PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Visi Keluarga Berencana Nasional yaitu mewujudkan keluarga
Safer (MPS). Dimana salah satu pesan kunci dalam rencana strategik
(Saifuddin AB,2003,hal.23)
Populasi dunia diperkirakan akan stabil antara 10-11 milyar
jumlah sebesar 25% saat ini. Diseluruh dunia 45% wanita usia subur
1
terdapat variasi yang bermakna dari Negara ke Negara, misalnya 69%
di Asia Timur, tetapi hanya 11% di afrika. Dari 400 juta jiwa wanita usia
mendapatkan peserta KB baru itu mencapai 7,6 juta jiwa. Pada tahun
Tahun ini sampai bulan November 2010 sudah mencapai 7,5 juta.
sampai akhir tahun 2010 bisa mencapai 7,6 peserta. Target 2011 lebih
(RPJM)bisa tercapai.(BKKBN,2010).
Melihat kondisi tersebut Sugiri memgetahui akseptor KB sangat
2
mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2010 tercatat jumlah
2010).
Selain itu untuk kontrasepsi jangka panjang (MJP) sebanyak
(PPM), Implant 8.579 atau 6,48%, Kondom 3.075 atau 2,32%, Intra
(MOW) 575 atau 0,43% dan yang terendah adalah Medis Operatif Pria
3
Metode partisipatif berupa aksi lapangan untuk aplikasi dan praktek
2005)
Menurut Ida Bagus Gde Manuaba faktor resiko kehamilan,
persalinan dan nifas adalah umur <19 tahun dan >35 tahun, paritas >3
kesakitan dan kematiao ibu dan bayi bisa dimimalkan, sehingga perlu
4
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka
Tahun 2010?
2. Bagaimana Gambaran Karakteristik Akseptor Kontrasepsi Pil Mini
Tahun 2010?
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh Gambaran Karakteristik Akseptor
2012.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Program
Sebagai masukan dan informasi tambahan kepada pihak
5
Diharapkan dapat berguna sebagai salah satu hasil penemuan
masyarakat.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA KERANGKA KONSEP
1. Pengertian Akseptor
(Maimuna S 2005,hal 6)
2. Pengertian Kontrasepsi
7
variabel yang mempengaruhi fertilitas (Winkjosastro H,2002,hal
905)
Sejahterah (NKKBS).
b. Tujuan Pokok
menstruasi.
b. Metode ovulasi (metode lendir serviks)
8
Didasarkan pada pengenalan terhadap perubahan
9
dan mencengah penularan mikroorganisme (Saifuddin
A.B,2006,hal.MK-16).
Gambar 1. Kondom
b. Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cebung,terbentuk
Gambar 2. Diafragma
10
Spermisida vaginal adalah bahan kimia yang digunakan
MK-47 ).
2. Pil mini
Memiliki kandungan dosis progestin tunggal yang
11
yang diisi dengan 36 mg Levenorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
Gambar 3. Norplan
12
sebelum ovum mencapai kavum uteri. (Saifuddin A. B, 2006,
hal. MK-74).
Gambar 5. AKDR
Saifuddin A. B, 2006
c. Metode Mantap
MK-81).
2. Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan
13
2. Macam-macam Kontrasepsi Pil KB (Saifuddin
A.B,2003,hal.MK,27)
b. Pil kombinasi adalah pil kontrasepsi berisi estrogen maupun
aktif.
b) Bifasik adalah pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
aktif.
c) Trifasik adalah pil yang tersedia dalam kemasan 21
hormonal aktif.
c. Pil Mini (Low dose continuous progesteron) adalah pil
14
2. Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga
sperma.
4. Mengubah motilitastuba sehingga sperma terganggu
4. Kontra Indikasi Pil (Winkjosatro H,2002,Hal,917)
a. Hipertensi
b. Diabetes mellitus
c. Perdarahan abnormal pervaginam yang tidak jelas
d. Penyakit jantung
5. Keuntungan dan kerugian Kontrasepsi Pil (Saifuddin AB,2003,hal
48-49)
a. Keuntungan
1. Sangat efektif bila digunakan secara benar
2. Tidak mengganggu hubungan seksual
3. Tidak mempengaruhi ASI
4. Kesuburan cepat kembali
5. Nyaman dan mudah digunakan
6. Sedikit efek samping
7. Dapat dihentikan setiap saat
8. Tidak mengandung estrogen
b. Kerugian
1. Peningkatan/penurunan berat badan
2. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
3. Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
4. Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau
jerawat
5. Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100
15
c. Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif
menggunakan estrogen
2. Yang tidak boleh menggunakan pil mini
a. Hamil atau diduga hamil
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebarannya
c. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
d. Menggunakan obat tuberkulosis (rifamsia), atau obat untuk
epilepsi
e. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
f. Sering lupa menggunakan pil
g. Mioma uterus progestin memicu pertumbuhan miom uterus.
