Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajar : Sistem Reproduksi


Pokok Bahasan : Kehamilan
Sub Pokok Bahasan : Kehamilan Berisiko
Sasaran : Keluarga Bp. R
Hari/Tanggal : 21 Mei 2017
Waktu : 15 menit
Tempat : Rumah keluarga Bp. R
Pengajar : Kelompok 2
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penkes ini, diharapkan keluarga Bp. R (Mba R) mampu
mengetahui tentang kehamilan berisiko.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penkes selama 15 menit diharapkan keluarga Bp. R
mampu mengetahui tentang kehamilan berisiko dengan dapat:
a. Mengetahui definisi kehamilan
b. Mengetahui usia efektif untuk hamil
c. Mengetahui dan memahami faktor-faktor penyebab kehamilan
berisiko
d. Mengetahui dan memahami dampak kehamilan berisiko
e. Mengetahui dan memahami upaya pencegahan kehamilan berisiko
B. Garis Besar Materi
(Terlampir)
C. Metode Pembelajaran
D. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet
E. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Kegiatan Pembicara Kegiatan Peserta Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberikan 1. Menjawab 2
salam salam dan menit
2. Memperkenalka mendengarkan (5%)
n diri 2. Mendengarka
3. Menjelaskan n
tujuan dari 3. Mendengarka
pengajaran n tujuan
4. Membuat pengajaran yang
kontrak waktu disampaikan
5. Menyebutkan 4. Menyetujui
materi pengajaran kontrak waktu
yang akan 5. Mendengarka
disampaikan n dan menyetujui
6. Melakukan materi pengajaran
apersepsi yang akan
disampaikan
6. Menjawab
Pelaksanaan 1. Menjelaskan 1. Mendengarka Ceramah 10
definisi kehamilan n materi yang dantanya menit
2. Menjelaskan diberikan jawab (80-
usia efektif untuk 2. Mendengarka 90%)
hamil n penjelasan
3. Menjelaskan definisi
definisi kehamilan kehamilan
berisiko 3. Mendengarka
4. Menjelaskan n penjelasan
faktor-faktor definisi
penyebab kehamilan kehamilan
berisiko berisiko
5. Menjelaskan 4. Mendengarka
dampak dari n penjelasan usia
kehamilan berisiko yang efektif untuk
6. Menjelaskan hamil
upaya pencegahan 5. Mendengarka
dari kehamilan n penjelasan
berisiko faktor-faktor
Penyebab
kehamilan
berisiko
6. Mendengarka
n penjelasan
dampak dari
kehamilan
berisiko
7. Menjelaskan
upaya
pencregahan dari
kehamilan
berisiko
Penutup 1. Evaluasi 1. Menjawab Tanya 3
memberi pertanyaan 2. Menyimak jawab menit
2. Menyimpulkan 3. Menjawab (10-
3. Salam penutup salam 20%)

F. Evaluasi
1. Keluarga Bp. R mampu menjawab definisi kehamilan dengan benar 80%
2. Keluarga Bp. R mampu menjawab usia efektif untuk hamil dengan benar
80%
3. Keluarga Bp. R mampu menjawab definisi kehamilan berisiko dengan
benar 80%
4. Keluarga Bp. R mampu menjawab faktor-faktor penyebab kehamilan
berisiko dengan benar 80%
5. Keluarga Bp. R mampu menjawab dampak dari kehamilan berisiko
dengan benar 80%
6. Keluarga Bp. R ,mampu menjawab upaya pencegahan dari kehamilan
berisiko dengan benar 80%

Daftar Pertanyaan:
a. Apa yang dimaksud dengan kehamilan?
b. Berapakah usia yang efektif untuk hamil?
c. Definisi kehamilan berisiko?
d. Apa saja faktor-faktor penyebab dari kehamilan berisiko?
e. Apa saja dampak dari kehamilan berisiko?
f. Bagaimana upaya pencegahan dari kehamilan berisiko?
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, Adhe I. (2013). Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami


pada Ibu Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (Anc) di
Puskesmas Wates Lampung Tengah Tahun 2014. Diakses pada hari Jumat
19 Mei 2017. Alamat web; http://malahayati.ac.id/wp-
content/uploads/2016/03/18-60-1-PB.pdf

