Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

Perawatan saluran akar dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu preparasi
biomekanis saluran akar (pembersihan dan pembentukan), disinfeksi dan obturasi.
Yang dimaksud dengan pembersihan dan pembentukan adalah untuk membersihkan
dan mendisinfeksi (sanitize) sistem saluran akar dan membentuk dinding saluran akar
dan ujung apikal.
Disinfeksi saluran akar merupakan pembinasaan mikroorganisme patogen,
yang mensyaratkan pengambilan terlebih dahulu jaringan pulpa dan debris yang
memadai, pembersihan dan pelebaran saluran dengan cara biokimiawi, dan
pembersihan isinya dengan irigasi. Disinfeksi saluran akar dilengkapi dengan obat
sterilisasi saluran akar atau medikasi intrasaluran. (Louis I Grossman)
Medikasi intrasaluran merupakan tahap penting perawatan endodontik.
Mikroorganisme yang terdapat didalam saluran akar dapat menyerbu jaringan
periapikal, tidak hanya dapat menimbulkan rasa sakit tetapi juga dapat merusak
jaringan periodonsium termasuk tulang (Holland, dkk). Medikasi intrasaluran
mengurangi dan menghilangkan flora mikrobial saluran akar (Zielke). Bila tidak
digunakan medikamen intrasaluran diantara kunjungan, mikroorganisme patogen naik
jumlahnya. Perlunya obat-obat sterilisasi saluran akar atau medikamen intrasaluran
untuk memusahkan atau mengurangi jumlah mikroorganisme kelihatan nyata
(Bystrom dan Sudqvist).
Pada sebagian besar kasus dijumpai mikroorganisme gram positif, beberapa
gram negatif dan sedikit jamur. Mikroorganisme ini sering ditemukan dalam berbagai
kombinasi daripada mikroorganisme tunggal. Mikroorganisme saluran akar terdiri
dari mikrobial yang dapat hidup pada jaringan pulpa yang mati, lingkungan dengan
tegangan oksigen yang rendah dan makanan terbatas. Mikroorganisme yang paling
umum ditemukan adalah Streptococcus dan Stafilococcus. Ada faktor-faktor yang

1
menyebabkan gigi rentan terhadap infeksi, faktor tersebut adalah trauma, jaringan
didevitalisasi, ruang-ruang mati dan akumulasi eksudat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja jenis mikroorganisme yang terdapat pada saluran akar?
2. Apa saja macam-macam obat sterilisasi saluran akar?
3. Bagaimana cara kerja obat sterilisasi saluran akar dalam menghambat dan
membunuh mikroorganisme?
4. Apa saja tahap-tahap sterilisasi saluran akar?

1.3 TUJUAN
1. Mampu menjelaskan macam-macam obat sterilisasi saluran akar.
2. Mampu menjelaskan syarat-syarat obat sterilisasi saluran akar.
3. Mampu menjelaskan tahap-tahap sterilisasi saluran akar.

2
1.4 MAPPING

Mikroorganisme OBAT
Syarat
pada saluran akar STERILISASI

Macam-macam Obat Sterilisasi Tahap-tahap Sterilisasi

Antibiotik Antiseptik

BAB II

3
TINJAUAN PUSTAKA

Perawatan saluran akar merupakan perawatan yang dilakukan dengan


mengangkat jaringan yang sudah terinfeksi oleh mikroorganisme saluran akar. Pada
perawatan saluran akar, setelah jaringan pulpa di keluarkan akan terdapat luka yang
kemudian dibersihkan dan didesinfeksi dengan instrumentasi dan irigasi.
Mikroorganisme yang terdapat pada saluran akar ribuan jumlahnya dan juga
bermacam-macam jenisnya. Ada sekitar 350 species bakteri yang dikenal sebagai
flora normal rongga mulut, hanya sebagian kecil saja yang dapat di isolasi dari pulpa
terinfeksi, terutama bakteri anaerob sejati, beberapa anaerob fakultatif dan seddikit
sekali anaerob. (Walton dan Torabinejad, 1998). Mikroorganisme tersebut menginvasi
pada saluran akar dengan bermacam-macam cara yaitu sebagai berikut:
1. Dengan cara langsung menyerang saluran akar, diawali dari menyerang enamel
dan dentin hingga terjadi proses karies kemudian menyerang bagian apikal dari
gigi tersebut.
2. Melalui pembuluh limfe
3. Melalui pembuluh darah
Jenis-jenis bakteri yang dapat ditemukan pada saluran akar gigi adalah sebagai
berikut:
a) Batang gram positif tidak bergerak
Eubacterium pp (bakteri anaerob yang masuk ke tubuh manusia lewat mulut
dan kolon), Prevotella spp (anaerob), Lactobacillus spp (anaerob yang masuk ketubuh
manusia lewat vagina), , Actynomyces spp (anaerob yang masuk ketubuh manusia
lewat mulut), dan Propionibacterium spp (anaerob yang masuk ketubuh manusia
melalui kulit).
b) Batang gram neatif tidak bergerak
Porphiromonas spp berpigmen hitam (anaerob)yang dapat menyebabkan
infeksi didaerah gingival, perapical, payudara, perianal dan genetal pria.
c) Batang gram negatif bergerak