3. Waktu Mulai Menggunakan Pil Mini (Saifuddin AB,2003, hal 50)
a. Mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid. Tidak
saat.
e. Bila lebih dari 6 minggu pascapersalinan dan klien telah
haid.
f. Minipil dapat ddiberikan segera pasca keguguran.
4. Efek Samping dan Penanganan Kontrasepsi Pil mini (Saifuddin
16
1. Terjadinya perubahan pola haid merupakan hal yang sering
3 bulan pertama.
2. Timbul efek samping berupa peningkatan berat badan, sakit
adalah lama waktu hidup atau ada (mulai sejak dilahirkan atau
dalam usia ini wanita untuk hamil dan melahirkan dan pada masa
kehamilannya.
Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada
usia <20 tahun dan kembali meningkat sesudah usia >30 tahun,
ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang
maupun bagi anak lebih tinggi pada umur <20 tahun, paling
rendah pada umur 20-35 tahun dan meningkat bagi secara tajam
17
setelah lebih dari 35 tahun. Jenis kontrasepsi yang sebaiknya
yang dialami oleh seorang wanita. Masalah ini yang terjadi karena
pada usia kehamilan lebih dari 28 minggu dan berat badan janin
18
Paritas 2 sampai 3 kali merupakan paritas yang paling aman
3. Konseling
Konseling merupakan tindak lanjut dari KIE. Bila seseorang
19
Konseling dibutuhkan bila seseorang menghadapi suatu
adalah :
a. Memahami diri secara lebih baik
b. Mengarahkan perkembangan diri sesuai dengan potensinya.
c. Lebih realistis dalam melihat diri dan masalah yang dihadapi
sehingga :
1. Mampu memecahkan masalah secara secara kreatif dan
produkitif.
2. Memiliki taraf aktualitas diri sesuai dengan potensi yang
dimiliki.
3. Terhindar dari gejala-gejala kecemasan dan salah
penyesuaian diri.
4. Mampu menyesuaikan dengan situasi dan lingkungan
5. Memperoleh dan merasakan kebahagiaan.
Dalam konseling diadakan percakapan dua arah untuk:
a. Membahas dengan calon akseptor berbagai pilihan kontrasepsi
yang tersedia.
b. Memberikan informasi selengkap mungkin mengenai konseling
pilihan, baik ditinjau dari segi medis teknis maupun hal-hal lain
20
5. Pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi
yang rasional.
Hal-hal perlu diperhatikan supaya konseling berhasil dengan
21
Dalam pelayanan kontrasepsi mempunyai 2 tujuan yaitu:
a. Tujuan Umum
Yaitu pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan
gagasan.
b. Tujuan pokok
Ialah adanya penurunan angka kematian yang bermakna.
lain :
1. Perluasan jangkauan pelayanan kontrasepsi dengan cara
medis.
3. Pelembagaan pelayanan kontrasepsi mandiri oleh
kehamilannya.
b. Fase menghentikan kehamilan/ mengakhiri kehamilan/
22
B.KERANGKA KONSEP
kontrasepsi yang hanya terdiri dari progesteron saja dalam dosis yang
dalam usia ini wanita aman untuk hamil dan melahirkan dan pada
kehamilannya.
2. Paritas
Paritas merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita
Konseling
23
Pelayanan Kesehatan
Keterangan :
: Variabel independent
: Variabel dependent
24
Umur ibu dalam penelitian ini adalah waktu lamanya ibu
tahun.
3. Paritas ibu
Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh ibu baik
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan studi dokumentasi dengan
Tahun 2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
25
Tempat penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kassi Kassi dengan
seluruh masyarakat.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama satu 3 hari yaitu pada bulan Juli
1.130 akseptor.
2. Sampel
Semua akseptor keluarga berencana yang menggunakan
26
E. Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
Tahun 2012.
penelitian.
G. Analisa Data
Data dianalisis dengan menggunakan rumus distribusi
P: f x 100 %
Keterangan
27
DAFTAR PUSTAKA
28