ABSTRAK
PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi pembuatan gula rafinasi. Proses
produksi perusahaan ini tidak lepas dari sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang
diterapkan, dengan pembangkit utamanya adalah mesin Boiler. Permasalahan yang terjadi adalah dalam
penggunaan input material yang cukup besar sehingga output yang dihasilkan oleh mesin Boiler Wuxi 1
dan 2 tergolong tetap dan terkadang menurun. Oleh sebab itu diperlukan suatu pengukuran efisiensi dan
produktivitas untuk perbaikan permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat
efisiensi dan produktivitas mesin Boiler Wuxi 1 dan 2 dengan menggunakan metode Data Envelopment
Analysis (DEA) dan Malmquist Productivity Index (MPI), mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
terjadi penurunan efisiensi dan produktivitas, dan usulan rancangan perbaikan untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas. Penelitian ini dimulai dari mengidentifikasi DMU yang akan diteliti, lalu
mengidentifikasi input dan output yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas, kemudian menentukan
model DEA yang sesuai, lalu menghitung nilai efisiensi dan produktivitas dengan software Win4DEAP,
lalu menentukan faktor penyebab penurunan efisiensi dan produktivitas, merancang usulan perbaikan
dan membuat usulan nilai perbaikan. Penelitian ini menghasilkan tingkat efisiensi mesin Boiler Wuxi 1
dan 2 pada tahun 2013 adalah sebesar 66,67%. Sedangkan tingkat produktivitas mesin Boiler Wuxi 1 dan
2 pada tahun 2013 mengalami peningkatan. Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan efisiensi terkait
masalah terhadap manusia, metode, material, mesin dan lingkungan, sedangkan faktor yang
menyebabkan penurunan produktivitas adalah faktor perubahan teknologi. Usulan perbaikan untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas adalah meningkatkan kualitas dari bahan baku mesin,
melakukan pengawasan, melakukan pembersihan area mesin, membuat SOP, melakukan maintenance,
sedangkan usulan perbaikan terhadap produktivitas adalah dengan melakukan pembaharuan dari segi
teknologi mesin Boiler.
Kata kunci: Efisiensi, Produktivitas, Mesin Boiler, Data Envelopment Analysis (DEA), Malmquist
Productivity Index (MPI)
model rumus primal sedangkan perhitungan nilai TEVRS !" ! !! = !" ! !" = 1
menggunakan model BCC output oriented dengan model !!! !!! (1)
rumus dual. Model primal dan model dual pada ! 0 ! , ! > 0
prinsipnya akan menghasilkan nilai yang sama terhadap Output-Oriented
nilai TE yang dihitung, yang membedakannya adalah Envelopment model (Dual) Multiplier model (Primal)
! ! !
model dual dalam batasan masalah menggunakan data
terkait input dan output, sedangkan pada model primal max + !! + !! min = !" !
!!! !!! !!!
menggunakan batasan masalah berdasarkan data dari Subject to Subject to
setiap DMU dan model dual dapat pula menghasilkan ! ! !
nilai slack input dan output. Sehingga pada penelitian ini !" ! + !! = !" !" ! !" ! 0
pada perhitungan TEVRS menggunakan perhitungan !!! !!! !!!
! !
model dual karena penelitian ini lebih berfokus kepada
asumsi VRS. !" ! !! = !" !" ! = 1
!!! !!!
Langkah keempat adalah menghitung efisiensi dan ! , ! > 0 (2)
! 0
produktivitas dengan menggunakan software
Win4DEAP. Setelah mengetahui tingkat efisiensi Pada model Asumsi VRS rasio antara penambahan input
maupun produktivtas dari mesin Boiler Wuxi 1 dan 2, dan output tidak sama. Artinya penambahan input
hal yang dilakukan selanjutnya adalah dengan sebesar x kali, bisa lebih kecil atau lebih besar dari x kali
Ada 2 pendekatan dalam model BCC, yaitu input mencakup biaya produksi dan peralatan. Sedangkan
oriented dan output oriented, yang dapat diperlihatkan output bisa terdiri dari penjualan, pendapatan, market
dari rumus berikut ini (Luptacik, 2010): share, dan kerusakan. Produktivitas merupakan suatu
kombinasi dari efektivitas dan efisiensi. Efektivitas
Input-Oriented
berkaitan dengan output yang diharapkan sesuai target.
