Anda di halaman 1dari 4

I.

BAHAN DAN METODE

A. Tempat dan Waktu

Praktikum dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, di

JL. Kaharuddin Nasution, No. 113 Kecamatan Bukit Raya, Marpoyan Damai selama satu

semester (empat bulan) dimulai dari tanggal 4 April 2017 sampai 24 Mei 2017 (Lampiran 1).

B. Alat dan Bahan

Alat alat yang diperlukan dalam percobaan ini adalah sebagai Cangkul Polybag, Plastik,

Tali plastik, Gunting, Pisau, Buku tulis, Pulpen dan penggaris . Sedangkan bahan-bahan yang

diperlukan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut: Tanah, untuk tanah yang digunakan

adalah Tanah PMK dan dicampur dengan pupuk Organik. Untuk mempermudah tumbuhnya akar

pada praktikum ini menggunakan Growthon (Zat Pengatur Tumbuh). Serta tanaman-tanaman

yang dipergunakan saat praktikum, seperti: Bunga puring, bunga akalipa, bunga melati mini, biji

manga, dan biji jeruk purut.

C. Pelaksanaan Praktikum

a. Perbanyakan Vegetatif

1. Stek

Stek ini dilakukan pada beberapa jenis tanaman yang utamanya tanaman hias dalam

praktikum kali ini, seperti: puring, melati mini, dan akalipa. Dahan atau cabang tanaman yang

hendak distek dipilih serta dibagi menjadi beberapa bagian. Pangkal batang dibntuk menjadi

serong agar akar yang akan tumbuh mendapatkan posisi yang kuat dan tahan. Sementara untuk

daun yang masih ada pada batang di potong, dan disisakan seperempatnya hal ini bertujuan

untuk mengurangi respirasi dari daun yang tersisa sehingga energinya tidak terbuang sia-sia.

Setelah bagian bawah batang dibentuk serong, bagian tersebut dilapisi Zat Pengatur Tumbuh
dengan kandungan Auksin yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan akar sekunder dan

akar primernya.

Setelah dicelupkan ke ZPT tanaman yang hendak distek kemudian langsung dibenamkan

kedalam polybag yang berisi tanah. Penanaman dilakukan dengan cara: buat lubang dibagian

tengah polybag, berdiameter sebesar jari telunjuk, masukkan batang tanaman tanpa mengenai

tanah pada bagian yang diberi ZPT hal ini bertujuan agar tidak terjadi hambatan dalam

pertumbuhan akarnya. Untuk cara penimbunannya sendiri dilakukan dengan menekan tanah

dikedua bagian sisi batang tanaman masing-masing, bertujuan agar batang tanaman bisa tumbuh

kuat.

b. Perbanyakan Generatif

1. Penanaman Benih

Penanaman benih di lakukan dengan cara mengupas buah dan di ambil bijinya untuk di

tanam dan di jadikan benih, biji yang di tanam di pilih biji yang bagus tidak ada luka atau busuk

pada biji. Biji yang di tanam langsung di masukkan ke dalam polybag yang sudah berisi tanah

dengan kedalaman 5-10 cm, biji yang di tanam adalah biji manga dan jeruk purut.

D. Pemeliharaan

Dalam pemeliharaan kegiatan yang dilakukan adalah mencabut tumbuhan pengganggu

(gulma) hingga perakarannya secara hati-hati, agar tidak mengganggu perakaran tanaman utama.

Keberadaan gulma akan menjadi pesaing bagi tanaman utama dalam mendapatkan air dan unsur

hara yang ada di dalam tanah atau bahkan menjadi tempat hama atau penyakit. Oleh sebab itu

gulma harus secara rutin disiangi. Gulma yang telah dicabut sebaiknya dibuang agar tidak

menyemak.
Kemudian penyiraman, penyiraman dilakukan agar tanaman tidak kekurangan terhadap

air yang mengakibatkan tanaman layu. Apabila tanaman tidak disiram maka bisa jadi tanaman

akan mengalami kelayuan dan mati karena unsur hara yang kurang sebagai sumber nutrisi dan

makananya.

E. Parameter Pengamatan

1. Umur Munculnya Tunas (Minggu)

Pengamatan umur munculnya tunas dilakukan dengan menghitung jumlah per minggu

ketika munculnya tunas pada perbanyakan tanaman secara vegetatif.

2. Jumlah Tunas (Batang)

Pengamatan jumlah tunas dihitung dari banyaknya tunas yang tumbuh atau yang muncul

dari batang yang distek. Munculnya tunas menandakan bahwa batang yang distek berhasil. Data

yang diperoleh dijumlahkan dan dirata-ratakan kemudian disajikan dalam bentuk tabel.

3. Jumlah Daun Tanaman (Helai)

Perhitungan jumlah daun dilakukan pada saat tanaman sudah menampakan daunnya pada

setiap sampel percobaan perbanyakan tanaman generatif maupun vegetatif.

4. Tinggi Tanaman (Cm)

Pengukuran tinggi di lakukan seminggu sekali pada saat praktkikum. Pengukuran tinggi

tanaman mulai dari batas tanah sampai daun tertinggi dengan menggunakan penggaris.

Pengambilan data tinggi tanaman difokuskan pada perbanyakan generative.

5. Lebar Daun Terlebar (Cm)

Pengukuran lebar daun terlebar di lakukan seminggu sekali pada saat praktikum.

Pengukuran lebar daun terlebar di lakukan dengan menggunakan penggaris.


6. Panjang Daun Terpanjang (Cm)

Pengukuran panjang daun terpanjangdi lakukan seminggu sekali pada saat praktikum.

Pengukuran panjang daun terpanjang di lakukan dengan menggunakan penggaris.

Anda mungkin juga menyukai