Anda di halaman 1dari 159

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang


dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara social dan ekonomis. Keberhasilan
pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar
upaya program dan sector, serta kesinambungan dengan upaya-upaya
yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya.

Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan pada


perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk
rentan antara lain adalah ibu, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan di daerah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan di
Kabupaten Sukabumi selama ini telah memberikan kontribusi yang positif
bagi kesejahteraan masyarakat namun demikian masih banyak kinerja
kesehatan yang harus ditingkatkan sehingga dibutuhkan perencanaan
secara seksama.

Berdasarkan undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang


Pemerintah daerah dan undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang
sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, menjadi kewajiban
Pemerintah Provinsi/Kabupaten /Kota untuk menyusun Perencanaan
pembangunan daerah sebagai salah satu kesatuan dalam Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.

Rencana strategis merupakan proses berkelanjutan dan sistematis


dari pembuatan keputusan yang berisiko, dengan memanfaatkan
sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipasi dan mengorganisasikan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 -2021 1


2015
secara sistematis untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut
dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang sistematis.

Rencana strategis mempunyai fungsi yaitu menjamin keterkaitan dan


konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan, menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar
program dan kegiatan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber
daya secara transparan, efisien, efektif berkeadilan dan berkelanjutan.

Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun


2016 2021 berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 2021 dan diharapkan
mampu menjaga konsistensi dan komitmen pelaksanaan pembangunan
bidang kesehatan dan mengoptimalkan implementasi program dan
kegiatan dalam rangka pencapaian Visi Misi Kabupaten Sukabumi 2016
2021.

Harus ada kesesuaian antara Rencana strategis Dinas Kesehatan


Kabupaten Sukabumi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) serta harus mendukung program-program pemeintah
pusat sehingga Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
tetap dalam kerangka Kabupaten Sukabumi sebagai bagian dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi


Nomor 04 Tahun 2016 tanggal 16 Agustus 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi
Tahun 2016 - 2021, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
menyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
Tahun 2016 - 2021 yang bertujuan mencapai sasaran strategis, indikator
kinerja, program serta kegiatan yang merujuk pada capaian Standar
pelayanan Minimal (SPM) dan Sustainable Developments Goals (SDGs).

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 2


1.2 Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten Sukabumi


Tahun 2016 - 2021 berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai
berikut:
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah;
5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Standar
Pelayanan Minimal;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2007 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang
PedomanOrganisasi Perangkat Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendaliandan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Menteri Kesehatan No.741 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/ Kota;

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 3


14. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.54 Tahun 2010 Lampiran IV,
tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Renstra Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD);
15. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah Propinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 20 Tahun 2003
tentang Perencanaan Pembangunan Partisipatif Kabupaten
Sukabumi;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 32 Tahun 2008
tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten
Sukabumi;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 13 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah
Kabupaten Sukabumi 2005-2025;
19. Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana
Kerja Pembangunan Daerah Jawa Barat Tahun 2013-2018;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 4 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2016-2021;

1.3 Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten


Sukabumi Tahun 2016 2021 dimaksudkan sebagai acuan dalam
penyusunan dokumen perencanaan tahunan yaitu Rencana Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukabumi dan sebagai acuan pelaksanaan program
serta menjadi tolok ukur dalam penilaian kinerja pembangunan bidang
kesehatan di Kabupaten Sukabumi. Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi diharapkan dapat memberikan kejelasan arah dan
sasaran Pembangunan Kesehatan Kabupaten Sukabumi dalam upaya
mendukung visi Kabupaten Sukabumi 2016-2021.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 4


Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 - 2021adalah :
a. Menjabarkan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten
Sukabumi kedalam program dan kegiatan dlam kurun waktu lima
tahun selaras dengan RPJMD Kabupaten Sukabumi;
b. Sebagai acuan / pedoman bagi Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi dalam menyusun Rencana Kerja ( Renja) pembangunan
daerah tahunan sehingga perencanaan lebih terarah;
c. Sebagai media akuntabilitas dalam menciptakan tata pemerintah
yang baik (Good Govermance), agar terjamin sinergitas,
sinkronisasi dan integrasi Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 2021 dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Sukabumi Tahun 2016 - 2021.
d. Mewujudkan perencanaan pembangunan kesehatan Kabupaten
Sukabumi secara sinergis dan terpadu dengan Tingkat Pusat dan
Provinsi.

1.4 Sistematika Penulisan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.54 Tahun 2010


Lampiran IV, maka RencanaStrategis (Renstra) Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 - 2021ini disusun dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan

BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Kesehatan


2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
2.2 Sumber Daya

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 5


2.3 Kinerja Pelayanan
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

BAB III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi


3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Provinsi
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan


4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
4.2 Strategi dan Kebijakan

BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok


Sasaran dan Pendanaan Indikatif

BAB VI Indikator Kinerja Dinkes Kesehatan Kabupaten Sukabumi yang


mengacu pada Tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten
Sukabumi

BAB VII Penutup

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 6


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten


Sukabumi

Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu Dinas


daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi
Nomor 25 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sukabumi dan Peraturan Bupati (Perbup) Sukabumi Nomor 65
Tahun 2012 tanggal 18 Juli 2012 tentang Struktur Organisasi Dan Tata Kerja
Dinas Kesehata kabupaten Sukabumi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi mempunyai tugas melaksanakan
kewenangan otonomi daerah dibidang kesehatan, dalam melaksanakan tugas
tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kesehatan
2. Pengkoordinasian dan pelaksanaan program, monitoring, evaluasi
dan pelaporan di bidang kesehatan.
3. Pengendalian pelaksanaan program di bidang kesehatan.
4. Pengelolaan Tata Usaha Dinas
5. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :

I. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai Tugas melaksanakan sebagian kewenangan Daerah


di Bidang Kesehatan.

II. Sekretaris :

1. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di


bidang kesekretariatan.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 7


Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Sekertaris Dinas
membawahkan;
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan; dan
3. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi.

III. Bidang Sumber Daya Kesehatan

1. Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan


sebagian fungsi Dinas di bidang Bidang Sumber Daya Kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Sumber Daya
Kesehatan membawahkan :
1. Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan;
2. Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan;dan
3. Seksi Data dan Teknologi Informasi Kesehatan

IV. Bidang Kesehatan Masyarakat

1. Bidang Promosi Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan


sebagian fungsi Dinas di bidang promosi kesehatan dan pemberdaaan
masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Promosi Kesehatan,
membawahkan :
1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;
2. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan
3. Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja

V. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai


tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bidang pengendalian


penyakit dan penyehatan lingkungan membawahkan :

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 8


1. Seksi Surveilans, Imunisasi dan Keperawatan Komunitas;
2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;dan
3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

VI. Bidang Pelayanan Kesehatan


1. Bidang Pengendalian Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pengendalian pelayanan
kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Pengendalian
Pelayanan Kesehatan membawahkan :
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Pengembangan;
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan;dan
3. Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu.

VII. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( U P T D )

1. Pada Dinas, dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) untuk


melaksanakan sebagian fungsi Dinas dan/atau kegiatan teknis operasional
dan teknis penunjang, yang mempunyai wilayah kerja satu kecamatan atau
lebih.
2. Susunan Organisasi UPTD, adalah sebagai berikut :
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsional;
d. Pelaksana Teknis.
5. UPTD di lingkungan Dinas terdiri dari :
a. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS);
b. UPTD Gudang Farmasi;
c. UPTD Laboratorium Kesehatan.

VIII. Kelompok Jabatan Fungsional


1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Dinas dalam melaksanakan fungsi yang memerlukan keahlian dan
keterampilan secara profesional.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 9


2. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud diatur sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten sukabumi

2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi


2.2.1 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia kesehatan dalam kurun waktu 2011 s/d


2015 masih belum mencapai target yang diharapkan. Hal ini dapat
dilihat dari rasio tenaga kesehatan per-100.000 penduduk yang masih di
bawah target pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1
Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 penduduk
di Kabupaten Sukabumi Tahun 2011 s.d 2015

Capaian
No Rasio SDM Kesehatan Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 Rasio Dokter Umum per 100.000 penduduk 40 5.5 5.93 6.4 6.4 6.2
2 Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk 11 1.4 1.5 1.6 1.43 1.44
3 Rasio Apoteker per 100.000 penduduk 10 1.56 1.59 1.04 1.08 1.16
4 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 100 28.7 30.16 34.83 40.83 40.96
5 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 117,5 23.3 29.57 45.29 52.5 51.68
6 Rasio Ahli Gizi per 100.000 penduduk 22 2.8 3.2 3.29 3.29 3.68
7 Rasio Ahli Sanitasi per 100.000 penduduk 40 1.92 2.08 2.2 2.75 3.08
Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per 100.000
8 penduduk 40 4.16 4.6 5.1 5.2 5.44

Sumber : Kepegawaian Dinkes Kab.sukabumi 2015

Dalam pembangunan kesehatan, SDM Kesehatan merupakan


salah satu issue utama yang mendapat perhatian terutama yang terkait
dengan jumlah, jenis dan distribusi, selain itu juga terkait dengan
pembagian kewenangan dalam pengaturan SDM Kesehatan (PP No. 38
tahun 2000dan PP No. 41 tahun 2000). Oleh karena itu diperlukan
penanganan lebih seksama yang didukung dengan regulasi yang
memadai dan pengaturan insentif, reward-punishment, dan sistim
pengembangan karier.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 10


1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan
kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan
sumber daya manusia yang dimiiki, terutama ketersediaan tenaga
kesehatan. Jumlah tenaga di puskesmas sebanyak 1.216 orang,
terdiri dari tenaga kesehatan 78,8% dan non kesehatan 21,2%.

2. Tenaga di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi

Proporsi tenaga yang bekerja di Dinas Kesehatan untuk tenaga


kesehatan sebesar 83.25 % dan 16,75 % tenaga non kesehatan.
Jenis tenaga yang paling banyak adalah D3 Bidan yaitu sebesar
35,64 % .

Tabel 2.2. Jumlah dan Jenis Tenaga Kesehatan di Kabupaten


Sukabumi

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 11


SUMBER DAYA KESEHATAN /TENAGA KESEHATAN DI KABUPATEN SUKABUMI

PNS Harian Lepas PTT


No. Jenis Tenaga Jumlah
Kab. Kab. Prop Pusat
1 Dokter Umum 61 12 10 - 83
2 Dokter Gigi 22 1 - - 23
3 S2 Kesehatan 7 - - - 7
4 D4 Bidan 35 1 - - 36
5 D3 Bidan 244 231 7 182 664
6 D1 Bidan 19 - - - 19
7 SKM 79 7 - - 86
8 S.Kep Ners 3 - - - 3
9 S.Kep 7 5 - - 12
10 D3 Perawat 172 183 - - 355
11 SPK 75 14 - - 89
12 D3 Perawat Gigi 20 1 - - 21
13 SPRG 12 - - - 12
14 Apoteker 8 - - - 8
15 S1 Farmasi 1 - - - 1
16 D3 Farmasi 5 - - - 5
17 Ass. Apoteker 9 - - - 9
18 D3 Sanitasi 27 28 - - 55
19 D1 Sanitasi 6 - - - 6
20 S1 Gizi 21 - - - 21
21 D3 Gizi 15 7 - - 22
22 D1 Gizi 5 - - - 5
23 Analis Kesehatan 7 - - - 7
24 SMAK 2 - - - 2
25 S3 - - - - 0
26 S2 28 - - - 28
27 S1 30 6 - - 36
28 D3 3 4 - - 7
29 D2 1 - - - 1
30 D1 - - - - 0
31 SLTA 177 35 - - 212
32 SLTP 21 3 - - 24
33 SD 2 2 - - 4
jumlah 1124 540 17 182 1863

Sumber : Kepegawaian Dinkes Kab.sukabumi 2014

2.2.2 Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan di Kabupaten Sukabumi dalam kurun waktu 2009 s/d 2013
masih belum mencapai target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari rasio
sarana kesehatan per 100.000 penduduk yang masih di bawah target (tabel di
bawah). Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio sarana kesehatan
(puskesmas dan puskesmas pembantu) masih di bawah target yang
diharapkan.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 12


Tabel 2.3
Rasio Sarana Kesehatan di Dinas Kesehatan Kab. Sukabumi Tahun
2011 s.d 2015
Capaian
No Rasio Sarana Kesehatan Target
2011 2012 2013 2014 2015
Rasio Puskesmas per 100.000
1 3.33 2.37 2.37 2.37 2.37 2.37
penduduk
2 Rasio Pustu per 100.00 penduduk 20 4.65 4.65 5.1 5.33 6.03

Jumlah puskesmas di Kabupaten Sukabumi sampai dengan akhir tahun 2016


adalah sebanyak 58 unit, dengan rincian jumlah puskesmas perawatan
sebanyak 7 unit dan puskesmas non perawatan sebanyak 51 unit. Salah satu
indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan penduduk terhadap
puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000 penduduk. Rasio puskesmas
terhadap 100.000 penduduk tahun 2011 s.d 2015 adalah 1 : 2,37 artinya setiap
100.000 penduduk dilayani 2 - 3 puskesmas.
Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan puskesmas terhadap
masyarakat di wilayah kerjanya, puskesmas didukung oleh sarana pelayanan
kesehatan berupa puskesmas pembantu (pustu) dan puskesmas keliling.
Jumlah puskesmas pembantu di Kabupaten Sukabumi sampai dengan tahun
2015 adalah 151 unit. Rasio puskesmas pembantu terhadap 100.000 penduduk
tahun 2015 adalah 1 : 6.03, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 6
sampai 7 puskesmas pembantu.
Sedangkan rasio puskesmas keliling terhadap puskesmas di Kabupaten
Sukabumi adalah 1,00 artinya setiap puskesmas sudah mempunyai puskesmas
keliling sebagai kendaraan operasionalnya. Sedangkan pelayanan mobil
ambulance terdapat pada 4 puskesmas, yaitu di puskesmas Cicurug,
Sagaranten, Cisolok dan Jampang Tengah.

Salah satu jenis UKBM yang telah lama dikembangkan dimasyarakat adalah
posyandu. Dimana dalam menjalankan fungsinya, posyandu dapat menjalankan
5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Dalam rangka menilai
kinerja dan perkembangannya, posyandu diklasifikasikan menjadi 4 stara, yaitu
posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu
mandiri. Jumlah posyandu di Kabupaten Sukabumi tahun 2015 ada 3.389 buah,

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 13


dimana bila dirinci secara klasifikasi maka 1.021 madya, 1703 purnama dan
655 mandiri, dan sebesar 69.87 % posyandu / kelompok UKBM yang aktif.

Polindes dan poskesdes didesa merupakan salah satu wujud upaya


mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, termasuk
pelayanan kebidanan. Untuk Kabupaten Sukabumi jumlah poskesdes ada 276
buah, rasio poskesdes terhadap desa sebesar 0,75 dan jumlah polindes ada
135 buah dengan rasio apabila dibandingkan dengan desa sebesar 0,36.
Sedangkan pelayanan rujukan dari polindes dan puskesmas di Kabupaten
Sukabumi sudah terwujud Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar
(PONED) yang mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penanganan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar yang berjumlah 30 buah
PONED.

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi

Kinerja pelayanan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi diukur


berdasarkan Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan. SPM bidang
kesehatan mengunakan indikator SPM sesuai dengan KEPMENKES No
828/MENKES/SK/IX/2008.

Capaian kinerja berdasarkan target SPM bidang Kesehatan sampai dengan


tahun 2015 sbb :

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 14


Tabel 2.4
Capaian kinerja berdasarkan target SPM Bidang Kesehatan Kab. Sukabumi
Tahun 2011 s.d 2015
Capaian
Target
NO Indikator SPM
Nasional 2011 2012 2013 2014 2015

1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 95 86,19 87,52 83.9 83,70 92,85

2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 80 81,90 48,84 72.1 99,20 98,64

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga


3 90 83,29 81,13 82,57 77,90 91,57
Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan

4 Cakupan Pelayanan Nifas 90 83,65 89,07 88 83,60 94,53


Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang
5 80 25,06 31,46 35.4 47,40 68,84
ditangani
6 Cakupan Kunjungan Bayi 90 82,34 87,22 87 83,81 102,01
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
7 100 57,22 92,64 84.2 86,01 92,75
Immunization (UCI)
8 Cakupan Pelayanan Anak Balita 90 66,94 75,75 100.7 67,23 64,93

Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI


9 100 100 100 100 3,67 3,38
pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin

10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100 100 100 100 100 100
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
11 100 78,12 90,01 76 90,51 111,96
Setingkat
12 Cakupan Peserta KB Aktif 70 68,16 71,65 73.15 70,9 72,10
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita
13 Penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per >2 3,09 2,64 2.8 2,9 0,43
100.000 Penduduk < 15 tahun
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita
14 100 43,56 41,26 58,11 45,72 63,23
Penyakit Pneumonia pada balita
Cakupan Penemuan dan Penanganan Pasien
15 100 88,98 88,54 89.18 74,31 74,39
baru TB BTA Positif
Cakupan Penemuan dan Penanganan Pasien
16 100 100 100 85.5 100 100
Penderita DBD
Cakupan Penemuan dan Penanganan Pasien
17 100 86,52 71,79 70 101,33 101,04
Penderita Diare
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien
18 100 64,12 44,41 69.6 39,88 52,85
Masyarakat Miskin

Cakupan Pelayanan Pasien Masyarakat Miskin di


19 100 100 100 100 100 100
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan

Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang


20 harus diberikan oleh Sarana Kesehatan (Rumah 100 100 100 100 100 100
Sakit) di Kab/Kota

Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang


21 100 100 100 100 100 100
Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam

22 Cakupan Desa Siaga Aktif 100 100 100 100 95,08 95.34

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 15


Capaian kinerja pelayanan kesehatan dasar (13 indikator) yang mencapai
target SPM sampai tahun 2015 adalah Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
Ditangani (98,64%), Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
yang Memiliki Kompetensi Kebidanan (91,57%) Cakupan Pelayanan Nifas
(94,53%), Cakupan Kunjungan Bayi (102,01%), Cakupan Balita Gizi Buruk
Mendapat Perawatan (100%), Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat (111,96%), Cakupan Peserta KB Aktif (72,10), Cakupan Penemuan
dan Penanganan Penderita Penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per
100.000 Penduduk < 15 tahun (0,43%), Cakupan Penemuan dan Penanganan
Pasien Penderita DBD (100%), Cakupan Penemuan dan Penanganan Pasien
Penderita Diare (101,04).

Capaian kinerja pelayanan kesehatan rujukan (2 indikator) yang mencapai SPM


sampai tahun 2013 adalah Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin (100%), serta capaian kinerja pada cakupan pelayanan
gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota
(100%).

Capaian kinerja pada Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan


penyelidikan epidemiologi <24 jam tahun 2013 sudah mencapai target SPM,
sedangkan capaian kinerja pada Cakupan Desa Siaga Aktif tahun 2013 belum
mencapai target SPM

capaian kinerja berdasarkan indikator RPJMD adalah sebagai berikut :

1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indikator kunci yang digunakan
untuk menghitung Angka Harapan Hidup. Sebesar 85 % kematian bayi terjadi
pada umur kurang dari 7 hari, hal ini disebabkan masalah kesehatan dan gizi
selama kehamilan , cara persalinan dan perawatan bayi baru lahir baik oleh
petugas kesehatan maupun keluarga kurang optimal. Sedangkan tempat
kematian bayi adalah 71,5 % di Rumah dan 20,6 % meninggal di Rumah Sakit.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 16


Tabel 2.5
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2011 s/d tahun 2015

No Tahun AKB/1000 KH
1 2011 9,36
2 2012 9,86
3 2013 10,1
4 2014 9,8
5 2015 8,04

Keadaan di atas menunjukkan bahwa pengetahuan perawatan bayi baru lahir


khususnya perawatan BBLR pada keluarga masih perlu di tingkatkan disamping
faktor faktor lain yang mempengaruhinya diantaranya adalah gizi ibu selama
hamil dan lingkungan rumah yang tidak sehat.

Distribusi kematian bayi di kabupaten Sukabumi menunjukkan bahwa jumlah


kematian bayi lebih dari 6 per tahun tersebar merata di wilayah utara, tengah
dan selatan. Adapun persentase jumlah kematian bayi lebih dari 6 per tahun
terhadap jumlah kematian kurang dari 6 per tahun dan wilayah tanpa kematian,
mencapai 62,1%. Hal ini berarti jumlah kematian bayi di kabupaten Sukabumi
sebagian besar melebihi nilai tengahnya (lebih dari 6 per tahun).
Grafik 2.1.
Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2011 s/d tahun 2015

KASUS KEMATIAN NEO, BAYI DAN BALITA TAHUN 2011 S.D 2015

375 390
400 369
350 309 305
300
250 Neo
200 Bayi
150 112 122 114
94 94 Balita
100
35 33 39 31 31
50
0
2011 2012 2013 2014 2015

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 17


2. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan
dan masa nifas pada setiap 100.000 kelahiran hidup dalam suatu wilayah dan
dalam waktu tertentu. Sampai saat ini untuk mengukur Angka Kematian Ibu
(AKI) masih menggunakan data bersumber survey di masyarakat
(Susenas,SKRT,SDKI,dll). Sedangkan data yang ada pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi adalah jumlah kematian ibu.

Tabel 2.6 : Angka Kematian Bayi (AKI) di Kabupaten Sukabumi


Tahun 2011 s/d tahun 2015

No Tahun AKI/100.000 KH
1 2011 134,6
2 2012 152,6
3 2013 156,28
4 2014 74,35
5 2015 111,6

Grafik 2.2 : Jumlah Kematian Maternal di Kabupaten Sukabumi


tahun 2011 s/d tahun 2015
KASUS KEMATIAN IBU TAHUN 2011 S.D 2015

76 78
80
70
70
60 54

50 Neo
37
40 Bayi
30 Balita
20
10
0
2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah kematian Ibu pada tahun 2011 di kabupaten Sukabumi berjumlah 70


orang, kemudian pada tahun 2012 meningkat menjadi 76 orang sampai pada
tahun 2013 meningkat lagi hingga mencapai 78 orang, namun pada tahun 2014
menurun menjadi 34 orang dan pada tahun 2015 meningkat kembali sebanyak
54 orang. Kematian ibu secara langsung disebabkan pendarahan, eklampsia

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 18


dan akibat lain. Penyebab kematian langsung diperberat dengan penyebab
yang tidak langsung yaitu terlambat mengambil keputusan karena keluarga
tidak mengetahui resiko kehamilan, terlambat ketempat pelayanan karena
sarana transportasi yang tidak memadai dan geografi yang sulit serta kurang
lengkapnya sarana tempat pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dalam
mengatasi komplikasi yang terjadi, seperti tidak tersedianya darah.

3. Pelayanan Kesehatan Masyarakat bagi Orang Miskin

Pelayanan kesehatan masyarakat bagi orang miskin bertujuan meningkatkan


jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin
melalui puskesmas dan jaringannya meliputi puskesmas pembantu, puskesmas
keliling, bidan desa dan Posyandu. Adapun sasaran kegiatan adalah
meningkatnya kunjungan dan cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi
penduduk miskin (kuratif dan preventif).

Capaian kinerja pada Pelayanan kesehatan masyarakat bagi orang miskin


dapat dilihat dari cakupan kunjungan kasus atau angka kesakitan, menunjukan
keadaan masyarakat miskin yang sakit memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang tersedia, jumlah kuota peserta pelayanan kesehatan
masyarakat miskin Kabupaten Sukabumi tahun 2015 adalah 1.151.006 orang
dan yang mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan 697.767 orang, dalam
kepesertaan Jamkesda dan PBI banyak ditemukan kendala khususnya kartu
yang tidak sesuai dengan by name an by address, selain itu adanya hambatan
pada pelayanan masyarakat miskin pada tahun 2015 terutama dalam
penyerapan Jamkesda yang lebih besar dari pada Jamkesmas dikarenakan
kesalahanan dalam kepesertaan, sehingga dana jamkesda tidak mampu untuk
membiayai Rawat Jalan di pelayanan dasar kecuali untuk pelayanan KB,
Transport Rujukan, Rawat Inap serta belum adanya pengaturan kebijakan
pembiayaan Jamkesda untuk pelayanan Rawat Jalan di pelayanan dasar.

4. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Berkompeten

Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I


sampai dengan kala IV persalinan. Cakupan pertolongan persalinan oleh

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 19


tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah Ibu bersalin
yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Grafik 2.3
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Berkompeten
Tahun 2011 - 2015

CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN YANG


BERKOMPETEN TAHUN 2011 S.D 2015

95 92
90 90 90 90 90
90

85 83.29 82.57
81.13 Target

80 77.9 Cakupan

75

70
2011 2012 2013 2014 2015

Kesenjangan antara cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan


(Linakes) dengan target, masih tinggi. Meskipun kecenderungan capaian
program tiap tahunnya menunjukkan trend peningkatan.

5. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4


Ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang
dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada
triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan. Cakupan
kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan Ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.

Kesenjangan antara cakupan kunjungan ibu hamil K4 dengan target, masih


tinggi. Kesenjangan tertinggi terjadi pada tahun 2012, sedangkan dari tahun

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 20


2013 sampai tahun 2015 menunjukkan peningkatan cakupan, meskipun masih
di bawah target SPM.

Grafik 2.4. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 tahun 2011s/d tahun 2015

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K-4 TAHUN 2011 S.D


2015
95 95 95 95 95
95 92.8

90

83.29 83.7
85 82.57
81.13 Target
80 Cakupan

75

70
2011 2012 2013 2014 2015

6. Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani


Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan
komplikasi di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu tertentu yang
ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di sarana
pelayanan kesehatan.

Grafik 2.5.
Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani
Tahun 2011 s/d tahun 2015

CAKUPAN NEONATUS DENGAN KOMPLIKASI YANG


DITANGANI TAHUN 2011 S.D 2015
80 80 80 80 80
80
70 59.41
60 47.4
50
35.39 Target
40 31.46
25.06 Cakupan
30
20
10
0
2011 2012 2013 2014 2015

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 21


Grafik capaian cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
menunjukkan bahwa ada peningkatan setiap tahun, walupun masih ada
kesenjangan yang cukup tinggi antara cakupan dengan target SPM dari tahun
2011-2015.

7. Cakupan kunjungan bayi

Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan


kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang
memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.Cakupan kunjungan bayi tahun 2011 s/d 2015
menunjukkan trend naik turun Cakupan kunjungan bayi meningkat melebihi
target SPM yaitu pada tahun 2015 dimana capaian kunjungan bayi 102,6%
sedangkan target 90%.

Grafik 2.6 : Cakupan Kunjungan Bayi


tahun 2011 s/d tahun 2015
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI TAHUN 2011 S.D 2015

120
102.6
100 90 9087.22 9086.97 90 90
82.34 83.8
80
Target
60
Cakupan
40

20

0
2011 2012 2013 2014 2015

8. Prevalensi Gizi Buruk

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 22


Prevalensi gizi buruk pada balita adalah jumlah balita gizi buruk pada tiap 100
orang balita. Prevalensi gizi buruk merupakan salah satu indikator
keberhasilan intervensi program gizi pada balita.

Grafik 2.7. Prevalensi Gizi Buruk


Tahun 2011 s/d tahun 2015

PREVALENSI BALITA GIZI BURUK TAHUN 2011S.D 2015


0.5
0.44
0.4 0.39
0.3
0.26
0.2 0.22 capaian
0.17
0.1

0
2011 2012 2013 2014 2015

Distribusi prevalensi gizi buruk di kabupaten Sukabumi berdasarkan


perhitungan berat badan dibandingkan tinggi badan (BB/TB) sejak tahun 2011
sampai dengan tahun 2015 mengalami penurunan.

9. Pelayanan penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

Pelayanan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan ditujukan untuk


menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan
perbekalan kesehatan. Sasaran program adalah tersedianya kebutuhan obat
dan perbekalan kesehatan bagi masyarakat. Hasil pencapaian program
menunjukkan bahwa persediaan obat dan perbekalan kesehatan rata-rata di
atas 18 bulan sampai dengan tahun 2015.

10. Penemuan dan Penanganan Penderita Diare

Penemuan dan penanganan penderita diare adalah penderita yang ditangani


sesuai standar di satu wilayah pada kurun waktu tertentu. Rata-rata penemuan
dan penanganan penderita diare menunjukkan trend meningkat walaupun
belum mencapai target 100%. Peningkatan yang tajam terjadi pada tahun 2015
yaitu 98.2 %

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 23


Grafik 2.8 : Cakupan Penemuan dan Penangan Penderita Diare
Tahun 2011 s/d tahun 2013
CAKUPAN PENEMUAN DAN PENANGANAN DIARE
TAHUN 2011 S.D 2015
100 100 100 100 10098.2
100 86.5 84.1 82.2
71.8
80
60 Target
40 Cakupan
20
0
2011 2012 2013 2014 2015

11. Penemuan Pasien baru TB (BTA+)


Angka penemuan pasien baru TB BTA positif atau Case Detection Rate (CDR)
adalah persentase jumlah penderita baru TB BTA positif yang ditemukan
dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA positif dalam
wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.