Envelopment model (Dual) Multiplier model (Primal) Sedangkan efisiensi berkaitan dengan penggunaan
!
min ! () = sumberdaya yang seminimal mungkin dengan hasil yang
Subject to max ! , = ! !" + ! maksimal, sehingga produktivitas dapat dirumuskan
!
!!! (Gaspersz, 1998) dalam (Sahupala, 2012).
!" ! !" Subject to
!!!
!
!!! ! !"
!
!!! ! !" + ! 0 = = (6)
! !
Mei-Jun 1 0.551 1 1 0.551 Tdk. P roduktif Mei-Jun 1 0.697 1 1 0.697 Tdk. P roduktif
Sep-Okt 1 0.702 1 1 0.702 Tdk. P roduktif Sep-Okt 1 0.85 1 1 0.85 Tdk. P roduktif
Hasil penelitian pada mesin Boiler Wuxi 1 menunjukkan Hasil penelitian pada mesin Boiler Wuxi 2 menunjukkan
bahwa selama tahun 2013 rata-rata mesin mengalami bahwa selama tahun 2013 rata-rata mesin mengalami
peningkatan produktivitas sebesar 6,9%. Pertumbuhan TFP peningkatan produktivitas sebesar 10,2%. Pertumbuhan
positif terlihat dari nilai TFPCH > 1 yang terjadi pada selang TFP positif terlihat dari nilai TFPCH > 1 yang terjadi
periode Januari hingga Mei, selang periode Juni hingga Juli, pada selang periode Januari hingga April, selang periode
selang periode Agustus hingga September, dan selang Juli hingga September dan selang periode Oktober
periode Oktober hingga Desember. Sedangkan penurunan hingga Desember. Sedangkan penurunan TFP terlihat
TFP yang dialami mesin Boiler terjadi akibat adanya pada selang periode April hingga Mei dengan penurunan
perubahan teknologi yang terjadi pada selang periode Mei teknologi sebesar 6,1%, selang periode Mei hingga Juni
hingga Juni dengan penurunan teknologi sebesar 44,9%, dengan penurunan teknologi sebesar 30,3%, selang
selang periode Juli hingga Agustus dengan penurunan periode Juni hingga Juli dengan penurunan teknologi
teknologi sebesar 4,9%, dan selang periode September sebesar 1,6%, dan selang periode September hingga
hingga Oktober dengan penurunan teknologi sebesar 29,8%. Oktober dengan penurunan teknologi sebesar 15%.
Penurunan TFP ini terlihat dari nilai TFPCH<1. Penurunan TFP ini terlihat dari nilai TFPCH<1.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi
dan produktivitas
Penurunan yang terjadi pada tingkat efisiensi maka akan Berikut ini adalah diagram sebab akibat dari penurunan
dilakukan analisis terhadap faktor penyebab yang efisiensi mesin Boiler:
mempengaruhinya dengan tools diagram sebab akibat.
