Pembahasan UKDI KLINIK 1 Batch Feb 2015 PDF
Pembahasan UKDI KLINIK 1 Batch Feb 2015 PDF
Minta bantuan
Pasang infus
BILA HIPOTENSI
Akses i.v.tambahan (jarum 14G atau 16G pada orang dewasa) utk infus NaCl fisiologis.
NaCl fisiologis bolus atau infus 20 mL/kg diberikan secepatnya bila perlu dengan
tekanan
2. Bila respons tidak adekuat, keadaan mengancam kehidupan, atau memburuk:
optimized by optima
Hemoroid eksterna Hemoroid Interna
Diluar anal canal, sekitar sphincter Didalam anal canal
Gejala terjadi karena thrombosis Gejala timbul karena perdarahan
atau iritasi mukosa
Tidak dapat dimasukkan ke dalam dapat dimasukkan ke dalam anal
anal canal canal sampai grade III
Crystalloids Non-protein colloids
Are as effective as albumin Should be used as second-
in post-operative patients line agents in patients who
Are the initial resuscitation do not respond to
fluid of choice for: crystalloid
Hemorrhagic shock / May be used in the
traumatic injury presence of capillary leak
Septic shock with pulmonary or
Hepatic resection peripheral edema
Thermal injury Are favored over albumin
due to their lower cost
Cardiac surgery
Dialysis induced
hypotension
Crystalloid solution rapidly equilibrates
between the intravascular and interstitial
compartments
Adequate restoration of hemostatic stability
may require large volumes of ringer's lactate.
It has been empirically observed that
approximately 300 cc of crystalloid is
required to compensate for each 100 cc of
blood loss. (3:1 rule)
Fluid
resuscitation
target:
Euvolemia
Improve
perfusion
Improve oxygen
delivery
optimized by optima
affects primarily trabecular bone
5 years after menopause
weight-bearing bones fractures vertebrae, ankle, and distal radiu
optimized by optima
after age 70 but may begin as early as age
significant loss of both trabecular and cortical bone.
hip and multiple wedge vertebral fractures are the most common types
of fractures
Occur at any age in both genders
Both trabecular and cortical bone loss is
significant
Spine and hip fractures
Etiology:
Immobilization
Medications
anticoagulant heparin
glucocorticoids (eg, prednisone)
synthetic thyroid hormoneincrease osteoclasts, lower
serum calcitonin, and promote bone resorption
Anticonvulsantsincrease metabolism of vitamin D
cyclosporine
Etiology
disease
hyperthyroid elevated serum levels thyroid
hormone and increased urinary calcium excretion
hyperparathyroid increased blood parathyroid
hormone concentrations
Cushings syndrome glucocorticoid levels are
high
gastrointestinal disorders (e.g., obstructive
jaundice) calcium malabsorption and deficiency
and promote osteoporosis
genetic predisposition
Lifestyle
Smokingincreasing the metabolism of sex
hormones
excessive use of alcoholnutritional deficiencies in
calcium and vitamin D
Caffeine
aluminum-containing antacids
lack of physical activity urinary calcium excretion
Physical examination
Measurement of bone mineral content
Dual X-ray absorptiometry (DXA)
Ultrasonic measurement of bone
CT scan
Radiography
optimized by optima
Osteoporosis Vertebral fracture
Height loss Arm span-height
Body weight difference
Kyphosis Wall-occiput
Humped back distance
Tooth loss Rib-pelvis distance
Skinfold
thickness
Grip strength
optimized by optima
Physical examination
optimized by optima
Epidural hematoma:
Interval lucid decreased of
consciousness
Etiology: trauma rupture of a.
meningeal media
Subdural hematoma
Hemiparesis, decrease of
consciousness, cephalgia
Etiology: trauma rupture of
bridging vein in elderly or infant
Intracerebral hemorrhage
Paresis, hypesthesia, ataxia,
decreased of consciousness
Misulis KE, Head TC. Netters concise neurology. 1st ed. Saunders; 2007
Etiology: Hypertension,trauma
Perdarahan Perdarahan yang terletak antara durameter dan tulang, biasanya sumber
epidural pendarahannya adalah robeknya Arteri meningica media (paling sering). Gejala
klinis yang khas adalah : Lucid Interval (adanya fase sadar diantara 2 fase tidak
sadar karena bertambahnya volume darah)
Perdarahan Perdarahan yang terletak diantara lapisan duramater dan arhacnoid dengan
subdural sumber perdarahan dapat berasal dari vena jembatan atau bridging vein
(paling sering). Gejala yang timbul segera hingga berjam - jam setelah trauma
sampai dengan hari ke tiga.
Perdarahan Perdarahan yang terjadi pada jaringan otak biasanya akibat robekan pembuluh
intraserebral darah yang ada dalam jaringan otak. Secara klinis ditandai dengan adanya
penurunan kesadaran yang kadang-kadang disertai lateralisasi pada
pemeriksaan CT Scan didapatkan adanya daerah hiperdens.
Perdarahan Perdarahan didalam ruang subarakhnoid akibat perdarahan non-traumatik,
subarakhnoid biasanya berasal dari ruptur aneurisme berry atau arteriovenous malformation
(AVM). Gejala : sering didahului nyeri kepala hebat, kaku kuduk, kernig sign +
Perdarahan Perdarahan di dalam rongga cairan otak
intraventrikel
http://emedicine.medscape.com/article/2047916
ABCs dengan c-
spine control sesuai
indikasi
Needle
Udara yang Decompression
terkumpul di pada bagian yang
rongga pleura tidak terkena
dapat keluar lagi Oksigen aliran
Tekanan pada tinggibag valve
mediastinum,paru mask
dan pembuluh darah Atasi syok karena
besar meningkat kehilangan darah
Menyebabkan paru Memberitahukan RS
pada bagian yang dan unit trauma
terkena kolaps secepatnya
http://www.trauma.org/index.php/main/article/199/
http://emedicine.medscape.com/article/424547
Tachypnea
needed
If not contraindicated
Decreased Breath transport in semi-
Sounds on Affected sitting position
Side Provide supportive
care
Contact Hospital
and/or ALS unit as
soon as possible
Visible visceral pleural edge
see as a very thin, sharp
white line
No lung markings
(avascular) are seen
peripheral to this line
The peripheral space is
radiolucent compared to
adjacent lung
The lung may completely
collapse
The mediastinum should
not shift away form the
pneumothorax unless a
tension pneumothorax is
present (discussed
separately).
