Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2015 total
sumberdaya batubara Indonesia sebesar 126,6 miliar ton, dengan cadangan 32,3 miliar ton.Wilayah dengan
kekayaan batubara terbesar terkonsentrasi di 2 pulau yaitu Sumatera sebesar 50% dan di Kalimantan sebesar
49,5%.Di Sumatera,sumberdaya dan cadangan batubara terbesar berada di Provinsi Sumatera Selatan sebesar
51.901,93 juta ton dan cadangan sebesar 12.274,72 juta ton. Sedangkan di Kalimantan,sumberdaya dan
cadangan terbesar berada di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 47.063,46 juta tondengan cadangannya
13.762,39 juta ton.
Pada 2015, realisasi produksi batubara nasional sebesar 471 juta ton, terjadi peningkatan produksi sebesar 13
juta ton dari realisari produksi 2014 yang mencapai 458 juta ton. Realisasi ekspor juga meningkat dari 382 juta
ton pada 2014 menjadi 392 juta ton pada 2015. Sementara konsumsi dalam negeri meningkat dari 76 juta ton
pada 2014 menjadi 79 juta ton pada 2015.
Produksi batubara perusahaan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dan
BUMN pada 2015 sebesar 292.335,9 ribu ton. Produksi tersebut meningkat jika dibandingkan produksi 2014
sebesar 241.280,3 ribu ton. Sedangkan produksi 2014 menurun dari produksi 2013 yang mencapai 272.046,4
ribu ton.
Di tahun 2017 kebutuhan batubara dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) diperkirakan sebesar
109,6 juta ton, naik dibandingkan kebutuhan 2016 sebesar 100,7 juta ton. Kebutuhan batubara tersebut
diperkirakan akan terus meningkat menjadi 128,6 juta ton pada 2018, 176,6 juta pada 2019 dan 187,5 juta ton
di tahun 2020.
Kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik yang telah beroperasi pada 2017 sebesar 89,4 juta ton, naik dari
kebutuhan tahun 2016 sebesar 81,8 juta ton. Hingga tahun 2020 kebutuhan batubara untuk pembangkit akan
mencapai 177,7 juta ton.Kebutuhan batubara untuk kegiatan metalurgi pada 2017 sebesar 725 ribu ton, industri
pupuk 1,9 juta ton, industri semen 14,1 juta ton, sedangkan untuk industri tekstil, kertas dan briket masing-
masing sebanyak 2,5 juta ton, 760 ribu ton, dan 26 ribu ton.
Dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 97,35% pada 2019 pemerintah merencanakan untuk
membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 35 ribu MW, dimana pembangkit listrik tersebut masih
didominasi PLTU batubara sebesar 56,97% dari total pembangkit listrik yang direncanakan.Total kapasitas
PLTU pada 2019 meningkat 25.828 MW, sehingga kebutuhan batubara diperkirakan meningkat menjadi
1.187,6 juta ton pada 2019.
Untuk mengetahui berbagai kebijakan mengenai pertambangan batubara serta perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan batubara di Indonesia, Tim Penulis PT INDEC telah menghimpun peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta profil perusahaannya. Kumpulan Peraturan dan Profil Perusahaan
Batubara ini disajikan dalam bentuk buku setebal 696 halaman. Buku ini kami tawarkan seharga Rp4.000.000
(Empat Juta Rupiah) per-copy dalam versi Bahasa Indonesia. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut
dapat menghubungi PT Indodata Development Center (PT INDEC) melalui Phone: (0251)863-0903,
Fax: (0251)863-4972, Mobile:0812-9740-3289 atau email: marketing@indec.co.id
Formulir pemesanan kami lampirkan bersama penawaran ini.
***
FORMULIR PEMESANAN
.....................................................
MS
Keterangan :
HargaRp 4.000.000,- (Empat Juta Rupiah )
Harga belum termasuk pajak (10% PPn)
Di luar Jabodetabek ditambah biaya pengiriman
Pembayaran:
Transfer Ke - PT. Indodata Development Center
AC. No. 0364 975 199
BNI Cab. Bogor