PEMBAHASAN MATERI
A. Proses Wirausaha
1. Proses Berwirausaha
Proses yang mendorong seseorang untuk berwirausaha adalah keinginan berprestasi, sifat
penasaran, berani menanggung resiko, pendidikan, dan pengalaman.[1]Berdasarkan pengalaman
pada Febri terpicu menjadi wirausaha dengan harapan dapat mengatasi masalah keuangan keluarga
mereka. ketika ibunya terlilit utang , dia sudah mencoba berbagai usaha, mualai dari memberi les prifat
untuk anak SD, membuka warnet, hingga membuka warung bubur kacang hijau."umtuk sama sama
mendapatkan kita inginkan, saya mohon bantuan klik pada iklan saya"
Akan tetapi, hasilnya tidak mencukupi. kini, berkat usaha tela-tela, dengan harga jual 1 pak
tela-tela Rp. 3000-6000, omzet usaha ini mencapai Rp. 2,5 miliar-3 miliar perbulan. tenaga kerja yang
terserap sekitar 3500 orang. Oleh karena itu, tak mengherankan apabila Febri terpilih menjadi salah
satu wirausaha muda terbaik 2008-2009 pada Dji Sam Soe Award.
Kedepan, Febri dan teman-temannya bermimpi dapat mmbawa tela-tela go international.
meskipun telah menerima banyak aplikasi, seperti dari kamboja dan malaisia tetapi karena birokrasi di
Indonesia yang terbelit-belit, maka mimpi itu belum bisa direalisasikan. kreatifitas tetap menjadi ambisi
bagi pengusaha muda yang sukses tesebut. [2]
3. Proses/Tahap Pelaksanaan
a. Pada Proses Awal
1. Sudah siap mintal secara total
2. Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
3. Adanya visi untuk mencapai tujuan.
b. Pada Proses Pertumbuhan
1. Pembentukan tim kerja yang kompak.
2. Strategi usaha yang mantap.
3. Adanya produk yang dapat dibanggakan
4. Adanya struktur dan budaya yang mantap.
5. Kebijakan pemerintah yang mendukung.[4]
Contoh ide kreatif: grup 2 tang Contoh Inovasi: Alm, tri utomo
menghasilkan produk air putih dengan mengemas air putih dalam kemasan
kemasan plastik yang berbeda (tutup plastik yang di beri merek aqua.
anti tumpah)
Ada yang bilang bahwa inovatif merupakan bakat, misalnya pada seniman yang menghasilkan
karya seni tertutup, hal ini sulit untuk dipelajari atau diajarkan. Pada goresan kuas yang keberapakah,
lukisannya bisa bagus atau sudah bisa dinikmati oleh para penikmat seni/lukisan.
Dapat dipelajari, misalnya setiap perusahaan memiliki strategi untuk menarik konsumen
dengan berbagai cara, antara lain bila konsumen membeli 2 buah produk akan mendapat 1 produk
tambahan, menberi duiskon (bila membeli dalam jumlah banyak maupun diskon harga bila membeli
dengan cara tunai). menurunkan harga produk atau jasa, gratis bagi pembeli perfana sampai pembeli
ke 5, atau pembeli mendapat potongan 50% dan lain sebagainya.[5]
Fungsi kreatifitas
Menyadari peran fungsi kreatifitas dalam proses inovatif merupakan hal yang penting.
Kreatifitas adalah pembangkitkan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektifitas dan efesiensi
pada suatu system.
Ada dua aspek penting pada kreatifitas yaitu proses dan manusia. Proses yang berorentasi tujuan ,
yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber daya yang
menentukan solusi. Proses tetap sama, namun pendekatan yang di gunakan dapat bervariasi.[6]
Sifat proses kreatif
Kreatifitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setia orang kreatif
pada tingkat tertentu. Tetapi orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat
lebih kreatif daripada orang lain. Misal nya, dalam bidang seni dan olah raga. Hal yang sama juga
dapat dialami oleh orang orang yang dididik dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang
mendukung pengembangan kreatifitas. Mereka telah diajari untuk berpikir dan bertindak secara
kreatif. Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena mereka tidk dikembangkan secara positif dan
jika mereka menjadi kreatif mereka harus belajar cara menimplementasikan proses kreatif.[7]
Ada 4 tahapan dalam proses kreatif, para ahli sependapat bahwa mengenai sifat umum dan
hubungan di antara tahapan tahapan ini, meskipun mereka menyebutkan dengan sebutan yang
berbeda beda. Mereka juga sependapat bahwa tahapan tahapan ini tidak selalu menjadi dengan
tata urutan yang sama untuk tahap aktifitas kreatif.Berikut disajikan uraian tahapan tahapan tersebut:
Kreasi yang berhasil biasanya didahului dengan penelitian dan pengumpulan informasi yang
meliputi membaca, percakapan dengan orang lain yang bekerja dalam bidangnya, mengikuti
pertemuan profesional dan lokakarya. Kadang kadang masih ditambahi denga penelitian atas
bidang pengetahuan baik yang berhubungan ataupun yang tidak berhubungan dengan informasi
yang di perlukan. Eksplorasi ini memberikan perspektif pada persoalan yang di cari pemecahnnya, dan
mempunyai arti tertentu bagi wirausahawan yang memerlukan pemahaman dasar atas semua aspek
pengembangan suatu produk baru.[8]
Beberapa cara untuk mengembangkan daya pikir kreatif dapat disebutkan sebagai berikut:
Alam bawah sadar orang kreatif memungkinkan mereka untuk dapat merinci dengan seksama
informasi yang mereka dapatkan selama tahap persiapan. Proses inkubasi ini sering terjadi pada saat
mereka terlibat dalam aktifitas yang tidak sepenuhnya berhubungan dengan subjek atau pokok
permasalahan. Menjauhkan diri dari suatu permasalahan dan membiarkan pikiran bawah sadar
menyelesaikannya memberikan kesempatan kepada kreatifitas untuk berkembang langkah langkah
yang penting dalam hal ini meliputi:
3. Pengalaman ide.
Tahap proses kreatif ini seringkali di anggap sebagai tahap paling menyenangkan, karena
merupakan saat ditemukannya solusi atau ide yang di cari oleh seseorang. Seperti halnya pada tahap
inkubasi, ide baru dan inovatif sering kali muncul pada saat seseorang sedang sibuk dengan sesuatu
yang tidak berhubungan dengan masalah perusahaan, pekerjaan, dan pengawasan, misalnya sedang
mandi, mengendarai mobil di jalan raya, atau sedang membuka buka halaman surat kabar. Kadang
kadang ide muncul secara tiba tiba atau tak terduga. Orang sering kali tidak menyadari saat pergeseran
tahap 2 ke tahap 3 karena batas antara kedua tahap tersebut tidak mudah diidentifikasi. Ada beberapa
cara dapat dilakukan untuk mempercepat terjadinya pengalaman ide:
Tahap keempat ini merupakan langkah yang paling sukar dibandingkan dengan ketiga tahap
sebelumnya karena langkah langkah dalam tahap ini memerlukan upaya kreatif dan semangat yang
tinggi, disiplin diri dan ketabahan. Wirausahawan yang sukses dapat dikenali melalui ide idenya yang
nyata dan kecakapan yang dapat diiimplementasikan lebih dari itu mereka tidak menyerah ketika
menghadapi kendala yang bersifat sementara. Mereka sering menemui kegagalan sebelum berhasil
mengembangkan ide terbesar mereka. Dalam kondisi apapun wirausahawan akan menerapkan ide
yang berbeda atau mencari ide yang baru lebih aplikatif sementara memperjuangkan implementasi
ide murni dalam pikirannya. Bagian penting lainnya dalam tahap ini adalah mengerjakan kembali ide
ide untuk mencapai bentuk akhir. Karena sering kali suatu ide yang muncul dari tahap 3 dalam bentuk
kasar perlu di modifikasi atau di uji agar tercapai bentuk akhir. Berikut diberikan saran yang dapat di
gunakan untuk melaksanakan tahap ini:
1. Cerdas. Kreatifitas tidak berhubungan langsung dengan tingkat kecerdasan yang luar
biasa.
2. Memiliki citra diri yang positif.
3. Peka terhadap lingkungan dan perasaan orang lain.
4. Termotifasi oleh permasalahan yang menantang.
5. Menghargai kemandirian dan tidak tergantung pada persetujuan kelompok.
6. Lebih peduli pada arti dan implikasi suatu problem daripada terhadap rincian yang
rumit.[12]
Lingkungan kreatif
Kreatifitas dapat berkembang dalam suatu lingkungan yang tepat. Tidak ada perusahaan yang
mempunyai manajer dan pemilik yang kreatif jika lingkungan yang mendukung berkembangnya
kreatifitas tidak terbentuk.
Ciri ciri lingkungan kreatif adalah sebagai berikut :
BAB III
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa proses yang mendorong seseorang untuk
berwirausaha adalah keinginan berprestasi, sifat penasaran, berani menanggung resiko, pendidikan,
dan pengalaman. dan faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk berwirausaha
adalah Faktor Lingkungan, seperti peluang, pengalaman, dan kreatifitas dan Proses Pemicu.
1. Tidak puas dengan pekerjaan yang dijalani sekarang.
4. Pemutusan hubungan kerja (PHK) atau belum mendapatkan pekerjaan baru.
5. Minat terhadap bisnis karena orang tua/saudara juga memiliki bisnis.
Kreatifitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setia orang kreatif
pada tingkat tertentu bagi wirausahawan harus sudah siap mintal secara total, dan adanya komitmen
yang tinggi terhadap bisnis. dan adanya visi untuk mencapai tujuan.
Sehingga Wirausahawan harus juga memiliki sifat yang kreatif dan inovatif supaya
mengembangkan usahanya dan dapat menarik konsumen dengan suatu ide ide yang baru dan di sukai
konsumen.
Dartar Pustaka
[1] Leonardus Saiman. 2009.Kewirausahaan Teori, Praktik dan kasus kasus.Jakarta.Salemba Empat. Hal
: 94
[2] Ibid. Hal: 94
[3] Opcit.Hal : 94
[4] Ibid. Hal: 95
[5] Ibid. Hal : 95
[6] Masud Dan Mahmud.2005. KewirausahaanMetode,Menejemen Dan Implementasi.Yogyakarta.BPEF.
Hal: 4
[7] Ibid. Hal: 4
[8] Ibid.Hal : 5
[9] Opcit.Hal: 6
[10] Ibid.Hal: 6
[11] Ibid. Hal: 7
[12] Ibid. Hal: 7
[13] Ibid. Hal: 8
[14] Ibid. Kewirausahaan Teori Dan Praktik.Hal: 96
[15] Ibid. Hal: 97
[16] Opcit. Hal: 97
[17] Ibid.Hal :98