Subcutaneous emphysema
and pneumomediastinum
may also be present
Epidural Hematoma
Bleeding between dura
mater and skull
Involves arteries
Middle meningeal artery
most common
Rapid bleeding & reduction
of oxygen to tissues
Herniates brain toward
foramen magnum
Acute epidural hematoma
Arterial bleed
Temporal fracture common
Onset: minutes to hours
Level of consciousness
Initial loss of consciousness
Lucid interval follows
Associated symptoms
Ipsilateral dilated fixed pupil, signs of increasing ICP,
unconsciousness, contralateral paralysis, death
Head Trauma - 91
Subdural Hematoma
Bleeding within meninges
Beneath dura mater & within
subarachnoid space
Above pia mater
Slow bleeding
Superior sagital sinus
Signs progress over several
days
Slow deterioration of mentation
Acute subdural hematoma
Venous bleed
Onset: hours to days
Level of consciousness
Fluctuations
Associated symptoms
Headache
Focal neurologic signs
High-risk
Alcoholics, elderly, taking anticoagulants
Head Trauma - 93
Intracerebral hemorrhage
Arterial or venous
Surgery is often not helpful
Level of consciousness
Alterations common
Associated symptoms
Varies with region and degree
Pattern similar to stroke
Headache and vomiting
Head Trauma - 94
Intracerebral Hemorrhage
Rupture blood vessel within the brain
Presentation similar to stroke symptoms
Signs and symptoms worsen over time
Pielografi Intravena (IVP)Pemeriksaan IVP
dapat menerangkan kemungkinan adanya:
kelainan pada ginjal maupun ureter berupa
hidroureter atau hidronefrosis
memperkirakan besarnya kelenjar prostat yang
ditunjukkan oleh adanya indentasi prostat
(pendesakan vesica urinaria oleh kelenjar prostat)
atau ureter di sebelahdistal yang berbentuk
seperti mata kail
penyulit yang terjadi pada vesica urinaria yaitu
adanya trabekulasi, divertikel, atau sakulasi
vesica urinaria
foto setelah miksi dapat dilihat adanya residu
urin
Gambaran Klinis
Bau khas jengkol Diagnosis
Mulut Hematuria, nyeri pada
urin saat buang air kecil.
Kolik ginjalterbentuk
kristal asam jengkol Penatalaksanaan
Nyeri saat buang air Keracunan ringan
kecil minum banyak
Hematuria Na. bikarbonat 2 g (4 x
Mikroskopis sehari) peroral sampai
Eritrosit gejala hilang
Kristal asam jengkol Keracunan berat
jarum dengan anuria
Keadaan berat Rujuk
Anuria
Pingsan menahan
sakit.
Natrium bikarbonat
=NaHCO3
Soda Kue
Acute Monoarthritis Acute monoarthritis
Differential Cardinal signs of
Diagnosis inflammation
Rubor, tumor, calor,
Infection dolor
Crystal-induced
+/- Fever
Hemarthrosis
Tumor +/- Leukocytosis
Intra-articular
derangement
Systemic rheumatic ACUTE MONOARTHRITIS
condition IS SEPTIC UNTIL
PROVEN OTHERWISE
Definition Etiology
Inflammation of a Staph aureus
synovial membrane with Streptococci
purulent effusion into the In all age groups, 80%
joint capsule, often due due to gram-positive
to bacterial infection aerobes, 20% due to
gram-negative
anaerobes
Neonates and infants < 6
mos S aureus and gram-
negative anaerobes
Incidence of H. influenzae
has decreased due to the
vaccine
Signs of intraperitoneal injury
Nyeri Abdominal, iritasi
peritoneum
Distensi karena
pneumoperitoneum, Pembesaran
gaster, atau terjadi ileus
Ekimosis daerah pinggang (gray-
turner sign) atau
umbilikus(cullen's sign)
retroperitoneal hemorrhage
Kontusio Abdominal seat belts
sign
Bising usus mengarahkan pada
trauma intraperitoneal
RT: Darah atau emfisema
subkutan
http://regionstraumapro.com/post/663723636
The type of injury will depend on whether the organ injured is
solid or hollow.
gallbladder spleen
bladder kidneys
Akan mengeluarkan
udara dan
cairan/sekret GIT yang Menyebabkan
infeksius perdarahan internal
Sangat mengiritasi yang berat
peritoneumperitoniti Darah pada rongga
s peritoneum peritonitis
Terlihat gejala syok
akibat perdarahan hebat
Gejala peritonitis dapat
tidak terlalu terlihat
Perdarahan Perdarahan yang terletak diantara lapisan duramater dan arhacnoid dengan
subdural sumber perdarahan dapat berasal dari vena jembatan atau bridging vein
(paling sering). Gejala yang timbul segera hingga berjam - jam setelah trauma
sampai dengan hari ke tiga.
Perdarahan Perdarahan yang terjadi pada jaringan otak biasanya akibat robekan pembuluh
intraserebral darah yang ada dalam jaringan otak. Secara klinis ditandai dengan adanya
penurunan kesadaran yang kadang-kadang disertai lateralisasi pada
pemeriksaan CT Scan didapatkan adanya daerah hiperdens.
Perdarahan Perdarahan didalam ruang subarakhnoid akibat perdarahan non-traumatik,
subarakhnoid biasanya berasal dari ruptur aneurisme berry atau arteriovenous malformation
(AVM). Gejala : sering didahului nyeri kepala hebat, kaku kuduk, kernig sign +
Perdarahan Perdarahan di dalam rongga cairan otak
intraventrikel
Akan mengeluarkan Menyebabkan
udara dan perdarahan internal
cairan/sekret GIT yang yang berat
infeksius Darah pada rongga
Sangat mengiritasi peritoneum peritonitis
peritoneumperitoniti Terlihat gejala syok
s akibat perdarahan hebat
Gejala peritonitis dapat
tidak terlalu terlihat
Blefaritis Infeksi kelopak superfisial Terdapat krusta dan bila Salep antibiotik
superfisial yang diakibatkan menahun disertai (sulfasetamid dan
Staphylococcus dengan meibomianitis sulfisoksazol),
pengeluaran pus
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001014.htm
http://www.aoa.org/patients-and-public/eye-and-vision-problems/glossary-of-eye-and-vision-conditions/amblyopia
Gangguan kekuatan pembiasan mata dimana
sinar sejajar jauh tidak cukup dibiaskan
sehingga titik fokusnya terletak di belakang
retina (di belakang makula lutea)
Etiologi :
sumbu mata pendek (hipermetropia aksial),
kelengkungan kornea atau lensa kurang
(hipermetropia kurvatur),
indeks bias kurang pada sistem optik mata
(hipermetropia refraktif)
Gejala : penglihatan jauh dan dekat kabur,
sakit kepala, silau, rasa juling atau diplopia
Ilmu Penyakit Mata, Sidharta Ilyas ; dasar teknik Pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit Mata, sidarta Ilyas
Pengobatan : koreksi dimana tanpa
siklopegia didapatkan ukuran lensa
positif maksimal yang memberikan
tajam penglihatan normal (6/6), hal
ini untuk memberikan istirahat pada
mata.
Jika diberikan dioptri yg lebih kecil,
berkas cahaya berkonvergen namun
tidak cukup kuat sehingga bayangan
msh jatuh dibelakang retina,
akibatnya lensa mata harus
berakomodasi agar bayangan jatuh
tepat di retina.
Contoh bila pasien dengan +3.0 atau
dengan +3.25 memberikan tajam
penglihatan 6/6, maka diberikan
kacamata +3.25
Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di
atas 50 tahun
Epidemiologi : 90% dari semua jenis katarak
Etiologi :belum diketahui secara pastimultifaktorial:
Faktor biologi, yaitu karena usia tua dan pengaruh genetik
Faktor fungsional, yaitu akibat akomodasi yang sangat kuat mempunyai efek buruk terhadap serabu-serabut
lensa.
