Anda di halaman 1dari 6

10 CARA MENGHADAPI ANAK

HYPERAKTIF DI KELAS
RIZAL ARIYANTO
ADD COMMENT
MANAGEMEN KELAS
JUMAT, 12 JUNI 2015

Salam sahabat guru di mana anda berada, kali ini saya akan share tips dan kiat
meghadapi anak yang hyperaktif atau kinestetik. dalam bahasa awam kadang kita
melebelkan kata nakal kepada anak didik berkarakter seperti ini, namun sebelum
lebih jauh lagi saya yakin dan percaya sebagai guru kita dapat membedakan antara
"nakal" dengan aktif. Nakal sendiri dalam kamus bahasa Indonesia di tujukan
kepada orang yang telah mengetahui suatu kebenaran tapi melanggarnya atau
orang yang suka usil, sedangkan aktif diartikan tidak dapat diam, selalu bergerak,
Yang akan kita bahas bersama di sini adalah "AKTIF" sedangkan untuk kenakalan
akan dibahas pada artikel selanjutnya.

Bagi sahabat guru, yang pernah atau saat ini menjadi guru TK atau SD meghadapi
anak didik yang aktif pastilah bukan hal yang baru lagi bukan. Ini sudah menjadi
pemandangan sehari-hari kita, berhadapan dengan anak-anak kecil yang lincah dan
aktif memang membutuhkan banyak keterampilan, bagi saya pribadi mempelajari
tingkah laku anak (Psikologi Perkembangan Anak) adalah hal mutlak yang harus
pertama kita kuasai sebelum menjadi seorang guru bahkan setelah menjadi
gurupun saya tetap belajar dan membaca tentang hal yang satu ini.

Saya punya pengalaman sewaktu pertama kali menjadi guru yang mungkin pernah
anda alami di mana dalam suatu kondisi yang sangat kacau balau anak-anak
berlari-lari, berbicara dan tidak memperhatikan guru didepan mereka, tentu saja ini
membuat saya merasa begitu frustasi campur bingung. Sebagai manusia biasa
dalam kondisi seperti ini biasanya kita akan mengambil jalan pintas dengan cara
memukul papan tulis contohnya, atau memukul meja bahkan berteriak sambil
marah-marah (sebaiknya jangan pernah melakukan hal-hal
tersebut). Namun lambat laun saya sadar kondisi itu bukan karena kesalahan
mereka tapi karena kurang berpengalamannya saya dalam menguasai manajemen
kelas. Pengalaman adalah guru yang paling baik pepatah itu sangat tepat ,mulai
sejak itu saya mulai belajar dan belajar melalui buku, internet, diskusi dengan teman
dan melakukan observasi di kelas. Dan setelah beberapa lama kemudian saya
mulai bisa mengendalikan keadaaan di kelas tanpa harus marah, dan memukul
benda keras.

Berikut beberapa ilmu dalam menangani anak yang hyperaktif di kelas berdasarkan
pengalaman saya mengajar dan beberapa pengalaman sahabat-sahabat saya.

