Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi/jamur, yang dapat
menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain.
Banyak antibiotika saat ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam
prakteknya antibiotika sintetik tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya kuinolon).
Antibiotika yang akan digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia,
harus mememiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin.
Artinya, antibiotika tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak
toksik untuk manusia.
Antibiotika adalah obat yang sangat ampuh dan sangat bermanfaat jika digunakan secara
benar. Namun, jika digunakan tidak semestinya antibiotika justru akan mendatangkan
berbagai mudharat.
Yang harus selalu diingat, antibiotika hanya ampuh dan efektif membunuh bakteri tetapi tidak
dapat membunuh virus. Karena itu, penyakit yang dapat diobati dengan antibiotika adalah
penyakit-penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Tidak tepat sasaran, salah satunya adalah pemberian antibiotika pada pasien yang bukan
menderita penyakit infeksi bakteri. Walaupun menderita infeksi bakteri, antibiotika yang
diberikan pun harus dipilih secara seksama. Tidak semua antibiotika ampuh terhadap bakteri
tertentu.
Setiap antibiotika mempunyai daya bunuh terhadap bakteri yang berbeda-beda. Karena itu,
antibiotika harus dipilih dengan seksama. Ketepatan dosis sangat penting diperhatikan.
Tidak tepat dosis dapat menyebabkan bakteri tidak terbunuh, bahkan justru dapat
merangsangnya untuk membentuk turunan yang lebih kuat daya tahannya sehingga resisten
terhadap antibiotika.
Karena itu, jika dokter memberikan obat antibiotika, patuhilah petunjuk pemakaiannya dan
harus diminum sampai habis.
Pemakaian antibiotika tidak boleh sembarangan, baik untuk anak-anak maupun orang
dewasa. Itu sebabnya, antibiotika tidak boleh dijual bebas melainkan harus dengan resep
dokter.
Terlalu sering mengonsumsi antibiotika juga berdampak buruk pada ''bakteri-bakteri baik''
yang menghuni saluran pencernaan kita. Bakteri-bakteri tersebut dapat terbunuh, padahal
mereka bekerja membuat zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan kita.
Golongan antibiotika
9. Kombinasi antibakteri
10. Antibiotika golongan lain
Untuk pemilihan antibiotika yang tepat sesuai kebutuhan dan keluhan anda ada baiknya anda
harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Di apotik online medicastore anda dapat mencari antibiotika yang telah diresepkan dokter
secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda dapat
memilih dan beli antibiotika sesuai kebutuhan anda.
AMINOGLIKOSID
Aminoglikosid merupakan senyawa yang terdiri dari 2 atau lebih gugus gula amino yang
terikat lewat ikatan glikosidik pada inti heksosa.
Aminoglikosid dari sejarahnya digunakan untuk bakteri gram negatif. Aminoglikosid pertama
yang ditemukan adalah Streptomisin.
Antibiotika lain untuk bakteri gram negatif adalah golongan Sefalosporin generasi 3 yang
lebih aman, akan tetapi karena harganya masih mahal banyak dipakai golongan
Aminoglikosid.
Untuk suntikan tersedia bentuk bubuk kering dalam vial yang mengandung 1 atau 5 g
zat. Kadar larutan tergantung dari cara pemberian yang direncanakan; dan cara
penyuntikan tergantung dari jenis dan lokasi infeksi.
Suntikan IiM merupakan cara yang paling sering diberikan. Dosis total sehari berkisar
1-2 g (15-25 mg/kg BB); 500 mg - 1 g disuntikkan setiap 12 jam. Untuk infeksi berat
dosis harian dapat mencapai 2-4 g dibagi dalam 2-4 kali pemberian. Dosis untuk anak
ialah 20-30 mg/kgBB sehari, dibagi untuk dua kali penyuntikkan.