Faktor imunologik
Gangguan yang bersifat lokal pada lensa, seperti gangguan nutrisi, gangguan permeabilitas kapsul lensa, efek
radiasi cahaya matahari.
Gangguan metabolisme umum
4 stadium: insipien, imatur (In some patients, at this stage, lens may become swollen
due to continued hydration intumescent cataract), matur, hipermatur
Gejala : distorsi penglihatan, penglihatan kabur/seperti berkabut/berasap, mata
tenang
Penyulit : Glaukoma, uveitis
Tatalaksana : operasi (ICCE/ECCE)
Lensa intraokuler salah satu koreksi penglihatan
pasca operasi yang paling sering digunakan.
Tidak perlu melepaskan lensa kontak, mengurangi
serta mencegah distorsi lapang pandang
Indikasi :
Pada katarak monokuler, hemiplegia, memerlukan visus
baik, manula
Kontraindikasi :
Tidak dapat dipasang pada gangguan endotel kornea,
glaukoma tidak terkontrol, rubeosis iridis, uveitis berulang,
retinopati diabetik proliferatif, penderita yang senang lensa
kontak atau kacamata atau menolak dipasang
IMOBILISASI
Hafas Hanafiah Penatalaksanaan Trauma Spinal Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 .No. 2 Juni 2007
STABILISASI MEDIS
Terutama sekali pada penderita tetraparesis/ tetraplegia.
1. Periksa vital signs
2.Pasang nasogastric tube
3.Pasang kateter urin
4.Segera normalkan vital signs. Pertahankan tekanan darah yang normal dan
perfusi jaringan yang baik. Berikan oksigen, monitor produksi urin, bila perlu
monitor AGDA (analisa gas darah), dan periksa apa ada neurogenic shock.
SPINAL ALIGNMENT
1. Stadium awal
Mudah lupa kejadian yang baru saja terjadi
Gangguan dalam kemampuan aritmatik contoh kesulitan menghitung mundur dari seratus dikurangi tujuh
Kesulitan melakukan perkerjaan kompleks seperti merencanakan makan malam untuk tamu, membayar
tagihan, manajemen keuangan.
Lupa dengan salah satu riwayat dirinya sendiri
Mood berubah dalam situasi sosial
2. Stadium ringan (pasien mulai memerlukan bantuan dalam kegiatan sehari hari)
tidak mampu mengingat alamat rumah atau nomor telepon, atau tidak ingat lulus dari sekolah mana
Lupa atau bingung hari
Tidak mampu menghitung mundur misal dari 40 dikurang 4 atau 20 dikurang 2
harus dibantu dalam memilih pakaian yang sesuai untuk acara tertentu
Masih mampu mengingat detail penting tentang hidup mereka atau keluarganya, tidak membutuhkan bantuan
untuk makan atau ke toilet.
3. Stadium lanjut (gangguan memori makin memburuk, perubahan personaliti, butuh bantuan untuk kegiatan sehari
hari)
tidak mampu mengenali lingkungan sekitar, dapat mengingat wajah orang orang sekitar namun tidak mampu
mengingat nama istri atau orang yg merawatnya
tidak mampu berpakaian tanpa bantuan orang lain. terdapat perubahan pola tidur (sulit tidur di malam hari
harus dibantu untuk ke toilet atau tidak mampu menahan BAK dan BAB
Menjadi lebih mudah curiga ke orang lain kadang terdapat waham
4. Stadium Akhir
mampu mengucapkan kata atau frase, harus dibantu untuk makan atau ke toilet
Tidak mampu berespon terhadap lingkungannya atau memulai percakapan dengan orang sekitarnya
Tidak mampu tersenyum, duduk tanpa bantuan atau menegakkan kepala
Tidak mampu mengontrol gerakan (kekakuan otot, kemampuan menelan terganggu dan refleks menjadi abnormal)
Kriteria Diagnosis Demensia (DSM IV)
A. Munculnya defisit kognitif multiple yang bermanifestasi pada
kedua keadaan berikut
1. Gangguan memori (ketidakmampuan untuk mempelajari
informasi baru atau untuk mengingat informasi yang baru
saja dipelajari)
2. Satu (atau lebih) gangguan kognitif berikut
a. Afasia (gangguan berbahasa)
b. Apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas
motorik walaupun fungsi motorik masih normal)
c. Agnosia (kegagalan untuk mengenali atau
mengidentifikasi benda walaupun fungsi sensorik masih
normal)
d. Gangguan fungsi eksekutif (seperti merencanakan,
mengorganisir, berpikir runut dan abstrak)
B. Defisit kognitif yang terdapat pada kriteria A1 dan A2
menyebabkan gangguan bermakna pada fungsi sosial dan okupasi
serta menunjukkan penurunan yang bermakna dari fungsi yang
sebelumnya. Defisit yang terjadi bukan terjadi khusus saat timbulnya
delirium
72. Penatalaksanaan
Parkinson
Tiemstra JD, Khatkhate N. Bell`s Palsy : Diagnosis and Management. Am Fam Physician 2007;76:997-1002, 1004
75. Tension headache
Nyeri Kepala Tension
Nyeri kepala ini sering ditemui dalam praktek sehari
hari
Prevalensi antara 30 78%
dapat dibagi lagi menjadi 4 kelas yaitu :
1. Infrequent episodic tension type headache
2. Frequent episodic tension type headache
3. Chronic tension type headache
4. Probable tension type headache
Olesen J et al. The International Classification of Headache Disorders 3rd edition. International Headache Society . 2013
Kriteria Diagnosis infrequent tension type
headache
Setidaknya 10 kali serangan nyeri kepala yang muncul <1 hari
per bulan dan memenuhi kriteria A - E
A. Berlangsung selama 30 menit C. Memenuhi kedua kriteria
hingga 7 hari
berikut:
B. Setidaknya terdapat dua dari
empat karakteristik a. Tidak terdapat mual
- Lokasi bilateral atau muntah
- Terasa tertekan atau terikat b. Tidak terdapat
- Intensitas ringan sedang fotofobia atau
- Tidak dipengaruhi oleh fonofobia
aktivitas fisik rutin seperti
berjalan atau menaiki
tangga
Olesen J et al. The International Classification of Headache Disorders 3rd edition. International Headache Society . 2013
a neurological disorder that occurs when many nerves
throughout the body malfunction simultaneously.
It may be acute and appear without warning, or chronic and
develop gradually over a longer period of time.
Many polyneuropathies have both motor and sensory
involvement; some also involve dysfunction of the autonomic
nervous system.
These disorders are often symmetric and frequently affect the
feet and hands, causing weakness, loss of sensation, pins-
and-needle sensations or burning pain.
Damage may occur to axon, myelin sheath, cell body,
supporting connective tissue and nutrient blood supply to
nerves. 3 basic pathological process occurs : wallerian
degeneration, segmental demyelination, distal axon
degeneration
Mania
Mood harus meningkat, ekspansif, atau iritabel, dan
abnormal untuk individu yang bersangkutan. Perubahan
mood minimal berlangsung 1 minggu.
