Anda di halaman 1dari 25

PERKEMBANGAN ILMU FILSAFAT

Permulaan
Stoisisme
Perkembangan filsafat Zaman kuno Puncak zaman klasik
barat dibedakan menjadi Epakurisme
Hellenisme
empat periode
Zaman platistik Neo platonisme
Zaman platistik dan skolastik
Zaman skolastik

Ranesans

Zaman Barok
Zaman Modern
Zaman Pencerahan

Zaman Romantik

Positivisme

Materialisme

Eksistensialisme

Fenomenologi
Zaman sekarang
Pragmatisme

Neo-Kantianisme & Neo-Tomiisme

Neo-Positivisme

Aliran yang paling mutakhir : Filsafat Analitik


EPISTEMOLOGI

EPISTEMOLOGI UMUM EPISTEMOLOGI KHUSUS

Batasan Sumber Tingkatan Cara-cara Kebenaran Pengertian Pentingnya Unsur Sikap Objek Cara
Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Ilmu Ilmu Ilmu Ilmu Ilmu Memperoleh
Ilmu

- Subjek 1. Pengetahuan 1. Tidak Tau - Pengetahuan - Teori


- Kesadaran 2. Nalar 2. Mengambil Pra Ilmiyah / Kebenaran
- Alat 3. Otoritas Sikap Biasa Kora
- Cara 4. Intonion 3. Memutuskan - Pengetahuan Pondensi
Mengetahui 5. Nahya Ilmiyah / Ilmu - Teori
- Objek 6. Keyakinan - Pengetahuan Kebenaran
Kefilsafatan / Koherensi
Filsafat - Teori
- Pengetahuan Kebenaran
Pragmatin
Seni
Beda Filsafat dengan Agama
4 Kemampuan Agama (Kepercayaan)
akal budi
Filsafat

Ilmu-ilmu Khusus

Rendall-Buchles Filsafat-seni-ilmu-agama

Rendall-Buchles Filsafat-seni-ilmu-agama

Pendapat filsuf tentang


Rendall-Buchles Filsafat-seni-ilmu-agama
urutan 4 Kemampuan
akal budi
Rendall-Buchles Filsafat-seni-ilmu-agama

Rendall-Buchles Filsafat-seni-ilmu-agama

Rendall-Buchles Filsafat-seni-ilmu-agama

Jaman patristik dan abad pertengahan


Gereja Agama lebih berperan
Tokoh kompromistik ajaran keagamaan
dan pemikiran filsafat
Pemikiran filsafat dikendalikan

Agustinus Thomas Aguinas


354-430 1225-1274
Giordino Bruno (1574-1600)
Mengalami hukuman bakar
Bapak berikutnya tokoh hidup-hidup
Pendapatnya dibidang kosmologi
yang menentang doktrin
(Filsafat alam semesta)
keagamaan gereja

Galileo Galilei (1564-1642)


Mencabut teorinya tetapi
Menentang tradisi kuno (bersumber pada) meyakini kebenarannya
pt Lomeos bumi adalah alam semesta.
Teori copernican mataharilah pusat alam
semesta

Tahafut al falasifah

Pemikir besar Islam Pengingkaran kebangkitan jasmani


Al-Ghazali
Yang menentang filsafat
Membataskan ilmu tuhan kepada hal-hal yang besar saja

Kepercayaan tentang qadimnya alam dan keazalannya

Abad XIX Carles Darwin (1809-1882)


Origin of species

Suatu penjelasan bagaimana suatu jenis dapat muncul dari jenis yang lain

Perbedaan manusia dengan Manusia pengetahuan Kebenaran Keinsyafan


Hewan
Hewan Naluri Insting
Prof. M. Nasroen, SH Menyatakan bahwa di dalam diri manusia tersimpan potensi rohaniyah berupa pikiran,
rasa dan keyakinan

Albert Enstein Berkata dalam hubungannya dengan ilmu pengetahuan itu satu pihak dan di lain pihak
Pendapat ahli tentang Bahwa ilmu tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu buta
Kebenaran (agama)
Mohammad Hatta Menyatakan sebagai berikut, sungguhpun agama mempunyai medannya sendiri,
terpisah dari medan ilmu, agama adalah datum baik agama.