4
Selemonas sputigena, Wollinella spp (anaerob) yang menyebabkan infeksi
didaerah mulut kerongkongan dan usus.
d) Coccus gram positif tidak bergerak
Peptosreptococcus spp (anaerob) yang masuk ketubuh manusia melalui usus
besar. Streptococcus spp (fakultatif) yang berbentuk bulat dan berantai, flora normal,
dan penyebab infeksi. Bakteri ini dapat menghasilkan toksin yaitu sreptokinase,
streptodornase, hialuronidase, toksin dan terogenetik. Serta dapat menghemolisis
darah dan mempunyai antigen. Bakteri ini diklasifikasikan berdasarkan morfologi
koloni, hemolisis pada lempeng agar, biokimia, imunologik, ekologi.

e) Coccus gram negatif tidak bergerak


Vollounala parvula. Tanda tanda klinis infeksi anaerob yaitu sekret yang
bau, infeksi yang ada didekat permukaan selaput lendir, gas, adanya kultur negatif
anaerob. Media yang biasa digunakan untuk bakteri antara lain: trypticasesoy gram,
schaedler blood agar, blucela agar, brain heart, infusion agar.

Pada perawatan saluran akar, setelah jaringan pulpa di keluarkan akan terdapat
luka yang kemudian dibersihkan dan didesinfeksi dengan instrumentasi dan irigasi.

5
Pembersihan pada saluran akar untuk menghambat dan membunuh mikroorganisme
didalamnya diperlukan obat sterilisasi saluran akar. Obat sterilisasi saluran akar
merupakan obat atau medikan intrasaluran sebagai desinfektan saluran akar, yang
akan membunuh mikroorganisme patogen. Ini merupakan tahapan penting pada
perawatan saluran akar, karena apabila mikroorganisme tersebut tidak dimusnahkan
dapat menyerang jaringan periapikal dan menghancurkan periodonsium hingga
tulang.
Jenis-jenis dari obat sterilisasi saluran akar ada banyak sekali yang sering
digunakan pada kedokteran gigi. Contoh dari obat sterilisasi saluran akar adalah
sebagai berikut:
1. Antibiotik
a) Penicilin
Penisin ini merupakan antibiotik yang efektif untuk memusnahkan bakteri
anaerob (Porphyromonas, Prevotella, Peptostreptococcus, Fusobacterium, dan
Actinomyces) dan bakteri gram positif fakultatif (Streptococcus dan Enterococcus)
pada infeksi endodonsi. Antibiotik ini mempunyai toksisitas rendah dan harganya
murah. Namun, 10% populasi mungkin alergi terhadap penisilin.
b) Eritromicin
Eritromisin merupakan antibiotik yang bersifat bakteriostatik terhadap
bakteri fakultatif, namun kurang efektif terhadap bakteri anaerob pada infeksi
odotogen. Biasanya digunakan untuk pasien alergi penisilin yng mendapat infeksi
ringan sampai sedang. Sayangnya antibiotik ini tidak efektif terhadap infeksi berat
dan efek sampingnya adalah gangguan gastrointestinal.
c) Sefalosporin
Sefalosporin oral merupakan antibiotik yang efektif terhadap bakteri
aerob. Namun, perlu hati-hati dalam pemberian sefalosporin oral pada pasien alergi
penisilin.
d) Klaritomicin
Klaritomisin merupakan antibiotik yang efektif terhadap bakteri anaerob.
Antibiotik ini memiliki efek samping yang rendah terhadap gastrointestinal.

6
e) Klindamicin
Klindamisin merupakan antibiotik yang efektif terhadap bakteri gram
positif, gram negatif, anaerob fakultatif, dan sejati. Antibiotik ini dapat
didistribusikan dengan baik ke seluruh tubuh dan konsentrasi di tulang hampir sama
di dalam plasma. Terapi klindamisin berefek (jarang) dengan timbulnya kolitis
pseudomembranosa. Antibiotik lain yang berefek sama yaitu, ampisilinamoksisilin
dan sefalosporin.
f) Metronidazol
Metronidazol merupakan antibiotik yang bersifat bakterisida terhadap
bakteri anaerob. Pemberiannya dapat dikombinasi dengan enisilin untuk infeksi
endodonsi yang berat