Gejala:
1) peningkatan aktivitas,
2) banyak bicara,
3) flight of idea,
4) hilangnya inhibisi dari norma sosial,
5) berkurangnya kebutuhan tidur,
6) harga diri atau ide-ide kebesaran yang berlebihan,
7) distraktibillitas atau perubahan aktivitas atau rencana yang
konstan,
8) perilaku berisiko atau ceroboh tanpa menyadari akibatnya,
9) peningkatan energi seksual.
Maslim R. Buku saku diagnosis gangguan jiwa. Rujukan ringkas dari PPDGJ-III.
Gangguan Afektif Bipolar:
episode berulang minimal 2 kali,
pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek &
penambahan energi dan aktivitas,
pada waktu lain berupa penurunan afek disertai
pengurangan energi & aktivitas.
Biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode.
Tipe:
Afektif bipolar, episode kini hipomanik
Afektif bipolar episode kini manik tanpa/dengan gejala
psikotik
Afektif bipolar episode kini depresif ringan atau sedang
Afektif bipolar episode kini depresif berat tanpa/dengan
gejala psikotik
Afektif bipolar episode kini campuran
Maslim R. Buku saku diagnosis gangguan jiwa. Rujukan ringkas dari PPDGJ-III.
Pada gangguan afektif dengan ciri psikotik,
waham bersifat mood-congruent (konsisten
dengan depresi/manik)
Depresi: waham tentang dosa, kemiskinan,
malapetaka, & pasien merasa bertanggung jawab.
Manik: waham tentang kekuasaan, uang,
utusan Tuhan.
Diagnosis Karakteristik
Fetishism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors
involving the use of nonliving objects (e.g., female
undergarments).
Frotteurism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors
involving touching and rubbing against a nonconsenting
person.
Masochism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors
involving the act (real, not simulated) of being
humiliated, beaten, bound, or otherwise made to suffer.
Sadism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors
involving acts (real, not simulated) in which the
psychological or physical suffering (including
humiliation) of the victim is sexually exciting to the
person.
Voyeurism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors
involving the act of observing an unsuspecting person
who is naked, in the process of disrobing, or engaging in
sexual activity.
Diagnosis Karakteristik
Pedophilia Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors
involving sexual attraction to prepubescent children
(generally 13 years or younger) and the pedophilia must
at least 16 years or older and at least 5 years older than
the child
Sodomi pria yang suka berhubungan seks melalui dubur
pasangan seks baik pasangan sesame jenis (homo)
maupun dengan perempuan
DSM-IV-TR divides primary sleep Parasomnias: abnormal
disorders into: behaviors during sleep or the
Dyssomnias: disorders of quantity transition between sleep and
or timing of sleep wakefulness.
Insomnia Nightmare
primary insomnias: insomnia is Repeated awakenings from bad dreams
independent of any known physical or When awakened client becomes oriented
mental condition. and alert
Hypersomnia Night terror
sleeping too much, as well as being drowsy at Abrupt awakening from sleep, usually
times when client should be alert beginning with a panicky scream or cry.
Excessive sleepiness Intense fear and signs of autonomic
Narcolepsy arousal
Sleeping at the wrong time Unresponsive to efforts from other to
Sleep intrudes into wakefulness, causing calm client
clients to fall asleep almost instantly No detailed dream recalled
Sleep is brief but refreshing Amnesia for episode
May also have sleep paralysis, sudden loss of Sleep walking/somnabulisme
strength, and hallucinations as fall asleep or Rising from bed during sleep and
awaken. walking about.
Circadian rhythm sleep disturbances Usually occurs early in the night.
On awakening, the person has amnesia
for episode
Maslim R. Buku saku diagnosis gangguan jiwa. Rujukan ringkas dari PPDGJ-III.
Rusdi Maslim:
CPZ & thioridazine yang sedatif kuat terutama digunakan
untuk sindrom psikosis dengan gejala dominan gaduh
gelisah, hiperaktif, sulit tidur.
Trifluoperazine, flufenazin, & haloperidol yg sedatif lemah
digunakan untuk sindrom psikosis dengan gejala dominan
apatis, menarik diri, afek tumpul, hipoaktif, waham,
halusinasi.
Blocks efferent impulses in parasympathetically
innervated structures like smooth muscles
(spasmolytic activity), salivary glands, and eyes
(mydriasis)
Treat extrapyramidal side effects occurring
during antipsychotic treatment
It reduces the frequency and duration of oculogyric
crises as well as of dyskinetic movements and spastic
contraction
Antidepresan Dosis anjuran/hari
Amitriptiliin 75 150 mg
Imipramin 75 150 mg
Maprotilin 75 150 mg
Sertralin 50 10 mg
Fluoxetin 20 40 mg
Citalopram 20 60 mg
Venlafaxin 75 150 mg
Moclobemid 300 600 mg
(APA, 2000)
Orgasmic disorders
Female Orgasmic Disorder (Inhibited Female Orgasm)
Male Orgasmic Disorder (Inhibited Male Orgasm)
Premature Ejaculation
Sexual pain disorders
Dyspareunia: recurrent or persistent genital pain associated
with sexual intercourse.
Vaginismus: involuntary muscle constriction of the outer
third of the vagina that interferes with penile insertion and
intercourse.
Sexual dysfunction due to general medical condition
Substance-Induced Sexual Dysfunction
With impaired desire/With impaired arousal/With impaired
orgasm/With sexual pain/With onset during intoxication
Sexual Dysfunction Not Otherwise Specified (NOS)
Obat Efek Samping
Duloxetine Termasuk dalam serotonin-norepinephrine reuptake
inhibitor (SNRI). Digunakan untuk gangguan depresi dan
gangguan cemas menyeluruh. Efek sampingNausea,
somnolence, insomnia, and dizziness
Haloperidol Termasuk dalam derivat butyrophenone dan berfungsi
sebagai inverse agonist of dopamine. Digunakan
sebagai antipsikotik. Efek sampinggejala
ekstrapiramidal (Distonia, Kekakuan
otot,Akathisia,Parkinsonism), Hypotension,
Somnolen,Efek Anticholinergic (Constipation,Dry
mouth,Blurred vision)
Asam Digunakan sebagai antikonvulsan. Efek
Valproat sampinggangguan GIT(diarrhoea, nausea, vomiting
and indigestion), gangguan penglihatan, gangguan
hormonal (increased testosterone production in females
and menstrual irregularities),rambut rontok, memory
Obat Efek Samping
Sertraline Digunakan sebagai antidepressant, termasuk dalam
golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
Efek sampinggangguan psikiatrik (anxiety, agitation,
insomnia), diarrhea, dan peningkatan berat badan,
gangguan seksual (difficulty becoming aroused, lack of
interest in sex, and anorgasmia (trouble achieving
orgasm) dan Genital anesthesia
Citalopram Digunakan sebagai antidepressant, termasuk dalam
golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
Efek sampingGangguan seksual, apatis dan emotional
flattening, drowsiness, insomnia, nausea, perubahan
berat badan.