Manusia Lingkungan Material
Pembersihan tidak
Operator lalai / Tidak ada kesadaran pekerja menyeluruh
kurang disiplin tentang pentingnya kebersihan Kondisi batubara lembab
Zat kimia yang diberikan terlalu
Petugas pembersih Tempat penyimpanan sedikit dan terlalu banyak
Kurangnya kontrol Takaran zat kimia yang
Lingkungan mesin terlalu sedikit terbuka
dari atasan tidak pasti
Boiler berabu Batubara
Tidak berfungsinya berkualitas rendah
Inspeksi Kurang Tidak ada pengujian Air masih
mesin penghisap abu
terhadap batubara kiriman mengandung mineral
supplier
Tidak ada maintenance pada
mesin penghisap abu Abu sisa pembakaran tidak Supplier mengirim batubara
terhisap semua pada mesin berkualitas rendah
Efisiensi Boiler Menurun
Penggerak mesin bekerja
terlalu keras
Tidak ada SOP terhadap Hasil paramater Boiler
Kecepatan stoker
pengendalian mesin yang tidak akurat
terlalu cepat
Energi mengalir ke Boiler lebih
besar daripada yang keluar Kurang dalam memantau Tidak ada aturan untuk
SOP belum dibuat kecepatan stoker melakukan kalibrasi
Kecepatan aliran steam Batubara terlalu tebal pada
Mesin jarang dilakukan
yang tidak di kontrol ruang pembakaran
Pengoperasian mesin kalibrasi
masih secara bebas Level air pada steam
Tekanan steam terlalu drum yang tinggi
tinggi Pemeriksaan area mesin
yang jarang dilakukan
Kurangnya memantau level air &
penyesuaian tidak tepat waktu
Tidak adanya jadwal
Beban kerja mesin
pengecekan mesin secara rutin
yang tinggi
Metode Mesin
5 Tidak ada Pembersihan abu dan Agar mesin Boiler tidak mengalami Dibagian mesin Ketika mesin Divisi Power Menetapkan kebijakan pentingnya kebersihan area
kesadaran pekerja melakukan kebijakan kerusakan akibat adanya abu. Boiler beroperasi Plant mesin. Melakukan pembersihan pada area
tentang pentingnya kebersihan area mesin lingkungan mesin Boiler apabila adanya abu,
kebersihan Boiler melakukan pengecekan terkait mesin-mesin yang
dikhawatirkan akan terkena abu.
Manusia
6 Kurangnya kontrol Menetapkan aturan dan Agar proses produksi steam pada mesin Dibagian mesin Ketika mesin Divisi Power Memberlakukan peraturan terhadap kedisiplinan
dari atasan pemberian peringatan Boiler berjalan dengan baik. Boiler beroperasi Plant operator untuk bekerja lebih baik dan disiplin.
Atasan melakukan pengawasan dan melakukan
teguran pada operator yang kurang disiplin
Mesin
7 Tidak ada aturan Melakukan perawatan Agar hasil parameter dari mesin Boiler sesuai Dibagian mesin Ketika mesin Operator Melakukan kalibrasi kepada mesin pada saat
untuk melakukan terhadap mesin dengan keadaan yang sesungguhnya. Boiler dilakukan Divisi Power maintenance, dan pada saat mesin memperlihatkan
kalibrasi maintenance Plant dan suatu hasil yang berbeda antara parameter di mesin
P2M dan diruang pengontrolan.
8 Tidak adanya Menerapkan jadwal Agar menjaga mesin tetap prima dan tidak Dibagian mesin Ketika mesin Operator Dibuat jadwal monitoring dan perkembangan
jadwal pengecekan monitoring terhadap mengalami kendala pada saat proses produksi Boiler beroperasi Divisi Power kondisi mesin yang mengalami rawan masalah
mesin secara rutin mesin. Steam berlangsung. Plant
9 Kurang dalam Melakukan pengontrolan Agar mesin dapat bekerja dengan lancar dan Dibagian mesin Ketika mesin Operator Selalu memperhatikan ketebalan batubara dan
memantau dan pengoperasian secara tidak berhenti secara tiba-tiba karena beban Boiler beroperasi Divisi Power kecepatan stoker pada kondisi ketebalan batubara
kecepatan stoker tepat yang tinggi, dan tidak ada pemborosan bahan Plant tertentu. Memastikan posisi batubara berada
bakar sehingga menghasilkan hasil yang ditengah pada jalur stoker agar pembakaran dapat
maksimal secara merata dan kecepatan dapat stabil
10 Kurangnya Pemantauan level air dan Agar tidak mengakibatkan uap basah masuk Dibagian mesin Ketika mesin Operator Melakukan pengeluaran steam sehingga steam
memantau level air pengoperasian secara tepat menuju turbin yang akan merusak turbin dan Boiler dan di ruang beroperasi Divisi Power menjadi berkurang dengan mengatur safety valve.