Prof. Louis Leany Menulis selama pengetahuan ilmu tetap tinggal pada bidangnya sendiri ia tidak pernah dapat
membahayakan iman dengan sungguh-sungguh.

Filsafat Realitas Obyek sasaran penyelidikan


Agama Realitas Pengetahuan Nilai-nilai

Tuhan Alam Semesta Manusia

Yahudi

3 agama universal Kristen


di barat
Tentang asalnya
Islam

Pokok-pokok perbedaan filsafat


Subyek dan realitasnya
Dengan agama

Sifat kebenarannya
FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Hubungan antara Teori ketuhanan
hukum dan kekuasaan (fredrich Julius Stahl)

Teori perjanjian masyarakat


(Thomas Hobbes, John Lock, Jean
Apa sebab Negara Jachues Rouseau)
Filsafat Sebagai Ilmu Filsafat hukum berhak menghukum
seseorang Teori kedaulatan Negara
(Hans Kelsem)

Teori kedaulatan Tuhan

Teori perjanjian masyarakat


FILSAFAT Apa sebab orang
DALAM KEHIDUPAN Mentaati hukum
Teori kedaulatan negara
SEHARI-HARI
Teori kedaulatan hukum

Rawe-rawe rantas malang-malang putung (Filsafat hidup kaum pejuang)

Mangan ora mangan waton nglumpuk (Filsafat hidup sebagian masyarakat jawa)

Tuna sathak bati sanak (Filsafat pedagang)

Filsafat Sebagai Biar lambat asal selamat, tak lari gunung dikejar (Filsafat hidup di kalangan masyarakat)
pandangan hidup
Dunia ini hanya terdiri dari matero belaka (Penganut aliran filsafat materilism)

Mengutamakan hal-hal yang berguna baginya (Penganut aliran filsafat pragmatism)

Membentuk masyarakat yang sangat makmur tanpa kesusahan


(Penganut aliran filsafat utilitarisme)
FUNGSI FILSAFAT SEBAGAI SUMBER ILMU-ILMU

Ilmu induk Filsafat (Sumber ilmu cabang dan ranting). Berfungsi sebagai induk
atau ibu ilmu pengetahuan

Disiplin ilmu dapat Ilmu cabang Ilmu-ilmu yang dilahirkan oleh filsafat sehingga ilmu-ilmu cabang itu
Dibedakan menjadi 3 dapat pula disebut sebagai anak nya filsafat

Ilmu ranting pecahan dari ilmu cabang yang merupakan spesialisasi dalam satu
bidang atau sebidang tertentu
Materia : bahan penyelidikan suatu ilmu
Objeknya
Forma : pandangan tertentu yang menentukan macamnya ilmu

Mutlak atau axiomata

Dasar-dasar ilmu Umum : meliputi semua ilmu

Khusus : meliputi masing-masing ilmu

Berobjek : ada sesuatu yang dijadikan bahan

Bermetode : mempunyai cara-cara tertentu


Unsur-unsur pokok filsafat kepada Sifat-sifat atau
Ilmu cabang (Notonogoro) syarat-syarat ilmu
Bersistem : tersusun secara teratur

Bersifat Universal : berlaku secara umum

Analitis / Aposteriori

Metode Sintesis / Apriori

Analitico Shynthetis

Pemersatu Ilmu
TUJUAN FILSAFAT
Yang harus dihindari dari hal-hal atau benda yang mengelilingi

Keadaan Sikap Tempat Waktu Aksi Passi Relasi

Kecendrungan berfikir dan menggugah pengertian kita

Mengembangkan diri
Tujuan filsafat sebagai dasar
Menghargai kemerdekaan berfikir dan bersikap toleransi
Perangka, dan pemersatu ilmu