2. Antiseptik
a) Minyak Atsiri atau minyak essensial
Minyak Atsiri atau dikenal juga sebagai minyak eteris, minyak esensial,
minyak terbang, serta minyak aromatic, adalah kelompok besar minyak nabati yang
berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga
memberikan aroma yang khas. Merupakan desinfektan yang lemah. Misalnya
eugenol. (Walton dan Torabinejad, 1998). Eugenol adalah esens kimiawi minyak
cengkeh dan mempunyai hubungan dengan fenol. Agak lebuh mengiritasi daripada
minyak cengkeh dan keduanya adalah suatu antiseptic dan anodin. (Walton dan
Torabinejad, 1998) Bahan ini bersifatnya sedatif dan pemakaian setelah pulpektomi,
sebagai bagian dari sealer saluran akar, sebagai campuran dari tambalan sementara.
b) Berbasis Fenol
- Fenol
Fenol merupakan Bahan kristalin putih yang mempunyai bau khas
bau bara. Fenol yang di cairkan (asam karbolik) terdiri dari 9 bagian fenol dan 1
bagian air. Fenol adalah racun protoplasma dan menyebabkan nekrosis jaringan
lunak. (Walton dan Torabinejad, 1998)

7
- Para-klorofenol
Para-Klorofenol masuk lebih ke dalam tubuli dentin sehingga
memusnahkan mikroorganisme di saluran akar. Berfungsi untuk presipitasi atau
koagulasi bakteri. Compound ini adalah pengganti produk fenol dengan klorin
menggantikan salah satu atom hydrogen. (Walton dan Torabinejad, 1998)
- Para-klorofenol berkamfer
Bahan ini terdiri dari dua bagian para-klorofenol dan tiga bagian
berkamfer. Bahan ini memperoleh popularitas tingkat tinggi sebagai medikamen
saluran akar selam satu abad. Kamfer berguna sebagai suatu sarana dan suatu
pengencer serta mengurangi efek mengiritasi yang dimiliki para-klorofenol murni
selain itu juga memperpanjang efek antimicrobial. (Walton dan Torabinejad, 1998)
Bahan ini memiliki kemampuan desinfeksi dan sifat mengiritasinya kecil dan
mempunyai spektrum anti bakteri yang luas dan semua perawatan saluran akar gigi
dan gigi yang mempunyai kelainan apikal.
- Klorofenol kamfer menthol
Terdiri dari dua bagian para-klorofenol dan tiga bagian kamfer. Daya
desinfektan sifat mengiritasi lebih kecil dari pada formokresol. Mempunyai spectrum
anti bakteri luas dan efektif terhadap jamur. Bahan utamanya Paraklorofenol. Mampu
memusnahkan berbagai mikroorganisme dalam saluran akar. Kamfer sebagai sarana
pengencer serta mengurangi efek mengiritasi dari paraklorofenol murni. Selain itu
memperpanjang efek antimicrobial. Menthol mengurangi sifat iritasi clorophenol dan
mengurangi rasa sakit. Bahan ini memiliki kemampuan desinfeksi dan sifat
mengiritasi keil dan mempunyai spectrum anti bakteri yang luas dan digunakan dalam
semua perawatan saluran akar gigi yang mempunyai kelainan apikal. (Walton dan
Torabinejad, 1998)
c) Aldehid
- Formokresol
Bahan ini adalah kombinasi formalin dan kresol dalam perbandingan
1:2 atau 1:1. Formalin merupakan desinfektan kuat yang bergabung dengan albumin
membentuk suatu substansi yang tidak dapat di larutkan formokresol adalah suatu

8
medikamen bakterisidal yang tidak spesifik dan sangat efektif terhadap organisme
aerobik dan anaerobik yang di temukan dalam saluran akar. Bahan ini efektif untuk
bakteri aerob dan anaerob namun dapat menimbulkan efek nekrosis. Penggunaannya
pada gigi non vital, mematikan saraf gigi dan sebagai bahan fiksasi. Dan
diindikasikan pada perawatan pulpektomi. (Walton dan Torabinejad, 1998)
- Glutaraldehid
Minyak tanpa warna ini agak larut dalam air dan disamping itu
mempunyai reaksi yang agak asam. Obat ini merupakan desinfeksi yang sangat kuat
dan fiksatif. Konsentrasi rendah dan tidak ada reaksi inflamasi. (Walton dan
Torabinejad, 1998)
- Kalsium hidroksida
Kompound ini juga telah digunakan sebagai medikamen saluran akar.
Pengaruh antiseptiknya mungkin berhubungan dengan pH-nya yang tinggi dan
pengaruh melumerkan jaringan pulpa yang nekrotik.Pasta kalsium hidroksida paling
baik digunakan sebagai suatu medikamen intrasaluran bila ada penundaan yang
terlalu lama antar kunjungan karena bahan ini tetap manjur selama berada dalam
saluran akar. (Walton dan Torabinejad, 1998)
- Nitrogen
Merupakan suatu antiseptik yang mengandung para formaldehida
sebagai suatu bahan utamanya, dapat digunakan sebagai medikamen intrasaluran
maupun sebagai siler atau bahan pengisi. Nitrogen mengandung eugenol dan
fenilmerkurik borat, dan kadang kadang juga terdapat bahan bahan tambahan
sepertibtimah hitam, kortikosteroid, antibiotika dan minyak wangi. Efek
antimikrobialnya hanya sebentar, dan menghilang kira-kira seminggu atau sepuluh
hari. (Walton dan Torabinejad, 1998)

9
BAB III
PEMBAHASAN

I. Macam-macam Obat Sterilisasi Saluran Akar


A. Antibiotik
Antibiotik adalah segolongan senyawa baik alami maupun sintetik yang
mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam
organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotik
khusunya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi. Antibiotik tidak efektif
menangani infeksi akibat virus, jamur atau nonbakteri lainnya dan setiap antibiotik
sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri.

