Anda di halaman 1dari 10

JUDUL

Oleh:

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

Judul
Halaman Persetujuan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar

Bab I Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
1.2.Profil Puskesmas/ Komunitas
1.2.1. Data Geografis
1.2.2. Data Demografis
1.2.3. Profil PKM
1.2.4. Profil Masalah Kesehatan/ Penyakit
1.2.5. dll
1.3.Tujuan

Bab II Tinjauan Pustaka


2.1. Gambaran Masalah Kesehatan/ Penyakit Secara Klinis misalnya Skabies
2.1.1. Definisi
2.1.2. Etiologi
2.1.3 dll
2.2. Diagnosis Komunitas

Bab III Metode


3.1. Jenis Studi
3.2. Waktu dan Lokasi
3.3. Populasi dan Sampel
3.4. Cara Pengumpulan Data
3.5. Instrumen Pengumpulan Data
3.6. Langkah Diagnosis Komunitas

Bab IV Penyajian Data


4.1. Profil Komunitas
4.2. Data Kesehatan Masyarakat

Bab V Analisis
5.1. Identifikasi masalah kesehatan masyarakat
5.2.Prioritas masalah kesehatan masyarakat
5.3.Identifikasi sarana kesehatan yang ada
5.4.Penyusunan upaya perbaikan kesehatan
5.5.Cara pemecahan yang terpilih
Bab VI Kesimpulan dan Saran
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
TATA CARA PENULISAN

Bahasa
Penulisan menggunakan Bahasa Indonesia yang berpedoman kepada Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987). Abstrak
ditulis dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris baku.

Kertas
Ketentuan pengunaan kertas yaitu:
1. Kertas berukuran A4 (21 x 29,7 cm)
2. Jenis kertas HVS 80 gram berwarna putih;
3. Kulit sampul memakai kertas buffalo berwarna hijau tua (warna bendera
FK Unila).

Pengetikan
Laporan diketik dengan komputer, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Tulisan menggunakan font Times New Roman, ukuran huruf 12. Untuk
isian dalam tabel atau gambar (bukan judul) ukuran huruf 10 atau 11.
2. Huruf miring (italic) digunakan untuk kata asing
3. Penggandaan dapat dilakukan dengan fotokopi dengan kertas dan tinta
yang berkualitas tinggi, atau dicetak.
4. Judul bab dan subbab
a. Judul bab diketik 6 spasi dari batas atas kertas
b. Judul subbab pada bagian bawah halaman harus diikuti dengan 2 baris
penuh di bawahnya.
c. Jika tempat tidak memungkinkan, judul subbab harus dimulai pada
halaman berikutnya.
5. Kata terakhir pada suatu halaman tidak boleh dipenggal ke halaman
berikutnya, namun seluruh kata harus diketik pada halaman berikutnya.
6. Alinea dapat dipisahkan dengan indentasi atau perbedaan spasi dengan
jarak yang tetap (konsisten).
Sembir (Margin)
1. Jarak dari pinggir kertas yaitu :
a. Sembir bawah, atas, dan kanan berjarak 3 cm (1,2 inci).
a. Sembir kiri berjarak 4 cm (1,6 inci) dari pinggir kertas.
b. Semua tabel dan gambar harus berada dalam sembir (margin).

