Anda di halaman 1dari 8

PROSEDUR KERJASAMA DALAM TERAPI NUTRISI

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/PP/114/XI/2014
KESDAM I/BB 0 1/7
Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 3 DESESMBER 2014
dr. Sukirman, Sp. KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Kerjasama dalam terapi nutrisi adalah suatu kolaboarasi berbagai


disiplin ilmu kesehatan guna saling menunjang dalam proses
penyembuhan kesehatan pasien

TUJUAN
Umum : Untuk tercapainya terapi gizi yang komprehensif dengan
memperhatikan masalah gizi dan masalah bidang lain, baik dalam
pengobatan, tindakan dan komplikasi.
Khusus :
1. Menjadi sarana pertukaran ilmu pengetahuan bagi anggota tim.
2. Sarana pelayanan, pendidikan, penelitian terpadu.
3. Tercapainya pelayanan gizi yang optimal sebagai bagian terapi
dalam pelayanan holistik kepada pasien sehingga dapat
mengurangi morbiditas, mortalitas, dan lama rawat yang
panjang.
4. Tercapainya efisiensi dan efektifitas dalam terapi gizi baik dari
segi klinis, fungsional, kepuasan pasien dan biaya.

Keputusan Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau tentang Pelayanan


KEBIJAKAN Gizi du Rumkit Tk Putri Hijau Nomor : SK / 15 / XI / 2014
PROSEDUR KERJASAMA DALAM TERAPI NUTRISI

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/PP/114/XI/2014 0 2 /7

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)
3 NOVEMBER 2014 dr. Sukirman, Sp. KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

1. Pelayanan Gizi Klinik Rawat Jalan


PROSEDUR
Pelayanan gizi klinik bagi pasien rawat jalan merupakan pelayanan
terpadu yang dilaksanakan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik atau
Dokter yg telah mendapatkan pembekalan Gizi klinik bekerjasama
dengan Nutrisionis.

Kriteria pasien rawat jalan adalah:

a. Pasien yang dikirim dari poliklinik rawat jalan atau hasil rujukan
dari rumah sakit atau institusi kesehatan lainnya.
b. Pasien tanpa rujukan.
Pelaksanaan Pelayanan Gizi Klinik Rawat Jalan:

Dokter yang mengirim pasien ke Poli Gizi agar menyertakan ditujukan


kepada Dokter Spesialis Gizi atau Nutrisionis, jika ditujukan ke Dokter
Spesialis Gizi bersifat konsultasi sedangkan ke Nutrisionis bersifat
edukasi/konseling atau dikirm untuk keduanya.
PROSEDUR KERJASAMA DALAM TERAPI NUTRISI

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/PP/114/XI/2014 0 3 /7

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)
3 NOVEMBER 2014
dr. Sukirman, Sp. KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

Tugas, Kewajiban, dan Wewenang

Dokter Spesialis Gizi Klinik

1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik


2. Menegakkan diagnosis dan merumuskan masalah nutrisi pasien
3. Memberikan terapi gizi dan membuat preskripsi diet
4. Melakukan evaluasi hasil terapi gizi
5. Mengisi lembar konseling gizi.
Nutrisionis

Melakukan Proses asuhan Gizi Terstandar

1. Menterjemahkan atau menjabarkan perskripsi diet pasien yang


telah ditentukan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik kedalam bentuk
makanan.
2. Mendiskusikan masalah diet pasien dengan Dokter Spesialis Gizi
Klinik
3. Melakukan konseling gizi.
Perawat

1. Melakukan pemeriksaan tanda vital


2. Melakukan pengukuran antropometri
3. Mempersiapkan pemeriksaan penunjang sesuai instruksi dokter
PROSEDUR KERJASAMA DALAM TERAPI NUTRISI

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/PP/114/XI/2014 0 4/7

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)
3 NOVEMBER 2014 dr. Sukirman, Sp. KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

2. Pelayanan Gizi Klinik Rawat Inap


Pelayanan gizi klinik bagi pasien rawat inap yang bermasalah gizi
merupakan pelayanan oleh Tim muliti disiplin yang bertugas
melaksanakan pelayanan terapi gizi klinik. Dalam pelaksanaannya
dilakukan oleh Tim Terapi Gizi (TTG).
Kriteria pasien rawat inap yang ditangani TTG adalah
a. Pasien baru yang masuk perawatan yang memenuhi kriteria
gangguan nutrisi
b. Pasien yang telah di skrining ulang memenuhi kriteria gangguan
nutrisi
c. Pasien yang dikonsulkan oleh Dokter Penanggung Jawab
Pasien.