Grafik 2.9 : Cakupan Penemuan Pasien Baru TB (BTA+)


Tahun 2011 s/d tahun 2015
CAKUPAN PENEMUAN PASIEN BARU TB (BTA+)
TAHUN 201 S.D 2015
95
90 89.12
88.2 88.54
85
80 80 80 80 80 80 Target

75 74.31 74.4 Cakupan


70
65
2011 2012 2013 2014 2015

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 24


Penemuan pasien baru TB BTA positif dari tahun 2011 s/d 2013 sudah di atas
target yang ditetapkan. Sedangkan tahun 2014 dan 2015 masih dibawah target
yang ditetapkan yaitu 74.31% dan 74.4% sedangkan targetnya adalah 80%

12. Jumlah Kasus HIV/AIDS yang Ditangani di Kabupaten Sukabumi

Kasus HIV/AIDS yang ditangani adalah klien yang mendapat penanganan


HIV/AIDS sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Capaian penanganan kasus HIV/AIDS pada tahun 2010 dan tahun 2012
menunjukkan trend meningkat. Sedangkan penyebaran HIV-AIDS di kabupaten
Sukabumi sampai dengan tahun 2013 menunjukkan bahwa jumlah kasus HIV-
AIDS terdapat pada wilayah puskesmas Cisolok, Pelabuhanratu,
Bojonggenteng, Cibadak, Cisaat, Karawang, Sukalarang, Cireunghas, Ciracap,
Surade dan Cidolog.

Grafik 2.10 : Penemuan dan Penangan Kasus HIV-AIDS di Kabupaten


Sukabumi s/d tahun 2013
Jumlah Kasus HIV dan AIDS Ditangani
Tahun 2009-2013
25
22
20 21

15
13 13
10 10
8
5
4

0 1 1 1
Thn. 2009 Thn. 2010 Thn. 2011 Thn. 2012 Thn. 2013
HIV AIDS

13. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Malaria

Cakupan pengobatan malaria menunjukkan trend meningkat dari tahun 2011


s/d 2015. Sedangkan Annual Paracite Index (API) menunjukkan penurunan dari
tahun 2011 s/d 2015 dan sudah mencapai target yang diharapkan (<1).

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 25


Grafik 2.11 : Capaian API (Annual Paracite Index) Malaria
Tahun 2011 s/d Tahun 2015

CAPAIAN API (Annual Paracite Index) MALARIA


TAHUN 2011 S.D 2015
0.8
0.7 0.7
0.6 0.61
0.5 0.5
0.4
capaian
0.3 0.29
0.2 0.18
0.1
0
2011 2012 2013 2014 2015

14. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta

Keberhasilan program pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta


ditunjukkan dengan menurunnya prevalensi penyakit kusta. Prevalensi rate
penyakit kusta dari tahun 2011 s/d 2015 berada di bawah target nasional, yakni
kurang dari 1 per 10.000 penduduk.

Grafik 2.12 : Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta Tahun


2011 s/d tahun 2013

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 26


CAKUPAN PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KUSTA
TAHUN 2011 S.D 2015
1.2

1 1 1 1 1 1
0.8

0.6
0.53
0.4 0.4
0.2 0.18 0.17 0.18
0
2011 2012 2013 2014 2015

Target Cakupan

15. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Rabies


Penyakit rabies merupakan penyakit spesifik yang ada di Kabupaten Sukabumi.
Upaya penanganan KGHPR pada manusia memenuhi target (100%) dari tahun
2011 sampai dengan tahun 2015.

Grafik 2.12 : Penangan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Tahun


2011 s/d tahun 2015

Penanganan KGHPR
Tahun 2011 s/d 2015
100 100 100 100 100
100 100 100 100 100 100
90
80
70
60
50 Target
40 Cakupan
30
20
10
0
2011 2012 2013 2014 2015

16. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Filariasis


Penyakit filariasis merupakan penyakit spesifik yang ada di Kabupaten
Sukabumi. Filariasis disebabkan oleh cacing yang menyerupai benang yang

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 27


hidup di dalam tubuh manusia. Cacing ini dapat bertahan hidup selama 4-6
tahun di dalam sistem getah beningbagian tubuh yang melindungi kita dari
penyakit. Cacing ini berkembangbiak di dalam tubuh dan menghasilkan jutaan
cacing kecil yang bersirkulasi dalam darah.

Penanganan penyakit filariasis di Kabupaten Sukabumi memenuhi target yaitu


sebesar 100% dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 28


Grafik 2.13 : Penanganan Penyakit Filariasis
Tahun 2011 s/d tahun 2015

Penanganan Penyakit Filariasis


Tahun 2011 s/d 2015
100 100 100 100 100
100 100 100 100 100 100
80

60 Target
40 Cakupan
20

0
2011 2012 2013 2014 2015

17. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah

Penyakit Demam Berdarah merupakan penyakit menular yang disebarkan melalui


vector nyamuk Aedes agypti. Jenis nyamuk ini hidup dan berkembang biak pada
genangan air bersih. Adapun insiden rate kasus DBD (DHF) di kabupaten
Sukabumi menunjukkan penurunan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013,
namun meningkat kembali pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2015.
Sedangkan case fatality rate DBD cenderung mengalami penurunan hanya pada
tahun 2014 meningkat melebihi target <1.

Grafik 2.13 : Insiden Rate dan Case Fatality Rate Kasus DBD
Tahun 2011 s/d tahun 2015
Insiden Rate Kasus DBD
Tahun 2011 s/d Tahun 2015
60

50 50 50 50 50 50
46 46
40 40.8

30 Target
Cakupan
20
17.4
14.7
10

0
2011 2012 2013 2014 2015

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 29


Case Fatality Rate DBD
Tahun 2011 s/d Tahun 2015
2
1.9
1.8
1.6
1.4
1.2
1 1 1 1 1 1 Target
0.9
0.8 0.8 Cakupan
0.6 0.6
0.4
0.2 0.2
0
2011 2012 2013 2014 2015

18. Penyehatan Lingkungan Tempat-tempat Umum dan Industri


Lingkungan merupakan faktor terbesar dalam mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu pembangunan kesehatan di kabupaten Sukabumi
juga memprioritas kesehatan lingkungan sebagai program pembangunan, yakni
: Program Pengembangan Lingkungan Sehat. Adapun capaian program
kesehatan lingkungan sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut :
a. Cakupan Air Bersih = 68,53%
b. Cakupan Jamban Keluarga = 66,02%
c. Cakupan Rumah sehat = 59,95%
d. Cakupan Sarana Pembuangan Air Limbah = 60,57%

2.3.1. Kinerja Pengelolaan Pendanaan Pelayanan Dinas Kesehatan


Kabupaten Sukabumi
Anggaran kesehatan yang bersumber APBD II menunjukkan bahwa setiap tahun
menunjukan kenaikan, kenaikan tertinggi mulai tahun 2014 (268.052.161.150)
dan 2015, hal ini karena pada tahun tersebut mulai diterapkannya dana kapitasi
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) Puskesmas.
Anggaran kesehatan tertinggi terlaksana pada tahun 2012 sebesar Rp.
156.691.515.521,- sedangkan anggaran kesehatan tertinggi bersumber APBD I
dan APBN terjadi tahun 2013 antara lain APBD I Rp.35.378.230.680,- APBN Rp.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 30


41.807.695.614,-, penyumbang terbesar pembiayaan kesehatan bersumber
APBN untuk kegiatan jampersal dan jamkesmas sebesar Rp. 25.583.206.864,-

Pengelolaan anggaran Kesehatan Kabupaten Sukabumi terhadap total APBD


Kabupaten Sukabumi tertinggi pada tahun 2012 sebesar 9.58% sedangkan
tahun 2013 sebesar 7.88%.

Biaya Kesehatan perkapita yang bersumber dari pemerintahtahun 2013


sebesar Rp. 154.342 (US $15.43 ) standar World Bank : US $ 15-18,
sedangkan Persentase belanja Kesehatan di luar gaji terhadap total APBD
Kabupaten adalah sebesar 7,8 % sedangkan menurut UU Kesehatan No.
36/2009, anggaran kesehatan adalah 10% dari total APBD di luar gaji.

Grafik 2.14 : Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi


Tahun 2011 s/d tahun 2015

ANGGARAN DINAS KESEHATAN KAB.SUKABUMI


TAHUN 2011 S.D 2015

2011 2012 2013 2014 2015


APBD II 99,343,982,07 132,176,845,5 140,071,466,6 268,052,161,1 326,752,725,6
APBD I 8,392,250,000 24,514,670,00 35,378,230,68 54,726,125,00 87,597,590,40
APBN 5,966,325,000 20,616,346,25 41,807,695,61 5,294,700,000 16,331,295,00

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 31


2.15 Review Pencapaian Kinerja Dinas Kesehatan Berdasarkan
Standar SPM sesuai dengan Kepmenkes No.828/Menkes/SK/2008
Tahun 2011 s/d 2015

Capaian
Target
NO Indikator SPM
Nasional 2011 2012 2013 2014 2015

1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 95 86,19 87,52 83.9 83,70 92,85

2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 80 81,90 48,84 72.1 99,20 98,64

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga


3 90 83,29 81,13 82,57 77,90 91,57
Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan

4 Cakupan Pelayanan Nifas 90 83,65 89,07 88 83,60 94,53


Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang
5 80 25,06 31,46 35.4 47,40 68,84
ditangani
6 Cakupan Kunjungan Bayi 90 82,34 87,22 87 83,81 102,01
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
7 100 57,22 92,64 84.2 86,01 92,75
Immunization (UCI)
8 Cakupan Pelayanan Anak Balita 90 66,94 75,75 100.7 67,23 64,93

Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI


9 100 100 100 100 3,67 3,38
pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin

10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100 100 100 100 100 100
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
11 100 78,12 90,01 76 90,51 111,96
Setingkat
12 Cakupan Peserta KB Aktif 70 68,16 71,65 73.15 70,9 72,10
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita
13 Penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per >2 3,09 2,64 2.8 2,9 0,43
100.000 Penduduk < 15 tahun
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita
14 100 43,56 41,26 58,11 45,72 63,23
Penyakit Pneumonia pada balita
Cakupan Penemuan dan Penanganan Pasien baru
15 100 88,98 88,54 89.18 74,31 74,39
TB BTA Positif
Cakupan Penemuan dan Penanganan Pasien
16 100 100 100 85.5 100 100
Penderita DBD
Cakupan Penemuan dan Penanganan Pasien
17 100 86,52 71,79 70 101,33 101,04
Penderita Diare
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien
18 100 64,12 44,41 69.6 39,88 52,85
Masyarakat Miskin

Cakupan Pelayanan Pasien Masyarakat Miskin di


19 100 100 100 100 100 100
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan

Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang


20 harus diberikan oleh Sarana Kesehatan (Rumah 100 100 100 100 100 100
Sakit) di Kab/Kota

Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang


21 100 100 100 100 100 100
Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam

22 Cakupan Desa Siaga Aktif 100 100 100 100 95,08 95.34

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 32


2.16 Review Realisasi Anggaran Berdasarkan Program
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi tahun 2011 s/d 2015

TAHUN ANGGARAN
NO PROGRAM
2011 2012 2013 2014 2015
Program Pelayanan 5,963,724,248.00 17,394,539,572.00 13,806,307,099.00 29,033,235,377.00 17,759,360,872
1 Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Sarana 785,937,200.00 1,754,460,950.00 1,903,715,893.00 757,719,430.00 1,728,261,546
2 dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan 931,088,600.00 4,615,089,250.00 7,585,792,680.00 9,600,179,950.00 12,027,511,500
3 Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Program peningkatan 120,615,000.00 199,647,500.00 279,096,500.00 313,293,000.00 317,155,000
pengembangan sistem
4
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Program Obat dan Perbekalan 5,770,125,570.00 11,073,204,800.00 7,761,249,538.00 16,956,414,450.00 6,011,531,832
5 Kesehatan
Program Upaya Kesehatan 6,306,078,100.00 2,814,556,505.00 4,055,432,735.00 35,244,449,004.00 60,540,160,279
6 Masyarakat
Program Perbaikan Gizi 1,382,205,000.00 1,144,607,500.00 1,122,650,000.00 1,210,502,500.00 1,060,118,040
7
Masyarakat
Program Pengembangan 1,677,761,000.00 1,282,539,600.00 1,647,792,100.00 1,193,727,000.00 3,086,272,750
8 Lingkungan Sehat
Program Promosi Kesehatan 3,449,309,000.00 5,925,157,867.00 10,172,178,666.00 6,072,266,100.00 6,189,156,250
9 dan Pemberdayaan
Masyarakat
Program Pengadaan, 12,146,324,450.00 25,951,365,333.00 34,704,063,500.00 40,068,749,177.00 37,431,105,500
Peningkatan dan Perbaikan
10 Sarana dan Prasarana
Puskesmas/ Puskemas
Pembantu dan Jaringannya
Program Pelayanan Kesehatan 15,530,515,554.00 2,727,879,500.00 3,555,384,000.00 4,978,164,020.00 3,474,994,500
11 Penduduk Miskin
Program Pencegahan dan 2,835,445,100.00 22,475,155,610.00 31,426,094,600.00 42,168,356,896.00 106,659,078,470
12 Pengamatan Penyakit

JUMLAH 56,899,130,833 97,358,205,999 118,019,759,324 187,597,058,918 256,284,708,554

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan pada Dinas


Kesehatan Kabupaten Sukabumi

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan, tidak semuanya berjalan dengan


lancar, hal ini dapat dilihat dari adanya kesenjangan antara capaian program
dan kegiatan dengan target yang diharapkan. Adapun tantangan yang
ditemukan diantaranya adalah :

1. Masalah sumber daya manusia

Jumlah sumberdaya manusia dalam bidang kesehatan yang kompeten masih


sangat kurang. Rasio dokter umum per 100.000 penduduk tertinggi adalah 8.11
(th.2012) masih jauh dari target nasional, yakni 40,0. Rasio dokter gigi per
100.000 penduduk tertinggi adalah 8.77 (th.2013) masih jauh dari target

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 33


nasional, yakni 11,0. Rasio apoteker per 100.000 penduduk tertinggi adalah
3,36 (th.2013) masih jauh dari target nasional, yakni 10,0. Rasio bidan per
100.000 penduduk tertinggi adalah 30,16 (th.2013) masih jauh dari target
nasional, yakni 100,0. Rasio perawat per 100.000 penduduk tertinggi adalah
16,81 (th.2009) masih jauh dari target nasional, yakni 117,5. Rasio ahli gizi per
100.000 penduduk tertinggi adalah 9,15 (th.2013) masih jauh dari target
nasional, yakni 22,0. Rasio ahli sanitasi per 100.000 penduduk tertinggi adalah
6,4 (th.2013) masih jauh dari target nasional, yakni 40,0. Rasio ahli kesehatan
masyarakat per 100.000 penduduk tertinggi adalah 9,02 (th.2013) masih jauh
dari target nasional, yakni 40,0.

Di samping itu penyebaran tenaga kesehatan masih belum merata. Tenaga


kesehatan masih berorientasi kota sehinga wilayah yang jauh tidak diminati
yang mengakibatkan akses pelayanan kesehatan tidak memadai pada daerah-
daerah yang jauh/terpencil

2. Masalah Pembiayaan

Besaran Anggaran kesehatan yang bersumber APBD II tertinggi pada tahun 2015
sebesar Rp. 326.752.725.614,- hal ini karena sejak tahun 2014 dan tahun 2015
terdapat dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi Puskesmas
yang bersumber dari Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan,
dimana dana tersebut walaupun ditransfer langsung ke rekening Puskesmas,
namun pengelolaannya masuk dalam APBD II.
Selanjutnya anggaran kesehatan tertinggi bersumber APBD I terjadi tahun 2015
sebesar Rp.87.597.590.400,- dan anggaran bersumber APBN tertinggi pada
tahun 2013 sebesar Rp. 41.807.695.614,-, penyumbang terbesar pembiayaan
kesehatan bersumber APBN untuk kegiatan jampersal dan jamkesmas sebesar
Rp. 25.583.206.864,-

Biaya Kesehatan perkapita yang bersumber dari pemerintah tahun 2013


sebesar Rp. 154.342 (US $15.43 ) standar World Bank : US $ 15-18,
sedangkan Persentase belanja Kesehatan di luar gaji terhadap total APBD
Kabupaten adalah sebesar 7,8 % sedangkan menurut UU Kesehatan No.
36/2009, anggaran kesehatan adalah 10% dari total APBD di luar gaji.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 34


3. Masalah Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan di Kabupaten Sukabumi dalam kurun waktu 2011 s/d 2015
masih belum mencapai target yang diharapkan. Rasio puskesmas terhadap
100.000 penduduk adalah dari tahun 2011 s.d 2015 adalah 2,37 , hal ini masih
di bawah target yang diharapkan, yakni 3,33 per 100.000 penduduk.
Sedangkan rasio puskesmas pembantu terhadap 100.000 penduduk tertinggi
adalah 6.03 pada tahun 2015, hal ini masih jauh di bawah target yang
diharapkan, yakni 20,0 per 100.000 penduduk.

4. Masalah Perencanaan

Belum optimalnya perencanaan dengan menggunakan evidence base karena


adanya masalah dalam sistem pencatatan dan pelaporan.Bottom up Planing
belum dapat berjalan dengan optimal karena kemampuan dalam membuatnya
belum maksimal, perencanaan dinas kesehatan yang tertuang dalam renstra ini
merujuk pada RPJMD Kabupaten Sukabumi dan diaplikasikan dalam renja tiap
tahun secara bertahap.

5. Masalah Peran Serta Masyarakat

Kurangnya pembinaan Peran Serta Masyarakat, masyarakat tidak tertarik


dengan upaya kesehatan karena kurangnya pengetahuan akan kesehatan, ini
disebabkan antara lain karena kurangnya penyebarluasan informasi kesehatan.
Daerah yang masih tidak terjangkau informasi, masih berpegang pada aturan
lama dimasyarakat yaitu kebiasaan dan tidak semua aturan tersebut memiliki
korelasi positif dengan upaya kesehatan

Selain tantangan tersebut di atas, dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan


ada beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan antara lain:
1. Adanya peraturan baru, yang memungkinkan rekruitmen pegawai dapat
dilakukan oleh Kabupaten. Penambahan tenaga tidak lagi given dari
tingkat Pusat dengan demikian secara kuantitas tenaga kesehatan dapat
ditingkatkan.
2. Adanya badan diklat, yang memungkinkan pelatihan dapat dilaksanakan di
Kabupaten dengan demikian dapat dipenuhinya kualifikasi ketenagaan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 35


3. Dengan adanya donor agency dapat dimanfaatkan untuk peningkatan
kualitas tenaga melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan serta
pembiayaan kegiatan yang selama ini belum terdanai
4. Dengan adanya anggaran berdasarkan kinerja dapat diminimalkan
ketidakterpaduan anggaran rutin dan pembangunan
5. Adanya forum silahturahmi di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa
dapat memberikan banyak sumbangan baik dalam hal perencanaan
maupun peningkatan peran serta masyarakat
6. Dengan Indikator Pembangunan Manusia maka kesehtan menjadi salah
satu prioritas pembangunan di Kabupaten, hal ini akan banyak memberikan
kemudahan bagi pelaksanaan program kesehatan mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan peran serta masyarakat.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 36


BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi

Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi kesehatan di Kabupaten dapat


diidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang dapat
mempengaruhi keberhasilan pembangunan kesehatan di kabupaten Sukabumi.
Faktor internal terbagi menjadi faktor kekuatan dan kelemahan Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukabumi.

Adapun faktor kekuatan (Strengths) yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan


Kabupaten Sukabumi adalah :

1. Jumlah sarana pelayanan kesehatan Dasar (Puskesmas dan jaringannya)


sudah mencakup semua kecamatan.
2. Rasio Tenaga kesehatan lebih tinggi dibanding tenaga non kesehatan
3. Tersedianya Sarana mobilitas pelayanan kesehatan
4. Aloksasi anggaran kesehatan bersumber APBD Kabupaten telah mencapai
10%

Sedangkan faktor kelemahan (Weaknesses) yang ada pada Dinas Kesehatan


Kabupaten Sukabumi adalah :
1. Rasio SDM bidang kesehatan per 100.000 penduduk masih rendah
2. Penyebaran tenaga kesehatan masih belum merata
3. Rasio Puskesmas dan Jaringannya belum memenuhi target per 100.000
penduduk

Faktor eksternal terbagi menjadi faktor peluang (opportunities) dan tantangan


(threats) dari luar Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Adapun faktor
peluang (opportunities) yang telah diidentifikasi adalah :
1. Dengan Indikator Pembangunan Manusia maka kesehatan menjadi salah
satu prioritas pembangunan di Kabupaten, hal ini akan banyak memberikan
kemudahan bagi pelaksanaan program kesehatan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 37


2. Adanya peraturan baru, rekruitmen pegawai dapat dilakukan oleh
Kabupaten.
3. Adanya forum silahturahmi di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa
dapat memberikan banyak sumbangan baik dalam hal perencanaan
maupun peningkatan peran serta masyarakat.
4. Adanya komitment global dari stakeholder (CSR) dalam pembangunan
kesehatan.

Sedangkan faktor tantangan (threats) yang telah diidentifikasi adalah:


1. Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi (8,04 thn 2015).
2. Prevalensi Balita gizi buruk (sangat kurus) masih tinggi (0,54 % thn 2013)
3. Pemberdayaan masyarakat melalui Desa Siaga Aktif belum maksimal,
karena walaupun cakupan desa siaga aktif pada tahun 2015 telah mencapai
95,34% tetapi sebagian besar masih strata pratama.
4. Adanya budaya masyarakat yang tidak mendukung upaya kesehatan.
5. Prevalensi Penyakit menular masih tinggi, dan prevalensi penyakit tidak
menular mulai tinggi
6. Cakupan Sarana Sanitasi Dasar masih rendah

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Sukabumi Tahun 2016-2021

Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu wilayah administratif di


Provinsi Jawa Barat yang memiliki berbagai sumber daya alam beranekaragam
termasuk kebudayaan masyarakat yang cukup kental dan berkarakter kuat.
Potensi-potensi tersebut merupakan salah satu modal berharga bagi setiap
pelaksana pembangunan daerah untuk memulai rangkaian program dan
kegiatan pembangunan sebagai upaya untuk menyejahterakan masyarakat.
Kesejahteraan rakyat akan terbangun secara konsisten dan merata jika
segenap insan di Kabupaten Sukabumi berpartisipasi aktif dalam
mengembangkan kemampuan dirinya untuk mandiri sekaligus berdaya saing
sehingga memiliki kesempatan yang lebih besar dalam menggapai cita-citanya
yakni meningkatnya taraf kehidupan keluarga secara sosial ekonomi dalam
masyarakat.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 38


Percepatan pencapaian kesejahteraan ekonomi, sosial, dan lingkungan
memerlukan kebijakan dan peran pemerintah yang kuat dan efektif dalam
mengatur jalannya pembangunan yang berkelanjutan sesuai dengan visi dan
misi pembangunan. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, dilakukan
perencanaan yang efektif dengan partipasi para pelaku pembangunan secara
terkoordinir. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah menjelaskan bahwa polarisasi rumusan konsep perencanaan
pembangunan difokuskan pada penguatan peran Pemerintah Daerah dan
peningkatan partisipasi masyarakat. Visi dan misi kepala daerah terpilih
dijabarkan secara mendetail ke dalam rumusan yang dapat dimengerti dan
diukur capaian keberhasilannya. Penjabaran tersebut dilakukan dengan
memerhatikan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah
Kabupaten Sukabumi serta menyelaraskan dengan arah kebijakan pusat.

3.2.1 Visi Pembangunan

Memasuki periode pembangunan jangka menengah kepala daerah yang


baru, Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam merumuskan perencanaan
pembangunan daerah memiliki visi pembangunan yang merepresentasikan
keinginan kepala daerah terpilih selama masa kepemimpinannya. Visi
pembangunan merupakan hal penting dan utama untuk menyatukan cita dan
cipta bersama seluruh komponen dalam pencapaian pembangunan daerah
sesuai dengan perkembangan permasalahan pembangunan dan isu strategis
yang dihadapi oleh Kabupaten Sukabumi. Selain itu, visi juga dibangun sebagai
usaha bersama seluruh pemangku kepentingan untuk menyamakan dan
menyelaraskan pandangan tentang apa yang ingin dicapai dalam satu periode
pembangunan (dalam hal ini pembangunan Kabupaten Sukabumi periode
2016-2021).

Berdasarkan pada pandangan di atas dan sebagaimana visi Bupati dan


Wakil Bupati terpilih, serta selaras dengan hasil analisis permasalahan dan isu
strategis pembangunan Kabupaten Sukabumi, maka untuk Kabupaten
Sukabumi lebih baik ke depan ditetapkan Visi Rencana Pembangunan Jangka

Terwujudnya Kabupaten Sukabumi


Yang Religius dan Mandiri
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 39
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi periode 2016-2021 sebagai
berikut:

Visi tersebut mengandung dua elemen penting dalam capaian


pembangunan Kabupaten Sukabumi periode 2016-2021 yakni religius dan
mandiri. Dari dua elemen tersebut maka dapat ditelaah bahwa kepala daerah
ingin membangun Kabupaten Sukabumi menjadi lebih baik dengan tetap
mempertahankan moral religiusitas dan kemandirian masyarakat.

1. Masyarakat Kabupaten Sukabumi yang Religius

Pembangunan Kabupaten Sukabumi merupakan proses perubahan yang


direncanakan dalam memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Proses
perubahan tersebut mencakup sistem sosial, termasuk politik, ekonomi,
infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, hingga
budaya daerah.

Dalam pembangunan Kabupaten Sukabumi, aspek yang penting untuk


diperhatikan perkembangannya adalah kesejahteraan sosial dan ekonomi
masyarakat secara menyeluruh. Kesejahteraan sosial dan ekonomi merupakan
suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial materiil maupun spiritual yang
memungkinkan bagi setiap masyarakat di Kabupaten Sukabumi untuk
memenuhi beberapa kebutuhan jasmani, rohani, maupun sosial yang baik bagi
diri, keluarga, dan masyarakat. Kesejahteraan tidak hanya dikaitkan pada
konsep lahiriah saja, akan tetapi juga menjangkau sisi rohani seperti rasa
aman, sentosa, makmur, sehat, dan selamat (terlepas dari segala macam
gangguan).

Elemen visi pembangunan Masyarakat Kabupaten Sukabumi yang


Religius pada intinya adalah pemerintah Kabupaten Sukabumi melaksanakan
pembangunan daerah dengan tetap berpegang pada moral dan akhlak dalam
menjalani kehidupan sehari-hari. Diharapkan, akhir dari pelaksanaan
pembangunan akan terbentuk suatu tatanan perikehidupan yang religius, dan
harmonis dalam lingkungan Kabupaten Sukabumi yang bermartabat dan
berdaya saing.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 40


Sementara itu, religius juga mengandung wujud makna toleransi.
Toleransi merupakan suatu sikap manusia sebagai umat beragama yang
mempunyai keyakinan untuk menghormati dan menghargai manusia yang
beragama lain. Sebab kita ketahui bahwa Kabupaten Sukabumi dengan
mayoritas penduduk beragama Islam harus memiliki sikap toleran terhadap
pemeluk agama lain. Sehingga makna toleransi dalam pembangunan dapat
diartikan sebagai pembangunan yang menyentuh semua komponen
masyarakat.

2. Kemandirian Masyarakat Kabupaten Sukabumi

Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh


masyarakat yang ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan, serta
melakukan sesuatu yang dipandangnya tepat demi mencapai tujuan hidup
dengan mempergunakan daya kemampuan yang dimiliki. Pemberdayaan
masyarakat sebagai bagian dari upaya kemandirian merupakan usaha nyata
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar mampu berpartisipasi aktif
dalam segala aspek pembangunan. Dalam konteks peningkatan daya saing
sumber daya manusia, pemberdayaan masyarakat menjadi upaya optimal
untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat bawah yang tidak
mampu melepaskan diri dari perangkat kemiskinan dan keterbelakangan.

Pembangunan Kabupaten Sukabumi dipandang sebagai proses


perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Melalui
elemen visi ini, pemerintah ingin mencapai adanya keseimbangan antara
kemandirian sosial dan ekonomi serta keharmonisan antara pembangunan
sosial-ekonomi dengan aspek lingkungan hidup dengan memperluas
kerjasama, baik nasional maupun internasional.

Kemandirian ekonomi dan sosial merupakan suatu tata kehidupan dan


penghidupan sosial materiil maupun spiritual yang memungkinkan bagi setiap
masyarakat di Kabupaten Sukabumi untuk memenuhi beberapa kebutuhan
jasmani, rohani, dan sosial yang baik bagi diri, keluarga, dan masyarakat.
Peningkatan kemandirian dapat diwujudkan oleh pemerintah Kabupaten

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 41


Sukabumi dengan program-program pembangunan daerah untuk mengatasi
kemiskinan dan pengangguran.

Kemandirian Masyarakat Kabupaten Sukabumi akan menjadi cerminan


utuh dan menyeluruh dalam keberhasilan pelaksanaan pembangunan
Kabupaten Sukabumi. Hal ini dikarenakan visi pembangunan daerah memberi
penekanan pada peningkatan kualitas dan daya saing sebagai modal dasar
dalam membentuk kemandirian setiap individu masyarakat Kabupaten
Sukabumi.

