dan Peternakan
2016
Kabupaten Kolaka dengan Fakultas
Peternakan UHO
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kegiatan : Penyusunan SID (Survei, Identifikasi dan Disain)
Pembinaan Teknik Pengembangan Padang
Penggembalaan di Kabupaten Kolaka
Pengarah : Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan
Peternakan Kabupaten Kolaka
Penanggung Jawab : Dekan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo
(FPt UHO)
Ketua Tim : Dr. Ir. La Ode Nafiu, M.Si.
Tenaga Ahli : 1. Prof. Dr. Ir. Takdir Saili, M.Si. (Reproduksi Ternak)
2. Achmat Selamet Aku, S.Pt., M.Si. (Kelembagaan)
3. Hamdan Has, S.Pt., M.Si. (Pakan Ternak)
4. Jamal Harimuddin, S.Si., M.Si. (Ahli GIS)
5. Drh. Yamin Yaddi, S.KH. (Kesehatan Hewan)
Lokasi Kegiatan : Desa Mata Osu Kecamatan Watubangga Kabupaten
Kolaka
Waktu Pelaksanaan: 90 Hari (Juni- September 2016)
Dana Penelitian : Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh tujuh juta
rupiah)
Sumber Dana : APBD Kabupaten Kolaka Tahun 2015.
Kolaka, September 2016
Mengetahui, Ketua Tim
Dekan Fakultas Peternakan UHO
Prof. Dr. Ir. Takdir Saili, M.Si. Dr. Ir. La Ode Nafiu,
M.Si.
NIP. 19690212 199403 1 003 NIP. 1962131 199103
1 021
Menyetujui:
Pejabat Pembuat Komitmen
Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten
Pengarah
Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan Peternakan
Kabupaten Kolaka
Penanggung Jawab:
Dekan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo
Ketua Tim:
Dr. Ir. La Ode Nafiu, M.Si.
Tenaga Ahli:
Prof. Dr. Ir. Takdir Saili, M.Si.
Achmat Selamet Aku, S.Pt., M.Si.
Hamdan Has, S.Pt., M.Si.
Jamal Harimuddin, S.Si., M.Si.
Drh. Yamin Yaddi, SKH.
RINGKASAN EKSEKUTIF
PENDAHULUAN
Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Provinsi Nusa Tenggara
Timur dan Provinsi Sulawesi Tengah termasuk ke dalam 20 lokasi
prioritas kategori III di dalam road map Program Swasembada Daging
Sapi tahun 2014. Melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No.
43/Kpts/PD.410/1/2015 tentang Penetapan Kawasan Sapi Potong,
Kerbau, Kambing, Sapi Perah, Domba dan Babi Nasional, Provinsi
Sulawesi Tenggara kembali ditetapkan sebagai kawasan
pengembangan sapi potong.
Kabupaten Kolaka menempati urutan kelima dari 17
kabupaten/kota yang memiliki populasi sapi potong tertinggi, yang
mencapai jumlah 20.400 ekor atau meliputi 7,69%. Sebaran populasi
Ketersediaan Pakan
Berdasarkan hasil Survey terlihat vegetasi tanaman pada lokasi
padang penggembalaan dapat dikategorikan dalam tiga strata
tanaman, yaitu : (1) strata 1 berupa rumput alam termasuk alang-
alang, (2) strata 2 berupa tanaman perdu/semak belukar, dan (3)
strata 3 berupa tanaman pohon. Tanaman sebagai sumber energi
(serat) dan mineral yang tumbuh di padang penggembalaan adalah
alang-alang, Penicum sp (local) paling dominan. Sedangkan
Brachiaria sp dan rumput gajah banyak ditanam oleh masyarakat.
Jenis gulma yang terdapat di padang penggembalaan bermacam-
macam seperti Malastoma, Cromolena odorata dan Lamtana camara.
Hasil analisis nutrien beberapa contoh vegetasi yang diambil
dari padang penggembalaan Mata Osu Kabupaten Kolaka tertera pada
tabel berikut:
Kode
Sampel BK(%) KA(%) Abu(%) BO(%) PK(%)
Lembah 27.90 72.10 10.94 81.13 4.045528
Tengah 42.09 57.91 10.57 83.24 3.938786
Puncak 54.75 45.25 11.80 80.28 3.956683
Sumber: Hasil Analisa Nutrien Laboratorium Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas
Peternakan
Sistem Pemeliharaan Sapi
Kecamatan Watubangga sebagai kecamatan dengan populasi
ternak ruminansia besar khususnya ternak sapi yang terbesar di
kabupaten Kolaka, sudah mulai beralih pola pemeliharaan semi
intensif dengan mini ranch. Pola pemeliharaan secara ekstensif
terbatas juga masih ditemukan. Ternak dilepas ke dalam padang
penggembalaan sepanjang hari dan pada malam dari dikembalikan ke
kandang. Meskipun padang penggembalaan sangat luas, namun
hanya sebagian dari padang penggembalaan yang dipagari. Sebagian
besar padang masih sangat terbuka dan pada bagian lain masih
berupa hutan.
