TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Menciptakan cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan karyawan RS, pasien serta pengunjung di RSCM Kirana
2. Meminimalkan kerugian dan dampak yang ditimbulkan akibat kecelakaan dan sakit,
meningkatkan kesempatan/peluang untuk meningkatkan produksi melalui suasana kerja
yang aman, sehat dan nyaman, memotong mata rantai kejadian kerugian akibat kegagalan
3. Mengidentifikasi sumber dari resiko
4. Mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko
5. Memaparkan mengenai sistem pengorganisasian Manajemen Resiko.
6. Memaparkan mengenai pelaksanaan jadwal kegiatan program Manajemen Resiko
BAB II
PENGERTIAN PENGERTIAN DALAM MANAJEMEN RESIKO
2.1. Risiko
Risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan
Jenis-jenis risiko dalam pelayanan rumah sakit:
a. Corporate risk:
Kejadian yang akan memberikan dampak negatif terhadap tujuan organisasi
b. Non-clinical (physical) risk
Bahaya potensial akibat lingkungan
c. Clinical risk
Bahaya potensial akibat pelayanan klinis
d. Financial risk
Risiko finansial yang secara negatif akan berdampak pada kemampuan organisasi
dalam mencapai tujuan.
PRO-ACTIVE
a. Prosedur operasional untuk mengangkat dan mengarahkan isu-isu risiko klinis yang
mungkin terjadi melalui kejelasan tanggung jawab dan kendali pada semua lini
pelayanan.
b. Pemahaman terhadap tingkat dan proses pengambilan keputusan sehingga tidak
terjadi tumpang tindih
c. Pendekatan multidisiplin dalam mengelola risiko
d. Pelatihan orientasi bagi karyawan baru, terutama dalam mengoperasikan peralatan
medis/klinis
e. Kebijakan dalam pemeliharaan peralatan yang dikerjakan secara konsisten
1. Kebijakan dalam:fire safety
2. Infectious and non-infectious waste management
3. Infection control
4. Occupational health
f. Audit klinis yang dilaksanakan secara teratur dengan tindak lanjut yang nyata
g. Pengelolaan dokumen rekam medik, pencatatan medik yang akurat dan terjamin
ketelusuran
h. Komunikasi dalam tim medis, tim keperawatan terpelihara dengan baik
i. Serah terima dilakukan secara adekuat
j. Adanya komunikasi yang terdokumentasi antara staff dan pasien/keluarga mengena
di keputusan terapi/tindakan klinis
k. Dokumentasi spesifik keadaan-keadaan medis tertentu, misalnya alergi, dsb, pada
rekam medik, yang secara legal ditandatangani
Jenis-jenis insiden:
A. KPC (KONDISI POTENSIAL CEDERA / REPORTABLE
CIRCUMSTANCE)
Suatu kondisi / situasi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum
terjadi insiden.
Contoh:
ICU yang sangat sibuk tetapi jumlah staf selalu kurang.
Penempatan defibrillator standby di IGD ternyata rusak dan tidak dapat
digunakan.
RE-ACTIVE
a. Komplain dari pasien dan karyawan ditangani segera dan optimal, dan
dibuktikan dengan consent dari semua pihak yang terkait
b. Tinjauan terhadap morbiditas dan mortalitas dilakukan untuk mengenal faktor-
faktor yang dapat dicegah, dan menjamin bahwa pelayanan yang terbaik
diberikan
c. Jika terjadi tuntutan, dilakukan pendekatan untuk mengenal akar masalah (root
cause) dan dilakukan dengan pendekatan budaya tidak menyalahkan
d. Adanya mekanisme untuk melaporkan terjadi adverse incident baik klinis
maupun non klinis, termasuk kejadian near miss, dan dicatat dalam risk
register untuk audit dan analisis.
BAB III
PENGORGANISASIAN
3.1. VISI
Menjadi pemeran utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui layanan
kesehatan mata berbasis academic health system
3.2. MISI
Menyelenggarakan dan memajukan layanan kesehatan mata berbasis academic health
system melalui dukungan dan stimulasi terhadap pendidikan serta riset, sehingga
Departemen IK Mata FKUI/RSCM menjadi pusat oftalmologi yang mampu bersaing
secara global, dan menjadi pemeran utama kemitraan lintas sektor nasional dalam rangka
mengadvokasi tanggung jawab sosial berkaitan dengan kesehatan mata komprehensif
bagi masyarakat
3.3. NILAI
Tata Nilai RSCM Kirana adalah
Profesionalisme
Integritas
Kepedulian
Penyempurnaan berkesinambungan
Belajar dan Mendidik
Kepala Departemen
Mata
Koordinator
Penelitian dan
Pengembangan
Penanggung Jawab
Tim Mutu Unit Tim
Pengumpul Mutu Pengumpul
Manajemen
Tugas Penanggung Jawab Mutu
BAB IV
LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN RESIKO
kejadian yang seharusnya tidak terjadi pada saat pemberian pelayanan / perawatan
1. Keselamatan / safety
2. Hazard / bahaya
pada pasien
a. Keadaan
b. Agent
3. Harm / cedera
Dampak yang terjadi akibat ganggunan struktur atau fungsi tubuh dapat berupa
Kerangka Kerja
Identifikasi Resiko
Monitoring,
Komunikasi
audit
dan
dan
Konsultasi Analisis Resiko Tinjauan
pd
(review)
stakeholders
Dukungan
internal
Evaluasi Resiko
Ya/Tidak
Tindakan /treatment
terhadap resiko