Kemandirian masyarakat yang tercantum dalam visi dan misi Bupati


Sukabumi, ditekankan dalam hal "pemberdayaan" (empowerment). Pada
hakekatnya upaya-upaya pembangunan di masyarakat memfokuskan pada
pemberdayaan dengan melakukan power sharing agar masyarakat memiliki
kemampuan dan kesetaraan dengan beragam stakeholders lainnya, dan untuk
menoptimalkannya dilakukan dengan information sharing agar pemahaman
antara masyarakat dapat setara pula dengan stakeholders lain.

Pemberdayaan sendiri pada intinya membahas bagaimana individu,


kelompok, ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri
dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan
mereka. Prinsip ini pada intinya mendorong masyarakat untuk menentukan
sendiri apa yang harus ia lakukan dalam kaitan dengan upaya mengatasi
permasalahan yang dihadapi, sehingga masyarakat mempunyai kesadaran dan
kekuasaan penuh untuk membentuk hari depannya. Berdasarkan hal tersebut
terlihat bahwa pemberdayaan dapat membuat masyarakat lebih mandiri baik
secara ekonomi, sosial maupun politik. Oleh karena itu pemberdayaan dapat
membantu pencapaian ke empat misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, yaitu
kemandirian ekonomi (misi 1), sumber daya manusia yang berdaya saing (misi
2), tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional (misi 3) dalam hal ini
berkaitan dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan,
dan optimalisasi pelayanan dasar (misi 4).

3.2.2 Misi

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan


dilaksanakan dalam mewujudkan sebuah Visi dengan cara-cara yang efektif

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 42


dan efisien. Misi juga dapat dipandang sebagai pilihan jalan (the choosen track)
bagi pemerintah daerah dalam menyediakan dan menyelenggarakan layanan
bagi masyarakat dan aktivitas pembangunan pada umumnya bagi stakeholders
pembangunan secara keseluruhan.

Suatu rumusan Misi pembangunan daerah menjadi alasan utama suatu


organisasi (pemerintah daerah) harus berdiri dengan membawa komitmen dan
konsistensi kinerja yang terus dijaga oleh segenap stakeholders pembangunan.
Berdasarkan identifikasi visi pembangunan serta penjabaran secara umum,
maka ditetapkan misi pembangunan daerah jangka menengah Kabupaten
Sukabumi sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis ekonomi


lokal melalui bidang agribisnis, pariwisata dan industri yang
berwawasan lingkungan;
2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing dan religius;
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional;
dan
4. Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur
daerah.

Penjelasan masing-masing dari misi di atas dijabarkan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis ekonomi


lokal melalui bidang agribisnis, pariwisata dan industri yang
berwawasan lingkungan

Perekonomian daerah dibangun atas dasar peningkatan kesejahteraan


masyarakat secara merata, konsisten, dan berkualitas. Pembangunan melalui
pengembangan perekonomian menjadi penunjang utama pelaksanaan
pembangunan daerah. Kualitas perekonomian daerah akan menjadi sorotan
berbagai pelaksana pembangunan dalam meningkatkan daya saing ekonomi
Kabupaten Sukabumi. Pembangunan dan peningkatan perekonomian daerah
Kabupaten Sukabumi dititikberatkan pada daya saing dalam pengembangan
ekonomi yang berwawasan lingkungan. Perekonomian daerah saat ini masih
perlu adanya pembenahan baik dari segi besaran nilai ekonomi maupun
pemerataan bagi masyarakat. Disamping itu, pengelolaan SDA secara

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 43


maksimal dan bijaksana perlu dilakukan dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi daerah.

Dalam rangka menumbuh kembangkan ekonomi kerakyatan maka


perekonomian makro maupun mikro terus dilaksanakan pemerintah daerah. Hal
ini perlu didukung dengan adanya penciptaan iklim usaha baik dan kompetitif
serta pendampingan usaha bagi masyarakat agar peningkatan dan stabilitas
perekonomian dapat terealisasi. Peningkatan sektor pariwisata juga bisa
menjadi alternatif strategis dalam pengembangan UMKM utamanya masyarakat
di area obyek wisata. Selain itu, wisatawan yang masuk akan menjadi salah
satu investasi dalam peningkatan nilai tambah sektor tersebut.

Pada perekonomian makro, perluasan pembangunan ekonomi


diselenggarakan berdasarkan pendekatan pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi, baik yang telah ada maupun yang baru. Pendekatan ini
merupakan integrasi dari pendekatan sektoral dan regional sehingga setiap
wilayah dapat mengembangkan produk yang menjadi keunggulan daerahnya.
Sedangkan dalam pengembangan perekonomian mikro, masyarakat dituntut
untuk menggerakkan diri dengan berfokus pada pergerakan perekonomian
kerakyatan yang memiliki stabilitas lebih tinggi serta memiliki dampak signifikan
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.

Masih tingginya kesenjangan pendapatan masyarakat mengindikasikan


rendahnya pemerataan kesejahteraan penduduk di Kabupaten Sukabumi.
Sehingga perlu adanya perhatian khusus pemerintah dalam menggerakkan
perekonomian masyarakat secara merata, optimal dan konsisten dengan tetap
berpegang pada keberlanjutan lingkungan hidup.

2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing dan religius

Keberhasilan suatu bangsa atau daerah sangat erat kaitannya dengan


keunggulan sumber daya manusia. Melihat pengalaman di negara-negara yang
telah maju termasuk di kawasan Asia memperlihatkan bahwa kualitas SDM
yang dimiliki memungkinkan suatu bangsa atau daerah tersebut untuk mampu
secara efisien menerapkan dan mengendalikan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan produktivitas tinggi.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 44


Perkembangan teknologi saat ini menuntut adanya kesiapan masyarakat
untuk menerima dan mengadaptasi perubahan secara global sehingga
masyarakat Kabupaten Sukabumi harus mampu memanfaatkan kemajuan-
kemajuan dari hasil implikasi langsung perkembangan teknologi. Untuk itu,
upaya mewujudkan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Sukabumi yang
mandiri dan berdaya saing tinggi serta memiliki akhlak mulia menjadi misi yang
tidak terpisahkan dari pembangunan daerah di tengah kemajuan teknologi saat
ini.

Kebijakan untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang


mandiri dan berdaya saing tinggi berupa pengembangan pendidikan secara
merata di Kabupaten Sukabumi baik pendidikan formal di sekolah maupun
pendidikan informal di luar sekolah. Namun, sumber daya manusia yang
mandiri dan berdaya saing tinggi saja tidak cukup dalam pembangunan daerah,
karena diperlukan juga sumber daya manusia berakhlak mulia yang dapat
membentuk identitas dan karakter manusia berkualitas. Oleh karena itu,
pendidikan agama penting untuk dipahami dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari agar terbentuk karakter masyarakat Kabupaten Sukabumi yang
selaras dengan perwujudan pembangunan daerah.

Dengan demikian rencana pembangunan sumber daya manusia Kabupaten


Sukabumi bersifat komprehensif yang telah mempertimbangkan baik aspek
jasmani (sandang, pangan dan perumahan) maupun aspek rohani (pendidikan
mental dan spiritual) sesuai dengan potensi sumberdaya yang dimiliki,
lingkungan sosial maupun kultural daerah.

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional

Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang jujur, bersih, dan pro
rakyat sebagai pengejawantahan dari prinsip-prinsip dasar good governance.
Dalam mewujudkan Good Governance diperlukan semangat dan tekad yang
kuat dari para aparatur negara. Fasilitas yang sudah disediakan dalam
mencapai hal tersebut adalah dengan melaksanakan Reformasi Birokrasi
secara utuh dan konsisten sebagai bagian dari perbaikan tata kelola

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 45


pemerintahan. Setidaknya ada sembilan parameter keberhasilan reformasi
birokrasi, yaitu:

1) Tidak ada korupsi

2) Tidak ada pelanggaran hukum

3) Tata kelola keuangan yang baik

4) Semua program pemerintah daerah berjalan dengan baik

5) Perijinan cepat dan mudah serta tidak ada overlap

6) Komunikasi dengan publik berjalan baik

7) Penggunaan waktu efektif dan produktif

8) Adanya reward dan punishment terhadap kinerja aparat pemerintah, dan

9) Hasil pembangunan dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

Birokrasi pemerintahan daerah tidak saja menitikberatkan kepada


kualitas atau kinerja aparatur, namun juga kepada kelembagaan dan
ketatalaksanaan. Pada era reformasi birokrasi saat ini, perwujudan pemerintah
yang baik merupakan salah satu fokus dari reformasi birokrasi. Pemerintah
daerah yang ditopang oleh aparatur dengan kinerja baik, bertanggung jawab,
serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan mampu
menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, profesional, dan efektif
dalam menjalankan tugasnya. Kondisi ini diharapkan mampu menjamin kinerja
pemerintah dalam menciptakan pelayanan publik yang prima serta menciptakan
kepastian hukum dan akuntabilitas publik.

Reformasi birokrasi meliputi beberapa aspek tentang pelayanan


masyarakat, peningkatan kinerja, dan penegakan hukum. Dalam melakukan
reformasi birokrasi, pemerintah melakukan pembenahan sistem birokrasi, mulai
dari penataan kewenangan, prosedur operasi standar, kerjasama, sinergi, dan
integrasi organisasi, serta penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Di samping itu, Pemerintah
Kabupaten Sukabumi juga melakukan pembenahan manajemen kepegawaian,
serta upaya-upaya terobosan guna meningkatkan kapasitas, mutu, dan kinerja
aparatur pemerintah daerah. Upaya ini dilakukan untuk mengawal pencapaian

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 46


tata kelola pemerintahan yang lebih baik serta peningkatan kualitas pelayanan
publik sebagai corong pelayanan kepada masyarakat.

4. Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah

Pendidikan adalah salah satu kebutuhan dasar dan hak bagi masyarakat
Kabupaten Sukabumi yang harus terpenuhi sebagai bagian dari kebutuhan
primer. Untuk lebih meningkatkan pendidikan, diperlukan mutu dan jumlah
tenaga kependidikan yang baik pula sehingga dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.

Hidup sehat merupakan salah satu hak dan kebutuhan dasar bagi
masyarakat Kabupaten Sukabumi. Oleh karena itu, untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang optimal harus ditunjang dengan prasarana dan
sarana kesehatan serta jumlah tenaga medis yang ada. Dengan tersedianya
prasarana dan sarana kesehatan serta jumlah tenaga medis yang mencukupi
akan mampu meningkatkan kesehatan masyarakat di Kabupaten Sukabumi.
Selain itu, untuk lebih meningkatkan mutu hidup sehat atau kesehatan perlu
diperhatikan pula kesejahteraan para medis agar memberi motivasi lebih dalam
peningkatan pelayanan mutu hidup sehat bagi masyarakat Kabupaten
Sukabumi.

Penyediaan infrastruktur yang handal dalam perencanaan wilayah dan


kota dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
seperti pemerataan pembangunan, penghematan energi, pelestarian ekologi
atau lingkungan, pembangunan ekonomi yang menitikberatkan pada
peningkatan performa, dan menyerap peran serta masyarakat dalam proses
pembangunan secara maksimal. Secara harfiah, pembangunan infrastruktur
merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan
yang dilakukan secara terencana untuk membangun prasarana atau segala
sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
pembangunan. Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu
roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.

Membangun infrastruktur bertujuan mengembangkan kualitas,


infrastruktur yang handal, berkelanjutan dan tangguh, termasuk infrastruktur
regional dan lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 47


kesejahteraan manusia, dengan fokus pada akses terjangkau dan merata bagi
semua. Keberadaan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan karena
merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem pelayanan masyarakat.
Berbagai fasilitas fisik merupakan hal yang vital guna mendukung berbagai
kegiatan pemerintahan, perekonomian, industri dan kegiatan sosial di
masyarakat dan pemerintahan.

3.2.3 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah

Penetapan tujuan dan sasaran merupakan tahap terpenting dalam


perencanaan pembangunan dan akan menjadi dasar penyusunan arsitektur
kinerja pembangunan daerah. Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan
sasaran strategis yang menunjukkan suatu tingkatan prioritas tertinggi dalam
rumusan kebijakan pada perencanaan pembangunan jangka menengah
daerah.

Tujuan pembangunan adalah penjabaran atau implementasi dari


pernyataan visi dan misi yang menunjukkan hasil akhir jangka waktu tertentu.
Hal ini mengindikasikan bahwa tujuan adalah suatu pernyataan-pernyataan
tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi
dengan menjawab seluruh isu strategis dan permasalahan pembangunan
daerah. Pernyataan tujuan harus menunjukkan suatu kondisi optimal yang ingin
dicapai dimasa datang dan juga diselaraskan dengan amanat pembangunan
nasional.

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yaitu hasil yang akan dicapai
secara nyata oleh Kabupaten Sukabumi dari masing-masing tujuan dalam
rumusan yang lebih spesifik dan terukur dalam suatu indikator beserta
targetnya. Sasaran dinyatakan sesuai indikator secara spesifik, fokus, terukur,
dan dapat dicapai dengan indikator kinerja atau tolok ukur keberhasilan
pencapaian sasaran yang akan diwujudkan selama 5 (lima) tahun pelaksanaan
pembangunan jangka menengah.

Selanjutnya, sasaran dipisahkan menjadi sasaran makro dan sasaran


spesifik pembangunan daerah sebagai arsitektur kinerja impact yang saling
terhubung dimana sasaran makro merupakan lagging indicator yang dipicu oleh
sasaran spesifik sebagai leading indicator. Dengan demikian, sasaran makro

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 48


pembangunan merupakan representasi langsung keberhasilan pencapaian
tujuan pembangunan daerah yang sekaligus menjadi indikator utama
pencapaian pembangunan jangka menengah Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan visi dan misi sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka


arahan tujuan pembangunan Kabupaten Sukabumi selama periode
pembangunan 2016-2021 dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui


pengembangan agribisnis dan lembaga keuangan pertanian

2. Meningkatkan daya beli masyarakat melalui pengembangan minapolitan

3. Meningkatkan kesempatan dan produktivitas Kerja serta perluasan


kesempatan usaha

4. Menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mendorong pembangunan


industri di berbagai sektor yang memiliki daya saing dan berwawasan
lingkungan

5. Meningkatkan pengembangan pariwisata dan ekonomi masyarakat


berbasis potensi lokal

6. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi


masyarakat berbasis ekonomi lokal

7. Meningkatkan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dan peningkatan


nilai ekspor

8. Meningkatkan kapasitas lembaga dan kemandirian usaha ekonomi mikro


perdesaan

9. Melestarikan dan mengembangkan budaya lokal

10. Meningkatkan kualitas dan partisipasi pemuda dalam pembangunan

11. Meningkatkan pembinaan dan prestasi olahraga

12. Meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan, dan


pengembangan nilai-nilai keagamaan

13. Mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan


masyarakat

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 49


14. Meningkatkan penanganan dan kemandirian penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS), Melestarikan Keperintisan, Kepahlawanan
dan Kesetiakawanan Sosial.

15. Meningkatkan Partisipasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

16. Meningkatkan perlindungan terhadap anak dan perempuan

17. Mewujudkan reformasi birokrasi menuju tata kelola pemerintahan yang


bersih dan profesional

18. Meningkatkan efektifitas pengelolaan keuangan dan aset daerah

19. Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil

20. Mengoptimalkan pengelolaan administrasi pertanahan

21. Membangun budaya partisipasi masyarakat dalam Pembangunan

22. Meningkatkan tata kelola pemerintahan desa dan keberdayaan masyarakat


perdesaan

23. Mengentaskan desa sangat tertinggal dan tertinggal

24. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan


penyelenggaraan pemerintahan kabupaten sukabumi yang mendukung e-
goverment

25. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

26. Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dalam mewujudkan penduduk


tumbuh seimbang dan berkualitas

27. Meningkatkan budaya baca masyarakat

28. Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan untuk menghasilkan


SDM yang religius, mandiri dan berdaya saing

29. mewujudkan penataan ruang yang terpadu dan berkelanjutan

30. Mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan dan


penanggulangan bencana yang handal

31. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur daerah yang


mendukung perekonomian

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 50


32. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk peningkatan produktifitas
ekonomi dan pelayanan dasar

33. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

34. Meningkatkan Perlindungan, Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya


Alam

Berdasarkan tujuan pembangunan daerah sebagai representasi visi dan


misi pembangunan jangka menengah Kabupaten Sukabumi, maka ditetapkan
sasaran pembangunan pada masing-masing tujuan sebagai berikut:

Tujuan 1: Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat


melalui pengembangan agribisnis dan lembaga keuangan pertanian

Untuk meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat


melalui pengembangan agribisnis dan lembaga keuangan pertanian, maka
sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Terciptanya Kesempatan kerja di sektor agribisnis


2. Meningkatnya produksi pangan
3. Terlaksananya intervensi pencegahan dan penanggulangan rawan pangan
serta teratasinya kerawanan pangan
4. Terwujudnya sentra produksi pertanian, perkebunan dan peternakan
5. Meningkatnya kapasitas kelembagaan tani berorientasi agribisnis berbasis
potensi lokal
6. Meningkatnya produksi pertanian non pangan

Tujuan 2: Meningkatkan daya beli masyarakat melalui pengembangan


minapolitan.

Dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat melalui


pengembangan minapolitan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai
adalah:

1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelaku perikanan


2. Meningkatnya produksi, nilai tambah produk perikanan serta sarana
prasarana perikanan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 51


3. Terwujudnya sentra perikanan budidaya air tawar, laut, dan pengolahan
hasil perikanan

Tujuan 3: Meningkatkan kesempatan dan produktivitas kerja serta


perluasan kesempatan usaha

Dalam upaya meningkatkan kesempatan dan produktivitas kerja serta


perluasan kesempatan usaha, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai
adalah:

1. Meningkatnya kesempatan kerja dan produktivitas pekerja dan serta


melindungi hak-hak pekerja
2. meningkatnya kemandirian masyarakat perdesaan dalam pengelolaan
potensi daerah
3. meningkatnya jumlah transmigran yang diberangkatkan dan terbinanya
transmigran dan translok

Tujuan 4: Menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mendorong


pembangunan industri di berbagai sektor yang memiliki daya saing dan
berwawasan lingkungan

Guna menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mendorong


pembangunan industri di berbagai sektor yang memiliki daya saing dan
berwawasan lingkungan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai
adalah:

1. Terciptanya iklim usaha yang kondusif dan kemudahan investasi


2. Mendorong pertumbuhan industri rumah tangga, kecil dan menengah

Tujuan 5: Meningkatkan pengembangan pariwisata dan ekonomi


masyarakat berbasis potensi lokal

Untuk meningkatkan pengembangan pariwisata dan ekonomi


masyarakat berbasis potensi lokal, maka sasaran pembangunan yang harus
dicapai adalah:

1. Tertatanya objek wisata


2. Terlaksananya pembinaan masyarakat pariwisata

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 52


3. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan

Tujuan 6: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui


pengembangan ekonomi masyarakat berbasis ekonomi lokal.

Dalam upaya Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui


pengembangan ekonomi masyarakat berbasis ekonomi lokal, maka sasaran
pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha


masyarakat dan koperasi

Tujuan 7: Meningkatkan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dan


peningkatan nilai ekspor.

Guna meningkatkan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dan


peningkatan nilai ekspor, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai
adalah:

1. Ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat


2. Meningkatnya nilai ekspor Kabupaten Sukabumi
3. Tersedianya sarana perdagangan

Tujuan 8: Meningkatkan kapasitas lembaga dan kemandirian usaha


ekonomi mikro perdesaan.

Untuk meningkatkan kapasitas lembaga dan kemandirian usaha ekonomi


mikro perdesaan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya manajemen pengelolaan bumdesa


2. Meningkatnya pemberdayaan lembaga usaha ekonomi desa

Tujuan 9: Melestarikan dan mengembangkan budaya lokal;

Guna melestarikan dan mengembangkan budaya lokal, maka sasaran


pembangunan yang harus dicapai adalah:

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 53


1. Meningkatnya pelestarian dan apresiasi masyarakat terhadap budaya dan
kearifan lokal

Tujuan 10: Meningkatkan kualitas dan partisipasi pemuda dalam


pembangunan.

Guna meningkatkan kualitas dan partisipasi pemuda dalam


pembangunan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Optimalisasi pembinaan pemuda sehingga dapat berperan aktif dalam


pembangunan

Tujuan 11: Meningkatkan pembinaan dan prestasi olahraga.

Guna meningkatkan pembinaan dan prestasi olahraga, maka sasaran


pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya pembinaan olahraga yang berorientasi pada prestasi


2. Meningkatnya pembinaaan olahraga masyarakat

Tujuan 12: Meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan, dan


pengembangan nilai-nilai keagamaan

Guna meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan, dan


pengembangan nilai-nilai keagamaan, maka sasaran pembangunan yang harus
dicapai adalah:

1. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama

Tujuan 13: Mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum serta


perlindungan masyarakat

Guna mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan


masyarakat, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan


ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
2. Menguatnya kelembagaan sosial dan organisasi kemasyarakatan dalam
pembangunan manusia yang berdaya saing tinggi dan religius.
3. Meningkatnya pembinaan dan pendidikan politik daerah

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 54


4. Menurunnya gangguan terhadap ketertiban umum dan keamanan
masyarakat
5. Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap perda dan perkada
6. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan anggota Sat.Linmas dalam
penanganan berbagai tugas khususnya tanggap darurat penanggulangan
bencana

Tujuan 14: Meningkatkan penanganan dan kemandirian Penyandang


Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), melestarikan keperintisan,
kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial

Guna meningkatkan penanganan dan kemandirian Penyandang Masalah


Kesejahteraan Sosial (PMKS), melestarikan keperintisan, kepahlawanan dan
kesetiakawanan sosial, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai
adalah:

1. Menurunnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial,


berdayanya komunitas adat dan pelestarian nilai-nilai keperintisan,
kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial
2. Terehabilitasi dan terbantunya penyandang disabilitas, tuna sosial, Anak
Nakal Korban Narkotika (ANKN), Anak Jalanan, ODHA, ABH, BWBLP dan
WNI- Migran Bermasalah, Korban Perdagangan Orang dan Korban Tindak
Kekerasan
3. Meningkatnya pelayanan, perlindungan dan jaminan sosial bagi masyarakat
miskin dan korban bencana alam

Tujuan 15: Meningkatkan Partisipasi Potensi Sumber Kesejahteraan


Sosial (PSKS).

Guna meningkatkan Partisipasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial


(PSKS), maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya Partisipasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

Tujuan 16: Meningkatkan perlindungan terhadap anak dan perempuan.

Guna meningkatkan perlindungan terhadap anak dan perempuan, maka


sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 55


1. Peningkatan partisipasi, pemberdayaan perempuan dan pengembangan
hak-hak anak
2. Peningkatan kualitias hidup dan perlindungan perempuan & anak

Tujuan 17: Mewujudkan reformasi birokrasi menuju tata kelola


pemerintahan yang bersih dan profesional.

Guna mewujudkan reformasi birokrasi menuju tata kelola pemerintahan


yang bersih dan profesional, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai
adalah:
1. Meningkatnya kualitas dan Kompetensi aparatur
2. Meningkatnya disiplin aparatur
3. Tertatanya struktur organisasi pemerintah yang efektif dan efisien
4. Meningkatnya kualitas pelayanan publik
5. Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah, instansi pemerintah dan
lembaga non pemerintah
6. Meningkatnya pengelolaan administrasi kewilayahan
7. Terwujudnya pemekaran Kabupaten Sukabumi
8. Terwujudnya akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
9. Meningkatnya kapasitas pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten
Sukabumi dalam produktifitas kedewanan
10. Meningkatnya kualitas pelayanan kedinasan kepala daerah dan wakil
kepala daerah
11. Tersedianya Produk hukum yang diperlukan masyarakat
12. Meningkatnya kualitas perencanaan dan pembangunan daerah
13. Meningkatnya birokrasi yang profesional dan akuntabel
14. Terwujudnya pemerintahan yang bersih bebas korupsi kolusi dan
nepotisme

Tujuan 18: Meningkatkan efektifitas pengelolaan keuangan dan aset


daerah.
Guna Meningkatkan efektifitas pengelolaan keuangan dan aset daerah,
maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:
1. Tersedianya pedoman pelaksanaan APBD
2. Tersedianya laporan keuangan dan aset daerah yang akuntabel

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 56


3. Meningkatnya pendapatan asli daerah
4. Meningkatnya pengelolaan dan pelayanan tata kearsipan pemerintah
daerah

Tujuan 19: Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dan


pencatatan sipil.

Guna Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dan


pencatatan sipil, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan

Tujuan 20 : Mengoptimalkan pengelolaan administrasi pertanahan.

Guna Mengoptimalkan pengelolaan administrasi pertanahan, maka


sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Tertib administrasi pertanahan

Tujuan 21: Membangun budaya partisipasi masyarakat.

Guna Membangun budaya partisipasi masyarakat, maka sasaran


pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

Tujuan 22: Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah desa.

Guna meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah desa, maka


sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya penyelenggara pemerintah desa yang terlatih


2. Meningkatnya pengelolaan administrasi desa

Tujuan 23: Meningkatkan keberdayaan masyarakat pedesaan.

Guna meningkatkan keberdayaan masyarakat pedesaan, maka sasaran


pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya keterampilan tenaga teknis dan masyarakat


2. Status desa tertinggal dan sangat tertinggal
3. Meningkatnya pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 57


Tujuan 24: Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Sukabumi yang
mendukung e-goverment.

Guna pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam


pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Sukabumi yang
mendukung e-goverment, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai
adalah:

1. Meningkatnya penyebaran informasi pemda terhadap masyarkat luas baik


internal maupun eksternal kabupaten melalui kerjasama dengang media
massa baik media cetak, radio, televisi maupun media online
2. Meningkatnya penyebaran informasi pemda terhadap masyarakat luas baik
internal maupun eksternal kabupaten melalui media yang dikelola oleh
pemerintah daerah (website, sistem elektronik serta media sosial) dan
melalui media tradisional
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten Sukabumi berbasis IT menuju e-government
4. Terlaksananya pengadaan barang dan jasa secara elektronik

Tujuan 25: Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka sasaran


pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya kualitas pelayanan rumah sakit


2. Tersedianya obat, bahan kimia dan perbekalan kesehatan
3. Pembinaan kesehatan ibu dan reproduksi
4. Menurunnya kasus kematian ibu dan bayi
5. Menurunkan angka kesakitan
6. Meningkatnya pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga
7. Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya
kesehatan tradisional dan komplementer
8. Meningkatnya mutu dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan dan
keteknisian medik
9. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas bagi
masyarakat

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 58


10. Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA
11. Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat
12. Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat miskin
13. Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat
14. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan
15. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat
16. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan penyakit tidak
menular
17. Meningkatnya Kesehatan Jemaah Haji Kab. Sukabumi
18. meningkatnya akses pelayanan kesehatan

Tujuan 26: Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dalam


mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan berkualitas.

Guna mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dalam mewujudkan


penduduk tumbuh seimbang dan berkualitas, maka sasaran pembangunan
yang harus dicapai adalah:

1. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk


2. Meningkatnya kesertaan ber-KB pasangan usia subur (PUS) Pra-KS dan
KS 1 anggota kelompok usaha ekonomi produktif dari 80 persen menjadi 82
persen dan pembinaan keluarga menjadi sekitar 70 persen.

Tujuan 27: Meningkatkan budaya baca masyarakat.

Guna meningkatkan budaya baca masyarakat, maka sasaran


pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Terwujudnya pembudayaan gemar membaca masyarakat

Tujuan 28: Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan untuk


menghasilkan SDM yang religius, mandiri dan berdaya saing.

Guna meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan untuk


menghasilkan SDM yang religius, mandiri dan berdaya saing, maka sasaran
pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan


2. Meningkatnya manajemen dan tata kelola pendidikan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 59


Tujuan 29: Mewujudkan penataan ruang yang terpadu dan berkelanjutan.

Guna mewujudkan penataan ruang yang terpadu dan berkelanjutan,


maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang


efisien, produktif, berkelanjutan dan berdaya saing dibidang agribisnis,
pariwisata dan industri

Tujuan 30: Mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan dan


penanggulangan bencana yang handal.

Guna mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan dan


penanggulangan bencana yang handal, maka sasaran pembangunan yang
harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas


penanganan bencana
2. Meningkatnya cakupan pelayanan bencana kebakaran

Tujuan 31: Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur daerah


yang mendukung perekonomian.

Guna meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur daerah yang


mendukung perekonomian, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai
adalah:

1. Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan dan jembatan


2. Meningkatnya infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk konservasi,
pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air
3. Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
4. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas perumahan
5. Meningkatnya ketersediaan informasi jasa konstruksi dan kualitas layanan
perizinan usaha jasa konstruksi

Tujuan 32: meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk peningkatan


produktifitas ekonomi dan pelayanan dasar.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 60


Guna meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk peningkatan
produktifitas ekonomi dan pelayanan dasar, maka sasaran pembangunan yang
harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar masyarakat

Tujuan 33: Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

Guna meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan


lingkungan hidup, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

Tujuan 34: Meningkatkan perlindungan, rehabilitasi dan konservasi


sumber daya alam.