Spasi
1. Secara umum, keseluruhan tulisan harus berspasi ganda.
2. Spasi tunggal digunakan untuk judul, judul bab, judul subbab, kutipan,
tabel, judul tabel, judul gambar, entri bibliografi, dan naskah pada abstrak
makalah ilmiah.
3. Spasi tripel digunakan untuk untuk antartabel, antargambar, antara tabel
dan naskah, dan antara gambar dan naskah.
4. Spasi empat digunakan untuk:
a. Antara nama penulis dan baris pertama naskah pada halaman abstrak
b. Antara Daftar Tabel dan baris pertama judul tabel pada halaman daftar
tabel
c. Antara Daftar Gambar dan baris pertama judul gambar pada halaman
daftar gambar
d. Antara judul bab dan subbab atau baris pertama naskah.
5. Jarak (jumlah ketukan antarkata) dalam tulisan yaitu:
a. Jarak satu ketukan digunakan untuk antarkata dan setelah semua tanda
baca kecuali setelah titik pada akhir kalimat, titik dua, titik koma, tanda
tanya, dan tanda seru
b. Jarak satu ketukan digunakan sesudah titik untuk singkatan gelar dan
nama
c. Jarak dua ketukan digunakan setelah tanda baca titik pada akhir kalimat,
titik dua, titik koma, tanda tanya, dan tanda seru
d. Antara titik dan singkatan lain dalam suatu gelar (misalnya Ph.D.,
S.H.), dengan angka lain untuk menunjukkan waktu, dan dengan angka
lain yang menunjukkan bilangan ribuan tidak mempunyai jarak.
Penomoran Halaman
Aturan penomoran halaman adalah :
1. Nomor halaman diketik tanpa tanda petik ataupun tanda hubung.
2. Nomor halaman ditempatkan di samping kanan, satu spasi di atas sembir
(margin) atas dan berjarak 3 cm (1,2 inci) dari pinggir kanan kertas.
3. Pada halaman yang memuat judul utama (bab), nomor halaman tidak
dicantumkan tetapi dihitung.
4. Semua halaman dinomori, kecuali halaman pertama yang kosong, halaman
judul, halaman muka, dan halaman pertama suatu bab.
5. Halaman Pendahuluan sampai Daftar Pustaka dan lampiran diberi
angka Arab dimulai dengan angka 1.

Enumerasi
Enumerasi/penomoran pada penulisan sebagai berikut:
1. Penomoran bab, subbab, dan seterusnya bukan keharusan.
2. Huruf atau nomor yang sudah digunakan untuk suatu bab tidak dapat
digunakan untuk subbab dan seterusnya.
3. Jika hendak mengikuti pola enumerasi dengan penomoran hendaknya
digunakan pola berikut :
1.
1.1 .
1.1.1 .
1.1.1.1 ..
1.1.1.2 ..
Pembagian yang lebih bawah lagi (lebih dari empat) hendaknya
menggunakan huruf Latin kecil seperti berikut :
1.
1.1 .
1.1.1 .
1.1.1.1 ..
1.1.1.2 ..
a. ..
b. ..

Catatan kaki
1. Catatan kaki dapat digunakan untuk mengakui kutipan, pernyataan,
dan/atau gagasan yang diambil dari penulis/orang lain;
membuktikan/membenarkan pernyataan dengan menyebutkan sumber
informasi; mengutip halaman tertentu.
2. Catatan kaki dapat berupa rujukan penjelas (isi) dan silang.
3. Pengetikan catatan kaki sebagai berikut:
a. Jika menggunakan cara indentasi, untuk setiap pengetikan catatan kaki,
indentasi dimulai pada baris pertama dan berjarak lima ketukan dari
sembir (margin).
b. Catatan kaki dipisahkan dari naskah oleh garis tidak terputus sepanjang
10 ketukan dan berjarak dua spasi dari naskah.
c. Spasi tunggal digunakan dalam catatan kaki, spasi ganda digunakan
pada antar catatan kaki.
d. Kutipan dalam naskah diikuti dengan angka Arab yang diketik sedikit
di atas garis (titik atas/superscript).
e. Nomor yang sama(juga tik atas) diketik pada awal catatan kaki pada
bagian bawah halaman tempat terdapatnya kutipan tersebut.
f. Nomor-nomor tik atas diketik langsung setelah tanda baca dalam
naskah dan tanpa jarak.
g. Setelah nomor tik atas, tidak ada tanda baca.
h. Catatan kaki penjelas dan rujukan silang dinomori dengan urutan yang
sama.
4. Penulisan catatan kaki sebagai berikut:
a. Penulisan pertama untuk suatu catatan kaki harus mengandung
informasi lengkap nama penulis/orang, tahun penulisan/ucapan, judul
tulisan, tempat penerbit atau makalah/ucapan dibacakan/diucapkan.
b. Nama penulis ditulis mulai dengan nama kecil/nama pertama diikuti
dengan huruf besar pertama nama tengah (jika ada) dan nama
akhir/keluarga (Contoh: Fitria Saftarina, Tri Umiana S.).
c. Tanda baca utama adalah koma.
Tabel dan Gambar
Tabel menyatakan data yang sudah ditabulasikan dan digunakan dalam skripsi, baik
dalam tubuh tulisan maupun lampiran. Gambar menunjukkan semua materi
nonverbal yang digunakan dalam tubuh tulisan atau lampiran seperti peta, grafik,
foto, gambar, dan skema/diagram.

