BAB III
PERHITUNGAN STUDI HUBUNGSINGKAT PADA SISTEM
TENAGA LISTRIK PT. PLN SUMBAR-RIAU
Data-data sistem tenaga listrik PT. PLN Sumbar-Riau yang terdiri dari 20
- Tegangan perunit untuk Slack bus 1.05 dan bus pembangkit bernilai
1.03
3.3 Perhitungan Studi Hubungsingkat Pada Sistem Tenaga Listrik PT. PLN
Sumbar-Riau
Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari 20 bus ( PT. PLN Sumbar-Riau)
manual akan diambil data subsistem Bukittingi dengan data sebagai berikut :
Adapun data-data komponen sistem tenaga listrik 4 Bus ( PT. PLN Sumbar-
5. Saluran 1 L1
Saluran 1 adalah saluran yang menghubungkan bus 1 ( PLTA Maninjau ) ke
bus 4 ( Padang Luar) dengan data sebagai berikut :
R 1 0.0220 pu X 1 0.0762 pu
R 2 0.0220 pu X 2 0.0762 pu
R 0 0.0614 pu X 0 0.2331 pu
III-6
6. Saluran 2 L 2
Saluran 2 adalah saluran yang menghubungkan bus 2 ( PLTA Batang
Agam ) ke bus 3 ( Payakumbuh) dengan data sebagai berikut :
R 1 0.5575 pu X 1 1.2328 pu
R 2 0.5575 pu X 2 1.2328 pu
R 0 2.4888 pu X 0 8.6578 pu
7. Saluran 3 L 3
Saluran 3 adalah saluran yang menghubungkan bus 3 ( Payakumbuh ) ke
bus 4 (Padang Luar) dengan data sebagai berikut :
R 1 0.0168 pu X1 0.0580 pu
R 2 0.0168 pu X 2 0.0580 pu
R 0 0.0468 pu X 0 0.1776 pu
Keterangan :
X '' : Reaktansi Subtransient
X' : Reaktansi Transient
X1 : Reaktansi Urutan Positif
X2 : Reaktansi Urutan Negatif
X3 : Reaktansi Urutan Nol
Tentukan :
a. Hitung tegangan pada masing-masing bus dan arus gangguan tiap saluran
b. Hitung tegangan pada masing-masing bus dan arus gangguan tiap saluran
c. Hitung tegangan pada masing-masing bus dan arus gangguan tiap saluran
d. Hitung tegangan pada masing-masing bus dan arus gangguan tiap saluran
Jawab :
dasar perhitungan dapat dipilih salah satu komponen dalam diagram segaris
Maninjau).
c. Saluran 1 L1
Saluran 1 adalah saluran yang menghubungkan bus 1 ( PLTA Maninjau ) ke bus 4
R 1 0.0220 pu X 1 0.0762 pu
R 2 0.0220 pu X 2 0.0762 pu
R 0 0.0614 pu X 0 0.2331 pu
150.0000
KVbaru 10.5000 150.0000 KV
10.5000
MVA baru 21.5000 MVA
KVlama 150.0000 KV
MVA lama 21.5000 MVA
2
KVLama MVA Baru
R baru R lama
KVBaru MVA Lama
2
KVLama MVA Baru
X baru X lama
KVBaru MVA Lama
2
150.0000 21.5000
R 1 baru 0.0220 0.0220 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
R 2 baru 0.0220 0.0220 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
R 0 baru 0.0614 0.0614 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
X 1 baru 0.0762 0.0762 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
X 2 baru 0.0762 0.0762 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
X 0 baru 0.2331 0.2331pu
150.0000 21.5000
III-10
d. Saluran 3 L 3
Saluran 3 adalah saluran yang menghubungkan bus 3 ( Payakumbuh ) ke bus 4
R 1 0.0168 pu X1 0.0580 pu
R 2 0.0168 pu X 2 0.0580 pu
R 0 0.0468 pu X 0 0.1776 pu
KVbaru 150.0000 KV MVA baru 21.5000 MVA
KVlama 150.0000 KV MVA lama 21.5000 MVA
2
KVLama MVA Baru
R baru R lama
KVBaru MVA Lama
2
KVLama MVA Baru
X baru X lama
