BRONCHO PNEUMONIA
1. Pengertian.
Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-
macam etiologi seperti bakteri, jamur dan benda asing atau pneumonia adalah
suatu peradangan alveoli atau parenkim paru yang terjadi pada anak.
Broncho pneumonia adalah pneumonia yang terjadi pada lobularis
paru disebut juga pneumonia lobularis.
2. Etiologi.
Virus, bakteri, mycoplasma dan aspirasi benda asing.
Streptococcus Pneumonia
Respon peradangan
Alveoli dan bronchiolus terisi cairan exudat, sel darah fibrin bakteri
Obstruksi S.N.B
5. Penatalaksanaan Medis.
Pengobatan supportive bila virus pneumonia.
Bila kondisi berat harus dirawat.
Berikan oksigen, fisioterapi dada dan cairan IV.
Antibiotik sesuai dengan program.
Pemeriksaan sensitifitas untuk pemberian antibiotik.
6. Pemeriksan Penunjang.
Foto trorax.
WBC ( white blood cell ) biasanya < 20.000 cells /mm3.
Laboratorium.
7. Prognosis.
Dengan pemberian anti biotik yang tepat dan adekuat, mortalitas dapat
diturunkan sampai < 1 % bila px disertai MEP dan pada yang datang
terlambat, angka mortalitasnya masih tinggi.
9. Daftar Pustaka
Alsayatt, Hod dan H. Abdul Mukty. 1995. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru.
Surabaya; Air langga Uneversitas Press.
Ngastiyah.1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta; EGC.
Suriadi, SKp dan Rita Yuliani, SKp. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak.
Jakarta; CV. Sagung Setu.
PENGKAJIAN
A. Gambaran Kasus.
An. A, berumur 8 bulan , berjenis kelamin laki-laki, beralamat Tatah
Badadan Gambut, dengan penanggung jawab Tn.D, berumur 27 tahun,
pekerjaan tani, berpendidikan SLTP, beragama islam dan suku banjar.
Klien an.A masuk RSUD Ulin pada tanggal 6 Februari 2004 dengan
diagnosa medis Bronkopneumonia.
An.A masuk rumah sakit dengan keluhan utama sesak nafas, demam
yang terus menerus, batuk pilek dan nafas cepat.
Riwayat kehamilan dan kelahiran, selama hamil keadaan ibu pasien
baik dan sehat saja. Ibu memeriksakan kehamilannya pada bidan desa.
Selama hamil tidak ada mempunyai kebiasaan merokok dan
ketergantungan obat.
Riwayat persalinan, ibu melahirkan normal di rumah dengan bantuan
bidan desa dan dengan umur kehamilan genap 9 bulan. Tidak ada masalah
dalam persalinan, bayi lahir segera menangis.
An. A dilahirkan dengan berat badan 2900 gram dan panjang badan
50 cm. Berat badan sekarang 7,4 kg dan panjang badan 68cm. Lingkar
lengan atas 12 cm, Lingkar kepala 40 cm. Pertumbuhan gigi belum ada,
dan klien masih mendapat nutrisi dari ASI.
Riwayat imunisasi, an.A tidak pernah mendapat imunisasi
sejak dari lahir sampai sekarang usia 8 bulan. Menurut orang tuanya, an.A
tidak diimunisasi karena an.A sehat saja dan bidan tidak menjelaskan
tentang pemberian imunisasi.
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan, pertumbuhan gigi pada
an.A belum ada. Sejak usia 3 bulan an.A belajar mengangkat kepala, usia 6
bulan belajar duduk dengan dipegangi sampai kini usia 8 bulan sudah bisa
duduk tanpa dipegangi.
Riwayat penyakit sekarang, kira-kira 2 hari sebelum masuk rumah
sakit, an. A rewel dan gelisah, demem terus menerus dan batuk pilek serta
tidak mau menyusu. Batuk disertai dahak dan sulit dikeluarkan. Kemudian
sehari sebelum masuk rumah sakit, an.A mengalami sesak nafas. Sesak
tidak dipengaruhi oleh cuaca dan sesak tidak berkurang dengan perubahan
posisi. An.A demem tinggi dan terus menerus lalu dibawa ke rumah sakit
setelah sebelumnya dibawa berobat ke bidan desa dan mendapat obat
penurun panas biasa.
Riwayat penyakit dahulu, an. A tidak pernah sakit seperti ini
sebelumnya dan tidak pernah dirawat di rumah sakit. Klien hanya punya
riwayat batuk pilek saja.
Riwayat penyakit keluarga, dalam keluarga klien tidak ada yang
pernah sakit seperti klien saat ini, hanya kakek kandung klien punya
riwayat asma.
Riwayat penyakit kronis lain tidak ada.