Kriteria umum diagnosis skizofrenia:
Harus ada minimal 1 gejala berikut:
Thought echo
Thought insertion or withdrawal
Thought broadcasting
Delusion of control
Delusion of influence
Delusion of passivity
Delusion of perception
Halusinasi auditorik
Maslim R. Buku saku diagnosis gangguan jiwa. Rujukan ringkas dari PPDGJ-III.
Skizofrenia Gangguan isi pikir, waham, halusinasi
Gejala Leukorea
Gatal, berbau, dan berbuih.
Sekret vagina bertambah banyak.
Bergumpal, campur darah
Dispareunia / sakit pada waktu koitus.
Disuria / rasa panas saat kencing.
Penyebab Leukorea
Konstitusional.
Kelainan endokrin
Infeksi
Penyebab lain
Anamnesis: Usia, Jumlah, Masa inkubasi / lama terjadinya, Paparan
PHS, Pemakaian antibiotik, kortikosteroid, Hubungan dengan
menstruasi, ovulasi, kehamilan, Antibiotik vaginal douche, Warna,
Iritasi (infeksi, benda asing, neoplasma), Pruritus (T. Vaginalis /
C. Albicans), Penyakit sistemik, Minum pil kb
Pemeriksaan fisik
Inspeksi kulit perut bawah terutama perineum, anus, Inspeksi
rambut pubis, Inspeksi & palpasi genetalia eksterna
Pemeriksaan spekulum untuk serviks dan vagina
Pemeriksaan bimanual pelvis
Palpasi pembesaran kelenjar getah bening inguinal dan femoral
MDL/S/Peb/2006
Kelainan selaput lendir
Mucous patch - banyak mengandung T pallidum,
Bentuk bulat, kemerahan ulkus
Kelainan mukosa bibir, pipi, laring, tonsil dan
genital.
Kelainan kelenjar
Pembesaran kelenjar seluruh tubuh
(limfadenopati generalisata) - sifat = S I
Kelenjar - kelenjar getah bening superfisialis t
u suboksipital, sulkus bisipitalis & inguinal. Pada
aspirasi kelenjar akan ditemukan T. pallidum.
Stadium ini (+) < dari 2 tahun setelah infeksi.
Tanda-tanda klinis (-), bersifat menular.
Penegakkan diagnosis STS yang positif.
Kelainan klinis seperti kelainan stadium II, namun
kelainan bersifat setempat.
Kadang-kadang dapat juga timbul kelainan seperti
stadium I.
STADIUM LATEN LANJUT
Disebut laten lanjut > 2 tahun setelah infeksi.
Kelainan klinis (-) dan hanya dapat diketahui berdasarkan
hasil pemeriksaan STS yang positif.
Lamanya masa laten ini dapat berlangsung bertahun-
tahun, bahkan dapat berlangsung seumur hidup.
Penyakit infeksi kronik akibat infeksi
Mycobacterium leprae
Gejala klinis:
Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.
Makula hipopigmentasi hipestesi
yang berbatas tegas, berjumlah
beberapa lesi. Makula memiliki
tepi yang meninggi dengan
ukuran dari yang kecil hingga
dapat menutupi seluruh badan.
Tepi Eritematosa atau keunguan Nodul atau papul sewarna
dengan hipopigmentasi pada bag. dengan kulit atau sedikit
tengah. Berbatas tegas dan eritematosa.
meninggi, seringkali annular dan Lesi membesar; Lesi baru
membesar pada ba.tepi, dengan muncul dan berkonfluens.
daerah sentral menjadi atropi Later: symmetrically distributed
atau terdepresi. nodules, raised plaques, diffuse
Lesi lanjut anestetik, tidak dermal infiltrate, which on face
adanya adneksa kulit (sweat results in loss of hair (lateral
glands, hair follicles). test eyebrows and eyelashes) and
pinprick, temperature, vibration leonine facies (lion's face).
Dapat mengenai berbagai daerah Bilaterally symmetric involving
termasuk muka. earlobes, face, arms, and
buttocks, or less frequently the
May be a thickened nerve on the trunk and lower extremities.
edge of the lesion; large More extensive nerve
peripheral nerve enlargement involvement
frequent (ulnar).
Tuberculoid Lepromatous
Wolff K. Fitzpatricks color atlas & synopsis of clinical dermatology, 5th ed. McGraw-Hill; 2007.
Episode akut dari penyakit kusta dengan gejala konstitusi, aktivasi dan
atau timbul efloresensi baru di kulit
Umumnya pada lepra tipe Terjadi pada tipe BL atau LL
BT, BB dan BL. Imunitas humoral lebih
Imunitas selular lebih berperan
berperan Gejala konstitusional
Gejala konstitusi lebih berupa demam, menggigil,
ringan dibandingkan ENL mual, nyeri sendi, sakit
pada saraf dan otot.
Lesi lepra menjadi lebih Timbul eritema, nodus
banyak dan aktif secara pecah menjadi ulkus
mendadak Predileksi di lengan,
Tidak terdapat nodus dan tungkai dan dinding perut
terkadang ada jejak neuritis Terapi :
Terapi : Prednison 20 40 mg/hari
Neuritis : kortikosteroid dalam 4 dosis
prednison 30 60 mg/hari Klofazimin 300 mg/hari
Teruskan obat kusta, Obat kusta tetap diteruskan
ditambahkan analgetik dan
antipiretik bila perlu
Eritema Nodosum
Reaksi Reversal
Leprosum
Reaksi vaskular pada kulit akibat bermacam-
macam sebab.
Edema setempat yang cepat timbul dan
menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat
dan kemerahan
Etiologi: obat, makanan, gigitan serangga,
inhalan
Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.
Mengambil jaringan dasar ulkus untuk
melihat adanya sel tzank
Sel Tzanck Sel datia berinti banyak
Dapat ditemukan:
Herpes simpleks
Varisella
Herpes zooster
Pemphigus vulgaris
CMV
http://en.wikipedia.org/wiki/Tzanck_test
Stadium dini (menular)
Stadium I (sifilis primer):
papul lentikular ulkus
dinding tidak bergaung,
indolen, teraba indurasi,
tidak ada radang akut
(ulkus durum)
Lokasi : glans, korpus Chancre of Primary Syphilis on Labium
penis, labia mayor, labia
minor, klitoris, perineum
Seminggu setelah afek
primer terdapat
pembesaran KGB inguinal
Mucocutaneous Lesions of
Secondary Syphilis
Penyakit jamur superficial yang kronik
Etiologi: Malassezia furfur
Gejala klinis: gatal ringan, bercak berskuama
halus yang berwarna putih sampai coklat
kehitaman pada badan dan kadang-kadang
dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan,
tungkai atas.
PENTING dibedakan.
Pemeriksaan KOH 20% pada tinea: hifa bersekat,
spora bercabang (artospora)
KOH 10% pada candida: hifa semu, blastospora
Pengobatan leprae:
DDS, Rifampisin, klofazimin.
Yang tidak kalah penting adalah pencegahan
cacat. Pasien kusta meiliki risiko yang lebih
tinggi utk menderita kecacatan karena
gangguan sensorik dan kelemahan otot.
