0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan2 halaman
Kulit buah kakao (shel fod husk) merupakan limbah agroindustri tanaman kakao (Theobroma cacao L.) berpotensi dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Kulit buah kakao segar memiliki kandungan nutrisi terdiri dari bahan kering (BK) 88 %, protein kasar (PK) 8 %, serat kasar (SK) 40,1 % dan TDN 50,8 %. Penggunaannya oleh ternak sapi dapat mencapai 30-40 % dari kebutuhan pakan
Kulit buah kakao (shel fod husk) merupakan limbah agroindustri tanaman kakao (Theobroma cacao L.) berpotensi dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Kulit buah kakao segar memiliki kandungan nutrisi terdiri dari bahan kering (BK) 88 %, protein kasar (PK) 8 %, serat kasar (SK) 40,1 % dan TDN 50,8 %. Penggunaannya oleh ternak sapi dapat mencapai 30-40 % dari kebutuhan pakan
Kulit buah kakao (shel fod husk) merupakan limbah agroindustri tanaman kakao (Theobroma cacao L.) berpotensi dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Kulit buah kakao segar memiliki kandungan nutrisi terdiri dari bahan kering (BK) 88 %, protein kasar (PK) 8 %, serat kasar (SK) 40,1 % dan TDN 50,8 %. Penggunaannya oleh ternak sapi dapat mencapai 30-40 % dari kebutuhan pakan
Fermentasi Kulit Buah Kakao Pendahuluan Aktivasi Fermentor
Untuk Pakan Ternak
Kulit buah kakao (shel fod husk) Bahan : merupakan limbah agroindustri tanaman - Ragi 100 gram kakao (Theobroma cacao L.) berpotensi - Gula 100 gram dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Kulit - Urea 100 gram buah kakao segar memiliki kandungan nutrisi terdiri dari bahan kering (BK) 88 %, protein Proses Aktivasi kasar (PK) 8 %, serat kasar (SK) 40,1 % dan o Ketiga bahan ragi, gula dan urea diaduk TDN 50,8 %. Penggunaannya oleh ternak merata dalam 20 liter air bersih sapi dapat mencapai 30-40 % dari kebutuhan o Kemudian larutan diaerasi menggunakan pakan. aerator selama 24 jam Seiring perluasan areal perkebunan o Selama proses aerasi lakukan kakao di propinsi Sumatera Barat, pembuangan buih setiap 6 jam pengelolaan kulit buah kakao secara baik o Setelah 24 jam, larutan siap digunakan penting diupayakan lakukan petani. Hal sebagai perombak tersebut bertujuan mengatasi dampak serangan penyakit pada tanaman akibat Proses Fermentasi menumpuknya kulit buah kakao di areal - Cacah kulit buah kakao segar berukuran 3 perkebunan, antisipasi masalah kekurangan 5 cm pakan ternak serta menghemat tenaga kerja - Kulit buah kakao yang telah dicacah penyediaan pakan hijauan. ditumpuk pada bak pembuatan yang telah Sebaiknya kulit buah kakao dilapisi plastik sebelumnya - Setiap ketebalan 20 cm, tumpukan kulit difermentasi terlebih dahulu sebelum buah kakao disiram dengan larutan digunakan sebagai pakan ternak, Manfaat fermentor secara merata fermentasi tersebut adalah mempertinggi - Lakukan hal yang sama sampai ketebalan daya cerna, menurunkan kandungan lignin, tumpukan 1 meter meningkatkan kadar protein, menekan efek buruk racun theobromine dan meningkatkan - Setelah selesai, bahan ditutup plastik produktifitas ternak sapi. yang diusahakan tertutup rapat atau Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) kedap udara Sumatera Barat Proses Fermentasi - Proses fermentasi belangsung selama 6 2010 hari. Proses fermentasi kulit buah kakao - Hasil fermentasi dikeringkan anginkan untuk pakan ternak dilakukan 2 tahap yaitu sebelum diberikan pada ternak aktivasi fermentor dan proses fermentasi. No. Jenis Jumlah Konsumsi Bentuk ternak pemberian 1. Sapi 3 kg/ekor/hari Fermentasi 2. Sapi 20% tepung pada Fermentasi Contoh aplikasi kulit buah kakao fermentasi pakan tambahan tepung untuk pakan ternak sapi 3. Kambing 2-3 kg/ekor/hari Fermentasi a. Penggemukan Sapi Simental 4. Ayam 22% tepung pada Fermentasi ransum ayam tepung y 3 kg kulit kakao fermentasi (1-2% BB) y Rumput alam 10% BB Tabel 2. Komposisi kulit buah kakao segar dan y 3 kg konsentrat (Dedak halus 55 %, fermentasi Jagung 20%, Bungkil kelapa 15%, Gambar 1. Mencacah dan menumpuk kulit buah kakao Tepung ikan 5%, Ultra Mineral 4% dan fermentasi Nutrisi Kulit kakao Kulit kakao Garam 1%) segar fermentasi y Potensi kenaikan berat badan > 1 Bahan kering % 14,5 18,4 kg/ekor/hari Protein % 9,15 12,9 Lemak % 1,25 1,32 Serat kasar % 32,7 24,7 b. Penggemukan Sapi Bali TDN % 50,3 53,2 o Rumput alam 10 BB Ca 0,29 0,21 o 2,5 kg Konsentrat (Dedak halus 50%, P 0,19 0,13 tepung kulit kakao fermentasi 20%, Bungkil kelapa 15%, Jagung 5 %, Tabel 3. Biaya produksi fermentasi/1000 kg kulit buah Tepung ikan 5%, Mineral 4% dan kakao segar Garam 1%) Gambar 2. Keragaan dan pengeringan kulit buah kakao Uraian Satuan Jumlah o Potensi kenaikan berat badan > 0,5 setelah fermentasi (Rp) kg/ekor/hari Ciri-ciri fermentasi berhasil : Biaya Produksi - Ragi 100 gr 20.000,- 1. Permukaan irisan kulit buah kakao - Gula 100 gr 900,- berwarna kecokalatan atau kehitaman - Urea 100 gr 250,- 2. Berbau manis seperti bau tape - Biaya tenaga kerja 5 OH 150.000,- Jumlah 171.150,- Ciri-ciri fermentasi gagal Keterangan : Informasi lebih lanjut: Setiap 1000 kg kulit buah kakao yang difermentasi akan 1. Berbau amis atau busuk menghasilkan 200 kg kulit buah fermentasi dalam Hubungi bentuk tepung, jadi biaya per kilo fermentasi kulit buah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumbar 2. Kulit buah kakao berlendir kakao < Rp. 1000,-. Biaya diatas belum termasuk Jln. Padang-Solok Km. 40, Sukarami, Kabupaten Solok 3. Terdapat bintik kuning/orange pada pembelian plastik dan aerator. Telp. 0755-31465, Fax. 0755-31138, Email : sumbar_bptp@yahoo.com
permukaan kulit buah kakao
Tabel 1. Rekomendasi konsumsi kulit buah kakao untuk pakan ternak