2. Gentamisin
Tersedia sebagai larutan steril dalam vial atau ampul 60mg/1,5 ml; 80 mg/2 ml; 120
mg/3 ml dan 280 mg/2 ml. Salep atau krim dalam kadar 0,1 and 0,3 % salep mata 0,3
%.
Sediaan parenteral ada di pasar tidak boleh digunakan untuk suntikan intratekal atau
intraventrikular (otak) karena mengandung zat pengawet.
3. Kanamisin
Untuk sediaan tersedia larutan dan bubuk kering. Larutan dalam vial ekuivalen
dengan basa Kanamisin 500 mg/2 ml dan 1 g/3 ml untuk orang dewasa; serta 75 mg/2
ml untuk anak. Vial bubuk kering berisi 1 g dan 0,5 g. Untuk pemberian oral tersedia
bentuk kapsul/tablet 250 mg dan sirup 50 mg/ml.
4. Amikasin
Obat ini tersedia untuk suntikan IM dan IV dalam vial berisi 100; 250; 500; 1.000; da
2.000 mg. Dosis total sehari umumnya tidak lebih dari 1,5 gram sehari. Penyesuaian
dosis perlu dipertimbangkan pada berbagai keadaan. Adanya gangguan faal ginjal
memerlukan pengurangan dosis dan perpanjangan interval waktu antara dosis, dengan
berpedoman pada kadar efektif dalam darah yang berkisar antar 5-10 ug/ml sampai
20-25 ug/ml.
5. Tobramisin
Obat ini tersedia sebagai larutan 80 mg/2 ml untu suntikan IM. Untuk infus
Tobramisin dilarutkan dalam Dekstrose 5% atau larutan NaCl isotonis dan diberikan
dalam 30-60 menit. Jangan diberikan lebih dari 10 hari.
6. Netilmisin
Obat ini boleh diberikan IM atau IV, dan tersedia sebagai larutan 50 dan 100, 150
mg/2 ml. Dosisnya ialah 4-6,5 mg/kg BB sehari yang dibagi dalam 2-3 dosis.
7. Neomisin
Neomisin tersedia untuk penggunan topikal dan oral, penggunaan parenteral tidak lagi
dibenarkan karena toksisitasnya.
Salep mata dan kulit mengandung 5 mg/g untuk digunakan 2-3 kali sehari. Untuk oral
tersedia tablet 250 mg. Dosis oral neomisin dapat mencapai 4-8 g sehari, dalam dosis
terbagi; misalnya yang digunakan pada pengendalian koma hepatik atau pembersihan
lumen usus.
Untuk pemilihan obat Aminoglikosid yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan
konsultasi ke dokter.
Di apotik online medicastore anda dapat mencari obat Aminoglikosid dengan merk yang
berbeda secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda
dapat memilih dan beli obat Aminoglikosid sesuai dengan kebutuhan anda.
SEFALOSFORIN
Sefalosporin aktif terhadap kuman gram positif maupun garam negatif, tetapi spektrum
masing-masing derivat bervariasi.
Penggolongan Sefalosporin
Hingga tahun 2006 golongan Sefalosporin sudah menjadi 4 generasi, pembedaan generasi
dari Sefalosporin berdasarkan aktivitas mikrobanya dan yang secara tidak langsung sesuai
dengan urutan masa pembuatannya.
3. Cefazolin 1 IV dan IM
Penisilin aktivitas nya terhadap
bakteri penghasil Penisilinase
4. Cephalotin 1 IV dan IM
6. Cefaclor 2 Oral
7. Cefamandol 2 IV dan IM
Kurang aktif terhadap bakteri
gram postif dibandingkan
8. Cefmetazol 2 IV dan IM dengan generasi pertama,
tetapi lebih aktif terhadap
kuman gram negatif; misalnya
9. Cefoperazon 2 IV dan IM
H.influenza, Pr. Mirabilis, E.coli,
dan Klebsiella
10. Cefprozil 2 Oral
Indikasi Klinik
Sediaan Sefalosporin seyogyanya hanya digunakan untuk pengobatan infeksi berat atau yang
tidak dapat diobati dengan antimikroba lain, sesuai dengan spektrum antibakterinya. Anjuran
ini diberikan karena selain harganya mahal, potensi antibakterinya yang tinggi sebaiknya
dicadangkan hanya untuk hal tersebut diatas.