Berdasarkan cara pemakaiannya, antibiotik dapat dibagi menjadi beberapa


bagian yaitu : antibiotik peroral (padat dan cair), antibiotik parenteral, antibiotik
suppositoria. Antibiotik oral mudah digunakan bila efektif dan antibiotik intravena
(melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotik kadang kala dapat
digunakan setempat, seperti tetes dan salep.

Berdasarkan sifat kerjanya terhadap bakteri, antibiotik terbagi menjadi 2


golongan yaitu yang bersifat bakterisida (yang dapat membunuh bakteri) dan yang
bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri). Golongan pertama adalah
deivat penisilin. Kedua yaitu derivat tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisindan
sulfonamide.

Jenis Antibiotik :

1. Penisilin
a. Sensitifitas : Bakteri yang sensitif terhadap penisilin adalah bakteri anaerob
(Porphyrimonas, Prevotela, Peptosstreptococcus, Fusobacterium dan
Actinomyces) dan bakteri gram positif fakultatif(Streptococcus dan
Enterococcus)

10
b. Kelebihan : Tidak mahal dan sifat toksisitasnya rendah. Antibiotik ini
merupakan antibiotik pilihan karena efektif terhadap berbagai bakteri anaerob
fakultatif dan sejati yang sering dijumpai pada infeksi endodonsi.

c. Kekurangan : Kemungkinan 10% populasi terjadi alergi terhadap obat ini.

d. Dosis : Untuk dewasa dosisnya 500mg setiap 6 jam selama 7 hari.


Pemberian antibiotik harus diteruskan selama 2-3 hari setelah redanya tanda
dan gejala infeksi. Dapat diberikan sebelum atau sesudah makan. Bila
antibiotik diberikan bersamaan dengan debridement sistem saluran akar dan
drainase jaringan lunak, proses penyembuhan sudah terlihat dalam 48 jam.
Bilatidak sembuh, harus segera dikirim ke dokter spesialis

2. Eritromisin
a. Sensitifitas : Obat ini sangat baik untuk bakteri fakultatif tetapi kurang
efektif terhadap bakteri anaerob pada infeksi odontogen.

b. Kelebihan : Merupakan antibiotik alternatif untuk pasien alergi penisilin


yang mendapatkan infeksi ringan sampai sedang.

c. Kekurangan : Efek samping paling jelas adalah keluhan gastrointestinal


(nyeri dan keluahan pencernaa). Pemberian yogurt yang mengandung
Lactobacillus Acidophillus hidup dapat mengurangi nyeri.

d. Dosis : Dosis muatan oral orang dewasa disarankan 1000mg dilanjutkan


500mg setiap 6 jam selama 7 hari.

3. Klaritromisin
a. Sensitifitas : Spektrum antimikroba meliputi beberapa jenis bakteri anaerob
penyebab infeksi endodonsi.

b. Kekurangan : Efek smaping yang rendah terhadap gastrointestinal.

c. Dosis : Untuk dewasa dapat diberikan sebelum atau sesudah makan dengan
dosis 500mg setiap 12 jam selama 7 hari.

11
4. Sefalosporin oral
a. Sensitifitas : Efektif untuk bakteri aerob

b. Kelebihan : Mempunyai spektrum bakteri luas tetapi tidak termasuk


anaerob kecuali cefaclor yang mahal.

c. Kekurangan : Menimbulkan alergi. Pada pasien yang alergi penisilin,


pemberian sefalosporin harus dilakukan secara hati-hati. Obat ini tidak
dianjurkan untuk kasus infeksi endodonsi.

5. Klindamisin
a. Sensitifitas : Efektif terhadap banyak bakteri gram positif, gram negatif,
termasuk anaerob fakultatif dan sejati.

b. Kelebihan : Obat ini didistribusikan dengan baik ke seluruh tubuh dan


konsentrasinya di tulang hampir sama dengan di dalam plasma.

c. Kekurangan : Terapi klindamisin berkaitan (sangat jarang) dengan


timbulnya kolitis pseudomembranosa. Saat ini hampir semua antibiotik dapat
menimbulkan kolitis, kecuali aminoglikosida. Sepertiga kasus kolitis karena
antibiotik umumnya disebabkan oleh klindamisisn, ampisilin-amoksisilin dan
sefalosporin.

d. Dosis : Untuk dewasa yang biasa diberikan adalah 150-300 mg setiap 6 jam
selama 7 hari.

