Anda di halaman 1dari 2

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi menjadi suatu alasan yang mampu membuat setiap individu maupun
kelompok untuk berfikir dan bertindak lebih kritis. Hal ini mengakibatkan munculnya
banyak pemikiran pada masayarakat untuk memilih segala sesuatu yang aman dan
berkualitas baik untuk mereka gunakan maupun mereka konsumsi. Salah satu pemikiran
kritis yang diterapkan dalam pemilihan aspek pendukung kelangsungan hidup yaitu dari
segi makanan. Dari hasil pemikiran tersebut para produsen bahan pangan berbondong-
bondong untuk lebih memperhatikan kembali kualitas dari produk-produk yang mereka
hasilkan.
Tingginya angka persaingan yang menuntut perusahaan untuk lebih mampu
mewujudkan keinginan dan harapan konsumen dalam setiap perubahan menjadi acuan
untuk selalu menerapakan tindakan yang terkontrol dalam setiap proses diproduksi ,yaitu
dengan menerapkan sistem monitoring pengawasan mutu. Pengawasan mutu menjadi
faktor penting bagi perusahaan karena dapat menjaga konsistensi mutu produk yang
dihasilkan dan sesuai dengan tuntutan pasar. Kegiatan pengawasan mutu dilakukan sejak
awal proses dengan cara menerapkan sistem inspeksi pada setiap mata rantai proses
produksi dimulai dari penerimaan bahan baku, proses pengolahan dan produk akhir. Hal
tersebut dilakukan guna meningkatkan kepercayaan konsumen, meningkatkan jaminan
keamanan produk, mencegah banyaknya produk yang rusak dan pemborosan biaya akibat
kerugian yang ditimbukan.
PT. Satu Tiga Enam Delapan merupakan salah satu industri pengolahan makanan
yang bergerak di bidang ekspor udang beku. Hal tersebut menjadikan penjaminan mutu
merupakan hal yang sangat diperhatikan. Udang merupakan salah satu jenis bahan
pangan yang rentan dan sensitif terhadap gangguan fisik, kimia, maupun mikrobiologi
yang resikonya dapat menyebabkan kerusakan pada produk dan menjadi foodborn.
Kerusakan yang sering terjadi pada udang yaitu akibat cemaran mikroorganisme patogen
karena komponen penyusunnya yang sangat baik bagi pertumbuhan mikroorganisme
sehingga diperlukan penanganan yang baik untuk mencegah resiko yang mungkin terjadi.
Terkait dengan hal tersebut, untuk mencapai keunggulan dalam persaingan industri
pangan dapat dilakukan suatu tindakan monitoring yang mampu meningkatkan

1
2

produktivitas mutu dengan mencegah terjadinya kecacatan dan kerusakan pada produk
yang dihasilkan. Diharapkan dari hasil Praktek Kerja Lapang di PT. Satu Tiga Enam
Delapan ini mampu menjelaskan lebih lanjut perihal sistem monitoring pengawasan mutu
yang diterapkan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan Praktek Kerja Lapang adalah :
1. Memperoleh tambahan wawasan dan pengetahuan serta pemahaman tentang kegiatan
perusahaan / industri / instansi secara umum.
2. Dapat mengembangkan jenis ketrampilan tertentu yang tidak diperoleh di bangku
kuliah.
3. Dapat meningkatkan kekritisan terhadap perbedaan yang terjadi antara teori dengan
praktek yang dilakukan dilapangan.
4. Dapat merasakan dan memahami situasi dan suasana kerja ditempat Magang Kerja
Industri serta memahami sikap dan perilaku.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Dapat melaksanakan kegiatan proses produksi pembekuan udang di PT. Satu Tiga
Enam Delapan khususnya pada proses pembekuan.
2. Dapat melakukan kegiatan pengendalian mutu proses produksi pembekuan udang di
PT. Satu Tiga Enam Delapan khususnya pada proses pembekuan.

1.2.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di perusahaan PT. Satu Tiga
Enam Delapan Klatak, Kalipuro, Banyuwangi Jawa Timur yang bergerak dibidang
pembekuan udang. Waktu pelaksanaan dimulai pada tanggal 1 Maret 2017 sampai 15 Mei
2017.

Anda mungkin juga menyukai