KLORAMFENIKOL
Kloramfenikol diisolasi pertama kali pada tahun 1947 dari Streptomyces venezuelae. Karena
ternyata Kloramfenikol mempunyai daya antimikroba yang kuat maka penggunaan
Kloramfenikol meluas dengan cepat sampai pada tahun 1950 diketahui bahwa Kloramfenikol
dapat menimbulkan anemia aplastik yang fatal.
1. Efek antimikroba
Efek toksis Kloramfenikol pada sel mamalia terutama terlihat pada sistem
hemopoetik/darah dan diduga berhubungan dengan mekanisme kerja Kloramfenikol.
2. Efek samping
a. Reaksi hematologik
d. Sindrom gray
Pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur yang mendapat dosis tinggi (200
mg/kg BB) dapat timul sindrom Gray, biasanya antara hari ke 2 sampai hari ke
9 masa terapi, rata-rata hari ke 4.
Mula-mula bayi muntah, tidak mau menyusui, pernafasan cepat dan tidak
teratur, perutkembung, sianosis dan diare dengan tinja berwarna hijau dan bayi
tampak sakit berat.
Pada hari berikutnya tubuh bayi menjadi lemas dan berwarna keabu-abuan;
terjadi pula hipotermia (kedinginan).
e. Reaksi neurologik
Dapat terlihat dalam bentuk depresi, bingung, delirium dan sakit kepala.
3. Penggunaan klinik
Kloramfenikol tidak boleh digunakan untuk bayi baru lahir, pasien dengan gangguan
hati dan pasien yang hipersensitif terhadapnya.
4. Sediaan
a. Kloramfenikol
Dengan cara pakai untuk dewasa 50 mg/kg BB atau 1-2 kapsul 4 kali
sehari.
d. Tiamfenikol
Untuk pemilihan antibiotika Kloramfenikol dan dosis/cara pakainya yang tepat ada baiknya
anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Di apotik online medicastore anda dapat mencari obat Kloramfenikol dengan merk yang
berbeda secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda
dapat memilih dan beli obat kloramfenikol sesuai dengan yang diresepkan dokter anda
MAKROLIDA
Antibiotika golongan Makrolida mempunyai persamaan yaitu terdapatnya cincin Lakton yang
besarnya dalam rumus molekulnya. Sebagai contoh terlihat pada struktur dari golongan
Makrolida , Eritromisin di bawah ini.
1. Eritromisin
Eritromisin dighasilkan oleh suatu strain Streptomyces erythreus. Aktif terhadap kuman gram
positif seperti Str. Pyogenes dan Str. Pneumoniae. Yang biasa digunakan untuk infeksi
Mycloplasma pneumoniae, penyakit Legionnaire, infeksi Klamidia, Difter, Pertusis, iInfeksi
Streptokokus, Stafilokokus, infeksi Camylobacter, Tetanus, Sifilis, Gonore.
Sediaan dari Eritromisin berupa kapsul/ tablet, sirup/sspensi, tablet kunyah dan obat
tetes oral.
Efek samping yang berat akibat pemakaian Eritromisin dan turunannya jarang terjadi.
Reaksi alergi mungkin timbul dalam bentuk demam, eosinofilia dan eksantem yang
cepat hilang bila terapi dihentikan.
Ketulian sementara dapat terjadi bila Eritromisin diberikan dalam dosis tinggi secara
IV.
2. Spiramisin
Sediaa yang tersedia dari spiramisin adalah bentuk tablet 500 mg.
Seperti Eritromisin, Spiramisin digunakan untuk terapi infeksi rongga mulut dan
saluran nafas.
