Anda di halaman 1dari 6

KESEHATAN DAERAH MILITER III/SILIWANGI

RUMKIT TK. II 03.05.01 DUSTIRA

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK.II 03.05.01 DUSTIRA


NOMOR : KEP / 29 / VI / 2013

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI DI RUMKIT TK.II 03.05.01 DUSTIRA

KEPALA RUMAH SAKIT TK.II 03.05.-01 DUSTIRA

Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumkit TK II 03.05.01
Dustira, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Gizi yang bermutu
tinggi.
b. Bahwa agar pelayanan Gizi di Rumkit Tk. II 03.05.01 Dustira dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Kepala Rumkit Tk. II
03.05.01 Dustira sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan Gizi
Rumkit TK. II Dustira Cimahi.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b
perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumkit Tk. II 03.05.01 Dustira
Cimahi.

Mengingat :
1) Undang - undnag Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
2) Undang undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
3) Undang-undang RI Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
4) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang kualitas pangan yang
dikonsumsi harus memenuhi beberapa criteria, diantaranya adalah aman,
bergizi, bermutu, dan dpat terjangkau oleh daya beli masyarakat.
5) Undang undang Nomor 23/1992 tentang kesehatan & Kepmenkes
Nomor 715/Menkes/SK/V/2003 tentang Persyaratan hygiene sanitasi
Jasaboga.
6) Menurut UU RI No.7 Tentang pangan tahun 1996, pasal 16 ayat (1)
Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang
menggunakan bahan apapun sebagai kemasan pangan yang dinyatakan
terlarang dan atau yang dapat melepaskan cemaran yang merugikan atau
membahayakan kesehatan manuisia dan ayat (3) Pemerintah
menetapkan bahan yang dilarang duigunakan sebagai kemasan pangan
dan tata cara penegemasan pangan tertentu yang diperdagangkan.
7) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes.SK/II/2008 tanggal
6 februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
8) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374/Menkes/SK/III/2007
tanggal 27 Maret 2007 tentang Standar Profesi Gizi.
9) Peraturan Menkes RI Nomor: 161/Menkes/Per/2010 tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan.
10) Keputusan Menmteri Kesehatan RI Nomor 1098/Meneks/SK/VII/2003
tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran.
11) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kessehtan Lingkungan Rumah Sakit.
12) Pemenkese Nomor :749a/Menkes/PER/XII/1989 tentang Rekam Medis.
13) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :722/Menkes/Per/IX/88 Tentang
Bahan Tambahan Makanan
14) Peringatan Publik BPOM Nomor. KH.00.02.1.55.2888 Tahun 2009
tentang Plastik Kresek dan Keterangan Pers BPO, Nomor.
KH.00.02.1.55.2888 Tahun 2009 tentang Kemasan Makanan
Styrofoam (lampiran) ditambah dengan penelitian-penelitian yang
pernah dilakukan terhadap bahaya plastic dan Styrofoam, semakin perlu
diwaspadai.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN KEPALA RUMKIT TK.II 03.05.01 DUSTIRA


TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI DI RUMKIT
TK.II 03.05.01 DUSTIRA

Kedua : Kebijakan pelayanan Gizi di Rumkit Tk. II 03.05.01 Dustira


sebagaima tercantum dalam lampiran keputusan ini.

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan Gizi


Rumkit Tk.II 03.05.01 Dustira dilaksanakan oleh Pembinaan
Pelayanan Medik Rumkit Tk. II 03.05.01 Dustira.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannnya, dan apabila


di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Cimahi
Pada Tanggal : 02 Januari 2013

Kepala Rumah Sakit Dustira

dr. Akhmad Khotib


Kolonel Ckm NRP. 32519
Lampiran

Keputusan Kepala Rumkit Tk.


II 03.05.01 Dustira
Nomor : SKep/ 29 / VI / 2013
Tanggal: 02 / 01 / 2013

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI RUMKIT TK.II 03.05.01 DUSTIRA

Kebijakan Umum

Kegiatan pelayanan gizi berada dibawah koordinasi Unit Gizi meliputi:

1. Penyelnggaraan Makanan
2. Kegiatan Pelayanan Gizi Rawat Jalan
3. Kegiatan Pelayanan Gizi Rawat Inap
4. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan
5. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
6. Pelayanan di unit gizi harus selalau berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien.
7. Semua petugas unit gizi wajib memilik izin sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
8. Dalam melaksanakan tugasnya setiapa petugas wajib mematuhi ketentuan
dalam K3(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
9. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, etikket, dan menghormati hak pasien.
10. Penyelenggaraan makanan pasien dilaksanakan dalam 24 jam.
11. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada Orgas Rumkit Tk.II 03.05.01
Dustira sesuaia dengan Keputusan Kasad Nomor Kep/50XII/2006 tanggal 29
Desember 2006.
12. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
bulanan satu bulan sekali.
Kebijakan Khusus
1. Kegiatan penyelenggaraan makanan dan nutrisi untuk pasien tersedia secara
regular.
2. Persiapan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran bahan makanan dan
makanan di unit Gizi memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan resiko
kontaminasi dan pembusukan.
3. Persiapan dan pengolahan bahan makanan dengan memperhatikan prinsip
HACCP untuk mengurangi resiko kontaminasi dan pembusukan.
4. Produk enteral komersil untuk penuyimpanan disesuaikan dengan
rekomendasi pabrik.
5. Pendistribusian makanan menggunakan system yang dipusatkan (sentralisasi)
dan system yang tidak dipusatkan (desntralisasi), dilakukan secara tepat
waktu.
6. Pendistribusian makananan di ruangan dibantu oleh Pembantu Perawat (PP)
dengan pengawasan Nutrisionis.
7. Perencanaan Anggaran Belanja Makanan Rumkit Tk. II 03.05.01 Dustira
sesuai diet pasien dan ketentuan penggunaan uang lauk pauk (ULP) pasien
dinas.
8. Perencanaan menu pasien sesuai dengan diet pasien dan disusun menu pilihan
sarapan pasi untuk Pati (Perwira Tinggi).
9. Perhitungan dan pemesanan kebutuhan Bahan Makanan sesuai dengan jumlah
pasien ruangan dan siklus menu 10 hari.
10. Pasien yang memerukan diet makanan khusus, direncanakan dietnya dan
dipesankan makanan khusu oleh Kaur ruangan ke Unit Gizi( Sidiamak).
11. Pasien masuk perawatan dilakukan skrining gizi untuk mengidentifikasi
adanya resiko nutrisi dilakukan oleh perawat yang pertama menangani pasien.
12. Pasien yang beresiko malnutrisi akan diassesment lebih lanjut dn dibuat
perencanaan terapi gizi.
13. Tingkat kemajuan pasien dan evaluasi serta didokumentasikan dalam rekam
medic.
14. Setiap pasien dan keluarga mendapatkan edukasi gizi sesuai dengan diet dan
penyakitnya.
15. Unit gizi bertanggung jawab atas laporan berkala yang telah ditetapkan, baik
untuk kepentingan eksternal maupun internal.
16. Kegiatan penelitian dan pengembangan gizi diupayakan untuk meningkatkan
mutu pelayanan.
17. Seluruh pelayanan gizi wajib berorientasi pada kepuasan pelanggan.
18. Unit gizi Rumkit Tk.II 03.05.01 Dustira menerima kegiatan mahang
mahasiswa permintaan gizi.

Ditetapkan : di Cimahi
Pada Tanggal :02 / 01 / 2013
Kepala Rumah Sakit Dustira

dr. Akhmad Khotib


Kolonel Ckm NRP. 32519

Anda mungkin juga menyukai