Genogram,
Pengobatan :
Infus D5 NS 6 tts/mnt
Ampicillin 3x250 mg IV
Gentamicin 2x20 mg IV
Antrain 3x100 mg IV
Mucos droop 0,5 cc
Data focus :
Inspeksi : Terlihat retraksi dada.pergerakan dada asimetris antara kiri dan
kanan (kiri nampak tertinggal). Tidak ada sianosis,nafas
cepat dan dangkal, takipnea, respirasi 66
kali/mnt. Klien batuk yang takefektif, berdahak dan sulit
dikeluarkan.
Auskultasi : Terdengar ronki halus dan nyaring terutama pada paru kiri
lobus atas dan bising usus 10 kali/mnt.
Perkusi : Terdengar redup pada paru sebelah kiri dan pada abdomen
terdengar Timfani.
Palpasi : Suhu tubuh hangat 37 oC.
B. ANALISA DATA
no Data Klien Etiologi Problem
1 DO : Akumulasi secret pada Tidak efektif bersihan
- keadaan umum lemah bronkus jalan nafas
- Klien batuk takefektif, berdahak
dan sulit dikeluarkan
- Nampak retraksi pada dada
- Pergerakan dada asimetris
- Resp:66 x/mnt, takipnea.
N : 120 x/mnt
T : 37 c
DS :
Ibu klien mengatakan anaknya batuk
Dan berlendir tapi tidak bisa
Mengeluarkan.
2 DO :
- keadaan umum lemah Pola nafas tidak efektif
Obstruksi bronkial
- Takipnea, nafas cepat dan dangkal
- Nafas cuping hidung
- Nampak retraksi pada dada
- Pergerakan dada asimetris
- Resp:66 x/mnt, takipnea.
N : 120 x/mnt
T : 37 c
DS :
Menurut keluarganya klien baru tadi
Pagi sesaknya berkurang dan hanya
pakai O2 kalau perlu.
no Data Klien Etiologi Problem
3 DO : Kurang informasi Kurang pengetahuan
- Keluarga nampak cemas
mengenai proses
- Keluarga menanyakan tentang
kondisi anaknya dan proses penyakit
perawatan
- Tingkat pendidikan orang tua lulus
SLTP
DS :
- Menurut keluarganya kemungkinan
klien sakit (demam) karena
gangguan makhluk halus.
- Menurut keluarga, an.A tidak
diimunisasi karena sehat saja dan
bidan tidak menjelaskan tentang
pemberian imunisasi.
Prioritas masalah :
1. Tidak efektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan akumulasi
sekret pada
Bronkus.
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi bronkus
3. Kurang pengetahuan mengenai proses penyakit, perawatan anak dan
imunisasi.
C. RENCANA KEPERAWATAN
No. Dx Tujuan /KE Rencana Intervensi Rasional
I Jalan nafas bersih 1. Kaji status pernafasan: 1. Takipnea, pernafasan
dalam 3 hari perawatan. frekuensi, kedalaman dan dangkal dan gerakan dada
KE : gerakkan dada. asimetris sering terjadi
- Suara nafas normal, 2. Auskultasi area paru karena ketidaknyamanan
tidak ada ronki. 3.Atur posisi : tinggikan dindind dada.
- Klien tidak batuk lagi posisi kepala diatas tempat 2. Penurunan aliran udara
- Pergerakan dada tidur dan dorong ubah terjadi pada area
simetris posisi tiap 2 jam. konsolidasi dengan cairan.
- Retraksi dada tidak 4. Berikan cairan hangat Ronki terdengar pada
ada sedikitnya 5000 ml/hr. inspirasi/ekspirasi thd
- Tanda vital normal 5. l akukan pengisapan sesuai respon penggumpalan
R=30-60 x/mnt indikasi secret.
N=80-140 x/mnt Kolaborasi : 3. Posisi kepala ekstensi akan
T=36-37C 6. Beri cairan tambahan: IV membebaskan jalan nafas.
7. Beri obat sesuai indikasi: 4. Cairan hangat memobilisasi
mukolitik, ekspektoran, dan mengeluarkan secret.
antibiotik, analgetik. 5. Merangsang batuk atau
pembersihan jalan nafas scr
mekanik.
Kolaborasi :
6. Cairan perlu untuk
menggantikan kehilangan
& mengeluarkan secret.
7. Alat untuk menurunkan
spasme bronkus , mobilisasi
secret.
11.00
- kolaborasi :
Menginjeksi obat via IV selang
Ampicillin 3x250 mg
Gentamicin 2x20 mg
Antrain 3x100 mg
- Memberitahu ibu untuk
memberikan air hangat pada anA
12.00 - Mengukur tanda vital
T:36,8 C
N: 110 x/mnt
R:64 x/mnt
Paraf:
Paraf :