KVBaru MVA Lama
2
150.0000 21.5000
R 1 baru 0.0168 0.0168 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
R 2 baru 0.0168 0.0168 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
R 0 baru 0.0468 0.0468 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
X1 baru 0.0580 0.0580 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
X 2 baru 0.0580 0.0580 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
X 0 baru 0.1776 0.1776 pu
150.0000 21.5000
e. Saluran 2 L 2
Saluran 2 adalah saluran yang menghubungkan bus 2 ( PLTA Batang
R 1 0.5575 pu X 1 1.2328 pu
R 2 0.5575 pu X 2 1.2328 pu
R 0 2.4888 pu X 0 8.6578 pu
KVbaru 150.0000 KV MVA baru 21.5000 MVA
KVlama 150.0000 KV MVA lama 21.5000 MVA
2
KVLama MVA Baru
R baru R lama
KVBaru MVA Lama
2
KVLama MVA Baru
X baru X lama
KVBaru MVA Lama
III-11
2
150.0000 21.5000
R 1 baru 0.5575 0.5575 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
R 2 baru 0.5575 0.5575 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
R 0 baru 2.4888 2.4888 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
X 1 baru 1.2328 1.2328 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
X 2 baru 1.2328 1.2328 pu
150.0000 21.5000
2
150.0000 21.5000
X 0 baru 8.6578 8.6578 pu
150.0000 21.5000
20.0000 6.3000
KVbaru 150.0000 6.3000 KV MVA baru 21.5000
150.0000 20.0000
MVA
KVlama 6.3000 KV MVA lama 4.7000 MVA
2
KVLama MVA Baru
X baru X lama
KVBaru MVA Lama
2
KVLama MVA Baru
X 1 baru X 1 lama
KVBaru MVA Lama
2
6.3000 21.5000
X 1 baru 0.2750 1.2580 pu
6.3000 4.7000
2
6.3000 21.5000
X 2 baru 0.2750 1.2580 pu
6.3000 4.7000
2
6.3000 21.5000
X 0 baru 0.0580 0.2653 pu
6.3000 4.7000
Lalu matrik admitansi positif ini dinvers sehingga diperoleh matrik impedansi
1 1
y 34 y 34 4.6075 j15.9068
Z L3 0.0168 j0.0580
Diperoleh matrik admitansi primitif urutan negatif sebagai berikut :
Lalu matrik admitansi negatif ini dinvers sehingga diperoleh matrik impedansi
1 1
y 34 y 34 1.3874 - j5.2650
Z L3 0.0468 j0.1776
Diperoleh matrik admitansi primitif urutan nol sebagai berikut :
Lalu matrik admitansi nol ini dinvers sehingga diperoleh matrik impedansi nol
sebagai berikut :
Vf 1.00000.00000 1.00000 0
If 6.8213 75.49920 pu
Z133 0.0367 j0.1419 0.146675.49920
m
I14 1.60001.5006 j6.0156 2.4009 j0.0250 pu
I 41 2.4009 j0.0250 pu
m
2. Saluran 1-4
Kapasitas CB I momentari MVA dasar 2.4009 j0.0250 21.5000 123.9391
MVA
Kapasitas CB C = Kapasitas CB D = 123.9391 MVA
3. Saluran 2-3
Kapasitas CB = I momentari MVA dasar 0.3035 - j0.8890 21.5000 17.1054
MVA
Kapasitas CB E = Kapasitas CD F = 17.1054 MVA
4. Saluran 3-4
Kapasitas CB =
I momentari MVA dasar - 1.7034 8.4802 21.5000 15477.3899 MVA
Kapasitas CB G = Kapasitas CB H = 15477.3899 MVA
5. Saluran G2-2
Kapasitas CB = I momentari MVA dasar 0.0645 - j0.1776 21.5000 0.6840
MVA
Kapasitas CB I dan Kapasitas CB j = 0.6840 MVA
dahulu dibentuk matrik admintansi urutan positif, urutan negatif dan urutan nol
beban yang berupa motor. Untuk contoh kasus ini, karena tidak adanya beban