Guna meningkatkan perlindungan, rehabilitasi dan konservasi sumber


daya alam, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:

1. Meningkatnya perlindungan, rehabilitasi dan konservasi sumber daya alam


serta keanekaragaman hayati
2. Meningkatnya ekosistem dan sumber daya pesisir

Dalam melihat keterkaitan dan hierarki visi, misi, tujuan, dan sasaran
pembangunan Kabupaten Sukabumi periode pembangunan 2016-2021
disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-
2021

Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Meningkatkan Meningkatkan daya Terciptanya Jumlah tenaga kerja sektor
kemandirian beli dan ketahanan kesempatan kerja di pertanian, perkebunan dan
ekonomi pangan masyarakat sektor agribisnis peternakan :
masyarakat melalui - Tenaga kerja sektor pertanian
berbasis potensi pengembangan
ekonomi lokal agribisnis dan
melalui sektor lembaga keuangan - Tenaga kerja sektor perkebunan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 61


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
agribisnis, pertanian - Tenaga kerja sektor peternakan
parIwisata, dan
industri Jumlah petani yang baru
berwawasan bergabung di kelompok tani
lingkungan
Meningkatnya Produksi Meningkatnya produksi hasil
Pangan pertanian, perkebunan dan
peternakan :
Jumlah produksi pangan pada
perkebunan
jumlah produksi padi
Jumlah produksi jagung
Jumlah produksi kedelai
Jumlah produksi ubi kayu
Jumlah produksi cabe
Jumlah produksi tomat
Jumlah produksi bawang merah
Jumlah produksi daging sapi dan
kerbau
Jumlah produksi daging domba
dan kambing
Jumlah produksi daging unggas
Jumlah produksi telur
Jumlah produksi susu
Optimasi Lahan
Cetak lahan sawah/perluasan
areal sawah
Pengembangan infrastruktur
pertanian
Alat panen dan pasca panen

Alat Mesin Pertanian (Alsintan)


pertanian
Sarana prasarana, teknologi
pasca panen dan pengolahan
hasil perkebunan
Pengembangan dan Penguatan
Permodalan Kelompok
Perkebunan, pertanian dan
peternakan
Terlaksananya Penanganan kerawanan pangan
intervensi pencegahan Ketersediaan dan cadangan
dan penanggulangan pangan
rawan pangan serta
teratasinya kerawanan Penganekaragaman dan
pangan keamanan pangan
Distribusi dan akses pangan
Terwujudnya sentra Berkembangnya sentra komoditas
produksi pertanian, peternakan :
perkebunan dan - Kawasan agrisbisnis peternakan
peternakan (Kagrisnak)
- Sentra Peternakan Rakyat (SPR)
sapi potong

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 62


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
- Sentra Peternakan Rakyat (SPR)
sapi perah
- Sentra Peternakan Rakyat (SPR)
domba dan kambing
- Sentra Peternakan Rakyat (SPR)
ayam buras
- Sentra Peternakan Rakyat (SPR)
itik
Berkembangnya sentra komoditas
Perkebunan :
- sentra komoditas karet
- sentra komoditas teh
- Sentra komoditas kelapa
- Sentra komoditas cengkeh
Berkembangnya sentra komoditas
hortikultura :
Sentra komoditas cabe
Sentra komoditas bawang Merah
Sentra komoditas manggis
Sentra komoditas pepaya
Sentra komoditas pisang
Sentra komoditas jambu kristal
Sentra komoditas bunga dan daun
potong
Sentra komoditas biofarmaka

Produk olahan hasil pertanian :


Hasil olahan padi
Hasil olahan palawija
Hasil olahan hortikultura
Hasil olahan peternakan
Pengembangan, Pemasaran dan
promosi atas hasil produksi
pertanian unggul daerah :
Pemasaran dan promosi hasil
Pertanian
Pemasaran dan promosi hasil
Perkebunan
Meningkatnya Kelembagaan petani :
kapasitas kelembagaan Jumlah Gabungan Kelompok Tani
tani berorientasi (Gapoktan)
agribisnis berbasis Jumlah Pusat Pelatihan Pertanian
potensi lokal Perdesaan Swadaya (P4S)
Jumlah Koperasi Pertanian
(KOPTAN)
Jumlah Lembaga Keuangan Mikro
(LKM)
Meningkatnya Produksi Jumlah produksi perkebunan
Pertanian Non Pangan rakyat
- Jumlah produksi karet
- Jumlah produksi teh
- Jumlah produksi kelapa
- Jumlah produksi cengkeh

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 63


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
- Jumlah produksi kopi
- Jumlah produksi aren
- Jumlah produksi pala
- Jumlah produksi kakao
Jumlah produksi perkebunan
besar :
- Jumlah produksi karet
- Jumlah produksi teh
- Jumlah produksi kakao
- Jumlah produksi kelapa sawit

- Jumlah produksi cengkeh


Jumlah teknologi pertanian,
perkebunan dan peternakan tepat
guna
Meningkatkan daya Meningkatnya kualitas Jumlah Tenaga kerja sektor
beli masyarakat dan kuantitas pelaku Perikanan
melalui perikanan - Jumlah nelayan
pengembangan
minapolitan - Jumlah pembudidaya ikan

- Jumlah pengolah dan pemasar


hasil perikanan
- Jumlah nelayan dan
pembudidaya ikan yang baru
bergabung di kelompok tani
Meningkatnya Pendapatan
Pengolah / Pemasar Ikan
Meningkatnya pendapatan
nelayan
Meningkatnya pendapatan
pembudidaya ikan
Meningkatnya produksi, Produksi perikanan tangkap
nilai tambah produk Produksi ikan konsumsi
perikanan serta sarana
Produksi benih ikan konsumsi
prasarana perikanan
Produksi ikan hias
Sertifikasi pembenih ikan
Sertifikasi pembudidaya ikan
Jenis produk olahan hasil
perikanan
Produksi hasil olahan perikanan
unit pengolah ikan (UPI)
Jumlah UPI yang memiliki izin
usaha perikanan (IUP) dan
sertifikasi pengolahan hasil (SPh)
Jumlah kelompok yang bermitra
Jumlah produk yang diekspor
Jumlah pemasar yang sudah
diregistrasi
Jumlah koperasi nelayan
Jumlah koperasi POKDAKAN
Jumlah koperasi POKLAHSAR
Konsumsi perikanan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 64


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
tersedianya penahan gelombang,
Tersedianya fasilitas penunjang air
bersih, fasilitas jalan produksi,
Tersedianya tempat berlabuh/
bongkar muat kapal, tersedianya
pemecah gelombang
Moderenisasi armada tangkap,
peningkatan produksi dan mutu
produksi
Sentra pemasaran ikan terpadu
Terwujudnya sentra Cluster budidaya
perikanan budidaya air
tawar, laut, dan Cluster budidaya laut
pengolahan hasil
Cluster pengolahan hasil
perikanan
perikanan
Jumlah teknologi perikanan
tangkap yang didiseminasikan

- Teknologi perikanan tangkap

- Teknologi budidaya
- Teknologi pengolahan hasil

KUB
POKDAKAN
POKLAHSAR
Meningkatkan Meningkatnya Rasio penduduk yang bekerja
kesempatan dan kesempatan kerja dan
produktivitas Kerja produktivitas pekerja Pencari kerja yang ditempatkan
serta perluasan dan serta melindungi
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
kesempatan usaha hak-hak pekerja
Jumlah pencari kerja yang
memiliki kompetensi (pelatihan
institusional)
Jumlah pelatihan kewirausahaan

Jumlah pelatihan berbasis


kompetensi
Jumlah pelatihan berbasis
masyarakat
Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Jumlah alumni pelatihan berbasis
kompetensi yang mengikuti uji
kompotensi
Persentase penyelesaian kasus
hubungan industrial
Meningkatnya Jumlah masyarakat Pedesaan
kemandirian dalam memberdayakan Potensi
masyarakat perdesaan Daerah (Pelatihan Non
dalam pengelolaan Institusional)
potensi daerah
Meningkatnya jumlah Jumlah KK transmigran yg
transmigran yang diberangkatkan pd tahun berjalan
diberangkatkan dan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 65


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
terbinanya transmigran Jumlah KK transmigran yg dibina
dan translok
Menciptakan iklim Terciptanya Iklim Izin Usaha yang diterbitkan
investasi yang Usaha yang Kondusif
kondusif serta dan Kemudahan Pelayanan penanaman modal dan
mendorong Investasi Perlindungan Investasi
pembangunan industri
di berbagai sektor Kenaikan nilai realisasi PMDN
yang memiliki daya
saing dan Kenaikan nilai realisasi PMA
berwawasan
lingkungan
Mendorong Jumlah produk IKM yang
pertumbuhan industri berkualitas
rumah tangga, kecil
IKM produktif
dan menengah
Meningkatkan Tertatanya objek wisata Peningkatan sarana prasarana
pengembangan objek wisata
pariwisata dan
ekonomi masyarakat Terlaksananya Pembinaan terhadap stakeholder
berbasis potensi lokal pembinaan masyarakat pariwisata:
pariwisata
Lembaga
Masyarakat pariwisata
Meningkatnya jumlah Meningkatnya kunjungan
kunjungan wisatawan wisatawan :
Lokal
Macanegara
Event wisata
Meningkatkan Meningkatnya Jumlah Koperasi yang berkinerja
kesejahteraan penataan dan baik
Masyarakat melalui pengembangan Jumlah UMKM yang berkembang,
pengembangan kelompok-kelompok berdaya saing dan terlegalisasi
ekonomi masyarakat usaha masyarakat dan
berbasis ekonomi koperasi
lokal Kemitraan antara pengusaha
besar dan UKM dalam
pemenuhan kebutuhan lokal
Meningkatkan ketersediaan Terjaminnya ketersediaan bahan
ketersediaan kebutuhan pokok kebutuhan pokok masyarakat dan
kebutuhan pokok masyarakat barang-barang penting
masyarakat dan Meningkatnya nilai Nilai Ekspor tahun berjalan
peningkatan nilai ekspor Kabupaten
ekspor Sukabumi jumlah temuan barang yang
diawasi
tertera ulangnya alat Ukur, Takar,
Timbang dan Perlengkapannya
(UTTP)
Tersedianya sarana Pembangunan pasar rakyat
perdagangan
Peningkatan pasar rakyat
Pengembangan pasar rakyat

Meningkatkan Meningkatnya Jumlah BUMDesa yang


kapasitas lembaga manajemen berkembang
dan kemandirian pengelolaan BUMDesa

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 66


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
usaha ekonomi mikro Meningkatnya Jumlah lembaga usaha ekonomi
perdesaan pemberdayaan desa yang mandiri
lembaga usaha
ekonomi desa
Mewujudkan Melestarikan dan Meningkatnya kompetensi Pembina seni /
sumber daya mengembangkan pelestarian dan Budaya daerah
manusia yang budaya lokal apresiasi masyarakat Budaya daerah yang
berdaya saing terhadap budaya dan dikembangkan
tinggi dan kearifan lokal
religious Jumlah group/sanggar kesenian

Festival seni dan budaya


Sarana penyelenggaraan seni dan
budaya
Pengelolaan dan Pengembangan
Pelestarian Sejarah Purbakala,
Museum dan Peninggalan Bawah
Air
Meningkatkan kualitas Optimalisasi Sarana dan prasarana
dan partisipasi pembinaan pemuda kepemudaan
pemuda dalam sehingga dapat
Pemuda produktif
pembangunan berperan aktif dalam
pembangunan Lembaga pemuda
Penciptaan dan Penumbuhan
entrepreuner baru

Meningkatkan Meningkatnya Olahraga berprestasi


pembinaan dan pembinaan olahraga
prestasi olahraga yang berorientasi pada Sarana prasarana olahraga :
prestasi
- Stadion

- Lapang Olahraga Outdoor

- Gedung Olahraga
Penyediaan GOR di setiap Eks
Kewedanaan
Meningkatnya olahraga rekreasi/tradisional
Pembinaaan Olahraga
Masyarakat
Meningkatkan meningkatnya kualitas Pelaksanaan Pengajian Aparatur
pemahaman, kehidupan beragama (Majelis Ta'lim Aparatur)
penghayatan,
pengamalan, dan Penguatan Lembaga Keagamaan
pengembangan nilai-
nilai keagamaan Rakor lembaga keagamaan
Kabupaten dan Kecamatan

Penyelenggaraan pengembangan
Pendidikan Islam di sekolah

Gerakan Sukabumi Mubarokah

Penyelenggaraan hari besar Islam


dan hari besar lainnya

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 67


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Penyelenggaraan Idul Fitri dan
Idul Adha
Penyelenggaraan Pemulangan
dan Pemberangkatan Jamaah Haji
Apresiasi Ilmu, Seni dan Olahraga
Santri Pontren, Pendidikan
Diniyah dan Pendidikan Al-Quran
Penyelenggaran MTQ Tingkat
Desa, Kecamatan, Kabupaten,
Provinsi dan Nasional
Penguatan Pendidikan
Keagamaan pada Pontren,
Pendidikan Diniyah, dan
Pendidikan Al qur'an
Pendataan dan Pemakmuran
Lembaga Keagamaan Islam
berbasis IT
Pembanguanan dan Pemeliharaan
Aset Keagamaan Islam
(Pusbangdai dan Asrama Haji
Kabupaten Sukabumi, Masjid
Agung Palabuhanratu, Gedung
Islamic Centre Cisaat (GICC),
Masjid Raya Cibadak)
Mewujudkan Meningkatnya peran Pengawasan langsung Kamtibmas
ketentraman dan pemerintah dan dan Kerja sama intelkam
ketertiban umum serta masyarakat dalam
perlindungan pemeliharaan
masyarakat ketertiban umum dan
ketentraman
masyarakat
Menguatnya jumlah Kegiatan pembinaan LSM,
kelembagaan sosial OKP/Ormas yang terdaftar dan
dan organisasi aktif di Kabupaten Sukabumi
kemasyarakatan dalam
pembangunan manusia
yang berdaya saing
tinggi dan religius.
Meningkatnya jumlah kegiatan
pembinaan dan pendidikan/pembinaan politik
pendidikan politik daerah
daerah
Menurunnya gangguan Jumlah kegiatan Patroli
terhadap ketertiban Pemeliharaan Tibum Tranmas
umum dan keamanan
masyarakat Jumlah kegiatan pengamanan hari
besar nasional dan hari besar
keagamaan
Meningkatnya Jumlah Pelanggaran PERDA
Kepatuhan Masyarakat
terhadap Perda dan Jumlah kegiatan pembinaan/
Perkada pelatihan/ bimbingan teknis bagi
anggota POL PP
Jumlah PPNS

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 68


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Meningkatnya Jumlah anggota linmas desa
pengetahuan dan terlatiih dalam tanggap darurat
keterampilan anggota penanggulangan bencana
Sat.Linmas dalam Jumlah anggota linmas desa
penanganan berbagai terlatiih dalam pemeliharaan
tugas khususnya trantibum dan pengamanan
tanggap darurat wilayah
penanggulangan
bencana
Meningkatkan Menurunnya Jumlah Bimbingan, Pelatihan dan Bantuan
penanganan dan Penyandang Masalah bagi PMKS dan Komunitas Adat
kemandirian Kesejahteraan Sosial,
penyandang masalah Berdayanya Komunitas Bimbingan, bantuan dan
kesejahteraan sosial Adat dan Pelestarian Pelestarian Nilai-nilai Keperintisan,
(PMKS), Melestarikan Nilai-nilai Keperintisan, Kepahlawanan dan
Keperintisan, Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial
Kepahlawanan dan Kesetiakawanan
Kesetiakawanan Sosial.
Sosial. Terehabilitasi dan Bimbingan, Rehabilitasi dan
Terbantunya Bantuan bagi Penyandang
Penyandang Disabilitas, Tuna Sosial, ANKN,
Disabilitas, Tuna ODHA, ABH dan BWBLP.
Sosial, Anak Nakal Penanganan WNI- Migran
Korban Narkotika Bermasalah, Korban Perdagangan
(ANKN), Anak Jalanan, Orang dan Korban Tindak
ODHA, ABH, BWBLP Kekerasan
dan WNI- Migran
Bermasalah, Korban
Perdagangan Orang
dan Korban Tindak
Kekerasan
Meningkatnya Perlindungan dan Pelayanan bagi
Pelayanan, Masyarakat Miskin melalui Sistem
Perlindungan dan Layanan dan Rujukan Terpadu
Jaminan Sosial bagi (SLRT)/SELARAS
Masyarakat Miskin dan Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan
Korban Bencana Alam. Jaminan Sosial bagi Masyarakat
Miskin (Keluarga, Anak, Lanjut
Usia, Disabilitas Berat) dan
Korban Bencana
Meningkatkan Meningkatnya Pemberdayaan Potensi Sumber
Partisipasi Potensi Partisipasi Potensi Kesejahteraan Sosial (PSKS) :
Sumber Sumber Kesejahteraan Peksos, PSM, Karang Taruna,
Kesejahteraan Sosial Sosial (PSKS) Tagana, Keluarga Pioner, WPKS,
(PSKS) Penyuluh Sosial Masyarakat,
TKSK dalam Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Pemberdayaan Lembaga Potensi
Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS) : LKS, LK3, WKSBM dan
Dunia Usaha dalam Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Meningkatkan Peningkatan Partisipasi Perempuan di
perlindungan terhadap Partisipasi, Lembaga Pemerintah, Swasta dan
anak dan perempuan Pemberdayaan Organisasi Perempuan
Perempuan dan Pengembangan Hak-hak Anak
Pengembangan Hak-
hak Anak

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 69


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Peningkatan Kualitias Pemberdayaan dan Perlindungan
Hidup dan terhadap Perempuan
Perlindungan Pencegahan dan Penanggulangan
Perempuan & Anak WNI-Migran, Korban Perdagangan
Orang dan Korban Tindak
Kekerasan bagi Perempuan dan
Anak
Mewujudkan tata Mewujudkan Meningkatnya kualitas Jumlah PNS yang mengikuti
kelola Reformasi birokrasi dan Kompetensi pendidikan dan pelatihan
pemerintahan menuju tata kelola aparatur kepemimpinan
yang bersih dan pemerintahan yang Jumlah ASN yang mengikuti
profesional bersih dan profesional pendidikan dan pelatihan teknis
Jumlah CPNS yang mengikuti
diklat prajabatan
Sosialisasi Kediklatan
Hasil Kajian dalam Perencanaan
Kediklatan
Evaluasi Purna Diklat
Analisis Kebutuhan Diklat
Jumlah jenis diklat yang
diakreditasi / re akreditasi
Persentase Peningkatan
Kompetensi Pegawai
Tingkat partisipasi anggota
KORPRI
Meningkatnya kapasitas sumber
daya aparatur
Meningkatnya disiplin Persentase Pelanggaran Disiplin
aparatur Pegawai
Tingkat disiplin aparatur
Tertatanya struktur Pelaksanaan Penataan
organisasi pemerintah kelembagaan sesuai dengan
yang efektif dan efisien Peraturan perundang Undangan
Pelaksanaan Penataan
Ketatalaksanaan sesuai dengan
Peraturan perundang Undangan
Meningkatnya Kualitas Indeks Kepuasan Masyarakat
pelayanan Publik (IKM)
Penatapan standar pelayanan dan
Maklumat pelayanan
Pelaksanaan Gelar Inovasi
Pelayanan Publik

penataan Pelayanan Perizinan


Terpadu Kecamatan (PATEN)

Cakupan pelayanan administrasi


perkantoran
Cakupan peningkatan sarana
prasarana aparatur
Meningkatnya Jalinan kerjasama antara
kerjasama antar pemerintah daerah dengan
pemerintah daerah, pemerintah daerah

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 70


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Instansi Pemerintah Jalinan kerjasama antara
dan Lembaga Non pemerintah daerah dengan
Pemerintah instansi pemerintah
Jalinan kerjasama antar
pemerintah daerah dengan pihak
ke tiga dan masyarakat
Meningkatnya Dokumen Batas Wilayah
pengelolaan administrasi pemerintahan yang
administrasi ditetapkan
kewilayahan Dokumen Daftar Rupa Bumi yang
dibakukan
Data dasar pemerintahan
Terwujudnya Persentase kelengkapan
Pemekaran Kabupaten persyaratan pemekaran
Sukabumi Kabupaten Sukabumi
Dokumen pembentukan DOB
Kabupaten Sukabumi Utara

Terwujudnya LPPD,RPPD dan ELPPD


akuntabilitas
penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Meningkatnya Jumlah Pimpinan dan anggota
kapasitas pimpinan dan DPRD dalam mengikuti Bintek,
anggota DPRD Seminar, Workshop, in house
Kabupaten Sukabumi training dan Sosialiasi
dalam produktifitas
kedewanan
Meningkatnya kualitas Jumlah dialog/audiensi kepala
pelayanan kedinasan daerah dan wakil kepala daerah
kepala daerah dan dengan tokoh masyarakat dan
wakil kepala daerah pimpinan organisasi masyarakat
Jumlah Kunjungan kerja Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Tersedianya Produk Jumlah Peraturan Daerah


hukum yang diperlukan Kabupaten Sukabumi yang
masyarakat Disahkannya/ditetapkan
Persentase Produk hukum yang
disosialisasikan
Advokasi hukum aparatur
(perdata/ptun)
Penyuluhan Hukum
Jumlah Perda yang diundangkan

Jumlah Perbup yang diundangkan

Jumlah Keputusan Bupati yang


diterbitkan
Data dan pemantauan sektor
investasi dan pengembangan
BUMD

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 71


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Data dan pemantauan sektor
pengembangan perekonomian
dan perajin
Data dan pemantauan sektor
sumber daya alam dan lingkungan
hidup
Pembinaan Kesejahteraan Sosial

Lembaga Kemasyarakatan
Budaya dan Adat
Kabupaten Sukabumi sehat

Meningkatnya kualitas Jumlah Dokumen Perencanaan


perencanaan dan dan Evaluasi Pembangunan
pembangunan daerah Daerah
Konsistensi dokumen
perencanaan
Jumlah Fasilitasi Program
Pembangunan
Meningkatnya birokrasi Rasio Aparat Pengawas Internal
yang profesional dan Pemerintah (APIP) yang
akuntabel profesional melalui pendidikan dan
latihan teknis substansi
pengawasan dan Diklat
Fungsional (sertifikasi)
Terwujudnya Prosentasi Rekomendasi hasil
pemerintahan yang Pemeriksaan Reguler Inspektorat
bersih bebas korupsi Kab, Sukabumi yang
kolusi dan nepotisme ditindaklanjuti SKPD.
Rata-rata jumlah temuan pada
Seluruh SKPD
Rasio SKPD yang menerapkan
manajemen resiko dibanding
dengan Seluruh SKPD di
Kabupaten Sukabumi dalam
mewujudkan kinerja SKPD yang
baik.
Laporan Keuangan Pemerintah
Derah (LKPD) Kab. Sukabumi
yang direviu APIP
Prosentase dokumen Rencana
Kerja Anggaran (RKA) SKPD yang
telah di reviu APIP
Rasio SKPD Yang menerapkan
SPIP dengan Seluruh Jumlah total
SKPD
Rata-rata nilai hasil evaluasi AKIP
SKPD di lingkungan Pemerintah
Kab. Sukabumi
Rasio Aparat Sipil Negara yang
wajib menyampaikan LHKASN
dengan Jumlah seluruh ASN non
pejabat eselon 2 dan 3 di Kab.
Sukabumi

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 72


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Rasio SKPD yang memenuhi
kriteria Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Prosentase Kepala SKPD (PA),
KPA dan Bendahara Pengeluaran
SKPD yang meningkat
pemahaman atas hasil
pemeriksaan mengikuti melalui
Rakor Hasil Pengawasan
Prosentase SKPD yang dilakukan
pemeriksaan tertentu
Rasio Penyelesaian Pengaduan
Masyarakat atau Lembaga dengan
jumlah pengaduan yang ditangani
Meningkatkan Tersedianya Pedoman Raperda dan Perbup APBD yang
efektifitas pengelolaan Pelaksanaan APBD ditetapkan
keuangan dan aset Perbup tentang Pergesaran
daerah Penjabaran
APBD yang ditetapkan
Tersedianya Laporan Laporan Keuangan yang
Keuangan dan Aset akuntabel
Daerah yang akuntabel Inventarisasi/ penatausahaan
Barang milik daerah
Pengamanan Aset tanah
Jumlah Kebijakan tentang
pengelolaan keuangan dan asset
daerah yang ditetapkan
Cakupan pengelolaan laporan
SKPD
Meningkatnya Kenaikan Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli (PAD)
Daerah pemungutan pajak (Tax
performance index)
Meningkatnya OPD yang menerapkan arsip
pengelolaan dan secara baku
pelayanan tata Peningkatan Kegiatan SDM
kearsipan pemerintah Pengelola kearsipan
daerah
Meningkatkan Meningkatnya kualitas Cakupan Kepemilikan KK
pelayanan pelayanan administrasi Cakupan Kepemilikan KTP
administrasi kependudukan
kependudukan dan Cakupan Kepemilikan akta
pencatatan sipil kelahiran
Cakupan Penerbitan Akta
Kematian
Jumlah SKPD yang terintegrasi
dengan basis data terpadu
kependudukan
Mengoptimalkan Tertib administrasi Fasilitasi pembahasan
pengelolaan pertanahan penyelesaian masalah pertanahan
administrasi
pertanahan Fasilitasi dan terinventarisasinya
hak-hak atas tanah Pemkab
Sukabumi
Fasilitasi Penatagunaan Tanah

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 73


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Membangun budaya Meningkatnya Jumlah kelompok masyarakat
partisipasi masyarakat partisipasi masyarakat yang berpartisipasi dalam
dalam pembangunan pembangunan
Capaian Realisasi PBB dan
Retribusi Daerah
Meningkatkan Meningkatnya Jumlah Penyelenggara
Profesionalisme Penyelenggara Pemerintah Desa yang terlatih
Aparatur Pemerintah Pemerintah Desa yang
Desa terlatih
Meningkatnya Jumlah Administrasi Desa yang
Pengelolaan terkelola dengan baik
Administrasi Desa
Meningkatkan Meningkatnya Jumlah Tenaga Teknis dan
Keberdayaan Keterampilan Tenaga Masyarakat yang terlatih
Masyarakat Pedesaan Teknis dan Masyarakat
Status Desa Tertinggal Jumlah Desa Sangat Tertinggal
dan Sangat Tertinggal dan Tertinggal yang statusnya
meningkat
Meningkatnya Jumlah Kelompok Binaan
Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Desa
Lembaga dan
Organisasi Masyarakat
Pemanfaatan Meningkatnya Penyampaian informasi publik
Teknologi Informasi Penyebaran Informasi melalui jalinan komunikasi dan
dan Komunikasi Pemda terhadap kerjasama dengan media
dalam pelaksanaan Masyarkat luas baik
Penyelenggaraan internal maupun
Pemerintahan eksternal Kabupaten
Kabupaten Sukabumi melalui kerjasama
yang mendukung E- dengang media massa
Goverment baik media cetak, radio,
televisi maupun media
online
Meningkatnya Penyampaian informasi publik
Penyebaran Informasi melalui media informasi yang di
Pemda terhadap kelola Pemerintah Daerah
Masyarakat luas baik Fasilitasi Pengadaan Barang dan
internal maupun Jasa Pemerintah secara Elektronik
eksternal Kabupaten (LPSE)
melalui Media yang
dikelola oleh
Pemerintah Daerah
(website, Sistem
Elektronik serta Media
Sosial) dan melalui
media tradisional
Meningkatkan kualitas Terintegrasinya Sistem Informasi
dan kuantitas Manajemen Pemda berbasis IT
Penyelenggaraan
Pemerintahan Tersedianya Prasarana, Sarana
Kabupaten Sukabumi dan Fasilitas Kominfo
berbasis IT menuju e-
government
Meningkatnya Pembinaan dan
Pengawasan Penggunaan TIK

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 74


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Meningkatnya penataan dan
pengawasan menara
telekomuniasi
Terlaksananya Jumlah aparatur yang memahami
pengadaan barang dan pengadaan barang dan jasa
jasa secara elektronik secara elektronik
Pengadaan secara elektronik (e-
purchasing dan e-catalog)

Jumlah aparat desa yang


memahami pengadaan barang
dan jasa secara elektronik
Sertifikasi Pengadaan
Barang/Jasa
Rekapitulasi Pelaksanaan
Anggaran OPD & DPPA-OPD

Laporan Pengegendalian dan


Evaluasi Penyerapan Anggaran
(TEPA)
Optimalisasi Meningkatkan Derajat Meningkatnya kualitas BOR sesuai standar (Bed
pelayanan publik Kesehatan pelayanan Rumah Occupancy Ratio nilai standar 60-
khususnya di Masyarakat Sakit 85%)
bidang ALOS sesuai standar (Average
kesehatan, Lange Of Stay nilai standar 3-5
pendidikan dan hari)
infrastruktur
TOI sesuai standar (Turn Over
Interval nilai standar 1-3 hari)
Menurunkan angka NDR ( Net
Death Rate nilai standar <25 )

Menurunkan angka GDR (Gross


Death Rate nilai standar < 45 )

Frekuensi pemakaian tempat tidur


( Bed Turn Over /BTO ) nilai
standar 40-50 kali
Jumlah Kunjungan pasien
Instalasi gawat darurat
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat
Jalan
kepuasan costumer baik (Nilai
baik antara 62,51 - 81,25)

BOR sesuai standar (Bed


Occupancy Ratio nilai standar 60-
85%)
ALOS sesuai standar (Average
Lange Of Stay nilai standar 3-5
hari)
TOI sesuai standar (Turn Over
Interval nilai standar 1-3 hari)