3. Roksitromisin
Roksitromisin adlah derivat Eritromisin yang diserap dengan baik pada pemberian oral. Obat
ini lebih jarang menimbulkan iritasi lambung dibandingkan dengan Eritromisin.
Juga (bioavailabilitas) kadar obat yang tersedia tidak banyak terpengaruh oleh adanya
makanan dalam lambung.
Kadar obat dalam darah dan plasma lebih tinggi dari Eritromisin.
Bentuk sediaan yang beredar adalah tablet atau kapsul 150 mg dan 300 mg.
Indikasinya diperuntukkan untuk infeksi THT, saluran nafas bagian atas dan bawah
seperti bronkitis akut dan kronik, penumonia, uretritis (selain Gonore) akut dan
kronis, infeksi kulit seperti pioderma, impetigo, dermatitis dengan infeksi, ulkus pada
kaki.
4. Klaritromisin
Klaritromisin juga digunakan untuk indikasi yang sama denga Eritromisin. Secara in vitro (di
laboratorium), obat ini adalah Makrolida yang paling aktif terhadap Chlamydia trachomatis.
Absorpsinya tidak banyak dipengaruhi oleh adanya makanan dalam lambung.
Efek sampingnya adalah iritasi saluran cerna (lebih jarang dibandingkan dengan iritasi
saluran cerna dan peningkatan enzim sementara di hati.
5. Azitromisin
Azitromisin digunakan untuk mengobati infekti tertentu yang disebabkan oleh bakteri seperti
bronkitis, pneumonia, penyakit akibat hubungan seksual dan infeksi dari telinga, paru-paru,
kulit dan tenggorokan.
Azitromisin tidak efektif untuk pilek, flu atau infeksi yang disebabkan oleh virus.
Bentuk sediaan dari Azitromisin adalah tablet atau suspensi oral (cairan). Biasanya
digunakan dengan atau tanpa makanan satu kali sehari selama 1-5 hari. Agar
membantu anda ingat minum Azitromisin, minumlah pada jam yang sama setiap
harinya.
Minumlah azitromisin sesuai dosis yang ada. Jangan lebih atau kurang dari dosis yang
ditentukan oleh dokter.
Kocok sirup dengan baik sebelum dipakai untuk mencampur obat dengan baik.
Gunakan syringe yang tersedia untuk mengukur dengan tepat dosis yang anda
gunakan. Setelah itu bersihkan syringe dengan air.
Habiskan obat yang diresepkan, walaupun anda merasa sudah baik atau sembuh. Hal
ini untuk menghindari bakteri menjadi resistensi bila pengobatan tidak diselesaikan.
Sumber :
Buku farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia 1995.
http://www.nlm.nih.gov
Untuk pemilihan antibiotika Makrolida dan dosis/cara pakainya yang tepat ada baiknya anda
harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Di apotik online medicastore anda dapat mencari antibiotika Makrolida dengan merk yang
berbeda secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda
dapat memilih dan beli obat antibiotika Nakrolida sesuai dengan yang diresepkan dokter
anda.
PENISILIN
Penisilin merupakan kelompok antibiotika Beta Laktam yang telah lama dikenal.
Pada tahun 1928 di London, Alexander Fleming menemukan antibiotika pertama yaitu Penisilin
yang satu dekade kemudian dikembangkan oleh Florey dari biakan Penicillium notatum untuk
penggunaan sistemik. Kemudian digunakan P. chrysogenum yang menghasilkan Penisilin lebih
banyak.
Penisilin yang digunakan dalam pengobatan terbagi dalam Penisilin alam dan Penisilin semisintetik.
Penisilin semisintetik diperoleh dengan cara mengubah struktur kimia Penisilin alam atau dengan
cara sintesis dari inti Penisilin.
