Siapa sih yang tidak pernah mengalami bad mood? Pasti ada saja yang
membuat mood kita jadi drop. Bahkan, kadang bad mood ini sering kita
jadikan sebagai alasan untuk semua hal yang tidak terselesaikan. Padahal
sebenarnya kita bisa mengontrol kondisi mood kita lho.
Find-out-why
Tekanan, perubahan, dan hormon
Usia remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju lebih
dewasa. Di fase ini, kamu akan menghadapi banyak perubahan dan tanggung
jawab baru. Dianggap terlalu kecil untuk melakukan hal X, namun sudah
cukup dewasa untuk melakukan hal Z. Hal-hal inilah yang membuat remaja
labil.
Foto: kintakun-collection.co.id
Usia remaja juga banyak berurusan dengan tekanan dari rumah serta
lingkungan. Baik lingkungan pertemanan di sekolah/kampus, maupun
sekitarnya. Selain itu, perubahan sehari-hari juga dapat memengaruhi kondisi
perasaan. Remaja cenderung menuntut diri sendiri agar dapat diterima di
lingkungan mana pun. Nah, tuntutan dari dalam diri dan lingkungan ini bisa
menjadi faktor pendukung perubahan mood.
Foto: vectormarketing.com
Hal lain yang juga dapat membuat mood berubah-ubah adalah overthinking.
Sebenarnya, kunci utama berasal dari pikiran kamu. Cara berpikirmu
terhadap sesuatu dapat memengaruhi segalanya. Misalnya, kalau berpikir
bahwa kamu bisa melakukan suatu hal sulit, mood otomatis akan membaik.
Semangat untuk mengerjakan hal tersebut pun muncul. Jadi, sebenarnya
kamu bisa mengontrol mood kamu melalui mindset-mu.
Just stop
Rasa takut, cemas, dan nervous bisa mengarah ke penurunan kondisi mood
kamu. Misalnya, kamu jadi perwakilan lomba debat di kampus atau mau
menghadiri wawancara kerja. Nah, di kondisi demikianlah keadaan mood
perlu dikontrol. Coba hilangkan segala prasangka buruk, insecure, dan rasa
takut yang menyebabkan badan jadi shaking tidak karuan.
Cara klasik, tarik nafas dalam-dalam melalui hidung, biarkan perutmu terisi
udara baru. Tahan 7-10 detik dan hempaskan dari mulut. Berilah jeda untuk
otak agar dapat berpikir jernih dan memilih mood yang tepat untuk
dikeluarkan saat itu. Jadi, kurangi berpikir berlebihan ya, teman-teman.
Kalau sudah terbayang emosi yang cocok untuk meng-handle bad mood
kamu, carilah cara supaya bisa merasakan emosi positif yang menghasilkan
mood baik. Banyak hal yang bisa kamu lakukan, di antaranya:
Melakukan hal baru tentu akan memancing rasa ingin tahumu. Bicara dengan
orang baru, melakukan aktivitas positif yang tidak pernah kamu bayangkan,
dan banyak lagi yang bisa kamu coba.
Istirahatlah sejenak dari rutinitas dan duduk di dekat jendela. Nikmati sinar
matahari ditemani secangkir kopi/teh/coklat dapat membuat harimu lebih baik.
Bersyukurlah, kamu masih bisa menghirup udara segar dan menikmati
hangatnya sinar matahari.
Senyum!
Musik
Foto: scdm2014.org
Music heals the soul. Dengarkan musik yang buat kamu bahagia. Sambil
ditemani musik dan sinar mentari, cobalah bermeditasi selama 10-20 menit
sehari agar pikiranmu jauh lebih rileks. Misalnya kamu stuck di rumah karena
hujan, coba putar lagu berirama cepat dan dancing with the rain!
Selain senyum, olah raga juga dapat nge-boost mood, lho, terutama di ruang
terbuka. Kalau tidak sempat, lakukan stretching juga sudah cukup. Biasanya,
mood juga bisa menurun karena otot menegang dan tubuh kurang fit.
Daydreaming
Foto: thedailybeast.com
Kalau kamu terlanjur bete dalam satu kondisi, melakukan daydreaming boleh
dicoba. Kamu bisa membayangkan akan jadi apa kamu lima tahun ke depan,
memikirkan ide surprise untuk orang tua, dan banyak hal lain. Otak akan
terstimulasi hal-hal indah dan membuatmu bisa melewati hal buruk yang
sedang dihadapi.
Faktor lingkungan