Tugas Filsafat
Tugas Filsafat
Permulaan
Stoisisme
Perkembangan filsafat Zaman kuno Puncak zaman klasik
barat dibedakan menjadi Epakurisme
Hellenisme
empat periode
Zaman platistik Neo platonisme
Zaman platistik dan skolastik
Zaman skolastik
Ranesans
Zaman Barok
Zaman Modern
Zaman Pencerahan
Zaman Romantik
Positivisme
Materialisme
Eksistensialisme
Fenomenologi
Zaman sekarang
Pragmatisme
Neo-Positivisme
Batasan Sumber Tingkatan Cara-cara Kebenaran Pengertian Pentingnya Unsur Sikap Objek Cara
Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Ilmu Ilmu Ilmu Ilmu Ilmu Memperoleh
Ilmu
Ilmu-ilmu Khusus
Rendall-Buchles Filsafat-seni-ilmu-agama
Rendall-Buchles Filsafat-seni-ilmu-agama
Rendall-Buchles Filsafat-seni-ilmu-agama
Rendall-Buchles Filsafat-seni-ilmu-agama
Tahafut al falasifah
Suatu penjelasan bagaimana suatu jenis dapat muncul dari jenis yang lain
Albert Enstein Berkata dalam hubungannya dengan ilmu pengetahuan itu satu pihak dan di lain pihak
Pendapat ahli tentang Bahwa ilmu tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu buta
Kebenaran (agama)
Mohammad Hatta Menyatakan sebagai berikut, sungguhpun agama mempunyai medannya sendiri,
terpisah dari medan ilmu, agama adalah datum baik agama.
Prof. Louis Leany Menulis selama pengetahuan ilmu tetap tinggal pada bidangnya sendiri ia tidak pernah dapat
membahayakan iman dengan sungguh-sungguh.
Yahudi
Sifat kebenarannya
FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Hubungan antara Teori ketuhanan
hukum dan kekuasaan (fredrich Julius Stahl)
Mangan ora mangan waton nglumpuk (Filsafat hidup sebagian masyarakat jawa)
Filsafat Sebagai Biar lambat asal selamat, tak lari gunung dikejar (Filsafat hidup di kalangan masyarakat)
pandangan hidup
Dunia ini hanya terdiri dari matero belaka (Penganut aliran filsafat materilism)
Ilmu induk Filsafat (Sumber ilmu cabang dan ranting). Berfungsi sebagai induk
atau ibu ilmu pengetahuan
Disiplin ilmu dapat Ilmu cabang Ilmu-ilmu yang dilahirkan oleh filsafat sehingga ilmu-ilmu cabang itu
Dibedakan menjadi 3 dapat pula disebut sebagai anak nya filsafat
Ilmu ranting pecahan dari ilmu cabang yang merupakan spesialisasi dalam satu
bidang atau sebidang tertentu
Materia : bahan penyelidikan suatu ilmu
Objeknya
Forma : pandangan tertentu yang menentukan macamnya ilmu
Analitis / Aposteriori
Analitico Shynthetis
Pemersatu Ilmu
TUJUAN FILSAFAT
Yang harus dihindari dari hal-hal atau benda yang mengelilingi
Mengembangkan diri
Tujuan filsafat sebagai dasar
Menghargai kemerdekaan berfikir dan bersikap toleransi
Perangka, dan pemersatu ilmu
Keseimbangan kepribadian
2. Kejiwaan
Pandangan hidup
Tujuan hidup
Pedoman hidup
Kejiwaan
Pegangan hidup
Sikap hidup
Cara hidup
METAFISIKA
SIFAT-SIFAT TRANSEDENTAL
Transedental satuan Sifat Transedental kebaikan Sifat-sifat transedental kenyataan dan kebenaran
Term
Proposisi Implikatif
Proporsi majmuk
Proposisi Disyungtif
Proposisi Konyongtif
PENALARAN DALAM LOGIKA
Oposisi SISTEM NILAI KEBENARAN
Kata definisi berasal dari bahasa inggris defination, kata defination berasal dari bahasa latin definatio yang dapat diartikan batasan. Jadi definisi
Berbagai definisi
adalah susunan kata yang tepat untuk menentukan batas-batas suatu pengertian, dan juga dapat diartikan sebagai keterangan yang memuat
tentang ilmu filsafat
uraian atau penjelasan arti suatu kata istilah atau ungkapan.