Beberapa Penisilin akan berkurang aktivitas mikrobanya dalam suasana asam sehingga Penisilin
kelompok ini harus diberikan secara parenteral. Penisilin lain hilang aktivitasnya bila dipengaruhi
enzim Betalaktamase (Penisilinase) yang memecah cincin Betalaktam.
Oleh karenanya penting untuk menghabiskan antibiotika yang diresepkan dokter anda.
o Nyeri tenggorokan atau lidah, lidah terasa berbulu lembut, muntah, diare.
Antibiotika golongan penisilin yang beredar di pasaran untuk penggunaan oral adalah :
Untuk sediaan injeksi biasa dalam bentuk vial 1.000 mg, dengan
kombinasi Asam Klavulamat 200 mg.
b. Ampisilin
Bentuk sediaan kapsul atau tablet dengan kandungan 250 mg, 500 mg
atau 1000 mg.
Bentuk sediaan sirup dengan kandungan 125 mg atau 250 mg/5 ml sirup.
Untuk sediaan injeksi biasa dalam bentuk vial dengan kandungan 200 mg,
500 mg dan 1.000 mg Ampisilin. Dan ada kombinasi 1.000 mg Ampisilin
dan 500 mg Sulbactam atau 500 mg Ampisilin dan 250 mg Sulbactam
c. Flucloxacilin
Di pasaran terdapat dalam bentuk kapsul dengan kandungan 250 mg dan 500 mg
zat aktif juga dalam bentuk sirup dengan kandungan zat aktif 125 mg / 5 ml.
d. Cloxacilin
Di pasaran terdapat dalam bentuk kapsul dengan kandungan 250 mg dan 500 mg
zat aktif juga dalam bentuk vial dengan kandungan zat aktif 250 mg, 500 mg dan
1.000 mg /vial.
e. Piperacilin
f. Sulbenicilin
Di pasaran terdapat dalam bentuk vial dengan kandungan 1 gram dan 2 gram zat
aktif.
Seperti Phenoxymethyl Penicillin dan Benzathine Penicillin dalam bentuk vial untuk
pemakaian injeksi.
2. Penggunaan Klinik
a. Infeksi kuman gram positif
Kuman dalam bentuk batang seperti pada infeksi Salmonella dan Shigelia,
Haemophilus influenzae, P. multocida.
Amati tanda-tanda alergi Penisilin, seperti ruam atau gatal, yang timbul dalam waktu 20
menit (atau setelah beberapa hari). Waspadalah terutama bila terjadi kesulitan bernafas,
rasa tercekik, pusing, cemas, lemah, dan berkeringat. Laporkan segera pada dokter
gejala-gejala tersebut.
Minumlah semua obat anda, walaupun anda sudah merasa sembuh, menghentikan
pengobatan lebih awal dapat menyebabkan kekambuhan.
Jika anda lupa minum obat satu dosis, minumlah segera mungkin. Lalu jarak minum dosis
obat yang tersisa pada hari itu diperpendek semuanya untuk memperbaiki dosis yang
terlupa. Penisilin bekerja efektif bila kadar Penisilin dalam tubuh anda tetap.
Hindari makanan yang asam (jeruk asam, vitamin c) yang akan mengurangi keefektifan
Penisilin.
Hubungi dokter anda jika gejala-gejala penyakit anda tidak membaik dalam waktu
beberapa hari setelah menggunakan Penisilin.
Sumber : Buku farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia 1995.
Untuk pemilihan antibiotika Penisilin dan dosis/cara pakainya yang tepat ada baiknya anda harus
periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Di apotik online medicastore anda dapat mencari antibiotika Penisilin dengan merk yang berbeda
secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda dapat memilih
dan beli antibiotika Penisilin sesuai dengan yang diresepkan dokter anda.
KUINOLON
Asam Nalidiksat adalah prototip antibiotika golongan Kuinolon lama yang dipasarkan sekitar
tahun 1960. Walaupun obat ini mempunyai daya antibakteri yang baik terhadap kuman gram
negatif, tetapi eliminasinya melalui urin berlangsung terlalu cepat sehingga sulit dicapai
kadar pengobatan dalam darah.
