NUMULARIS / NEURODERMATITIS
PIODERMA
KUSTA
AKNE VULGARIS
Penularan Aerosol (mukosa respiratoti), kontak lesi Areosol (mukosa respiratory), kontak lesi langsung Kontak lgsg (jabat tangan, tidur brsama, hub sex), ga
langsung lagsg (pakaian, handuk, sprei)
Patogenesi Masuk URT primary viremia RES Imun turun aktif lagi RF SS betina dibuahi SS menggali st korneum
s secondary viremia dorman di dorsal root naro telur 3/hari
ganglion 1. tetas, 4 hri jadi larva migrasi ke perm kulit
(burrow) kopulasi lagi
2. gerak terus kanalikuli
1 bulan stlhnya (belum gatal) host mengalami
sensitisasi thd sekreta dan ekskreta
1. gatal
2. inflamasi
edema jar kulit papul
vasodilatasi eritema
CC Gatal, bruntus seluruh tubuh (progresinya Nyeri. Gatal (1 bulan sth infestasi (2-4mg))
Status Scattered, generalisata, makula RUSS (Regional, Unilateral, Segmental, Setinggi CN ... D/S) Papulavesikular, pustula, ekskoriasi, udah krusta
Dermatolog eritemapapulevesikelpustulekrusta eritema papule(12-24jam) vesikel (hri3) pustule
i (hari7-10) kering dan krusta (s.d 2-3 mingu) umur lesi bisa
beda2
Penunjang Tzanck cell multinucleated giant cell Tzanck cell multinucleated giant cell (diambil dasar Periksa burrow tetes india ink/gentian violet di are
(diambil dasar vesikel) (lapisan desmosom vesikel) (lapisan desmosom antar keratinosit rusak infest usap alkohol burrow akan retain ink.
antar keratinosit rusak dinding antar sel dinding antar sel menyatu)
menyatu)
komplikasi Infeksi sekunder, scar, infeksi (pneumonia) Visceral penumonia, hepatitis, esofagitis, arthritis, dll.
Neurologik Post Herpetik Neuralgia (90-120 hari sth lesi
pertama muncul/nyerisetelah rash sembuh, usia tua)
Fase 2-3 hari sebelum timbul lesi s.d 4 hari (lesi jadi
infeksius krusta)
Sistemik
-kortikosteroid
-antihistamin sedatif
-IFN gamma turunin igE dan TH2
Fototerapi
-UVa: sel langerhans, eosinofil
-Uvb: imunosupresif, blokade langerhans,
ubah produksi sitokin keratinosit
Edukasi Kelembaban, stress, infeksi
Eczematous
Pemfis
Komplikasi
Fase
infeksius
Prognosis
Question
(liat d spm)
komplikasi Glomerulonefritis akut pasca Penyebaran krna Penyebaran bakteri hidung
infeksi streptococcus, lesi otoinokulasi (insect vector), dan mulut penyebaran ke
meluas k dermis mmbentuk globerylonefritis vena emisarium angularis ke
ulcer (echtyma), erisipelas, sinus kavernosus
selulitis, bakterimia
Lesi jadi selulitis
DDx Impetigo krusta tidak Akne furunkuloid nodul eritem Erisipeloid srg di tangan danjari,
masif dan tidak ada ulkus di eberapa bagian tubuh jarang ada reaksi sistemik (demam),
(punggung) -nodul tidak lesi tidak teraba panas, lunak atau
sehangat furunkel, tidak ada merahterang spt erisipelas. Adanya
adenopati. Pematangan lesi riwayat kontak dg makanan laut.
Sindrom jobs
hiperimunoglobulinE
Penting juga
-asal daerah endemis
P Korporis
P Pubis
Status Patognomonik P Kapitis: oozing, krusta sangunolenta, banyak dan
Dermatologi Pleomorfik (inflamasi/non) bau busuk.
