Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lungun Ali Rusky Simbolon

Kelas : 3ID06 NPM : 36414168

TIGA KONSEP PENDAPAT DALAM PERUBAHAN UUD 1945

Pertama : UUD 1945 sama sekali tidak boleh dirubah


a. Keberadaannya terkait dengan keberadaan negara didasarkan pada Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia dan hasil jerih payah para pendiri negara (founding
father)
b. Pandangan dari Orde Lama dan Orde Baru

Kedua : UUD 1945 boleh dirubah, kecuali terhadap Pembukaan UUD 1945
a. UUD 1945 tidak lagi dianggap suci/sakral dan tabu untuk diadakan perubahan
b. Perubahan merupakan kehendak sejarah
c. Sebagai bagian dari dinamika kehidupan bangsa yang menghendaki adanya
perbaikan
d. Didasarkan pada pengalaman pahit atas penyelenggaraan pemerintahan sebelumnya
yang dipandang otoriter dengan menginterpretasikan UUD 1945 bagi keuntungan
penguasa semata.
e. Perubahan hanya diberlakukan pada Batang Tubuh UUD 1945
f. Keterkaitan dengan keberadaan negara didasarkan pada Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia
g. Pandangan dari Orde Reformasi

Ketiga : UUD 1945 boleh dirubah secara total


a. UUD 1945 bukan merupakan sesuatu yang sakral dan tabu untuk diubah dan
dipertahankan selama-lamanya
b. UUD merupakan karya manusia/anak bangsa yang berlaku dalam kurun waktu
tertentu, sehingga sesuai kebutuhan, tuntutan waktu dan perkembangan bangsa di
masa depan, UUD 1945 dapat dirubah
c. Perubahan secara total dengan memperhatikan bagian-bagian terpenting yang masih
relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman. Tanpa harus dibatasi oleh adanya
larangan mengubah bagian-bagian tertentu dari UUD 1945, misalnya melarang untuk
diadakan perubahan terhadap Pembukaan UUD 1945
ANALISIS PERBEDAAN UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN
Pasal Sebelum Amandemen Sesudah Amandemen
Kedaulatan memang berada di Kedaulatan masih berada di
Pasal 1 ayat 2 tangan rakyat, dilaksanakan tangan rakyat tetapi semuanya
sepenuhnya berada di tangan harus sesuai dengan undang-
rakyat, sehingga kelemahan di undang. Kelebihan dari
sini MPR dalam menjalankan amandemen ayat ini adalah
kedaulatnnya tidak dibatasi mengurangi kesewenang-
oleh undang-undang wenangan penggunaan
kedaulatan oleh rakyat dan
harus sesuai dengan undang-
undang
Pasal 1 ayat 3 (TIDAK ADA) Negara Indonesia
mempertegas statusnya
sebagai negara hukum karena
pada saat Orde Baru
kekuasaan banyak
diselewengkan dan semuanya
dikuasai oleh para kerah-
putih sehingga dengan di
tambahkannya pasal ini, maka
semua orang Indonesia, tanpa
melihat statusnya dalam
berbuat harus tetap
dipertanggungjawabkan di
depan hukum yang berlaku di
Indonesia
Pasal 2 ayat 1 Kelemahan dari ayat ini adalah Kelebihan dari amandemen
anggota MPR yang berasal dari ayat ini adalah anggota DPD
golongan-golongan daerah bisa yang akan duduk di MPR
saja tidak sesuai dengan haruslah melalui pemilihan
kualifikasi yang diminta untuk umum sehingga bukan asal
duduk di kursi MPR pilih saja
MPR hanya berperan untuk MPR bisa melakukan
Pasal 3 ayat 1 menetapkan UUD dan GBHN. perubahan pada UUD, selain
Pengubahan UUD bukan menetapkannya. Apabila
menjadi hak MPR dipandang suatu pasal tidak
sesuai dengan zaman, maka
MPR bisa melakukan
perubahan sesuai dengan UU
yang berlaku
Pasal 3 ayat 2 (TIDAK ADA) MPR berwenang sebagai
lembaga yang melantik
presiden dan wakil presiden
saja, karena sebelumnya MPR
juga memilih, mengangkat, dan
memberhentikan presiden dan
wakil presiden.
Pasal 3 ayat 3 (TIDAK ADA) MPR hanya berwenang untuk
memakzulkan presiden dan
wakil presiden berdasarkan
UUD, dengan alasan
presiden/wapres itu gagal
dalam melaksanakan
pemerintahan. Mereka tidak
berwenang untuk memilihnya
Pasal 5 ayat 1 Presiden memiliki hak penuh Presiden hanya berhak untuk
untuk membentuk UU dengan membuat dan mengajukan
persetujuan DPR sehingga RUU kepada DPR untuk
dengan demikian UU yang kemudian dibahas dan
dibentuk itu pasti bisa disahkan. Kelebihan dari
disahkan pengubahan ini adalah RUU
yang sebelum dijadikan UU
bisa dilakukan wacana terlebih
dahulu, apakah sesuai dengan
kondisi yang ada di masyarakat
Pasal 6 ayat 1 Latar belakang presiden Sesudah amandemen latar
Indonesia pada saat itu hanya belakang seorang presiden
disebutkan harus orang semakin dipertegas dengan
Indonesia tanpa menjelaskan beberapa syarat, seperti harus
syarat yang lebih jelas lainnya mampu melaksanakan tugas
kepresidenan secara jasmani
dan rohani
Pasal 6 ayat 2 Presiden dipilih langsung oleh Syarat-syarat untuk menjadi
MPR dengan suara terbanyak presiden dan wapres diatur
tanpa adanya campur tangan oleh UU sehingga sesuai
rakyat, sehingga rakyat tak dengan ketentuan UU, maka
pernah tahu bagiamana dalam hal ini masyarakat
sosok/figur yang akan menjadi Indonesia berhak untuk
pemimpin negara waktu itu memilih presiden serta
wapres, tanpa ikut campur
MPR secara langsung