1. Kenali dan catat nama-nama anak yang aktif di kelas anda,


biasanya keributan terjadi akibat ulah beberapa anak yang
mempengaruhi teman mereka. Beri mereka perhatian khusus setiap kali
anda mengajar.
2. Tempatkan posisi duduk anak didik yang telah anda catat namanya
pada posisi paling depan atau dekat dengan posisi anda baik pada saat
anda menerangkan atau pada saat mereka mengerjakan tugas
3. Dekatkan mereka dengan siswa yang tenang dan anda yakin tidak
akan mudah terpengaruh oleh temannya yang aktif. Jika murid anda yang
aktif adalah cowok bisa anda dampingkan dengan murid cewek begitu
pula sebaliknya, biasanya anak-anak agak malu berkomunikasi dengan
lawan jenis ( cara ini yang biasa saya gunakan)
4. Berikan mereka jabatan contoh sebagai ketua kelas atau ketua
kelompok sehingga mereka merasa bertanggung jawab lebih untuk
menjaga ketenangan di kelas.
5. Janjikan reward kepada mereka jika mau memperhatikan guru dan
menjaga ketenangan dikelas.
6. Pujilah anak didik anda yang tertib sebagai contoh agar teman
mereka yang lain terpancing untuk tenang, biasanya anak-anak akan
merasa iri jika melihat teman mereka di puji oleh gurunya.
7. Gunakan alat peraga yang menarik perhatian anak-anak jika
memungkinkan gunakan Multimedia dengan latar belakang musik yang
disukai anak-anak.
8. Saat mengajar hindari menggunakan metode ceramah yang lama
ini akan membuat anak bosan dan memancing mereka untuk mencari
aktifitas yang lain.
9. Sibukkan mereka dengan tugas yang bisa anda prediksi selesai
tepat saat jam pelajaran berakhir.
10. Gunakanlah yel-yel atau nyanyian dengan aba-aba tepuk tangan
untuk menarik perhatian peserta didik , jika mayoritas dari mereka sudah
mengikuti anda yang lain pasti akan terpengaruh dan ikut bernyanyi atau
bertepuk tangan mengikuti anda. Aba-aba yang biasa saya gunakan
adalah sebagai berikut:
Lakukan dengan menggunakan nada bernyanyi yang menarik
- "Tepuk diam dalam hati" maka anak-anak akan menepuk tangannya
tanpa bersuara
- " Perhatian!" maka anak-anak akan menjawab "siap"
- " Mana Siapmu" anak-anak menjawab "Ini siapku", "Mana
tertibmu" anak-anak menjawab "ini tertibku"

Nah sahabat guru , inilah sedikit pengalaman saya dalam menghadapi anak-anak
yang hyper aktif , cerdas menghadapi mereka adalah tuntutan guru Profesional saat
ini, ingat marah dan memukul bukanlah cara yang efektif saat ini ,justru akan
membuat mental mereka menjadi temprament bahkan dendam terhadap guru
mereka. Jika sahabat guru punya pengalaman yang bisa di share di sini silahkan
beri komentar.

Anak hiperaktif sangat sulit untuk dikendalikan. Bukan hanya teman dan guru,
orang tua juga kesulitan dalam mengendalikan dan mengatasi anak hiperaktif.
Ada banyak masalah yang ditimbulkan oleh anak hiperaktif dan bukan hanya di
kelas (sekolah), taman bermain, bahkan di rumah pun mereka sering kali
membuat masalah. Mereka sangat mengganggu karena mereka sering impulsif
dan mengganggu teman-teman sekelas, guru, dan teman bermain mereka
sendiri. Sebagai akibatnya, orang-orang mungkin cenderung tidak menyukai anak
hiperaktif dan menahan diri untuk tidak dekat-dekat dengan mereka. Dalam
beberapa kasus, hiperaktif pada anak-anak lebih disebabkan oleh Attention
Deficit Disorder (ADD) atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Meski sulit dikendalikan, namun bukan tidak mungkin anak hiperaktif bisa
ditangani. Tidak hanya bagi orang tua, bahkan guru pun bisa mengatasinya
dengan sukses. Hanya saja, kita perlu tau bagaimana cara yang tepat untuk
menangani anak hiperaktif. Anak hiperaktif memang harus diperlakukan dengan
cara yang berbeda dari anak lainnya. Berikut ini ada beberapa tips dan teknik
yang bisa anda lakukan untuk menangani dan mengatasi anak hiperaktif.

1. Memaksakan Keterbatasan Tetapi Memberikan Fleksibilitas


Biarkan mereka tahu bahwa Anda serius saat Anda memberitahu mereka
bagaimana caranya berperilaku. Anda sebagai orang tua bisa memberikan
sebuah teguran terhadap perilaku yang tidak diinginkan yang mereka
lakukan. Namun, sementara anda menerapkan aturan anda juga harus
mempertahankan disposisi baik. Dalam beberapa kasus, semakin ketat
dan keras Anda terhadap mereka, maka semakin sulit pula mereka diatasi.
Terutama untuk anak-anak dengan ADHD, bisa cukup membantu jika Anda
sedikit memberi toleransi dan membiarkan mereka bergerak saat mereka
ingin melakukannya, terutama saat anda menegur mereka.