Menurut sebagian
para ahli
Menurut Plato (428-348 SM) filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada
Menurut Aristoteles (384-322 SM) bahwa kewajiban filsafat ialah menyelidiki sebab dan asas yang ada
Menurut Johan Gottich Fickte (1762-1814) menyebutkan filsafat sebagai wissenchaf tslehre : ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu umum,
yang jadi dasar segala ilmu
Menurut Hasbullah Bakry, filsafat sebagai ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan
manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana
sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu (Hasbullah Bakry : 1964)
Asas keagamaan (principle of identity) yaitu apa yang ada itu ada / setiap benda itu identik dengan dirinya sendiri
Asasi-asasi yang harus Asas keagamaan (principle of identity) yaitu apa yang ada itu ada / setiap benda itu identik dengan dirinya sendiritidak ada pertentangan
Dipakai ketika berfikir (principle of noun contradiction) yaitu tidak dapat disamakan antara pengertian dengan pengertian yang merupakan kebalikannya
Asas tidak adanya kemungkinan ketiga atau asas penyisihan jalan tengah
Berfikir secara radikal, artinya berfikir sampai ke akar-akarnya
Berfikir secara universal, artinya berfikir tentang hal-hal serta proses-proses yang bersifat umum
Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara koheren (runtut). Artinya yang dimaksud dengan runtut adalah bagan yang
Disusun tidak terdiri dari pendapat-pendapat yang saling bertentagan di dunia
Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara konseptual, artinya melampaui batas pengalaman hidup sehari-hari
Ciri-ciri berfikir
Secara kefilsafatan Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara sistematik. Artinya yang disebut sistematis adalah kebulatan dari sejumlah unsur yang
saling berhubungan menurut tata pengaturan untuk mencapai sesuatu maksud atau menunaikan suatu peranan tertentu.
Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara komprehensif. Artinya sistem itu bersifat mencakup secara menyeluruh,
tidak ada sesuatu yang berada di luar jangkauan.
Berfikir secara kefilsafatan dicirikan bebas. Artinya berfikir dan menyelidiki memakai disiplin yang sekeras-kerasnya
Berfikir secara kefilsafatan dicirikan dengan pemikiran yang bertanggung jawab. Maka seorang yang berfilsafat adalah
seorang yang berfikir sambil bertanggung jawab dan pertanggung jawaban yang pertama adalah terhadap nuraninya sendiri
Beda filsafat dengan Terdapat kesatuan metode pada ilmu-ilmu khusus misalnya, pada kelompok-kelompok ilmu-ilmu kealaman, kelompok
cabang cabang ilmu pengetahuan ilmu-ilmu sosial, sedangkan dalam ilmu filsafat tidak lazim adanya satu metode penyelidik sebagai model akan tetapi
terdapat bermacam-macam metode sesuai dengan sistem filsafat masing-masing.
Ilmu-ilmu khusus pada umumnya bergiat pada tingkat pengalaman dengan memakai prinsip-prinsip tertentu yang berlaku
RF Beelingdalam bukunya filsafat dewasa 1986 umum. Ilmu filsafat bergerak diastas pengalaman dan justru menyelidiki validitas prinsip-prinsip tersebut.
Membedakan ilmu filsafat dengan cabang-cabang
Ilmu pengetahuan yang lain dalam hal berikut Ilmu-ilmu khusus bergiat dalam kotak spesialisasi menurut disiplinnya sendiri-sendiri sehingga melahirkan spesialis-
spesialis. Ilmu filsafat bergerak dalam penyelidik yang sifatnya umum, menyeluruh dan melahirkan generalis.
Ilmu-ilmu khusus itu pada hakekatnya bertugas menyelidiki persoalan-persoalan yang memecahkannya. Ilmu-ilmu
khusus membuat hipotesis sebagaimana tercermin dalam sistem filsafat.
