Anda di halaman 1dari 2

SHALAT GERHANA BULAN

Oleh : somes
Niat dan Kaifiyat Sholat Gerhana Bulan

A. Hukum Shalat Gerhana

Hukumnya adalah sunnah muakkadah ( sangat dianjurkan )


menurut kesepakatan ulama, dan berdasarkan dalil sunnah yang
tsabit dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Faizaa roaitumu huma fafzauu ilassholaati

Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan) , maka


bersegeralah untuk melaksanakan shalat.

B. Waktu Shalat Gerhana

Yaitu sejak dimulainya gerhana sampai berakhirnya. Dalilnya adalah


sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Maka apabila engkau
melihatnya yaitu gerhana tersebut- maka shalatlah (Muttafaqun
alaihi)



Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari
tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana
disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian
mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga
selesai fenomena itu. (HR. Bukhari no. 1043, Muslim no. 915)

Tidak disyariatkan shalat gerhana setelah gerhana itu


selesai. Jika gerhana berakhir sebelum dia sempat shalat
maka tidaklah disyariatkan shalat baginya.

C. Lafaz Niat dan Kaifiyat

1. Lafaz Niat

Ushalli sunnatan likhusufil qomar rakataini lillahi taala,


Allaahu akbar

Artinya : Saya berniat shalat Gerhana Bulan dua rakaat karena


Allah Taala. Allaahu Akbar
2. Kaifiyat

Adapun Tata Cara Pelaksanaannya adallah sbb :

1. shalat dua rakaat dengan mengeraskan bacaan menurut


pendapat ulama yang benar-

2. membaca surat Al-fatihah dan surat yang panjang seperti


surat Al-Baqarah atau yang seukuran

3. Lalu ruku dengan ruku yang panjang ( hampir sama dengan


lama berdiri )

4. Setelah itu mengangkat kepalanya dari ruku dan membaca


Sami Allahu liman hamidah rabbana lakal hamdu

5. Lalu kembali membaca Al-Fatihah dan surat panjang yang


lebih pendek dari surat pertama, seukuran Ali Imran.

6. Kemudian ruku dengan waktu ruku lebih pendek dari waktu


ruku pertama.

7. Setelah itu angkat kepalanya dari ruku dan membaca,

Sami Allahu liman hamidah rabbana lakal hamdu, hamdan


katsiran thayyiban mubarakan fiihi, milas samaai wa milal ardhi.
Wa mila ma syita min syaiin badu

8. Lalu sujud dengan dua sujud yang panjang

9. tidak panjangkan duduk di antara dua sujudnya

10. Kemudian kerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama


dengan dua ruku dan dua sujud yang panjang.

11. Lalu bersyahhud, dan

12. Salam

Setelah itu dilanjutkan dengan zikir dan doa


Demikian semoga bermanfaat, amin ... yaa rabbal alamin

Anda mungkin juga menyukai