Edukasi cara penggunaan sepatu, sarung
tangan, memeriksa jika ada luka dan
perawatan kulit.
Reaksi peradangan kulit nonimunologik (tanpa
didahului proses desensitisasi)
Dapat diderita semua orang
Penyebab: bahan iritan
Gejala: beragam tergantung sifat iritan
Akut: kulit terasa oedih, panas, terbakar, eritema edema,
bula
Kronik: kulit kering, eritema, skuama, hiperkeratosis,
likenifikasi
Jenis:
Kategori mayor: DKI akut, DKI kumulatif (kronis)
Kategori lain: DKI lambat akut, reaksi iritasi, DKI traumatik,
DKI eritematosa, DKI subyektif
Pengobatan: menghindari pajanan, KS
Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.
Schistosomiasis
merupakan penyakit
yang disebabkan oleh
trematoda darah yaitu
Schistosoma
haematobium, S.
Japonicum, S. Mansoni
Bentuk infektif
merupakan serkaria
Penyakit infeksi pada alat kelamin yang akut, setempat
disebabkan oleh hemophillus ducreyi
Gejala klinis: masa inkubasi 7-14 hari, ulkus multipel,
papul yang pecah menjadi ulkus. Ulkus: kecil, lunak,
tidak ada indurasi, bergaung, kotor (tertutup jaringan
nekrotik dan granulasi)
Pengobatan: Sulfonamid (sulfatiazol, sulfadiazin,
kotrimoksazol), streptomisin
Jika kita membicarakan tentang ulkus pada alat
kelamin, harus dibedakan antara ulkus molle dan ulkus
durum. Jika ulkus molle multipel dan kotor,
karakteristik dari ulkus durum adalah: ulkus akibat
infeksi Treponema pallidum (sifilis), tidak nyeri, ulkus
bersih, tidak ada eksudat dan berindurasi.
Serum Albumin
Edema
Pada umumnya anak yang terinfeksi tidak
menunjukkan gejala yang khas
over/underdiagnosed
Batuk BUKAN merupakan gejala utama TB
pada anak
Pertimbangkan tuberkulosis pada anak jika
:
BB berkurang dalam 2 bulan berturut-turut tanpa
sebab yang jelas atau gagal tumbuh
Demam sampai 2 minggu tanpa sebab yang jelas
Batuk kronik 3 minggu
Riwayat kontak dengan pasien TB paru dewasa
Cut-of f
point: 6
Adanya
skrofuloderma
langsung
didiagnosis TB
Rontgen bukan
alat diagnosis
utama
Reaksi cepat
BCG harus
dilakukan
skoring
to prevent TB infection in TB Class 1
person
exposure (+), infection (-) tuberculin
negative
drug: INH 5 - 10 mg/kgBW/day
as long as contact take place, the source
should be treated
at least for 3 months
repeat TST:
negative: success, stop INH
positive: fail, become TB Class 2 continue as
2nd proph
23
9
to prevent TB disease in TB Class 2 person
(exposure (+), infection (+), disease (-)
and person with tuberculin conversion
certain high risk population
under five, puberty
long term use of steroid
malignancy
certain infection: morbili, pertussis
drug: INH 5 - 10 mg/kgBW/day
during the higher risk of TB disease
development: 6-12 month
24
0
Many symptoms of hyponatremia
are associated with the hypotonic
hydration.
X
Jika di soal adalah anak
perempuan
X
Hipotiroid kongenital (kretinisme) ditandai
produksi hormon tiroid yang inadekuat pada
neonatus
Penyebab:
Defek anatomis kelenjar tiroid atau jalur metabolisme
hormon tiroid
Inborn error of metabolism
Merupakan salah satu penyebab retardasi mental
yang dapat dicegah. Bila terdeteksi setelah usia 3
bulan, akan terjadi penurunan IQ bermakna.
Tata laksana tergantung penyebab. Sebaiknya
diagnosis etiologi ditegakkan sebelum usia 2
minggu dan normalisasi hormon tiroid
(levotiroksin)sebelum usia 3 minggu.
Causes:
Deficient production of thyroid
hormone
Disgenesis congenital
Hypothyroidism
Iodine deficiencyendemic goiter
Defect in thyroid hormonal
receptor activity
Most affected infants have few or no
symptoms, because their thyroid
hormone level is only slightly low.
However, infants with severe
hypothyroidism often have a unique
appearance, including:
Dull look
Puffy face
Thick tongue that sticks out
This appearance usually develops as the
disease gets worse. The child may also
have:
Choking episodes
Constipation
Dry, brittle hair
Jaundice
Lack of muscle tone (floppy infant)
Low hairline
Poor feeding
Short height (failure to thrive)
Sleepiness
Sluggishness
Etiology:
Surfactant deficiency
(decreased production
and secretion)
Surfactant
Necessary for the lung
alveoli to overcome
surface tension and
remain open
The major constituents
dipalmitoyl
phosphatidylcholine
(lecithin)
Phosphatidylglycerol
apoproteins (surfactant
proteins SP-A, -B, -C, -D)
cholesterol
Produce by type II
alveolar cells
http://www.netterimages.com/images/vpv/000/000/010/10291-0550x0475.jpg
Penyebab : toksin Corynebacterium diphteriae
Organisme:
Basil batang gram positif
Pembesaran ireguler pada salah satu ujung (club shaped)
Setelah pembelahan sel, membentuk formasi seperti huruf
cina atau palisade
Gejala:
Gejala awal nyeri tenggorok
Bull-neck (bengkak pada leher)
Pseudomembran purulen berwarna putih keabuan di
faring, tonsil, uvula, palatum. Pseudomembran sulit
dilepaskan. Jaringan sekitarnya edema.
Edema dapat menyebabkan stridor dan penyumbatan
sal.napas
bIf agent causing anaphylactic reaction was given by injection, epinephrine can be injected into the same
site to slow absorption.
137. GENETIC DISORDER
Patau Mental retardation, heart defects, CNS abnormalities, microphthalmia, polydachtyly, a
Syndrome cleft lip with or without a cleft palate, coloboma iris, and hypotonia, Clenched hands
Trisomi 13 (with outer fingers on top of the inner fingers), Close-set eyes, Low-set ears, Single
noninherited palmar crease, microcephaly, Small lower jaw (micrognathia), cryptorchidism, Hernia
Many infants with trisomy 13 die within their first days or weeks of life.
Sindrom Clenched hands, Crossed legs, abnormally shaped head; micrognathia, Feet with a
Edward rounded bottom (rocker-bottom feet), Low birth weight & IUGR, Low-set ears, Mental
Trisomi 18 delay, microcephaly, Undescended testicle, coloboma iris, Umbilical hernia or inguinal
Noninherited hernia, congenital heart disease (ASD, PDA, VSD), kidney problems (i.e: Horseshoe
kidney, Hydronephrosis, Polycystic kidney), severe intellectual disability
It is three times more common in girls than boys. Many individuals with trisomy 18 die
before birth or within their first month.
