Model Operon
Pada tahun 1961, F.Jacob dan J.Monod menemukan suatu set sekuens gen
yang saling berdekatan dan tersusun dalam urutan spesifik serta berfungsi untuk
mengatur ekspresi gen konstitutif. Regulator merupakan sequens gen yang
mengkodekan protein repressor, protein repressor ini jika berikatan dengan operator
dari suatu gen maka proses transkripsi gen tersebut tidak akan terjadi. Hal ini
dikarenakan ikatan antara protein repressor dengan sekuens gen operator akan
menyebabkan RNA Polimerase tidak dapat menempel pada promoter, sehingga RNA
polymerase tidak akan dapat mentraskripsi gen struktural. Operator ini biasanya
terletak diantara promoter dan gen struktural. Secara umum susunan empat sekuens
gen yaknni regulator, promoter, operator, gen structural disebut operon.u gen dit
Ada tidaknya molekul efektor pada lingkungan intra maupun ekstraseluler
akan sangat berpengaruh terhadap aktif tidaknya protein repressor. Ada 2 prinsip
kerja operon yaitu :
1. Operon indusibel : protein repressor hanya mampu berikatan dengan
operator jika dia diketemukan dalam kondisi tidak berikatan dengan
molekul efektor.
2. Operon represibel : protein repressor hanya mampu berikatan dengan
operator jika berikatan dengan molekul efektor.
Control Positif Operon Laktosa Oleh CAP dan AMP Siklis (CAMP)
Represi katabolisme (efek glukosa) adalah fenomena glukosa yang mencegah
induksi operon laktosa seperti operon lain mengontrol enzim yang terlibat dalam
katabolime karbohidrat. Represi katabolisme operon laktosa dikenal sebagai media
control positif transkripsi oleh protein regulator yang dinamakan CAP dan molekul
efektor kecil yang dinamakan AMP siklis (Adenosine-3, 5-phosphat). CAP disebut
juga sebagai protein reseptor AMP siklik (CAMP). Kompleks CAP-CAMP harus
berikatan pada promoter laktosa agar operon dapat terinduksi. Mereka merupakan
control positif dari transkripsi operon laktosa. CAP berfungsi sebagai dimer seperti
repressor laktosa yang multimerik pada daerah fungsionalnya. CAMP berperan
sebagai molekul efektor yang menggabungkan CAP pada promoter laktosa saat
transkripsi operon laktosa. Konsentrasi tinggi glukosa dapat menurubkan konsentrasi
intraselular CAMP. Kemungkinan hal tersebut dikarenakan glukosa menghambat
aktivitas adenylcyclase (enzim yang mengkatalisis perubahan CAMP dari ATP). Saat
CAP dan promoter laktosa tidak membentuk ikatan, maka RNA polymerase tidak
dapat berikatan dengan promoter laktosa.
Regulasi Komplek Operon Arabinosa
Pada operon laktosa dan tryptophan, produk gen regulator yaitu repressor
berfungsi negative atau menonaktifkan transkripsi operon. Protein regulator utama
pada operon arabinose berperan sebagai regulator positif dan negative transkripsi gen
structural. Elemen yang mengontrol transkripsi operon arabinose berperan sebagai
perantara 200 pasang nukleotida dengan promoter. Operon arabinose E. coli memiliki
tiga gen structural yaitu araB, araA dan araD yang mengkode tiga enzim dalam
katabolisme arabinose. Tiga gen itu tidak terdapat dalam satu mRNA yang dikenal
sebagai Promotor (PBAD: transport aktif arabinose ke dalam sel yang dibawa oleh
produk gen araE, araF dan araG). Protein regulator utama dari operon arabinose
(protein araC) dihasilkan dari transkripsi yang diinisiasi pada promotor Pc. Protein
araC berperan sebagai regulator negative (repressor) dalam transkripsi gen struktural
araB, araA dan araD dari promotor PBAD saat arabinose dan CAMP tidak ada. Protein
araC juga berperan sebagai regulator positif (activator) transkripsi tiga gen structural
tersebut dari promotor PBAD saat arabinose dan CAMP ada. Jadi, Protein araC akan
menjadi regulator positif dan negative bergantung pada ada atau tidaknya arabinose
dan CAMP. Induksi operon arabinose terjadi saat dalam keadaan regulasi positif.
Tempat araC protein berikatan dengan kompleks CAMP-CAP berada di daerah
araI. Represi operon arabinose pada ikatan protein araC di tempat yang dinamakan
araO2 (Operator arabinose kedua), sekitar 211 pasang nukleotida dari ikatan protein
araC di araI. Operator araO1 yaitu operator arabinose pertama yang mengontrol
transkripsi gen regulator araC yang diinisiasi pada Pc. Saat represi operon arabinose,
protein araC harus berikatan membentuk dimer pata daerah araI dan daerah araO2,
kemudian protein tersebut saling berikatan membentuk sebuah loop DNA. Terbukti
jika adanya insersi atau delesi lima pasang nukleotida di daerah antara araI dan araO2,
maka represi normal operon tidak dapat terjadi. Ketika struktur loop terbentuk, maka
ikatan dengan RNA polymerase pada PBAD operon tidak boleh terjadi. kehadiran
arabinose dan CAMP akan menginduksi operon arabinose. Protein araC merupakan
aktifator transkripsi operon. Kompleks arabinose-protein araC dan kompleks CAMP-
CAP membuka loop dengan ikatan pada area araI. Hal tersebut berlangsung setelah
RNA polymerase berikatan pada daerah PBAD dan inisiasi transkripsi gen structural
arabinose terjadi.