Pembinaan dan peradaban manusia kemanusiaan

Keseimbangan kepribadian

Pembinaan orang, menyusun pendapat sendiri

Terlaksananya persiapan hidup

Mengembangkan diri, tidak lekas puas dan berfikir sendiri

Tujuan pendidikan filsafat yang Memberi kejelasan, kemurnian dan pembuktian


Memperoleh manfaat Menghargai kemerdekaan berfikir orang lain, bersikap toleran, saling pengertian

Menyusun cita-cita hidupnya, pola berfikir dan aktivitis

Terpelihara, berkembangnya pendirian dan sikap

Menanamkan benih watak kemanusiaan


1. Intelektual

Tujuan filsafat menurut notonogoro ada 2

2. Kejiwaan

Mengembangkan akal menghidupkan kecerdasan berfikir

Intelektual Menggugah pengertian dan penjelmaan

Pemikiran terhadap hubungan kemanusiaan

Pandangan hidup

Tujuan hidup

Pedoman hidup
Kejiwaan
Pegangan hidup

Sikap hidup

Cara hidup
METAFISIKA

SIFAT-SIFAT TRANSEDENTAL

Transedental satuan Sifat Transedental kebaikan Sifat-sifat transedental kenyataan dan kebenaran

Kebaikan objektif Kebaikan subjektif


YANG ADA DAN YANG BERADA

Kuantitas dalam kedudukan Kualitas dalam bentuk wujud

Sifat yang menyebabkan ada Sifat batin Sifat lahir

Sifat yang tentu ada Sifat wujud / Sifat pematuh /


bentuk kekuatan

Sifat yang kebetulan ada


DASAR-DASAR LOGIKA

Term

Logika adalah salah satu bidang pengetahuan Logika Deduktif


teratur yang dapat dimasukkan dalam
kelompok filsafat maupun kelompok ilmu Logika Induktif Konotasi Denotasi

HUBUNGAN SUBJEK, PREDIKAT MAKA


KATEGORIS DAPAT DIBEDAKAN
PROPOSISI KATEGORIS

Proposisi Universal Avermatif

Sebagai Subjek Sebagai Predikat Kopula Kuantor Proposisi Universal Negatif

Proposisi Partikular Afermatif

Proposisi Ekuivalen Proposisi Partikular Negatif

Proposisi Implikatif
Proporsi majmuk
Proposisi Disyungtif

Proposisi Konyongtif
PENALARAN DALAM LOGIKA
Oposisi SISTEM NILAI KEBENARAN

Konversi Negasi pernyataan


Penyimpulan langsung
Inversi Ekuivalen
Penyimpulan penalaran
dalam logika Kontraposisi Implikasi

Penyimpulan tidak langsung Silogisme kategoris Disyungsi

Silogisme majmuk Konyongsi

Sebagai tuntunan / pedoman perbuatan manusia

Sebagai pengarah perbuatan manusia Sejarah perkembangan estetika

Fungsi etika Sebagai alat pernilaian dan kontrol perbuatan manusia

Sebagai petunjuk dalam memecahkan persoalan hidup Periode klasik


Periode skolastik
Sebagai pengukur cita-cita
Periode Renaissance
Periode Pencerahan
Periode Idealis
Nilai estetika
Periode romantik
Persoalan-persoalan pokok Pengalaman estetika
Periode positifisme
estetika Seni
Seniman
DEFINISI-DEFINISI ILMU FILSAFAT

Kata definisi berasal dari bahasa inggris defination, kata defination berasal dari bahasa latin definatio yang dapat diartikan batasan. Jadi definisi
Berbagai definisi
adalah susunan kata yang tepat untuk menentukan batas-batas suatu pengertian, dan juga dapat diartikan sebagai keterangan yang memuat
tentang ilmu filsafat
uraian atau penjelasan arti suatu kata istilah atau ungkapan.