Karena itu penggunaan obat Kuinolon lama ini terbatas sebagai antiseptik saluran kemih saja.
Pada awal tahun 1980, diperkenalkan golongan Kuinolon baru dengan atom Fluor pada
cincin Kuinolon ( karena itu dinamakan juga Fluorokuinolon). Perubahan struktur ini secara
dramatis meningkatkan daya bakterinya, memperlebar spektrum antibakteri, memperbaiki
penyerapannya di saluran cerna, serta memperpanjang masa kerja obat.
Golongan Kuinolon ini digunakan untuk infeksi sistemik. Yang termasuk golongan ini antara
lain adalah Spirofloksasin, Ofloksasin, Moksifloksasin, Levofloksasin, Pefloksasin,
Norfloksasin, Sparfloksasin, Lornefloksasin, Flerofloksasin dan Gatifloksasin.
Pada saat perkembang biakkan kuman ada yang namanya replikasi dan transkripsi dimana
terjadi pemisahan double helix dari DNA kuman menjadi 2 utas DNA. Pemisahan ini akan
selalu menyebabkan puntiran berlebihan pada double helix DNA sebelum titik pisah.
Hambatan mekanik ini dapat diatasi kuman dengan bantuan enzim DNA girase.
Peranan antibiotika golongan Kuinolon menghambat kerja enzim DNA girase pada
kuman dan bersifat bakterisidal, sehingga kuman mati.
Manifestasi pada saluran cerna,terutama berupa mual dan hilang nafsu makan,
merupakan efek samping yang paling sering dijumpai.
Efek samping pada susunan syaraf pusat umumnya bersifat ringan berupa sakit
kepala, vertigo, dan insomnia.
Efek samping yang lebih berat dari Kuinolon seperti psikotik, halusinasi, depresi dan
kejang jarang terjadi. Penderita berusia lanjut, khususnya dengan arteriosklerosis atau
epilepsi, lebih cenderung mengalami efek samping ini.
3. Penggunaan Klinik
a. Infeksi saluran kemih
Gonore
Seperti Osteomielitis. Untuk infeksi pasca bedah oleh kuman enterokokus Ps.
aeroginosa atau stafilokokus yang resisten terhadap Beta Laktam atau Aminoglikosid.
4. Sediaan di Pasaran
a. Spirofloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan Spirofloksasin 250
mg, 500 mg, 750 mg bahkan ada yang 1.000 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan
kandungan Spirofloksasin 200 mg/100 ml.
b. Ofloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan Ofloksasin 200 mg
dan 500 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Ofloksasin 200 mg/100 ml.
c. Moksifloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan Moksifloksasin kandungan 400
mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Moksifloksasin 400 mg/250 ml.
d. Levofloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan Levofloksasin 250
mg dan 500 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Levofloksasin 500
mg/100 ml.
e. Pefloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan Pefloksasin 400 mg.
Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Pefloksasin 400 mg/125 ml dan ampul
dengan kandungan Pefloksasin 400 mg/5 ml.
f. Norfloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 400 mg.
g. Sparfloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 200 mg.
h. Lornefloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 400 mg.
i. Flerofloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 400 mg. Juga
tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan 400 mg/100 ml.
j. Gatifloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 400 mg. Juga
tersedia dalam bentuk vial untuk ijeksi dengan kandungan 400 mg/40 ml.
sumber :
Buku farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
1995.
Untuk pemilihan antibiotika Kuinolon dan dosis/cara pakainya yang tepat ada baiknya anda
harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Di apotik online medicastore anda dapat mencari antibiotika Kuinolon dengan merk yang
berbeda secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda
dapat memilih dan beli antibiotika Kuinolon sesuai dengan yang diresepkan dokter anda.
