ANALISIS VEKTOR
Analisis data vektor biasanya digunakan untuk memetakan fenomena permukaan bumi yang
bersifat diskrit, yaitu batas antar fenomena dapat dibedakan, contohnya: jalan, sungai, penggunaan
lahan dan batas wilayah. Adapun yang termasuk dalam kelompok alat analisis data vektor antara lain:
proses extract (clip dan split), overlay (intersect dan symmetrical difference), proximity (buffer) dan
generalization (merge dan dissolve).
2.1. Extract
2.1.1. Clip
Clip adalah pemotongan bagian tertentu dari suatu layer data dengan menggunakan layer data lain
sebagai bidang pemotong. Umumnya, Clipping digunakan untuk memecah data peta besar menjadi
bagian lebih kecil atau mengekstrak bagian layer data tertentu dari suatu layer data, seperti
ditunjukkan dalam Gambar 3 dibawah ini.
Contoh: membuat data spasial berupa pengunaan lahan kabupaten gunung kidul (output) dari data
pengunaan lahan Provinsi D.I Yogyakarta (input) dipotong dengan menggunakan feature batas
kabupaten gunung kidul (clip Feature). Proses clipping dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
2. Klik ArcToolbox Analysis Tools Extract kemudian Double Klik pada Clip
35
Konsultasi Pengelolaan dan Analisis Data Spasial Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman 2016
Catatan: Gunakan ikon Browser untuk membuka input features, clip features dan menyimpan
output features
2.1.2. Split
Split merupakan tools yang digunakan untuk memisahkan feature data berdasarkan bagian-bagian
tertentu, seperti ilustrasi pada Gambar 4 dibawah ini.
Contoh: pemisahan penggunaan lahan Provinsi Yogyakarta menggunakan batas kabupaten sebagai
feature pemotongnya. Proses splitting dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Klik ArcToolbox Analysis Tools Extract kemudian Double Klik pada Split
36
Konsultasi Pengelolaan dan Analisis Data Spasial Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman 2016
3. Terbentuk feature-feature class baru penggunaan lahan (*shp), sesuai dengan Kabupaten di
Provinsi Yogyakarta
37