan mengajukan
satu situasi, biarkan anak menyimak dengan baik, kemudian mintalah anak untuk
memulihkan hal yang positif dan negatif memuat pendapatnya dari situasi tersebut.
(Yupi Supartini, 2002 : 88)
g. Penggunaan skala peringkat
9
Skala peringkat digunakan untuk mengkaji kondisi tertentu, misalnya mengkaji
intensitas nyeri. Skala peringkat dapat berkisar antara 0 pada satu titik ekstrim dan
10 pada satu titik ekstrim lainya. Nilai tingkat nyeri 1 sampai lima. Kemudian kita
tentukan kondisi anak berada pada angka berapa saat mengungkapkan perasaan
sedih, nyeri, dan cemas tersebut.
0 diartikan sebagai perasaan skala tidak nyeri
1-2 diartikan sebagai skala nyeri ringan
Lebih dari 3-7 diartikan sebagai skala nyeri sedang
Lebih dari 7- 9 diartikan nyeri yang sangat berat
Lebih dari 9-10 diartikan nyeri yang sangat hebat
(Yupi Supartini, 2002 : 88)
2. Teknik Non Verbal
a. Kontak mata, postur dan jarak fisik
Pembicaraan atau komunikasi akan teras lancar dan efektif jika kitan sejajar. Saat
berkomunikasi dengan anak, sikap ini dapat dilakukan dengan cara membungkuk
atau merendahkan posisi kita sejajar dengan anak. dengan posisi sejajar akan
memungkinkan kita dapat memungkinkan kontak mata dengan anak dan
mendengarkan secara jelas apa yang dikomunikasikan anak.
b. Ungkapan marah
Anak mengungkapakan perasaan marahnya dan dengarkanlah dengan baik dan
penuh perhatian apa yang menyebabkan ia merasa jengkel dan marah. Untuk
memberikan ketenangan anak pada saat marah, duduklah dekat dia, pegang
tangannya atau pundaknya atau peluklah dia.
c. Sentuhan
Adalah kontak fisik yang dilakukan dengan cara memegang sebagian tangan atau
bagian tubuh anak misalnya pundak, usapan di kepala, berjabat tangan atau
pelukan, bertujuan untuk memberikan perhatian dan penguatan terhadap
komunikasi yang dilakukan antara anak dan orang tua. (Kemenkes, 2013)
10
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
http://bidanku.com/cara-berkomunikasi-dengan-bayi-usia-1-3-bulan
http://bidanku.com/cara-berkomunikasi-dengan-bayi-usia-4-7-bulan
http://eprints.undip.ac.id/28341/1/SUMMARY_PENELITIAN_llya_Putri.pdf
12