6. Metronidazol
a. Sensitifitas : Merupakan bakterisid terhadap bakteri anaerob tetapi tidak
berpengaruh terhadap bakteri aerob dan anaerob fakultatif.

b. Kelebihan : Obat ini tepat bila digunakan bersama penisislin untuk infeksi
endodonsi yang berat, terutama pada pasien yang memerlukan perawatan
medis.

c. Dosis : Untuk infeksi anaerob 250-500mg setiap 6 jam selama 7 hari

12
B. Antiseptik
a. Minyak Atsiri
Minyak Atsiri atau dikenal juga sebagai minyak eteris, minyak esensial,
minyak terbang, serta minyak aromatic, adalah kelompok besar minyak
nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah
menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Merupakan desinfektan
yang lemah. Misalnya eugenol. (Walton dan Torabinejad, 1998)
- Eugenol
Bahan ini adalah esens kimiawi minyak cengkeh dan mempunyai
hubungan dengan fenol. Agak lebuh mengiritasi daripada minyak
cengkeh dan keduanya adalah suatu antiseptic dan anodin. (Walton dan
Torabinejad, 1998)
Bahan ini bersifatnya sedatif dan pemakaian setelah pulpektomi, sebagai
bagian dari sealer saluran akar, sebagai campuran dari tambalan
sementara.
b. Berbasis Fenol
Fenol merupakan bahan kristelin putih yang mempunyai efek racun
protoplasma (menyebabkan nekrosis jaringan lunak), yang mempunyai
bau khas seperti batu bara.

Mempunyai efek :

1. Germisid
2. Kaustik
3. Anestetik lokal
4. Antipruritif
5. Penetrasinya ke dalam kulit dengan denaturasi protein
6. Pada kadar tinggi : mengendapkan protein
Pada kadar rendah : mendenaturasi protein

13
Pemakaian Fenol di bidang Kedokteran Gigi yaitu :

1. Devitalisasi gigi sulung (kons. 5 %)


2. Mengurangi rasa nyilu pada dentin, o.k. merusak ujung ujung syaraf di
tempat yang ngilu
3. Untuk obat sterilisasi saluran akar pada perawatan endodontik
Efek Sistemik :

1.Sifat korosif pada mukosa mulut dan mukosa lambung usus muntah, rasa
sakit di mulut dan perut
2.Bila terminum terjadi keracunan sistemik berupa :
Stimulasi ssp, depresi kardiovaskuler, dan kematian

3.Urin kehitaman
4.Karsinogenik
Kerugian Fenol :

Terjadi perubahan warna pada gigi dan tumpatan


Merusak rasa / taste
Sedikit mengiritasi mukosa
Jenis-jenis dari Fenol adalah sebagai berikut:
- Para-klorofenol
Para-Klorofenol masuk lebih ke dalam tubuli dentin sehingga
memusnahkan mikroorganisme di saluran akar. Berfungsi untuk presipitasi atau
koagulasi bakteri. Compound ini adalah pengganti produk fenol dengan klorin
menggantikan salah satu atom hydrogen. (Walton dan Torabinejad, 1998)
- Para-klorofenol berkamfer
Bahan ini terdiri dari dua bagian para-klorofenol dan tiga bagian
berkamfer. Bahan ini memperoleh popularitas tingkat tinggi sebagai medikamen
saluran akar selam satu abad. Kamfer berguna sebagai suatu sarana dan suatu
pengencer serta mengurangi efek mengiritasi yang dimiliki para-klorofenol murni
selain itu juga memperpanjang efek antimicrobial. (Walton dan Torabinejad, 1998)

14
Bahan ini memiliki kemampuan desinfeksi dan sifat mengiritasinya kecil dan
mempunyai spektrum anti bakteri yang luas dan semua perawatan saluran akar gigi
dan gigi yang mempunyai kelainan apikal.
- Klorofenol kamfer menthol
Terdiri dari dua bagian para-klorofenol dan tiga bagian kamfer. Daya
desinfektan sifat mengiritasi lebih kecil dari pada formokresol. Mempunyai spectrum
anti bakteri luas dan efektif terhadap jamur. Bahan utamanya Paraklorofenol. Mampu
memusnahkan berbagai mikroorganisme dalam saluran akar. Kamfer sebagai sarana
pengencer serta mengurangi efek mengiritasi dari paraklorofenol murni. Selain itu
memperpanjang efek antimicrobial. Menthol mengurangi sifat iritasi clorophenol dan
mengurangi rasa sakit. Bahan ini memiliki kemampuan desinfeksi dan sifat
mengiritasi keil dan mempunyai spectrum anti bakteri yang luas dan digunakan dalam
semua perawatan saluran akar gigi yang mempunyai kelainan apikal. (Walton dan
Torabinejad, 1998)
c. Aldehid
Formokresol
Bahan ini adalah kombinasi formalin dan kresol dalam perbandingan 1:2
atau 1:1. Formalin merupakan desinfektan kuat yang bergabung dengan
albumin membentuk suatu substansi yang tidak dapat di larutkan
formokresol adalah suatu medikamen bakterisidal yang tidak spesifik dan
sangat efektif terhadap organisme aerobik dan anaerobik yang di temukan
dalam saluran akar. Bahan ini efektif untuk bakteri aerob dan anaerob
namun dapat menimbulkan efek nekrosis. Penggunaannya pada gigi non
vital, mematikan saraf gigi dan sebagai bahan fiksasi. Dan diindikasikan
pada perawatan pulpektomi. (Walton dan Torabinejad, 1998)
Glutaraldehid
Minyak tanpa warna ini agak larut dalam air dan disamping itu
mempunyai reaksi yang agak asam. Obat ini merupakan desinfeksi yang
sangat kuat dan fiksatif. Konsentrasi rendah dan tidak ada reaksi
inflamasi. (Walton dan Torabinejad, 1998)