Non inflamasi: komedo (papul miliah yg tengahnya
mengandung sumbatan sebum) terbuka(hitam, P Korporis
mengandung melanin) dan tertutup P Pubis
P Korporis
P Pubis
Treatment Khusus Topikal
1. PB 6dosis(6-9bulan) Cuci muka (sabun inolin?) obat jerawat(Benzoil peroksida
Perdosis: rifampisin 2,5-10%) tnggu 2-3 menit sunblock (sulfur, resorsinol,
600mg/bln(a:450mg/bulan), dapson asam salisilat) tiap 2 jam krim malam (tretinoin 0,025-
100mg/bulan, dapson 0,1 %)
100mg/hari(a:50mg/hari) Antibiotik: klindamisin 1-2%, eritromisin 2%
2. MB 12dosis(12-18bulan)
Perdosis: sama kyk PB + Lampren Sistemik: doksisiklin 2x500-100mg/hari (2 minggu)
(clofazimine)300mg/bulan(a:200g/bln)
dan Lampren 50mg/hari(a:50mg/2hri) Khusus:
Wanita: kontrasepsi oral atau antiandrogen
Alternatif:
Initial terapi=rifampisin 600mg/hari slma 14 hri Tindakan:
berturut2 diteruskan pengobatan WHO Ekstraksi komedo, peeling kimiawi (angkat stratum
terutama MB korneum), fototerapi uvB(2x/minggu), laser non ablatif,
Rifampisin 600mg, ofloksasin 400mg, injek kortikosteroid intralesi, mikrodermabrasi.
minosiklin 100mg tiap bulan dalam 24 bulan
(MB), if minosiklin tidak ada:
Rifampisin 600mg, ofloksasin 400mg 2x/bulan
sampe 24 bulan
Pengobatan reaksi
Ringan: aspirin/parasetamol
Talidomaid
Berat: rawat, tipe 1 kortikosteroid, tipe 2
klofazimin, talidomid, kortikosteroid
(cara ada di spm hal 24)
Edukasi Efek samping obat
Rifampisinkulit panas, gatal, nyeri mual
muntah diare, demam meninggil sakit tulamg,
sesak, hepatotoksik, perubahan warna kencing,
feses, liudah air mata keringat jadi merah
Clofazimine rangsangan dan obstruksi sal
cerna, hiperpigmentasi kulit dan mukosa, kulit
Pengobatan:
Release fr treatment: beres smwa
Default: PB>3bulan tidak mengambil obat, atau
MB>6bulan
Relaps: beres pengobatan muncul lesi baru
Gambar
komplikasi Reaksi kusta: keadaan geja dan tanda radang Hiperpigmentasi post inflamasi, pembentukan
akut lesi penderita kusta yang terjadi dalam skar/jaringan parut
perjalanan penyakitnya, yg diduga disebabkan
hipersensitivitas akut thd antigen basil yang
menimbulkan ggn keseimbangan imunitas yg
telah ada.
Tipe 1: disebabkan oleh hipsen seluler
Tipe 2: disebabkan oleh hipsen humoral
Mencegah kambuh:
Ketokonazol 200mg/hari (3hari tiap bulan),
itrakonazol 200mg dosis tunggal 1x/bulan, sampo
1x/mingggu
Edukasi Hindari faktpr predisposisi: kegemukan, dm, Kontrol tiap minggu utk cek KOH
pekerjaan banyak kontak dengan air, jaga Sembuh 2x cek KOH dan lampu wood hasil -
kelembaban kulit, berpakaian nyaman dan
tidak sempit dan terbuat dari bahan yg
menyerao keringat, meningkatkan
kebersihan diri.