Penempatan tabel dan gambar sebagai berikut:


1. Tabel dan gambar harus berada dalam sembir/margin.
2. Tabel/gambar diletakkan sedekat mungkin dengan uraiannya dalam
tulisan.
3. Posisi tabel/gambar sejajar lebar atau panjang kertas tidak mempengaruhi
cara penomoran halaman.
4. Tabel atau gambar yang ukurannya kurang atau sama dengan setengah
halaman dapat diletakkan di antara uraian tulisan dan dipisahkan dari
kalimat sebelah atas dan bawah dengan satu spasi tripel.
5. Tabel atau gambar yang ukurannya lebih besar dari pada setengah halaman
diletakkan pada halaman tersendiri.
6. Dua atau tiga tabel/gambar yang ukurannya kecil dapat diletakkan pada
satu halaman dengan pemisahan spasi tripel.
7. Tabel/gambar yang lebar dapat diketik atau diletakkan sejajar panjang
kertas. Judul tabel diketik di atas kiri sejajar dengan tepi kiri tabel. Judul
gambar diketik di bawah gambar pada bagian tengah.
8. Tabel/gambar yang besarnya melebihi ukuran kertas dapat dilipat dengan
lipatan sesuai dengan ukuran kertas, sembir/margin diukur dari batas
kertas.
9. Gambar, misalnya peta, yang besarnya melebihi ukuran kertas dapat
dilipat dan dimasukkan ke dalam kantong pada bagian dalam kulit
belakang (back cover).

Penomoran tabel/gambar memiliki aturan yaitu:


1. Tabel/gambar dinomori dengan seri yang berbeda.
2. Setiap seri diberi nomor urut dengan menggunakan angka Arab.
3. Penerusan tabel ke halaman lain:
a. Pada halaman berikutnya di batas atas diketik Tabel 10 (lanjutan)
tanpa tanda petik.
b. Judul tabel tidak diketik ulang.
4. Penomoran halaman tabel/gambar
a. Penomoran halaman yang memuat tabel/gambar mengikuti halaman
naskah.
b. Nomor halaman tersebut digunakan dalam menyusun daftar
tabel/gambar.

Penulisan judul tabel/gambar harus mengikuti kaidah berikut:


1. Judul tabel/gambar adalah penggambaran isi tabel/gambar.
2. Judul diusahakan singkat dan lugas, serta diakhiri dengan tanda baca titik.
3. Judul tabel/gambar harus sama dalam segala hal dengan yang tertera dalam
daftar tabel/gambar.
4. Setiap judul tabel/gambar harus diketik dengan rata tengah (justify) dan
diletakkan 1 spasi di atas batas tabel untuk nomor dan judul tabel atau 1
spasi di bawah batas gambar untuk nomor dan judul gambar.
5. Judul gambar yang terlalu panjang ditulis dengan aturan yaitu:
a. Judul diketik sedikit di atas pertengahan kertas yang ditambahkan dan
diletakkan menghadap ke gambar.
b. Nomor gambar harus ada pada halaman judul gambar dan pada halaman
gambar di bawah gambar tersebut.
c. Halaman tambahan yang memuat judul gambar diberi nomor halaman,
halaman berikutnya tidak.
d. Jika judul gambar terlalu panjang untuk diletakkan dua spasi di bawah
gambar, halaman lain dapat ditambahkan di sebelah muka.

Penulisan isi tabel sebagai berikut :


1. Ditulis dengan ukuran huruf 11 dan spasi 1.
2. Ditulis dengan menggunakan font yang sama.

Anda mungkin juga menyukai