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 75


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Menurunkan angka NDR ( Net
Death Rate nilai standar <25 )

Menurunkan angka GDR (Gross


Death Rate nilai standar < 45 )

Frekuensi pemakaian tempat tidur


( Bed Turn Over /BTO ) nilai
standar 40-50 kali
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat
Jalan
Jumlah Kunjungan pasien
Instalasi gawat darurat
kepuasan costumer baik ( nilai
baik antara 62,51 - 81,25)

BOR sesuai standar (Bed


Occupancy Ratio nilai standar 60-
85%)
ALOS sesuai standar (Average
Lange Of Stay nilai standar 3-5
hari)
TOI sesuai standar (Turn Over
Interval nilai standar 1-3 hari)

Menurunkan angka NDR ( Net


Death Rate nilai standar <25 )

Menurunkan angka GDR (Gross


Death Rate nilai standar < 45 )

Frekuensi pemakaian tempat tidur


( Bed Turn Over /BTO ) nilai
standar 40-50 kali
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat
Jalan
Jumlah Kunjungan pasien
Instalasi gawat darurat
kepuasan costumer baik ( nilai
baik antara 62,51 - 81,25)

Tersedianya obat, Tersedianya obat, perbekalan


bahan kimia dan kesehatan
perbekalan kesehatan
Tersedianya obat Program
Tersedianya bahan
kimia/reagensia untuk
pemeriksaan kesehatan
Pembinaan Kesehatan cakupan Puskesmas yang
Ibu dan Reproduksi melaksanakan kelas ibu hamil

cakupan Puskesmas yang


melakukan orientasi program
perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K)

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 76


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani
Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Cakupan Pelayanan Ibu Nifas

Cakupan Kunjungan Neonatal


Pertama (KN1) sesuai standar

Cakupan Kunjungan Neonatal


Lengkap (KNL) sesuai standar

Cakupan Neonatal dengan


Komplikasi yang ditangani
Cakupan Kunjungan Bayi
cakupan peserta KB aktif
Menurunnya kasus Menurunnya Jumlah Kematian Ibu
kematian ibu dan bayi
Menurunnya Angka Kematian Bayi

Menurunnya angka Cakupan Pelayanan Anak Balita


kesakitan
Puskesmas yang melaksanakan
penjaringan kesehatan untuk
peserta didik kelas 1
Puskesmas yang melaksanakan
penjaringan kesehatan untuk
peserta didik kelas 7 dan 10
Puskesmas yang
menyelenggarakan kegiatan
kesehatan remaja
Jumlah Puskesmas yang
menyelenggarakan kegiatan
kesehatan lansia
Meningkatnya Persentase Puskesmas yang
pembinaan upaya menyelenggarakan kesehatan
kesehatan kerja dan kerja dasar
olahraga Jumlah pos UKK yang terbentuk
di daerah PPI/TPI

Persentase Puskesmas yang


melaksanakan kegiatan kesehatan
olah raga pada kelompok
masyarakat di wilayah kerjanya
Meningkatnya Persentase Puskesmas yang
pembinaan, menyelenggarakan kesehatan
pengembangan dan tradisional dan kimplementer
pengawasan upaya
kesehatan tradisional
dan komplementer

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 77


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Meningkatnya mutu Jumlah puskesmas yang
dan akses pelayanan menerapkan Pelayanan
keperawatan, Keperawatan Kesehatan
kebidanan dan Masyarakat (Perkesmas)
keteknisian medik
Meningkatnya akses Jumlah Puskesmas non rawat
pelayanan kesehatan inap dan Puskesmas rawat inap
dasar yang berkualitas yang memberikan pelayanan
bagi masyarakat sesuai standar
Jumlah Puskesmas yang telah
melaksanakan manajemen
Puskesmas
Meningkatnya Mutu Jumlah Puskesmas yang
dan Akses Pelayanan menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan Jiwa dan kesehatan jiwa dan NAPZA
NAPZA Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan pelayanan
kesehatan Gigi dan Mulut
Jumlah Puskesmas yang
memberikan pelayanan
laboratorium
Jumlah Puskesmas yang
memberikan pelayanan Kesehatan
Indra
Meningkatnya layanan Jumlah Penduduk Penerima
kesehatan untuk Bantuan Iuran (PBI) yang menjadi
masyarakat peserta jaminan kesehatan
nasional (JKN)
Meningkatnya layanan Cakupan pelayanan kesehatan
kesehatan untuk pasien masyarakat miskin di
masyarakat miskin fasilitas kesehatan
Meningkatnya Ibu hamil KEK yang mendapat
pelayanan gizi makanan tambahan
masyarakat
Ibu hamil yang mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD) 90 tablet
selama masa kehamilan
Bayi usia kurang dari 6 bulan yang
mendapat ASI eksklusif

Bayi baru lahir mendapat Inisiasi


Menyusu Dini (IMD)

Balita kurus yang mendapat


makanan tambahan

Remaja puteri yang mendapat


Tablet Tambah Darah (TTD)

Balita gizi Sangat Kurus mendapat


perawatan
Pemberian makanan pendamping
ASI pada anak usia 6 - 24 bulan
keluarga miskin

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 78


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Meningkatnya kualitas Cakupan sarana air bersih (SAB)
kesehatan lingkungan
Cakupan Rumah Sehat
Cakupan Akses Jamban Keluarga
(JAGA)
Cakupan Angka Bebas Jentik

Cakupan Saluran Pembuangan Air


Limbah (SPAL)

Cakupan Tempat Sampah


Meningkatnya perilaku kebijakan publik yang berwawasan
hidup bersih dan sehat kesehatan
Cakupan PHBS di Tatanan RT

Cakupan strata desa siaga aktif


Cakupan sekolah yang
mempromosikan kesehatan

Jumlah Tema pesan dalam


komunikasi, informasi dan edukasi
kepada masyarakat
Jumlah dunia usaha yang
memanfaatkan CSR-nya untuk
program kesehatan
Menurunnya angka Cakupan penemuan dan
kesakitan akibat penanganan penderita penyakit
penyakit menular dan TBC BTA
penyakit tidak menular Meningkatnya angka kesembuhan
penderita TB Paru BTA Positif

Cakupan penemuan dan


penanganan penderita penyakit
DBD
Cakupan balita dengan
pneumonia yang ditangani

Cakupan penemuan dan


penanganan penderita Diare

Cakupan Penemuan dan


Penanganan Kasus Penderita
Filariasis
Cakupan Penemuan dan
Penanganan suspect Flu Burung

Cakupan Penemuan dan


Penanganan Kasus Penderita
Kusta
Cakupan Penemuan dan
Penanganan Kasus Penderita
HIV/AIDS

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 79


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Annual Paracite Index (API)
Malaria
Cakupan Penemuan dan
Penanganan Kasus Penderita
Rabies
Persentase PKM yang
melaksanakan pengendalian PTM
Terpadu
Persentase desa / kelurahan yang
melaksanakan kegiatan posbindu
PTM
Persentase perempuan usia 30-
50 Tahun yang dideteksi dini
kanker serviks dan payudara
Persentase Puskesmas Yang
melaksanakan Kebijakan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR),
minimal 50 % sekolah
Prevalensi tekanan darah tinggi

Mempertahankan Prevalen
Obesitas
Prevalensi merokok pada
penduduk usia <= 18Tahun

Cakupan Desa/Kelurahan
mengalami KLB yang dilakukan
Penyelidikan Epidemiologi kurang
dari 24 Jam
Acute Flacid Paralysis (AFP) rate
per 100.000 penduduk < 15 th

Cakupan Desa/kelurahan
Universal Child Immunization
(UCI)
Meningkatnya Cakupan Pemeriksaan dan
Kesehatan Jemaah pembinaan Kesehatan Jemaah
Haji Kab. Sukabumi Haji
Cakupan penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana

Cakupan Tenaga Kesehatan


Berizin di Praktek Mandiri dan
Sarana Kesehatan
Cakupan Sarana Kesehatan
Berizin
Cakupan Sertifikasi Produk
Kesehatan Rumah Tangga

Cakupan Puskesmas
Terakreditasi
Cakupan Puskesmas dengan
Sistem Informasi Terintegrasi

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 80


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Jumlah SDM Kesehatan yang
ditingkatkan kompetensinya
(kumulatif)
meningkatnya akses Peningkatan fasilitas pelayanan
pelayanan kesehatan kesehatan
Mengendalikan laju menurunnya laju cakupan pasangan usia subur
pertumbuhan pertumbuhan penduduk (PUS) yang istrinya dibawah 20
penduduk dalam tahun.
mewujudkan cakupan sasaran pasangan usia
penduduk tumbuh subur menjadi peserta KB aktif
seimbang dan
berkualitas
cakupan pasangan yang ingin ber-
KB tidak terpenuhi (Unmet Need)

Ratio Petugas lapangan keluarga


berencana/penyuluh Keluarga
Berencana (PLKB/PKB) 1 petugas
disetiap 2 (dua) desa/kelurahan
Ratio pembantu pembina
keluarga berencana (PPKBD) 1
(satu) petugas di setiap
desa/kelurahan
cakupan penyedia alat dan obat
kontrasepsi untuk memenuhi
permintaan masyarakat setiap
tahun
cakupan penyedia informasi data
mikro keluarga di setiap
desa/kelurahan setiap tahun
meningkatnya cakupan anggota bina keluarga
kesertaan ber-KB balita (BKB) ber-KB
pasangan usia subur
(PUS) Pra-KS dan KS 1 Cakupan PUS peserta KB anggota
anggota kelompok usaha peningkaatan pendapatan
usaha ekonomi keluarga sejahtera (UPPKS) yang
produktif dari 80 persen ber-KB
menjadi 82 persen dan
pembinaan keluarga
menjadi sekitar 70
persen.
Meningkatkan budaya Terwujudnya Jumlah koleksi bahan
baca masyarakat pembudayaan gemar perpustakaan di Kab. Sukabumi
membaca masyarakat
Jumlah Pengunjung Perpustakaan

Tingkat kompetensi Pengelola


perpustakaan
Meningkatkan akses Meningkatnya akses APK SD Sederajat
dan kualitas layanan dan mutu layanan APM SD Sederajat
pendidikan untuk pendidikan
menghasilkan SDM APK SMP Sederajat
yang religius, mandiri APM SMP Sederajat
dan berdaya saing Angka kelulusan SD
Angka Kelulusan SMP
Angka Mengulang Kelas SD

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 81


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Angka DO SD
Angka DO SMP
Angka melanjutkan dari SD
Sederajat ke SMP Sederajat
Angka melanjutkan dari SMP
Sederajat ke SMA Sederajat

Rata-rata nilai ujian akhir SD

Rata-rata nilai ujian nasional SMP


Jumlah SD yang memenuhi SPM
Jumlah SMP yang memenuhi
SPM
SD yang biaya operasionalnya
terbantu dana APBD
SMP yang biaya operasionalnya
terbantu dana APBD
APK PAUD (3-6 tahun)
Jumlah lembaga PAUD yang
memiliki ruang kelas untuk belajar
Jumlah PAUD yang
menyelenggarakan pembinaan
pendidikan keluarga (parenting)
Angka kelulusan Paket A
Angka kelulusan Paket B
Angka kelulusan Paket C
Meningkatkan Angka Melek Huruf

Setiap SD/MI memiliki jumlah guru


kelas yang cukup (rasio antara
guru kelas dengan jumlah siswa 1
: 32 orang)
Setiap SMP tersedia 1 (satu)
orang guru untuk setiap mata
pelajaran (11 mata pelajaran), dan
untuk daerah khusus tersedia 1
(satu) orang guru untuk setiap
rumpun mata pelajaran (7 rumpun)
Jumlah guru yang memenuhi
kualifikasi S1/D-IV di setiap SD/MI
minimal 2 orang untuk setiap
satuan pendidikan
Di setiap SMP tersedia guru
dengan kualifikasi akademik S-1
atau D-IV sebanyak 70% atau
lebih (untuk daerah khusus
sebanyak 40% atau lebih)
Jumlah guru yang disertifikasi
sebagai pendidik di SD/MI minimal
2 orang untuk setiap satuan
pendidikan
Di setiap SMP tersedia guru
dengan kualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan 35% atau lebih
(untuk daerah khusus 20% atau
lebih) dari keseluruhan guru telah

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 82


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
memiliki sertifikat pendidik
PTK PAUD yang lulus KMD
PTK SD yang lulus KMD
PTK SMP yang lulus KMD
Setiap SD memiliki tenaga
kependidikan terlatih dan
bersertifikat
Setiap SMP memiliki tenaga
kependidikan terlatih dan
bersertifikat
Persentase kepala sekolah
jenjang SD dan SMP yang telah
mengikuti diklat calon kepala
sekolah
Satuan Pendidikan Formal TK dan
Jenjang pendidikan dasar yang
terakreditasi minimal baik
jumlah TK terakreditasi
jumlah SD terakreditasi
jumlah SMP terakreditasi
Satuan Pendidikan Nonformal
yang terakreditasi minimal baik
jumlah PAUD terakreditasi
jumlah LKP terakreditasi
jumlah PKBM terakreditasi

Meningkatnya Jumlah Basis Data Pendidikan


manajemen dan tata (Berbasis Sekolah dan Berbasis
kelola pendidikan Masyarakat)
Jumlah Dokumen Rencana dan
Pelaporan Pendidikan
Jumlah SOP Pendidikan
Jumlah Aplikasi yang
dikembangkan untuk
meningkatkan efektifitas tata
kelola pendidikan
Jumlah Percontohan Sekolah
Sehat disetiap jenjang satuan
pendidikan
Jumlah dokumen rencana
manajemen pengembangan
kurikulum dan proses pembelajran
yang efektif
Skor LAKIP minimal 80
mewujudkan penataan terwujudnya Perda Dokumen RDTR
ruang yang terpadu perencanaan, Dokumen RTBL
dan berkelanjutan pemanfaatan dan Dokumen Pengawasan dan
pengendalian tata Pengendalian pemanfaatan Ruang
ruang yang efisien,
produktif, berkelanjutan mekanisme dan Tata cara
dan berdaya saing perizinan dalam rangka
dibidang agribisnis, pemanfaatan dan penataan ruang
pariwisata dan industri Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 83


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
masterplan pertamanan dan
pemakaman
Mewujudkan meningkatnya daya Penanganan Tanggap Darurat
pengelolaan dukung dan daya
lingkungan hidup tampung lingkungan Terpenuhi dan terdistribusikannya
berkelanjutan dan serta kualitas kebutuhan logistik untuk korban
penanggulangan penanganan bencana bencana
bencana yang handal jumlah pelaksanaan upaya
mitigasi bencana
Terselenggaranya Rehabilitasi dan
Rekonstruksi pasca bencana

meningkatnya cakupan Cakupan pelayanan bencana


pelayanan bencana kebakaran di kabupaten
kebakaran
tingkat waktu tanggap (response
time rate) daerah layanan WMK

persentase aparatur pemadam


kebakaran yang memenuhi
standar kualifikasi
jumlah mobil pemadam kebakaran
di atas 3000-5000 liter pada WMK

Jumlah Sumber daya manusia


yang terlatih dan sigap dalam
upaya mitigasi bencana kebakaran
Meningkatkan meningkatnya kualitas persentase tingkat kondisi jalan
ketersediaan dan infrastruktur jalan dan kabupaten baik dan sedang
kualitas infrastruktur jembatan
daerah yang Persentase terhubungnya pusat -
mendukung pusat kegiatan dan pusat produksi
perekonomian di wilayah kabupaten
pelayaanan informasi tentang
Infrastruktur
ketersediaan sarana pengelolaan
jalan
Terbangunnya ruas jalan baru

Meningkatnya Tingkat kondisi baik jaringan


infrastruktur sumber irigasi di daerah irigasi
daya air dan irigasi kewenangan kabupaten
untuk konservasi, peningkatan kapasitas lembaga
pendayagunaan pengelola irigasi baik SDM,
sumberdaya air, serta regulasi maupun sarana
pengendalian daya prasarananya
rusak air Tingkat kondisi infrastruktur
sumber daya air dalam rangka
konservasi sungai, danau dan
sumber daya air lainnya
meningkatnya kondisi Cakupan layanan air minum
sarana dan prasarana perdesaan
dasar permukiman cakupan pelayanan air minum
perkotaan
cakupan pelayanan air limbah
domestik

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 84


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Persentase pengurangan sampah
perkotaan
Persentase pengangkutan
sampah
Persentase pengoperasian TPA
kawasan kumuh
Tersedianya Pelayanan Jaringan
Drainase Skala Kawasan dan
Skala Kota
Pengurangan Luas Genangan

meningkatnya cakupan rumah layak huni


ketersediaan dan Cakupan Lingkungan Yang Sehat
kualitas perumahan dan Aman yang didukung dengan
PSU
Meningkatnya cakupan pelayanan informasi jasa
ketersediaan informasi konstruksi
jasa konstruksi dan
kualitas layanan cakupan pelayanan Izin Usaha
perizinan usaha jasa Jasa Konstruksi (IUJK)
konstruksi

meningkatkan Meningkatnya kualitas Tersedianya simpul jaringan


ketersediaan infrastruktur dasar transportasi berbasis jalan dan
infrastruktur untuk masyarakat keretaapi
peningkatan Tersedianya simpul jaringan
produktifitas ekonomi transportasi berbasis perairan
dan pelayanan dasar

Tersedianya perlengkapan Jalan


(Fasilitas Lalu lintas dan PJU)

Tersedianya navigasi dan fasilitas


keselamatan pelayaran

Tersedianya sarana angkutan


umum publik dan operasional
perhubungan
Menurunnya tingkat kemacetan
lalu lintas di jalan

Menurunnya tingkat pelanggaran


lalu lintas dan angkutan jalan

meningkatnya pengawasan dan


pengendalian perairan

meningkatnya kinerja angkutan


umum
meningkatnya kualitas pelayanan
perhubungan
Meningkatnya jumlah kendaraan
yang melaksanaan pengujian
kendaraan bermotor

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 85


Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1 2 3 4
Meningkatnya kualitas Peralatan
Pengujian Kendaraan Bermotor

Meningkatnya Pelopor
Keselamatan Transportasi
Meningkatnya pembinaan dan
audit keselamatan transportasi

Pengendalian meningkatnya Penanganan Pengaduan


pencemaran dan pengendalian Lingkungan Hidup
kerusakan lingkungan pencemaran dan
hidup kerusakan lingkungan Jumlah Masyarakat,
hidup Lembaga/Kelompok Masyarakat,
Stakeholders dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup
menurunnya jumlah pencemaran
air sungai
menurunnya jumlah pencemaran
udara
tertanganinya izin lingkungan dan
izin PPLH
menurunnya pencemaran akibat
limbah B3 dan sampah

Meningkatkan Meningkatnya Persentase Peningkatan


Perlindungan, Perlindungan, Pengelolaan Tutupan Lahan
Rehabilitasi dan Rehabilitasi dan (Vegetasi)
Konservasi Sumber Konservasi Sumber Persentase Peningkatan
Daya Alam Daya Alam serta Pengelolaan Taman
keanekaragaman Keanekaragaman Hayati
hayati
meningkatnya Persentase Peningkatan
ekosistem dan sumber Pengelolaan dan Rehabilitasi
daya pesisir Ekosistem dan Sumber Daya
Pesisir

3.3 Telaahan Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Republik


Indonesia dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Barat

3.3.1 Telaahan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan


oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 86


investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan
oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan
dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian
perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah
ditetapkannya RPJMN 2015-2019 maka Kementerian Kesehatan menyusun
Renstra Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan
dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan
dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan. Penyusunan
Renstra Kementerian Kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan: teknokratik,
politik, partisipatif, atasbawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up).
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia
Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat melalui melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan
kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1) meningkatnya status
kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3)
meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya
cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan
kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga
kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem
kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma
sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1)
pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan
dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan
masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi
peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 87


of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan; 3) sementara itu jaminan
kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit
serta kendali mutu dan kendali biaya.

Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 tidak ada visi dan
misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotongroyong.
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber
daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat
dan berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWACITA yang


ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 88


5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam


tercapainya seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan kualitas
hidup manusia Indonesia.

A. TUJUAN

Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu:


1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan;
2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan
masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.
Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum
siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja,
kelompok usia kerja, maternal, dan kelompok lansia.

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau


outcome). dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang
akan dicapai adalah:
1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup
(SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000
kelahiran hidup.
3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan
preventif.
5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 89


Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness)
dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang
kesehatan, maka ukuran yang akan dicapai adalah:
1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan
kesehatan setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%
2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan
dari 6,80 menjadi 8,00.

B. SASARAN STRATEGIS

Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan adalah:

1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan


dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan
sebesar 85%.
b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar
18,2%.
c. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki
kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar
80%.

2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan sasaran yang akan


dicapai adalah:
a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan
lingkungan sebesar 40%.
b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%.
c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah sebesar 100%.
d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia 18 tahun
sebesar 5,4%.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 90


3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang
terakreditasi sebanyak 5.600.
b. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang
terakreditasi sebanyak 481 kab/kota.

4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan


alat kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar
90%.
b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan
yang diproduksi di dalam negeri sebanyak 35 jenis.
c. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran yang
memenuhi syarat sebesar 83%.

5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga


Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga
kesehatan sebanyak 5.600 Puskesmas.
b. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis
dasar dan 3 dokter spesialis penunjang sebesar 60%.
c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya
sebanyak 56,910 orang.

6. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga, dengan


sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung
pembangunan kesehatan.
b. Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat baik
dalam pelaksanaan SPM sebesar 80%.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 91


7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program
kesehatan sebesar 20%.
b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yangmemanfaatkan sumber
dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 15.
c. Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di bidang kesehatan
yang diimplementasikan sebanyak 40.

8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan


pemantauan-evaluasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahundan anggaran
kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi.
b. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100
rekomendasi.

9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan,


dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah.
b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan
pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola
program kesehatan dan atau pemangku kepentingan sebanyak
120 rekomendasi.
c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang
kesehatan dan gizi masyarakat sebanyak 5 laporan.

10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik da bersih,


dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan
kerugian negara 1% sebesar 100%.

11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian


Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 92


a. Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan
jabatan sebesar 90%.
b. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan
dengan nilai kinerja minimal baik sebesar 94%.

12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan sasaran


yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data
kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%.
b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang
diperuntukkan untuk akses pelayanan e-health sebesar 50%

3.3.2 Visi dan Misi Pembangunan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

a. Visi

RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 merupakan tahap ketiga dari


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025
yaitu tahap memantapkan pembangunan secara menyeluruh dalam
rangka penyiapan kemandirian masyarakat Jawa Barat. Dengan
mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang serta isu-isu strategis yang terjadi di Jawa Barat, maka Visi
Tahun 2013-2018 yaitu:

"Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua"

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

Maju : adalah sikap dan kondisi masyarakat yang produktif,


berdaya saing dan mandiri, terampil dan inovatif
dengan tetap dapat menjaga tatanan sosial

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 93


masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif
terhadap dinamika perubahan namun tetap
berpegang pada nilai budaya serta kearifan lokal dan
berdaulat secara pangan, ketahanan ekonomi dan
sosial.

Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang


secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan
makmur dalam menjalani kehidupan.

Untuk Semua : adalah kondisi dimana hasil pembangunan dapat


dirasakan oleh seluruh lapisan, elemen dan
komponen masyarakat.

b. Misi

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan


memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke
depan, serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5
(lima) misi sebagai berikut:

Misi Pertama, Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan


Berdaya saing. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu
Masyarakat Jawa Barat yang agamis, berakhlak mulia, sehat, cerdas,
bermoral, berbudaya IPTEK, memiliki spirit juara dan siap berkompetisi.

Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang Kokoh dan


Berkeadilan. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu
Perekonomian Jawa Barat yang semakin maju dan berdaya saing,
bersinergi antar skala usaha, berbasis ekonomi pertanian dan non
pertanian yang mampu menarik investasi dalam dan luar negeri,
menyerap banyak tenaga kerja, serta memberikan pemerataan
kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 94


Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme
Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik. Hal ini untuk menciptakan
sosok Jawa Barat 2018 yaitu Pemerintahan Jawa Barat yang bermutu
dan akuntabel, handal dan terpercaya dalam pelayanan yang ditopang
oleh aparatur profesional, sistem yang modern berbasis IPTEK menuju
tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan
pemerintahan yang bersih (Clean Government) serta menerapkan model
manajemen pemerintahan hibrida yang mengkombinasikan manajemen
berbasis kabupaten/kota dengan manajemen lintas kabupaten/kota.

Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan


Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan. Hal ini
untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Pembangunan Jawa
Barat yang selaras dengan kondisi daya dukung dan daya tampung
lingkungan, memiliki infrastruktur dasar yang memadai, serta didukung
oleh tersedianya infrastruktur yang mampu meningkatkan konektivitas
antar wilayah dan pertumbuhan ekonomi.

Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya,


Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata
dalam Bingkai Kearifan Lokal. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa
Barat 2018 yaitu Kehidupan sosial kemasyarakatan yang kokoh dan
berbudaya yang bercirikan tingginya pemanfaatan modal sosial dalam
pembangunan, meningkatnya ketahanan keluarga, menurunnya jumlah
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), tingginya peran
pemuda dalam pembangunan, meningkatnya prestasi olah raga tingkat
nasional dan internasional, terpeliharanya seni dan warisan budaya dan
industri pariwisata yang berdaya saing dalam bingkai kearifan lokal.

Misi tersebut akan dicapai berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya


daerah, serta dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan,
sebagai berikut:

1. Good Governance (tata kelola kepemerintahan), yaitu pengelolaan


pemerintahan yang baik dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 95


(KKN) untuk menciptakan penyelenggaraan negara yang seimbang,
bertanggung jawab, efektif dan efisien, dengan menjaga keserasian
interaksi yang konstruktif di antara pemerintah, swasta dan
masyarakat;
2. Integrity (integritas), yaitu suatu kesatuan perilaku yang melekat
pada prinsipprinsip moral dan etika, terutama mengenai karakter
moral dan kejujuran, yang dihasilkan dari suatu sistem nilai yang
konsisten;
3. Quality and Accountability (mutu dan akuntabilitas), yaitu suatu
tingkatan kesempurnaan karakteristik pribadi yang mampu
memberikan hasil melebihi kebutuhan ataupun harapan, dan sebuah
bentuk tanggungjawab untuk suatu tindakan, keputusan dan
kebijakan yang telah mempertimbangkan mengenai aturan,
pemerintahan dan implementasinya, dalam pandangan hukum dan
tata kelola yang transparan;
4. Pemerataan pembangunan yang berkeadilan, yaitu upaya
mewujudkan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat untuk mengurangi tingkat kemiskinan, kesenjangan antar
wilayah, dan kesenjangan sosial antar kelompok masyarakat, melalui
pemenuhan kebutuhan akses pelayanan sosial dasar termasuk
perumahan beserta sarana dan prasarananya, serta memberikan
kesempatan berusaha bagi seluruh lapisan masyarakat untuk
menanggulangi pengangguran dengan menyeimbangkan
pengembangan ekonomi skala kecil, menengah, dan besar;
5. Penggunaan data dan informasi yang terintegrasi (Satu Data dan
Informasi Jawa Barat) yang akurat, terbaharukan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Dokumen tersebut terdiri dari data dan
informasi spasial (keruangan) dan aspasial(non keruangan).

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan


Hidup Strategis
Perencanaan pembangunan daerah pada prinsipnya bertujuan
mengintegrasikan rencana tata ruang wilayah dengan rencana
pembangunan daerah. Dalam kaitan itu, penyusunan RPJMD harus

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 96


berpedoman pada RTRW. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan
penelaahan RTRW untuk menjamin agar arah kebijakan dalam RPJMD
selaras dengan, atau tidak menyimpang dari arah kebijakan RTRW.

Tata ruang merupakan perwujudan dari struktur ruang dan pola


ruang. Penelaahan rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka
pemanfaatan ruang daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang berikut
asumsi-asumsinya, dengan cara menelaah rencana struktur ruang.

Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan


sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai
pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis
memiliki hubungan fungsional. Telaahan terhadap rencana struktur ruang
meliputi: Peta rencana struktur ruang; Rencana sistem perkotaan;
Rencana jaringan transportasi; Rencana jaringan energi; Rencana
jaringan telekomunikasi; dan Rencana sistem jaringan sumber daya air,
dan Menelaah rencana pola ruang. Pola ruang adalah distribusi
peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang
untuk fungsi lindung dan fungsi budidaya. Telaahan terhadap rencana
pola ruang, meliputi: Rencana kawasan lindung; dan Rencana kawasan
budidaya yang memiliki nilai strategis.

Menelaah indikasi program pemanfaatan ruang. Program


pemanfaatan ruang adalah program yang disusun dalam rangka
mewujudkan rencana tata ruang yang bersifat indikatif, melalui
sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan baik di pusat maupun di
daerah secara terpadu.

Telaahan terhadap indikasi program pemanfaatan meliputi:

Provinsi
a. Menelaah program pembangunan sektoral wilayah provinsi;
b. Menelaah program pengembangan wilayah provinsi;
c. Menelaah program pengembangan kawasan perkotaan yang
mencakup 2 (dua) atau lebih wilayah kabupaten/kota;
d. Menelaah program pengembangan kawasan perdesaan yang
mencakup 2 (dua) atau lebih wilayah kabupaten/kota; dan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 97


e. Menelaah program pengembangan kawasan dan lingkungan strategis
yang merupakan kewenangan Pemerintah Daerah provinsi.

