SKIZOFRENIA PARANOID
OLEH
Krestina M Tuhalauruw
070 111 138
Pembimbing
LAPORAN KASUS
1
SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0)
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. R.M
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ tanggal lahir : Makasar, 13 mei 1980
Umur : 33 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum menikah
Pendidikan : Sekolah dasar
Pekerjaan : Pegawai toko
Alamat : Desa Bilalang 4 kecamatan Pasi dusun 3
LAPORAN PSIKIATRIK
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan Utama
Mengamuk
Faktor stressor psikososial : Tidak diakui oleh pria yang menghamili pasien.
Hubungan gangguan, sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis sebelumnya :
Tidak ada
3
Pasien tidak menamatkan Sekolah dasar saat mau naik di bangku kelas 5 SD dan menurut
pasien itu diakibatkan oleh karena ketidakmauan pasien untuk melanjutkan sekolah.
Ketika ditanyakan mengenai hubungan pasien dengan teman-teman sebayanya ketika
bersekolah, dikatakan oleh pasien bahwa hubungan sosial pasien dengan teman-teman
sebayanya ketika duduk dibangku sekolah dasar sangat tidak menyenangkan, itu juga
merupakan salah satu alasan untuk pasien tidak melanjutkan sekolah.
Riwayat Masa Dewasa
Riwayat pendidikan
Pasien Terakhir ada di bangku pendidikan saat SD kelas 4 ( pasien tidak mau unutk
melanjutkan sekolahnya)
Riwayat pekerjaan
Tahun 2003 pasien diterima bekerja sebagai pekerja di salah toko di manado.
Hubungan sosial dengan teman kerjanya baik. Pasien bekerja di toko tersebut kurang
lebih 3 tahun, setelah itu pasien berhenti dari pekerjaannya.
Riwayat Pernikahan
Pasien belum menikah tetapi telah mempunyai 1 orang anak perempuan berusia 13
tahun. Anak pasien di rawat oleh pasien dan keluarganya.
II. AUTOANAMNESIS
DM : Selamat siang bu
P : siang dokter.
DM : Perkenalkan saya krestina , dokter muda yang bertugas disini. Kalau boleh
tau siapa nama ibu?
P : Nama saya R.M dok
DM : ibu datang kesini diantar oleh siapa?
4
P : Saya diantar sama ibu saya serta saudara perempuan saya.
DM : Berapa umur ibu sekarang?
P : 33 tahun,dok.
DM : Apa pekerjaan ibu sehari-hari?
P : tidak bekerja dok, tapi dulu saya sempat bekerja di toko cherish dok,tapi
sekarang sudah tidak dok.
DM : apa yang membuat ibu tidak mau melanjutkan pekerjaan ibu di toko tersebut?
Apa ada teman sekerja ibu yang membuat ibu merasa tidak betah, atau
mungkin bos ibu yang membuat ibu tidak betah ? atau ada hal lain yang
mendasari ibu untuk tidak bekerja lagi ditempat itu?
P : Saya cape dok. Bos serta teman-teman sekerja yang lain sangat baik terhadap
saya.
DM : Apa ibu kurang istirahat setelah pulang dari tempat kerja ibu?
P : iah dokter.
DM : berapa lama waktu yang ibu pakai untuk tidur dalam sehari?
P : saya tidak tau dok.
DM : ibu tau dimana ibu sekarang?
P : Di rumah sakit jiwa ratumbuisang, dok.
DM : apakah ibu tau alasan ibu dibawa kesini?
P : ia dok, saya tau
DM : kalau begitu apa alasan ibu di antar kesini?
P : karena saya mengamuk dan memukuli ibu serta anak saya dok.
DM : apakah ada alasan khusus yang membuat ibu melakukan hal seperti itu?
P : saya juga tidak tau dokter. Kadang-kadang dengan tiba-tiba saya mengamuk
begitu saja, apalagi bila saya teringat pria yang menghamili saya dok,itu
membuat emosi saya lebih memuncak dok.
DM : selain mengamuk, apakah ada hal lain yang menurut ibu aneh, yang sering
ibu dengar, atau mungkin pernakah ibu melihat sesuatu yang aneh disekitar
ibu, seperti hantu mungkin???
P : ia dokter.
DM : yang ibu maksudkan ia disini apa? Ibu pernah mendengar atau melihat
sesuatu yang menurut ibu itu hal yang aneh?
5
P : ia dokter. Saya mendengar suara laki-laki yang sering memberikan perintah
kepada saya untuk pergi dari rumah saya dok.
DM : apakah sudah sering ibu mendengar suara seperti itu?
P : ia dok. Awalnya saya kira cuma suara tv atau radio dok. Tapi lama-lama
semakin sering, bahkan saya pernah menyampaikan hal ini ke ibu saya dok
saat saya dan ibu beserta keluarga lainnya sementara duduk bersama,tida-tiba
saya mendengar suara itu semakin jelas memberikan perintah untuk saya
pergi dari situ. Kemudian saya Tanya ke ibu saya apakah ibu mendengar
suara yang barusan didengar? Tapi ibu saya sampaikan bahwa dia tidak
mendengar apa-apa, begitu juga dengan saudara saya lainnya yang saat itu
bersama-sama kami.