& penyesuaian membuat kerja mesin semakin berat pengontrolan Plant Melakukan pemantauan level air setiap 1 jam
tidak tepat waktu mesin Boiler sekali, dan melakukan pengoperasian secara tepat.
11 Kecepatan aliran Pemantauan dan Agar membuat kinerja mesin Boiler tidak Dibagian mesin Ketika mesin Operator Melakukan pengaturan kecepatan aliran steam
steam yang tidak di pengaturan kecepatan berat dan tidak merusak mesin akibat tekanan Boiler dan di ruang beroperasi Divisi Power dengan menggunakan kran pada mesin dan
kontrol steam yang tinggi pengontrolan Plant memantau dengan alat pemantau tekanan setiap 1
mesin Boiler jam sekali.
Metode
12 SOP belum dibuat Melakukan pengoperasian Agar mesin jauh lebih efisien karena dengan Dibagian mesin Ketika mesin Operator Membuat SOP terhadap permasalahan yang sering
mesin secara baik dengan pengawasan yang baik maka akan dapat Boiler beroperasi Divisi Power terjadi, baik terhadap air, batubara dan tekanan
petunjuk-petunjuk yang melakukan penghematan terhadap bahan Plant aliran steam.
ada bakar dan hasil steam yang jauh lebih baik
7. Usulan nilai perbaikan yang ingin dicapai Produktivitas yang dialami pada mesin Boiler Wuxi 1&2
Setelah melalui rancangan perbaikan melalui mengalami peningkatan TFP secara rata-rata
penulusuran penyebab menurunnya nilai efisiensi mesin keseluruhan, akan tetapi ada pula penurunan perubahan
Boiler dengan menggunakan diagram sebab akibat dan TFP dari beberapa peiode hasil perhitungan metode MPI
dengan menggunakan perbaikan 5W+1H. Usaha untuk disebabkan adanya perubahan teknologi (TECHCH).
memperbaiki input-output dilakukan agar DMU yang Nilai perubahan teknologi masih dalam batas yang wajar
inefisien menjadi efisien. Perbaikan variabel input dan sehingga perbaikan yang dilakukan hanya
output pada DMU yang inefisien tersebut dibandingkan mengidentifikasikan perlu adanya pembaharuan
dengan peer group nya ( / DMU pembanding). Peer teknologi mesin, dengan mengganti mesin dengan
group tersebut dapat menjadi acuan bagi DMU yang kapasitas mesin Boiler yang lebih besar, dan mengganti
inefisien agar menjadi efisien. Berikut ini adalah usulan dari sistem bahan bakar yang sebelumnya menggunakan
perbaikan terhadap DMU yang mengalami inefisien: batubara beralih kepada sistem gas atau bahan bakar
Tabel 6 Nilai Usulan dan Evaluasi Perbaikan Mesin Boiller
lainnya.
Usulan Perbaikan Mesin Boiler
KESIMPULAN DAN SARAN
Nilai perbaikan
Faktor
Nilai
yang mungkin
Persentase Kesimpulan
Aktual perbaikan
dicapai
Tingkat efisiensi produksi energi mesin Boiler Wuxi 1
Bulan Februari Boiler Wuxi 1
dan 2 pada tahun 2013 adalah sebesar 66,67%.