Kabupaten
a. Menelaah program pembangunan sektoral wilayah kabupaten;
b. Menelaah program pengembangan wilayah kabupaten;
c. Menelaah program pengembangan kawasan perkotaan;
d. Menelaah program pengembangan kawasan perdesaan; dan
e. Menelaah program pengembangan kawasan dan lingkungan strategis
yang merupakan kewenangan Pemerintah Daerah kabupaten.

3.4.1. Keterkaitan RPJMD Dengan Hasil Evaluasi RPJMD Sebelumnya dan


Dokumen KLHS.

Dokumen RPJMD Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021


merupakan penjabaran dari RPJPD Kabupaten Sukabumi Tahun 2005-
2025, memuata visi, misi dan program kerja Bupati dan Wakil Bupati
terpilih, mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Barat, mengacu pada
RPJMN Tahun 2015-2019, serta memperhatikan hasil evaluasi RPJMD
Kabupaten Sukabumi Tahun 2010-2015. Untuk menjamin, agar
implementasi RPJMD dapat sejalan dengan kebijakan pemanfaatan
sumber daya alam sesuai kapasitas daya dukungnya, maka penyusunan
dokumen RPJMD harus bersinergi dan memperhatikan data dan
informasi serta mengadopsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Dokumen KLHS dimaksud merupakan bagian penting yang dihasilkan
oleh Perangkat Daerah yang membidangi dalam pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup.

Adapun arahan umum kebijakan Pembanguan Berkelanjutan


berdasarkan hasil kajian lingkungan hidup strategis Kabupaten
Sukabumi adalah sebagai berikut :

1. Tertib tata ruang dan pemanfaatan sumberdaya yang berwawasan


lingkungan
2. Meningkatkan perekonomian masyarakat yang berbasis
sumberdaya (SDA, SDM, dan sosial budaya) lokal, dan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 98


3. Meningkatkan kapasitas aparat dan dukungan kebijakan

Dengan demikian, setiap perumusan kebijakan yang terkait


dengan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan pembangunan,
harus sudah bersinergi dengan data dan informasi tentang daya dukung
sumber daya alam yang telah tersedia. Hal ini penting dalam rangka
menjaga kelestarian ekosistem lingkungan hidup dan sumber daya alam
dari kerusakan kepunahan. Oleh karena itu, dalam perumusan kebijakan
pembangunan daerah baik untuk 5 (lima) tahunan maupun tahunan
sudah saatnya dipertimbangkan melalui pendekatan prinsip
pembangunan berkelanjutan (development sustainable).

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Hasil analisa lingkungan internal dan eksternal Dinas Kesehatan Kabupaten


Sukabumi dengan menggunakan metode SWOT, telah dihasilkan alternatif-
alternatif strategi untuk pemecahan masalah dalam kaitannya dalam
pembangunan kesehatan di kabupaten Sukabumi. Adapun alternatif strategi
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya.
2. Penempatan tenaga Kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
3. Peningkatan Pembinaan FSDS dan pembentukan Badan Pertimbangan
Kesehatan daerah.
4. Meningkatkan koordinasi dan peran serta stakeholder (CSR) dalam
pembangunan sarana kesehatan baru.
5. Meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam pembangunan kesehatan
melalui penerapan jabatan fungsional.
6. Mendorong pemerintah daerah untuk merekrut tenaga kesehatan yang
profesional sesuai kebutuhan.
7. Meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam pembinaan forum silaturahmi
tingkat kecamatan dan desa.
8. Meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam menggandeng peran serta
stakeholder.
9. Mengoptimalkan fungsi sarana mobilitas yankes sampai ke daerah sulit
dijangkau.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 99


10. Mendorong Tenaga Kesehatan untuk memanfaatkan sarana mobilitas
pelayanan kesehatan secara optimal.
11. Meningkatkan frekuensi pembinaan Forum dengan memanfaatkan sarana
mobilitas pelayan kesehatan.
12. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada stakeholder dengan
memanfaatkan sarana mobilitas kesehatan.
13. Meningkatkan pelayanan Puskesmas PONED.
14. Meningkatkan Konseling Gizi di Puskesmas.
15. Peningkatan status desa siaga menjadi desa siaga aktif oleh puskesmas.
16. Meningkatkan komunikasi, informasi, edukasi tentang kesehatan.
17. Meningkatkan surveilance berbasis masyarakat di wilayah puskesmas.
18. Meningkatkan peran puskesmas dalam akselerasi akses sarsandas melalui
metoda STBM.
19. Mengoptimalkan peran tenaga kesehatan non bidan dalam upaya
penurunan AKB.
20. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi petugas kesehatan dalam bidang
gizi kesehatan masyarakat.
21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga
aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri.
22. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam komunikasi, informasi, edukasi
tentang kesehatan pada tokoh masy.
23. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pemegang program penyakit
menular di pusk.
24. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pemegang program kesehatan
lingkungan dlm penerapan metode STBM.
25. Mengoptimalkan fungsi sarana mobilitas yankes dalam pelayanan KIA.
26. Meningkatkan penemuan dan penangan kasus balita gizi buruk (sangat
kurus).
27. Meningkatkan frekuensi pembinaan Desa Siaga dengan memanfaatkan
sarana mobilitas pelayan kesehatan.
28. Meningkatkan mobilitas tenaga kesehatan dalam komunikasi, informasi,
edukasi tentang kesehatan dan membina surveillance berbasis masyarakat.
29. Meningkatkan mobilitas tenaga kesehatan Lingkungan dalam membina
masyarakat melalui metode STBM.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 100
30. Rekruitment tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan
kesehatan.
31. Memaksimalkan fungsi forum silaturahmi.
32. Menjalin kerjasama dengan stakeholder untuk penyediaan tenaga
kesehatan.
33. Meningkatkan advokasi untuk pemberian insentif tenaga kesehatan di
daerah terpencil.
34. Membuat peraturan tentang keharusan CPNS baru untuk ditempatkan di
seluruh wilayah kabupaten Sukabumi.
35. Meningkatkan koordinasi antara FSDS dengan tenaga kesehatan yang ada
dalam peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
36. Meningkatkan kerjasama dengan stakeholder untuk memberikan sarana
mobilitas bagi tenaga kesehatan.
37. Advokasi peningkatan anggaran kesehatan terhadap penentu kebijakan
baik di tingkat Pusat maupun daerah.
38. Optimalisasi anggaran dan tenaga kesehatan.
39. Menggali potensi sumber anggaran non APBD melalui optimalisasi FSDS.
40. Menggali sumber anggaran dari stakeholder untuk pembangunan
kesehatan.
41. Menambah jumlah sarana melalui advokasi dengan pemegang kebijakan,
stakeholder dan sumber lain.
42. Penempatan tenaga sesuai kebutuhan dan lokasi prioritas.
43. Memanfaatkan komitmen stakeholder untuk menambah sarana kesehatan.
44. Advokasi Perda SPM bidang Kesehatan.
45. Meningkatkan kinerja Pegawai sesuai dengan SPM Bidang kesehatan.
46. Mengoptimalkan Peran Forum dan stakeholder dalam upaya Pencapaian
target SPM.
47. Rekruitment tenaga kesehatan (bidan) untuk menurunkan AKB.
48. Rekruitment tenaga kesehatan (nutrisionist) untuk menurunkan prevalensi
gizi buruk.
49. Memaksimalkan fungsi forum silaturahmi.
50. Meningkatkan kapasitas kompetensi petugas dalam KIE tentang kesehatan.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 101
51. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi petugas pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
52. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sanitarian.
53. Memberikan fasilitas dan dispensasi bagi bidan yang bertugas di daerah
terpencil.
54. Memberikan fasilitas dan dispensasi bagi nutrisionist yang bertugas di
daerah terpencil.
55. Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor dan lintas program dalam
upaya pembinaan desa siaga menjadi desa siaga aktif.
56. Memberikan sarana dan media penyuluhan bagi tenaga kesehatan yang
bertugas di daerah terpencil.
57. Memberikan sarana mobilitas dalam investigasi dan penanganan kasus
penyakit menular bagi tenaga kesehatan.
58. Meningkatkan kompetensi petugas kesehatan lingkungan dalam
melaksanakan program sanitasi berbasis masyarakat.
59. Prioritas anggaran untuk menurunkan AKB.
60. Optimalisasi pembinaan forum desa siaga menjadi desa siaga aktif.
61. Meningkatkan peranserta tokoh masyarakat dalam merubah budaya yang
tidak mendukung kesehatan.
62. Prioritas anggaran untuk upaya pencegahan penyakit.
63. Meningkatkan peran masyarakat terhadap akses sarana sanitasi dasar.
64. Optimalisasi Sarana Kesehatan dalam upaya penurunan AKB dan gizi
buruk
65. Optimalisasi sarana kesehatan dalam pembinaan desa siaga.
66. Memanfaatkan sarana kesehatan dalam penggalian potensi peran serta
masyarakat untuk mendukung upaya kesehatan.
67. Menjadikan Sarana Kesehatan menjadi sarana sentinel penanggulan
penyakit menular.
68. Advokasi Perda SPM bidang Kesehatan dalam penurunan AKB dan Balita
Gizi buruk
69. Mengoptimalkan pelaksanaan indikator desa siaga aktif.
70. Peningkatan peran tokoh masyarakat dalam pencapaian target SPM Bidang
kesehatan.
71. Pengadaan obat dan alat kesehatan untuk penanganan penyakit

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 102
Rencana Pencapaian indikator sasaran tertuang dalam indikator kinerja
RMPJD bidang kesehatan 2016 - 2021antara lain :

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 201 6 - 2021 103
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2016 2021
Target Kinerja
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
NO Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Target Target Target Target Target
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Muwujudkan generasi Tersedianya obat, bahan kimia Tersedianya obat, perbekalan 24 24 24 24 24 24
sehat, kuat, cerdas dan dan perbekalan kesehatan kesehatan
produktif menyongsong
bonus demografi 2020-
2030
Tersedianya obat Program 24 24 24 24 24 24
Tersedianya bahan
kimia/reagensia untuk
pemeriksaan kesehatan
Pembinaan Kesehatan Ibu dan cakupan Puskesmas yang 81 84 87 90 91 91
Reproduksi melaksanakan kelas ibu hamil

cakupan Puskesmas yang 83 88 95 98 100 100


melakukan orientasi program
perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K)

Cakupan komplikasi 76 77 78 79 86 80
kebidanan yang ditangani

Cakupan pertolongan 90 94 95 96 97 98
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil 95 95,5 96 96,5 97 98
K4
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 91 92 93 94 95 96

81
Cakupan Kunjungan Neonatal 96 97 98 98 99 99
Pertama (KN1) sesuai standar

Cakupan Kunjungan Neonatal 87 88 89 90 91 95


Lengkap (KNL) sesuai standar

Cakupan Neonatal dengan 80 90 95 95,5 96 96,5


Komplikasi yang ditangani

Cakupan Kunjungan Bayi 100 100 100 100 100 100

cakupan peserta KB aktif 67 68 69 70 71 72

Menurunnya kasus kematian Menurunnya Jumlah Kematian 40 45 35 30 27 27


ibu dan bayi Ibu

Menurunnya Angka Kematian 23,00 31,5 28,4 25,56 23,06 21


Bayi
Menurunkan angka kesakitan Cakupan Pelayanan Anak 90 90 90 90 90 90
Balita
Puskesmas yang 100 100 100 100 100 100
melaksanakan penjaringan
kesehatan untuk peserta didik
kelas 1
Puskesmas yang 100 100 100 100 100 100
melaksanakan penjaringan
kesehatan untuk peserta didik
kelas 7 dan 10
Puskesmas yang 10 30 40 50 60 70
menyelenggarakan kegiatan
kesehatan remaja
Jumlah Puskesmas yang 30 35 40 45 50 58
menyelenggarakan kegiatan
kesehatan lansia

82
Meningkatnya pembinaan Persentase Puskesmas yang 55 60 75 80
upaya kesehatan kerja dan menyelenggarakan kesehatan 50 90
olahraga kerja dasar

Jumlah pos UKK yang 10 15 20 25


terbentuk di daerah PPI/TPI 5 30

Persentase Puskesmas yang 50 60 65 70


melaksanakan kegiatan 40 80
kesehatan olah raga pada
kelompok masyarakat di
wilayah kerjanya
Meningkatnya pembinaan, Persentase Puskesmas yang 10 20 30 40 50 60
pengembangan dan menyelenggarakan kesehatan
pengawasan upaya tradisional dan kimplementer
kesehatan tradisional dan
komplementer
Meningkatnya mutu dan akses Jumlah puskesmas yang 100 100 100 100 100 100
pelayanan keperawatan, menerapkan Pelayanan
kebidanan dan keteknisian Keperawatan Kesehatan
medik Masyarakat (Perkesmas)
Meningkatnya akses Jumlah Puskesmas non rawat 60 70 75 80 90 100
pelayanan kesehatan dasar inap dan Puskesmas rawat
yang berkualitas bagi inap yang memberikan
masyarakat pelayanan sesuai standar
Jumlah Puskesmas yang telah 65 70 75 80 85 90
melaksanakan manajemen
Puskesmas
Meningkatnya Mutu dan Akses Jumlah Puskesmas yang 30 40 50 60 70 100
Pelayanan Kesehatan Jiwa menyelenggarakan pelayanan
dan NAPZA kesehatan jiwa dan NAPZA
Jumlah Puskesmas yang 69 75 80 85 90 95
melaksanakan pelayanan
kesehatan Gigi dan Mulut

83
Jumlah Puskesmas yang 20 30 40 50 60 70
memberikan pelayanan
laboratorium
Jumlah Puskesmas yang 50 55 60 70 80 90
memberikan pelayanan
Kesehatan Indra
Meningkatnya layanan Jumlah Penduduk Penerima 65 75 90 100 100
kesehatan untuk masyarakat Bantuan Iuran (PBI) yang
menjadi peserta jaminan
kesehatan nasional (JKN)
Meningkatnya layanan Cakupan pelayanan 100 100 100 100 100
kesehatan untuk masyarakat kesehatan pasien masyarakat
miskin miskin di fasilitas kesehatan
Meningkatnya pelayanan gizi Ibu hamil KEK yang mendapat 11,5 14,8 18,2 21,5 23,5 23,5
masyarakat makanan tambahan
Ibu hamil yang mendapat 90 93 95 97 100 100
Tablet Tambah Darah (TTD)
90 tablet selama masa
kehamilan
Bayi usia kurang dari 6 bulan 48 50 52 54 56 56
yang mendapat ASI eksklusif
Bayi baru lahir mendapat 41 44 47 50 53 53
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Balita kurus yang mendapat 18,1 20 21,8 23,6 25 25
makanan tambahan
Remaja puteri yang mendapat 15 20 25 30 35 35
Tablet Tambah Darah (TTD)
Balita gizi Sangat Kurus 100 100 100 100 100 100
mendapat perawatan
Pemberian makanan 6 7 8 9 10 10
pendamping ASI pada anak
usia 6 - 24 bulan keluarga
miskin

84
Meningkatnya kualitas Cakupan sarana air bersih 70 77 85 90 95 100
kesehatan lingkungan (SAB)
Cakupan Rumah Sehat 65 68 71 74 77 80
Cakupan Akses Jamban 70 77 85 90 100 85
Keluarga (JAGA)
Cakupan Angka Bebas Jentik 87 90 93 95 97 100
Cakupan Saluran 68 75 82 90 95 100
Pembuangan Air Limbah
(SPAL)
Cakupan Tempat Sampah 79 89 92 95 100
84
Meningkatnya perilaku hidup kebijakan publik yang 3 3 3 3 3 3
bersih dan sehat berwawasan kesehatan
Cakupan PHBS di Tatanan RT 43 46 49 52 54 56
Cakupan strata desa siaga 29,29 52,87 76,63 100 100 100
aktif
Cakupan sekolah yang 20 20 20 20 20 20
mempromosikan kesehatan
Jumlah Tema pesan dalam 10 10 10 10 10 10
komunikasi, informasi dan
edukasi kepada masyarakat
Jumlah dunia usaha yang 8 12 16 20 20 100
memanfaatkan CSR-nya untuk
program kesehatan

Menurunnya angka kesakitan Cakupan penemuan dan 100 100 100 100
akibat penyakit menular dan penanganan penderita 100
penyakit tidak menular penyakit TBC BTA
Meningkatnya angka 85 85 85 85 85
kesembuhan penderita TB 85
Paru BTA Positif
Cakupan penemuan dan 100 100 100 100 100 100
penanganan penderita
penyakit DBD

85
Cakupan balita dengan 100 100 100 100 100 100
pneumonia yang ditangani
Cakupan penemuan dan 86 86 86 86 86 100
penanganan penderita Diare
Cakupan Penemuan dan 100 100 100 100 100 100
Penanganan Kasus Penderita
Filariasis
Cakupan Penemuan dan 100 100 100 100 100 100
Penanganan suspect Flu
Burung
Cakupan Penemuan dan 100 100 100 100 100 100
Penanganan Kasus Penderita
Kusta
Cakupan Penemuan dan 100 100 100 100 100 100
Penanganan Kasus Penderita
HIV/AIDS
Annual Paracite Index (API) 0,61 0,7 0,5 0,29 0,18 0,18
Malaria
Cakupan Penemuan dan 100 100 100 100 100 100
Penanganan Kasus Penderita
Rabies
Persentase PKM yang 20% 30% 40% 50% 55 60
melaksanakan pengendalian
PTM Terpadu

Persentase desa / kelurahan 20% 30% 40% 50% 55 15,4


yang melaksanakan kegiatan
posbindu PTM
Persentase perempuan usia 20% 30% 40% 50% 55 5
30- 50 Tahun yang dideteksi
dini kanker serviks dan
payudara
Persentase Puskesmas Yang 20% 30% 40% 50% 55 55
melaksanakan Kebijakan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR),
minimal 50 % sekolah
Prevalensi tekanan darah 24,77% 24,28% 23,79% 23,38% 23,36 23,34
86
tinggi
Mempertahankan Prevalen 15,40% 15,40% 15,40% 15,40% 15,4 15,4
Obesitas
Prevalensi merokok pada 6,40% 5,9% 5,6% 5,4% 5,2 5
penduduk usia <= 18Tahun
Cakupan Desa/Kelurahan 100 100 100 100 100 100
mengalami KLB yang
dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi kurang dari 24
Jam
Acute Flacid Paralysis (AFP) >2 >2 >2 >2 >2 >2
rate per 100.000 penduduk <
15 th
Cakupan Desa/kelurahan 100 100 100 100 100 100
Universal Child Immunization
(UCI)
Meningkatnya Kesehatan Cakupan Pemeriksaan dan 100 100 100 100 100 100
Jemaah Haji Kab. Sukabumi pembinaan Kesehatan
Jemaah Haji
Cakupan penanggulangan 100 100 100 100 100 100
krisis kesehatan akibat
bencana
Cakupan Tenaga Kesehatan 75 80 85 90 95 100
Berizin di Praktek Mandiri dan
Sarana Kesehatan
Cakupan Sarana Kesehatan 65 70 80 90 95 100
Berizin
Cakupan Sertifikasi Produk 33 38 45 50 55 60
Kesehatan Rumah Tangga
Cakupan Puskesmas 2 3 3 3 3 3
Terakreditasi
Cakupan Puskesmas dengan 100 100 100 100 100 100
Sistem Informasi Terintegrasi
Jumlah SDM Kesehatan yang 45 60 75 90 100 100
ditingkatkan kompetensinya
(kumulatif)

87
meningkatnya akses Peningkatan fasilitas 2,45 2,54 2,62 2,71 2,75 2.77
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
(Puskesmas)
Peningkatan fasilitas 5,41 5,5 5,58 5,67 5,75 5.80
pelayanan kesehatan
(Puskesmas Pembantu)

88
BAB IV
TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu


dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan
permasalahan dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.

Maka rumusan Tujuan Renstra Dinas Kesehatan mengacu pada


RPJMD Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021 , sebagai berikut :

1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar di


puskesmas dan jaringannya
2. Meningkatkan ketersedaan fasilitas pelayanan kesehatan yang
merata dan bermutu
3. Mengoptimalkan penempatan tenaga kesehatan yang merata
dan bermutu
4. Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat yang berkualitas
dan terjangkau
5. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan

Adapun Sasarannya adalah :

1. Tersedianya obat, bahan kimia dan perbekalan kesehatan


2. Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
3. Menurunnya kasus kematian ibu dan bayi
4. Menurunkan angka kesakitan

89
5. Meningkatnya pembinaan upaya kesehatan kerja dan
olahraga
6. Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan
pengawasan upaya kesehatan tradisional dan
komplementer
7. Meningkatnya mutu dan akses pelayanan keperawatan,
kebidanan dan keteknisian medic
8. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang
berkualitas bagi masyarakat
9. Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan
Jiwa dan NAPZA
10. Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat
11. Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat
miskin
12. Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat
13. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan
14. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat
15. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan
penyakit tidak menular
16. Meningkatnya Kesehatan Jemaah Haji Kab. Sukabumi
17. Meningkatnya Layanan Rujukan Kesehatan
18. meningkatnya akses pelayanan kesehatan

4.2. Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi

4.2.1. Strategi

Strategi yang dilaksanakan Dinas Kesehatan adalah sebagai


berikut :
1. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan,
pemerataan dan kualitas farmasi dan alat kesehatan

90
2. Mengoptimalkan fasilitas dan peran tenaga kesehatan
dalam upaya penurunan AKI dan AKB
3. Mengoptimalkan akses pelayanan kepada masyarakat
4. Mengoptimalkan akses pelayanan kesehatan neonatal
kepada sasaran
5. Meningkatkan kompetensi petugas dalam deteksi dini
dan penanganan komplikasi, memperbaiki fasilitas
penanganan komplikasi
6. Meningkatkan kompetensi petugas dalam deteksi dini
dan penanganan komplikasi, memperbaiki fasilitas
penanganan komplikasi
7. Meningkatkan kompetensi petugas dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan anak balita
termasuk SDIDTK
8. Meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan di
Puskesmas
9. Meningkatkan Akses Peayanan Kesehatan Dasar yang
Berkualitas
10. Meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan di
Puskesmas
11. Meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin
12. Mengoptimalkan fasilitas dan peran tenaga kesehatan
dalam upaya penurunan masalah gizi
13. Meningkatkan Upaya Penyehatan Lingkungan
14. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
15. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan
16. Meningkatkan pengawasan mutu sumber daya
kesehatan

91
17. mengoptimalkan peran tenaga kesehatan dan sarana
kesetan serta fasilitas pelayanan rujukan secara
berjenjang
18. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas
dan jaringannya.

5. Kebijakan

Untuk dapat mewujudkan Visi dan Misi Dinas Kesehatan tersebut


di atas, maka telah disepakati rumusan arah kebijakan teknis
sebagai berikut:
1. Peningkatan akses layanan dan derajat kesehatan
2. Peningkatan upaya pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan
3. Peningkatasarn akses pelayanan kesehatan dasar
4. Peningkatasarn akses pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat miskin
5. Peningkatan mutu sarana pelayanan kesehatan dan
tenaga kesehatan.

92
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Prioritas pembangunan kesehatan Tahun 2016-202 merupakan penajaman,


peningkatan cakupan dan kelanjutan dari prioritas pembangunan kesehatan
periode 2008 - 2013. Prioritas pembangunan kesehatan tersebut dijabarkan
ke dalam program, kegiatan, indikator, kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif.
Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan di
Kabupaten Sukabumi sesuai Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Program dan
sasaran program yang telah disusun, serta dengan memperhatikan isu
strategis yang ada maka pembangunan kesehatan dengan program
unggulan untuk penajaman kegiatan adalah :
1. Penurunan AKI, AKB dan Gizi Buruk
2. Pengendalian Penyakit Menular dan tidak menular
3. Peningkatan PHBS secara massal

5.1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program ini diperuntukkan dalam penjaminan ketersediaan, pemerataan,


mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan serta alat-alat
kesehatan. Sasaran programnya adalah meningkatnya ketersediaan obat
dan pembekalan kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat miskin
serta meningkatnya penggunaan obat rasional di sarana pelayanan
kesehatan. Penggunaan obat secara rasional adalah penggunaan obat
sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai dengan
kebutuhan dan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.
Sasaran Program adalah :
a. Tersedianya kebutuhan obat-obatan, bahan kimia dan perbekalan
kesehatan

92
Kegiatan pokok pada program ini adalah :
a. Pengelolaan dan Pendistribusian Obat di Gudang Farmasi
b. Pengelolaan, Pengawasan Obat, Makanan dan Kefarmasian
c. Penyediaan Obat Program dan Regensia
d. Pengadaan Alat dan Perbekalan Kesehatan
e. Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan Sub Bidang Pengadaan
Pelayanan Kefarmasian

5.2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program peningkatan kesehatan masyarakat bertujuan meningkatkan


jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui puskesmas
dan jaringannya meliputi puskesmas pembantu, puskesmas keliling, bidan
desa dan Posyandu. Sedangkan sasaran program adalah meningkatnya
kunjungan dan cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
khususnya ibu, bayi dan balita.

Sasaran Program Upaya Kesehatan Masyarakat adalah :


a. Peningkatan kesehatan ibu dan reproduksi
b. Menurunnya kasus kematian ibu dan bayi
c. Menurunkan angka kesakitan

Kegiatan pokok pada program ini adalah :


a. Pelayanan Kesehatan Anak (Neo, Bayi, Balita)
b. Pelayanan Kesehatan Ibu
c. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
d. Upaya Kesehatan Lansia
e. Akselerasi Upaya Penyelamatan Ibu dan Bayi Bari Lahir
f. Pelaksanaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

93
5.3 Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Status gizi kurang dan gizi buruk merupakan indikator dari tingkat kemiskinan
dan kesejahteraan rakyat, sehingga perbaikan dan peningkatan gizi
masyarakat tidak hanya bisa ditanggulangi oleh program tersebut melaikan
harus diintegrasikan dan disinergiskan dengan program peningkatan. Untuk
penanggulangan konsumsi pangan bermutu diperlukan
perubahan/kebiasaan masyarakat agar mengutamakan terlebih dahulu untuk
konsumsi kebutuhan pokok rumah tangga sebelum dijual.

Kurangnya asupan dan absorbsi gizi pada balita juga dapat menimbulkan
konsekuensi pada status kesehatan serta pertumbuhannya, dengan
perawatan, pemberian makanan tambahan (PMT) dan imunisasi adalah
sangat efektif untuk mencegah gizi buruk dengan penyakit penyerta pada
balita, dan gangguan akibat kekurangan yodium merupakan masalah yang
dampaknya langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas
sumber daya manusia, danuntuk menanggulangi GAKI adalah dengan
meningkatkan kerjasama lintas sektoral, dengan meningkatkan pengetahuan
masyarakat melalui komunikasi informasi dan edukasi dan melaksanakan
pengawasan terhadap produksi dan distribusi garam yang beredar di
pasaran.

Khusus untuk daerah tertentu yang berada disekitar daerah industri Garment
dan tekstil, ada kecenderungan kasus gizi buruk meningkat, dikarenakan ibu-
ibu menyusui pada beraktivitas setiap hari menjadi karyawan perusahaan
tersebut, sehingga mereka tidak dapat maximal air susunya terhadap bayi
mereka.

Sasaran Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah :


a. Meningkatnya cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada
anak usia 6 24 bulan keluarga miskin
b. Meningkatnya cakupan balita gizi sangat kurang (gizi buruk) yang
mendapat perawatan

94
c. Regulasi tentang ketenagakerjaan khususnya jam kerja untuk tenaga
kerja wanita
d. Tersusunnya peta informasi masyarakat kurang gizi
e. Terpenuhinya kebutuhan gizi dan vitamin pada balita sangat kurus
sekali.
f. Meningkatnya cakupan penanggulangan kurang energi protein (KEP),
anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang
vitamin A dan kekurangan gizi mikro lainnya.
g. Menurunnya cakupan gizi lebih
h. Menurunnya kasus balita gizi buruk

Kegiatan pokok pada program ini adalah :


a. Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadarzi)
b. Upaya Perbaikan Masalah Gizi Makro
c. Upaya Perbaikan Masalah Gizi Mikro

5.4 Program Pelayanan Kesehatan Dasar dan Khusus

Sasaran program Pelayanan Kesehatan Dasar dan Khusus adalah :


a. Meningkatnya pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga
b. Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya
kesehatan tradisional dan komplementer
c. Meningkatnya mutu dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan dan
keteknisian medik
d. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas bagi
masyarakat
e. Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA

Kegiatan pokok pada program ini adalah :


a. Pelayanan kesehatan khusus dan Pengembangan
b. Pelayanan Kesehatan Primer

95
c. Pelayanan kesehatan Jiwa dan NAPZA
d. Upaya kesehatan Anak usia Sekolah
e. Dukungan Pelaksanaan Pendataan Keluarga Sehat
f. Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah
g. Jaminan Persalinan
h. Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pada 58 Puskesmas

5.5 Program Penyehatan Lingkungan

Lingkungan mempunyai pengaruh yang besar dalam meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat sehingga harus mendapat perhatian yang serius
tanpa mengesampingkan faktor lainnya.
Sasaran Program Pengembangan Lingkungan Sehat adalah :

a. Menurunnya morbiditas akibat penyakit berbasis lingkungan


b. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan
c. Menurunnya pencemaran lingkungan
d. Meningkatnya kualitas Tempat Pengolahan Makanan dan Industri
Rumah Tangga yang memenuhi syarat kesehatan
e. Meningkatnya cakupan sarana air bersih, jamban keluarga dan
Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)
f. Terkendalinya vector penyebar penyakit
g. Meningkatnya cakupan rumah sehat

Kegiatan pokok pada program ini adalah :


a. Pengembangan Lingkungan Sehat di Pemukiman
b. Pengendalian Vektor
c. Sarana Sanitasi Dasar
d. Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan, Tempat-tempat Umum
dan Industri
e. Pembinan Upaya Kesehatan Kerja
96
f. Pengawasan dan Pengelolaan Limbah Medis di Fasilitas Kesehatan
g. Klinik Sanitasi

5.6 Program Promosi Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan


Masyarakat

Upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu


kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui advokasi,
social-support dan pemberdayaan masyarakat. Peningkatan pengetahuan,
sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah resiko
terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.

Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit, dikarenakan Perilaku


bukan hanya dimensi kultural yang berupa sistem dan norma, melainkan
juga dimensi ekonomi yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka promosi
kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat diharapkan dapat
menciptakan strategi dalam menciptakan perilaku baru antara lain :
sosialisasi atau pemberian informasi secara terus menerus dan
berkesinambungan kepada masyarakat, upaya menciptakan lingkungan
sosiali yang mendorong masyarakat untuk mau menciptakan perilaku hidup
bersih dan sehat, serta upaya untuk mendapatkan komitmen dan dukungan
dari pihak-pihak terkait (Tokoh masyarakat, pemerintah, dunia usaha).

Sasaran Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


adalah:
a. Meningkatnya partisipasi forum silaturahmi desa sehat
b. Meningkatnya cakupan desa siaga aktif
c. Meningkatnya PHBS di masyarakat.
d. Tersedianya media promosi dan informasi sadar hidup sehat
e. Terlaksananya penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
97
f. Meningkatnya pemanfaatan sarana kesehatan
g. Meningkatnya pendidikan dan keterampilan tenaga penyuluh
kesehatan
h. Meningkatnya Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) promosi
kesehatan

Kegiatan pokok pada program ini adalah :


a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat
Hidup Bersih dan Sehat (Germas)
b. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
c. Dukungan Promosi Kesehatan Pada Pengembangan Kabupaten
Sukabumi Sehat
d. Pengadaan dan Pengembangan Media Informasi Kesehatan
e. Desa Siaga
f. Pemberdayaan Masyarakat
g. Penyebarluasan Informasi Kesehatan

5.7 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Program jaminan kesehatan masyarakat miskin bertujuan untuk


meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin melalui puskesmas dan jaringannya meliputi puskesmas
pembantu, puskesmas keliling, bidan desa dan Posyandu. Sedangkan
sasaran program adalah meningkatnya kunjungan dan cakupan pelayanan
kesehatan dasar bagi penduduk miskin (promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif).

Sasaran Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin adalah :


a. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
miskin (JAMKESDA)
b. Meningkatnya cakupan kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI) bagi
masyarakat miskin
98
c. Meningkatnya kualitas data sasaran peserta jaminan kesehatan
masyarakat miskin.

Kegiatan pokok pada program ini adalah :


a. Jaminan Kesehatan Dasar (JAMKESDA)
b. Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Penerims Bantuan Iuran (PBI) JKN
c. Pengelolaan Jaminan Pelayanan Kesehatan

5.8 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Program pencegahan dan pengendalian penyakit diperlukan untuk


menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit
menular dan penyakit tidak menular, di.Kabupaten Sukabumi. Sampai saat
ini penyakit infeksi menular masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
yang menonjol, terutama TB, Malaria, HIV- AIDS, DBD dan Diare Sedangkan
penyakit tidak menular, menunjukkan peningkatan kasus dan penyebab
kematian, terutama pada kasus kardiovaskulair (hipertensi), Diabetis Mellitus
dan Obesitas.

Oleh karena itu perlu perhatian pada upaya pencegahan yang dapat
diupayakan sendiri oleh masyarakat dan juga didorong oleh upaya promotif.
Selain itu perhatian juga perlu diberikan pada penyelenggaraan system
surveilans dan kewaspadaan dini.

Sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit adalah :


a. Meningkatnya cakupan penemuan dan penanganan kasus Acute
Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun.
b. Meningkatnya cakupan penemuan dan penanganan Penderita
Pneumonia Balita
c. Terkendalinya Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA
Positif
d. Meningkatnya angka kesembuhan penderita TB Paru BTA Positif
e. Terkendalinya Penemuan dan penanganan penderita DBD
99
f. Terkendalinya Penemuan dan penanganan penderita Diare
g. Terkendalinya Penemuan dan penanganan penderita rabies
h. Terkendalinya Penemuan dan penanganan penderita kusta
i. Terkendalinya Penemuan dan penanganan penderita filariasis
j. Terkendalinya Penemuan dan penanganan penderita flu burung
(H5N1)
k. Menurunnya Prevalensi HIV/AIDS di kalangan wanita hamil umur
15-24 tahun
l. Menurunnya morbiditas penyakit malaria di bawah 3,5 per 1000
penduduk
m. Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam
n. Pelayanan vaksinasi bagi bayi, balita, anak sekolah, dan ibu hamil
o. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
p. Peningkatan surveillance epideminologi dan penanggulangan wabah

Kegiatan pokok pada program ini adalah :


a. Pengamatan Penyakit
b. Pengendalian KLB
c. Percepatan Peningkatan Cakupan Imunisasi
d. Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji
e. Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana
f. Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis
g. Pengendalian Penyakit Menular Langsung
h. Pengendalian Penyakit Tidak Menular

5.9 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

Sasaran Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan adalah :

100
a. Meningkatkan pengawasan mutu sumber daya kesehatan

b. mengoptimalkan peran tenaga kesehatan dan sarana kesetan serta


fasilitas pelayanan rujukan secara berjenjang

Kegiatan pokok pada program ini adalah :

a. Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan


b. Penilaian Kinerja Puskesmas
c. Peningkatan Akreditasi Puskesmas dan Kompetensi Tenaga Kesehatan
d. Perencanaan dan Pengembangan Program
e. Penguatan dan Pemanfaatan Jaringan Data Kesehatan
f. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan Terpadu
g. Pelayanan Perizinan Tenaga dan Sarana Kesehatan

5.10 Program Peningkatan dan Pembangunan Fasilitas Kesehatan

Tujuan dari Program Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Kesehatan


Masyarakat adalah meningkatkan kualitas dan aksesbilitas sarana dan
prasarana kesehatan masyarakat. Adapun kegia tan yang dilaksanakan
meliputi pembangunan atau rehabilitasi sarana kesehatan, pemenuhan
sarana transportasi (roda empat dan roda dua), pemenuhan peralatan
kesehatan di fasilitas kesehatan serta akreditasi sarana kesehatan. Luasnya
wilayah Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu hal yang melatarbelakangi
Program Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Kesehatan
Masyarakat di Kabupaten Sukabumi. Selnajutnya masih rendahnya akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terutama untuk masyarakat yang
sulit dijangkau.

Sasaran Program Peningkatan dan Pembangunan Fasilitas Kesehatan :


a. Meningkatkan Rasio Puskesmas per-seratus ribu jumlah penduduk
b. Meningkatkan Rasio Puskesmas Pembantu per-seratus ribu jumlah
penduduk

101
c. Meningkatnya jumlah sarana kesehatan yang menerapkan mutu
pelayanan kesehatan
d. Meningkatnya sarana dan prasarana Puskesmas, Puskesmas
Pembantu dan Puskesmas Keliling
e. Meningkatnya sarana dan prasarana Posyandu
f. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana Puskesmas,
Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
g. Meningkatnya jumlah puskesmas dengan tempat perawatan
h. Ketersediaan tenaga dan fasilitas kesehatan di daerah terpencil

Kegiatan Pokok pada program ini adalah :


a. Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana Puskesmas
dan Jaringannya
b. Pembangunan dan Rehabilitasi Kantor Dinas Kesehatan dan Kantor
Penunjang Pelayanan Kesehatan
c. Pengadaan Sarana Prasarana PUSKESMAS
d. Penyediaan Sarana dan Prasarana Desa Siaga
e. Pembangunan dan Penyediaan Alat Kesehatan Rumah Sakit
Sagaranten
f. Pemeliharaan Alat Kesehatan
g. Pembangunan dan Penyediaan Alat Kesehatan Rumah Sakit
Wilayah Timur Sukabumi
h. Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan Sub Bidang
Pengadaan Pelayanan Dasar

Adapun program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan


pendanaan indikatif selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

102
103
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2016 2021
Indikator Data Target Kinerja SKP
Kinerja Capaian
Kondisi Kinerja D
Program pada
Indikator Program dan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Akhir Periode Pena Loka
Tujuan Sasaran (output) Tahun
Sasaran Kegiatan RPJMD nggu si
dan Awal
Rp Rp Rp Targe Rp Tar Rp Tar ngja
kegiatan Perenca Target Rp (juta) Target Target Target Rp (juta)
(juta) (juta) (juta) t (juta) get (juta) get wab
(outcome) naan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Program
Obat dan
Perbekalan
Kesehatan
Mewujudk Tersedian Tersediany Kegiatan : Terdistribusi 18 24 bln 25.000 24 bln 27.500 24 bln 30.250 24 bln 33.275 24 bln 36.603 24 40.263 24 DINA DINA
an ya obat, a obat, Pengelolaan nya obat ke bln bln 192.890 S S
generasi bahan perbekalan dan puskesmas KESE KES
sehat, kimia dan kesehatan Pendistribusia HATA EHA
kuat, perbekala n Obat di N TAN
cerdas n Gudang dan
dan kesehatan Farmasi UPT
produktif D
menyongs Pusk
ong esma
bonus s
demografi
2020-
2030
Pengelolaa Kegiatan : Ketersediaa 18 24 bln 7.500 24 bln 11.700 24 bln 15.600 24 bln 17.400 24 bln 20.400 24 22.440 24 DINA DINA
n dan Pengelolaan, n Obat bln bln 95.040 S S
pengawasa Pengawasan KESE KES
n tenaga Obat, HATA EHA
pengelola Makanan dan N TAN
obat Kefarmasian dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Tersediany Kegiatan : Ketersediaa
a bahan Penyediaan n Obat -
kimia/reage Obat Program
nsia untuk dan Regensia
100
pemeriksaa
n kesehatan

Program :
Program
Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Pembinaa cakupan Meningkatn 78 81% 3.800 84% 3.900 87% 4.000 90% 4.100 91% 4.200 91% 4.500 91% DINA DINA
n Puskesmas ya 24.500 S S
Kesehata yang Puskesmas KESE KES
n Ibu dan melaksanak yang HATA EHA
Reproduk an kelas ibu melaksanak N TAN
si hamil an kelas ibu dan
hamil UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan Meningkatn 73 76% 3.303 77% 3.468 78% 3.642 79% 3.824 86% 4.015 80 4.216 80 DINA DINA
komplikasi ya % % 22.467 S S
kebidanan komplikasi KESE KES
yang kebidanan HATA EHA
ditangani yang N TAN
ditangani dan
UPT
Kegiatan :
D
Pelayanan
Pusk
Kesehatan
esma
Ibu
s
Cakupan Meningkatn 83 90% 16.674 94% 17.508 95% 18.383 96% 19.302 97% 20.267 98 21.281 98 DINA DINA
pertolongan ya % % 113.415 S S
persalinan pertolongan KESE KES
oleh tenaga persalinan HATA EHA
kesehatan oleh tenaga N TAN
yang kesehatan dan
memiliki yang UPT
kompetensi memiliki D
kebidanan kompetensi Pusk
kebidanan esma
s
Cakupan Meningkatn 92,8 95% 746 95,5% 783 96% 822 96,5% 864 97% 907 98 952 98 DINA DINA
Kunjungan ya % % 5.074 S S
Ibu Hamil Kunjungan KESE KES
K4 Ibu Hamil HATA EHA
K4 N TAN
dan

101
UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan Meningkatn 94,5 91% 746 92% 783 93% 822 94% 864 95% 907 96 952 96 DINA DINA
Pelayanan ya % 5.074 S S
Ibu Nifas Pelayanan KESE KES
Ibu Nifas HATA EHA
N TAN
dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan Meningkatn 104,9 96% 746 97% 783 98% 822 98% 864 99% 907 99 952 99 DINA DINA
Kunjungan ya % % 5.074 S S
Neonatal Kunjungan KESE KES
Pertama Neonatal HATA EHA
(KN1) Pertama N TAN
sesuai (KN1) dan
standar sesuai UPT
standar D
Pusk
esma
s
Cakupan Meningkatn 101 87% 746 88% 783 89% 822 90% 864 91% 907 95 952 95 DINA DINA
Kunjungan ya % % 5.074 S S
Neonatal Kunjungan KESE KES
Lengkap Neonatal HATA EHA
(KNL) Lengkap N TAN
sesuai (KNL) dan
standar sesuai UPT
standar D
Pusk
esma
s
Cakupan Meningkatn 68,8 80% 746 90% 783 95% 822 95,5% 864 96% 907 96, 952 96, DINA DINA
Neonatal ya 5% 5% 5.074 S S
dengan Neonatal KESE KES
Komplikasi dengan HATA EHA
yang Komplikasi N TAN
ditangani yang dan
ditangani UPT
D
Pusk

102
esma
s

cakupan Meningkatn 72,1 67% 28,00 68% 69% 70% 31000 71% 3200 72 3.360 72 DINA DINA
peserta KB ya peserta 29,00 30,00 % % 37.647 S S
aktif KB aktif KESE KES
HATA EHA
N TAN
dan
UPT
D
Pusk
esma
s
cakupan Meningkatn 77 83% 3.800 88% 3.900 95% 4.000 98% 4.100 100% 4.200 100 100 DINA DINA
Puskesmas ya % 4.500 % 24.500 S S
yang Puskesmas KESE KES
melakukan yang HATA EHA
orientasi melakukan N TAN
program orientasi dan
perencanaa program UPT
n persalinan perencanaa D
dan n persalinan Pusk
pencegaha dan esma
n pencegahan s
komplikasi komplikasi
(P4K) (P4K)
Cakupan Meningkatn 102 100% 746 100% 783 100% 822 100% 864 100% 907 100 952 100 DINA DINA
Kunjungan ya % 5.074 S S
Bayi kunjungan KESE KES
bayi dan HATA EHA
balita N TAN
dan
UPT
D
Kegiatan :
Pusk
Pelayanan
esma
Kesehatan
s
Anak (Neo,
Cakupan Meningkatn 90 90% 5.061 90% 5.314 90% 5.580 90% 5.859 90% 6.152 90 6.767 DINA DINA
Bayi, Balita)
Pelayanan ya % 90 34.732 S S
Anak Balita Pelayanan % KESE KES
Anak Balita HATA EHA
N TAN
dan
UPT
D
Pusk

103
esma
s
Menurunn Menurunny Menurunny 54 40 1.000 45 1.050 35 1.103 30 1.158 27 1.216 27 1.276 DINA DINA
ya kasus a Jumlah a Jumlah 27 6.802 S S
kematian Kematian Kematian KESE KES
ibu dan Ibu Ibu HATA EHA
bayi N TAN
dan
UPT
D
Kegiatan :
Pusk
Akselerasi
esma
Upaya
s
Penyelamata
Menurunny Menurunny 23,0 23,00 1.000 31,5 1.050 28,4 1.103 25,56 1.158 23,06 1.216 21 1.337 DINA DINA
n Ibu dan
a Angka a Angka 21 6.863 S S
Bayi Bari
Kematian Kematian KESE KES
Lahir
Bayi Bayi HATA EHA
N TAN
dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Program :
Pelayanan
Kesehatan
Dasar dan
Khusus
Menurunk Puskesmas 100 100% 200 100% 250 100% 300 100% 350 100% 400 100 440 DINA DINA
an angka yang Meningkatn % 100 1.940 S S
kesakitan melaksanak ya % KESE KES
an Pelaksanak HATA EHA
penjaringan an N TAN
kesehatan penjaringan dan
untuk kesehatan UPT
Kegiatan :
peserta untuk D
Upaya
didik kelas peserta Pusk
kesehatan
1 didik kelas 1 esma
Anak usia
s
Sekolah
Puskesmas Meningkatn 100% 120 100% 250 100% 300 100% 350 100% 400 100 440 DINA DINA
yang ya % 100 1.860 S S
melaksanak pelaksanaa % KESE KES
an n HATA EHA
penjaringan penjaringan N TAN
kesehatan kesehatan dan
untuk untuk UPT

104
peserta peserta D
didik kelas didik kelas 7 Pusk
7 dan 10 dan 10 esma
s
Puskesmas Puskesmas 28 10% 135 30% 250 40% 300 50% 350 60% 400 70 440 DINA DINA
yang yang % 70 1.875 S S
menyelengg menyelengg % KESE KES
arakan arakan HATA EHA
kegiatan kegiatan N TAN
kesehatan kesehatan dan
remaja remaja UPT
D
Pusk
esma
s
Jumlah Jumlah 30% 200 35% 250 40% 300 45% 350 50% 400 58 440 DINA DINA
Puskesmas Puskesmas 22 % 58 1.940 S S
yang yang % KESE KES
menyelengg menyelengg HATA EHA
arakan arakan N TAN
kegiatan kegiatan dan
kesehatan kesehatan UPT
Kegiatan :
lansia lansia D
Pelayanan
Pusk
kesehatan
esma
khusus
s
Meningkat Persentase Puskesmas 10% 100 20% 125 30% 150 40% 175 50% 200 60 220 DINA DINA
nya Puskesmas yang % 60 970 S S
pembinaa yang menyelengg % KESE KES
n, menyelengg arakan HATA EHA
pengemba arakan kesehatan N TAN
ngan dan kesehatan tradisional dan
pengawas tradisional dan UPT
an upaya dan kimplement D
kesehatan kimplement er Pusk
tradisional er esma
dan s
kompleme
nter

105
Jumlah Puskesmas 69 69% 100 75% 125 80% 150 85% 175 90% 200 95 220 DINA DINA
Puskesmas yang % 95 970 S S
yang melaksanak % KESE KES
melaksanak an HATA EHA
an pelayanan N TAN
pelayanan kesehatan dan
kesehatan Gigi dan UPT
Gigi dan Mulut D
Mulut Pkm
Jumlah Puskesmas 20% 100 30% 125 40% 150 50% 175 60% 200 70 220 DINA DINA
Puskesmas yang % 70 970 S S
yang memberikan % KESE KES
memberika pelayanan HATA EHA
n pelayanan laboratoriu N TAN
laboratoriu m dan
m UPT
D
Pusk
esma
s
Jumlah Puskesmas 30 50% 100 55% 125 60% 150 70% 175 80% 200 90 220 DINA DINA
Puskesmas yang % 90 970 S S
yang memberikan % KESE KES
memberika pelayanan HATA EHA
n pelayanan Kesehatan N TAN
Kesehatan Indra dan
Indra UPT
D
Pusk
esma
s
Meningkat Jumlah Puskesmas 90 100% 100 100% 125 100% 150 100% 175 100% 200 100 220 DINA DINA
nya mutu puskesmas yang % 100 970 S S
dan akses yang menerapka % KESE KES
pelayanan menerapka n HATA EHA
keperawat n Pelayanan N TAN
an, Pelayanan Keperawata dan
kebidanan Keperawata n UPT
dan n Kesehatan D
keteknisia Kesehatan Masyarakat Pusk
n medik Masyarakat (Perkesmas esma
(Perkesmas ) s
)
Persentase Kegiatan : Puskesmas 0 100 55% 125 60 150 75% 175 80 200 220 DINA DINA
Meningkat Puskesmas Pembinan yang 50% 90 90 970 S S
nya yang Upaya menyelengg % % KESE KES
pembinaa menyelengg Kesehatan arakan HATA EHA

106
n upaya arakan Kerja dan kesehatan N TAN
kesehatan kesehatan Olahraga kerja dasar dan
kerja dan kerja dasar UPT
olahraga D
Pusk
esma
s
Jumlah pos Meningkatn 100 10% 125 15% 150 20% 175 25% 200 220 DINA DINA
UKK yang ya pos UKK 5% 30 105 970 S S
terbentuk di yang % % KESE KES
daerah terbentuk di HATA EHA
PPI/TPI daerah N TAN
PPI/TPI dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Persentase Puskesmas 30 100 50% 125 60% 150 65% 175 70% 200 220 DINA DINA
Puskesmas yang 40% 80 80 970 S S
yang melaksanak % % KESE KES
melaksanak an kegiatan HATA EHA
an kegiatan kesehatan N TAN
kesehatan olah raga dan
olah raga pada UPT
pada kelompok D
kelompok masyarakat Pusk
masyarakat di wilayah esma
di wilayah kerjanya s
kerjanya
Meningkat Jumlah Puskesmas 60% 100 70% 125 75% 150 80% 175 90% 200 100 220 DINA DINA
nya akses Puskesmas non rawat % 100 970 S S
pelayanan non rawat inap dan % KESE KES
kesehatan inap dan Puskesmas HATA EHA
dasar Puskesmas rawat inap N TAN
yang rawat inap yang dan
berkualita yang memberikan UPT
Kegiatan :
s bagi memberika pelayanan D
Pelayanan
masyarak n pelayanan sesuai Pusk
Kesehatan
at sesuai standar esma
dasar
standar s
Jumlah Puskesmas 65% 100 70% 125 75% 150 80% 175 85% 200 90 220 DINA DINA
Puskesmas yang telah % 90 970 S S
yang telah melaksanak % KESE KES
melaksanak an HATA EHA
an manajemen N TAN
manajemen Puskesmas dan

107
Puskesmas UPT
D
Pusk
esma
s

Meningkat Jumlah Kegiatan : Puskesmas 30% 100 40% 125 50% 150 60% 175 70% 200 100 220 DINA DINA
nya Mutu Puskesmas Pelayanan yang % 100 970 S S
dan Akses yang kesehatan menyelengg % KESE KES
Pelayanan menyelengg Jiwa dan arakan HATA EHA
Kesehata arakan NAPZA pelayanan N TAN
n Jiwa pelayanan kesehatan dan
dan kesehatan jiwa dan UPT
NAPZA jiwa dan NAPZA D
NAPZA Pusk
esma
s
Program
Pelayanan
Kesehatan
Penduduk
Miskin
Meningkat Jumlah Kegiatan : Penduduk 55,25 65% 86.000 75% 93500 90% 102.850 100% 113.135 100% 124.448 136.89 DINA DINA
nya Penduduk Jaminan Penerima 3 - 656.826 S S
layanan Penerima Pelayanan Bantuan KESE KES
kesehatan Bantuan Kesehatan Iuran (PBI) HATA EHA
untuk Iuran (PBI) bagi Penerims yang N TAN
masyarak yang Bantuan Iuran menjadi dan
at menjadi (PBI) JKN peserta UPT
peserta jaminan D
jaminan kesehatan Pusk
kesehatan nasional esma
nasional (JKN) s
(JKN)
Meningkat Cakupan Kegiatan : 100 100% 42.200 100% 46.420 100% 51.062 100% 56.168 100% 61.784 67.962 DINA DINA
nya pelayanan Jaminan - 325.596 S S
Cakupan
layanan kesehatan Kesehatan KESE KES
pelayanan
kesehatan pasien Dasar HATA EHA
kesehatan
untuk masyarakat (JAMKESDA) N TAN
pasien
masyarak miskin di dan
masyarakat
at miskin fasilitas UPT
miskin di
kesehatan D
fasilitas
Pusk
kesehatan
esma
s

108
Kegiatan :
Pengelolaan
Jaminan
Pelayanan
Kesehatan
Program
Perbaikan
Gizi
Masyarakat
Meningkat Ibu hamil Kegiatan : Meningkatk 3 11,5% 250 14,8% 300 18,2% 350 21,5% 450 23,5% 500 23,5% 550 24% DINA DINA
nya KEK yang Upaya an cakupan 2.400 S S
pelayanan mendapat Perbaikan pemberian KESE KES
gizi makanan Masalah Gizi PMT ibu HATA EHA
masyarak tambahan Makro hamil Kek N TAN
at dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Balita kurus Kegiatan : Meningkatk 16,3 18,1% 800 20% 1.000 21,8% 1.200 23,6% 1.400 25% 1.600 25% 1.760 25% DINA DINA
yang Upaya an cakupan 7.760 S S
mendapat Perbaikan balita kurus KESE KES
makanan Masalah Gizi mendapat HATA EHA
tambahan Makro PMT N TAN
dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Bayi usia Kegiatan : Meningkatk 46 48% 150 50% 200 52% 250 54% 300 56% 350 56% 385 56% DINA DINA
kurang dari Upaya an cakupan 1.635 S S
6 bulan Perbaikan asi eksklusif KESE KES
yang Masalah Gizi HATA EHA
mendapat Makro N TAN
ASI dan
eksklusif UPT
D
Pusk
esma
s
Balita gizi Kegiatan : Meningkatk 100 100% 75 100% 158 100% 173 100% 191 100% 210 100% 231 100% DINA DINA
Sangat Upaya an cakupan 1.037 S S
Kurus Perbaikan balita KESE KES
mendapat Masalah Gizi sangat HATA EHA
perawatan Makro kurus N TAN

109
umendapat dan
perawatan UPT
D
Pusk
esma
s
Pemberian Kegiatan : Meningkatk 5 6% 800 7% 1.080 8% 1.188 9% 1.307 10% 1.437 10% 1.581 10% DINA DINA
makanan Upaya an cakupan 7.394 S S
pendampin Perbaikan pemberian KESE KES
g ASI pada Masalah Gizi MPAS usia HATA EHA
anak usia 6 Makro 6-24 bulan N TAN
- 24 bulan GAKIN. dan
keluarga UPT
miskin D
Pusk
esma
s
Bayi baru Kegiatan : meningkatk 38 41% 150 44% 200 47% 250 50% 300 53% 350 53% 385 53% DINA DINA
lahir Keluarga an cakupan 1.635 S S
mendapat Mandiri Sadar bayi baru KESE KES
Inisiasi Gizi (Kadarzi) lahir HATA EHA
Menyusu mendapat N TAN
Dini (IMD) IMD dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Remaja Kegiatan : Meningkatk 10 15% 150 20% 200 25% 250 30% 300 35% 350 35% 385 35% DINA DINA
puteri yang Upaya an cakupan 1.635 S S
mendapat Perbaikan remaja putri KESE KES
Tablet Masalah Gizi mendapat HATA EHA
Tambah Mikro TTD (tablet N TAN
Darah tambah dan
(TTD) darah) UPT
D
Pusk
esma
s
Ibu hamil Kegiatan : Meningkatk 87 90% 150 93% 200 95% 250 97% 300 100% 350 100% 385 100% DINA DINA
yang Upaya an cakupan 1.635 S S
mendapat Perbaikan ibu hamil KESE KES
Tablet Masalah Gizi mendapat HATA EHA
Tambah Mikro TTD min 90 N TAN
Darah tablet dan
(TTD) 90 UPT
tablet D

110
selama Pusk
masa esma
kehamilan s

Program
Penyehatan
Lingkungan
Meningkat Cakupan Cakupan 68,53 70% 3.750 77% 3.938 85% 4.331 90% 4.764 95% 5.241 100% DINA DINA
nya sarana air sarana air 5.765 100% 27.789 S S
kualitas bersih bersih KESE KES
kesehatan (SAB) (SAB) HATA EHA
lingkunga N TAN
n dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan Cakupan 66,02 70% 3.750 77% 3.938 85% 4.331 90% 4.764 100% 5.241 85% 5.765 DINA DINA
Akses Akses 85% 27.789 S S
Jamban Jamban KESE KES
Keluarga Keluarga HATA EHA
Kegiatan :
(JAGA) (JAGA) N TAN
Sarana
dan
Sanitasi
UPT
Dasar
D
Pusk
esma
s
Cakupan Cakupan 60,57 68% 500 75% 550 82% 605 90% 666 95% 732 100% 805 DINA DINA
Saluran Saluran 100% 3.858 S S
Pembuanga Pembuanga KESE KES
n Air n Air HATA EHA
Limbah Limbah N TAN
(SPAL) (SPAL) dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Kegiatan : 59,95 65% 3.750 68% 3.938 71% 4.331 74% 4.764 77% 5.241 80% 5.765 DINA DINA
Pengembang 80% 27.789 S S
Cakupan an Cakupan KESE KES
Rumah Lingkungan Rumah HATA EHA
Sehat Sehat di Sehat N TAN
Pemukiman dan
UPT
111
D
Pusk
esma
s
Kegiatan :
Klinik Sanitasi
Kegiatan :
Pengawasan
Tempat
Pengolahan
Makanan
Cakupan Kegiatan : Cakupan 84,63 87% 200 90% 220 93% 242 95% 266 97% 293 100% 322 DINA DINA
Angka Pengendalian Angka 100% 1.543 S S
Bebas Vektor Bebas KESE KES
Jentik Jentik HATA EHA
N TAN
dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan Kegiatan : Cakupan 74 79% 500 84% 550 89% 605 92% 666 95% 732 100% 805 DINA DINA
Tempat Pengembang Tempat 100% 3.858 S S
Sampah an Sampah KESE KES
Lingkungan HATA EHA
Sehat di N TAN
Tempat dan
Tempat UPT
Umum dan D
Industri Pusk
esma
s
Program : Meningkatn
Promosi ya
Kesehatan pengetahua
dan n, sikap dan
Pemberdaya perilaku
an hidup sehat
Masyarakat dengan
upaya
pemberday
aan
masyarakat