Pasal 6A ayat 1 (TIDAK ADA) Di sini menegaskan tentang


hak pilih rakyat dalam
pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden secara langsung,
sehingga hal ini tentu berbeda
dengan masa Orde Baru saat
era kepemimpinan mantan
Presiden Soeharto

Pasal 6A ayat 2 (TIDAK ADA) Calon Presiden dan Wakilnya


merupakan usulan dari satu
parpol ataupun gabungan
beberapa parpol (koalisi)
sebelum dilaksanakan
pemilihan umum
6A ayat 3 (TIDAK ADA) Ayat ini membahas mengenai
syarat sah untuk menjadi
seorang Presiden dan Wakil
Presiden berdasarkan jumlah
suara yang diperolehnya pada
saat pemilu, yakni lebih dari
50% secara nasional dan lebih
dari 20% di tiap provinsi di
Indonesia

6A ayat 4 (TIDAK ADA) Apabila dalam penghitungan


ditemukan suara yang
terbanyak yang sama pada dua
calon pasangan presiden dan
wapresnya, maka akan
dilaksanakan pemilu ulang
dengan calon para pemenang
suara pertama dan kedua
tersebut oleh rakyat secara
langsung

6A ayat 5 (TIDAK ADA) Syarat-syarat untuk menjadi


seorang Presiden dan Wakil
Presiden lebih lanjutnya akan
diterangkan di undang-undang
yang berlaku
Pasal 7 Presiden memiliki hak untuk Presiden memiliki hak
diangkat kembali sebagai kepemerintahan sebanyak dua
presiden dalam jangka 5 kali masa jabatan yang
tahun kepemerintahan dan masing-masing berjangka 5
selanjutnya bisa dipilih kembali tahun untuk dipilih oleh
tanpa batas yang ada. Hal ini masyarakat Indonesia secara
bisa saja membuat seorang langsung. Hal ini diharapkan
Presiden untuk mencalonkan bisa menghilangkan
dirinya berkali-kali atau kepemerintahan abadi
selamanya

Berdasarkan kondisi atau hasil analisa perbedaan UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen
maka saya setuju dengan dilakukannya amandemen terhadap UUD 1945. Saya setuju dengan
amandemen karena dalam pasal-pasal yang masuk dalam tabel diatas terlihat bahwa amandemen
yang dilakukan lebih memihak pada rakyat.

Anda mungkin juga menyukai