TETRASIKLIN
Tetrasiklin pertama kali ditemukan oleh Lloyd Conover. Berita tentang Tetrasiklin yang
dipatenkan pertama kali tahun 1955. Tetrasiklin merupakan antibiotika yang memberi
harapan dan sudah terbukti menjadi salah satu penemuan antibiotika penting.
Golongan Tetrasiklin termasuk antibiotika yang bersifat bakteriostatik dan bekerja dengan
jalan menghambat sintesis protein kuman.
Iritasi lambung pada pemberian oral. Tromboflebitis pada pemberian injeksi (IV).
Tetrasiklin terikat pada jaringan tulang yang sedanag tumbuh dan membentuk
kompleks. Pertumbuhan tulang akan terhambat sementara pada janin sampai anak tiga
tahun.
Pada gigi susu atau gigi tetap, Tetrasiklin dapat merubah warna secara permanen dan
cenderung mengalami karies.
Dapat menimbulkan superinfeksi oleh kuman resisten dan jamur, dengan gejala
adalah diare akibat terganggunya keseimbangan flora normal dalam usus.
b. Doksisiklin
c. Oksitetrasiklin
d. Minosiklin
Minosiklin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri seperti Pneumonia dan infeksi
saluran nafas lain, jerawat dan infeksi kulit, kelamin dan saluran kemih. Minosiklin
juga dapat membunuh bakteri dari hidung dan tenggorokan anda yang dapat
menyebabkan meningitis.
Tetrasiklin dipasaran dalam bentuk kapsul dengan kandungan 250 mg dan 500 mg.
Juga ada yang dalam bentuk buffer untuk mengurangi efek sampingnya mengritasi
lambung.
b. Doksisiklin
Doksisiklin di pasaran tersedia dalam bentuk sediaan tablet da kapsul dengan
kanduungan 50 mg dan 100 mg.
c. Oksitetrasiklin
Oksitetrasiklin di pasaran tersedia dalam bentuk sediaan kapsul 500 mg dan vial 50
mg/ml untuk injeksi.
d. Minosiklin
Minosiklin dipasaran dalam bentuk kapsul dengan kandungan 50 mg dan 100 mg.
sumber :
Buku farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
1995.
www.tiscali.co.uk
www.nlm.nih.gov
en.wikipedia.org
Untuk pemilihan antibiotika Tetrasiklin dan dosis/cara pakainya yang tepat ada baiknya anda
harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Di apotik online medicastore anda dapat mencari antibiotika Tetrasiklin dengan merk yang
berbeda secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda
dapat memilih dan beli antibiotika Tetrasiklin sesuai dengan yang diresepkan dokter anda.
KOMBINASI ANTIMIKROBA
Karena kerja dari dua antimikroba Trimetropim dan Sulfametoksazol dalam menghambat
reaksi enzimatik obligat berurutan sehingga kombinasi antimikroba ini memberikan efek
sinergi.
1. Spektrum antibakteri
Mikroba yang peka terhadap kombinasi antimikroba kotrimoksazol ialah: Str. Pneumoniae, C.
diphteriae, dan N. meningitis, 50-59% strain S. aureus, S. epidermidis, Str. pyogenes, Str.
viridans, Str. faecalis, E. coli, Pr. mirabilis, Pr. morganii, Pr. rettgeri, Enterobacter, Aerobacter
spesies, Salmonella, Shigella, Serratia dan Alcaligenes spesies dan Klebsiella spesies. Juga
beberapa strain stafilokokus yang resisten terhadap Metisilin, Trimetropim atau
Sulfametoksazol sendiri, dan mikroba yang peka terhadap kombinasi antimikroba ini.
Aktivitas kombinasi antimikroba Kotrimoksazol berdasarkan atas kerjanya pada dua tahap
yang berurutan dalam reaksi enzimatik untuk membentuk Asam tetrahidrofolat.