Output Hasil Produksi Steam 20189.15 21599.083 6.984%
Sedangkan tingkat produktivitas produksi energi mesin
Penggunaan
Input
Condensate water
21929.69 21656.027 1.248% Boiler Wuxi 1 pada tahun 2013 adalah 1,069 atau
Bulan April Boiler Wuxi 1 mengalami peningkatan sebesar 6,9% dan pada mesin
Boiler Wuxi 2 tingkat produktivitas pada tahun 2013
Output Hasil Produksi Steam 17154.26 18177.516 5.965%
adalah 1,102 atau mengalami peningkatan sebesar
Bulan Juli Boiler Wuxi 1
10,2%. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
Output Hasil Produksi Steam 21200.17 22983.106 8.410%
penurunan efisiensi produksi energi pada mesin Boiler
Bulan Agustus Boiler Wuxi 1 Wuxi 1 dan 2 yaitu tidak adanya pengujian terhadap
Output Hasil Produksi Steam 19603.77 21549.202 9.924% kualitas batubara, kurangnya perawatan mesin, kesadaran
Input
Penggunaan
24356.07 21511.683 11.678% operator yang kurang akan kebersihan, tidak adanya
Condensate water
SOP, kurangnya memantau kecepatan atau level air pada
Bulan Januari Boiler Wuxi 2
mesin Boiler, tidak ada aturan pengecekan mesin dan
Output Hasil Produksi Steam 15615.44 16938.586 8.473% kalibrasi mesin. Sedangkan faktor yang menyebabkan
Input Penggunaan Chemical 92.80 69.256 25.371% terjadinya penurunan produktivitas produksi energi pada
Bulan Februari Boiler Wuxi 2 mesin Boiler Wuxi 1 dan 2 yaitu faktor perubahan
Output Hasil Produksi Steam 16104.49 17915.659 11.246%
teknologi. Usulan perbaikan untuk meningkatkan
efisiensi produksi energi mesin Boiler Wuxi 1 dan 2
Input Penggunaan Batubara 3489.93 3451.062 1.114%
yaitu meningkatkan kualitas dari bahan baku input
Bulan Juni Boiler Wuxi 2
mesin, melakukan pengawasan secara berkala,
Output Hasil Produksi Steam 17113.07 18862.587 10.223% melakukan maintenance, melakukan pembersihan pada
Input Penggunaan Chemical 98.8 66.494 32.698% area mesin, membuat SOP terkait masalah yang terjadi
Bulan Juli Boiler Wuxi 2 dan mengatur kecepatan mesin secara tepat. Sedangkan
Output Hasil Produksi Steam 12733.45 13300.760 4.455%
usulan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas
produksi energi mesin Boiler Wuxi 1 dan 2 yaitu perlu
Input Penggunaan Batubara 3545.18 2885.627 18.604%
adanya pembaharuan teknologi mesin, dengan mengganti
Nilai perbaikan yang mungkin dicapai diperoleh dari mesin dengan kapasitas mesin Boiler yang lebih besar,
nilai projected value dari hasil software Win4DEAP. mengganti sistem pembakaran dan mengganti dari sistem
Projected value didapatkan berdasarkan nilai radial bahan bakar yang sebelumnya menggunakan batubara
movement dan slack movement dan juga dengan beralih kepada sistem gas atau bahan bakar lainnya.
mempertimbangkan nilai bobot peer group nya. Saran
Sedangkan persentase perbaikan merupakan rasio
projected value atau nilai yang ingin dicapai dengan nilai Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian
aktual. Nilai yang mungkin dicapai dari evaluasi adalah perusahaan sebaiknya melakukan evaluasi secara
merupakan nilai usulan bagi DMU yang inefisien agar berkala agar penggunaan sumber daya teralokasi dengan
menjadi efisien. Dengan diterapkannya perbaikan baik. Perusahaan sebaiknya melihat dari segala faktor-
tersebut diharapkan proses produksi dimasa mendatang faktor yang ada dalam penentuan efisiensi dan
menjadi lebih baik dan efisien. produktivitas. Untuk penelitian selanjutnya dapat
digunakan model CCR dengan asumsi CRS (Constant
Return to Scale) sebagai asumsi penelitian.
Menggunakan model Cost Efficiency DEA pada Luptacik, M. 2010. Mathematical Optimization And
penelitian selanjutnya. Economic Analysis. Springer : New York.