Sindrom Down mikrosefal; hypotonus, Excess skin at the nape of the neck, Flattened nose, Separated
Trisomi 21 sutures, Single palm crease, Small ears, small mouth, Upward slanting eyes, Wide, short
noninherited hands with short fingers, White spots on the colored part of the eye (Brushfield spots),
heart defects (ASD, VSD)
Physical development is often slower than normal (Most never reach their average adult
height), delayed mental and social development (Impulsive behavior, Poor judgment, Short
attention span, Slow learning)
Sindrom turner The most common feature is short stature, which becomes evident by about age 5.
45 + XO Ovarian hypofunction. Many affected girls do not undergo puberty and infertile.
noninherited About 30 % have webbed neck, a low hairline at the back of the neck, limfedema
ekstrimitas, skeletal abnormalities, or kidney problem, 1/3 have heart defect, such as
coarctation of the aorta.
ya
Uterus kontraksi? Evaluasi rutin
tidak
Evaluasi / bersihkan bekuan darah /sel.ketuban
KBI maksimal 5 menit
HORMONAL
1.Progestin: pil, injeksi dan implan
2.Kombinasi: pil dan injeksi
http://dc120.4shared.com/doc/7ade2xg7/preview.html
Periode of Prepathogenesis
Periode of Pathogenesis
HEALTH
PROMOTION
Health education in SPESIFIC PROTECTION REHABILITATIO
the fundamental facts N
of family health and
diseases
Plans for routine specific EARLY DIAGNOSIS
immunizations and use of AND Hospitalization
Good standard of most effective periods PROMPT and work therapy
family nutrition
TREATMENT in hospitals
Selective immunizations Case finding by DISABILITY LIMITATION
Family healthful living based on exposure or periodical examination Family education
habits potential exposure and selective to utilize the
examination Complete therapy rehabilitated
Attention to family Good personal hygiene Use of home nursing
personality
Use of all available services when indicated Control symptom
development
Proper isolation when laboratory procedures of diseases
indicated Consultation Referral
Avoidance of fatigue
Adequate notification Control family
as much as possible
Proper handling of of cases Minor surgery awareness
vehicles of transmission
(food, water, etc) Examination of Evaluation :
Concurrent and terminal hereditary risk method,
disinfection when Preparation Major procedures,
indicated for surgery surgery utilization review
Examination of
contacts
Satisfactory housing Hospitalizati
vector control on when
Consultation indicated
Referral Specialist
Levels of Prevention of Family Diseases / treatment
Problems
Treatment
MANAGEME DFINITION
NT
Planning deciding in advance what to do, how to do and who
is to do it
Organizing Synchronization and combination of human, physical
and financial resources
The role positions, the jobs related and the co-
ordination between authority and responsibility
Actuating Implementation, attempt to move the group
members to strive and achieve the goals
Controlling Measurement of accomplishment against the
standards
Process of checking whether or not proper progress
is being made towards the objectives and goals and
acting if necessary, to correct any deviation
http://www.managementstudyguide.com/management_functions.htm
Budgeting Financial Planning
Rasio dokter-penduduk bervariasi, muai
1:5000 sampai 1:2500 (rata-rata 1:4000)
Puskesmas Keliling
merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yg
dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4
atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan,
peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yg
berasal dari puskesmas
Referral Specialist
Levels of Prevention of Family Diseases / treatment
Problems Treatment
General beneficence
melindungi & mempertahankan hak yang lain
mencegah terjadi kerugian pada yang lain,
menghilangkan kondisi penyebab kerugian pada yang lain,
Specific beneficence
menolong orang cacat,
menyelamatkan orang dari bahaya.
Mengutamakan kepentingan pasien
Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya sejauh
menguntungkan dokter/rumah sakit/pihak lain
Maksimalisasi akibat baik (termasuk jumlahnya > akibat-
buruk)
Menjamin nilai pokok : apa saja yang ada, pantas (elok) kita
bersikap baik terhadapnya (apalagi ada yg hidup)
Agus Purwadianto. Kaidah dasar moral dan teori etika dalam membingkai tanggung jawab profesi kedokteran
optimized by optima
Respons psikologis yang dialami seseorang
karena kehilangan oleh Kubler-Ross (1969)
dikemukakan dalam teori yang disebut The
Five Stages of Grief. Teori ini membagi
respons psikologis dalam lima tahap, yaitu
penyangkalan (denial), marah (anger), tawar-
menawar (bargaining), depresi (depression)
dan penerimaan (acceptance).
Tahap Penyangkalan (Denial): Reaksi pertama individu yang
kehilangan adalah terkejut, tidak percaya, merasa terpukul
dan menyangkal pernyataan bahwa kehilangan itu benar-
benar terjadi. Pada tahap ini seseorang tidak mampu berpikir
apa yang seharusnya dia lakukan untuk keluar dari
masalahnya. Dia tidak siap untuk menerima kondisinya.
Tahap Marah (Anger): Kemarahan yang dialami oleh
seseorang dapat diungkapkan dengan berbagai cara. Individu
mungkin menyalahkan dirinya sendiri dan atau orang lain
atas apa yang terjadi padanya, serta pada lingkungan tempat
dia tinggal. Pada kondisi ini individu tidak memerlukan
nasihat, baginya nasihat adalah sebuah bentuk pengadilan
(judgement) yang sangat membuatnya menjadi lebih
terganggu.
Tawar-Menawar (Bargaining) : Pada tahap ini seseorang
berpikir seandainya dia dapat menghindari kehilangan itu.
Reaksi yang sering muncul adalah dengan mengungkapkan
perasaan bersalah atau ketakutan pada dosa yang pernah
dilakukan, baik itu nyata ataupun hanya imajinasinya
saja.Sering juga dinyatakan dengan kata-kata seandainya
saya hati-hati, kenapa harus terjadi pada keluarga saya.
Sesungguhnya bargaining yang dilakukan seseorang tidak
memberikan solusi apapun bagi permasalahan yang dia
hadapi.
Tahap Depresi (Depression) :Individu pada tahap ini
mengalami disorganisasi dalam batas tertentu dan merasa
bahwa mereka tidak mampu melakukan tugas yang di
masa lalu dilakukan dengan sedikit kesulitan. Individu
sering menunjukkan sikap menarik diri, tidak mau
berbicara, takut, perasaan tidak menentu dan putus
asa.Gejala fisik yang sering diperlihatkan adalah menolak
makan, susah tidur, letih dan libido menurun
Tahap Penerimaan (Acceptance): Tahap ini berkaitan
dengan reorganisasi perasaan kehilangan. Individu akan
menyadari bahwa hidup mereka harus terus berlanjut dan
mereka harus mencari makna baru dari keberadaan
mereka. Pikiran yang selalu terpusat pada obyek atau
orang yang hilang akan mulai berkurang atau menghilang.
Individu telah menerima kenyataan kehilangan yang
dialaminya, gambaran tentang obyek atau orang yang
hilang mulai dilepaskan dan secara bertahap perhatian
dialihkan kepada obyek yang baru. Tahap penerimaan ini
biasanya diungkapkan dengan kalimat apa yang dapat
saya lakukan agar saya cepat sembuh atau yaah, akhirnya
saya harus dioperasi juga.