Sulfometoksazol menghambat masuknya molekul PABA ke dalam molekul Asam folat dan
Trimetropim menghambat terjadinya reaksi reduksi dari Asam dihidrofolat menjadi
Tetrahidrofolat.Trimetropim menghambat enzim Dihidrofolat reduktase mikroba secara
sangat selektif. Hal ini penting, karena enzim tersebut juga terdapat pada sel manusia.Seperti
tergambar pada diagram di bawah ini.
3. Sediaan
Antimikroba kombinasi Kotrimoksazol tersedia dalam bentuk tablet oral, mengandung 400
mg Sulfametoksazol dan 80 mg Trimetropim. Untuk anak tersedia juga bentuk suspensi oral
yang mengandung 100 mg Sulfametoksazol dan 20 mg Trimetropim.
4. Penggunaan klinik
Antimikroba kombinasi Kotrimoksazol efektif untuk pengobatan otitis media akut pada anak
dan sinusitis maksilaris akut pada orang dewasa yang disebabkan strain H. influenzae dan Str.
pneumoniae yang masih sensitif.
Dengan dosis tinggi efektif untuk infeksi yang berat oleh Pneumocystis carini pada penderita
AIDS. Dengan dosis rendah pada penderita Neutropeni.
e. Infeksi genitalia
f. Infeksi lainnya
Infeksi oleh jamur Norkadia, untuk pengobatan Bruselosis. Juga untuk infeksi berat pada
anak.
Sumber : Buku Farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia 1995.
www.tiscali.co.uk
www.nlm.nih.gov
en.wikipedia.org
Untuk pemilihan kombinasi antimikroba Kotrimoksazol dan dosis/cara pakainya yang tepat
ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
1. Klindamisin
Klindamisin digunakan untuk infeksi bakteri anaerob. Seperti infeksi pada saluran
nafas, septikemia, dan peritonitis. Untuk pasien yang sensitif terhadap penisilin
Klindamisin juga dapat digunkan untuk infeksi bakteri aerobik. Klindamisin juga
dapat digunakan untuk infeks pada tulang yang disebabkan staphylococcus aureus.
Sediaan topikalnya dalam bentuk Klindamisin posfat digunkan untuk jerawat yang
parah.
2. Metronidazol
Metronidazol efektif untuk bakteri anaerob dan protozoa yang sensitif karena
beberapa organisme memiliki kemampuan untuk mengurangi bentuk aktif
metronidazol di dalam selnya. Secara sistemik metronidazol digunakan untuk infeksi
anaerobik, trikomonasis, amubiasis, lambiasis dan amubiasis hati.
3. Colistin
4. Tinidazol
5. Teicoplanin
6. Vancomycin
Vancomycin diberikan dalam bentuk injeksi untuk infeksi serius kalau obat lain tidak
berguna. Walaupun demikian, obat ini dapat menimbulkan beberapa efek samping
yang serius, termasuk merusak pendengaran dan ginjal. Efek samping ini akan sering
terjadi pada pasien yang berumur lanjut.
Sumber : http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/uspdi/202590.html
7. Linezolid
Linezolid dapat berupa tablet atau suspensi oral. Biasanya diminum sesudah atau
sebelum makan dua kali sehari (setiap 12 jam) untuk 10 sampai 28 hari. Jangan
minum kurang atau lebih dari yang diresepkan dokter anda.
Sebelum minum suspensi oral, bulak balik botol dengan baik tiga hingga lima kali.
Jangan dikocok.
Lanjutkan minum obat hingga habis walau anda merasa sudah sembuh.Jangan
hentikan minum obat tanpa bicara ke dokter anda.
Sumber : http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/medmaster/a602004.html
Untuk pemilihan antibiotika golongan lain yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri
dan konsultasi ke dokter.
Di apotik online medicastore anda dapat mencari antibiotika golongan lain dengan merk yang
berbeda secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda
dapat memilih dan beli antibiotika golongan lain sesuai dengan kebutuhan anda.