112
Meningkat kebijakan Kegiatan : 3 3 bh 900 3 bh 990 3 bh 1089 3 bh 1197,9 3 bh 1317,6 3 bh 1.449 18bh 6.944 DINA DINA
nya publik yang Pengembang 9 S S
perilaku berwawasa an Perilaku KESE KES
hidup n kesehatan Hidup Bersih HATA EHA
bersih dan dan Sehat N TAN
sehat (PHBS) Di dan
tatanan UPT
rumah tangga D
Pusk
esma
s
Cakupan Cakupan 40 43% 500 46% 500 49% 500 52% 500 54% 500 56% 550 56% 3.050 DINA DINA
PHBS di rumah S S
Tatanan RT tangga KESE KES
sehat HATA EHA
N TAN
dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Kegiatan : 5,27 29,29% 1820 52,87% 1820 76,63% 1820 100% 1820 100% 1820 100% 2.002 100% 11.102 DINA DINA
Pembinaan S S
Strata KESE KES
Posyandu Di HATA EHA
Kabupaten N TAN
Sukabumi dan
UPT
D
Pusk
esma
Peningkata s
Cakupan Kegiatan : n strata
strata desa Dukungan DESA
siaga aktif Promosi SIAGA
Kesehatan AKTIF
pada
Keluarga
sehat
Kegiatan :
Dukungan
promosi
kesehatan
pada
pengembang
an Kabupaten

113
Sukabumi
Sehat

Kegiatan :
Penguatan
layanan
Poskesdes

Kegiatan :
Dukungan
promosi
kesehatan
pada
pengembang
an Kabupaten
Sukabumi
Sehat
Cakupan Kegiatan : Cakupan 20 20% 500 20% 500 20% 500 20% 500 20% 500 20% 550 20% DINA DINA
sekolah Pengembang Sekolah 3.050 S S
yang an Perilaku Sehat KESE KES
mempromo Hidup Bersih HATA EHA
sikan dan Sehat N TAN
kesehatan (PHBS) Di dan
tatanan UPT
sekolah D
Pusk
esma
s
Jumlah Kegiatan : Frekuensi 10,00 10 bh 800 10 bh 800 10 bh 800 10 bh 800 10 bh 800 10 bh 880 60 bh DINA DINA
Tema Pengembang penyebaran 4.880 S S
pesan an dan informasi KESE KES
dalam Pengadaan kesehatan HATA EHA
komunikasi, Media melalui N TAN
informasi Informasi Media dan
dan edukasi Kesehatan Cetak, UPT
kepada Elektronik D
masyarakat dan Pusk
penyuluhan esma
s
Kegiatan : Tersebarny
Penyebarluas a informasi
an Informasi kesehatan
Kesehatan

114
Jumlah Kegiatan : Cakupan 4,00 8 bh 400 12 bh 600 16 bh 800 20 bh 1000 20 bh 1000 100 1.100 176 4.900 DINA DINA
dunia usaha Pengembang tempat bh bh S S
yang an Perilaku umum, KESE KES
memanfaat Hidup Bersih fasilitas HATA EHA
kan CSR- dan Sehat pelayanan N TAN
nya untuk (PHBS) Di kesehatand dan
program tatanan an tempat UPT
kesehatan tempat umum, kerja sehat D
Fasilitas Pusk
pelayanan esma
kesehatan s
dan Tempat
Kerja
Program :
Pencegahan
dan
Pengendalia
n Penyakit
Menurunn Cakupan penemuan 100 200 100% 220 100 % 240 100% 260 100% 280 100% 308 100% 1.508 DINA DINA
ya angka penemuan dan S S
kesakitan dan penangana KESE KES
akibat penangana n penderita HATA EHA
peny n penderita penyakit N TAN
menular penyakit TBC BTA dan
dan peny TBC BTA UPT
tdk D
menular Pusk
Kegiatan : esma
Pengendalian s
Meningkatn Penyakit Meningkatn 85 85% 200 85% 220 85% 240 85% 260 85% 280 85% 308 85% 1.508 DINA DINA
ya angka Menular ya angka S S
kesembuha Langsung kesembuha KESE KES
n penderita n penderita HATA EHA
TB Paru TB Paru N TAN
BTA Positif BTA Positif dan
UPT
D
Pusk
esma
s

115
Cakupan balita 69,98 100% 150 100% 200 100% 250 100% 300 100% 350 100 385 100 DINA DINA
balita dengan % % 1.635 S S
dengan pneumonia KESE KES
pneumonia yang HATA EHA
yang ditangani N TAN
ditangani dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan penemuan 86% 100 86% 150 86% 200 86% 250 86% 300 100% 330 100 DINA DINA
penemuan dan 98,21 % 1.330 S S
dan penangana KESE KES
penangana n penderita HATA EHA
n penderita Diare N TAN
Diare dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan Penemuan 74,67 100% 150 100% 150 100% 150 100% 150 100% 150 100% 165 100 DINA DINA
Penemuan dan % 915 S S
dan Penangana KESE KES
Penangana n suspect HATA EHA
n suspect Flu Burung N TAN
Flu Burung dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan Penemuan 27 100% 150 100% 150 100% 150 100% 150 100% 150 100% 165 100 DINA DINA
Penemuan dan % 915 S S
dan Penangana KESE KES
Penangana n Kasus HATA EHA
n Kasus Penderita N TAN
Penderita Kusta dan
Kusta UPT
D
Pusk
esma
s

116
Cakupan Penemuan 93 100% 500 100% 600 100% 700 100% 800 100% 900 100% 990 100 DINA DINA
Penemuan dan % 4.490 S S
dan Penangana KESE KES
Penangana n Kasus HATA EHA
n Kasus Penderita N TAN
Penderita HIV/AIDS dan
HIV/AIDS UPT
D
Pusk
esma
s
Annual Annual 0,61 80 0,7 100 0,5 120 0,29 140 0,18 160 0,18% 176 DINA DINA
Paracite Paracite 0,61 0 776 S S
Index (API) Index (API) KESE KES
Malaria Malaria HATA EHA
N TAN
dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan Penemuan 100 100% 150 100% 150 100% 150 100% 150 100% 150 100 165 DINA DINA
Penemuan dan % 100 915 S S
dan Penangana % KESE KES
Penangana n Kasus HATA EHA
n Kasus Penderita N TAN
Kegiatan :
Penderita Filariasis dan
Pengendalian
Filariasis UPT
Penyakit Tular
D
Vektor dan
Pusk
Zoonosis
esma
s
Cakupan penemuan 100 100% 200 100% 250 100% 300 100% 350 100% 400 100 440 DINA DINA
penemuan dan % 100 1.940 S S
dan penangana % KESE KES
penangana n penderita HATA EHA
n penderita penyakit N TAN
penyakit DBD dan
DBD UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan Penemuan 80 100 80 100 100 100 120 100 140 100 160 100 176 DINA DINA
Penemuan dan 100 776 S S
dan Penangana KESE KES

117
Penangana n Kasus HATA EHA
n Kasus Penderita N TAN
Penderita Rabies dan
Rabies UPT
D
Pusk
esma
s
Persentase PKM yang 20,8 20% 100 30% 150 40% 200 50% 250 55% 300 60 330 DINA DINA
PKM yang melaksanak % 60 1.330 S S
melaksanak an % KESE KES
an pengendalia HATA EHA
pengendalia n PTM N TAN
n PTM Terpadu dan
Terpadu UPT
D
Pusk
esma
s
Persentase desa / 51,4 20% 100 30% 150 40% 200 50% 250 55 300 15, 330 DINA DINA
desa / kelurahan 4 15 1.330 S S
kelurahan yang KESE KES
yang melaksanak HATA EHA
melaksanak an kegiatan N TAN
an kegiatan posbindu dan
posbindu PTM UPT
Kegiatan :
PTM D
Pengendalian
Pusk
Penyakit
esma
Tidak Menular
s
Persentase perempuan 0,9 20% 100 30% 150 40% 200 50% 250 55 300 5 330 DINA DINA
perempuan usia 30- 50 5 1.330 S S
usia 30- 50 Tahun yang KESE KES
Tahun yang dideteksi HATA EHA
dideteksi dini kanker N TAN
dini kanker serviks dan dan
serviks dan payudara UPT
payudara D
Pusk
esma
s
Persentase Puskesmas 20% 100 30% 150 40% 200 50% 250 55% 300 55 330 DINA DINA
Puskesmas Yang % 55 1.330 S S
Yang melaksanak % KESE KES
melaksanak an HATA EHA
an Kebijakan N TAN
Kebijakan Kawasan dan

118
Kawasan Tanpa UPT
Tanpa Rokok D
Rokok (KTR), Pusk
(KTR), minimal 50 esma
minimal 50 % sekolah s
% sekolah
Prevalensi Prevalensi 24,77% 100 24,28% 150 23,79% 200 23,38% 250 23,36 300 23, 330 23 DINA DINA
tekanan tekanan % 34 % 1.330 S S
darah tinggi darah tinggi % KESE KES
HATA EHA
N TAN
dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Mempertah Prevalen 15,40% 100 15,40% 150 15,40% 200 15,40% 250 15,4% 300 15, 330 15 1.330 DINA DINA
ankan Obesitas 4% % S S
Prevalen KESE KES
Obesitas HATA EHA
N TAN
dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Prevalensi Prevalensi 6,40% 100 5,9% 150 5,6% 200 5,4% 250 5,2% 300 5% 330 5% 1.330 DINA DINA
merokok merokok S S
pada pada KESE KES
penduduk penduduk HATA EHA
usia <= usia <= N TAN
18Tahun 18Tahun dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan Kegiatan : Desa/Kelura 100 100% 400 100% 450 100% 495 100% 545 100% 599 100% 659 100% 3.147 DINA DINA
Desa/Kelur Pengendalian han S S
ahan KLB mengalami KESE KES
mengalami KLB yang HATA EHA
KLB yang dilakukan N TAN
dilakukan Penyelidika dan
Penyelidika n UPT
n Epidemiolog D

119
Epidemiolo i kurang dari Pusk
gi kurang 24 Jam esma
dari 24 Jam s

Acute Kegiatan : Acute Flacid 2,9 >2 100 >2 150 >2 200 >2 250 >2 300 >2 330 >2 1.330 DINA DINA
Flacid Pengamatan Paralysis S S
Paralysis Penyakit (AFP) rate KESE KES
(AFP) rate per 100.000 HATA EHA
per 100.000 penduduk < N TAN
penduduk < 15 th dan
15 th UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan Kegiatan : Desa/kelura 87 100% 650 100% 700 100% 750 100% 800 100% 850 100% 935 100% 4.685 DINA DINA
Desa/kelura Percepatan han S S
han Peningkatan Universal KESE KES
Universal Cakupan Child HATA EHA
Child Imunisasi Immunizatio N TAN
Immunizatio n (UCI) dan
n (UCI) UPT
D
Pusk
esma
s
Meningkat Cakupan Kegiatan : Pemeriksaa 100 100% 150 100% 200 100% 250 100% 300 100% 350 100% 400 100% 1.650 DINA DINA
nya Pemeriksaa Peningkatan n dan S S
Kesehata n dan Kesehatan pembinaan KESE KES
n Jemaah pembinaan Jemaah Haji Kesehatan HATA EHA
Haji Kab. Kesehatan Jemaah N TAN
Sukabumi Jemaah Haji dan
Haji UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan Kegiatan : Penanggula 100 100% 300 100% 350 100% 400 100% 450 100% 100% 500 100% 2.450 DINA DINA
penanggula Penanggulan ngan krisis 450 S S
ngan krisis gan Krisis kesehatan KESE KES
kesehatan Kesehatan akibat HATA EHA
akibat Akibat bencana N TAN
bencana Bencana dan
UPT
D
Pusk
esma

120
s

Program :
Peningkatan
Mutu
Pelayanan
Kesehatan
Cakupan Tenaga 70 75% 250 80% 300 85% 350 90% 400 95% 450 100 495 100 2.245 DINA DINA
Tenaga Kesehatan % % S S
Kesehatan Berizin di KESE KES
Kegiatan :
Berizin di Praktek HATA EHA
Pelayanan
Praktek Mandiri dan N TAN
Perizinan
Mandiri dan Sarana dan
Tenaga dan
Sarana Kesehatan UPT
Sarana
Kesehatan D
Kesehatan
Pusk
esma
s
Cakupan Kegiatan : Sarana 60 65% 350 70% 400 80% 450 90% 450 95% 500 100 550 100 DINA DINA
Sarana Peningkatan Kesehatan % % 2.700 S S
Kesehatan Pelayanan Berizin KESE KES
Berizin Kesehatan HATA EHA
Rujukan N TAN
dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan Kegiatan : Sertifikasi 33% 200 38% 250 45% 300 50% 350 55% 400 60 440 DINA DINA
Sertifikasi Pengelolaan, Produk 30 % 60 1.940 S S
Produk Pengawasan Kesehatan % KESE KES
Kesehatan Obat, Rumah HATA EHA
Rumah Makanan dan Tangga N TAN
Tangga Kefarmasian dan
UPT
D
Pusk
esma
s
Cakupan Kegiatan : 0 2 300 3 450 3 500 3 550 3 600 3 660 DINA DINA
Puskesmas Penilaian 3 3.060 S S
Puskesmas
Terakredita Kinerja KESE KES
Terakredita
si Puskesmas HATA EHA
si
N TAN
dan

121
UPT
D
Pusk
esma
s
Kegiatan :
Peningkatan
Akreditasi
Puskesmas
dan
Kompetensi
Tenaga
Kesehatan
Kegiatan :
Perencanaan
dan
Pengembang
an Program
Cakupan Kegiatan : Cakupan 30 100% 500 100% 520 100% 540 100% 560 100% 580 100 638 100 DINA DINA
Puskesmas Pengelolaan Puskesmas % % 3.338 S S
dengan dan dengan KESE KES
Sistem Pengembang Sistem HATA EHA
Informasi an Sistem Informasi N TAN
Terintegrasi Informasi Terintegrasi dan
Kesehatan UPT
D
Pusk
esma
s
Jumlah Kegiatan : Jumlah 45 150 60 165 75 190 90 210 100 230 100 253 DINA DINA
SDM Pelayanan SDM 25 100 1.198 S S
Kesehatan Kesehatan Kesehatan KESE KES
yang Dasar yang HATA EHA
ditingkatkan ditingkatkan N TAN
kompetensi kompetensi dan
nya nya UPT
(kumulatif) (kumulatif) D
Pusk
esma
s
Program :
Program
Peningkatan
dan
Pembanguna
n Fasilitas
Kesehatan

122
meningkat Peningkata Kegiatan : Terpenuhin 2,45 11.250 2,54 12.375 2,62 13.613 2,71 14.974 2,75 16.471 2.7 18.118 DINA DINA
nya akses n fasilitas Peningkatan ya 2,41 7 2.7 86.801 S S
pelayanan pelayanan fasilitas puskesmas 7 KESE KES
kesehatan kesehatan pelayanan sesuai HATA EHA
kesehatan dengan N TAN
rasio jumlah dan
penduduk UPT
D
Pusk
esma
s
Kegiatan : Terpenuhin 5,41 8.000 5,5 8.800 5,58 9.680 5,67 10.648 5,75 11.713 5.8 12.884 DINA DINA
Pembanguna ya jaringan 5,33 0 5.8 61.725 S S
n, puskesmas 0 KESE KES
Rehabilitasi, sesuai HATA EHA
Pemeliharaan dengan N TAN
Puskesmas rasio jumlah dan
dan penduduk UPT
Jaringannya D
Pusk
esma
s
Kegiatan :
Pengadaan
Sarana
Prasarana
PUSKESMAS
Kegiatan :
Penyediaan
Sarana dan
Prasarana
Desa Siaga

Kegiatan :
Pembanguna
n,
Rehabilitasi,
Pemeliharaan
Sarana
Penunjang
Pelayanan
Kesehatan

123
124
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2016 - 2021

Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dalam Renstra Th.2016 -


2021pada hakekatnya didasarkan pada capaian Standar Pelayanan Minimal
bidang Kesehatan dan indicator MDGs, karena SPM bidang Kesehatan
merupakan tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
di Kabupaten Sukabumi Kedua indicator ini sudah tercantum dalam
indikator kinerja RPJMD kabupaten Sukabumi.

Dalam indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, karena


sebagian besar adalah indicator SPM bidang kesehatan, yang secara
nasional target capaiannya sudah ditentukan pada tahun 2015, maka
penyesuaian dengan kondisi kabupaten Sukabumi sangat kecil
dilaksanakan. Adapun indicator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten
Sukabumi selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

120
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 2016 - 2021

Data Kondisi
Target Kinerja
Capaian Kinerja
pada Akhir
Satu Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Periode
NO Indikator Kinerja Tahun
an 2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD
Awal
Perencana
an Target Target Target Target Target Target Target

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 110

Tersedianya obat, perbekalan


1 Bln 18 24 24 24 24 24 24 24
kesehatan

Tersedianya bahan
2 kimia/reagensia untuk Bln 12 12 12 12 12 12 12
pemeriksaan kesehatan
cakupan Puskesmas yang
3 % 78 81 84 87 90 91 91 91
melaksanakan kelas ibu hamil

Cakupan komplikasi kebidanan


4 % 73 76 77 78 79 86 86 86
yang ditangani
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
5 % 83 90 94 95 96 97 98 98
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
6 % 92,8 95 95,5 96 96,5 97 98 98
K4
7 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas % 94,5 91 92 93 94 95 96 96
Cakupan Kunjungan Neonatal %
8 104,9 96 97 98 98 99 99 99
Pertama (KN1) sesuai standar

Cakupan Kunjungan Neonatal %


9 101 87 88 89 90 91 95 95
Lengkap (KNL) sesuai standar

Cakupan Neonatal dengan %


10 68,8 80 90 95 95,5 96 96,5 96,5
Komplikasi yang ditangani
11 cakupan peserta KB aktif % 72,1 67 68 69 70 71 72 72
%
cakupan Puskesmas yang
melakukan orientasi program
12 77 83 88 95 98 100 100 100
perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K)

13 Cakupan Kunjungan Bayi % 102 100 100 100 100 100 100 100
%
14 Cakupan Pelayanan Anak Balita 90 90 90 90 90 90 90
90
15 Jumlah Kematian Ibu Jml 54 40 45 35 30 27 27
27
16 Angka Kematian Bayi Jml 23,0 23,00 31,5 28,4 25,56 23,06 21
21
Puskesmas yang
melaksanakan penjaringan
17 % 100 100 100 100 100 100 100
kesehatan untuk peserta didik 100
kelas 1

Puskesmas yang melaksanakan


18 penjaringan kesehatan untuk % 100 100 100 100 100 100
100
peserta didik kelas 7 dan 10
Puskesmas yang
19 menyelenggarakan kegiatan % 28 10 30 40 50 60 70
70
kesehatan remaja
Jumlah Puskesmas yang
20 menyelenggarakan kegiatan % 30 35 40 45 50 58
22 58
kesehatan lansia

121
Persentase Puskesmas yang
21 menyelenggarakan kesehatan % 10 20 30 40 50 60
60
tradisional dan kimplementer
Jumlah Puskesmas yang
22 melaksanakan pelayanan % 69 69 75 80 85 90 95
95
kesehatan Gigi dan Mulut
Jumlah Puskesmas yang
23 memberikan pelayanan % 20 30 40 50 60 70
70
laboratorium
Jumlah Puskesmas yang
24 memberikan pelayanan % 30 50 55 60 70 80 90
90
Kesehatan Indra
Jumlah puskesmas yang
menerapkan Pelayanan
25 % 90 100 100 100 100 100 100
Keperawatan Kesehatan 100
Masyarakat (Perkesmas)

Persentase Puskesmas yang


26 menyelenggarakan kesehatan % 0 55 60 75 80
50 90 90
kerja dasar

Jumlah pos UKK yang


27 % 10 15 20 25
terbentuk di daerah PPI/TPI 5 30 105

Persentase Puskesmas yang


melaksanakan kegiatan
28 kesehatan olah raga pada % 30 50 60 65 70
40 80 80
kelompok masyarakat di
wilayah kerjanya
Jumlah Puskesmas non rawat
inap dan Puskesmas rawat inap
29 % 60 70 75 80 90 100
yang memberikan pelayanan 100
sesuai standar
Jumlah Puskesmas yang telah
30 melaksanakan manajemen % 65 70 75 80 85 90
90
Puskesmas
Jumlah Puskesmas yang
31 menyelenggarakan pelayanan % 30 40 50 60 70 100
100
kesehatan jiwa dan NAPZA

Jumlah Penduduk Penerima


Bantuan Iuran (PBI) yang
32 Jml 55,25 65 75 90 100 100 100
menjadi peserta jaminan 100
kesehatan nasional (JKN)

Cakupan pelayanan kesehatan


33 pasien masyarakat miskin di % 100 100 100 100 100 100 100
100
fasilitas kesehatan

Ibu hamil KEK yang mendapat


34 % 3 11,5 14,8 18,2 21,5 23,5 23,5
makanan tambahan 24

Balita kurus yang mendapat %


35 16,3 18,1 20 21,8 23,6 25 25
makanan tambahan 25

Bayi usia kurang dari 6 bulan %


36 46 48 50 52 54 56 56
yang mendapat ASI eksklusif 56

Balita gizi Sangat Kurus %


37 100 100 100 100 100 100 100
mendapat perawatan 100
Pemberian makanan %
pendamping ASI pada anak
38 5 6 7 8 9 10 10
usia 6 - 24 bulan keluarga 10
miskin
Bayi baru lahir mendapat %
39 38 41 44 47 50 53 53
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 53

Remaja puteri yang mendapat %


40 10 15 20 25 30 35 35
Tablet Tambah Darah (TTD) 35
%
Ibu hamil yang mendapat Tablet
41 Tambah Darah (TTD) 90 tablet 87 90 93 95 97 100 100
100
selama masa kehamilan
Cakupan sarana air bersih %
42 68,53 70 77 85 90 95 100
(SAB) 100
Cakupan Akses Jamban %
43 66,02 70 77 85 90 100 85
Keluarga (JAGA) 85

122
Cakupan Saluran Pembuangan %
44 60,57 68 75 82 90 95 100
Air Limbah (SPAL) 100
%
45 Cakupan Rumah Sehat 59,95 65 68 71 74 77 80
80
%
46 Cakupan Angka Bebas Jentik 84,63 87 90 93 95 97 100
100
%
47 Cakupan Tempat Sampah 74 79 89 92 95 100
84 100
kebijakan publik yang
48 Jml 3 3 3 3 3 3 3
berwawasan kesehatan 18

49 Cakupan PHBS di Tatanan RT % 40 43 46 49 52 54 56


56
%
50 Cakupan strata desa siaga aktif 5,27 29,29 52,87 76,63 100 100 100
100
Cakupan sekolah yang %
51 20 20 20 20 20 20 20
mempromosikan kesehatan 20
%
Jumlah Tema pesan dalam
52 komunikasi, informasi dan 10,00 10 10 10 10 10 10
60
edukasi kepada masyarakat
%
Jumlah dunia usaha yang
53 memanfaatkan CSR-nya untuk 4,00 8 12 16 20 20 100
176
program kesehatan
Cakupan penemuan dan %
54 penanganan penderita penyakit 100 100 100 100 100
100 100
TBC BTA
Meningkatnya angka %
55 kesembuhan penderita TB Paru 85 85 85 85 85 85
85 85
BTA Positif
Cakupan balita dengan %
56 69,98 100 100 100 100 100 100
pneumonia yang ditangani 100

Cakupan penemuan dan %


57 86 86 86 86 86 100
penanganan penderita Diare 98,21 100
Cakupan Penemuan dan
58 Penanganan suspect Flu Ks 74,67 100 100 100 100 100 100
100
Burung
Cakupan Penemuan dan
59 Penanganan Kasus Penderita % 27 100 100 100 100 100 100
100
Kusta
Cakupan Penemuan dan
60 Penanganan Kasus Penderita % 93 100 100 100 100 100 100
100
HIV/AIDS
Annual Paracite Index (API)
61 Ks 0,61 0,7 0,5 0,29 0,18 0,18
Malaria 0,61 0
Cakupan Penemuan dan
62 Penanganan Kasus Penderita % 100 100 100 100 100 100 100
100
Filariasis
Cakupan penemuan dan
63 penanganan penderita penyakit % 100 100 100 100 100 100 100
100
DBD
Cakupan Penemuan dan
64 Penanganan Kasus Penderita % 80 100 100 100 100 100 100
100
Rabies
Persentase PKM yang
65 melaksanakan pengendalian % 20,8 20% 30% 40% 50% 55 60
60
PTM Terpadu
Persentase desa / kelurahan
66 yang melaksanakan kegiatan % 51,4 20% 30% 40% 50% 55 15,4
15
posbindu PTM
Persentase perempuan usia 30-
67 50 Tahun yang dideteksi dini % 0,9 20% 30% 40% 50% 55 5
5
kanker serviks dan payudara

Persentase Puskesmas Yang


melaksanakan Kebijakan
68 % 20% 30% 40% 50% 55 55
Kawasan Tanpa Rokok (KTR), 55
minimal 50 % sekolah

69 Prevalensi tekanan darah tinggi % 24,77% 24,28% 23,79% 23,38% 23,36 23,34
23
Mempertahankan Prevalen
70 % 15,40% 15,40% 15,40% 15,40% 15,4 15,4
Obesitas 15

123
Prevalensi merokok pada
71 % 6,40% 5,9% 5,6% 5,4% 5,2 5
penduduk usia <= 18Tahun 5
Cakupan Desa/Kelurahan
mengalami KLB yang dilakukan
72 % 100 100 100 100 100 100 100
Penyelidikan Epidemiologi 100
kurang dari 24 Jam
Per-
Acute Flacid Paralysis (AFP)
1000
73 rate per 100.000 penduduk < 15 2,9 >2 >2 >2 >2 >2 >2 >2
000
th
pdkk
Cakupan Desa/kelurahan
74 Universal Child Immunization % 87 100 100 100 100 100 100
100
(UCI)
Cakupan Pemeriksaan dan
75 pembinaan Kesehatan % 100 100 100 100 100 100 100
100
Jemaah Haji
Cakupan penanggulangan krisis
76 % 100 100 100 100 100 100 100
kesehatan akibat bencana 100
Cakupan Tenaga Kesehatan
77 Berizin di Praktek Mandiri dan % 70 75 80 85 90 95 100
100
Sarana Kesehatan
Cakupan Sarana Kesehatan
78 % 60 65 70 80 90 95 100
Berizin 100
Cakupan Sertifikasi Produk
79 % 33 38 45 50 55 60
Kesehatan Rumah Tangga 30 60
Cakupan Puskesmas
80 % 0 2 3 3 3 3 3
Terakreditasi 3
Cakupan Puskesmas dengan
81 % 30 100 100 100 100 100 100
Sistem Informasi Terintegrasi 100

Jumlah SDM Kesehatan yang


82 ditingkatkan kompetensinya % 45 60 75 90 100 100
25 100
(kumulatif)

Peningkatan fasilitas pelayanan


83 ratio 2,45 2,54 2,62 2,71 2,75 2.77 2.77
kesehatan (Puskesmas) 2,41
Peningkatan fasilitas pelayanan
84 kesehatan (Puskesmas Ratio 5,41 5,5 5,58 5,67 5,75 5.80 5.80
5,33
Pembantu)

124
BAB VII
PENUTUP

Dari alternatif-alternatif strategi sebagimana telah disebutkan di atas


selanjutnya Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menyimpulkan strategi
utama dengan hasil sebagai berikut :

1. Meningkatkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan


berkualitas di- puskesmas dan jaringannya.
2. Pengadaan obat dan alat kesehatan.
3. Meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin.
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan
jaringannya.
5. Penempatan tenaga Kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
6. Rekruitment tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan kesehatan.
7. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi tenaga kesehatan di
puskesmas.
8. Mengoptimalkan fasilitas dan peran tenaga kesehatan dalam
upaya penurunan AKB, AKI, Prevalensi penyakit dan Gizi buruk.
9. Meningkatnya cakupan desa siaga aktif.

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi ini diharapkan dapat


digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
upaya Kesehatan dalam kurun waktu enam tahun (2016-2021). Semoga
upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi sampai dengan tahun 2015
dapat lebih terarah dan terukur. Dengan disepakatinya Naskah Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021 ini maka
dalam penyusunan Renja SKPD, masukan Dinas Kesehatan kepada
Bappeda Kabupaten Sukabumi dalam penyusunan RKPD, KUA dan PPAS

125
akan dilakukan berdasarkan pada isi Renstra ini. Perubahan terhadap isinya
hanya akan dilakukan bila terjadi keadaaan yang benar-benar di luar dugaan.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini diucapkan
terima kasih. Tentunya Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
tahun 2016-2021 ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila
dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur
kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dan
jajarannya serta masyarakat.

126

Anda mungkin juga menyukai