Oleh:
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul
Muhammadiyah dan Pemberdayaan Perempuan.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW,
yang telah membawa risalah islamiah sehingga kita berada pada zaman yang
tercerahkan dan berkeadaban.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses penyusunan
makalah ini.Dr. Ihza Rahman, MA sebagai dosen pengampu. Semoga jasa dan
kebaikan Bapak tercatat sebagai amal baik yang akan mendapat balasan dari Allah
Swt. Semoga makalah ini memberi manfaat baik bagi penulis, pembaca, dan
pengembangan ilmu.Penulis juga menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih jauh sempurna. Untuk itu kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................
i
DAFTAR ISI ............................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................
3
B. Rumusan Masalah............................................................
3
C. Maksud dan Tujuan Penulisan.........................................
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah lahirnya Aisyiyah....
6
B. Cara KH Ahmad Dahlan dalam Memberdayakan
Perempuan.. .
7
C. Kesetaraan Gender dalam Muhammadiyah.........
10
D. Peran Perempuan Muhammadiyah dalam Kehidupan
bangsa dan Negara.......................
11
BAB III KESIMPULAN
A. Simpulan ...................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
16
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penyusun
dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah kelahiran Aisyiyah?
2. Bagaimana cara KH Ahmad Dahlan memberdayakan perempuan?
3. Bagaimana kesetaraan gender dalam muhammadiyah?
4. Apa peran perempuan muhammadiyah dalam kehidupan bangsa dan
Negara?
4
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah lahirnya Aisyiyah
5
6
6
7
7
8
KH. Ahmad Dahlan, KH. Mokhtar, KH. Fachruddin dan Ki Bagus Hadi
Kusuma serta pengurus Muhammadiyah yang lain mengadakan pertemuan
dirumah Nyai Ahmad Dahlan. Waktu itu diusulkan nama Fatimah, namun
tidak disetujui. Oleh KH. Fachruddin dicetuskan nama Aisyiyah, yang
kemudian dipandang tepat dengan harapan perjuangan perkumpulan itu
meniru perjuangan Aisyah, Istri Nabi Muhammad SAW yang selalu
membantu berdakwah.
Peresmian Aisyiyah dilaksanakan bersamaan peringatan Isra' Mi'raj
Nabi Muhammad pada tanggal 27 rajab 1335 H, bertepatan 19 Mei 1917
M dan diketuai oleh Siti Bariyah. Peringatan Isra' Mi'raj tersebut
merupakan peringatan yang diadakan Muhammadiyah untuk pertama
kalinya. Selanjutnya, KH. Mukhtar memberi bimbingan administrasi dan
organisasi, sedang untuk bimbingan jiwa keagamaannya dibimbing
langsung oleh KH. Ahmad Dahlan.
Setelah organisasi ini sudah terbentuk maka KH Ahmad Dahlan
memberikan suatu pesan untuk para pengurus yang memperjuangkan
Islam, pesan itu berbunyi:
1. Dengan keikhlasan hati menunaikan tugasnya sebagai wanita Islam
sesuai dengan bakat dan percakapannya, tidak menghendaki sanjung
puji dan tidak mundur selangkah karena dicela.
2. Penuh keinsyafan, bahwa beramal itu harus berilmu.
3. Jangan mengadakan alasan yang tidak dianggap sah oleh Tuhan Allah
hanya untuk menghindari suatu tugas yang diserahkan.
4. Membulatkan tekad untuk membela kesucian agama Islam.
5. Menjaga persaudaraan dan kesatuan kawan sekerja dan
seperjuangan.