Istilah Keterangan
Denial Menyangkal
Proyeksi Emosi negatif yang dirasakan seseorang ditekan dan
diproyeksikan pada orang lain Failure is blamed
at others or situations
Sublimasi Perasaan dan pemikiran yang kurang baik disalurkan
menjadi yang baik
Introyeksi Internalization of the object (other person) to
establish closeness and constant presence of it
Represi Feelings and impulse of pain that cannot be accepted
are pushed out of mind
Pencegahan Primer Keterangan
Health Promotion Saat pejamu sehat dengan tujuan meningkatkan status
kesehatan atau memelihara kesehatan
:Penyuluhan/pendidikan kesehatan, rekreasi sehat,
olahraga teratur, perhatian terhadap perkembangan
kepribadian
Specific Protection Mencegah pada pejamu (Host) dengan menaikkan daya
tahan tubuh: Imunisasi, pelindung khusus : Helm, tutup
telinga, perbaikan lingkungan
Pencegahan Sekunder Keterangan
Early Diagnosis and Prompt Dilakukan bila pejamu sakit, setidak tidaknya diduga sakit
Treatment (penyakitnya masih ringan)
Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus
Mencegah orang lain tertular. Misal : Case finding, skrining survei
penyakit asymtomatis, deteksi dini pencemaran dll
Pencegahan Tersier Keterangan
Disability limitation Dilakukan waktu pejamu sakit / sakit berat dengan
tujuan mencegah cacat lebih lanjut, fisik, sosial maupun
mental
Rehabilitation Mengembalikan penderita agar berguna di masyarakat
maupun bagi diri nyasendiri, mencegah cacat total
setelah terjadi perubahanoptimized
anatomi/fisiologi.
by optima
Standar.
Masalah (Pendekatan Bandingka OUTPUT
Sistem ) adalah n Standar
Keluaran
Kesenjangan antara dengan
Tolok ukur dengan Hasil HASIL
Keluaran Output..
Hasil pencapaian, pada
unsur Keluaran / Kalau
ada
Output. Kesenjan
gan,
MASALAH. artinya
ada
Masalah.
Margaret C, Martha Taylor dan Michael Hendricks
(2002) sepakat membedakan antara output dan
outcome sebagai berikut: outcome suatu
program adalah respon partisipan terhadap
pelayanan yang diberikan dalam suatu program.
Sedangkan output program adalah jumlah atau
units pelayanan yang diberikan atau jumlah
orang-orang yang telah dilayani.
Sementara itu NEA (2000) menyebutkan
perbedaan antara output dengan outcome yaitu
output merupakan hasil dari aktifitas, kegiatan
atau pelayanan dari sebuah program. Output
diukur dengan menggunakan istilah volume
(banyaknya). Sedangkan outcome adalah
dampak, manfaat, harapan perubahan dari
sebuah kegiatan atau pelayanan suatu program.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
sekumpulan perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran pada diri individu di
dalam keluarga maupun di masyarakat, yang
menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di lingkungannya.
PHBS mempunyai banyak bidang.
Pandangan Kant
Otonomi kehendak = otonomi moral, yaitu
kebebasan bertindak, memutuskan atau
memilih dan menentukan diri sendiri sesuai
dengan kesadaran terbaik bagi dirinya yang
ditentukan sendiri tanpa hambatan, paksaan,
atau campur tangan pihak luar (heteronomi),
suatu motivasi dari dalam berdasar prinsip
rasional atau self-legislation dari manusia
Tell the truth
Hormatilah hak privasi orang lain, lindungi
formasi konfidensial, mintalah consent untuk
intervensi diri pasien; bila ditanya, bantulah
membuat keputusan penting
Otitis media: peradangan sebagian atau seluruh mukosa
telinga, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel mastoid.
Otitis media akut dengan perforasi membran telinga akan
menjadi otitis media kronik setelah 2 bulan.
Etiologi: Streptococcus pneumoniae 35%, Haemophilus
influenzae 25%, Moraxella catarrhalis 15%.
Tahapan:
Oklusi tuba: retraksi membran timpani atau berwarna keruh.
Hiperemik/presupurasi: tampak hiperemis dan pelebaran
pembuluh darah.
Supurasi: edema yanghebat pada mukosa telinga tengah, bulging,
demam, nyeri
Perforasi: membran timpani ruptur, demam menurun
Resolusi: jika membran timpani tetap utuh maka membran
timpani akan kembali normal.
Back blow
Lokasi
Etiologi, gejala dan tanda
Bakteri (akut) lendir kental keputihan (Pseudomonas
aeruginosa and Staphylococcus aureus)
Bakteri (kronik) lendir kental bercampur darah,
terutama bila ada jaringan granulosa
Jamur lendir bergumpal seperti susu, warna bisa putih,
hitam-abu2, hijau (aspergillus dan candida)
Faktor risiko
Lembab
Suhu yang sangat panas
Trauma jalan telinga
Terapi
Bakteri ear toilet, antibacteri topical (asam asetat
2%, gentamycin salep)
Jamur ear toilet, anti-fungal (clotrimazole)
Tanda OE:
Nyeri jika aurikel ditarik ke belakang atau tragus
ditekan.
Otitis eksterna sirkusmskripta (furuncle)
Hanya pada bagian kartilago telinga.
Tidak ada jaringan penyambung di bawah kulit
sangat nyeri
Otitis eksterna difus (swimmers ear)
Kondisi lembab & hangat bakteri tumbuh
Bengkak, eksudasi, nyeri
Otitis eksterna maligna(necrotizing OE)
Pada diabetesi lansia atau imunokompromais
OE selulitis, kondritis, osteitis, osteomielitis
neuropati kranial
Liang telinga bengkak & nyeri, jaringan granulasi
pada sambungan kartilago dengan tulang di
posteroinferior 1/3 dalam
Menner, a pocket guide to the ear. Thieme; 2003. Buku Ajar THT-KL FKUI; 2007.
Otitis Eksterna
Management:
acetic acid 2% in alcohol or povidon iodine 5% or
antifungal topical (nistatin/clotrimazol)
Menner, a pocket guide to the ear. Thieme; 2003.
Diagnostic handbook of otorhinolaryngology.
Buku Ajar THT-KL FKUI; 2007.
Merupakan kanker yang jarang terjadi
Berasal dari keganasan epitelium nasofaring
Kanker ini disebabkan oleh infeksi Epstein-
Barr Virus
Gejala dan tanda
Gejala nasal perdarahan, hidung tersumbat,
lender
Gejala telinga tinnitus, infeksi, tuli
Sakit kepala dan leher bengkak
Rhinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang
disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi
yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan
alergen yang sama serta dilepaskannya suatu
mediator kimia ketika terjadi paparan berulang.
Klasifikasi rhinitis alergi:
Rhinitis alergi musiman (seasonal): hanya dikenal di
negara dengan 4 musim, alergennya tepungsari dan
spora jamur
Rhinitis sepanjang tahun(perenial): terjadi sepanjang
tahun baik intermitten atau terus menerus. Penyebabnya
adalah alergen inhalan.