Menurut sebagian
para ahli
Menurut Plato (428-348 SM) filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada

Menurut Aristoteles (384-322 SM) bahwa kewajiban filsafat ialah menyelidiki sebab dan asas yang ada

Menurut Johan Gottich Fickte (1762-1814) menyebutkan filsafat sebagai wissenchaf tslehre : ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu umum,
yang jadi dasar segala ilmu

Menurut Hasbullah Bakry, filsafat sebagai ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan
manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana
sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu (Hasbullah Bakry : 1964)

Asas keagamaan (principle of identity) yaitu apa yang ada itu ada / setiap benda itu identik dengan dirinya sendiri

Asasi-asasi yang harus Asas keagamaan (principle of identity) yaitu apa yang ada itu ada / setiap benda itu identik dengan dirinya sendiritidak ada pertentangan
Dipakai ketika berfikir (principle of noun contradiction) yaitu tidak dapat disamakan antara pengertian dengan pengertian yang merupakan kebalikannya

Asas tidak adanya kemungkinan ketiga atau asas penyisihan jalan tengah
Berfikir secara radikal, artinya berfikir sampai ke akar-akarnya

Berfikir secara universal, artinya berfikir tentang hal-hal serta proses-proses yang bersifat umum

Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara koheren (runtut). Artinya yang dimaksud dengan runtut adalah bagan yang
Disusun tidak terdiri dari pendapat-pendapat yang saling bertentagan di dunia

Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara konseptual, artinya melampaui batas pengalaman hidup sehari-hari
Ciri-ciri berfikir
Secara kefilsafatan Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara sistematik. Artinya yang disebut sistematis adalah kebulatan dari sejumlah unsur yang
saling berhubungan menurut tata pengaturan untuk mencapai sesuatu maksud atau menunaikan suatu peranan tertentu.

Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara komprehensif. Artinya sistem itu bersifat mencakup secara menyeluruh,
tidak ada sesuatu yang berada di luar jangkauan.

Berfikir secara kefilsafatan dicirikan bebas. Artinya berfikir dan menyelidiki memakai disiplin yang sekeras-kerasnya

Berfikir secara kefilsafatan dicirikan dengan pemikiran yang bertanggung jawab. Maka seorang yang berfilsafat adalah
seorang yang berfikir sambil bertanggung jawab dan pertanggung jawaban yang pertama adalah terhadap nuraninya sendiri
Beda filsafat dengan Terdapat kesatuan metode pada ilmu-ilmu khusus misalnya, pada kelompok-kelompok ilmu-ilmu kealaman, kelompok
cabang cabang ilmu pengetahuan ilmu-ilmu sosial, sedangkan dalam ilmu filsafat tidak lazim adanya satu metode penyelidik sebagai model akan tetapi
terdapat bermacam-macam metode sesuai dengan sistem filsafat masing-masing.

Ilmu-ilmu khusus pada umumnya bergiat pada tingkat pengalaman dengan memakai prinsip-prinsip tertentu yang berlaku
RF Beelingdalam bukunya filsafat dewasa 1986 umum. Ilmu filsafat bergerak diastas pengalaman dan justru menyelidiki validitas prinsip-prinsip tersebut.
Membedakan ilmu filsafat dengan cabang-cabang
Ilmu pengetahuan yang lain dalam hal berikut Ilmu-ilmu khusus bergiat dalam kotak spesialisasi menurut disiplinnya sendiri-sendiri sehingga melahirkan spesialis-
spesialis. Ilmu filsafat bergerak dalam penyelidik yang sifatnya umum, menyeluruh dan melahirkan generalis.

Ilmu-ilmu khusus itu pada hakekatnya bertugas menyelidiki persoalan-persoalan yang memecahkannya. Ilmu-ilmu
khusus membuat hipotesis sebagaimana tercermin dalam sistem filsafat.

Geraard Beekman menerangkan Berhubungan dengan ilmu filsafat untuk menyelidiki asas-asas ilmu khusus. Demikian pula dalam memberikan orentasi
Beberapa perbedaan ilmu filsafat dengan ilmu arah berkembang ilmu khusus maka intansi yang berkompeten untuk mempertanyakan ilmu-ilmu khusus tidak lain adalah
khusus yang lain dalam hal berikut filsafat, tetapi tidaklah demikian, eksistensi ilmu filsafat tidak dapat dipertanyakan oleh intansi di luar filsafat.

