A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai ini terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
memiliki 3 kelompok besar upaya kesehatan yakni Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan jejaring.
Upaya Kesehatan Perorangan merupakan palayanan kesehatan yang diberikan kepada
individu baik berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya ini biasanya
diselenggarakan di dalam gedung puskesmas.
Di puskesmas Tegalrejo, upaya kesehatan perorangan ini dilaksanakan dalam bentuk
pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap bersalin.
B. Tujuan Pedoman
Tujuan Pedoman Pelayanan Klinis ini adalah untuk menjadi acuan bagi seluruh aktifitas
pelayanan klinis yang dilaksanakan di puskesmas Tegalrejo, sehingga pada akhirnya
menghasilkan pelayanan yang bermutu dan terukur.
3. Pemeriksaan penunjang
Apabila dianggap perlu maka dokter yang memeriksa kondisi pasien dapat merujuk
pasien ke unit penunjang (laboratorium) untuk mendapatkan pemeriksaan penunjang
yang sesuai demi mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai kondisi pasien.
4. Konsultasi pasien
Pasien yang membutuhkan penjelasan mengenai kondisi kesehatannya yang lebih rinci
akan dirujuk ke unit terkait, misal Gizi, Psikologi, Kesehatan Lingkungan
5. Pelayanan obat
Apabila pasien sudah selesai diperiksa dan membutuhkan obat, maka pasien akan diberi
resep yang akan dibawa ke Unit farmasi untuk mendapatkan obat sesuai dengan yang
tertera dalam resep
D. Batasan Operasional
1. Pasien Rawat Jalan
Pasien puskesmas yang setelah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kondisinya dapat pulang ke rumah
2. Pasien Rawat Inap bersalin
Pasien puskesmas yang setelah mendapatkan pelayanan persalinan untuk selanjutnya di
rawat inap maksimal 3 hari sesuai dengan kondisinya masing-masing pasien
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tambahan terhadap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dokter untuk
mendapatkan kepastian diagnosa dan ketepatan terapi terhadap pasien
4. Konsultasi
Upaya memberikan pengertian dan pengetahuan kepada pasien mengenai hal hal yang
harus diketahui berhubungan dengan kondisi kesehatannya
5. Upaya kesehatan masyarakat
Upaya kesehatan yang dilakukan dengan sasaran kelompok masyarakat untuk dapat
bersama-sama meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
6. Upaya kesehatan perorangan
Upaya kesehatan yang dilakukan dengan sasaran orang perorang untuk meningkatkan
atau memulihkan kesehatannya.
E. Landasan Hukum
B. Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (7.30 14.30) distribusi ketenagaan adalah sbb:
Pendaftaran: 1 petugas RM
Kasir: 1 petugas
Poli Umum: 1 dokter, 2 perawat
Poli Lansia : 1 dokter, 2 perawat
Poli LKB : 1 dokter, 2 perawat
Unit Gawat darurat / R. Tindakan: 1 dokter, 2 perawat
Poli Gigi: 2 dokter gigi, 4 perawat gigi
Poli KIA-KB: 5 bidan
Rawat inap bersalin : 11 bidan, 1 petugas gizi, 2 petugas laundry, 2 petugas dapur
Unit Laboratorium: 3 petugas Laboratorium
Unit Farmasi: 4 petugas farmasi
Unit Psikologi : 1 psikolog
Unit Gizi : 2 petugas gizi
Unit Sanitarian : 1 petugas sanitarian
A. Denah Ruang
II. Peralatan
BP Umum BP Gigi KIA-KB Laboratorium Farmasi Pendaftaran
Tensimeter Tensimeter Tensimeter Centrifuge Timbangan Alat tulis
Stetoskop Stetoskop Stetoskop darah obat Buku
Termometer Tang rahang Stetoskop Centrifuge Blender register
Hammer dewasa laennec urine Laminator Rak status
Senter Tang rahang Termometer Box fiksasi Kalkulator Komputer
Diagnostik anak Doppler Lampu Plastik obat Mesin
set Bor gigi KB set spiritus Mesin puyer laminating
Emergency Scaling set Partus set Objek glass Kertas kartu
set Spuit Kulkas Deck galass puyer periksa
Timbangan Dental unit vaksin Tabung Mesin press Layar
Pengukur Komputer Spuit Mikroskop Label obat sentuh
tinggi badan Pita Spuit Sendok obat antrian
Pita pengukur Komputer Mesin cetak
pengukur nomor
Komputer antrian
I. Tatalaksana Pendaftaran
1. Petugas Penanggung jawab :
Petugas Rekam Medis
2. Perangkat Kerja
a. Buku register
b. Mesin cetak nomor antrian
c. Komputer
d. Layar sentuh antrian
e. Mesin laminating kartu periksa pasien
f. Dokumen Rekam Medis
g. Alat tulis
3. Tatalaksana:
a. Pasien datang menyentuh layar antrian poli sesuai yang diinginkan ( A untuk poli
umum, B untuk poli lansia, C untuk poli gigi, D untuk poli KIA-KB, E untuk poli
LKB, F untuk unit laboratorium, dan G untuk konsultasi ) kemudian ambil hasil
print dan menunggu panggilan.
b. Petugas memencet tombol antrian pasien yang ada pada sistem antrian.
c. Pasien menyerahkan nomor antrian, kartu identitas, kartu jaminan kesehatan (bagi
yang memiliki) dan Kartu Tanda Berobat (pasien lama) kepada petugas
pendaftaran.
d. Untuk pasien baru, petugas memberikan formulir pasien baru dan formulir rawat
jalan / formulir KIA-KB/Anak.
e. Petugas verifikasi data pasien kemudian entry data sosial ke simpus sesuai dengan
data yang diperoleh dari pasien dan print data sosial dan tulis/print kartu periksa
kemudian di laminating.
f. Petugas mendaftar pasien sesuai poli yang diinginkan dan petugas menggunting
antrian poli menjadi dua bagian, yang satu untuk pasien dan yang satu nya lagi
untuk dijadikan satu dengan print resep dan tracer.
g. Petugas memberikan antrian poli kepada pasien yang akan diserahkan pasien
ketika akan mendapatkan pelayanan di poli yang diinginkan dan meminta pasien
untuk menunggu di depan poli yang dituju.
h. Petugas mendistribusikan Rekam Medis yang telah dilengkapi ke poli-poli.
3. Tatalaksana
a. Pasien meletakkan lembar resep di keranjang yang telah disediakan dan
menunggu obat disiapkan.
b. Petugas mengambil lembar resep dan membacanya untuk memastikan resep dapat
dibaca dengan jelas dan obat-obat yang tertulis di dalam lembar resep tersedia.
c. Apabila ada keraguan atau kekurangjelasan, maka petugas akan menanyakan
kepada si penulis resep.
d. Petugas kemudian menyiapkan obat yang tertera di resep dan memasukkannya ke
dalam bungkus plastik, menuliskan informasi penggunaan obat di bungkusnya
dan kemudian menyerahkannya kepada pasien.
e. Sambil menyerahkan obat, petugas juga menyampaikan informasi yang perlu
diketahui pasien atau keluarganya sehubungan dengan penggunaan obat.
Pelayanan klinis merupakan sebagian dari keseluruhan upaya kesehatan yang dilakukan
di puskesmas, sehingga pelayanan klinis harus saling mendukung satu dengan yang lainnya dan
dengan upaya kesehatan yang lain di puskesmas.