Marbun, A.U.H. 2013. Pengukuran Efisiensi Produksi
DAFTAR PUSTAKA Dengan Metode DEA (Data Envelopment
Analysis) Di Divisi WRM PT.XYZ. Skripsi,
Alviya, I. 2011. Efisiensi Dan Produktivitas Industri Jurusan Teknik Industri, FT UNTIRTA,
Kayu Olahan Indonesia Periode 2004 - 2007 Cilegon. (tidak publikasi)
Dengan Pendekatan Non Parametrik Data Primatami, A. 2012. Evaluasi Efisiensi Kereta Api
Envelopment Analysis. Jurnal Penelitian Penumpang di Pulau Jawa dengan Metode
Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 8 No. 2. Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun
Hal. 122 138. 2008-2010. Tesis, Program Studi Magister
Ananta, P. 2013. Pemilihan Supplier Gunning Material Perencanaan dan Kebijakan Publik, FEUI,
dan Hot Ramming Material Menggunakan Depok. (tidak publikasi)
Data Envelopment Analysis (Studi Kasus di Ramanathan, R. 2003. An Introduction to Data
PT.XYZ). Skripsi, Jurusan Teknik Industri, FT Envelopment Analysis : A tool for
UNTIRTA, Cilegon. (tidak publikasi) Performance Measurement. Sage Publication
Anggela, P. 2012. Model Pemilihan Supplier dengan : New Delhi, Thousand Oaks, London.
Menggunakan Data Envelopment Analysis Rifai, A. 2013. Pendidikan dan efisiensi: Metode Data
(DEA) dan Teknik Data Mining. Tesis, Envelopment Analysis. Jurnal Perspektif
Program Studi Teknik Industri, FTUI, Depok. Bisnis Vol.1, No.1, ISSN: 2338-5111.
(tidak publikasi) Sahupala, V.N.A. 2012. Pengaruh Foreign Direct
Coelli et al. 1998. An Introduction To Efficiency And Investment (FDI) terhadap Pertumbuhan Total
Productivity Analysis Second Edition. Factor Productivity (TFP) pada Industri
Springer : New York. Perbankan Di Indonesia Periode 2006-2010.
Cooper et al. 2011. Handbook on Data Envelopment Skripsi, Program Studi Ilmu Administrasi
Analysis Second Edition. Springer : New Niaga, FISIP UI, Depok. (tidak publikasi)
York, Dordrecht Heidelberg, London. Singgih, M. 2006. Pengukuran Efisiensi Jasa Pelayanan
Effendy, D.A. 2013. Rancang Bangun Boiler untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
Proses Pemanasan Sistem Uap pada Industri (SPBU) dengan Metode Data Envelopment
Tahu dengan Menggunakan CATIA V5. Analysis (Dea). Jurnal Penelitian Jurusan
Skripsi, Jurusan Teknik Mesin, FTUNNES, Teknik Industri ITS FTI-ITS.
Semarang. (tidak publikasi) Wardana, S.K. 2012. Analisis Tingkat Efisiensi
Hakim, A. 2010. Analisa Efisiensi dan Produktivitas Perbankan Dengan Pendekatan Non
dengan Menggunakan Metode Data Parametrik Data Envelopment Analysis
Envelopment Analysis dan Malmquist (DEA). Jurnal Penelitian Fakultas Ekonomi
Productivity Index (Studi Kasus di PT. Semen dan Bisnis UNBRAW.
Gresik (PERSERO) Tbk).Skripsi, Teknik Yang, H dan Pollitt, M. 2007. Incorporating Undesirable
Industri, Universitas Islam Negeri Sunan Outputs Into Malmquist TFP Index:
Kalijaga, Yogyakarta. (tidak publikasi) Environmental Performance Growth of
Haryadi, A. 2011. Analisis Efisiensi Teknis Bidang Chinese Coal-Fired Power Plants. Working
Pendidikan (Penerapan Data Envelopment Paper no. CWPE 0740 and EPRG 0716
Analysis). Tesis, Magister Perencanaan Cambridge Electricity Policy Research
Kebijakan Publik, FEUI, Depok. (tidak Group, University of Cambridge.
publikasi)