Kurniawati, Dewi O. Dkk. (2014). ProfilIbu Hamil Risiko Tinggi


Berdasarkan Umur dan Paritas. Diakses pada hari Jumat 19 Mei 2017.
Alamat web;http://jurnal.akbid-
griyahusada.ac.id/files/vol1no2/Penelitian1.1.pdf
MATERI
1. Definisi Kehamilan

Menurut Sarwono (2008) dalam jurnal Pratiwi (2013)


kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi.
Menurut Manuaba (2010) dalam jurnal Pratiwi (2013)
kehamilan adalah suatu proses merantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermastozoadan
ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm.

2. Usia Efektif untuk Hamil


Umur yangpaling aman untuk reproduksi yaitu umur 20 -34 tahun,
dimana organ-organ reproduksisudah matang dan siap menerima
kehamilandan persalinan serta memberikan KIE padaibu mengenai keluarga
berencana sehinggaibu dapat mengatur jarak kehamilan. (Dewi,dkk. 2014).
Menurut Rochjati (2003) dalam jurnal Kurniawati dkk (2014), umur
20-34 tahun selain dikatakan usia reproduktif baik dari segi fisik
maupun dari segi psikologis serta dijumpai adanya kematangan dalam
berfikir dan mengambil suatu keputusan, hal ini disebabkan karena
adanya kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan dan
masalah kehidupan. Selain itu mengontrol emosi dalam mengambil
suatu keputusan.

3. Definisi Kehamilan Berisiko


Kehamilan berisiko adalah keadaan yang dapat mempengaruhi
optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. (Adhe.
2013).

4. Faktor-faktor Penyebab Kehamilan Berisiko

Menurut Rochjati (2003) dalam jurnal Kurniawati dkk (2014)


1. Umur ibu yang tergolong risiko tinggi 20 tahun dan 35 tahun.
2. Ibu yang pernah hamil atau melahirkan anak 4 kali atau lebih.
3. Jarak anak yang tergolong risiko tinggi 2 tahun.
4. Tinggi badan yang termasuk risiko tinggi 145 cm atau kurang
5. Yang tergolong risiko tinggi berdasarkan riwayat obstetrik jelek
meliputi persalinan yang lalu dengan tindakan, bekas operasi
caesarea, penyakit ibu, pre-eklamsi ringan, hamil kembar,
hidramnion/ hamil kembar air, janin mati dalam kandungan, hamil
lebih bulan, kelainan letak, perdarahan antepartum, dan pre-eklamsi
berat / eklamsi.

5. Dampak Kehamilan Berisiko

Menurut Saifuddin (2005) dalam jurnal Kurniawati dkk (2014):


1. Keguguran.
2. Persalinan prematur.
3. Mudah terjadi infeksi.
4. Anemia pada kehamilan.
5. Gestosis (keracunan kehamilan)
6. Kematian ibu yang tinggi.

6. Pencegahan Kehamilan Berisiko


Menurut Rochjati (2003) dalam jurnal Kurniawati dkk (2014) :
1. Meningkatkan cakupan pelayanan antenatal,
2. Semua ibu hamil diberikan perawatan dan skrining antenatal
untuk deteksi dini secara pro-aktif, yaitu mengenal masalah
yang perlu diwaspadai dan menemukan secara dini adanya tanda
bahaya dan faktor risiko pada kehamilan.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan kondisi dan
faktor risiko yang ada pada ibu hamil
4. Meningkatkan akses rujukan yaitu dengan pemanfaatan sarana
dan fasilitas pelayanan kesehatan ibu sesuai dengan faktor
risikonya melalui rujukan terencana bagi ibu / janin risiko tinggi
masih sehat , ibu ada gawat darurat obstetrik misalnya eklamsi
dan ibu dengan komplikasi obstetrik dini.

Anda mungkin juga menyukai