15
Kalsium hidroksida
Kompound ini juga telah digunakan sebagai medikamen saluran akar.
Pengaruh antiseptiknya mungkin berhubungan dengan pH-nya yang
tinggi dan pengaruh melumerkan jaringan pulpa yang nekrotik.Pasta
kalsium hidroksida paling baik digunakan sebagai suatu medikamen
intrasaluran bila ada penundaan yang terlalu lama antar kunjungan karena
bahan ini tetap manjur selama berada dalam saluran akar. (Walton dan
Torabinejad, 1998)
Nitrogen
Merupakan suatu antiseptik yang mengandung para formaldehida sebagai
suatu bahan utamanya, dapat digunakan sebagai medikamen intrasaluran
maupun sebagai siler atau bahan pengisi. Nitrogen mengandung eugenol
dan fenilmerkurik borat, dan kadang kadang juga terdapat bahan bahan
tambahan seperti timah hitam, kortikosteroid, antibiotika dan minyak
wangi. Efek antimikrobialnya hanya sebentar, dan menghilang kira-kira
seminggu atau sepuluh hari. (Walton dan Torabinejad, 1998)
Halogen
Digunakan sebagai medikamen intraselular yang mempunyai pengaruh
desinfektan berbanding terbalik dengan berat atomnya, yang termasuk
golongan ini adalah:
a. Sodium Hipoklorit.
Kompoun ini kadang-kadang digunakan sebagai medikamen intrasaluran.
Mempunyai pengaruh desinfektan terbesar di antara kelompok sodium
hipoklorit. Sodium hipoklorit sebagai medikamen saluran akar yang
efektif namun bersifat iritasi. Aktivitas sodium hipoklorit ini hebat tetapi
hanya sementara, compound ini lebih baik di aplikasikan pada saluran
akar tiap dua hari sekali. Bahan ini memiliki chlorine yang bersifat
iritatif, tidak stabil dan bersifat toksik bila dalam jumlah besar. Bahan ini
bisa juga digunakan sebagai bahan irigasi saluran akar. (Walton dan
Torabinejad, 1998)

16
b. Yodida
Bahan ini mungkin memusnahkan mikroorganisme dengan membentuk
garam yang merugikan kehidupan mikroorganisme. Kompond yodida
terdiri dari :2 bagian antiseptic yodin, 4 bagian antiseptik yodida, dan 94
bagian air distilasi. (Walton dan Torabinejad, 1998)
Komponen Amonium Kuartener
Quats adalah compound yang menurunkan tegangan permukaan larutan.
Bahan bahan ini di buat tidak aktif oleh compound antiseptic. Karena
compound antiseptic kuartener bermuatan positif dan mikroorganisme
antiseptic, akan terbentuk suatu efek permukaan aktif dengan compound
melekat pada mikroorganisme dan membalik muatannya. (Walton dan
Torabinejad, 1998)
Perbedaan antara cara kerja obat sterilisasi Antibiotik dan Antiseptik:
Beda cara kerja dengan ANTIBIOTIKA :

Antiseptik / desinfektan : General Protoplasma Poison


Antibiotik / chemoterapeutika : Selective toxicity
Cara Kerja Antiseptik

Antiseptik dapat bekerja dengan beberapa cara yaitu :

Koagulasi dan presipitasi protein sel, misalnya : Fenol


Merusak membran sel akan menyebabkan kerusakan isi sel, terutama
elektrolit sehingga sel akan mati. Misalnya : Detergen
Oksidasi kelompok thiol (SH), akan mengganggu sistem enzim yang vital di
dalam sel (Beberapa enzim sel tergantung pada kelompok thiol). Misalnya :
Halogen (ketika dioksidasi oleh halogen maka kerusakan sel sangat parah dan
sel akan mati)
Antiseptik mempunyai 2 manfaat utama yaitu :

Desinfektasi pada permukaan benda mati, disebut desinfektasi lingkungan


(Environment desinfect)

17
Digunakan pada permukaan benda hidup yaitu pada kulit, membran mukosa
dan gigi
Berbeda dengan antibiotik, cara kerjanya :

Bekerja dengan konsentrasi yang sangat rendah


Mempunyai aktifitas yang selektif yaitu dengan cara mengganggu
metabolisme m.o.
Mempunyai efek bakteriostatik/bakterisid
Sangat efektif dan aman untuk pemberian secara sistemik