berupa motor maka matrik admintansi urutan positif, urutan negatif dan urutan
nol. untuk perhitungan arus interupting sama dengan perhitungan arus momentari
1 1 1 1
y 44
Z L1 Z L3 0.0220 j0.0762 0.0168 j0.0580
y 44 3.4974 j12.1136 4.6075 - j15.9068 8.1049 - j28.0204
y12 y 21 j0.0000
y13 y 31 j0.0000
1 1
y14 y 41 3.4974 j12.1136
Z L1 0.0220 j0.0762
1 1
y 23 y 32 0.3045 - j0.6734
Z L2 0.5575 j1.2328
y 24 y 42 j0.0000
1 1
y 34 y 34 4.6075 j15.9068
Z L3 0.0168 j0.0580
Diperoleh matrik admitansi primitif urutan positif sebagai berikut :
3.4974 - j44.9416 0.0000 0.0000 3.4974 - j12.1136
0. 0000 0.3045 j3.4654 0.3045 j0.6734 0.0000
y positif
0.0000 0.3045 - j0.6734 4.9120 - j16.5802 4.6075 - j15.9068
3.4974 - j12.1136 0.0000 4.6075 - j15.9068 8.1049 j28.0204
Lalu matrik admitansi positif ini dinvers sehingga diperoleh matrik impedansi
1 1 1 1
y 33
Z L2 Z L3 0.5575 j1.2328 0.0168 j0.0580
y 33 0.3045 j0.6734 4.6075 - j15.9068 4.9120 - j16.5802
1 1 1 1
y 44
Z L1 Z L3 0.0220 j0.0762 0.0168 j0.0580
y 44 3.4974 j12.1136 4.6075 - j15.9068 8.1049 - j28.0204
y12 y 21 j0.0000
y13 y 31 j0.0000
1 1
y14 y 41 3.4974 j12.1136
Z L1 0.0220 j0.0762
1 1
y 23 y 32 0.3045 - j0.6734
Z L2 0.5575 j1.2328
y 24 y 42 j0.0000
1 1
y 34 y 34 4.6075 j15.9068
Z L3 0.0168 j0.0580
Lalu matrik admitansi negatif ini dinvers sehingga diperoleh matrik impedansi
1 1 1 1 1 1
y 22 3 3 3 3
jX g2 jX t2 Z L2 j0.2653 j1.6106 2.4888 j8.6578
y 22 j11.3080 - j1.8627 0.0307 - j0.1067 0.0307 - j13.2773
1 1 1 1
y 33
Z L2 Z L3 2.4888 j8.6578 0.0468 j0.1776
y 33 0.0307 j0.1067 1.3874 - j5.2650 1.4181- j5.3717
1 1 1 1
y 44
Z L1 Z L3 0.0614 j0.2331 0.0468 j0.1776
y 44 0.0307 j0.1067 1.3874 - j5.2650 1.4181 - j5.3717
y12 y 21 j0.0000
y13 y 31 j0.0000
1 1
y14 y 41 1.0567 - j4.0117
Z L1 0.0614 j0.2331
1 1
y 23 y 32 0.0307 - j0.1067
Z L2 2.4888 j8.6578
y 24 y 42 j0.0000
1 1
y 34 y 34 1.3874 - j5.2650
Z L3 0.0468 j0.1776
Diperoleh matrik admitansi primitif urutan nol sebagai berikut :
Lalu matrik admitansi nol ini dinvers sehingga diperoleh matrik impedansi nol
sebagai berikut :
Vf 1.00000.00000 1.00000 0
If 6.8213 75.49920 pu
Z133 0.0367 j0.1419 0.146675.49920
Arus interupting pada saluran dengan CB 3 cycle maka K 1.200 . Selain itu
I
I14 1.20001.5006 j 6.0156 1.8007 j0.0187 pu
I 41I 1.8007 j0.0187 pu
I 23I 1.2000 0.1897 j0.5556 0.2276 j0.6667 pu
I
I 32 0.2276 j0.6667 pu
I
I 34 1.2000 1.0646 j5.3001 1.2775 j6.3601 pu
I 43I 1.2775 j6.3601 pu
I G1
I
1.2000 0.0929 j0.3758 0.1112 j0.4509 pu
III-24
I G2
I
1.2000 0.0403 j0.1110 0.0484 j0.1332 pu
Dalam perhitungan tanda minus pada arus interupting tidak digunakan karena
yang diperlukan hanya harga mutlaknya dari besarnya kapasitas pemutusan yang
digunakan
2. Saluran 1-4
Kapasitas Pemutusan Saluran 1-4 adalah
3. Saluran 3-4
Kapasitas Pemutusan Saluran 3-4 adalah
4. Saluran 2-3
Kapasitas Pemutusan Saluran 2-3 adalah
5. Saluran G2-2
Kapasitas Pemutusan Saluran G2-2 adalah