Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan penunjang akne vulgaris

1. Ekskohleasi sebum
Persiapan : steam pada wajah atau pada daerah dengan komedo untuk menghangatkan
kulit, membuka pori pori dan memperlancar sirkulasi darah pada wajah.
Tindakan :
- pastikan komedo ekstraktor dalam keadaan steril dengan cara mencelupkan
pada alkohol.
- Lakukan tekanan vertikal secara embut di sekeliling komedo dengan komedo
ekstraktor.
- Jika isinya tidak keluar, gunakan jari jemari yang bersih untuk membantu
menambahkan tekanan pada kulit di sekitar komedo dengan prosedur yang
sama seperti sebelumnya.
- Setelah komedo berhasil dikeluarkan seluruhnya, bersihkan wajah dengan
cairan antiseptik. Gunakan kapas yang telah diolesi cairan antisepik untuk
membersikan wajah.
- Kompres wajah dengan air dingin atau air es untuk mengecilkan pori pori.

Hasil : tambah sumbatan sebum atau komedo berupa masa padat seperti lilin atau
masa lebih lunak seperti nasi yang ujungnya kadang berwarna hitam

2. laboratorium
mikrobiologi / pewarnaan gram : untuk mengatahui reaksi terhadap pewarnaan
dan bentuk mikroorganisme. Pemeriksaan ini dilakukan jika terdapat infeksi,
untuk mengetahui penyebab infeksinya.
Teknik nya adalah :
Persiapan alat dan bahan :
- kapas lidi steril
- Gelas obyek/slide
- Api bunsen
- rak pengecatan
- larutan gentian violet
- larutan lugol
- karbol fuchsin
- kran air
- mikroskop

Pengambilan bahan dan pewarnaan :

- pengambilan sampel pada pustula dengan aspirasi menggunakan spuit


steril atau pustula kecil dapat dipecah menggunakna scapel.
- Swap menggunaan kapas lidi, sentuh dan putar spons swab dengan
lembut diatas slide.
- Buat sediaan pada slide, keringkan kemudian fiksasi diatas api bunsen.
- Dinginkan, lalu Tuangi dengan larutan karbol gentian violet biarkan
selama 5 menit.
- Zat warna dibuang lalu bubuhi dengan lugol dan diamkan 1-3 menit.
- Lugol dibuang, preparat dicelupkan ke dalam alkohol 96% sampai
warna gentian violet lepas.
- Cuci dengan air kran sampai bersih, kemudian bubuhin dengan cat
penutup larutan water fuchsin, biarkan 1-2 menit.
- Cuci dengan air kran, keringkan dalam temperatur kamar.
- Lihat di bawah mikrioskop cahaya.

Hasil : Ditemukan gram positif


Identifikasi : Bakteri gram positif tampak berwarna ungu, karena kristal violet
terperangkap di dalam dinding sel yang tebal. Bakteri gram negatif akan
berwarna merah muda atau merah, karena krista violet terbilas keluar melalui
dinding sel yang tipis.

3. histopatologi
cara untuk memperoleh sampel sebagai pemeriksaan lab :
punch biopsy
persiapan alat dan bahan :
- pemilihan lokasi biopsi :
hindari daerah trauma, jaringan parut, infeksi sekunder dan daerah
yang telah berubah akibat pengobatan.
Lesi yang dipilih merupakan yang telah berkembang sempurna.
Pengambilan beberapa bahan pemeriksaan dengan bermacam stadium
perkembangan akan lebih membantu menafsirkan diagnosis
Jaringan patologis diambil bersama jaringan normal yang berbatasan
- persiapan pasien :
pesien hendknya berbaring, betapapun kecilnya prosedur tersebut dan
sebaiknya dalam keadaan tenang.
daerah biopsi sampai 5 cm sekitarnya dibersihkan dengan povidon
iodin lalu dihapus dengan larutan alkohol 70%
- persiapan alat :
punch yg tajam dan jarum sekali pakai, skalpel, kait kulit, gunting.
Alat alat harus disterilkan.
Anestesi lidokain 1%, lidokain dan adrenalin (1:100.000) dipakai jika
diperkirakan banyak perdarahan.
Tindakan :

- lakukan anestesi lokal.


- Tusukkan pisau biopsi ke dala lesi dan lakukan gerakan melingkar.
Tarik ke atas jaringan di tengah irisan tadi dan pisahkan dengan
menggunakan gunting atau skalpel.
- Atasi perdarahan dengan jahitan kecil.
- Masukkan sampel kedalam larutan fiksasi formalin 10% bertujuan agar
jaringan diusahakan mati secepatnya sehingga tidak terjadi autolisis
post mortem sehingga struktur jaringan sampel dapat dipertahankan
seperti saat sampel masih hidup.
- Lalu dikirim ke laboratorium. Pewarnaan rutin yang biasa digunakan
adalah Hematoksilin-Eosin. Pengamtan hasil untuk diagnosis dengan
metode komparasi dibawah mikriskop cahaya pada pembesaran 100
1000 x
Perubahan histopatologi yang mungkin muncul berupa sebukan sel radang
kronis di sekitar folikel pilosebasea dengan massa sebun didalam folikel. Pada
kista, radang sudah menghilang diganti dengan jaringan ikat pembatas massa
cair sebum yang bercampur dengan darah, jaringan mati dan keratin yang
lepas.
4. Pemeriksaan kadar lipid permukaan kulit

Penilaian kadar lipid permukaan kulit ini dilakukan dengan sebumeter. Pengukuran
menggunakan kepala kaset dengan pita khusus yang ditempelkan di kulit. Kemudian
dimasukkan kedalam slot sebuah perangkat, dimana transparansi diukur dengan
sumber cahaya yang melewati rekaman itu. Sebuah fotosel akan mengukur
transparansi itu. Dan sebuah mikroprosesor akan menghitunh hasilnya. Yang
ditampilkan dalam mg sebum/cm2 dari kulit. Waktu Pengukuran 30 detik yang sudah
diatur melalui pengaturan alarm dalam perangkat.

Anda mungkin juga menyukai