Ilmu-ilmu khusus di dalam merintis perkembangannya berjalan diatas alur kontimitas keilmuannya sendiri yaitu berjalan
di atas asasnya secara konsisten. Ilmu filsafat sebaliknya selalu ditandai oleh revolusi pemikiran yang drastis dan
spektakuler karena memang menjadi wataknyalah untuk bergiat secara radikal.

Ilmu-ilmu khusus bekerja secara fragmentoris dan terperinci, sedangkan ilmu filsafat bekerja secara komprehensif.

Ilmu-ilmu khusus bekerja mulai dari asumsi-asumsi yang tidak dipertanyakan lagi, tetapi ilmu filsafat tak begitu saja
menerima pernyataan asumtif semacam itu melainkan bertolak dari keyakinan antologis, bahkan ilmu filsafat tidak
menerima otoritas kebenaran lain di luar filsafat.

Seperti halnya Prof. Beerling, Bhekman menyebutkan perbedaan metode menjadi hal penting yang membawa ilmu filsafat
secara eksplistis berbeda dengan cabang-cabang ilmu yang lain.
Filsafat sebagai ilmu pengetahuan

Menurut seorang ahli Dr. Dc muldar menyatakan bahwa


ilmu filsafat sebagai pemikiran teoritas tentang susunan
kenyataan sebagai keseluruhan.

Menurut Prof Dr. Notonogoro menerangkan bahwa ilmu


filsafat ialah ilmu yang memandang objeknya dari sudut
hakikatnya.

Menurut Prof Ir. Poedjawijatn menyatakan bahwa filsafat


adalah ilmu tentang segala sesuatu yang menyelidiki
keterangan atau sebab yang sedalam-dalamnya

Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan

Adanya objek sasaran yang menjadi Adanya metode sebagai sarana


Adanya sistem tertentu
pilihan bidang talaah atau penyelidik. kegiatan ilmu tertentu.
Objek Material
Objek
Objek Formal

Metode kritis : Sokrates Plato

Metode intuifif : Piotinus Berson

Metode Skolastik : Thomas Aquinas

Metode matematika : Descartes, dan


Pengikutnya
Ciri-ciri ilmu filsafat
dengan menunjukkan Metode Empiris : Hume
apa yang menjadi objek Metode
sasaran metode dengan
Metode Dialektis : Hegel
sistem yang ada

Metode Transendental : Kant, neo-


skolastik

Metode Fenomenologis : Hussel

Metode analitika bahasa :


Wittgen-tein

Sistem

Sebagai suatu sistem penyelidik


filsafat umumnya memuaskan
talaah pada tiga pokok

Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan


Antologis Epistimemologis Eksiologis
Filsafat Sebagai Pandangan Hidup
Manusia adalah Homo Sapiens, artinya makhluk yang mempunyai budi
Manusia adalah Animal Rational, artinya binatang yang berfikir
Manusia adalah Homo Laquen, artinya makhluk yang pandai menciptakan
bahasa dan menjelmakan pikiran manusia dan perasaan dalam kata-kata
yang tersusun
Manusia adalah Homo Faber, artinya makhluk yang terampil. Dia pandai
membuat perkakas atau disebut juga Toolmaking Animal yaitu binatang
yang pandai membuat alat.
Manusia adalah Zoon Politicon, yaitu makhluk yang pandai bekerjasama,
Manusia bergaul dengan orang lain dan mengorganisasi diri untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya
Manusia adalah Homo Economicus, artinya makhluk yang tunduk pada
prinsip-prinsip ekonomi dan bersifat ekonomis.
Manusia adalah Homo Religious, yaitu makhluk yang beragama. Dr. M. J.
Langeveld seorang tokoh pendidikan bangsa Belanda, memandang
manusia sebagai Animal Educadem dan Animal Educable, yaitu manusia
adalah makhluk yang harus dididik dan dapat dididik. Oleh karena itu, unsur
rohaniah merupakan syarat mutlak terlaksananya program-program
pendidikan. Ilmu yang mempelajari tentang hakekat manusia disebut
Antropologi Filsafat.