Areal dalam kandang telah dipetak petak menjadi beberapa
pedok, tetapi fungsi pedok sebagai metode pemeliharaan rotasi
Rencana Keberlanjutan
Indikator utama keberhasilan program ini adalah adanyan
keberlanjutan proses produksi sapi potong dalam kawasan setelah
program pembinaan berakhir. Sasaran akhir program ini adalah
kelompok peternak sebagai pengelola tetap menjalankan seluruh
konsep pengembangan kawasan padang penggembalaan sesuai
petunjuk teknik yang diberikan, sehingga produksi sapi meningkat dan
berdampak positis terhadap peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat. Indikator keberhasilan lain diantaranya: (1)
berfungsinya seluruh komponen kegiatan yang didakan, (2) adanya
perbaikan vegetasi dan komosisi botanis hijauan pakan, (3)
meningkatnya kapasitas tampung ternak (KTT), (4) meningkatnya
angka kelahiran dan angka panen pedet, (5) perbaiakan skor kondisi
tubuh dan peningkatan laju pertumbuhan sapi, (6) peningkatan
populasi dan skala kepemilikan sapi, (7) meningkatkan aktivitas dan
dinamika kelompok peternak, dan (8) bertambahnya jumlah anggota
kelompok penerima manfaat.
DAFTAR ISI
Halaman
SUSUNAN ii
TIM ..................................................................................................
...
KATA iii
SAMBUTAN .......................................................................................
..........
UCAPAN TERIMA v
KASIH ........................................................................................
RINGKASAN EKSEKUTIF vii
.........................................................................................
DAFTAR xv
ISI .....................................................................................................
.......
DAFTAR xvii
TABEL ...............................................................................................
.......
DAFTAR xix
GAMBAR ...........................................................................................
......
DAFTAR xxi
SINGKATAN .......................................................................................
......
BAB I. 1
PENDAHULUAN .....................................................................
.....................
1.1 Latar Belakang 1
..................
...
1.2 Maksud Penyusunan SID 3
............
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
No. Teks Halama
n
3.1 Batas Wilayah Kabupaten Kolaka 13
3.2 Presentase Luas Wilayah Kabupaten Kolaka Menurut 14
Kecamatan
3.3 Ketinggian (m DPL) Wilayah Kabupaten Kolaka Menurut 16
Kecamatan
3.3 Ketinggian (m DPL) Wilayah Kabupaten Kolaka Menurut 16
Kecamatan
3.4 Ketinggian (m DPL) Wilayah Kabupaten Kolaka Menurut 19
Kecamatan
3.5 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin 25
3.6 Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan 29
3.7 Luas Sawah Berdasarkan Kecamatan dan Sumber 31
Pengairan
3.8 Presentase Penggunaan Lahan di Kecamatan Watubangga 32
3.9 Produksi Tanama Perkebunan di Kabupaten Kolaka Menurut 34
jenis Tanamannya.
3.1 Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanamannya 35
0 di Kecamatan Watubangga
3.1 Populasi Ternak Sapi di kabupaten Kolaka Menurut 37
1 Kecamatan
3.1 Populasi Ternak Kecil di kabupaten Kolaka Menurut 38
2 Kecamatan
3.1 Populasi Ternak Ungga di kabupaten Kolaka Menurut 39
3 Kecamatan
4.1 Pembuatan Sengkedan pada Lahan Miring 42
4.2 Teras Bangku 43
4.3 Teras Gulud 43
4.4 Sumur Artesis sebagai Sumber Air di Kebun Rumput (kiri), 44
Sapi Minum di Sungai (kanan)
4.5 Pembersihan lahan (land clearing) menggunakan alat berat 46
4.6 Traktor dan Mata Bajaknya 47
4.7 Penggemburan tanah dengan traktor 48
4.8 Bibit Rumput (Searah jarum jam); Stek Rumput Gajah, Pols 50