Penunjang Pewarnaan gram Pewarnaan gram (duh tubuh) sel polimorfonuklear >5/LPB
Sel polimorfonuklear >5/LPB dan diplokokus gram negative berbentuk biji Diplokokus gram intrasel/ekstrasel (neg)
kopi (intraseluler) Blastospora, pseudohifa, trikomonas (neg)
Dengan komplikasi
-siprofloksasin 1x500mg po (5hri)
-ofloksasin 1x400mg po (5hri)
Kontrol 7 hri liat gejala klinis dan gram bila tetap cek resistensi Kontrol 7 hri masih obatilagi
kuman 3 bulan berikut cek lagi Anjurkan VCT, VDRL, TPHA kuantitatif
komplikasi Epididimitis (paling sering) Prostatitis, semina vesikulitis, edema penis, striktur uretra
Prostatitis, semina vesikulitis, edema penis, striktur uretra
Obatnya buka MMN (bagus, ada tabelnya)
Duh tubuh vagina, disuria internal, pendarahan uterus diantara Gejala berupa: duh tubuh wanita + disuria, frekuensi dn pyuria
periode menstruasi dan meniragia
Pemfis Uretritis: duh utbuh mukopurulen, gatal vagina, disuria, kadang
poliuria, OUE merah dan edema
Vagina: tak
Penunjang Pewarnaan gram Sel polimorfonuklear >5/LPB dan diplokokus Pewarnaan gram (duh tubuh) sel polimorfonuklear >30/LPB
gram negative berbentuk biji kopi (intraseluler) Diplokokus gram intrasel/ekstrasel (neg)
Blastospora, pseudohifa, trikomonas (neg)
Sediaan basah dgn:
KOH 10% pseudohifa dan blastospora (neg) PCR (polymerase chain reaction) bila memungkinkan
NaCl 0,9% Trichomonas vaginalis (neg)
Kultur organisme
Penunjang Ph lab >4,5 -pem Nacl (clue cell >20%) -pemeriksaan KOH (kerokan kulit) sel ragi,
Preparat basah NaCl o,9% pergerakan T. -pem Gram (clue cell) blastospora, pseudohifa
Vaginalis -mikroskop langsung+gram sel tunas
-biakan dengan saboraud dextrose agar bila
KOH pseudohifa, blastospora (neg) mikroskopik langsung hasilnya negatif tapi gejala
klinisnya menunjukkan KVV
Laten
Gejala klinis
VHS + dalam keadaan tidak aktif di ganglion
dorsal.
Rekuren
-VHS di ganglion aktif gejala klinis
-dipicu oleh trauma fisik (infeksi, seks), trauma
psikis (emosi), makanan, minuman
-gejala lebih ringan dri primer
-tempat sama/lain
Predileksi VHS 1: pinggang ke atas (mulut dan hidung) W:vulva (fourchette, labia minora, vestibuli), vagina, Genitalia eksterna
VHS 2: pinggang ke bawah (genital) serviks, perianal.. payudara, jari, paha, intraoral P: sulkus koronarius
W: labia mayora minora
L: permukaan eks dan in preputium, frenulum, glans Ekstragenital: lidah, tonsil, anus
penis. Kdg d meatus uretra, corpus penis, anus. Edema
d preputium.
Status Primer!! Papul inflamasi 1-2 hari, ulkus yg nyeri Papul lentikular, udah erosi ulkus bulat,
Dermatolo Vesikel isi cairan jernih seropurulen soliter/1, dasar jaringan granulasi berwarna merah
Efek Epidermal
Efek Dermal
Terj adi penur unan sintesi s kolagen dan pengurangan pada subst ansi dasar .
Ini m e n y e b a b k a n t e r b e n t u k n y a s t r i a e d a n k e a d a a n v a s k u l a t o r d e r m a l y a n g l e m a h a k a n menyebabkan mudah r upt ur j i ka t erj adi
t rauma at au t er pot ong. Pendarahan int rader mal yang terjadi akan menyebar dengan cepat untuk menghasilkan suatu blot hemorrhage. Ininantinya akan terserap
dan membentuk j ar ingan par ut st elat a, yang t erli hat seper ti usia kulit prematur.
Efek Vaskular
Efek ini termasuk
:1 . V a s o d i l a t a s i y a n g t e r f i k s a s i . K o r t i k o s t e r o i d p a d a a w a l n y a m e n y e b a b k a n vasokontriksi pada pembuluh
darah yang kecil di superfisial.2.Fenomena rebound. Vasokont ri ksi yang l ama akan menyebabkan pembul uh
dar ah y a n g k e c i l m e n g a l a m i d i l a t a s i b e r l e b i h a n , y a n g b i s a m e n g a k i b a t k a n e d e m a , inflamasi lanjut, dan kadang-kadang pustulasi