Manusia dengan unsur raganya dapat melahirkan filsafat biologi.

Manusia dengan unsur rasanya dapat melahirkan filsafat keindahan (estetika).

Manusia dengan monodualismenya (kesatuan jiwa dan raganya) melahirkan


filsafat antropologi.

Manusia dengan kedudukannya sebagai makhluk Tuhan dapat melahirkan


filsafat ketuhanan.

Manusia dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial dapat melahirkan


filsafat sosial.

Manusia sebagai makhluk yang berakal dapat melahirkan filsafat berpikir


Manusia
(logika).

Manusia dengan unsur kehendaknya untuk berbuat baik dan buruk dapat
melahirkan filsafat tingkah laku (etika)

Manusia dengan unsur jiwanya dapat melahirkan filsafat psikologi.

Manusia dengan segala aspek kehidupannya dapat melahirkan filsafat nilai


(aksologi).

Manusia dengan dan sebagai warga Negara dapat melahirkan filsafat Negara

Manusia dengan unsur kepercayaannya terhadap spiritual dapat melahirkan


filsafat agama.
FILSASAT SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Pengertian Pengetahuan Menurut Dago bert D. Runus ialah hubungan antara objek dan
subjek.

Menurut Mj. Langeveld ialah kesatuan antara subjek yang di


mengetahui dan objek yang diketahui.

Pengertian Ilmu Pengetahuan Dalam arti luasnya ialah segala bentuk ilmu pengetahuan yang
dalam berbagai sumber bersifat refleksif, sistematis, kritis.

Dalam arti sempitnya ialah bentuk ilmu pengetahuan yang


refleksif, sistematis, kritis. Yang bergerak dalam lingkungan
empiris.

Menurut Komaroedin ialah pengetahuan yang menjelaskan


sebab-sebab suatu objek menurut metode tertentu yang
merupakan kesatuan sistematik.

Menurut the liang gie ada lima pengertian ilmu pengetahuan

Menurut Mohammad Hatta ialah pengetahuan yang teratur


tentang pekerjaan hukum kausalnya.

Menurut Kal Pearson ialah keterangan yang lengkap dan


konsisten.

Menurut Ashley montagu ialah pengetahuan yang disusun


dalam suatu sistema yang berasal dari pengamatan.

Syarat-syarat agar disebut Menurut DC. Molder ialah :


Pemikiran Ilmiah 1. Mengkhususkan sasaran pemikirannya
2. Terus menerus mempertanyakan sasaran tersebut
3. Merumuskan jawaban yang beralaskan atas pertanyaan itu
4. Bersifat sistematis.

Menurut Molder Op Dit disebut senada oleh Koento Wibisono


ialah :
1. Menepatkan barang yang mau dijadikan sasaran.
2. Mengenal titik henti yang dipertanyakan terus menerus
3. Ada alasan tertentu untuk terus menerus mempertanyakan
apa yang tadi
4. Segala jawaban yang diperoleh sudah teratur menurut
sistem.

Macam-macam Material contohnya mengenai manusia


Objek
Formal contohnya mengenai prilaku manusia
Macam-macam Metode deduktif ialah proses penarikan kesimpulan khusus
Metode Ilmiah berdasarkan pernyataan umum.

Metode induktif ialah proses penarikan kesimpulan umum dari


fakta khusus.

Beberapa sifat Universal


dan ciri khas agar disebut
ilmu pengetahuan Komonal

Skeptik

Bebas pamrih

Penggolongan ilmu A. Ilmu Pengetahuan Alam


pengetahuan dalam arti 1. Biologi
luasnya yang diperinci ke 2. Antropologi fisik
dalam berbagai kelompok. 3. Ilmu kedokteran
4. Ilmu farmasi
5. Ilmu pertanian
6. Ilmu pasti
7. Ilmu alam
8. Ilmu teknik
9. geologi

