Anda di halaman 1dari 3

PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN SEMENTARA, DAN PEMBERHENTIAN PNS

DARI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

Oleh : Deli Indra Wahyudi

Dalam rangka mencapai tujuan nasional, dibutuhkan adanya aparatur sipil


negara yang memiliki profesionalisme dan kompetensi yang memadai, berdayaguna
dan berhasil guna dalam melaksanakan tugas umum dan pemerintahan dan
pembangunan.
Pegawai Aparatur Sipil Negara berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Arah
pembinaan aparatur sipil negara adalah untuk membentuk aparatur yang profesional,
netral dan sejahtera dengan mengacu pada sistem merit yaitu kebijakan dan
Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil
dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama,
asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Dengan
aparatur sipil negara yang profesional, netral dan sejahtera pada akhirnya diharapkan
menjadi perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satu cara optimalisasi pembinaan karir aparatur sipil negara (pegawai
negeri sipil) dilakukan dengan mengembangkan jabatan fungsional tertentu.

Jabatan fungsional Tertentu


Didalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
disebutkan bahwa jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu. Jabatan fungsional tertentu dalam ASN terdiri atas jabatan
fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan, dimana untuk jabatan
fungsional keahlian terdiri dari ahli pertama, ahli muda, ahli madya dan ahli utama dan
jabatan fungsional keterampilan terdiri dari Pemula, terampil, mahir dan penyelia.
Penetapan jabatan fungsional dalam jenjang jabatan fungsional keahlian dan jabatan
fungsional keterampilan ditetapkan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Mempunyai metodologi, teknik analisis, teknik dan prosedur kerja yang
didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan dan/atau pelatihan teknis
tertentu dengan sertifikasi.
2. Memiliki etika profesi yang ditetapkan organisasi profesi.
3. Dapat disusun dalam suatu jenjang jabatan berdasarkan : a) tingkat
keahlian bagi jabatan fungsional keahlian; b) tingkat keterampilan bagi
jabatan fungsional keterampilan.
4. Pelaksanaan tugas bersifat mandiri.
5. Jabatan fungsional tersebut diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi organisasi.
Jabatan fungsional dan angka kredit jabatan fungsional ditetapkan oleh menteri
yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dengan
memperhatikan usul dari pimpinan instansi pemerintahan yang bersangkutan, yang
selanjutnya bertindak sebagai pembina jabatan fungsional.
Seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang diangkat dalam jabatan fungsional
disebut pejabat fungsional yang pada hakekatnya adalah seseorang yang mempunyai
tanggungjawab hasil pelaksanaan tugas dan kewenangan pelaksanaan tugas secara
mandiri. Didalam melaksanakan tugasnya pejabat fungsional tidak mutlak harus
bekerja sendiri. Dia dapat dibantu oleh tenaga fungsional yang lain, namun
tanggungjawab hasil pelaksanaan tugas dan kewenangan pelaksanaan tugas tetap
melekat pada pejabat fungsional tersebut.
Pengangkatan PNS dalam suatu jabatan fungsional tertentu disamping perlu
mempertimbangkan lingkup tugas organisasi dengan rincian tugas jabatan fungsional,
harus pula mempertimbangkan beban kerja pada instansi tersebut yang memberi
kemungkinan untuk pencapaian angka kredit bagi pejabat fungsional yang
bersangkutan.
Angka Kredit Jabatan Fungsional
Penilaian prestasi kerja bagi pejabat fungsional ditetapkan dengan angka kredit
oleh pejabat yang berwenang. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan
dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat
fungsional dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.
Butir-butir kegiatan yang dinilai adalah tugas-tugas yang dilaksanakan oleh
setiap pejabat fungsional yang terdiri atas tugas utama (tugas pokok) dan tugas
penunjang, yaitu tugas-tugas yang bersifat menunjang pelaksanan tugas utama. Tugas
utama adalah tugas-tugas yang tercantum dalam uraian tugas (job description) yang ada
pada setiap jabatan, sedangkan tugas penunjang adalah kegiatan-kegiatan pejabat
fungsional di luar tugas pokok yang pada umumnya bersifat tugas kemasyarakatan.
Dalam pelaksanaan tugas-tugas utama/pokok seorang pejabat fungsional harus
mengumpulkan sekurang-kurangnya 80% atau 90% dari angka kredit yang ditetapkan,
sedang pelaksanaan tugas penunjang tugas-tugas pokok sebanyak-banyaknya hanya
10% atau 20%. Ketentuan tersebut diatur untuk menjamin agar pejabat fungsional
benar-benar mengutamakan pelaksanaan tugas pokoknya dibandingkan dengan tugas-
tugas penunjang.
Angka kredit ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan digunakan sebagai
bahan dalam penetapan kenaikan jabatan/pangkat pejabat fungsional.
Pengangkatan
Persyaratan untuk pengangkatan pertama dalam jabatan fungsional adalah:
1. Berkedudukan sebagai PNS;
2. Memiliki ijazah sesuai dengan tingkat pendidikan dan kualifikasi pendidikan
yang ditentukan;
3. Telah menduduki pangkat menurut ketentuan yang berlaku;
4. Telah lulus pendidikan dan pelatihan fungsional yang ditentukan (limitatif);
5. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 1 tahun terakhir.
Pembebasan Sementara dan Pemberhentian dari Jabatan Fungsional
Tertentu

Pejabat fungsional dibebaskan sementara dari jabatannya apabila :


1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;
2. Diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 4 Tahun 1966;
3. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional yang dijabatnya;
4. Tugas belajar lebih dari 6 bulan;
5. Cuti di luar tanggungan negara;
6. PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Tertentu dibebaskan sementara dari
jabatannya, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki
jabatan/pangkat tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
PNS yang dibebaskan sementara karena dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak
menduduki jabatan/pangkat tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional
Tertentu setelah memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi paling lama 1 (satu) tahun sejak pembebasan
sementara dari jabatan tersebut.
Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya, yang bersangkutan tidak dapat memenuhi angka kredit yang disyaratkan
untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat setingkat lebih tinggi, maka yang
bersangkutan diberhentikan dari jabatan fungsional tertentu dan dapat diangkat
kedalam jabatan lain sesuai formasi yang tersedia.
Selain itu, PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Tertentu juga diberhentikan
dari jabatannya karena dijatuhi dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin berupa penurunan
pangkat
Pejabat Pembina Kepegawaian melaksanakan ketentuan pembinaan terhadap PNS
yang menduduki jabatan fungsional tertentu berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya dalam
pengangkatan, kepangkatan, pemberhentian sementara, dan pemberhentian dari
jabatan fungsional. Selain itu juga diperlukan dukungan, komitmen, dan konsistensi
pembinaan jabatan fungsional tertentu di seluruh istansi, dalam rangka mewujudkan
serta mendorong PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu yang profesional
dan kompeten dibidangnya.

Anda mungkin juga menyukai