II. Syarat-syarat Obat Sterilisasi Saluran Akar


Syarat obat sterilisasi saluran akar adalah sebagai berikut:
1. Harus suatu germisida dan fungisida yang efektif
2. Tidak mengiritasi jaringan periapikal
3. Tetap stabil dalam larutan
4. Mempunyai efek antimikrobial yang lama
5. Harus aktif dengan adanya darah, serum dan derivat protein jaringan
6. Mempunyai tegangan permukaan rendah
7. Tidak mengganggu perbaikan jaringan periapikal
8. Tidak menodai struktur gigi
9. Harus mampu dinonaktifkan dalam medium biakan
10. Tidak menginduksi respon imun berantara sel
(Grossman, dkk 1995)
Fungsi dari obat sterilisasi saluran akar adalah sebagai berikut:

a. Untuk membantu mengeluarkan mikroorganisme

b. Mengurangi rasa sakit

c. Menghilangkan eksudat periapikal

18
d. Mempercepat penyembuhan dan pembentukan jaringan keras

e. Mengontrol resorbsi radang

(Walton dan Torabinejad, 1998)

III. Tahap-tahap Sterilisasi Saluran Akar


1. HAND INSTRUMENT

a. Jarum Miller (SMOOTH BROACH)

-Penampang bulat

- Penampang segi tiga

- Penampang kecil dan halus

Kegunaannya:

- Memeriksa perforasi

- Menetukan arah S.A.

- Melihat arah S.A.

- Mengukur panjang gigi

- Tes vitalitas bila perforasi

b. Jarum Extirpasi (BARBED BROACH)

- Berdasarkan panjangnya :

Handle Panjang: Gigi anterior

Handle Pendek: Gigi poterior

Kegunaan:

19
- Untuk mengambil jaringan pulpa / jaringan nekrotik

- Untuk mengambil jaringan nekrotik

- Untuk mengambil bahan pengisi

- Untuk pengait

Cara :

Jarum dimasukkan S.A., diputar perlahan lahan sehingga terasa menyangkut


kemudian ditarik

Cara Pembersihan:

Ditusuk tusukkan pada Rubber Damn sheet yang dimasukkan pada alkohol

c. REAMER

Reamer digunakan untuk melebarkan S.A dengan gerakan memutar -


putaran namun tidak boleh dipaksa.

d. FILE

Macam macam File :

File tipe K (KERR)

Penampang segi empat

- Flute berbentuk spiral

- Terbuat dari stainless steel

- Daya potong file tipe K baik

- Efektif pada arah tarikan & mendorong

File Tipe K Flex (lebih baik dari pada tipe K)

20
- Penampang jajaran genjang

- Flute berbentuk sdt potong tajam & tumpul

- Fleksibilitas lebih besar

-Terbuat dari stainless steel

File tipe H (Hedstroem)

- Penampang heliks

- Flute terbalik arahnya (dpd K) menghadap handel

- Daya potong efektif dalam arah tarikan

- Dari stainless steel

File Rat Tail (Rat Tail Fail)

File - Cutting Zone > Rapat daripada Reamer

- Hasil Preparasi > Bersih dan Halus

2. ENGINE INSTRUMENT

a. Untuk Preparasi Saluran Akar :

- Gates Glidden Drill

Untuk melebarkan Orifice

- Peeso Drill

Untuk melebarkan Orifice

Untuk membesarkan S.A.

b. Engine Instrument yang khusus

21
- Giromatic Handpiece

- Racer

- Ultrasonic

Alat berbentuk handpiece yang dapat menghasilkan daya ultrasonik dengan


disertai sistem irigasi

Macam : Cavi Endo, Enac

Alat sonik : MM 3000

Endostra 5

Handpiece ultrasonik dihub. dengan :File tipe K / diamond file

Cara kerja Ultrasonik

Handpiece ultrasonik dihub.dengan suatu piezoblectrical ceramic untuk


meneruskan & memindah energi gel.ultrasonik ke file silinder yang berisi
cairan irigasi (terpisah) dialirkan melalui handpiece.

Ketentuan pemakaian alat preparasi . S.A.

1. Cavity Entrance sesuai anatomi ruang pulpa

Jalan masuk S.A. lurus

Gigi Ant.or : Cavity Entrance di Palatal / Lingual pada For. Caecum

Gigi Ant.or yang fraktur : Cav.Entrance sudah terlihat

Gigi dengan tumpatan :

Tumpatan jangan dibongkar buat cav. Entrance seperti biasa

Gigi post : ingat letak orifice

22
Mencari Orifice :Dengan Yodium Tinctura

Dengan As.Hydrochlorid, diulaskan biarkan 2-3, netralisir dengan sodium


bikarbonat, ulas yodium tinct titik orifice

2. Alat yang halus mendahului alat yang kasar

3. Pakai nomor secara berurutan

Bila tidak :

Panjang S.A./P.Kerja tidak terpenuhi

Terjadi step

Dinding tersumbat bubukan dentin

4. Reamer diputar - putaran

5. File dengan gerakan menarik keluar

6. Pakai stop

7. Pemakaian alat jangan secara paksa

8. Selalu diikuti irigasi

9. Selama preparasi, S.A. dalam keadaan basah (dengan CHKM)

10. Jaringan infected & kotoran tidak boleh terdorong ke apikal

11. Reamer / file jangan di Flamber

Tahap-tahap Sterilisasi Saluran akar:

o Cavity Entrance
Yaitu menghilangkan hambatan yang menghalangi masuknya alat preparasi
kedalam S.A.