B. Ilmu Kemasyarakatan
1. Ilmu hukum
2. Ilmu ekonomi
3. Ilmu jiwa sosial
4. Sosiologi
5. Antropologi budaya dan sosial
6. Ilmu sejarah
7. Ilmu politik
8. Ilmu pendidikan
9. Publistik dan jurnalistik

C. Humaniora (Studi Humanitas)


1. Ilmu agama
2. Ilmu bahasa
3. Ilmu seni
4. Ilmu jiwa

Penggolongan ilmu Ilmu pengetahuan murni contohnya matematika, ilmu filsafat


pengetahuan yang dilihat
dari segi keilmuannya Ilmu pengetahuan terapan contohnya ilmu kedokteran, ilmu
farmasi psikologi.

Perkembangan Ilmu Sejak jaman purba (15.000-600 Sebelum Masehi)


Pengetahuan
Sejak 200 tahun Sebelum Masehi

Sejak jaman kehidupan bangsa Yunani-Romawi (600 Sebelum


Masehi 200 Masehi)
Husserl mengartikan Intensiol
kesadaran kodrat
Fenomen

Kontitusi

Objektifikasi
Arti Fenomenologi Intensionalitas
Identifikasi

TEORI ANALISA BAHASA

Upper Norwood, dekat london

Bukunya principia ethiea (1903) & ethica (1912)


George Edward Moore
(1873-1958)
Tugasa filsafat memberi analisis

Pemikirannya filsafat analitis

Tugas filsuf menganalisis proposisi-proposisi

Bertand Russel Konsepnya atomisme logis


(1872-1970)
Bukunya logic and knowledge

Karangannya tractatus logico philosophicus (1922)

Ludwig Wittgenstein
Tractatus logico philosophicus
(1889-1951)
Buku 1 : bahasa adalah kebenaran dan dunia adalah fakta.
Buku 2 pemakaian bahasa sehari-hari

Bukunya Language, truth and logic (1936)

Bertand Russell
Pemikirannya prinsip verifikasi
(1872-1970)
Pernyataan yang tidak bermakna

Charles Dunbar Broad (1887-1971)

Filsuf dari
Frank Ramsey (1903-1930)
Cambridge
John Wisdom (1904)
Gilbert Ryle

Filsuf-filsuf dari
John Langshaw Austin (199-1960)
Oxford
Peter Frejerick Strawson (1919)

Emat March
Aliran positivisme logis
dari kelompok Wina Moritz Schlick
(Vienna Citele)
Aliran ini berpendapat kenyataan (realitas empiris) dan kebenaran

PEMIKIRAN FILSAFAT MODERN

Ilmu pengetahuan

Positivisme Fakta

Pengalaman

Abad ke-20 Positivisme Neo-Positivisme Kelompok Wina

Isidor Auguste Marie Francois Xavier Comte (1798-1857)

Pendiri filsafat positivisme


Comte
Berpengaruh abad ke-20

Abad Positivisme

Kata dasar positif

Nyata

Bermanfaat
Arti Positivisme
Pasti

Tepat

Penataan dan penertiban


Fetistyisme
Tahap teologis
Comte membedakan 3 tahap Anamisme
perkembangan akal budi Tahap metafisis
atau pemikiran manusia Politeisme
Tahap positif
Monoteisme

Natural
Tahap metafisis
Supra natural

Cendikiawan
Tahap positif
Industrialis

Ilmu Pasti

Ilmu Bintang

Ilmu Alam
Penggolongan comte
Tentang Ilmu Pengetahuan Ilmu Kimia

Ilmu Hayat

Ilmu Fisika Sosial

Rasionalisme
Ajaran Comte tentang
filsafat, ilmu pengetahuan
Empirisme

Ingatan

Bacon membedakan 3 fungsi Fantasi


jiwa
Pengertian

Statika sosial
Ajaran Comte tentang
sosiologi
Dinamika sosial

Suatu yang tampak


Arti fenomenologi
Gejala

Semu

Harun Hadiwijono Penampakan


Mengartikan fenomenon
Pengungkap peristiwa

Anda mungkin juga menyukai