Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

SOSIALISASI SUPLEMEN ZING SEBAGAI OBAT DIARE DI PUSKESMAS

A. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya
angka kesakitan diare dari tahun ke tahun. Rata-rata anak usia kurang
dari tiga tahun di negara berkembang mengalami episode diare 3 kali
dalam setahun. Data nasional menunjukkan bahwa diare merupakan
penyabab kematian nomor empat tertinggi di Indonesia.
Pemberian zinc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan
tingkat keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air besar,
mengurangi volume tinja dan menurunkan kekambuhan terjadinya diare
pada tiga bulan berikutnya. Berdasarkan bukti ini, semua anak dengan
diare harus diberi zinc segera saat anak mengalami diare.
Beberapa kendala dalam program pengendalian diare, antaran lain:
a. Kurangnya koordinasi antara departemen dan institusi terkait di
Kementrian Kesehatan.
b. Belum adanya strategi Behaviour Change Communication yang baik
yang dan berakibat kurang efektifnya promosi/kampanye mengenai
program zinc untuk diare (disamping oralit) baik pada tingkat
nasional, propinsi dan kabupaten.
c. Tingkat pengetahuan belum memadai pada pengampu kegiatan (di
institusi formal pemerintah/swasta dan informal/kader) tentang
pentingnya pengobatan dengan zinc untuk diare (disamping zinc)
maupun di masyarakat.
Upaya untuk meningkatkan efektifitas program diare:
a. Penguatan komitmen pemerintah pusat dan keterlibatan pemerintah
daerah dalam scaling up tablet zinc dan oralit sebagai upaya
penganggulangan diare.
b. Penguatan implementasi program zinc melalui peningkatan kapasitas,
perencanaan, monitor dan peningkatan kepatuhan (compliance).
c. Peningkatan peran asosiasi profesional dalam penggunaan zinc dalam
terapi diare pada anak untuk menggantikan penggunaan
antibiotik/antidiare.

B. TUJUAN
1. TujuanUmum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama
lintas program dan sektor terkait
2. TujuanKhusus
a. Tercapainya penurunan angka kesakitan.
b. Melaksanakan tatalaksana diare sesuai standar.
c. Mengetahuai situasi epidemiologi dan besarnya maslah penyakit
diare di masyarakat, sehingga dapat dibuat perencanaan dalam
pencegahan, penanggulangan maupun pemberantasan pada semua
jenjang pelayanan.
d. Menyusun rencana kegiatan pengendalian penyakit diare di suatu
wilayah kerja yang meliputi target, kebutuhan logistik dan
pengelolaanya

C. SASARAN
Masyarakat/ibu rumah tangga yang memilik bayi atau balita baik yang
sedang terkena diare maupun yang pernah atau belum pernah terkena
diare.

D. PELAKSANAAN
petugas kesehatan (dokter atau petugas pengelola program diare) dari
masing-masing puskesmas

E. METODE
1. Tanya jawab
2. Observasi

F. PEMBIAYAAN
Program ini di biaya dari biaya operasional Puskesmas Dompu Timur
untuk pembiayaan transportasi petugas.

G. EVALUASI
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan pada akhir pelaksanaan
kegiatan yang dilengkapi dengan :
1. Daftar hadir
2. Laporan Kegiatan.
3. Hasil Evaluasi.
4. Dokumentasi Kegiatan

H. PELAPORAN
1. Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan.
2. Dokumentasi penunjang dan foto kegiatan
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Dompu Timur

Agussalim, SKM
Penata TK. I (III/c)
NIP : 19770817 1997021 002

Anda mungkin juga menyukai