23
Mengeluarkan jaringan pulpa

Membersihkan S.A.

Membentuk S.A.

Irigasi S.A.

o Cleaning
Tindakan pembersihan pada ruang pulpa dan S.A. pengambilan semua
kotoran & sisa sisa jaringan nekrotik

o Shaping
Tindakan untuk membentuk dinding S.A. sebagai persiapan untuk tahap
pengisian S.A.

PRINSIP PREPARASI S.A. (J.I.INGLE)

CONVINIENCE FORM

Jalan masuk dari permukaan incisal / oklusal menuju apeks harus lurus

Tujuan : Menghindari preparasi yang berlebihan atau pembentukan apikal jadi


lonjong

RESISTANCE FORM

Penyempitan apikal tetap

Tujuan : Mencegah keluarnya bahan pengisi

RETENTION FORM

Daerah apikal sepanjang 2-5 mm dari RESISTANCE FORM

Tujuan : Untuk menahan bahan pengisi utama (master cone) pada tempatnya

EXTENTION

24
Perluasan dinding S.A. sesuai bentuk anatomi S.A.

Perluasan seluruh preparasi ruang pulpa cavity entrace sesuai bentuk anatominya.

25
BAB IV

KESIMPULAN

Pembersihan pada saluran akar untuk menghambat dan membunuh


mikroorganisme didalamnya diperlukan obat sterilisasi saluran akar. Obat sterilisasi
saluran akar merupakan obat atau medikan intrasaluran sebagai desinfektan saluran
akar, yang akan membunuh mikroorganisme patogen.

Syarat obat sterilisasi saluran akar adalah sebagai berikut:


- Harus suatu germisida dan fungisida yang efektif
- Tidak mengiritasi jaringan periapikal
- Tetap stabil dalam larutan
- Mempunyai efek antimikrobial yang lama
- Harus aktif dengan adanya darah, serum dan derivat protein jaringan
- Mempunyai tegangan permukaan rendah
- Tidak mengganggu perbaikan jaringan periapikal
- Tidak menodai struktur gigi
- Harus mampu dinonaktifkan dalam medium biakan
- Tidak menginduksi respon imun berantara sel

Jenis dari Obat Sterilisasi Saluran Akar:

1. Antibiotik: adalah segolongan senyawa baik alami maupun sintetik yang


mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam
organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri.
a. Penisilin
b. Eritromisin
c. Klaritomisin
d. Sefalosporin
e. Klindamisin
f. Metronidazol

26
2. Antiseptik: menghambat pertumbuhan mikroorganisme invitro dan invivo pada
jaringan hidup.
a. Minyak Atsiri: Eugenol
b. Berbasis Fenol: Fenol, Para-klorofenol, Para-klorofenol berkamfer, Para-
klorofenol berkamfer menthol.
c. Aldehid: Formokresol, Glutaraldehid, Kalsium Hidroksida, Nitrogen,
Halogen (Sodium Hipoklorit dan Yodida)

Tahap-tahap Sterilisasi Saluran Akar adalah sebagai berikut:


o Cavity Entrance
Yaitu menghilangkan hambatan yang menghalangi masuknya alat preparasi
kedalam S.A.

Mengeluarkan jaringan pulpa

Membersihkan S.A.

Membentuk S.A.

Irigasi S.A.

o Cleaning
Tindakan pembersihan pada ruang pulpa dan S.A. pengambilan semua kotoran &
sisa sisa jaringan nekrotik

o Shaping
Tindakan untuk membentuk dinding S.A. sebagai persiapan untuk tahap
pengisian S.A.

DAFTAR PUSTAKA

27
Grossman, dkk.1995. Ilmu Endodontik dalam Praktek. Edisi 11. Alih bahasa: Rafiah Abyono.
Jakarta : EGC.

Harty. F.J. 1992. Endodonti Klinis. Jakarta: Hipokrates.

Louis I. Grossman, Seymour Oliet, Carlos E. Del Rio ; alih bahasa, Rafiah Abiyono-Ed. 11.
1995. Ilmu Endodontik dalam Praktek. Jakarta : EGC

Walton, E.R., Torabinejad, M. 1998. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia.Edisi 2. Alih
Bahasa : Norlan Sumawinata. Jakarta : EGC.

Walton, E.R., Torabinejad, M. 2008. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia.Edisi 3. Alih
Bahasa : Norlan Sumawinata. Jakarta : EGC.

Tarigan, Rasita. 2006. Perawatan Pulpa Gigi (Endodonti) Edisi 2 Revisi. Jakarta: EGC

Walton, Richard E. 2008. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia edisi 3. Jakarta: EGC

28

Anda mungkin juga menyukai