2. Kurangi jumlah gula dalam diet mereka.


Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa asupan gula yang terlalu banyak
bisa memicu hiperaktivitas pada anak-anak.

3. Menetapkan rutinitas.
Konsistensi dan struktur membantu anak-anak hiperaktif merasa aman di
lingkungan mereka. Di satu sisi, hal ini membantu menekan hiperaktivitas
mereka sehingga bisa lebih mudah diatasi.

4. Hindari minuman berkafein.


Sebisa mungkin anda harus menjaga apa yang mereka makan dan apa
yang mereka minum. Minuman atau makanan yang mengandung kafein
bisa memicu hiperaktivitas pada anak. Tapi kenapa kafein bisa memicu
hiperaktifitas? Karena minuman berkafein memiliki sifat stimulan.

5. Buat suasana yang menenangkan.


Anak-anak hiperaktif, terutama mereka yang telah memiliki gangguan ADD
atau ADHD, memiliki kesulitan untuk tetap diam dan tenang dalam
lingkungan yang sibuk atau berdengung.

6. Membuat tempat relaksasi.


Buatlah suatu ruang untuk anak-anak hiperaktif di mana mereka bisa
bersantai. Tidak harus berukuran besar dan luas, asalkan bisa
menyediakan sarana untuk relaksasi sudah cukup. Yang paling penting,
tempat itu harus damai dan tenang, jauh dari kesibukan dan kebisingan
serta hal-hal yang mengganggu dan memicu hiperaktivitas mereka.

7. Berpikir positif.
Anak-anak hiperaktif bisa merasakan pikiran negatif, dan mereka mungkin
akan menanggapinya secara agresif. Jadi bantu dan dukunglah mereka
untuk terus berfikir positif. Caranya bisa anda sesuaikan dengan gejala dan
tingkah laku yang ditunjukan anak hiperaktif kepada anda.

8. Berikan banyak waktu kepada anak hiperaktif untuk menjadi kreatif.


Perlu anda tahu, banyak anak-anak hiperaktif memiliki kreatifitas yang
tinggi. Anda harus membiarkan anak-anak hiperaktif untuk menerapkan
kreativitas mereka. Hal ini bisa membantu melepaskan energi emosional
mereka dan juga bisa membantu mengurangi hiperaktivitas mereka.

9. Bernafas
Ajarkan kepada anak hiperaktif agar mereka lebih sering mengambil napas
dalam-dalam terutama saat mereka mulai sedang diluar kontrol. Sarankan
kepada mereka untuk menarik nafas dalam-dalam. Menarik napas bisa
menenangkan tubuh dan menekan hiperaktivitas mereka.

10. Memijat
Kasih sayang anda kepada anak bisa anda berikan melalui pijatan lembut
pada pelipisnya atau bahu. Memijat atau menyentuh anak hiperaktif bisa
menenangkannya dan membantunya rileks untuk menekan gejolak
mereka.

11. Jalan-jalan
Bawalah anak hiperaktif keluar berjalan-jalan keliling taman atau keliling
lingkungan secara teratur. Berjalan sebenarnya bisa sangat membantu
membawa fokus anak kembali ke dalam pikiran.

Saat seorang anak menunjukkan hiperaktivitas yang sudah normal, Anda bisa
membawanya ke dokter dan mintalah dokter anda untuk menjalankan tes ADHD
atau apa pun yang sesuai untuk melakukan diagnosa yang tepat atas
perilakunya. Beberapa anak hiperaktif jika diberikan obat untuk mengontrol
perilaku mereka. Namun orang tua juga bisa memberikan anak-anak mereka
obat-obatan alami seperti obat homeopati dan obat herbal. Karena sebenarnya
ada solusi alami yang tersedia yang dikenal sangat efektif dalam mengurangi
hiperaktivitas pada anak-anak.

Pengobatan alternatif alami dan efektif sehingga anda tidak perlu takut terhadap
efek samping yang ditimbulkan obat itu. Jika tips di atas tidak juga bekerja pada
anak Anda, Anda bisa mencoba memberinya pengobatan alternatif alami sebagai
gantinya. Jika semuanya gagal, dan Anda khawatir kalau anak Anda di luar
kendali, Anda mungkin membutuhkan bantuan seorang profesional kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai