Abstrak
Sistem proteksi memegang peranan penting dalam kelangsungan dan keamanan produksi energy listrik di
PT. Indonesia Power Tambak Lorok Semarang. System poteksi berfungsi untuk melindungi system tenaga listrik,
operator disekelilingnya, dan peralatan itu sendiri dari bermacam macam ganguan yang mungkin terjadi.
Untuk menjaga kehandalan system diperlukan system proteksi. Switchgear merupakan suatu system
proteksi untuk menjaga kelangsungan pasokan listrik pada PLTU. Switchgear merupakan circuit breaker yang
digunakan untuk menghubungkan dan melepas beban listrik. Beberapa jenis circuit breaker dikembangkan untuk
meminimalis dampak gangguan. Satu diantaranya adalah air circuit breaker. Air circuit breaker adalah circuit
breaker yang menggunakan udara sebagai media pemadaman busur api.
Dalam kerja praktek ini, penulis ingin belajar tentang circuit breaker pada tegangan 4360 V. Dengan
laporan ini, para mahasiswa dapat belajar jenis circuit breaker yang bekerja pada switchgear.
Kata kunci:proteksi, switchgear, circuit breaker
2
V = 4.36 kV f = 50 Hz 3.1.1 Dari Generator dan Motor
I nominal = 1250 A If = 35 kA 3.1.1.1 Dari Rangkaian Beban Motor
S = 500 MVA a. Impedansi urutan Positif
Salah satu ganguan pada switchgear
adalah gangguan saluran tiga fasa. Hal ini V
Fault
Source Z Source Z
51 A
T1 T4
11.5/150 kV 150/4.36 kV V
V
B3
87
52 87
T3 T3
0.6391+j3.7197 0.6391+j3.7197
C1
B1
Fault Fault
G
T2
11.5/4.36 kV
B C
N1
87
52
52 V
Fault
V
T3
4.36/0.46 kV D E
Gambar 4
Jaringan Impedansi Urutan Positif
C3 Static Load
C4
3
3.1.1.2 Dari Beban Generator a. Impedansi urutan Positif
a. Impedansi urutan Positif
N1 V
N1
C3 C4 C2
Generator & B1
0.46132+j0.86 0.46132+j0.86 0.068+j3.7197
0.1138+j0.14634
Z total
0.1275+j0.0277
Transformator & C1
0.0217+j1.00169 T3
0.6391+j3.7197
Fault Fault
Fault
A B
Gambar 5 A
Jaringan Impedansi Urutan Positif
V V
Dari perhitungan urutan impedansi M6'//M7', C4 M1, C2 MP1 M1, C2 M2, M3, M4, M5
M6//M7, C3 M2, M3, M4, M5
diatas dapat dihitung nilai arus hubung 8.71012+j69.023 8.71012+j69.023 2.7978+j56.4537 1.154+j18.835 4.35506+j34.5115 2.7978+j56.4537 1.154+j18.835
berikut:
V
E V
If Ia Ib Ic
Z1 MP1, T3
4.99416+j38.2312
M1, C2
2.7978+j56.4537
M2, M3, M4, M5
1.154+j18.835
Z total
4.36 1.546+j0.771249
If
0.1275 j 0.0277 Fault Fault
If = 32.66-0,20 kA D E
Gambar 6
Dari perhitungan arus hubung Jaringan Impedansi Urutan Positif
singkat berasal dari penjumlahan dari
generator dan motor Dari perhitungan urutan impedansi
If = If + If diatas dapat dihitung nilai arus hubung
= 32.66-0,20 kA + 2.26-0,50 kA singkat pada tanda silang (fault), ganguan
= 34.92-0,20 kA yang terjadi dalam single line diagram
adalah ganguan tiga saluran fasa tanpa
Dengan menghitung impedansi melibatkan tanah, dengan menggunakan
urutan positif, negatif dan nol pada arah dari rumus yang berlaku pada buku analisa
motor ke daerah hubung singkat dan dari system tenaga listrik didapatkan sebagai
Jaringan (Reserve Auxiliary Transformator) berikut:
ke daerah hubung singkat. E
If Ia Ib Ic
3.1.2 Dari Jaringan (Reserve Auxiliary Z1
Transformator) dan Motor
4.36
3.1.2.1 Dari Rangkaian Beban Motor If '
1.546 j 0.771249
If = 2.26-0,50 kA
4
3.1.2.2 Dari Beban Jaringan (Reserve Nilai impedansi urutan positif pada
Auxiliary Transformator) generator adalah 0.1275 + j0.0277, dengan
a. Impedansi urutan Positif cos 0.196 maka nilai k adalah 1,56.
N1 N1
V
Dengan melihat data diatas maka nilai S
V
adalah
Source Z
Ibr kxIf
0.1235+j0.02195
Fault Fault
Ibr 54,584kA
A B S 3xIbrxVx10 6
Gambar 7
Jaringan Impedansi Urutan Positif
S 3x54584 x 4360 x10 6
S = 412,24 MVA
Dari perhitungan urutan impedansi
diatas dapat dihitung nilai arus hubung Dapat dihitung juga arus nominal
singkat pada tanda silang (fault), ganguan 6250
In
yang terjadi dalam single line diagram 3x 4.36
adalah ganguan tiga saluran fasa tanpa In = 827,63 A
melibatkan tanah, dengan menggunakan
rumus yang berlaku pada buku analisa Dari perhitungan diatas dapat dilihat
system tenaga listrik didapatkan sebagai bahwa nilai pemutus daya yang sesuai
berikut: digunakan adalah pemutus daya bertegangan
E 4,36 kV, 1250 A, 500 MVA hal ini sesuai
If Ia Ib Ic
Z1 dengan nameplate yang tertera dalam
4.36 pemutus daya.
If
0.1484 j 0.0277
IV. KESIMPULAN
If = 28.39-0,30 kA Dari Perhitungan circuit breaker dengan
gangguan tiga fasa simetri yang sudah
Dari perhitungan arus hubung dilakukan dapat diambil beberapa
singkat berasal dari penjumlahan dari kesimpulan antara lain :
generator dan motor 1. Arus hubung singkat yang terbesar
If = If + If berasal dari generator dan motor
= 28.39-0,30 kA + 2.26-0,50 kA sehingga yang digunakan untuk bekerja
= 30.65-0,30 kA 24 jam adalah generator.
3.2 Analisa 2. Arus hubung singkat dari generator dan
Dari perhitungan diatas dapat dilihat motor sebesar 34.92 kA, sedangkan
ada perbedaaan antara sumber dari generator menurut name plate arus hubung
dan jaringan dengan arus hubung singkat singkat 35 A, sehingga circuit breaker
adalah 34.92 kA dan 30.65 kA. Dari hasil yang digunakan pada tegangan 4360 V
tersebut dapat dipilih bahwa sumber dari masih layak digunakan.
generator yang digunakan karena memiliki
nilai arus hubung singkat yang paling besar.
5
DAFTAR PUSTAKA
[1] Tobing, Bonggas L,Peralatan BIODATA
Tegangan Tinggi, Jakarta: PT Anggakara Syahbi Syagata lahir
Gramedia Pustaka Utama, di semarang tanggal 30 April
2003. 1989. Menempuh pendidikan di
[2] PT PLN, Buku Petunjuk Operasi & SDN Tlogosari Kulon 06 lulus
Memelihara Peralatan Untuk tahun 2000, melanjutkan ke
Pemutus Tenaga, Jakarta : PT SMP negeri 15 Semarang lulus
PLN Pembangkitan dan tahun 2003, melanjutkan ke SMA Negeri 3
Penyaluran Jawa Bagian Barat, Semarang lulus tahun 2006, dan
1993. melanjutkan ke Universitas Diponegoro
[3] Ir. Sulasno,Analisis Sistem Tenaga Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro.
Listrik edisi kedua, Semarang: Memiliki motto kegagalan adalah
Badan Penerbit Universitas keberhasilan yang tertunda.
Diponegoro Semarang, 2001.
[4] Groupe Schneider Electric, Design,
Operation and Maintenace Pembimbing Penulis
Electrical Substation, Jakarta :
Groupe Schneider Electric,
1999.
[5] Groupe Schneider Electric, Training
Manual 150 kV System, Ir. Sulasno Anggakara S.S.
Jakarta : Groupe Schneider
Electric, 1999.