Peran Siswa Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Di Lingkungan
Peran Siswa Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Di Lingkungan
Anak sekolah termasuk kelompok yang rentan terkena DBD. Menurut dr. H.
Mohammad Subuh, MPPM Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kemenkes RI mengatakan bahwa kebanyakan usia yang mudah
terserang DBD berada di usia anak sekolah, terutama di jam-jam kegiatan belajar
yaitu jam 8 sampai 10 pagi. Terutama lagi seragam yang digunakan anak SD ialah
celana/rok pendek yang artinya sangat memiliki kemungkinan besar untuk anak
terkena DBD lebih banyak dibandingkan orang dewasa.
Sebenarnya apa itu DBD dan bagaimana penularannya. Demam Berdarah
Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menular melalui gigitan nyamuk ditandai
dengan panas (demam) dan disertai dengan perdarahan, yang disebabkan oleh virus
dengue. Demam Berdarah Dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti yang hidup di dalam dan di sekitar rumah.
Nyamuk Aedes memiliki siklus hidup (tahapan kehidupan) secara sempurna,
antara lain telur, jentik, kepompong dan nyamuk dewasa. Masa pertumbuhan dari
telur, jentik, kepompong hingga menjadi nyamuk sekitar 8-12 hari, tergantung dari
suhu dan kelembaban. Semakin tinggi suhu dan kelembaban semakin cepat masa
pertumbuhan nyamuk.
Salah satu upaya untuk mencegah dan membrantas kejadian demam berdarah
adalah dengan Pemberantas Sarang Nyamuk disingkat PSN. PSN adalah tindakan
pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan menutup, menguras dan
memanfaatkan barang bekas yang masih bernilai (yang dikenal dengan istiah 3M).
PSN 3M merupakan kegiatan terencana secara terus menerus dan
berkesinambungan. Gerakan ini merupakan kegiatan yang paling efektif untuk
mencegah terjadinya penyakit DBD serta mewujudkan kebersihan lingkungan dan
perilaku hidup sehat.
Jumantik Anak Sekolah adalah anak sekolah dari berbagai jenjang pendidikan
dasar dan menengah yang telah dibina dan dilatih sebagai juru pemantau jentik
(Jumantik) di sekolahnya. Pembentukan dan pelaksanaan Jumantik-PSN Anak
Sekolah dimaksudkan untuk ikut serta mendukung program pemerintah dalam
upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) penular demam berdarah dengue dan
chikungunya serta sebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) sejak usia dini.
Selain mendidik mereka sebagai kader Jumantik PSN DBD di sekolah, juga
bertujuan menanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri dan lingkungan sekitar,
sehingga anak-anak sekolah yang menjadi kader jumantik tersebut juga bisa menjadi
Kader dilingkungan tempat tinggalnya.