DM : Selain suara-suara, apa ibu pernah lihat yang aneh-aneh, seperti bayangan
atau hantu, mungkin?
P : Tidak ada, dok.
DM : Kalau suatu saat ibu melihat dompet di jalan,akan ibu apakan dompet itu?
P : Saya bawa ke kantor polisi, dok. Saya ini orang jujur dok.
DM : apakah ibu masih ingat nama saya?.
P : masih dokter,Dokter namanya dokter Krestina bukan?
DM : Iya, betul bu. Kalau begitu, saya sudah selesai memberkan pertanyaan ke ibu.
Terima kasih atas waktunya, bu.
P : Sama-sama, dok.
III.STATUS MENTAL
A. Deskripsi umum
1. Penampilan : Tampak seorang perempuan wajah sesuai umur, penampilan sangat
santai, memakai celana pendek dan baju berwarna putih, postur tubuh Gemuk.
2. Kesadaran : Baik
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : Saat di autoanamnesis, pasien duduk tenang
4. Pembicaraan : agak lambat, intonasi biasa
5. Sikap terhadap pemeriksaan : Kooperatif
6
2. Afek : sesuai (appropriate)
3. Empati : tidak dapat diraba rasakan
D. Gangguan persepsi
1. Halusinasi : Halusinasi auditorik (+), pasien sering mendengar suara-suara
yang memberikan perintah kepadanya
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses berfikir
1. Arus pikiran
a. Produktivitas : Cukup
b. Kontiniuitas : Relevan, koheren
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikiran
a. Preokupasi : tidak ada
7
b. Gangguan isi pikiran : Tidak ada
c. Waham : tidak ada
F. Pengendalian impuls : terganggu
G. Daya nilai
1. Norma sosial : Baik
2. Uji daya nilai : Baik
3. Penilaian realitas : Baik
Paru-paru :
Perkusi : Sonor
8
Jantung :
Abdomen :
Perkusi : timpani
Status Neurologis
GCS : E4M6V5
Nn. Cranialis : Pupil bulat isokor 3 mm/3mm, RCL +/+ , RCTL +/+ normal
Motorik :
P N N K 5 5 T N N
N N 5 5 N N
RF BR N N KPR N N RP - -
TR N N APR N N - -
10
VII. DAFTAR PROBLEM
Organobiologik : tidak ditemukan kelainan keadaan medis umum, namun diduga
ketidak seimbangan neurotransmitter, sehingga pasien
memerlukan psikofarmakologi.
Psikologik : tidak ditemukan hendaya dalam menilai realita.
Sosiologik : adanya hendaya sosial sehingga membutuhkan sosioterapi.
VIII. PROGNOSIS
Buruk
Faktor pendukung :
o Gejala positif yang menonjol
o Tipe skozofrenia paranoid
Faktor penghambat:
o Relaps
o Perjalanan penyakit yang kronis
o Belum menikah
o Dukungan oleh keluarga kurang
Episode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manic, hipomanik, dan depresif yang
tercampur atau bergantian dengan cepat (gejala mania/hipomania dan depresi sama-sama
mencolok selama masa terbesar dari episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung
sekurang-kurangnya 2 minggu), dan
(a) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manic, atau campuran di
masa lampau
Pada pasien ini diberikan terapi psikofarmaka berupa obat antipsikotik generasi I
golongan Butyrophenone yaitu Haloperidol, dengan mempertimbangkan efektivitasnya
yang tinggi dan obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala
positif yang dominan. Pada pasien ini gejala positif berupa halusinasi auditorik.
Psikoterapi yang dapat diberikan pada pasien ini yaitu psikoterapi suportif dan
sosioterapi. Psioterapi suportif bertujuan untuk memberikan dukungan terhadap ego agar
12
dapat menghadapi stressor yang ada. Dapat pula diberikan terapi relaksasi bila timbul
perasaan cemas pada pasien.
Ada beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam menilai prognosis
dari pasien ini dan berdasarkan faktor yang ditemukan maka prognosis pasien ini adalah
dubia.
X. RENCANA TERAPI
a. Farmakoterapi :
Haloperidol 1,5 mg 3x1 tab
b. Psikoterapi supporitf
Ventilasi : memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan
perasaan dan keluhannya sehingga pasien merasa lega.
Konseling : memberikan penjelasan kepada pasien sehingga dapat membantu
pasien dalam memahami penyakit dan cara mengatasinya
c. Sosioterapi
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang disekitar tentang penyakitpasien
sehingga dapat memberikan dukungan moral dan menciptakan lingkungan yang
kondusif sehingga dapat membantu proses penyembuhan.
XI. FOLLOW UP
Membantu keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta efektivitas
pengobatan dan efek samping dan obat yang perlu diperhatikan.
13