Geraard Beekman menerangkan Berhubungan dengan ilmu filsafat untuk menyelidiki asas-asas ilmu khusus. Demikian pula dalam memberikan orentasi
Beberapa perbedaan ilmu filsafat dengan ilmu arah berkembang ilmu khusus maka intansi yang berkompeten untuk mempertanyakan ilmu-ilmu khusus tidak lain adalah
khusus yang lain dalam hal berikut filsafat, tetapi tidaklah demikian, eksistensi ilmu filsafat tidak dapat dipertanyakan oleh intansi di luar filsafat.
Ilmu-ilmu khusus di dalam merintis perkembangannya berjalan diatas alur kontimitas keilmuannya sendiri yaitu berjalan
di atas asasnya secara konsisten. Ilmu filsafat sebaliknya selalu ditandai oleh revolusi pemikiran yang drastis dan
spektakuler karena memang menjadi wataknyalah untuk bergiat secara radikal.
Ilmu-ilmu khusus bekerja secara fragmentoris dan terperinci, sedangkan ilmu filsafat bekerja secara komprehensif.
Ilmu-ilmu khusus bekerja mulai dari asumsi-asumsi yang tidak dipertanyakan lagi, tetapi ilmu filsafat tak begitu saja
menerima pernyataan asumtif semacam itu melainkan bertolak dari keyakinan antologis, bahkan ilmu filsafat tidak
menerima otoritas kebenaran lain di luar filsafat.
Seperti halnya Prof. Beerling, Bhekman menyebutkan perbedaan metode menjadi hal penting yang membawa ilmu filsafat
secara eksplistis berbeda dengan cabang-cabang ilmu yang lain.
Filsafat sebagai ilmu pengetahuan
Sistem
Manusia dengan unsur kehendaknya untuk berbuat baik dan buruk dapat
melahirkan filsafat tingkah laku (etika)
Manusia dengan dan sebagai warga Negara dapat melahirkan filsafat Negara
Pengertian Pengetahuan Menurut Dago bert D. Runus ialah hubungan antara objek dan
subjek.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Dalam arti luasnya ialah segala bentuk ilmu pengetahuan yang
dalam berbagai sumber bersifat refleksif, sistematis, kritis.
Skeptik
Bebas pamrih
B. Ilmu Kemasyarakatan
1. Ilmu hukum
2. Ilmu ekonomi
3. Ilmu jiwa sosial
4. Sosiologi
5. Antropologi budaya dan sosial
6. Ilmu sejarah
7. Ilmu politik
8. Ilmu pendidikan
9. Publistik dan jurnalistik
Kontitusi
Objektifikasi
Arti Fenomenologi Intensionalitas
Identifikasi
Ludwig Wittgenstein
Tractatus logico philosophicus
(1889-1951)
Buku 1 : bahasa adalah kebenaran dan dunia adalah fakta.
Buku 2 pemakaian bahasa sehari-hari
Bertand Russell
Pemikirannya prinsip verifikasi
(1872-1970)
Pernyataan yang tidak bermakna
Filsuf dari
Frank Ramsey (1903-1930)
Cambridge
John Wisdom (1904)
Gilbert Ryle
Filsuf-filsuf dari
John Langshaw Austin (199-1960)
Oxford
Peter Frejerick Strawson (1919)
Emat March
Aliran positivisme logis
dari kelompok Wina Moritz Schlick
(Vienna Citele)
Aliran ini berpendapat kenyataan (realitas empiris) dan kebenaran
Ilmu pengetahuan
Positivisme Fakta
Pengalaman
Abad Positivisme
Nyata
Bermanfaat
Arti Positivisme
Pasti
Tepat
Natural
Tahap metafisis
Supra natural
Cendikiawan
Tahap positif
Industrialis
Ilmu Pasti
Ilmu Bintang
Ilmu Alam
Penggolongan comte
Tentang Ilmu Pengetahuan Ilmu Kimia
Ilmu Hayat
Rasionalisme
Ajaran Comte tentang
filsafat, ilmu pengetahuan
Empirisme
Ingatan
Statika sosial
Ajaran Comte tentang
sosiologi
Dinamika sosial
Semu