Pelaksanaan Pelayanan Gizi Klinik Rawat Inap

Tugas, Kewajiban, dan Wewenang

Dokter Spesialis Gizi Klinik

1) Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik


2) Menegakkan diagnosis dan merumuskan masalah nutrisi pasien
3) Memberikan terapi gizi dan membuat preskripsi diet
4) Melakukan evaluasi hasil terapi gizi.
a. Respon metabolik yang berhubungan dengan gizi pasien
yang mempunyai masalah gizi.
b. Melakukan penyesuaian dukungan nutrisi sesuai dengan
kondisi pasien.
5) Mengisi lembar konseling gizi
PROSEDUR KERJASAMA DALAM TERAPI NUTRISI

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/PP/114/XI/2014 0 5/7

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)
3 NOVEMBER 2014 dr. Sukirman, Sp. KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

Nutrisionis

1) Melakukan Proses asuhan Gizi Terstandar


2) Menterjemahkan atau menjabarkan perskripsi diet pasien yang
telah ditentukan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik kedalam
bentuk makanan
3) Mendiskusikan masalah diet pasien dengan Dokter Spesialis
Gizi Klinik
4) Melakukan konseling gizi.

Perawat

1) Melakukan skrining gizi


2) Melakukan pemeriksaan tanda vital
3) Melakukan pengukuran antropometri
4) Mempersiapkan pemeriksaan penunjang
Pemantauan cairan keluar masuk, perkembangan penyakit, tanda-
tanda infeksi, perawatan infus dan nasogastric tube

Farmasi

1) Mempersiapkan obat-obatan dan zat terkait (vitamin, mineral, dan


nutrisi parenteral)
2) Menentukan komtabilitas zat gizi yang akan diberikan kepada
pasien
PROSEDUR KERJASAMA DALAM TERAPI NUTRISI

No. Dokumen No Revisi Halaman

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/PP/114/XI/2014 0 6/7


KESDAM I/BB
Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)
3 NOVEMBER 2014 dr. Sukirman, Sp. KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

1. Prosedur Pelayanan Gizi Rawat Jalan


1) Pasien datang di poliklinik dengan atau tanpa surat rujukan
diterima oleh bagian administrasi untuk pencatatan identitasnya.
2) Perawat poliklinik melakukan pemeriksaan tanda vital, dan
pengukuran antropometri, yang dicatat dalam rekam medik.
3) Dokter Spesialis Gizi Klinik melakukan anamnesis, pemeriksaan
fisik, menegakkan diagnosis, memberikan terapi gizi dan
membuat preskripsi diet sesuai dengan hasil pemeriksaan yang
dilakukan dengan seksama
4) Dokter Spesialis Gizi Klinik mengisi lembar konseling gizi.
5) Nutrisionis melakukan konseling gizi.
6) Melakukan evaluasi hasil terapi nutrisi oleh Dokter Spesialis Gizi
bersama Nutrisionis.
2. Prosedur Pelayanan Gizi Rawat Inap
1) Pasien masuk rawat inap dari poliklinik atau dokter yang mengirim
disebutkan diagnosa penyakit dan mungkin jenis diet yang diberikan.
2) Dokter ruangan dan perawat ruangan melakukan pemeriksaan
dan pencatatan dalam rekam medis serta melakukan skrining gizi.
3) Pada pasien yang mempunyai masalah gizi, oleh dokter Spsialis
Gizi Klinik dan Nutrisionis akan dilakukan pemeriksaan sesuai dengan
bidang masing-masing. Bagi pasien baru yang tidak memenuhi kriteria
gangguan nutrisi akan dilakukan skrining ulang pada hari ketujuh
perawatan.
PROSEDUR KERJASAMA DALAM TERAPI NUTRISI

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/PP/114/XI/2014 0 7/7

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)
3 NOVEMBER 2014
dr. Sukirman, Sp. KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

4) Dokter Spesialis Gizi Klinik menegakkan diagnosis, memberikan


terapi gizi dan preskripsi diet sesuai dengan hasil pemeriksaan yang
dilakukan.
5) Nutrisionis akan menterjemahkan preskripsi diet dengan
mempertimbangkan pola makan dan kebiasaan makan pasien serta
diagnosa penyakit.
6) Hasil analisis gizi dikirim ke dapur produksi
7) Hasil pemeriksaan TTG dicatat di dalam rekam medik, saran dan
anjuran dikonsultasikan dengan dokter yang merawat agar sesuai
dengan rencana pengobatan secara keseluruhan.
8) TTG mempunyai tugas melakukan pengawasan, evaluasi, dan
penyesuaian terapi gizi preskripsi diet sesuai kondisi klinis dan hasil
pemeriksaan penunjang yang terkait.
9) Semua penyesuaian dikonsultasikan dan didiskusikan dengan
DPJP dan tim perawat ruangan.
10) Pasien dengan penggunaan NGT, TPN, stoma dan lain-lain
memerlukan pengawasan dan perawatan khusus, sehingga dapat
mendeteksi kemungkinan timbulnya gangguan gizi atau komplikasi.
Hubungan kerja TTG dan dokter yang merawat serta hubungan antar
TTG adalah hubungan kemitraan masing-masing memberikan
sumbangan pelayanan bagi kesembuhan optimal pasien.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Jangwat

Anda mungkin juga menyukai