Lembaga ini sejak kehadirannya merupakan bagian horizontal dari
Muhammadiyah yang membidangi kegiatan untuk kalangan putri atau
kaum wanita Muhammadiyah. Komponen perempuan Persyarikatan
Muhammadiyah telah memberikan corak tersendiri dalam ranah sosial,
pendidikan, kesehatan, dan keagamaan yang selama ini menjadi titik
tolak gerakannya. Gerakan Aisyiyah dari waktu ke waktu terus
berkembang dan memberikan manfaat bagi peningkatan dan kemajuan
harkat dan martabat perempuan Indonesia. Hasil yang sangat nyata
8
9
adalah wujud amal usaha yang terdiri atas ribuan taman kanak-kanak,
sekolah dasar, hingga perguruan tinggi.
Aisyiyah adalah organisasi persyarikatan muhammadiyah yang
berazaskan amar maruf nahi munkar dan berpedoman kepada Al-Quran
dan Sunnah. Pemberdayaan Perempuan oleh Aisyiyah sebagai organisasi
perempuan yang bergerak dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan,
Aisyiyah diharapkan mampu menunjukkan komitmen dan kiprahnya
untuk memajukan kehidupan masyarakat khususnya dalam pengentasan
kemiskinan dan ketenagakerjaan.
Dalam bidang pendidikan sejalan dengan pengembangan yang
menjadi salah satu pilar utama gerakan Aisyiyah, melalui Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah serta Majelis Pendidikan Tinggi,
Aisyiyah mengembangkan visi pendidikan yang berakhlak mulia untuk
umat dan bangsa. Dengan tujuan memajukan pendidikan (formal, non
formal dan informal) serta mencerdaskan kehidupan bangsa hingga
terwujud manusia muslim yang bertakwa, berakhlak mulia, cakap,
percaya pada diri sendiri, cinta tanah air dan berguna bagi masyarakat
serta diridhai Allah SWT, berbagai program dikembangkan untuk
menangani masalah pendidikan dari usia pra TK sampai Sekolah
Menengah Umum dan Keguruan.
Dalam bidang kesehatan Aisyiyah berupa Rumah Sakit, Rumah
Bersalin, Badan Kesehatan Ibu dan Anak, Balai Pengobatan dan
Posyandu secara keseluruhan berjumlah 280 yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia. Aisyiyah melalui Majelis Kesehatan dan Lingkungan
Hidup juga metakukan kampanye peningkatan kesadaran masyarakat dan
penanggulangan penyakit berbahaya dan menular, penanggulangan
HIV/AIDS dan NAPZA, bahaya merokok dan minuman keras, dengan
menggunakan berbagi pendekatan dan bekerjasama dengan berbagi
pihak, meningkatkan pendidikan dan perlindungan kesehatan reproduksi
perempuan, menyelenggarakan pilot project sistem pelayanan terpadu
antara lembagakesehatan, dakwah sosial dan terapi psikologi Islami.
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Posisi Aisyiyah dalam Muhammadiyah adalah sebagai suatu
organisasi otonom Muhammadiyah yang di peruntukan untuk
perjuangan para wanita muslimah. Karena lembaga ini adalah bagian
horizontal dari organisasi Muhammadiyah maka fungsi dari lembagaa
ini sebagai partner gerak langkah Muhammadiyah, di mana asas dan
tujuannya tidak terpisah dari induk persyarikatan. Aisyiyah adalah
organisasi persyarikatan Muhammadiyah yang berazaskan amar
maruf nahi munkar dan berpedoman kepada Al-Quran dan Sunnah.
Dalam kondisi kini, gerakan perempuan Aisyiyah masih sangat
dibutuhkan dan dikembangkan keberadaanya khususnya di Indonesia,
dengan melihat tantangan dan kondisi sosial politik yang ada saat ini.
Berbagai problema yang teramati dan dialami saat ini yang dihadapi
perempuan Indonesia juga semakin multiaspek seperti ketidakadilan
gender, kekerasan, perdagangan perempuan dan anak, kualitas
kesehatan perempuan dan anak yang masih memprihatinkan,
kemiskinan, dan berbagai permasalahan sosial lainnya. Selain itu,
15
16
16
17
DAFTAR PUSTAKA
17